Anda di halaman 1dari 77

DOKUMEN 1

KURIKULUM TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN (KTSP)
SD NEGERI 1 CIMANGGU
Tahun Pelajaran 2023-2024

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI


DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI 1 CIMANGGU
Alamat : Jalan Batupayung Desa Cimanggu Kecamatan Cimanggu
Email : sdn1cimanggu@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasar pada hasil musyawarah tim penyusun Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan SD Negeri 1 Cimanggu serta memperhatikan

pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri 1 Cimanggu disahkan untuk

diberlakukan mulai tahun pelajaran 2023/2024.

Disahkan
di : Cimanggu
Tanggal : 4 Juli 2023

Menyetujui : Yang mengesahkan,


Ketua Komite Kepala SD Negeri 1 Cimanggu
SD Negeri 1 Cimanggu

AEP ADANG,S.Pd.SD
NIP.196408121986031017

Menyetujui,
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi
Kepala Bidang SD

ASEP SAEPUDIN, S.Pd.,MA


NIP. 19680609 199903 1 003
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CIMANGGU
“TERAKREDITASI B” – (BAP-S/M Nomor : 1344/BAN-SM/SK/2020)
Jln. Batupayung Desa Cimanggu Kec.Cimanggu Kab. Sukabumi – 43388
Email: sdn1cimanggu@yahoo.co.id
NSS : 101020633002 NPSN : 20203013

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SD NEGERI 1 CIMANGGU
Nomor: 422.1/04/SD/VII/2023
Tentang

PENETAPAN TIM PENGEMBANG DAN PEMBERLAKUAN KURIKULUM


SD NEGERI 1 CIMANGGU

Menimbang:
Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar
mengajar di SD Negeri 1 Cimanggu Kecamatan Cimanggu Kabupaten
Sukabumi, maka perlu menetapkan penunjukan nama team penyusun
dan pemberlakuan Kurikulum UPTD SD Negeri 1 Cimanggu

Mengingat :

1. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan ke
dua atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentag standar
nasional pendidikan
4. Inpres No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental.
5. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 yang diperjelas dengan
Permendikbud nomor 20 Tahun 2019, tentang Penguatan pendidikan
Karakter (PPK).
6. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19) sebagai Bencana Nasional
7. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang penumbuhan budi
pekerti.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016
tentang Standar Isi.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016
tentang Standar Proses.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016
tentang Standar Penilaian.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016
tentang Standar Kompotensi Inti dan Kompetensi Dasar, yang
diperbaharui oleh Permendikbud nomor 37 Tahun 2018 .
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 08 tahun 2016
tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 SD/Madrasah Ibtidaiayah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
16. Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 tahun
2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler
wajib
18. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 tahun 2013 tentang
Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Sunda pada jenjang
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
19. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 176 Tahun 2020 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 19 (Covid-
19);
20. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 62 Tahun 2019 tentang
Implementasi Pendidikan Anti Korupsi pada satuan pendidikan .
21. Peraturan Bupati nomor 55 2020 tentang Pedoman Pembelajaran
Tatap Muka di Masa AKB Pandemi Corona Virus Disease 2019
22. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam Masa
Pendemi COVID-19 di Kabupaten Sukabumi Nomor …….;
23. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Nomor
423.5/7758/Sekret tanggal 15 Juli 2023 tentang Pelaksanaan
Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024

Memperhatikan:

1. Program Kerja Kepala SD Negeri 1 Cimanggu yang meliputi


Program 1 tahun (2023/2024), 4 tahun (jangka menengah) dan 8
tahun (jangka panjang).

2. Hasil Rapat Pendidik SD Negeri 1 Cimanggu Tanggal 5 Juli 2023


tentang Revisi Penyusunan Kurilukum, nilai pendidikan karakter
bangsa, gerakan literasi, pendidikan antikorupsi, dengan pendekatan
belajar aktif serta pemberlakuannya.

MEMUTUSKAN
Menetapkan:

1. Menunjuk nama-nama sebagai penyusun Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan/KTSP SD Negeri 1 Cimanggu yang terdiri dari unsur
Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah.
2. Menunjuk nama-nama sebagai penyusun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan/KTSP SD Negeri 1 Cimanggu yang terdiri dari unsur
Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah .
3. Menunjuk nama-nama sebagai penyusun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan/KTSP SD Negeri 1 Cimanggu yang terdiri dari unsur
Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah.
4. Menugaskan nama-nama tersebut untuk melaksanakan tugas seperti
tersebut dalam lampiran keputusan ini.
5. Hasil Kerja tim harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite
Sekolah dan disyahkan oleh Pengawas Pembina dan Kabid Dikdas
Kabupaten untuk dipergunakan sebagai acuan KTSP SD NEGERI 1
Cimanggu.
6. Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini
dibebankan pada anggaran sekolah yang sesuai.
7. Kurikulum berlaku untuk Tahun 2023/2024 dan apabila terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana
mestinya.
8. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sukabumi
Pada tanggal : 4 Juli 2023

Kepala Sekolaah

ADANG,S.Pd.SD
NIP.196408121986031017
Lampiran Surat Keputusan Kepala SD Negeri 1 Cimanggu
Nomor : 422.1/04/SD/VII/2023
Tentang : Tim Penyusun KTSP SD Negeri 1 Cimanggu

Konselor : Pengawas Bina Kec. Cimanggu


Beti Setianingsih , S.Pd., MM.Pd
Ketua : Kepala Sekolah SD NEGERI 1 Cimanggu
ADANG,S.Pd.SD
Anggota :
1. Aep ( Komite Sekolah )
2. Epul Saepurohman,S.Pd.SD
3. Asep Ruswandi, S.Pd
4. Ryan Anjaniar Munggaran, S.Pd.
5. Asep Bunbun, S.Pd.
6. Deris Ganjar Risdianar,S.Pd.i
7. Suparman, S.Pd.
8. Heris Heryanto,S.Pd.i
9. Yenti Riani Putri,S.Pd.i
10. Agung Kurniawan
11. Eka Nurlaelasari

Sukabumi, 11 Juli 2023


Kepala Sekolah,

ADANG,S.Pd.SD
NIP.19196408121986031017
REKOMENDASI
-------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah memeriksa dokumen kurikulum yang ditetapkan/disahkan oleh,


Satuan Pendidikan : SD NEGERI 1 CIMANGGU
Alamat : Jln. Batupayung Desa Cimanggu
Kecamatan Cimanggu Kabupaten Sukabumi
Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum 2013, bersama ini :
Nama : Beti Setianingsih, S.Pd.,MM.Pd
NIP :19690808 199103 2 009
Jabatan : Pengawas Bina Kec. Cimanggu

Memberikan pertimbangan/rekomendasi penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) SD NEGERI 1 Cimanggu sebagai berikut :

 Dapat direkomendasikan tanpa syarat

 Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk


perbaikan/penyempurnaan

 Belum dapat direkomendasikan

Dengan alasan :
 Semua unsur Kurikulum 2013 terpenuhi dengan lengkap

 Unsur Kurikulum 2013 terpenuhi tetapi kurang lengkap

 Unsur Kurikulum 2013 tidak lengkap

Demikian rekomendasi kami berikan sebagai bahan pertimbangan untuk


ditetapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terebut di atas.

Sukabumi, 20 Juli 2023


Pengawas Bina,

Beti Setianingsih, S.Pd. MM.Pd


NIP.19690808 199103 2 009
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa. Atas kehendak-Nya jua, kami masih diberi kesempatan untuk
mengabdikan diri demi kemajuan pendidikan anak negeri. Rasa terima
kasih yang mendalam tak lupa kami sampaikan kepada Bapak/Ibu Guru,
yang telah memberi kepercayaan kepada kami sebagai penulis,
dengan menggunakan buku-buku hasil karya kami. Sebagai ungkapan
terima kasih tersebut, kami mencoba memberikan nilai lebih terhadap
buku-buku kami. Salah satunya berupa Model Kurikulum 2013.
Model Kurikulum 2013 ini dikembangkan berdasarkan rambu-
rambu dan pedoman yang ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional
Pendidikan). Sesuai judulnya, Model Kurikulum 2013 ini hanya merupakan
alternatif bagi Bapak/Ibu Guru sekalian. Harapan kami, Model Kurikulum
2013 yang kami susun ini dapat menjadi pedoman bagi Bapak/Ibu Guru
dalam menyusun Kurikulum 2013 yang sesuai dengan kondisi sekolah dan
potensi daerah masing-masing.
Akhirnya, kami mengharapkan saran dan masukan untuk
perbaikan Model Kurikulum 2013 ini. Mudah-mudahan, apa yang kami
persembahkan ini dapat bermanfaat bagi Bapak/ Ibu Guru dalam
memajukan pendidikan anak-anak bangsa.

