Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KETENTUAN PERUNDANG UNDANGAN

PENYUSUNAN KTSP SMK NEGERI 3 KENDAL


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

NO KOMPONEN PERUNDANGAN /
ASPEK TUNTUTAN PERUNDANGAN KEKUATAN KELEMAHAN KESIAPAN DAN TINDAK LANJUT
REGULASI
a Undang-undang Republik Indonesia Sistem Pendidikan Nasional.  Lingkungan yang  Sarana prasarana masih  Mengembangkan pembelajaran
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem  Pendidikan adalah usaha sadar dan representative, nyaman , kurang, diantaranya : berbasis peserta didik dengan
Pendidikan Nasional; terencana untuk mewujudkan relegius, masyarakat yang ruang kelas, ruang memanfaatkan potensi yang dimiliki
suasana belajar dan proses ramah jauh dari pengaruh praktek, peralatan sekolah dan membuat perencanaan
pembelajaran agar peserta didik kehidupan perkotaan. praktek tiap kompetensi untuk pemenuhan sarana prasarana
secara aktif mengembangkan potensi  Jumlah Pendidik yang keahlian yang masih kurang (menyusun RKJM
dirinya untuk memiliki kekuatan cukup dan RKT)
spiritual keagamaan , pengendalian  Jaringan internet yang
diri, kepribadian, kecerdasan , akhlak cukup
mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara
 Pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarakan
Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia yang berakar pada
nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan jaman

 Sistem pendidikan nasional adalah


keseluruhan komponen pendidikan
yang saling terkait secara terpadu
untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional
 Tujuan Pendidikan Nasional adalah
untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, beraakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta
bertanggungjawab
 Definisi kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pembelajaran
serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional
b  Penyelenggaraan pendidikan memenuhi
Peraturan Pemerintah Nomor 19 8 Standar Nasional Pendidikan :
Tahun 2005 tentang Standar 1. Standar Isi
Nasional Pendidikan sebagaimana 2. Standar Proses
telah diubah kedua kali dengan 3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidik dan tenaga
Peraturan Pemerintah Nomor 13
Kependidikan
Tahun 2015 tentang Perubahan 5. Standar Sarana dan Prasarana
Kedua Atas Peraturan Pemerintah 6. Standar Pengelolaan
Nomor 19 Tahun 2005 tentang 7. Standar Pembiayaan
Standar Nasional Pendidikan 8. Standar Penilaian Pendidikan

c Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Sistem Pelatihan Kerja Nasional


Nomor 31 Tahun 2006  Pelatihan kerja adalah keseluruhan
kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kometensi kerja,
produktifitas, disiplin, sikap, dan etos
kerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertensu sesuai dengan
jenjang kualifikasi jabatan atau
pekerjaan
 Lembaga pelatihan kerja adalah
instansi pemerintah, badan hukum
yang memenuhi persyaratan untuk
menyelenggarakan pelatihan kerja

