Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional
1. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-
undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2)
ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik. Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (selanjutnya disingkat KTSP).
Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digunakan dalam
pelaksanaan kurikulum 2013. Kesamaan dari kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013
sama-sama kurikulum berbasis kompetensi. Pada pelaksanaan K-13, mewujudkan
kompetensi siswa yang dicita-citakan harus menjadi poros perhatian tiap satuan
pendidikan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
tentang Standar Nasional Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun
dokumen KTSP sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang
menjadi targetnya.
Pengembangan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan kurikulum 2013
sesungguhnya merupakan bagian dari strategi penjaminan pencapaian tujuan
pendidikan nasional yang mengacu pada pemenuhan delapan standar nasional. Poros
dari kedelapan standar adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan. Penyusunan
dokumen bertujuan menyediakan panduan yang berfungsi mengarahkan pemangku
kewenangan pelaksanaan kurikulum 2013 dengan melengkapi dokumen dengan
rasional pengembangan KTSP yang fokus kepada pemenuhan kebutuhan siswa
mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21; merumuskan
visi, misi, dan tujuan sekolah untuk mengembangkan keunggulan; mengelola program
peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan beban belajar siswa, dan
1
menyusuan pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang meliputi pelaksanaan
kegiatan intra dan ekstrkurikuler, pedoman akademik, dan instrumen evaluasi
penyelenggaraan kurikulum.
Kurikulum ini disusun oleh tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan
komite sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Belitung serta dengan bimbingan narasumber ahli pendidikan dan
pembelajaran dari pembina/pengawas pendidikan.

1.1 Kondisi Nyata


SMP Yaperbel masih memiliki banyak keterbatasan baik dari segi sarana maupun
prasarana pendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), namun demikian SMP
Yaperbel mempunyai potensi yang bisa diunggulkan dimasa yang akan datang, baik
potensi di sekolah maupun Potensi lingkungan sekitar sekolah. Adapun analis swot
yang sudah dilakukan adalah :
1) Belum optimalnya sarana dan prasarana seperti ruang tata usaha, ruang lab.
komputer, ruang lab. Bahasa, perlengkapan TIK, ruang BK dan perpustakaan.
Peluang :
 Adanya dana APBN
 Masyarakat
Kelemahan :
 Sulit mendapatkan peluang untuk mendapatkan dana bagi pembangunan dan
pemenuhan fasilitas sekolah

2) Peningkatan mutu kelulusan


Kekuatan :
 Adanya sosialisasi ujian sekolah kepada siswa dan orang tua siswa
Peluang :
 Adanya dukungan pemerintah terhadap ujian sekolah melalui pembiayaan
pendidikan
 Adanya dukungan pemerintah terhadap ujian sekolah dengan bantuan buku
paket dan buku referensi bagi siswa
Kelemahan :
 Rendahnya intake siswa yang dilihat dari nilai lulusan SD

2
 Rendahnya motivasi dari diri siswa dan orang tua siswa

Dilihat dari permasalahan di atas maka solusi yang sudah dilakukan oleh SMP
Yaperbel adalah :
1. Solusi Utama
1) Untuk mengatasi intake siswa yang dominan rendah, SMP Yaperbel
melaksanakan proses KBM semaksimal mungkin, ditambah dengan pelajaran
tambahan bagi terutama siswa kelas IX dan melaksanakan program bimbingan
yang terangkum pada program peningkatan kelulusan.

1.2 Kondisi Ideal Sekolah


1) Tenaga pengajar yang lengkap dan sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
2) Memiliki ruangan gedung yang memadai sesuai dengan kebutuhan sekolah
3) Tingkat kelulusan berbanding dengan jumlah siswa yang melanjutkan ke jenjang
SMA/SMK.

1.3 Potensi Sekolah


1) Sebagai salah satu sekolah menengah pertama swasta yang ada di Tanjungpandan,
maka SMP Yaperbel memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan
generasi penerus bangsa yang berkualitas dan memiliki intelektualitas yang setara
dengan siswa-siswa sekolah menengah pertama negeri pada umumnya.
2) Lingkungan yang kondusif membuat proses belajar mengajar SMP Yaperbel
menjadi aman dan nyaman bagi guru maupun siswa.
3) Kehidupan masyarakat yang masih menjunjung tinggi rasa kekeluargaan dan
kebersamaan membuat SMP Yaperbel dapat melaksanakan program sekolah
dengan baik dan lancar.
4) Tingginya minat siswa-siswi lulusan SMP Yaperbel untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Landasan Hukum
Sebagai acuan utama bagi SMP Yaperbel dalam mengembangkan kurikulum,
maka berpedoman pada aturan – aturan sebagai berikut :
a.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;

3
b. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan;
c. Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
d. Permendikbud No 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
e. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.
f. Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMP-
MTs.
g. Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikukulum 2013.
h. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang SKL Pendidikan Dasar dan Menengah;
i. Permendikbud No.21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
j. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
k. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
l. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

3. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum tingkat satuan pendidikan SMP Yaperbel mempunyai tujuan sebagai
berikut :
1. Sebagai pedoman bagi satuan pendidikan dalam memenuhi tujuan pendidikan
nasional yang mengacu kepada kondisi daerah.
2. Sebagai acuan dalam menyusun dan mengembangkan silabus satuan pendidikan
yang akan dilaksanakan pada satuan pendidikan SMP Yaperbel.
3. Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta
Keterampilan untuk hidup mandiri dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi.

4. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah perpedoman
pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta pedoman penyusunan KTSP
yang disusun oleh BSNP. Kurikulum SMP Yaperbel dikembangkan berdasarkan
prinsip– prinsip berikut :

4
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungan.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2) Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat-istiadat, status sosial
ekonomi dan gender.
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4) Relevan dengan kebutuhan hidup
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stake holders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup,
termasuk di dalamnya kehidupan bermasyarakat, kalangan dunia usaha dan dunia
kerja. Oleh karena itu pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial,
keterampilan akademik dan keterampilan vocational adalah kebutuhan yang
penting atau suatu keharusan.
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6) Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum ini
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang sejalan dengan arah pengembangan sumber daya manusia seutuhnya.
5
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional, daerah,
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Antara
kedua kepentingan tersebut harus saling mengisi, memberdayakan sejalan dengan
falsafah negara kita Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.

5. Target Pencapaian Kompetensi Lulusan


Salah satu poros utama perubahan kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 ialah
perubahan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Berkaitan dengan mewujudkan
mutu lulusan kami perlu menetapkan target keunggulan mutu lulusan yang kami
harapkan sebagai fokus utama perbaikan mutu berkelanjutan yang merujuk pada SKL
nasional.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan memiliki tekad untuk mewujudkan target mutu berikut:
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
Sikap
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan
Pengetahuan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
Keterampilan dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain sejenis.
Berdasarkan target nasional, SMP Yaperbel memiliki indikator target yang menjadi ciri
khas keunggulan satuan pendidikan yang akan kami wujudkan dalam kurun waktu tiga
tahun ke depan. Adapun indikator pencapaian target yang akan dicapai sebagai berikut:
Dimensi Indikator Pencapaian Keunggulan Mutu Lulusan Khas SMP Yaperbel
Sikap 1. Memiliki karakter dengan keimanan dan ketaqwaan.
2. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
3. Berdisiplin dan dapat menghargai waktu.

6
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi dengan penuh kesantunan
5. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang
lebih luas.
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
7. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan dapat
memanfaatkan waktu luang
8. Menunjukkan sikap percaya diri

Pengetahuan 1. Mengintegrasikan kecakapan berpikir saintifik dan inovatif dalam


berkarya.
2. Mengintegrasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam mengembangkan kesiapan diri dalam melalui
proses pendidikan berkelanjutan.
Keterampilan 1. Menghasilkan produk belajar yang bermanfaat untuk kehidupan
siswa.
2. Menghasilkan karya yang relevan dengan materi pelajaran dengan
dukungan teknologi informasi
Pencapaian kompetensi sebagaimana yang tertuang dalam target selanjutnya akan
sekolah gunakan sebagai fokus dalam menentukan strategi pengembangan sekolah dan
akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa pengembangan sekolah
berkembang sesuai dengan arah yang diharapkan.

B. VISI SATUAN PENDIDIKAN


Visi sekolah : “Berilmu dan Berakhlak berpegang teguh pada Moral dan Budaya bangsa”

C. MISI SATUAN PENDIDIKAN


Misi sekolah adalah :
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan dalam bidang akademik
2. Meningkatkan ketercapaian ketuntasan belajar
3. Menjadikan peserta didik yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai budi pekerti
4. Membentuk peserta didik yang kreatif
5. Membentuk peserta didik dalam mengembangkan potensi olah raga dan seni budaya

7
6. Membentuk peserta didik beriman dan cinta tanah air
7. Membentuk peserta didik berkarakter

8
D. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
1. Tujuan Pendidikan
a. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia beriman, bertaqwa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, bertanggung jawab dan demokratis.
b. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia serta terampil untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

2. Tujuan Sekolah
Menyelenggarakan pendidikan menengah yang diarahkan untuk mempersiapkan
lulusan:
a. Peserta didik beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia
b. Peserta didik memiliki dasar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
c. Siswa kreatif dan terampil untuk dapat mengembangkan diri secara terus
menerus
d. Membekali peserta didik mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan
kebudayaannya
e. Membekali 75% peserta didik menguasai teknologi dan informasi
f. Menerapkan budaya S3M (Senyum, Sapa, Salam, Malu)
1). Malu datang dan masuk sekolah terlambat
2). Malu berpakaian
3). Malu membuang sampah sembarangan
4). Malu berbicara kotor
5). Malu bersikap/berbuat tidak sopan
6). Malu menunda pekerjaan

9
BAB II

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. MATA PELAJARAN
Struktur Kurikulum SMP Yaperbel meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam suatu jenjang pendidikan selama tiga tahun. Kelas VII menggunakan kurikulum
merdeka, sedangkan kelas VIII dan IX masih menggunakan kurikulum 2013. Struktur
KTSP SMP Yaperbel berdasarkan Standar Kompetensi Kelulusan dan Standar
Kompetensi Mata Pelajaran dengan Ketuntasan sebagai berikut :
a. Kurikulum 2013 memiliki struktur terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan
mata pelajaran umum kelompok B. Kelompok A adalah mata pelajaran yang
memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan
kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan
psikomotor.
b. Substansi Mata Pelajaran IPA, IPS dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP
Yaperbel merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu
c. Alokasi waktu dalam satu jam Pelajaran adalah 40 menit dilaksanakan mulai dari
senin sampai dengan jumat.
d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu

Tabel muatan mata pelajaran kurikulum 2013

Komponen Alokasi Waktu


Kelompok A
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3
3. Bahasa Indonesia 6
4. Bahasa Inggris 4
5. Matematika 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3
2. Pendidikan Jasmani 3
3. Prakarya 2
Jumlah 38

10
Di SMP Yaperbel, terdapat program ekstrakurikuler yang dikembangkan dalam program
Pengembangan diri yang dilaksanakan diluar jam belajar efektif. Adapun jadwal
ekstrakurikuler seperti dibawah ini :
No. Ekstrakurikuler Pembina Hari Waktu
1. Pramuka Dedy Iswanto Sabtu Pkl. 15.00 sd selesai
2. Karate Dedy Iswanto Rabu, jumat Pkl. 15.30 sd selesai