Cimanggu, Juli 2023


Tim Penyusun Kurikulum
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013....................................................
REKOMENDASI....................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................ .
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
A. Latar Belakang........................................................................
B. Landasan ................................................................................
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013................................... .
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013.....................................
BAB II TUJUAN...................................................................................
A. Tujuan Pendidikan Dasar..........................................................
B. Visi Sekolah.............................................................................
C. Misi Sekolah............................................................................
D. Tujuan Sekolah.......................................................................
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM................................
A. Struktur Kurikulum...................................................................
B. Muatan Kurikulum....................................................................
1. Mata Pelajaran....................................................................
2. Pengembangan Diri.............................................................
3. Beban Belajar.....................................................................
4. Penilaian.............................................................................
5. Ketuntasan Belajar..............................................................
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan .............................................
7. Pendidikan Kecakapan Hidup ..............................................
8. Pendidikan berbasis keunggulan local dan global ..................
C. KOMPETENSI DASAR DAN KOMPETENSI INTI ...............................................
D. PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF .........................................................
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN.....................................................
BAB V PENUTUP .............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah


kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum
yang mengutamakan pemahaman, skill,dan pendidikan
berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam
berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin
yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum
2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di
satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang
pendidikan.

Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bagian Umum dijelaskan
bahwa pembaruan pendidikan memer-lukan strategi tertentu, dan
salah satu strategi pem-bangunan pendidikan nasional ini
adalah ... “2. pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis
kompetensi.”

Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga


mengatur bahwa ... “(2) Standar nasional pendidikan digunakan
sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.”
Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa
“kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan standar nasional yanga telah disepakati.”

Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan
bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengem-bangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses


pembelajaran tersebut diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan
sebagai pedoman bagi para pendidik dalam menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan
dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan


Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis
pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

Selain itu, program penyempurnaan pendidikan dimasukan juga


program pendidikan antikorupsi dan pembelajaran masa darurat
penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Pembelajaran masa
darurat covid 19 diselenggarakan dalam upaya pencegahan penyebaran
wabah pada sektor pendidikan. Aktualisasi kebiasaan baru pada semua
aktivitas peserta didik perlu diterapkan baik pengetahuan maupun
keterampilan.
Pendidikan antikorupsi berupaya untuk menginternalilsai yang
hasilnya berupa keteladanan perilaku tidak koruptif, pembiasaan perilaku
antikorupsi yang berkelanjutan, penciptaan suasana lingkungan bebas
korupsi.
Sejalan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan global,
serta keadaan darurat pandemic Covid-19, pendidikan di Indonesia
mengalami perubahan yang sangat mendasar. Penyelenggaraan
pendidikan di sekolah harus lebih demokratis, dan pengelolaan serta
pembinaan sekolah dapat disesuaikan dengan kondisi, lingkungan serta
sumber daya yang dimiliki. Maka satuan pendidikan harus memiliki
panduan atau pedoman dalam pelaksanaan pendidikan disekolah secara
daring, luring, kombinasi maupun Home Visit, yang dituangkan dalam
Kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP) di masa darurat pandemic
Covid-19.
Di masa darurat pandemic Covid-19 Kurikulum tingkat satuan
Pendidikan mengalami perubahan dalam tatanan prinsip dan model
pembelajaran, yaitu dari mengejar ketuntasan KI dan KD menjadi
memprioritaskan kesehatan dan keselamatan dengan tidak terbebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas
maupun kelulusan. Dengan perubahan model pembelajaran dari tatap
muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau Belajar dari rumah. Kondisi
darurat ini menuntut keterlaksanaan BDR atau Pembelajaran jarak jauh
yang berkualitas agar proses pembelajaran tetap bermutu dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Kurikulum SD Negeri 1 Cimanggu Kecamatan Cimanggu Kabupaten
Sukabumi dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan
dasar dan menengah. Dengan mempertimbangkan Kurikulum Adaptif,
disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri dari unsur sekolah dan komite
sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Sukabumi serta dengan bimbingan nara sumber dari Tim
Bimbingan Teknis Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar
Kabupaten Sukabumi. Kurikulum ini merupakan sebuah dokumen yang
akan diimplementasikan sebagai panduan proses pembelajaran, didalam
kelas maupun diluar kelas. Sehingga pembelajaran berlangsung secara
efektif dan efisien yang mampu membangkitkan aktivitas, kreatifitas
peserta didik. Dalam hal ini para pelaksana kurikulum dituntut untuk
melaksanakan sesuai dengan karakteristik SD NEGERI 1 Cimanggu
yang merupakan daerah perbatasan kota berbasis Pertanian dan industri.
Satuan pendidikan diharapkan menciptakan suasana pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Kurikulum SD Negeri 1 Cimanggu pada tahun pelajaran 2023 –
2024 menerapkan prinsip - prinsip pengembangan Kurikulum Darurat
berdasarkan Perka Balibangbuk .
Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya tetap mngembangankan
prinsip dasar bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti
luhur dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab terhadap lingkungan. Pada kurikulum 2013 peserta didik
diharapkan mempunyai keterampilan abad 21 yang diistilahkan 4C yaitu
Communication, collaboration, Critical Thinking and Problem Solving
dan Creativity and Innovation. Penguasaan keterampilan 4C ini sangat
penting khususnya di abad 21, abad dimana dunia berkembang dengan
cepat dan dinamis. Untuk mewujudkan keterampilan 4C itu diantaranya
yaitu dengan adanya Integrasi PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)
dalam pembelajaran terutama 5 karakter yaitu religiusitas, nasionalisme,
kemandirian, gotong royong dan integritas serta Gerakan Literasi Sekolah
(GLS) yang tidak hanya sekedar membaca dan menulis melainkan
mencakup keterampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik
cetak, visual, digital dan auditori. Juga dalam pembelajaran menerapkan
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran
memberikan pelatihan yang melatih kemampuan berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitf yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi
sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing dalam kancah dunia.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki sekolah baik potensi
tenaga pendidik dan kependidikan maupun peserta didik merupakan
tantangan tersendiri oleh karena itu perlu mendapat perhatian agar dapat
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
tenaga pendidik dan kependidikan serta peserta didik dalam
memenuhi tuntutan lingkungan pendidikan yang berkarakter dan berbudi
pekerti luhur, serta sesuai dengan visi misi SD Negeri 1 Cimanggu.
B. Landasan Penyusunan Kurikulum
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum
menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai
kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar,
hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
alam di sekitarnya.  
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan
filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh
potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.  
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan
yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan
kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut.

1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk


membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa
mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan
masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan
peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda
bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan
peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan,
dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan
orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan
bangsa masa kini.
2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di
berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik.  Proses pendidikan adalah suatu
proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi
kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang
dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya
dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam
akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan
budaya tersebut  dipelajari untuk  menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam
kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat
sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan
intelektual dan kecemerlangan akademik melalui
pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi
kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini
mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang
sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan
masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan
berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013
bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi
penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk
membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik.
5) Kurikulum yang dibuat sekolah sesuai peraturan Bupati
Sukabumi menginsersi pendidikan antikorupsi hal ini
menanamkan perilaku yang baik bagi peserta didik sejak dini,
yang terintegrasi dalam proses pembelajaran, dalam
kehidupan sehari - hari di sekolah juga diterapkan dalam
kegiatan ekstrakurikuler, kehidupan di rumah dan masyarakat,
sehingga menjadi budaya sekolah dan budaya kehidupan
sehari-hari. Pendidikan antikorupsi bertujuan untuk
memberikan penguatan sikap dan mentalitas lebih disiplin,
jujur, serta nilai-nilai antikorupsi lainnya.
6) Aktualisasi Kebiasaan Baru dalam upaya pencegahan Covid 19
seperti halnya kebiasaan mencuci tangan dan mengunakan
masker bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta
didik akan pentingnya kesehatan bukan hanya pada saat
masa darurat Covid 19, tapi menjadikannya menjadi
sebuah budaya sehat sepangjang masa
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta
didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai
dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan
diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
 