d Peraturan Menteri Pendidikan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Kebudayaan Republik Indonesia Nomor  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
61 tahun 2014 tentang Kurikulum yang selanjutnya disingkat KTSP
Tingkat Satuan Pendidikan pada adalah kurikulum operasional yang
Pendidikan Dasar dan Pendidikan disusun oleh dan dilaksanakan di
Menengah masing-masing satuan pendidikan.
 Satuan pendidikan adalah Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan (SMK/MAK).
 Standar Nasional Pendidikan yang
selanjutnya disingkat SNP adalah
kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
e Peraturan Menteri Pendidikan dan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor  Kegiatan Ekstrakurikuler adalah
62 Tahun 2014 tentang Kegiatan kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar peserta didik di luar jam belajar
dan Pendidikan Menengah kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan.
 Kegiatan Ekstrakurikuler
diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian,
kerjasama, dan kemandirian peserta
didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan
pendidikan nasional
f Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kepramukaan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor  Pendidikan Kepramukaan adalah
63 Tahun 2014 tentang Pendidikan proses pembentukan kepribadian,
Kepramukaan Sebagai Kegiatan kecakapan hidup, dan akhlak mulia
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan pramuka melalui penghayatan dan
Dasar dan Pendidikan Menengah pengamalan nilai nilai kepramukaan
 Gerakan Pramuka adalah organisasi
yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan;
 Pramuka adalah warga negara
Indonesia yang aktif dalam
pendidikan kepramukaan serta
mengamalkan Satya Pramuka dan
Darma Pramuka
 Pendidikan Kepramukaan
dilaksanakan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler wajib pada pendidikan
dasar dan menengah
g Peraturan Menteri Pendidikan dan Muatan Lokal.
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor  Muatan lokal adalah bahan kajian
79 tahun 2014 Tentang Muatan Lokal atau mata pelajaran pada satuan
Kurikulum 2013 pendidikan yang berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi
dan keunikan lokal.
 Satuan pendidikan adalah Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan
Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK).
 Muatan lokal merupakan bahan kajian
atau mata pelajaran pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi
dan keunikan lokal yang dimaksudkan
untuk membentuk pemahaman
peserta didik terhadap keunggulan
dan kearifan di daerah tempat
h Peraturan Menteri Pendidikan dan  Standar Kompetensi Lulusan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor Pendidikan Dasar dan Menengah
20 tahun 2016 tentang Standar digunakan sebagai acuan utama
Kompetensi Lulusan Pendidikan pengembangan standar isi, standar
Menengah Kejuruan proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan
standar pembiayaan.
i Peraturan Menteri Pendidikan dan Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor Menengah
21 tahun 2016 tentang Standar Isi  Standar Isi untuk Pendidikan Dasar
Pendidikan Menengah Kejuruan dan Menengah yang selanjutnya
disebut Standar Isi terdiri dari Tingkat
Kompetensi dan Kompetensi Inti
sesuai dengan jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
 Kompetensi Inti meliputi sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan
dan ketrampilan.
 Ruang lingkup materi yang spesifik
untuk setiap mata pelajaran
dirumuskan berdasarkan Tingkat
Kompetensi dan Kompetensi Inti
untuk mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
j Peraturan Menteri Pendidikan dan Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor Menengah
22 tahun 2016 tentang Standar Proses  Standar Proses Pendidikan Dasar
Pendidikan Menengah Kejuruan dan Menengah selanjutnya disebut
Standar Proses merupakan kriteria
mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan dasar dan
satuan pendidikan dasar menengah
untuk mencapai kompetensi lulusan
k Peraturan Menteri Pendidikan dan Standar Penilaian
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor  Standar Penilaian Pendidikan
23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian adalah kriteria mengenai lingkup,
Pendidikan Menengah Kejuruan tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian
hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam
penilaian hasil belajar peserta didik
pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
 Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik.
 Pembelajaran adalah proses
interaksi antar peserta didik, antara
peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar
l Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No 4 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil  Penilaian hasil belajar oleh satuan
Belajar oleh Satuan Pendidikan dan pendidikan dilaksanakan melalui USBN
Penilaian Hasil belajar oleh Pemerintah.  Penilaian hasil belajar oleh
pemerintah dilaksanakan melalui UN

m Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor  Pendidikan adalah usaha sadar dan
9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra, terencana untuk mewujudkan susasana
dan Aksara Jawa belajar agar peserta didik memiliki
kemampuan berkomunikasi dengan
bahasa Jawa dan secara aktif mampu
memahami nilai – nilai estetika, etika,
moral, kesantunan, dan budi pekerti
 Bahasa Jawa dalah bahasa yang dipakai
scara turun temurun oleh masyarakat
didaerah atau penutur lainnya, sebagai
sarana komunikasi dan ekspresi budaya
 Sastra Jawa adalah karya kreatif yang
berupa pemikiran, pengalaman dan
penghayatan atas kehidupan yang
diungkapkan secara estetis dalam
bahasa dan aksara Jawa, serta tinjauan
kritis atas karya sastra dalam bahasa
Jawa
 Aksara Jawa adalah carakan atau huruf
yang mempunyai bentuk, tanda grafis,
sistem, dan tatanan penulisan yang
digunakan untuk bahasa dan sastra
Jawa dalam perkembangan sejarahnya.
n Peraturan Gubernur Jawa Tengah  Pembinaan bahasa, satra dan aksara
Nomor 57 tahun 2013 Petunjuk jawa dilaksanakan disatuan pendidikan
Pelaksanaan tentang Peraturan Daerah formal
Jawa Tengah Nomor 9 tahun 2012  Pelaksanaan mata pelajaran bahasa
tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa jawa disatuan pendidikan secara
terpisah/berdiri sendiri sebagai mata
pelajaran
 Jam pelajaran bahasa jawa
dialokasikan dalam struktur kurikulum
satuan pendidikan
 Alokasi waktu pelajaran bahasa jawa
sekurang-kurangnya 2 (dua) jam
pelajaran setiap minggu, pada setiap
tingkatan kelas
o Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah
Dasar dan Menengah Kementerian Kejuruan.
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
 Spektrum Keahlian Pendidikan
4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Menengah Kejuruan (PMK) adalah
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan
jenis-jenis program pendidikan serta
rambu-rambu penyelenggaraannya,
sebagai acuan dalam membuka dan
mengembangkan program pendidikan
pada SMK/MAK. Jenis-jenis program
pendidikan pada Spektrum Keahlian
diorganisasikan dalam bentuk Bidang
Keahlian, Program Keahlian, dan Paket
Keahlian. Dilengkapi dengan ruang
lingkup kompetensi untuk masing-
masing Kompetensi Keahlian

p Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan  Struktur Kurikulum Sekolah


Dasar dan Menengah Kementerian Menengah Kejuruan meliputi muatan
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor umum yang terdiri dari muatan
130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur nasional dan muatan kewilayahan
Kurikulum Pendidikan Dasar dan yang dikembangkan sesuai kebutuhan
Menengah wilayah dan muatan peminatan
kejuruan yang etrdiridari dasar bidang
keahlian, dasar program keahlian dan
kompetensi keahlian
 Struktur Kurikulum sebagaimana
dimaksud merupakan acuan dalam
penyelenggaraan pembelajaran di
SMK
 Perangkat pembelajaran lainnya
seperti :
1. Kompetensi dasar tiap
mata pelajaran
2. Slabus
3. RPP
4. Kelompok kompetensi
yang akan dilakukan sertifikasi
ditetapkan oleh direktur
pembinaan sekolah menengah
kejuruan
q Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan  Kompetensi Inti dan kompetensi
Dasar dan Menengah Kementerian dasar mata pelajaran muatan nasional
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor (A), Muatan Kewilayahan (B), dasar
330/D.D5/KEP/KR/2017 tentang bidang (C1), dasar Program keahlian
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3)
 Kompetensi inti dan kompetensi
Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), dasar pada muatan nasional (A)
Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang adalah kompetensi inti dan
Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian kompetensi dasar yang berlaku secara
(C2), dan Kompetensi Keahlian (C3) nasional
 Kompetensi inti dan kompetensi
dasar pada muatan kewlayahan (B)
adalah kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang bisa
dikembangkan sesua dengan
wilayahnya
 Kompetensi inti dan kompetensi
dasar pada dasar bidang keahlian (C1)
adalah kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang ruang lingkup
dan kedalaman materi serta beban
belajarnya berlaku sama untuk
seluruh kompetensi keahlian yang
berada didalam 1 bidang keahlian
 Kompetensi inti dan kompetensi
dasar pada dasar program keahlian
(C2) adalah kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang ruang lingkup
dan kedalaman materi serta beban
belajarnya berlaku sama untuk
seluruh kompetensi keahlian yang
berada didalam 1 program keahlian
 Kompetensi inti dan kompetensi
dasar pada kompetensi keahlian (C3)
adalah kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang ruang lingkup
dan kedalaman materi serta beban
belajarnya berlaku sama untuk
seluruh kompetensi keahlian yang
bersangkutan
 Kompetensi inti dan kompetensi
dasar mata pelajaran muatan nasional
(A), muatan Kewilayahan (B), dasar
bidang keahlian (C1), dasar program
keahlian (C2), dan kompetensi
keahlian (C3) adalah bagian integral
dari struktur kurikulum SMK untuk
masing-masng kompetensi keahlian.

Anda mungkin juga menyukai