B. STRUKTUR KURIKULUM.
Struktur kurikulum SMP Yaperbel Tahun Pelajaran 2023/2024 meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai
Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Kelas VII menggunakan kurikulum merdeka,
seangkan kelas VIII dan IX masih menggunakan kurikulum 2013.
Struktur Kurikulum menggambarkan konsep konten kurikulum dalam bentuk mata
pelajaran, posisi mata pelajaran distribusi mata pelajaran dalam semester atau tahun,
beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur Kurikulum menggambarkan
konsep konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi mata pelajaran distribusi
mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar per minggu untuk setiap siswa.
Struktur Kurikulum 2013 yang terintegrasi dengan KTSP SMP Yaperbel
berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kompetensi yang akan dicapai
Peserta didik dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam Kompetensi Dasar mata pelajaran. Kompetensi Inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizingelements) Kompetensi Dasar. Semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti.
Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada
satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,gambaran mengenai
kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan

11
keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan
pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar.
Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi
Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga
memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan
antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara
konten kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan konten kompetensi dasar dari
mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama
sehingga terjadi proses saling memperkuat. Kompetensi Inti dirancang dalam empat
kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi
inti 1), sikap social (kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan
pengetahuan (kompetensi 4).

Kompetensi Inti SMP/MTs adalah sebagai berikut:


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
3. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti.
Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus

12
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi
bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang
sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialis medan perenialisme.
Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari
berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi
rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme.
Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti
dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata
pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah
filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi dasar SMP/MTs untuk setiap mata pelajaran tercantum pada
Lampiran yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan, serta Prakarya.
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 6 ayat 1.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut :
Kelompok Mata
No. Cakupan
Pelajaran
1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
2. Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan
wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,

13
jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
dan Teknologi pada SMP Yaperbel dimaksudkan untuk memperoleh
kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
dan Kesehatan pada SMP Yaperbel dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin,
kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.

14
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang
akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu. Sesuai dengan ketentuan standar isi, maka SMP Yaperbel dalam
pembelajaran melaksanakan secara konsisten mata-mata pelajaran sesuai dengan
standar isi, yang meliputi :
a. Mata Pelajaran Agama
Pendidikan Agama Islam yang diperuntukkan bagi yang menganut agama Islam
dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral
sebagai perwujudan dari pendidikan Agama
Pendidikan Agama Islam di SMP/MTs bertujuan untuk:
1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian/pemupukan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal
dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

b. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir secara kritis serta rasional dan juga kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi

15
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

c. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.

d. Mata Pelajaran Bahasa Inggris


Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk
mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global

16
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa
dengan budaya.
Pembelajaran bahasa Inggris di SMP ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai
tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari.

e. Mata Pelajaran Matematika


Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

f. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam


Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah
serta mengkomunikasikannya sebagai aspek yang sangat penting bagi peserta

17
didik yang merupakan bagian dari pembekalan kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah.
Mata pelajaran IPA di SMP bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep
dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap
dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

g. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang
berkaitan.
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya

18
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

h. Mata Pelajaran Seni Budaya


Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan
pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan yang terdiri atas
kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik
matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas,
kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional,
maupun global.

i) Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, sportivitas, spiritual,
sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

19
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Untuk memaksimalkan pencapaian tujuan kelompok mata pelajaran di atas,


setiap mata pelajaran perlu secara terperinci dipertegas tingkat pencapaiannya,
yaitu :
a. Pendidikan Agama Islam
1. Menerapkan tata cara membaca Al-qur’an menurut tajwid, mulai dari cara
membaca “Al”- Syamsiyah dan “Al”- Qomariyah sampai kepada
menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf
2. Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun
iman mulai dari iman kepada Allah sampai kepada iman pada Qadha dan
Qadar serta Asmaul Husna
3. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan
tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad,
ghadab dan namimah
4. Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan jamaah
baik shalat wajib maupun shalat sunat
5. Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para shahabat
serta menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di nusantara

b. Pendidikan Kewarganegaraan
1. Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma
kebiasaan, adat istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
2. Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai
dengan suasana kebatinan konstitusi pertama

20
3. Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat
dengan bertanggung jawab
4. Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945
5. Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi
dan kedaulatan rakyat
6. Menjelaskan makna otonomi daerah, dan hubungan antara pemerintahan
pusat dan daerah
7. Menunjukkan sikap kritis dan apresiatif terhadap dampak globalisasi
8. Memahami prestasi diri untuk berprestasi sesuai dengan keindividuannya

c. Bahasa Indonesia
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan,
penyampaian berita radio/TV, dialog interaktif, pidato, khotbah/ceramah,
dan pembacaan berbagai karya sastra berbentuk dongeng, puisi, drama,
novel remaja, syair, kutipan, dan sinopsis novel
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan
wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler dan pidato serta dalam
berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek, novel remaja, puisi, dan
drama
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk
wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita pendek,
drama, novel remaja, antologi puisi, novel dari berbagai angkatan.

4. Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan
singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan,
poster, iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato, surat

21
pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng, puisi,
drama, puisi, dan cerpen.

d. Bahasa Inggris
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional
sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan
sehari-hari.