2. Landasan Yuridis Kurikulum 2013


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk
watak serta peradabann bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk
watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi
mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka
pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa,
kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan
adalah suatu proses pengembangan potensi peserta didik sehingga
mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa.
Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa
lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya,
masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik
tersebut hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris
dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta didik apabila
pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan, ketrampilan
sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya
sebagai individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota ummat
manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan
kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan yang mencerminkan
karakter bangsa masa kini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu,
konten pendidikan yang dikembangkan kurikulumi tidak berupa prestasi
besar bangsa di masa lalu semata tetapi juga hal-hal yang berkembang
pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai
perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial,
politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan ummat manusia dikemas
sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa
masa kini memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan
kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan
berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, dan
memposisikan pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas dari
lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari
kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi
keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan
dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan
menggunakan apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah
menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi penuh sebagai
warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang
dikembangkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu
diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik
menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa dimana dia
telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap,
ketrampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus
dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade
dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam
Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus
menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan
dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan
warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa
mendatang.
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan
masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari
warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan
serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi
kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang,
menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan
pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa
dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan
dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu
yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan
bangsa dan warganegara di amsa mendatang. Dengan tiga dimensi
kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam
lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu
peserta didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan
kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun
kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.
Adapun Landasan Yuridis Kurikulum Adalah Sebagai Berikut
1. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang standar


nasional pendidikan
5. Inpres No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi
Mental.
6. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 yang diperjelas
dengan Permendikbud nomor 20 Tahun 2019, tentang
Penguatan pendidikan Karakter (PPK).
7. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) sebagai Bencana Nasional

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


57 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SD/Madrasah
Ibtidaiayah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
11. Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib
13. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang penumbuhan
budi pekerti.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
21 tahun 2016 tentang Standar Isi.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
22 tahun 2016 tentang Standar Proses.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
24 tahun 2016 tentang Standar Kompotensi Inti dan
Kompetensi Dasar, yang diperbaharui oleh
Permendikbud nomor 37 Tahun 2018 .
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
08 tahun 2016 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku
Panduan Guru.
20. Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan dalam
Kondisi Khusus.
21. Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Langkah Pencegahan Covid 19 pada satuan pendidikan;
22. Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid 19;
23. SE Sesjen Kemdikbud Nomor 15 tahun 2020 tentang
Pedoman BDR di Masa Pandemi Covid 19
24. Kep. Kabalitbangbuk nomor 018/H/KR/2020 tentang
KI/KD Kurikulum 2013 untuk Kondisi Khusus
25. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 tahun 2013
tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra
Daerah pada jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
26. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 176 Tahun
2020 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona
Virus Disease 19 (Covid-19);
27. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 62 Tahun 2019
tentang Implementasi Pendidikan Anti Korupsi pada
satuan pendidikan .
28. Peraturan Bupati nomor 55 2020 tentang Pedoman
Pembelajaran Tatap Muka di Masa AKB Pandemi
Corona Virus Disease 2019
29. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Sukabumi Nomor 423.5/7758/Sekret tanggal 15 Juli
2023 tentang Pelaksanaan Kalender Pendidikan Tahun
Pelajaran 2023/2024

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum


Mempersiapkan insan Indonesia untuk memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013


Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki
karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan
hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 14
prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan.
Ada pun 14 prinsip itu adalah:

1.  Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran


mendorong siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru
tidak berusaha untuk meberitahu siswa karena itu materi pembelajaran
tidak disajikan dalam bentuk final. Pada awal pembelajaran guru
membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu fenomena atau
fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk
pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan
penyampaian informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan siswa
mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru selalu
memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk
mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar
berbasis aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan.
Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang kepada siswa  sumber
belajar seperti informasi dari buku siswa,  internet, koran, majalah,
referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek,
pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber
belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa
memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu
dengan pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan
tatap muka dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak
hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber
belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam bentuk teks. Hasil
belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind maping,
gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan
mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya,
geraknya, atau karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran
berbasis kompetensi;pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil
belajar, tetapi dari aktivitas dalam proses belajar. Yang dikembangkan
dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata
pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen
sistem yang terpadu. Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam
sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh
karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama,
menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya utama
pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat
diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak, serta
penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar berlebih
yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi
dimensi; di sini siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggul. Siswa
melihat awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya
dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan
pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan, mereka akan
melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang awan itu, benar
menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan
aplikatif; pada waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala
sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam
bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya, gambarnya,
videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat, meraba,
merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan
mendengar, namun dengan menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada
rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya,
tetapi menyajikan informasi menyangku perkembangan sikapnya dan
keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan
membacan, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan
keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas
dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi
yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan  dan
pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini
memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk
melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya masyarakat
setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu
mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai bangsa,
bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan dengan
kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan membaca,
menulis, menggunakan teknologi, bicara yang santun  merupakan
aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam budaya lokal, namun
bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang lingkup global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo),  membangun kemauan
(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); di sini
guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi
teladan, meberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh
menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan, di
tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong
semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara
optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat; karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013
memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan
waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan waktu
dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah
guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah
kelas. Prinsip ini menadakan bahwa ruang belajar siswa tidak hanya
dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar
adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai
ruang belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi
siswa. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan
sistem yang terbuka.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini
sekolah perlu meningkatkan daya guru dan siswa untuk memanfaatkan
TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni siswa dapat
belajar dari siapa pun. Yang paling penting mereka harus dapat
menguasai TIK sebabab mendapatkan pelajaran dengan dukungan TIK
atau tidak siswa tetap akan menghadapi tantangan dalam hidupnya
menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti daya
kompetisi siswa akan jomplang daripada  siswa yang memeroleh
pelajaran menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
siswa; cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di
rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa
berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan itu
sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika dikembangkan menjadi
kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai semua siswa,
kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut potensinya
masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi
pelatihan implementasi Kurikulum 2013.
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik


agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah
Terbentuknya warga dan lingkungan sekolah yang sehat, religius, cerdas
dan terampil berlandaskan Bhineka Tunggal Ika
C. Misi Sekolah
Dengan mengacu pada visi sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan Budaya Hidup Bersih
2. Mewujudkan Hidup Ta’at Beragama
3. Mewujudkan Pembelajaran Yang Bermutu
4. Mewujudkan inovasi pembelajaran yang mendukung kreativitas dan
keterampilan hidup.
D. Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar,
tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut
ini.
1. Peningkatan disiplin diri dan budaya hidup bersih
2. Peningkatan sikap taat beribadah
3. Pemberdayaan sumber belajar yang multikomplek
4. Peningkatan metode dan media pembelajaran yang mengarah pada
kreatifitas dan keterampilan hidup.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil.
Untuk kurikulum SD Negeri 1 Cimanggu organisasi Kompetensi Dasar kurikulum
dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan
pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang
mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke
dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SD NEGERI 1 Cimanggu menjadi
lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum
dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum,
distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk
mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur
kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten
dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan
untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam
pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai
penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam
struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar
seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata
pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur
kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.
Tabel 1
Sturktur Kurikulum

Alokasi Waktu Belajar


Perminggu
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5

3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4 Matematika 5 6 6 6 6 6

5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4

2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4

3 Bahasa Daerah 2 2 2 2 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 32 34 36 38 38 38

Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat
diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal
yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi
Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan
dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran.
Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang
tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta
Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan
psikologis peserta didik.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan
memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran
Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran
lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses
pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi
dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD NEGERI 1 Cimanggu antara lain
Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata
pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut

B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SD NEGERI 1 Cimanggu meliputi sejumlah
mata pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada
satuan pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan
muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada
struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan
lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar
Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada
setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan
semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti.

1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh
keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada
ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata
pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap
satua pendidikan.
a. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
 Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2016
b. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta anti korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2016.

c. Bahasa Indonesia
Tujuan :
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
 Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa
Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2016.
d. Matematika
Tujuan:
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
 Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
24 Tahun 2016.

e. Ilmu Pengetahuan Alam


Tujuan:
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-
Nya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24
Tahun 2016.

f. Ilmu Pengetahuan Sosial


Tujuan:
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan
global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24
Tahun 2016.
g. Seni Budaya dan Prakarya
Tujuan :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam
tingkat lokal, regional, maupun global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya
dan prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2016.

h. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan


Tujuan :
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan.
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2016
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan,bakat,dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan
dengan cara :
a. Identifikasi
 Daya dukung dan potensi
 Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
 Jenis layanan pengembangan diri
 Petugas yang melayani
 Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program
(Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi
Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan
Sumber Belajar).
 Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
 Monitoring Pelaksanaan
 Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
 Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid,
transparan dan akuntable)
 Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
a. Kegiatan Ektrakurikurer
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler
meliputi beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa,
terdiri atas:
a. Pramuka
b. Olah raga ( Bola voli, Atletik, Sepak bola )
c. Unit Kesehatan Sekolah
d. Seni ( Solo vokal, degung, dan tari)
e. Bidang keagamaan (Qasidah, Kaligrafi, dan MHQ)
b. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan
berbangsa dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
1) Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas
maupun di sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam
kegiatan rutin di SD NEGERI 1 Cimanggu adalah sebagai berikut:
 Sholat berjamaah
 Upacara bendera setiap hari senin
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
 Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek
dalam Al Qur’an
 Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk
kelas
 Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
 Membaca buku di perpustakaan

2) Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada
tingkat kelas maupun tingkat sekolah.
 Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
 Pekan Kreatifitas dan olahraga
 Peringatan Hari Besar Nasional
 Karyawisata, darmawisata, study tour
 Pekan Olahraga antar kelas
 Bina Olimpiade MIPA
3) Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi
oleh ruang.
 Membiasakan memberi salam
 Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
 Membiasakan antri
 Membiasakan membantu teman yang kena musibah
 Berdiskusi dengan baik dan benar
 Operasi Semut

c. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja
yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola
pendidikan yang lain kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
d. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
 Seminar Pendidikan
 Bedah Buku
e. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri
Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SD
NEGERI 1 Cimanggu adalah keterampilan dalam mengoprasikan komputer dalam
kehidupan sehari-hari dengan mengunakan sofware-sofware yang disesuaikan
dengan kemampuan potensi sumber daya sekolah seperti :
a. Program Permainan Edukatif
b. Program Mengambar
c. Program Microsoft Office.
3. Penyesuaian Kurikulum Selama Masa Pandemi Covid-19
1. Prinsip Kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi COVID-19
Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi covid-19 adalah kesehatan dan
keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan
masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan
pembelajaran.
2. Relaksasi Kurikulum dan Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19.
Sistem pada kurikulum 2013 adalah mengejar ketuntasan Kompetensi inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD) dengan istilah belajar tuntas, dalam keadaan masa
darurat pandemi corona virus Disease 2019 (Covid-19) ini turun kebijakan
pendidikan melalui Surat Edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan
kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease
(Covid-19) menjelaskan relaksasi kurikulum dan pembelajaran pada masa
pandemic Covid-19 adalah :
a. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh dilaksanakan
untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa , tanpa
terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan
kelas maupun kelulusan.
b. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup
antara lain mengenai pandemic Covid-19.
c. Aktivitas dan pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi antarsiswa ,
sesuai minat dan kondisi masing masing , termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses / fasilitas belajar di rumah
d. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai
kuantitatif.
3. Strategi Pengembangan Perangkat Ajar pada Penyederhanaan Kurikulum 2013
di masa pandemic Covid-19.
a. Mengidentifikasi KD yang akan menjadi acuan
b. Menyusun tujuan pembelajaran
c. Menyusun silabus/desain perangkat ajar
d. Mengembangkan RPP dan modul belajar / lembar aktivitas
4. Strategi Pembelajaran pada masa pandemic Covid-19
Strategi pembelajaran pada masa pandemic Covid-19 menggunakan strategi
pembelajaran terpadu, diantaranya ;
a. Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS)
b. Literasi dan numerasi
c. Pendidikan kecakapan hidup
d. Penanganan Covid
e. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
f. Pendidikan Karakter
g. Kegiatan Rekreasional
h. Aktivitas Fisik
i. Spiritual dan keagamaan.
5. Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) / Pebelajaran Jarak Jauh
(PJJ) SD NEGERI 1 Cimanggu selama masa darurat pandemi Virus Disease
2019 (COVID-19) Pada Tahun Ajaran 2023 - 2023
a. Tujuan Pelaksanaan Belajar Dari Rumah / PJJ SD NEGERI 1 Cimanggu
 Memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan
selama darurat COVID-19
 Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19.
 Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan
 Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik
dan orang tua/wali

b. Sasaran
 Kepala Satuan Pendidikan;
 Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
 Peserta Didik; dan
 Orang tua/Wali

c. Prinsip Pelaksanaan Belajar Dari Rumah SD NEGERI 1 Cimanggu


Mengacu pada SE Mendikbud N0. 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan
kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease
(Covid-19). Adalah :
 Keselamatan dan kesehatan lahir batin siswa, guru, kepala sekolah dan
seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan
BDR;
 Kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh
capaian kurikulum;
 BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain
mengenai pandemic COVID-19;
 Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang
pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik;
 Aktivitas dan tugas pembelajaran selama BDR dapat bervariasi antar
siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah.
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR;
 Hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai
kuantitatif;
 Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru
dengan orang tua/ wali

Pelaksanaan Belajar Dari Rumah baik melalui metode Daring


Pembelajaran jarak jauh Dalam Jaringan/online Luring
Pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan/offline Kombinasi Home Visit

d. Metode dan Media Pelaksanaan Belajar Dari Rumah SD NEGERI 1


Cimanggu

Metode Alat/Media/Pelaksanaan
Daring menggunakan gawai (gadget) maupun
Pembelajaran jarak jauh laptop, menggunakan beberapa portal
Dalam Jaringan/online dan aplikasi pembelajaran daring :
a. Tatap Muka
(Zoom, webex)
b. Tanpa Tatap Muka
(WA, Mesenger)
Luring menggunakan televisi, radio, media
Pembelajaran jarak jauh buku, modul belajar mandiri dan
Luar Jaringan/offline lembar kerja, bahan ajar cetak, alat
peraga dan media belajar dari benda di
lingkungan sekitar
Kombinasi Gabungan metode Daring dan Luring
Home Visit Guru berkunjung ke rumah peserta
didik yang dibuat secara individu atau
group berdasarkan alamat tinggal.
e. Peran Kepala Sekolah SD NEGERI 1 Cimanggu dalam Pelaksanaan
Belajar Dari Rumah / PJJ.
 Menetapkan model pengelolaan satuan pendidikan darurat selama BDR
dan menentukan sistem pembelajaran
 Membuat rencana keberlanjutan pembelajaran
 Melakukan pembinaan dan pemantauan kepada guru
 Memastikan ketersediaan sarana prasarana yang dimiliki guru dalam
memfasilitasi pembelajaran jarak jauh
 Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua/ wali dalam
mendampingi anak BDR
 Membentuk Tim Siaga Darurat untuk penanganan COVID-19 di Satuan
Pendidikan
 Berkoordinasi dan Memberikan laporan secara berkala kepada Dinas
Pendidikan dan atau Pos Pendidikan Daerah

f. Peran Pendidik SD NEGERI 1 Cimanggu dalam Pelaksanaan Belajar


Dari Rumah / Pembelajaran Jarak Jauh.
Pendidik memfasilitasi pembelajaran jarak jauh secara daring, luring,
kombinasi maupun home visit sesuai dengan kondisi dan ketersediaan sarana
pembelajaran.
Yang di lakukan oleh pendidik SD NEGERI 1 Cimanggu dalam
pembelajaran daring, luring, kombinasi dan home visit adalah :

Pembelajaran Daring
1. Membuat mekanisme untuk berkomunikasi dengan orang tua/ wali
dan peserta didik.
2. Membuat program mingguan dan membuat RPP yang sesuai minat
dan kondisi anak
3. Menghubungi orang tua untuk mendiskusikan rencana pembelajaran
yang inklusif sesuai kondisi anak didik
4. Memastikan proses pembelajaran berjalan dengan lancar:
a. Memastikan persiapan untuk peserta didik
b. Melakukan refleksi dengan peserta didik
c. Menjelaskan materi yang akan diajarkan
d. Memfasilitasi tanya jawab
5. Bila tanpa tatap muka, guru berkoordinasi dengan orangtua/ wali untuk
penugasan belajar
6. Mengumpulkan dan merekap tugas yang dikirim peserta didik dalam
waktu yang telah disepakati
7. Muatan penugasan adalah pendidikan kecakapan hidup, antara lain
mengenai pandemi COVID-19. Selain itu, perlu dipastikan adanya
konten rekreasional.

Pembelajaran Luring menggunakan media buku, modul dan bahan


ajar sekitar
Pra-Pembelajaran :
1. Menyiapkan RPP.
2. Menyiapkan bahan ajar, jadwal dan penugasan kemudian
mengirimkannya ke peserta didik/orang tua/wali.
Pembelajaran Luring menggunakan media buku, modul dan bahan
ajar sekitar
3. Memastikan semua peserta didik telah mendapatkan lembar
jadwal dan penugasan.
4. Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar diambil oleh orang
tua/wali peserta didik sekali seminggu di akhir minggu dan atau
disebarkan melalui media komunikasi yang tersedia.
5. Guru dan orang tua/wali peserta didik yang bertemu untuk
menyerahkan jadwal dan penugasan diwajibkan melakukan
prosedur keselamatan pencegahan COVID-19.
Saat Pembelajaran :
1. Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali peserta didik sesuai
dengan jadwal dan penugasan yang telah diberikan.
2. Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah peserta didik untuk
melakukan pengecekan dan pendampingan belajar. Jika ini
dilaksanakan, wajib melakukan prosedur pencegahan
penyebaran COVID-19.
3. Berdoa bersama sebelum dan sesudah belajar.
Usai Pembelajaran :
1. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan
pemantauan belajar harian.
2. Orang tua/wali peserta didik memberikan tandatangan pada tiap
sesi belajar yang telah tuntas di lembar pemantauan harian.
3. Penugasan diberikan sesuai dengan jadwal.
4. Muatan penugasan adalah pendidikan kecakapan hidup, antara
lain mengenai pandemi COVID-19. Selain itu, perlu dipastikan
adanya konten rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/
kegiatan fisik dalam upaya menjaga kesehatan mental dan fisik
peserta didik selama periode BDR.
5. Hasil penugasan berikut lembar pemantauan aktivitas harian
dikumpulkan setiap akhir minggu sekaligus mengambil jadwal
dan penugasan untuk minggu berikutnya. Ini dapat juga dikirim
melalui alat komunikasi.

g. Peran Peserta Didik SD NEGERI 1 Cimanggu dalam Pelaksanaan Belajar


Dari Rumah / PJJ
a. Pembelajaran Daring dan Luring
a. Siapkan perangkat pembelajaran (buku, alat tulis, dan media lainnya)
b. Pastikan peserta didik dapat berkomunikasi dengan lancar dengan guru.
c. Ajak orang tua untuk mendukung proses Pembelajaran
d. Siapkan tempat di rumah yang cukup nyaman untuk belajar
e. Pahami jadwal pembelajaran serta tujuan pembelajaran
f. Aktif dalam diskusi dengan guru
g. Selesaikan tugas dari guru, ajak diskusi orang tua
h. Mengumpulkan tugas dan foto pembelajaran (jika ada)
i. Sampaikan ke guru atau orangtua jika ada kesulitan saat kegiatan
belajar hari ini
j. Tuliskan rencana kegiatan sesudah belajar hari ini
b. Pembelajaran Luring menggunakan buku, modul, dan Bahan ajar dari
lingkungan sekitar.
Pra-Pembelajaran
 Siapkan buku atau piranti pembelajaran pembelajaran yang dimiliki di
rumah.
 Peserta didik harus mengetahui metode pembelajaran yang akan dijalani
secara mandiri di rumah.
 Ajak orang tua/wali peserta didik untuk mendukung proses
pembelajaran.
 Peserta didik telah memiliki jadwal pembelajaran dan lembar
pemantauan dari guru.

Saat Pembelajaran
 Berdoa sebelum kegiatan.
 Pahami materi pembelajaran sesuai dengan instruksi dari guru.
 Ajak diskusi orang tua/wali peserta didik atau orang dewasa yang ada di
rumah untuk membantu proses belajar.
 Selesaikan penugasan dari guru.

Usai Pembelajaran
 Tutup dengan doa.
 Mengisi lembar pemantauan harian.
 Kumpulkan dokumen tugas (dan foto) pembelajaran hari ini.
 Dokumen tugas, lembar pemantauan harian disampaikan ke guru setiap
akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi peserta didik.

c. Pembelajaran Luring menggunakan televise dan radio nasioal atau daerah.


Waktu belajar sesuai dengan jam tayang pembelajaran televisi dan radio.
Waktu mengerjakan dan pengumpulan tugas sesuai dengan kesepakatan
dengan pendidik.
Pra-Pembelajaran
 Peserta didik mendapatkan informasi mengenai jadwal pembelajaran
televisi dan radio.
 Peserta didik mencari bahan bacaan dari buku/modul pembelajaran
mandiri terkait topik yang akan ditayangkan keesokan harinya.
 Peserta didik mempelajari bahan bacaan yang diperoleh.
 Siapkan piranti pembelajaran (televisi dan radio), buku, dan alat tulis.
 Ajak orang tua/wali peserta didik untuk mendukung proses
pembelajaran.

Saat Pembelajaran
 Berdoa sebelum kegiatan.
 Peserta didik menyaksikan pembelajaran televisi dan radio.
 Peserta didik mencatat hal-hal yang ingin ditanyakan.
 Jalankan pembelajaran hari ini dengan komitmen dan gembira.

Usai Pembelajaran
 Tutup dengan doa.
 Peserta didik mengerjakan penugasan.
 Mengisi lembar pemantauan harian.
 Peserta didik mengumpulkan penugasan dan lembar pemantauan sesuai
dengan waktu yang telah disepakati.
 Menuliskan rencana kegiatan setelah jam belajar.

h. Peran Orang Tua dalam Pelaksanaan Belajar Dari Rumah / PJJ


Pendampingan PJJ baik secara daring dan luring oleh orang tua/wali
terhadap peserta didik menyesuaikan kondisi, dan ketersediaan waktu dan
sarana dan prasarana pembelajaran.

a.Pembelajaran Daring
 Menyepakati cara untuk berkomunikasi dengan pihak sekolah
 Mendiskusikan rencana pembelajaran yang inklusif bersama guru sesuai
kondisi anak didik
 Menyiapkan perangkat pembelajaran
 Memastikan anak didik siap mengikuti pembelajaran
 Menyiapkan waktu untuk mendukung proses pembelajaran daring
 Mendorong anak agar aktif selama proses pembelajaran
 Orang tua/ wali memastikan anak mengisi lembar aktivitas sebagai bahan
pemantauan belajar harian
 Mengumpulkan foto lembar aktivitas dan penugasan setiap hari
 Secara aktif berdiskusi dengan guru terkait tantangan dan kendala yang
dihadapi selama proses pembelajaran daring
 Memastikan tempat dan fasilitas belajar nyaman
b.Pembelajaran Luring
 Mengambil bahan ajar ke sekolah sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
 Lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan setiap akhir minggu
sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu berikutnya
6. Protokol Kesehatan Pembelajaran Tatap Muka di Satuan Pendidikan SD
NEGERI 1 Cimanggu Pada Masa Covid-19
a. Satuan Pendidikan
Ada sejumlah protokol kesehatan yang wajib dipenuhi oleh seluruh warga
sekolah SD NEGERI 1 Cimanggu sebelum dan setelah pembelajaran.
Protokol kesehatan tersebut meliputi :
Sebelum Pembelajaran Setelah Pembelajaran
a. melakukan disinfeksi a. melakukan disinfeksi sarana
sarana prasarana dan prasarana dan lingkungan
lingkungan satuan satuan pendidikan;
pendidikan; b. memeriksa ketersediaan
b. memastikan kecukupan sisa cairan disinfektan,
cairan disinfektan, sabun sabun cuci tangan, dan
cuci tangan, air bersih di cairan pembersih tangan
setiap fasilitas CTPS, dan (hand sanitizer),
cairan pembersih tangan c. memeriksa ketersediaan
(hand sanitizer); sisa masker dan/atau
c. memastikan ketersediaan masker tembus pandang
masker, dan/atau masker cadangan;
tembus pandang d. memastikan thermogun
cadangan; (pengukur suhu tubuh
d. memastikan thermogun tembak) berfungsi dengan
(pengukur suhu tubuh baik; dan
tembak) berfungsi dengan e. melaporkan hasil
baik; dan pemantauan kesehatan
e. melakukan pemantauan warga satuan pendidikan
kesehatan warga satuan harian kepada dinas
pendidikan: suhu tubuh pendidikan, kantor wilayah.
dan menanyakan adanya
gejala batuk, pilek, sakit
tenggorokan, dan/atau
sesak nafas.

b. Warga Satuan Pendidikan


Warga satuan pendidikan SD NEGERI 1 Cimanggu yang terdiri dari pendidik,
tenaga kependidikan, dan peserta didik, termasuk pengantar/penjemput, wajib
mengikuti protokol kesehatan sebagai berikut:
No. Posisi Aktivitas
1. Sebelum a. sarapan/konsumsi gizi seimbang;
Berangkat b. memastikan diri dalam kondisi sehat dan
tidak memiliki gejala: suhu ≥37,3°C, atau
keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan,
dan/atau sesak nafas;
No. Posisi Aktivitas
c. memastikan menggunakan masker kain 3
(tiga) lapis atau 2 (dua) lapis yang
dalamnya diisi tisu dengan baik dan
membawa masker cadangan serta
membawa pembungkus untuk masker
kotor;
d. sebaiknya membawa cairan pembersih
tangan (hand sanitizer);
e. membawa makanan beserta alat makan
dan air minum sesuai kebutuhan;
f. wajib membawa perlengkapan pribadi,
meliputi: alat belajar, ibadah, alat olahraga
dan alat lain sehingga tidak perlu pinjam
meminjam.
2. Selama a. menggunakan masker dan tetap menjaga
Perjalanan jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter;
b. hindari menyentuh permukaan benda-
benda, tidak menyentuh hidung, mata, dan
mulut, dan menerapkan etika batuk dan
bersin setiap waktu;
c. membersihkan tangan sebelum dan
sesudah menggunakan transportasi
publik/antar-jemput.
3. Sebelum pengantaran dilakukan di lokasi yang telah
masuk ditentukan;
gerbang b. mengikuti pemeriksaan kesehatan meliputi:
pengukuran suhu tubuh, gejala batuk, pilek,
sakit
tenggorokan, dan/atau sesak nafas;
c. melakukan CTPS sebelum memasuki
gerbang
satuan pendidikan dan ruang kelas;
d. untuk tamu, mengikuti protokol kesehatan di
satuan
pendidikan.
4. Selama a. menggunakan masker dan menerapkan
Kegiatan jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima)
Belajar meter;
Mengajar b. menggunakan alat belajar, alat musik, dan
alat makan minum pribadi;
c. dilarang pinjam-meminjam peralatan;
d. memberikan pengumuman di seluruh area
satuan pendidikan secara berulang dan
intensif terkait penggunaaan masker,
CTPS, dan jaga jarak;
e. melakukan pengamatan visual kesehatan
warga satuan pendidikan, jika ada yang
memiliki gejala gangguan kesehatan maka
harus ikuti protocol kesehatan satuan
pendidikan.
No. Posisi Aktivitas
5. Selesai a. tetap menggunakan masker dan melakukan
Kegiatan CTPS sebelum meninggalkan ruang kelas;
Belajar b. keluar ruangan kelas dan satuan
Mengajar pendidikan dengan berbaris sambil
menerapkan jaga jarak;
c. penjemput peserta didik menunggu di
lokasi yang sudah disediakan dan
melakukan jaga jarak sesuai dengan
tempat duduk dan/atau jarak antri yang
sudah ditandai.
6. Perjalanan a. menggunakan masker dan tetap jaga jarak
pulang dari minimal 1,5 (satu koma lima) meter;
Satuan b. hindari menyentuh permukaan benda-
pendidikan benda, tidak menyentuh hidung, mata, dan
mulut, serta menerapkan etika batuk dan
bersin;
c. membersihkan tangan sebelum dan
sesudah menggunakan transportasi
publik/antar-jemput.
7. Setelah a. melepas alas kaki, meletakan barang-
Sampai di barang yang dibawa di luar ruangan dan
Rumah melakukan disinfeksi terhadap barang-
barang tersebut, misalnya sepatu, tas,
jaket, dan lainnya.
b. membersihkan diri (mandi) dan mengganti
pakaian sebelum berinteraksi fisik dengan
orang lain di dalam rumah;
c. tetap melakukan PHBS khususnya CTPS
secara rutin;
d. jika warga satuan pendidikan mengalami
gejala umum seperti suhu tubuh ≥37,3°C,
atau keluhan batuk, pilek, sakit
tenggorokan, dan/atau sesak nafas setelah
kembali dari satuan pendidikan, warga
satuan pendidikan tersebut diminta untuk
segera melaporkan pada tim kesehatan
satuan pendidikan.

c. Selama Berada di Lingkungan Satuan Pendidikan


No. Posisi Aktivitas
1. Perpustakaan, ruang a. melakukan CTPS sebelum
praktikum, ruang masuk dan keluar dari ruangan;
keterampilan,dan/atau b. meletakkan buku/alat praktikum
ruang sejenisnya pada tempat yang telah
disediakan;
c. selalu menggunakan masker dan
jaga jarak minimal 1,5 (satu
koma lima) meter.
No. Posisi Aktivitas
2. Kantin a. melakukan CTPS sebelum dan
setelah makan;
b. selalu menggunakan masker dan
melakukan jaga jarak minimal
1,5 (satu koma lima) meter;
c. masker hanya boleh dilepaskan
sejenak saat makan dan minum;
d. memastikan seluruh karyawan
menggunakan masker selama
berada di kantin;
e. memastikan peralatan memasak
dan makan dibersihkan dengan
baik.

3. Toilet a. melakukan CTPS setelah


menggunakan kamar mandi dan
toilet;
b. selalu menggunakan masker dan
menjaga jarak jika harus
mengantri.
4. Tempat iabadah a. melakukan CTPS sebelum dan
setelah beribadah;
b. selalu menggunakan masker dan
melakukan jaga jarak;
c. menggunakan peralatan ibadah
milik pribadi;
d. hindari menggunakan peralatan
ibadah bersama, misalnya
sajadah, sarung, mukena, kitab
suci, dan lain-lain;
e. hindari kebiasaan bersentuhan,
bersalaman, bercium pipi, dan
cium tangan.
f. masker hanya boleh dilepaskan
sejenak saat makan dan minum;
g. memastikan seluruh karyawan
menggunakan masker selama
berada di kantin;
h. memastikan peralatan memasak
dan makan dibersihkan dengan
baik.

5. Tangga dan Lorong a. berjalan sendiri-sendiri mengikuti


arah jalur yang ditentukan;
b. dilarang berkerumun di tangga
dan lorong satuan pendidikan.
6. Lapangan Selalu menggunakan masker dan
menjaga jarak minimal 1,5 (satu
koma lima) meter dalam kegiatan
kebersamaan yang dilakukan di
No. Posisi Aktivitas
lapangan, misalnya upacara, olah
raga, pramuka, aktivitas
pembelajaran, dan lain-lain.
7. Ruang Serba Guna a. melakukan CTPS sebelum dan
dan Ruang setelah menggunakan ruangan
Olah Raga atau berolah raga;
b. selalu menggunakan masker dan
melakukan jaga jarak minimal
1,5 (satu koma lima) meter;
c. olah raga dengan menggunakan
masker hanya dilakukan dengan
intensitas ringan sampai dengan
sedang dengan indikator saat
berolahraga masih dapat
berbicara;
d. gunakan perlengkapan olah raga
pribadi, misalnya baju olah raga,
raket, dan lain-lain;
e. dilarang pinjam meminjam
perlengkapan olah raga.
8. Asrama (kamar, a. melakukan CTPS sebelum dan
ruang makan, kamar setelah memasuki asrama;
mandi, tempat ibadah, b. menggunakan masker dan tetap
ruang belajar, menjaga jarak jarak minimal 1,5
perpustakaan, dan (satu koma lima) meter;
lain-lain) c. membersihkan kamar dan
lingkunganya;
d. melakukan disinfeksi ruangan
dan lingkungan asrama sebelum
digunakan;
e. membersihkan dengan
disinfektan pada gagang pintu,
tombol / saklar lampu, dan
permukaan benda yang sering
disentuh;
f. memastikan sirkulasi udara di
asrama baik;
g. membersihkan kamar mandi
setiap hari;
h. dilarang pinjam meminjam
perlengkapan pribadi, misalnya
alat mandi, pakaian, selimut,
peralatan ibadah, alat makan,
dan peralatan lainnya.
7. Penilaian Kurikulum Adaptif di SD NEGERI 1 Cimanggu pada masa darurat
pandemic covid-19.
Pelaksanaan Belajar Dari Rumah baik melalui metode Daring (Dalam
Jaringan/online), Luring (Luar Jaringan/offline), Kombinasi (Daring, Luring) dan
Home Visit. Semuanya menghasilkan produk aktivitas belajar dari rumah atau
belajar jarak jauh.
Bentuk penilaian hasil kerja siswa pada penilaian kurikulum adaptif pada
masa darurat pandemic Covid-19 adalah bukti atau produk aktivitas Belajar dari
Rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa
diharuskan memberi skor / nilai kuantitatif.

