dari
Handicap
International
yang
telah
memfasilitasi
Mereka diberi kesempatan dan peluang yang sama dengan anak normal
untuk mendapatkan pelayanan pendidikan berdasarkan penelitian dan kenyataan
pada sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi ABK di Aceh telah menunjukkan
bahwa anak-anak dengan kebutuhan khusus mampu mengembangkan potensi diri
apabila bergabung dengan anak-anak normal, mereka bisa hidup mandiri, bergaul
dan diterima di masyarakat. Akan tetapi yang terjadi adalah sekolah-sekolah yang
ditunjuk untuk memberikan pendidikan inklusi di Indonesia umumnya dan Aceh
khususnya tidak siap menerima anak-anak dengan kebutuhan khusus ini.
Ini bisa terjadi karena banyak hal misalnya kurangnya pengetahuan, dan
pemahaman sekolah tentang cara penanganan anak berkebutuhan khusus. Tetapi
bisa juga karena anak ABK belum siap untuk digabung dengan anak-anak normal.
Selain terjadi kesalahan pemahaman penempatan ABK sebagai anak cacat yang
hanya dapat ditempatkan pada SDSLB. Sedangkan fokus konsentrasi SLB lebih
kearah cacat fisik. Maka dibutuhkan pelatihan kompetensi guru sekolah inklusi. Oleh
sebab itulah Dinas Pendidikan sangat berharap kepada sekolah-sekolah yang
mendapat kepercayaan lebih memperhatikan perkembangan psikologi anak-anak.
Dimana aplikasi, dengan adanya sekolah alternatif bagi anak ABK Dinas Pendidikan
bekerja sama dengan Handicap International untuk berusaha dapat mewujudkan hal
tersebut.
Demikianlah harapan agar inisiatif ini dapat disambut baik oleh semua pihak.
Semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayahnya bagi kita semua dalam
melakukan perbaikan dan perubahan bagi anak bangsa ini.
Amin yarabbalalamin
Assalamualaikum wr. wb.