PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Kondisi Nyata
Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digunakan
dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Kesamaan dari kurikulum 2006 dengan
kurikulum 2013 sama-sama kurikulum berbasis kompetensi. Pada
pelaksanaan K-13, mewujudkan kompetensi siswa yang dicita-citakan harus
menjadi poros perhatian tiap satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan peraturan pemerintah nomor 57 tahun 2021
tentang standar nasional Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib
menyusun dokumen KTSP sebagai acuan untuk mewujudkan target
kompetensi siswa yang menjadi targetnya.
Pengembangan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan
kurikulum 2013 sesungguhnya merupakan bagian dari strategi penjaminan
pencapaian tujuan pendidikan nasional yang mengacu pada pemenuhan
delapan standar nasional. Poros dari kedelapan standar adalah mewujudkan
keunggulan mutu lulusan.
2. Kondisi Ideal
Penyusunan dokumen bertujuan menyediakan panduan yang
berfungsi mengarahkan pemangku kewenangan pelaksanaan kurikulum
2013 dengan melengkapi dokumen dengan rasional pengembangan KTSP
yang fokus kepada pemenuhan kebutuhan siswa mengembangkan
kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21; merumuskan visi, misi,
dan tujuan sekolah untuk mengembangkan keunggulan; mengelola program
peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan beban belajar siswa, dan
menyusuan pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang meliputi
pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrkurikuler, pedoman akademik, dan
instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum.
A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar,
hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di
sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi
manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum
2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di
masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna
bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
2. Mata Pelajaran
1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara SMA/MA dan
SMK/MAK, maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan
Menengah, terdiri atas Kelompok Mata pelajaran Wajib dan Mata
pelajaran Pilihan. Mata pelajaran wajib mencakup 9 (sembilan) mata
pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Isi kurikulum (KI dan
KD) dan kemasan substansi untuk Mata pelajaran wajib bagi SMA/MA
dan SMK/MAK adalah sama. Struktur ini menerapkan prinsip bahwa
peserta didik merupakan subjek dalam belajar yang memiliki hak untuk
memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya.Mata pelajaran pilihan
terdiri atas pilihan akademik untuk SMA/MA serta pilihan akademik dan
vokasional untuk SMK/MAK.Mata pelajaran pilihan ini memberi corak
kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai
dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X,
XI, dan XII masing-masing adalah 42, 44, dan 44 jam pelajaran per
minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. Sedangkan beban belajar
untuk SMK/MAK adalah 48 jam pelajaran per minggu. Beban belajar
dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks) yang diatur lebih
lanjut dalam aturan tersendiri.
Kelas (IPA/IPS)
NO MATA PELJARAN
Kelas 10 Kelas 11 Kelas 12
IPA/IPS IPA/IPS IPA/IPS
KELOMPOK A (UMUM)
Predikat
KKM
D = Kurang C = Cukup B = Baik A = Amat Baik
5. Kelulusan
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik Dari Satuan
Pendidikan Dan Penyelenggaraan Ujian Nasional Dan Ujian Sekolah/
Madrasah/ Pendidikan Kesetaraan :
1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai sikap / perilaku minimal baik; dan
c. Lulus Ujian Sekolah dan ujian praktik
2) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan formal ditentukan oleh
satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru.
3) Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satuan Pendidikan
melaksanakan rapat kelulusan berdasrkan hasil ujian sekolah (US)
peserta didik yang bersangkutan.
4) Peserta didik dinyatakan lulus apabila peserta didik telah memenuhi
criteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan
perolehan nilai Sekolah.
5) Nilai Sekolah (S) sebagaimana dimaksud pada nomor (4) diperoleh dari
: Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan rata-rata rapor semester
III,IV, dan V dengan pembobotan 30% sampai 50% untuk nilai Ujian
Sekolah dan pembobotan 50% sampai 70% untuk nilai rata-rata rapor.
6) Pembulatan Nilai Sekolah (S) yang merupakan gabungan dari nilai
rata rata rapor dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100 dengan
ketelitian satu angka dibelakang koma.
Tujuan Literasi
Adanya paradigma literasi ini tentu bukan tanpa tujuan
yang nyata. Melihat dari berbagai pengertian yang telah disebutkan
diatas oleh para ahli dapat diambil beberapa tujuan literasi antara
lain yaitu:
a. Memperkuat nilai kepribadian dengan membaca dan menulis
b. Dapat mengembangkan dan menumbuhkan budi pekerti yang
baik
c. Memberikan penilaian kritis pada karya tulis seseorang
d. Dapat mengembangkan dan menumbuhkan budaya literasi di
sekolah maupun masyarakat.
e. Mengisi waktu dengan literasi agar lebih berguna
f. Dapat meningkatkan pengetahuan yang dimiliki dengan cara
membaca segala macam informasi yang bermanfaat.
g. Dapat meningkatkan pemahaman seseorang dalam mengambil
intisari dari suatu bacaan.
Manfaat Literasi
Selain memiliki tujuan, literasi juga memiliki beberapa
manfaat bagi kita semua, diantaranya:
Jenis Literasi
1) Literasi Dasar bisa didefinisikan sebagai kemampuan dasar
dalam membaca, menulis, mendengar, dan berhitung. Tujuan
dari literasi dasar ini adalah untuk mengoptimalkan
kemampuan individu dalam membaca, menulis,
berkomunikasi, dan berhitung.
2) Literasi Perpustakaan bisa dipahami sebagai kemampuan
dalam memahami serta membedakan karya tulis fiksi maupun
non fiksi, memahami bagaimana cara menggunakan katalog
dan indeks, hingga kemampuan untuk memahami informasi
pada saat membuat suatu karya tulis dan penelitian.
3) Literasi Media bisa dipahami sebagai kemampuan untuk
mengetahui dan membaca berbagai jenis media, baik media
elektronik, cetak, dan lain sebagainya, serta memahami cara
menggunakan media-media tersebut.
4) Literasi Teknologi dapat dipahami sebagai seperangkat
kemampuan untuk mengetahui dan memahami segala hal yang
berhubungan dengan teknologi, seperti hardware dan software,
serta mengerti bagaimana cara menggunakan internet, hingga
memahami etika dalam memanfaatkan sebuah teknologi.
5) Literasi Visual adalah pemahaman dan kemampuan dalam
menginterpretasikan dan memberi makna informasi yang
berbentuk gambar atau visual.
6) Literasi visual ini hadir dengan alasan jika suatu gambar bisa
dibaca dan artinya bisa dikomunikasikan dari proses membaca.
Prinsip Literasi
2. Program Literasi
a. Program literasi yang baik bersifat berimbang Sekolah yang
menerapkan program literasi berimbang menyadari bahwa tiap
peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu,
strategi membaca dan jenis teks yang dibaca perlu divariasikan dan
disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Program literasi yang
bermakna dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan bacaan kaya
ragam teks, seperti karya sastra untuk anak dan remaja.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
SMAS PANCASILA BENGKULU
Jumlah Minggu
Bulan Minggu tidak Efektif
Minggu Efektif
Januari 4 4 0
Pebruari 4 4 0
Maret 4 4 1
April 4 0 4
Mei 5 4 0
Juni 4 1 3
Jumlah 25 17 8