E. Kegiatan Ekstra Kurikuler


Pada masa darurat pandemic Covid-19 kegiatan ekstrakurikuler menjadi
Tantangan tersendiri dalam menjalankannya karena kegiatan Ekstra Kurikuler tetap
dilaksanakan pada saat anak melakukan pembelajaran dari Rumah.
Persoalan yang dihadapi dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau
belajar online di tengah wabah Covid-19 cukup kompleks. Diantaranya adalah
tantangan mengkonversi kegiatan ekstra kurikuler.
SD NEGERI 1 Cimanggu telah memprogramkan kegiatan Ekstra Kurikuler
pada masa darurat pandemic Covid-19, supaya kegiatan ekstra kurikuler tetap
berjalan di tengah pelaksanaan PJJ,
karena melalui kegiatan ekstra kurikuler dapat menumbuh kembangkan minat,
bakat dan kreatifitas anak. Jangan sampai PJJ / BDR minat, bakat dan kreatifitas
anak tenggelam / tidak berkembang.
selama menjalani proses belajar dari rumah, para siswa tetap diberikan
bimbingan dan tugas untuk membuat proyek. Kemudian proyek tersebut
divisualisasikan melalui video dan ditayangkan melalui channel YouTube Sekolah
SD NEGERI 1 Cimanggu.
Adapun program Ekstrakulikuler yang diarahkan dan dikembangkan oleh SD
NEGERI 1 Cimanggu pada masa darurat pandemic Covid-19, adalah meliputi bidang
:
1. Pramuka
2. Sastra
3. Seni
4. Sains
5. Prakarya / Life Skil
6. Reliji / keagamaan
Siswa diberi kebebasan untuk memilih bidang yang diminati, siswa bisa
mengirimkan kegiatannya melalui foto dan atau video.
Ruang lingkup kegiatan esktrakulikuler pada masa darurat pandemic covid-19
di SD NEGERI 1 Cimanggu adalah :
Katagori Ruang Lingkup Keterangan
Pramuka Gerakan Pramuka dalam
pendidikan di masa Covid-19.
Pramuka di Rumah
 Golongan siaga,
pembelajaran melalui Zoom
dimulai dengan menyanyikan
lagu kebangsaan,
pengucapan Pancasila, dan
pengucapan Dwisatya dan
Dwidarma oleh peserta yang
dibalas oleh peserta didik
lainnya, Dwi Darma “Siaga
itu patuh pada ayah dan
ibundanya”, Balas “Kami
patuh pada ayah dan ibunda
kami”. “Siaga itu berani dan
tidak putus asa”. Balas “Kami
berani dan tidak putus asa”
serta tak lupa doa.
 Golongan Penggalang Pada
latihan Penggalang para
pembina mengemas latihan
dengan memperbanyak
praktik seperti tata cara
membuat pionering dan tali
temali yang dapat
dipergunakan di rumah serta
membuat video pionering
perkakas di rumah, tata cara
membuat simpul dan ikatan
serta diberikan penugasan
untuk membuat pionering
yang bisa diaplikasikan
dalam kehidupan, peserta
pun diberikan challenge atau
tantangan untuk memacu
semangatnya.
Sastra Adapun yang termasuk dalam
kategori Sastra adalah: novel,
cerita/cerpen (tertulis/lisan),
syair, pantun,
sandiwara/drama,
lukisan/kaligrafi. Dll
Seni Seni lukis, seni suara, seni tari
dan bermain music
Sains Artikel, esay, vlog, video
documenter, dll
Prakarya / Life Skil Keterampilan vokasi;
menyulam, memasak,
beternak, bertani dll
Reliji / keagamaan Kaligrafi, mengaji, pildacil,
Asmaul Husna, dll. Segala
bentuk kegiatan keagamaan.

Program Ekstra Kurikuler SD NEGERI 1 Cimanggu dituangkan dalam


Pengembangan diri meliputi :
1. Pengembangan diri terprogram ( Ekstrakurikuler )
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru,. Pengembangan diri bertujuan untuk meningkaatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (imtaq), kebugaran, prestasi olah
raga dan peningkatan potensi, bakat, minat, dan kemampuan diri peserta didik
sesuai kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri dibiayai dari partisipasi
sukarela dari orangtua, perwalian kelas, komite sekolah, masyarakat peduli
pendidikan atau DUDI. Dibimbing dan dilatih oleh guru, tenaga kependidikan ,
dan tenaga Profesional/pelatih luar atas kesepakatan dengan komite sekolah
yang dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan
diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier
peserta didik.

2. Pengembangan Diri Tidak Terprogram ( Pembiasaan)


Kegiatan pengembangan diri secara Tidak Terprogram dapat dilaksanakan
sebagai berikut:
Tabel 3.7.
Pengembangan Diri secara tidak terprogram

Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu Contoh kegiatan di bawah ini dapat disesuaikan
kegiatan yang dengan keadaan (contoh yg dapat dipakai pada
dilakukan terjadwal masa darurat covid-19, dan yang cocok untuk
masa New normal)
 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
dari rumah
 Sholat duha setiap hari
 Sholat Dzuhur Berjamaah
 Upacara Bendera hari Senin dan hari Besar
nasional
 Tadarus Al Qur’an ( hafalan surat- surat
pendek ) Pesantren Kilat Ramadhan
 Pelaksanaan Hari Besar Agama Islam
 Peringatan hari Besar Nasional (contoh hari
Kartini, Hari Kemerdekaan RI, Hardiknas dll)
 Porseni/ Pentas Seni / Festival
 Ekskul
 Kunjungan ke Sumber Belajar ( Museum )
 Outbuond
 Persami ( lomba tingkat I Penggalang) dan
Pesta Besar Siaga

Spontan, adalah  Memberi dan menjawab salam


kegiatan tidak  Meminta maaf
terjadwal dalam  Berterima kasih
kejadian khusus  Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam
kesusahan
 Melerai pertengkaran

Keteladanan,  Performa guru


adalah kegiatan  Mengambil sampah yang berserakan
dalam bentuk  Cara berbicara yang sopan
perilaku sehari-hari  Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap pendapat
yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat
pada peraturan)
Kegiatan Contoh
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang yang
berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan
 Penanaman Budaya Minat Baca / Baca
Senyap sebelum Belajar

3. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa
belajar selama satu semester. Beban belajar di SD NEGERI 1 Cimanggu I, II, dan
III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-
masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD NEGERI 1 Cimanggu adalah 35
menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah
Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan
proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa
aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran
penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati,
menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik
sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa
yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.
Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian
proses dan hasil belajar.

Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan
SD NEGERI 1 Cimanggu
Minggu
Satu jam
Jumlah jam Efektif Waktu
pembelajaran
Kelas pembelajaran per pembelajaran
tatap
Per Minggu tahun per tahun
muka/menit
ajaran
1140 jam
1 35 32 38 pembelajaran
(39900 menit)
1216 jam
2 35 34 38 pembelajaran
(41230 menit)
1292 jam
3 35 36 38 pembelajaran
(42560 menit)
1368 jam
4 35 38 38 pembelajaran
(47880 menit)
1368 jam
5 35 38 38 pembelajaran
(47880 menit)
1368 jam
6 35 38 38 pembelajaran
(47880 menit)

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak


berstruktur maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.

Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk
tatap muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56
menit jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan
dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang di pilih.
4. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian
berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujiannasional, dan ujian sekolah/madrasah,
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d
100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah
75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah
secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas,
esensial intake siswa, dan saran prasarana. Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM
SD NEGERI 1 Cimanggu Tahun Pelajaran 2023/2024 adalah sebagai beriku:
Tabel 3 :
Standar Hasil Belajar/KKM
KKM Kelas KKM
No Mata Pelajaran 1 2 3 4 5 6 Satuan
Pendidikan
Kelompok A
1. PAI 72 70 72 75 74 75
2. PKn 71 72 72 75 75 75
3. B. Indonesia 69 68 70 72 75 75
4. Matematika 64 64 65 65 75 76
5. IPA - - - 75 75 75
64
6. IPS - - - 70 75 75
Kelompok B
7. SBK 76 72 72 70 75 76
8. PJOK 73 73 72 75 76 78
9. Bahasa dan Sastra
68 69 70 75 72 75
Sunda

Rentang Nilai dan Predikat


A B C D
88 ≤ A ≤ 100 76 ≤ B ≤ 88 64 ≤ C ≤ 76 D ˂ 64

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

a. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
Kriteria kenaikan kelas SD NEGERI 1 Cimanggu sebagai berikut :
1. Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan
kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua Standar Kompetensi
Dasar dan indikator.
2. Memperoleh Nilai minimal Baik pada penilaian Kompetensi Inti 1
(Sikap Spiritual ) dan Kompetensi Inti 2 ( Sikap Sosial )
3. Memperoleh nilai maksimal 2 Mata Pelajaran dengan predikat D pada
penilaian Kompetensi Inti 3 ( Pengetahuan) dan Kompetensi Inti 4
(Keterampilan)
4. Kehadiran siswa minimal 75%
b. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),siswa
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar setelah :
1. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar
(KD)Kompetensi Inti (KI) dan Indikator semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribaduian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani olahraga
dan kesehatan.
3. Persentasi kehadiran minimal 75%
4. Lulus Ujian Sekolah
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Kurikulum untuk SD NEGERI 1 Cimanggu, memasukkan pendidikan
kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain
dan/atau nonformal.
8. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi,
dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi
peserta didik.
b. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar
Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta
didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu
atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama
yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatujenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkankualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti
merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
Kompetensi Dasar. Organisasivertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan
antara konten Kompetensi Dasar satukelas atau jenjang pendidikan ke
kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsipbelajar yaitu terjadi suatu
akumulasi yang berkesinambungan antara konten yangdipelajari peserta
didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kontenKompetensi
Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari
matapelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang
sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait
yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial
(Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yangberkenaan dengan sikap
keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung(indirect teaching)
yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti
3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Tabel 4 :
Kompetensi Inti Kelas I,II,III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS I DAN KELAS II KELAS III
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru dengan keluarga, teman, tetangga,
dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual


dengan cara mengamati [mendengar, dengan cara mengamati
melihat, membaca] dan menanya [mendengar, melihat, membaca]
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan menanya berdasarkan rasa ingin
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan tahu tentang dirinya, makhluk
kegiatannya, dan benda-benda yang ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
dijumpainya di rumah dan di sekolah benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat
bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam bahasa yang jelas, logis, dan
dalam karya yang estetis, dalam sistematis, dalam karya yang
gerakan yang mencerminkan anak estetis dalam gerakan yang
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan anak sehat, dan
mencerminkan perilaku anak beriman dalam tindakan yang mencerminkan
dan berakhlak mulia. perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
Tabel 5 :
Kompetensi Inti Kelas IV,V,VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS IV KELAS V DAN VI
1. Menerima, menghargai, dan 1. Menerima, menghargai, dan
menjalankan ajaran agama yang menjalankan ajaran agama yang
dianutnya . dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi percaya diri, dan cinta tanah air
dengan keluarga, teman, tetangga, dalam berinteraksi dengan
dan guru. keluarga, teman, tetangga, dan
guru.
3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan konseptual dengan cara
[mendengar, melihat, membaca] mengamati dan mencoba
dan menanya berdasarkan rasa [mendengar, melihat, membaca]
ingin tahu tentang dirinya, makhluk serta menanya berdasarkan rasa
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, ingin tahu secara kritis tentang
dan benda-benda yang dijumpainya dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
di rumah, sekolah, dan tempat kegiatannya, dan benda-benda
bermain. yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas, logis, dan dan konseptual dalam bahasa
sistematis, dalam karya yang estetis yang jelas, logis, dan sistematis,
dalam gerakan yang mencerminkan dalam karya yang estetis dalam
anak sehat, dan dalam tindakan gerakan yang mencerminkan anak
yang mencerminkan perilaku anak sehat, dan dalam tindakan yang
beriman dan berakhlak mulia. mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai
sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu
diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada
filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi
konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang
diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme.
Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan
di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran
untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi
esensialisme dan perenialisme.

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap


kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap
mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan,
serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
D. PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATED (TERPADU)
Kurikulum SD Negeri 1 Cimanggu menggunakan pendekatan
pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran
tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi
berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep
dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan
demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik
seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan
dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya
merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS
yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai
pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir
abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV,
V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi
perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi
Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut
pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah
ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.

Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta


didik SD kelas I, II, IV dan V pada Kurikulum 2013.
Tabel 6.
Tema-Tema di SD

KELAS I KELAS IV
1. Diriku 1. Indahnya Kebersamaan
2. Kegemaranku 2. Selalu Berhemat Energi
3. Kegiatanku 3. Peduli Terhadap Makhluk Hidup
4. Keluargaku 4. Berbagai Pekerjaan.
5. Pengalamanku 5. Menghargai Jasa Pahlawan
6. Lingkungan Bersih, Sehat dan 6. Cita-citaku
Asri 7. Indahnya Keberagaman di Negeriku
7. Benda, Binatang dan Tanaman 8. Daerah Tempat Tinggalku
di Sekitar 9. Kayanya Negeriku
8. Peristiwa alam
KELAS II KELAS V
1. Hidup Rukun 1. Organ Gerak Hewan dan Manusia
2. Bermain di Lingkunganku 2. Udara Bersih Bagi Kesehatan
3. Tugasku Sehari-hari 3. Makanan Sehat
4. Aku dan Sekolahku 4. Sehat itu Penting
5. Hidup Bersih dan Sehat 5. Ekosistem
6. Air, Bumi, dan Matahari 6. Panas dan Perpindahannya
7. Merawat Hewan dan 7. Peristiwa dalam Kehidupan
Tumbuhan 8. Lingkungan Sehat
8. Keselamatan di Rumah dan 9. Benda-benda di sekitar kita
Perjalanan
KELAS III KELAS VI
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup 1. Selamatkan Makhluk Hidup
2. Menyayangi Tumbuhan dan 2. Persatuan dalam Perbedaan
Hewan 3. Tokoh dan Penemuan
3. Benda di Sekitarku 4. Globalisasi
4. Kewajiban dan Hakku 5. Wirausaha
5. Permainan Tradisional 6. Menuju Masyarakat Sehat
6. Indahnya Persahabatan 7. Kepemimpinan
7. Energi dan Perubahannya 8. Bumiku
8. Bumi dan Alam Semesta 9. Menjelajah Angkasa Luar

a. PENDEKATAN SAINTIFIK (ILMIAH)


Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses
pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

1. Mengamati;

2. Menanya;

3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan

5. Mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai


kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 7:

Keterkaitan antara Langkah Pembelajarandengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah Kompetensi yang


Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan
informasi yang tidak dipahami dari kreativitas, rasa ingin
apa yang diamati atau pertanyaan tahu, kemampuan
untuk mendapatkan informasi merumuskan pertanyaan
tambahan tentang apa yang diamati untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu
(dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat untuk hidup cerdas dan
hipotetik) belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
informasi/ teliti, jujur,sopan,
- membaca sumber lain selain buku
eksperimen menghargai pendapat
teks
orang lain, kemampuan
- mengamati objek/ kejadian/ berkomunikasi,
- aktivitas menerapkan
kemampuan
- wawancara dengan narasumber mengumpulkan
informasi melalui
berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap
dikumpulkan baik terbatas dari hasil jujur, teliti, disiplin, taat
mengolah
kegiatan aturan, kerja keras,
informasi
mengumpulkan/eksperimen mau kemampuan
pun hasil dari kegiatan mengamati menerapkan prosedur
dan kegiatan mengumpulkan dan kemampuan berpikir
informasi. induktif serta deduktif
dalam menyimpulkan .
- Pengolahan informasi yang
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber
yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang
bertentangan.
Mengkomunikasi Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap
kan kesimpulan berdasarkan hasil analisis jujur, teliti, toleransi,
secara lisan, tertulis, atau media kemampuan berpikir
lainnya sistematis,
mengungkapkan
pendapat dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

b. PENILAIAN AUTENTIK (RESPONSIF)


Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus
memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus
bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan
dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan,
misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3)
tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau
proses. Bentuk-Bentuk Penilaian Autentik Yang Di Kembangkan

1. Penilaian Sikap

a. Observasi

b. Penilaian Diri

c. Penilaian Antarteman

d. Jurnal Catatan Guru

2. Penilaian Pengetahuan

a. Tes Tulis
b. Tes Lisan

c. Penugasan

3. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Kinerja

b. Penilaian Proyek

c. Penilaian Portopolio
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah
menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan
waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan perserta
didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun
kalender pendidikan sebagai berikut :
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun
pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan
diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari lbur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Tingkat
Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang
dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
Kalender Pendidikan SD Negeri 1 Cimanggu disusun dengan berpedoman
kepada kalender Pendidikan Nasional yang disesuaikan dengan program sekolah.
Tabel 8 :
Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II

Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Juli 2023 3 0 15 18
Agustus 2023 4 2 25 31
September 2023 4 0 25 29
I
Oktober 2023 5 0 27 32
November 2023 4 1 25 30
Desember 2023 5 14 12 31
Jumlah 25 17 129 170

Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Januari 2023 4 1 26 31
Februari 2023 4 1 23 28
Maret 2023 5 1 25 31
II April 2023 4 3 23 30
Mei 2023 4 2 25 31
Juni 2023 5 19 6 30
Juli 2023 2 12 0 14
Jumlah 28 39 128 195
Kalender Pendidikan SD NEGERI 1 CIMANGGU
Tahun Pelajaran 2023/2024

SEMESTER 1

Cimanggu, Juli 2023


KEPALA SEKOLAH
SD NEGERI 1 CIMANGGU

ADANG, S.Pd.SD
NIP. 196408121986031017
KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI 1 CIMANGGU
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN PELAJARAN 2023 – 2024

SEMESTER 2
BAB V

PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan


Budaya dan Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi
pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter
peserta didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya
pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata
hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik
melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang
dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam
kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai,
tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai
dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu
ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter
peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang
besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah.
Pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui
serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih
berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif.
Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam
penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (Kurikulum 2013), seperti menetapkan visi,
misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus.
Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis
kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang
lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan
keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak
budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran
yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya
penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri
maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini
merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata
pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) yang
terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program pengembangan diri,
seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian.
Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu
dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang
selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan
kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan
karakter bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan
muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam
membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk
kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat
sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak
budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai