Anda di halaman 1dari 21

KEBIJAKAN PEMERINTAH ACEH DALAM PENGUATAN GAMPONG TAHUN 2009

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

DASAR
1. Pendapat Umum, Saran Pendapat Komisi dan Pendapat Akhir Fraksi-fraksi DPRA pada penyampaian Nota Keuangan RAPBA 2008 antara lain diharapkan Pemrintah Aceh Tahun 2009 mengalokasikan dana untuk setiap Gampong sebesar Rp. 100 Juta Visi Gubernur Aceh Terwujudnya perubahan yang fundamental di Aceh dalam segala sektor kehidupan masyarakat Aceh dan Pemerintah, yang menjunjung tinggi atas transparansi dan akuntabilitasi bagi terbentuknya suatu pemerintahan yang bebas dari praktek korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, sehingga pada tahun 2012 Aceh akan tumbuh menjadi negeri makmur yang berkeadilan dan adil kemakmuran; Surat Wakil Ketua DPRA (H. Waisul Qarani Ali) kepada Gubernur, Nomor 544.3/3148 tanggal 9 Juli 2008 perihal Program Prioritas tahun 2009 antara lain Gubernur agar mengalokasikan Rp. 100 juta tiap Gampong pada tahun 2009. Hasil Rapat Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Provinsi NAD tgl 6-7 Agust 2008 yg dihadiri seluruh Bupati/Walkot, Ketua DPRK, Kapolres, Dandim, Kajari, serta Muspida Provinsi NAD dan Kadis, Kaban. UU-PA Nomor 11 Tahun 2006 dan PP Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Permendagri No. 37 Thn 2007 Ttg Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;

2.

3.

4. 5.

LATAR BELAKANG

Hasil studi Bank Dunia tahun 2005, infrastruktur rusak akibat konflik 19,5%, becana alam Tsunami sebesar 38,6% dan 41,9% tidak terawat, tidak dibangun atau sebab-sebab lainnya. Hasil Susenas BPS Provinsi NAD tahun 2007 jumlah penduduk miskin 23,53% (1.050.795 org) sedangkan Nasional 15,5%. RTM Tahun 2005 49,65%. Kapasitas Sumberdaya Aparatur Pemerintahan Gampong sebagian besar masih belum dapat mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Jumlah Gampong di Aceh saat ini 6.385 Gampong tersebar di 755 kemukiman dan 273 kecamatan di 23 Kab/Kota, belum semua Kab/kota mengalokasikan dana kesetiap Gampong.

Pembangunan Infrastruktur perdesaan baik perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi maupun pembangunan baru belum memadai, yang dilakukan oleh Kab/Kota maupun Pemerintah Aceh. Dalam rangka percepatan pembangunan, penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, dan penciptaan lapangan kerja di gampong serta untuk menciptakan kemandirian Pemerintahan Gampong dalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pemerintah Aceh bersama pemerintah kabupaten/kota tahun 2009 akan mengalokasikan bantuan Keuangan Pemakmue Gampong;

NO 1

KAB. 2 PIDIE ACEH BESAR A. TENGGARA ABDIYA SABANG ACEH JAYA ACEH BARAT BENER MERIAH ACEH TENGAH BANDA ACEH PIDIE JAYA A. SELATAN A. TIMUR ACEH UTARA SIMEULUE ACEH SINGKIL BIREUEN GAYO LUES NAGAN RAYA ACEH TAMIANG LHOKSEUMAWE LANGSA SUBULUSSALAM JUMLAH

KEC. 3 23 23 16 9 2 6 12 7 14 9 8 16 21 27 8 10 17 11 8 12 4 5 5 273

JUMLAH GPG. / MUKIM KEL 4 5 94 69 51 20 7 21 33 12 18 17 34 43 46 67 29 16 75 25 27 28 9 6 8 755 732 604 385 132 18 172 321 233 268 90 221 245 485 853 137 116 609 136 222 213 68 51 74 6.385

PDDK 6 380.074 301.710 209.264 113.632 63.676 132.021 158.893 118.567 145.149 224.233 132.021 201.766 340.160 491.477 54.131 94.800 420.089 81.171 143.519 276.130 242.345 139.515 58.941 4.259.242

Data Lok. Wil. Prov. NAD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

MAKSUD DAN TUJUAN

A. MAKSUD
1. Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong dimaksudkan untuk membiayai program pemerintahan Gampong dalam upaya untuk penguatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, dan untuk mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat. 2. Bantuan Keuangan Pemakmue Gampong dipergunakan untuk peningkatan infrastruktur Gampong sekala kecil (Jalan, Jembatan, Gorong-Gorong, Irigasi, Parit/saluran air Gampong), pelayanan pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

B. TUJUAN 1. Meningkatkan kapasitas dan kinerja pemerintah gampong dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat dan pengelolaan pembangunan; 2. Meningkatkan kemandirian, swadaya, dan gotong royong masyarakat dalam pelaksanaan Pembangunan di Gampong.

3. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja dan berusaha bagi masyarakat gampong dalam rangka menurunkan jumlah penduduk miskin;
4. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan gampong dalam bidang perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan partisipatif sesuai dengan potensi gampong;

Prinsip
Transparan, memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan gampong. Bertanggungjawab, Pengelolaan keuangan haruslah dapat dipertanggungjawabkan setiap saat, baik secara internal Pemerintah Gampong, maupun eksternal kepada masyarakat.

Partisipatif, Pemerintah Gampong harus melibatkan semua unsur masyarakat, baik pemuda, cendekiawan, tokoh masyarakat, warga miskin maupun kalangan perempuan dalam setiap proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban anggaran.
Tertib, Bahwa keuangan gampong dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengelolaan bantuan keuangan peumakmue gampong merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan gampong yang tertuang di dalam APBG.

PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN PEUMAKMU GAMPONG


Bantuan Pemerintah Provinsi a. Peningkatan infrastruktur ekonomi gampong skala kecil seperti pembangunan pasar gampong, jalan, jembatan, saluran/parit, irigasi tersier, dan gorong-gorong. b. Pelayanan kesehatan seperti posyandu, pustu. c. Pelayanan pendidikan seperti menyediakan sarana dan prasarana PAUD, TPA/TPQ, d. Pemberdayaan ekonomi masyarakat seperti bantuan atau penyertaan modal simpan pinjam bagi masyarakat miskin dan BUMG,
Bantuan pemerintah Kabupaten/Kota

a. Pemerintah Kabupaten/Kota setiap tahun mengalokasikan Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten/Kota. b. Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong dipergunakan untuk pembinaan PKK, pemuda/karang taruna, pembinaan TPA, dan biaya operasional, Peningkatan Infrastruktur skala kecil, Pembinaan Pendidikan, Kesehatan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.

BKPG PEMERINTAH PROVINSI DAN KAB/KOTA DILARANG DIGUNAKAN UNTUK :


a. Belanja belanja aparatur seperti honorarium, gaji bagi

perangkat dan aparat pemerintahan gampong.

b. Keperluan pribadi aparat gampong dan sumbangan lainnya, c. Pembiayaan pesta adat, budaya dan acara seremonial lainnya, d. Pembiayaan kegiatan politik praktis/partai politik, termasuk pemilihan Keuchik dan perangkatnya, e. Membiayai kegiatan yang merusak lingkungan hidup, dan f. Kegiatan-kegiatan lain yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BANTUAN KEUANGAN PEUMAKMUE GAMPONG (BKPG)

Bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Aceh bersama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Gampong. Tahun 2009 di rencanakan Pemerintah Aceh Rp. 100 Juta/Gampong dan dari pemerintah Kab/Kota minimal Rp. 50 Juta

TARGET KINERJA
Bidang Pendidikan Menurunnya jumlah anak putus sekolah. Meningkatnya jumlah anak yang mampu membaca Al-Quran. Bidang Kesehatan Menurunnya jumlah balita gizi buruk Menurunnya jumlah kematian bayi dan ibu melahirkan. Meningkatnya jumlah anak yang telah diimunisasi. Meningkatnya kualitas sanitasi lingkungan yang meliputi sarana mandi, cuci, jamban, persampahan dan air bersih di gampong. Bidang Infrastruktur Meningkatnya kualitas infrastruktur gampong yang meliputi jalan, jembatan, goronggorong, irigasi, dan saluran air/parit di gampong. Bidang Ekonomi Berkurangnya jumlah penduduk miskin. Menurunnya jumlah pengangguran di gampong. Bidang Sosial Budaya Meningkatnya swadaya dan kegotong-royongan masyarakat. Menurunnya kriminalitas gangguan keamanan di gampong.