2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk
recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks
kehidupan sehari-hari
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional
sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan
sehari-hari
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk
recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks
kehidupan sehari-hari

e. Matematika
1. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya
(komutatif, asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana (barisan
aritmetika dan sifat-sifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan
masalah
2. Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-
unsurnya, persamaan dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya,
himpunan dan operasinya, relasi, fungsi dan grafiknya, sistem persamaan

22
linear dan penyelesaiannya, serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah
3. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya,
ukuran dan pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut
(melukis sudut dan membagi sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga)
dan segi empat, teorema Pythagoras, lingkaran (garis singgung sekutu,
lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga dan melukisnya), kubus,
balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya, kesebangunan dan kongruensi,
tabung, kerucut, bola, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan
tabel, gambar, diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan
median, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta
memanfaatkan dalam pemecahan masalah
6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam
kehidupan
7. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerja sama

f. Ilmu Pengetahuan Alam


1. Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan
percobaan sesuai prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran
dalam tabel dan grafik yang sesuai, membuat kesimpulan dan
mengkomunikasikannya secara lisan dan tertulis sesuai dengan bukti yang
diperoleh
2. Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya
berdasarkan ciri, cara-cara pelestariannya, serta saling ketergantungan
antar makhluk hidup di dalam ekosistem
3. Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup
4. Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat,
perubahan, dan kegunaannya
5. Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik,
magnet dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
6. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya

23
g. Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Mendeskripsikan bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampak
terhadap kehidupan
2. Memahami proses interaksi dan sosialisasi dalam pembentukan
kepribadian manusia
3. Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas, dan
globe untuk mendapatkan informasi keruangan
4. Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di geosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan
5. Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, budaya, serta pemerintahan
sejak Pra-Aksara, Hindu Budha, sampai masa Kolonial Eropa
6. Mengidentifikasik upaya penanggulangan permasalahan kependudukan
dan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan
7. Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan kemerdekaan,
mempertahankan kemerdekaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
8. Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku
masyarakat dalam menyikapi perubahan, serta mengidentifikasi berbagai
penyakit sosial sebagai akibat penyimpangan sosial dalam masyarakat,
dan upaya pencegahannya
9. Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan dengan
pembagian permukaan bumi atas benua dan samudera, keterkaitan
unsur-unsur geografi dan penduduk, serta ciri-ciri negara maju dan
berkembang
10. Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama
internasional dan peran Indonesia dalam kerja sama dan perdagangan
internasional, serta dampaknya terhadap perekonomian Indonesia
11. Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta
mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip
ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya
12. Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa
kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa untuk mencapai
kemandirian dan kesejahteraan.

24
h. Seni Budaya
Seni Rupa
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui
gambar bentuk obyek tiga dimensi yang ada di daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui
gambar/ lukis, karya seni grafis dan kriya tekstil batik daerah Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni yang
dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara dan mancanegara.
Seni Musik
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah
setempat secara perseorangan dan berkelompok.
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu tradisional
nusantara secara perseorangan dan kelompok
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu mancanegara
secara perseorangan dan kelompok

i. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


1. Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan, olahraga
serta atletik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
2. Mempraktekkan senam lantai dan irama dengan alat dan tanpa alat
3. Mempraktekkan teknik renang dengan gaya dada, gaya bebas, dan gaya
punggung
4. Mempraktekkan teknik kebugaran dan jenis latihan beban menggunakan
alat sederhana
5. Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan
perkemahan, penjelajahan alam sekitar dan piknik
6. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti
perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara
pencegahannya serta menjauhi narkoba.

C. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
25
pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan
yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar,
dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti
kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni-budaya, kelompok tim olahraga,
kelompok bahasa dan kelompok sains.
Pengembangan diri di SMP Yaperbel meliputi:
a. Kegiatan terprogram
Kegiatan ini terdiri dari 1 komponen, yaitu:
1) Ekstrakurikuler, meliputi:
a) Pramuka
Nilai yang dikembangkan adalah kerjasama, disiplin, tanggung jawab,
cinta tanah air
b. Kegiatan tidak terprogram:
1) Rutin : Upacara Bendera, Ibadah khusus keagamaan bersama,
senam kesegaran, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan
diri.
2) Spontan : Memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri,
mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
3). Keteladanan : Rajin membaca, memuji kebaikan, berpakaian rapi,
berbahasa yang baik, santun, disiplin, menghargai hak orang
lain, dan atau keberhasilan orang lain, mengingatkan
perbuatan yang tidak baik, kreatif, inovatif, datang tepat
waktu.
Kegiatan Pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler wajib diikuti
oleh peserta didik kelas VII dan VIII dengan salah satu pilihan ekstrakurikuler sesuai
bakat, minat dan kemampuan peserta didik.

26
D. Pengaturan Beban Belajar
1. Beban belajar peserta didik berdasarkan KTSP SMP Yaperbel berdasarkan sistem
paket. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar SMP
Yaperbel. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam
satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program
pembelajaran meliputi sistem tatap muka penugasan berstruktur dan kegiatan mandiri
tak berstruktur.
2. Beban belajar kegiatan tatap muka SMP Yaperbel tertera pada tabel sebagai
berikut:
Satuan Kurikulum Kelas Satuan jam Jumlah Minggu Jumlah jam Jumlah
pendidikan pembelajaran jam/minggu efektif/ pembelajaran jam/tahun
tatap muka tahun /tahun @6o menit
(menit) pelajaran

SMP K 2013 VIII - IX 40 38 36 1368 JP 912 jam

E. Ketuntasan Belajar
1. Kriteria Ketuntasan Minimal
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai pencapaian hasil
belajar dengan kompetensi dasar antara 0 – 100 %. Secara nasional kompetensi ideal
masing-masing indikator adalah 75 %.
Menganalisis tingkat ketuntasan (kompleksitas) dengan rincian poin dan rentang:
Rentang
No. Kriteria KKM Tingkat Rentang angka
Skor
1. Kompleksitas Tinggi (T) 1 50 – 65
Sedang (S) 2 66 – 80
Rendah (R) 3 81 – 100
2. Daya Dukung Tinggi (T) 3 85 – 100
Sedang (S) 2 70 – 84
Rendah (R) 1 55 - 69
3. Intake Tinggi (T) 3 80 – 100
Sedang (S) 2 60 – 79

27
Rendah (R) 1 40 - 59
Setelah dianalisis , maka dapat ditentukan KKM Indikator
1. Beberapa KKM indikator dijumlahkan dan dibagi sehingga didapat KKM KD
2. Beberapa KKM KD indikator dijumlahkan dan dibagi sehingga didapat KKM SK
3. Beberapa KKM SK indikator dijumlahkan dan dibagi sehingga didapat KKM Mata
Pelajaran

Berdasarkan hasil analisa tim pengembang sekolah KKM SMP Yaperbel sebagai
berikut.
Kompetensi
Mata Pelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Kelompok A Spiritual Sosial
1. Pendidikan Agama Baik Baik 80 80
2. PPKn Baik Baik 80 80
3. Bahasa Indonesia Baik Baik 80 80
4. Matematika Baik Baik 80 80
5. Ilmu Pengetahuan Alam Baik Baik 80 80
6. Ilmu Pengetahuan Sosial Baik Baik 80 80
7. Bahasa Inggris Baik Baik 80 80

Kelompok B
1. Seni Budaya Baik Baik 80 80
2. Pendidikan Jasmani,
Olah Raga dan Baik Baik 80 80
Kesehatan
3. Prakarya Baik Baik 80 80

1. Remedial
Program remedial dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Siswa belum tuntas dalam mencapai batas minimal kompetensi pada setiap aspek
penilaian mata pelajaran yang harus dikuasai siswa
b. Siswa belum tuntas mencapai KKM yang ditentukan pada beberapa mata pelajaran
sebagai prasyarat kenaikan kelas

28
c. Remedial dapat dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif maupun diluar jam
efektif.
d. Penilaian kegiatan remedial dapat dilakukan melalui tes atau penugasan

2. Pengayaan
Program pengayaan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pengayaan dapat diberikan kepada siswa yang telah mencapai batas minimal KKM
b. Pengayaan dapat dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif maupun diluar jam
efektif
c. Penilaian kegiatan pengayaan dapat dilakukan melalui tes maupun penugasan

F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah diharapkan memiliki kompetensi
pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Berdasarkan
permendikbudristek nomor 5 tahun 2022 mengenai standar kompetensi lulusan pada
sekolah menengah pertama dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi
kompetensi yang terdiri atas:
1. Mencintai Tuhan Yang Maha Esa dan memahami kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
dalam kehidupan sehari- hari, memahami ajaran agama, melaksanakan ibadahsecara
rutin dan mandiri sesuai dengan tuntunan agama/kepercayaan, berani menyatakan
kebenaran, menyayangi dirinya, menyadari pentingnya keseimbangan kesehatan
jasmani, mental dan rohani, menghargai sesama manusia, berinisiatif menjaga alam,
serta memahami kewajiban dan hak sebagai warga negara;
2. Mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan budayanya, menghargai
keragaman masyarakat dan budaya nasional, terbiasa melakukan interaksi antar
budaya, menolak stereotip dan diskriminasi, serta berpartisipasi aktif untuk menjaga
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. Menunjukkan perilaku terbiasa peduli dan berbagi, serta kemampuan berkolaborasi
lintas kalangan di lingkungan terdekat dan lingkungan sekitar;
4. Terbiasa bertanggung jawab, melakukan refleksi, berinisiatif dan merancang strategi
untuk pembelajaran dan pengembangan diri, serta mampu beradaptasi dan menjaga
komitmen untuk meraih tujuan;

29
5. Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan orisinal, membuat tindakan atau
karya kreatif sesuai kapasitasnya, dan terbiasa mencari alternatif tindakan dalam
menghadapi tantangan;
6. Menunjukkan kemampuan mengidentifikasi informasi yang relevan atau masalah
yang dihadapi, menganalisis, memprioritaskan informasi yang paling relevan atau
alternatif solusi yang paling tepat;
7. Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa menginterpretasikan
dan mengintegrasikan teks, untuk menghasilkan inferensi sederhana, menyampaikan
tanggapan atas informasi, dan mampu menulis pengalaman dan pemikiran dengan
konsep sederhana; dan
8. Menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep, prosedur,
fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan diri,
lingkungan terdekat, dan masyarakat sekitar.

Sehubungan dengan hal tersebut, SMP Yaperbel merumuskan Kriteria Kenaikan Kelas
dan Kriteria Kelulusan sebagai berikut.

30
Kriteria Kenaikan Kelas SMP Yaperbel

Kriteria Indikator Keterangan

1. Menyelesaikan · dilihat dari data yang terdapat dalam buku


seluruh program a. Memiliki nilai 11 laporan pendidikan (Rapor) masing-
pembelajaran mata pelajaran masing peserta didik
intra, kokuler b. Mengikuti · Formatif (Peniaian Harian)
maupun Formatif/PH · STS (Sumatif Tengah Semester)
ekstrakurikuler c. Mengikuti STS · SAS (Sumatif Akhir Semester)
dalam dua d. Mengikuti SAS · SAT (Sumatif Akhir Tahun)
semester pada
e. Mengikuti SAT
Tahun Ajaran
yang diikuti f. Mengikuti ekskul
wajib pramuka

g. Kehadiran minimal
70% dari jumlah
hari efektif, kecuali
ada surat dispensasi
atau sejenisnya
yang bisa
dipertanggung
jawabkan

2. Deskripsi sikap Memperoleh deskripsi · Wali kelas, guru mapel dan guru BK
sekurang-
akhir sikap minimal BAIK masing-masing membuat rumusan
kurangnya
BAIK deskripsi singkat sikap spiritual dan
sosial berdasarkan catatan Jurnal

· Wali kelas menyimpulkan (merumuskan


deskripsi) capaian sikap spritual dan
sosial setiap siswa

3. Menyelesaikan a. Gaya hidup Laporan kegiatan.


Projek Profil Berkelanjutan
(menanam pohon
Pelajar Pancasila
cabai)

b. Kearifan Lokal
(wisata edukasi)

31
Kriteria Kelulusan SMP Yaperbel

Kriteria Indikator Keterangan

A. Menyelesaikan 1. Memiliki Nilai rapor 1. Hasil dari analisis ketersediaan


seluruh program seluruh mata pelajaran nilai dan kehadiran semester 1
pembelajaran
dan mulok lengkap nilai s/d semester 6 pada Buku Rapor
pengetahuan dan masing-masing peserta didik.
keterampilan dari
2. Hari sekolah kelas IX semester
semester 1 kelas VII
genap adalah 80 hari
sampai dengan semester
3. fakta ketidakhadiran tersebut
2 kelas IX
diverifikasi secara valid dan
2. Memiliki nilai sikap dari
dijustifikasi oleh wali kelas
semester 1 kelas VII
masing-masing
sampai dengan semester

2 kelas IX
3. Memiliki prosentasi
kehadiran maksimum 70

% dari hari sekolah

untuk semester genap


kelas IX

B. Memperoleh 1. Memiliki deskripsi akhir Guru mata pelajaran, guru BK dan


nilai sikap/ sikap spiritual dan sosial
wali kelas menyimpulkan
perilaku semester 6 minimal
minimal BAIK BAIK (merumuskan deskripsi ) capaian sikap
spiritual dan sosial setiap peserta didik

2. Tidak Memiliki catatan Catatan pribadi masing-masing peserta


penyimpangan perilaku didik, dari hasil pengamatan, pengklari
negatif ekstrim selama fikasian, konfirmasi dan pendataan BK
semester 6

32
3. Tidak memiliki Catatan pribadi masing-masing peserta
catatan/bukti menikah didik, dari hasil pengamatan, pengklari
fikasian, konfirmasi dan pendataan BK
selama mengikuti
pendidikan di kelas IX
SMPN Yaperbel

C. Membaca 1 buku Meresume buku secara Laporan resume buku tertulis.


Fiksi atau tertulis

Nonfiksi

D. Lulus Ujian 1. Nilai ujian Sekolah KKM semua mapel 80


Sekolah untuk setiap mata pelajaran
semua mata minimal KKM
pelajaran
2. Nilai rata - rata
minimal mata
pelajaran 80

G. Kecakapan Hidup ( Life Skill )


Kecakapan hidup atau life skill merupakan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
berani menghadapi problema hidup. Life skill yang dikembangkan pada SMP Yaperbel
melalui pembelajaran yang diintegrasikan kedalam beragam mata pelajaran yang
terdapat pada struktur dan muatan kurikulum, meliputi :
1. Kecakapan personal
Siswa diharapkan bisa mandiri, percaya diri, bertanggung jawab, menghargai dan
dapat menilai diri sendiri.
2. Kecakapan sosial
Siswa diharapkan dapat membudayakan sikap sopan santun dan hidup bersih
melalui kegitan misalnya memberikan salam bila bertemu dengan guru dan teman
sebayanya, tidak membuang sampah sembarangan
3. Kecakapan Akademik
Siswa diharapkan dapat memperoleh kompetensi yang lebih baik akan ilmu
pengetahuan dan teknologi, berpikir kreatif dan inovatif sehingga dapat
menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Kecakapan Vokasional

33
Siswa diharapkan memiliki keterampilan hidup yang mandiri sehingga setelah
menyelesaikan pendidikannya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri
walaupun tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


1. Lokal dan Global
Sehubungan pulau Belitung merupakan daerah kepulauan yang mempunyai potensi
wisata yang baik, sehingga dipandang perlu bagi siswa untuk memiliki kecakapan
mengembangkan potensi hasil laut berupa kerajinan dari kerang. SMP Yaperbel
dalam program pendidikan berbasis global mengembangkan satu hari dalam satu
minggu siswa, pendidik dan tenaga kependidikan diharapkan mampu mengunakan
percakapan bahasa inggris yang sederhana.

I. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai kehidupan
yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan,
hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. Pelaksanaannya terintegrasi dalam
perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran. Nilai yang dikembangkan
di SMP Yaperbel antara lain :
a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
1) Religius
b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
1) Jujur
2) Bertanggung jawab
3) Bergaya hidup sehat
4) Disiplin
5) Kerja keras
6) Percaya diri
7) Berjiwa wirausaha
8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
9) Mandiri
10) Ingin tahu
11) Cinta ilmu
c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama

34
1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
2) Patuh pada aturan-aturan sosial
3) Menghargai karya dan prestasi orang lain
4) Santun
5) Demokratis
d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
1) Peduli sosial dan lingkungan
e. Nilai kebangsaan
1) Nasionalis
2) Menghargai keberagaman

Distribusi Nilai-Nilai Utama ke dalam Mata Pelajaran

Mata Pelajaran Nilai Utama

1. Pendidikan Agama Religius, jujur, santun, disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin
tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan sosial,
bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, peduli
2. PKn Religius, Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur,
menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang
lain,bertanggung Jawab, cinta tanah air, disiplin, toleransi
3. Bahasa Indonesia Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung
jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4. Matematika Religius, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, demokratis,
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, kerja keras, keingintahuan,
kemandirian, percaya diri, tekun, bertanggung jawab, disiplin
5. IPS Nasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis, kreatif,
dan inovatif, peduli social dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur,
kerja keras
6. IPA ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya
hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri,
bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
7. Bahasa Inggris Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama,
patuh pada aturan sosial,tekun, bertanggungjawab, ingin tahu, jujur,
disiplin, kerja keras

35
8. Seni Budaya Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang
lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
9. Penjasorkes Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri,
menghargai karya dan prestasi orang lain

J. Strategi Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan


karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang
berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses tersebut memberikan
kesempatan kepada pesertadidik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial),
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk
bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat
manusia.Keluarga merupakan tempat pertama bersemainya bibit sikap spiritual dan
sosial), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Oleh karena itu, peran keluarga
tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh sekolah. Sekolah merupakan tempat kedua
pendidikan peserta didik yang dilakukan melalui program intrakurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler.
Kegiatan intrakurikuler dilaksanakan melalui mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler
dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah yang terkait langsung dengan
mata pelajaran, misalnya tugas individu, tugas kelompok, dan pekerjaan rumah
berbentuk proyek atau bentuk lainnya. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan
melalui berbagai kegiatan yang bersifat umum dan tidak terkait langsung dengan mata
pelajaran.
Masyarakat merupakan tempat pendidikan yang jenisnya beragam dan pada
umumnya sulit diselaraskan antara satu sama lain, misalnya media massa, bisnis dan
industri, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga keagamaan. Untuk itu para tokoh
masyarakat tersebut semestinya saling koordinasi dan sinkronisasi dalam memainkan
peranya untuk mendukung proses pembelajaran. Singkatnya, keterjalinan, keterpaduan,
dan konsistensi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat harus diupayakan dan
diperjuangkan secara terus menerus karena tripusat pendidikan tersebut sekaligus
menjadi sumber belajar yang saling menunjang.

36
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. Peserta didik
mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut berlangsung
melalui tatap muka di kelas, penugasan terstruktur, dan/atau tugas mandiri.Terkait
dengan hal tersebut, maka pembelajaran ditujukan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada
kehidupan masyarakat berbangsa, bernegara, berperadaban dunia.
Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,
mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran
harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk
mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami
dan dapat menerapkanpengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja
memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras
mewujudkan ide-idenya.

Prinsip Pembelajaran
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut:
a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
d. Pembelajaran berbasis kompetensi;
e. Pembelajaran terpadu;
f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran
multi dimensi;
g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-
i. Skill dan soft-skills, pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
j. Pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
k. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

37
l. Mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran tut wuri
handayani);
m. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
n. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran;
o. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan
suasana belajar menyenangkan dan menantang.

Ruang Lingkup Pembelajaran


Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau
pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa
strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya
discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry learning.
Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (direct instructional) dan
tidak langsung (indirect instructional). Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan menggunakan
pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang
dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta didik
melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengomunikasikan.Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan
langsung, yang disebut dengan dampak pembelajaran (instructional effect) Pembelajaran
tidaklangsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran langsung
yang dikondisikanmenghasilkan dampak pengiring (nurturant effect). Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1
dan KI-2.
Hal ini berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam
proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai dan sikap sebagai
prosespengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan
dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu,
dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler baik yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat (luar sekolah)
dalam rangka mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap.

38
Pendekatan saintifik meliputi lima pengalaman belajar sebagaimana tercantum dalam
tabel berikut :

Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk hasil belajar
Pembelajaran
Mengamati mengamati dengan indra perhatian pada waktu
(observing) (membaca, mendengar, mengamati suatu objek/
menyimak, melihat, membaca suatu
menonton, dan sebagainya) tulisan/mendengar suatu
dengan atau tanpa ala penjelasan, catatan yang
dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu
(on task) yang digunakan
untuk mengamati
Menanya Membuat dan mengajukan Jenis, kualitas dan jumlah
(questioning) pertanyaan, tanya jawab, pertanyaan yang diajukan
berdiskusi tentang informasi peserta didik (pertanyaan
yang belum dipahami, faktual, konseptual,
informasi tambahan yang prosedural, dan hipotetik)
ingin diketahui, atau sebagai
klarifikasi
Mengumpulkan Mengeksplorasi, jumlah dan kualitas
informasi mencoba, berdiskusi, sumber yang dikaji/
(experimenting) mendemonstrasikan, meniru digunakan, kelengkapan
bentuk/gerak, melakukan informasi, validitas
eksperimen, membaca sumber informasi yang
lain selain buku teks, dikumpulkan, dan
mengumpulkan data dari nara instrumen/alat yang
sumber melalui angket, digunakan untuk
wawancara, dan mengumpulkan data
memodifikasi,menambahi./
mengembangkan
Menalar/ mengasosiasi Mengolah informasi yang Mengembangkan
(associating) sudah dikumpulkan interpretasi, argumentasi
menganalisis data dalam dan kesimpulan mengenai
bentuk membuat kategori, keterkaitan informasi dari
mengasosiasi atau dua fakta/konsep,
menghubungkan interpretasi argumentasi
fenomena/informasi yang dan kesimpulan mengenai
terkait dalam rangka keterkaitan lebih dari dua
menemukan suatu pola, dan fakta/konsep/teori,
menyimpulkan. mensintesis dan
argumentasi serta
kesimpulan keterkaitan

39
antar berbagai jenis fakta-
fakta/konsep/teori/
pendapat;mengembangkan
interpretasi, struktur
baru,argumentasi, dan
kesimpulan yang
menunjukkan hubungan
fakta/konsep/teori dari dua
sumber atau lebih yang
tidak bertentangan;
mengembangkan
interpretasi, struktur baru,
argumentasi dan
kesimpulan dari
konsep/teori/pendapat
yang berbeda dari berbagai
jenis sumber
Mengkomunikasi kan menyajikan laporan menyajikan hasil kajian
(communicating) dalam bentuk bagan, (dari mengamati sampai
diagram, atau grafik; menalar) dalam bentuk
menyusun laporan tertulis; dan tulisan,grafis, media
menyajikan laporan elektronik, multi media
meliputi proses, hasil, dan dan lain-lain
kesimpulan secara lisan

Pengertian
a. Belajar tuntas
adalah sistem belajar yang menekankan pada prinsip bahwa setiap peserta didik dapat
belajar untuk memenuhi kriteria ketuntasan belajar sesuai dengan kecepatan belajar
masing-masing;
b. Kegiatan Tatap Muka
adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dalam ruang kelas,
Laboratorium, workshop, bengekl kerja, kebun percobaan atau pengaturan
pembelajaran lainnya;
c. Kegiatan belajar virtual

40
adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara maya dengan memanfaatkan
berbagai jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi baik secara terstruktur atau
mandiri;
d. Kegiatan Terstruktur
adalah kegiatan pembelajaran dalam bentuk penugasan dari pendidik terkait muatan
atau mata pelajaran yang berfungsi sebagai proses pendalaman atau perluasan
pengalaman belajar yang diterima setelah kegiatan tatap muka;
e. Kegiatan Mandiri
adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik atas inisiatif atau dengan
stimulasi pendidik yang berfungsi sebagai proses pendalaman atau perluasan
pengalaman belajar yang diterima dalam kegiatan tatap muka dan/atau terstruktur;
f. Ketuntasan Belajar
adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun
waktu belajar;
g. Program Remedial
adalah pengorganisasian kegiatan belajar yang dimaksudkan untuk membantu peserta
didik mencapai kriteria ketuntasan belajar;

K. Pengaturan Beban Belajar Dan Beban Kerja Guru


1. Kegiatan Tatap Muka, yang merupakan kegiatan pembelajaran, interaksi antara Guru
dan Peserta Didik, 40 menit/ jam pelajaran dari hari senin sampai dengan jumat.
2. Kegiatan Terstruktur, merupakan kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh Peseta Didik.
3. Waktu penyelesaiannya ditentukan oleh guru, maksimal 50% dari Tatap Muka.
4. Kegiatan Mandiri, yaitu kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh Peserta Didik. Waktu penyelesaiannya diatur atas kesepakatan guru
dengan peserta didik, maksimal 50% dari Tatap Muka.
5. Beban belajar dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu
adalah minimal 38 jam pelajaran

41
BAB III

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan ini disusun sebagai pedoman dalam membuat rencana dan

program bagi sekolah SMP lingkungan pembinaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Belitung tahun pelajaran 2023/2024.

Penyusunan ini mengacu pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.

125/U/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Kalender Pendidikan dan jumlah jam belajar efektif

di sekolah dan Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah.

Kalender Pendidikan sekolah yang berisikan hari libur umum tahun 2023 dan 2024

dibuat berdasarkan ketetapan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung.

42
43
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berisi komponen yang harus
dilaksanakan dan dicapai dalam proses belajar mengajar yang meliputi visi, misi dan
tujuan sekolah; struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan
RPP.
2. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah, peserta didik dan lingkungan.

B. Saran
1. Sejalan dengan otonomi sekolah dan manajemen berbasis sekolah, maka Model
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hendaklah menjadi pedoman dan
arah dalam pengelolaan sekolah terutama pengelolaan proses belajar dan mengajar
guna tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan KTSP perlu dukungan dari semua
komponen dan stakeholder sekolah dalam bentuk partisipasi aktif, kreatif dan
inovatif.

44
LAMPIRAN

45
YAYASAN PERGURUAN BELITUNG-17
SMP YAPERBEL
Jenjang Akreditasi: B
Alamat : Jalan Tekukur Kelurahan Paal satu Tanjungpandan 33414

Profil Sekolah

1. Nama Sekolah : SMP Yaperbel


2. Alamat Sekolah : Jl. Tekukur Kel. Paal Satu Tg. Pandan
3. Nama Yayasan (bagi swasta) : Yayasan Perguruan Belitung-17 (YAPERBEL 17)
Alamat Yayasan & No. Telp. : Jalan Sijuk Tanjungpandan
4. NSS / NPSN : 202290202018 / 10900416
5. Jenjang Akreditasi :C
6. Tahun Didirikan : 1985
7. Tahun Beroperasi : 1985
8. No. Rekening Sekolah : 146 - 09 – 08381
9. Kepemilikan Tanah : Yayasan
a. Status Tanah : SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual Beli/Hibah *)
b. Luas tanah : 2073,75 m²
10. Status Bangunan : Pemerintah / Yayasan / Pribadi /
Menyewa / Menumpang *)
a. Surat Ijin Bangunan : No. /YPB/B/
b. Luas Seluruh Bangunan : 412 m2
11. Data siswa dalam 4 (empat) tahun terakhir :
Jumlah (Kls.
Jml Pendaftar Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (VII + VIII +
Th.
(Cln Siswa IX )
Pelajaran
baru) Juml Jumlah Juml Jumlah Juml Jumlah Juml Jumlah
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel

2017/2018 70 45 2 36 1 45 2 126 5
2018/2019 57 39 1 39 2 42 1 120 4
2019/2020 55 31 1 30 1 37 1 98 3
2023/2024 13 13 1 14 1 20 1 47 3

46
12. a). Data Ruang Kelas : b). Data Kondisi Ruang :
Jumlah Jumlah Kondisi Ruang Kategori
Ruang Ruang Baik Rusak kerusakan

Ruang Kelas (asli) (a) 5 Ruang Kelas 5 5 - -

Ruang lainnya yang


- Perpustakaan - - - -
digunakan untuk/sbg
ruang kelas (b) yaitu Lab. TIK - - - -
ruang :
Lab IPA 1 1 - -

Keterampilan - - - -
Jml. Ruang Kelas
5 Lab. Bahasa - - - -
seluruhnya ( a + b )

13. Data Guru


Jumlah Guru / Staf Bagi SMP Negeri Bagi SMP Swasta Keterangan
1. Guru Tetap ( PNS / Yayasan ) - - -
2. Guru Tdk. Tetap / Guru Bantu - 9 -
3. Guru PNS Dipekerjakan (DPK) - - -
4. Staf Tata Usaha - 1 -

47

Anda mungkin juga menyukai