PROYEKSI BANTUAN KEUANGAN PEMAKMUE GAMPONG (BKPG) TAHUN 2009 NO KABUPATEN/KOTA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 ACEH SELATAN ACEH TENGGARA ACEH TIMUR ACEH TENGAH ACEH BARAT ACEH BESAR PIDIE ACEH UTARA SIMEULUE ACEH SINGKIL BIUREUEN ACEH BARAT DAYA GAYO LUES ACEH JAYA NAGAN RAYA ACEH TAMIANG BENER MERIAH PIDIE JAYA BANDA ACEH SABANG LHOKSEUMAWE LANGSA SUBULUSSALAM JUMLAH JLH JLH KEC GPG 16 245 16 385 21 485 14 268 12 321 23 604 23 731 27 852 8 138 10 116 17 609 9 132 11 136 6 173 8 222 12 213 7 232 8 222 9 90 2 18 4 68 5 51 5 74 273 6.385 APBA PER GPG 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 JMLH 24.500.000.000 38.500.000.000 48.500.000.000 26.800.000.000 32.100.000.000 60.400.000.000 73.100.000.000 85.200.000.000 13.800.000.000 11.600.000.000 60.900.000.000 13.200.000.000 13.600.000.000 17.300.000.000 22.200.000.000 21.300.000.000 23.200.000.000 22.200.000.000 9.000.000.000 1.800.000.000 6.800.000.000 5.100.000.000 7.400.000.000 638.500.000.000 PER GPG 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 200.000.000 150.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 100.000.000 50.000.000 50.000.000
APBK

Posisi Tgl Jam


JUMLAH

JMLH 12.250.000.000 19.250.000.000 24.250.000.000 13.400.000.000 16.050.000.000 30.200.000.000 36.550.000.000 42.600.000.000 6.900.000.000 5.800.000.000 30.450.000.000 26.400.000.000 20.400.000.000 8.650.000.000 11.100.000.000 10.650.000.000 11.600.000.000 11.100.000.000 4.500.000.000 900.000.000 6.800.000.000 2.550.000.000 3.700.000.000 356.050.000.000

36.750.000.000 57.750.000.000 72.750.000.000 40.200.000.000 48.150.000.000 90.600.000.000 109.650.000.000 127.800.000.000 20.700.000.000 17.400.000.000 91.350.000.000 39.600.000.000 34.000.000.000 25.950.000.000 33.300.000.000 31.950.000.000 34.800.000.000 33.300.000.000 13.500.000.000 2.700.000.000 13.600.000.000 7.650.000.000 11.100.000.000 994.550.000.000

MEKANISME PENCAIRAN DANA


Dana Provinsi
Bank Operasional

Dana Kabupaten
Penerbitan SP2D

Dinas PKKA

Dinas PKK Penerbitan Kab/Kot


SP2D

Bank Operasional

BPM Prov NAD


Dana Ditransfer ke Rekening Desa

BPM Kab/Kot
Dana Ditransfer ke Rekening Desa Pemeriksaan Akhir Dokumen/SPM

Pemeriksaan Akhir Dokumen/SPM

Diverifikasi UPK & FK, lalu disahkan PJOK

Kecamatan

Desa/TK BKPG

MEKANISME PENCAIRAN DAN PENYALURAN BANTUAN KEUANGAN PEUMAKMUE GAMPONG (BKPG) BANTUAN PEMERINTAH PROVINSI

Penyaluran BKPG dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh ke rekening TP BKPG melalui 2 (dua) tahap. Penyaluran tahap pertama sebesar 50% (lima puluh persen) dilakukan dengan syarat: Melampirkan surat KPTS Keuchik ttg Pengangkatan TP-BKPG. Melampirkan RPJMG 2009 2013, RKPG 2009 dan APBG thn 2009 Kuwitansi penerimaan uang ditanda tangani oleh TP-BKPG. Rencana Penggunaan anggaran 50% (lima puluh persen). Gampong telah mempunyai rekening pada bank yang ditetapkan oleh pemerintah. Rekening TP-BKPG dengan spesimen yang ditanda tangani oleh Ketua, Bendahara, Mewakli masyarakat dan pendamping lokal.

Mekanisme pencairan

TP-BKPG mengajukan Permohonan Pencairan BKPG kepada BPM Provinsi melalui kasi PMD Kecamatan selaku PJOK. PJOK di bantu UPK dan FK meneliti seluruh persyaratan dari masingmasing gampong dan membuat rekap surat permohonan TP-BKPG berikut RKPG, APBG, rencana penggunaan anggaran tahap I, kwitansi dan nomor rekening gampong, SK Pengangkatan TP-BKPG menyampaikan kepada BPM Propinsi NAD dengan tembusan kepada BPM Kabupaten/Kota. BPM Provinsi mempersiapkan Surat Permintaan Pembayaran dan dokumen pembayaran BKPG kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh Dinas PKKA memproses pencairan dan menyalurkan dana bantuan kepada masing-masing rekening TP-BKPG.

Penyaluran tahap kedua sebesar 50 % (lima puluh persen) dapat dilakukan jika dana Tahab I sudah digunakan minimal 80% dengan melampirkan syarat: a. Berita Acara musyawarah pertanggung jawaban dana tahab I berikut dokumen pendukung lainya : b. Kuwitansi penerimaan yang ditanda tangani oleh ketua TP-BPKG.

c. Rencana penggunaan Tahab II 50% yang ditanda tangani oleh Ketua TP-BPG diketahui Keuchik dan pendamping lokal

Mekanisme pencairan:
TP-BKPG mengajukan Permohonan Pencairan BKPG kepada BPM Provinsi melalui kasi PMD Kecamatan selaku PJOK. PJOK di bantu UPK dan FK meneliti seluruh persyaratan dari masingmasing gampong dan membuat rekap surat permohonan TP-BKPG dengan melampirkan RKPG, APBG, rencana penggunaan anggaran tahap II, kwitansi dan nomor rekening gampong, SK Pengangkatan TP-BKPG, kemudia menyampaikannya kepada BPM Propinsi NAD dengan tembusan BPM Kabupaten/Kota. BPM Provinsi mempersiapkan Surat Permintaan Pembayaran dan dokumen pembayaran BKPG kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh. Dinas PKKA memproses pencairan dan menyalurkan dana bantuan kepada masing-masing rekening TP-BKPG.

MEKANISME PENCAIRAN DAN PENYALURAN BANTUAN KEUANGAN PEUMAKMUE GAMPONG (BKPG) BANTUAN PEMERINTAH KAB/KOTA

Penyaluran BKPG dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kab/Kota ke rekening TP-BKPG melalui 2 (dua) tahap. Penyaluran tahap pertama sebesar 50% (lima puluh persen) dilakukan dengan syarat:
Melampirkan surat KPTS Keuchik ttg Pengangkatan TP-BKPG. Melampirkan RPJMG 2009 2013, RKPG 2009 dan APBG thn 2009 Kuwitansi penerimaan uang ditanda tangani oleh TP-BKPG. Rencana Penggunaan anggaran 50% (lima puluh persen). Gampong telah mempunyai rekening pada bank yang ditetapkan oleh pemerintah. Rekening TP-BKPG dengan spesimen yang ditanda tangani oleh Ketua, Bendahara, Mewakli masyarakat dan pendamping lokal.

Mekanisme pencairan

TP-BKPG mengajukan Permohonan Pencairan BKPG kepada BPM Kab/Kot melalui kasi PMD Kecamatan selaku PJOK. PJOK di bantu UPK dan FK meneliti seluruh persyaratan dari masingmasing gampong dan membuat rekap surat permohonan TP-BKPG berikut RKPG, APBG, rencana penggunaan anggaran tahap I, kwitansi dan nomor rekening gampong, SK Pengangkatan TP-BKPG menyampaikan kepada BPM Kab/Kot dengan tembusan kepada BPM Prov. NAD. BPM Kab/Kot mempersiapkan Surat Permintaan Pembayaran dan dokumen pembayaran BKPG kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kab/Kot. Dinas PKK Kab/Kot memproses pencairan dan menyalurkan dana bantuan kepada masing-masing rekening TP-BKPG.

Penyaluran tahap kedua sebesar 50 % (lima puluh persen) dapat dilakukan jika dana Tahab I sudah digunakan minimal 80% dengan melampirkan syarat:

a. Berita Acara musyawarah pertanggung jawaban dana tahab I berikut dokumen pendukung lainya : b. Kuwitansi penerimaan yang ditanda tangani oleh ketua TP-BPKG.

c. Rencana penggunaan Tahab II 50% yang ditanda tangani oleh Ketua TP-BPG diketahui Keuchik dan pendamping lokal

Penyaluran tahap kedua sebesar 50 % dilakukan dengan tata cara sebagai berikut: a. Syarat-syarat: Pertanggungjawaban penggunaan anggaran tahap I. Kwitansi penerimaan uang tahap II Rencana penggunaan anggaran tahap II b. Mekanisme pencairan:

TP BKPG mengajukan Permohonan Pencairan BKPG kepada BPM Kabupaten/Kota melalui Kasi PMD Kecamatan selaku PJOK. PJOK di bantu UPK dan FK meneliti seluruh persyaratan dari masing-masing gampong dan membuat rekap surat permohonan TP-BKPG berikut rencana penggunaan anggaran tahap II dan kwitansi kemudian menyampaikannya kepada BPM Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada BPM Provinsi NAD. BPM Kabupaten/Kota mempersiapkan Surat Permintaan Pembayaran dan dokumen pembayaran BKPG kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah/Bagian Keuangan Dinas PKK Kab/Kota memproses pencairan dan menyalurkan dana bantuan kepada masing-masing rekening TP-BKPG.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai