BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
Adapun landasan hukum Kurikulum Darurat ini adalah Sebagai
Berikut :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah sebagaimana telah
beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Peraturan
Menteri Agama Nomor 66 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
mumpuni siswa dapat belajar dari siapa pun. Yang paling penting
mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan
pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan
menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika
sekolah tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan
jomplang daripada siswa yang memeroleh pelajaran
menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya siswa; cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat
pendidikan di rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir,
keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus
melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah
jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur
keragaman. Hargai semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan
biarkan siswa tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam
kolobarasi kelompoknya.
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari
materi pelatihan implementasi Kurikulum Darurat.
F. Profil Madrasah
1. Data Umum Madrasah
Tabel 1.1
Data Umum Madrasah
a. Nama Madrasah MIS Miftahul Jannah Gandol
b. NSM 111232080020
c. NPSN 60708555
d. Status Madrasah Swasta
e. Waktu Belajar Pagi
f. NPWP 31.561.965.0-438.002
g. Rekening Bank 0133-01-001898-30.4
2. Lokasi Madrasah
Tabel 1.2
Lokasi Madrasah
a. Jalan Dusun Gandol No. 459
b. Desa Dukuhpicung
c. Kecamatan Luragung
d. Kabupaten Kuningan
e. Provinsi Jawa Barat
f. Kode Pos 45581
Latitude ; Longitude ;
g. Titik Koordinat
-7.054488 108.632236
h. Geografis Wilayah Perbukitan
3. Dokumen Perizinan
Tabel 1.3
Dokumen Perizinan
a. No. Sk Pendirian 1/10/12/05/027
b. Tanggal SK Pendirian 1981-01-07
Bersertifika Belum
KEPEMILIKAN Total
t Sertifikat
Hak Milik
a. 0 3.150 3.150
Sendiri
Guru
d. Titi Sopiah Nur, S.Pd.I P S.1
Tetap Yayasan
Guru
e. H. Udin Solehudin, S.Pd. L S.1
Tetap Yayasan
Guru
f. Fani Eldiana, S.Pd. P S.1
Tetap Yayasan
Guru
g. Siti Fitriani, S.Pd. P S.1
Tetap Yayasan
Muhammad Gunawan, Guru Tetap
h. L S.1
S.Pd. Yaysan
Pegawai tetap
i. Yuyu Yulinar, S.E P S.1
Yayasan
1 I 8 9 14 5 5 6
2 II 10 5 6 9 13 7
3 III 11 13 10 5 7 7
4 IV 18 8 10 12 10 5
5 V 11 11 17 8 10 13
6 VI 12 10 11 11 17 8
0 70 56 68 50 62
JUMLAH
126 118 108
b. Pendidikan
Tabel 1.11b
Rekapitulasi Data Pendidikan Orang Tua Siswa
Kelas
Pendidikan
I II III IV V VI
SD/MI - 8 2 4 4 7
SMP/MTs 8 10 6 9 16 10
SMA/MA 2 2 5 2 2 8
S.1 1 - 1 - 1 -
S.2 - - - - - -
S.3 - - - - - -
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI DAN MISI MADRASAH
A. Tujuan Pendidikan
B. Visi Madrasah
Visi Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Jannah Gandol adalah: “Terwujudnya
warga madrasah yang beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah dan memiliki
pengetahuan, keterampilan, mandiri, yang sesuai dengan, bakat, minat dan tingkat
perkembangannya”
C. Misi Madrasah
Misi yang dirumuskan untuk mencapai Visi Madrasah Ibtidaiyah
Miftahul Jannah Gandol adalah sebagai berikut :
D. Tujuan Madrasah
Tujuan Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Jannah Gandol adalah:
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan
filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi
peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum
dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun
filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk
pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut :
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan
peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan
masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
2. Landasan Sosiologis
3. Landasan Psikopedagogis
4. Landasan Teoritis
5. Landasan Yuridis
B. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban
belajar.
Tabel 3.1
Struktur Kurikulum
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER-MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan 5 5 6 4 4 4
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5. Matematika 5 6 6 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 2 2 2 3 3 3
2. Penjasorkes 4 4 4 4 4 4
3. Muatan Lokal
a. Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2
b. Tahfidz Alqur’an 2 2 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 36 38 42 44 44 44
Keterangan:
1. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
2. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal
D. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Jannah Gandol meliputi
sejumlah mata pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar
bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah
mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang
tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan
oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung
pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata
pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada
setaiap satua pendidikan.
a. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama
Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah.
Pendidikan Agama dimaksud adalah Pendidikan Agama Islam
yang terdiri dari Al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih dan
Sejarah Kebudayaan Islam serta Bahasa Arab. Diharapkan dapat
menamkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia yang menjadi
dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh,
sehingga dapat meningkatkan teloransi, kerukunan umat
beragama, dan dapat memperhatikan norma agama yanmg
berlaku di lingkungan sekolah.
Pendidikan Agama Islam memyampaikan pembelajaran pada
setiap ranah pembelajaran, yaitu : (a) Penguasaan Kognitif pada
semua aspek Keimanan, Akhlak, dan Ibadah, (b) Penanaman
Afektif dominan pada pembelajaran Akhlak yang didukung oleh
cerita-cerita Rosul yang bersifat keteladanan (Uswatun Hasanah),
(c) Penerapan Psikomotor banyak diterapkan pada pembelajaran
Ibadah dan Baca Al-Qur’an.
- Al-Qur'an-Hadis
Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah
adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan
pada kemampuan membaca dan menulis al -Qur'an dan hadis
dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek
- Fikih
Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah
satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang fikih
ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman
tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan
pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta fikih
muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman
sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan
minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata
cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Secara
substansial mata pelajaran Fikih memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam
kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan
Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia,
makhluk lainnya ataupun lingkungannya.
Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat :
1. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan
hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah
maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup
dalam kehidupan pribadi dan sosial.
2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam
dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan
dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam
hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri
- Akidah-Akhlak
Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu
mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman
yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan
terhadap al-asma' al-husna, serta penciptaan suasana
keteladanan danpembiasaan dalam mengamalkan akhlak
terpuji dan adab Islami melalui pemberian contoh-contoh
perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari. Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak
memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada
peserta didik untuk mempraktikkan al-akhlakul karimah dan
adab Islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi
dari keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta Qada dan
Qadar.
Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan
dibiasakan sejak dini oleh peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak
negatif era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda
bangsa dan Negara Indonesia.
Mata Pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah
bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat :
1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan
dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia
dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-
hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial,
sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
b. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti korupsi.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
c. Bahasa Indonesia
Tujuan
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sosial.
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
d. Bahasa Arab
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan
membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap
bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif
yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan
memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan
maupun tulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif
terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu
memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan hadis, serta
kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi
peserta didik. Untuk itu, bahasa Arab di madrasah dipersiapkan
untuk pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup
empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara integral,
yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Meskipun
begitu, pada tingkat pendidikan dasar (elementary)
dititikberatkan pada kecakapan menyimak dan berbicara sebagai
landasan berbahasa. Pada tingkat pendidikan menengah
(intermediate), keempat kecakapan berbahasa diajarkan secara
seimbang. Adapun pada tingkat pendidikan lanjut (advanced)
dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis,
sehingga peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai
referensi berbahasa Arab.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam
bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup
empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’),
e. Matematika
Tujuan:
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma,
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan
masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikulum untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
keunggulan daerah, serta materi yang dapat dikelompokan kedalam
mata pelajaran yang ada, sehingga harus menjadi mata pelajaran
sendiri.
Adapun kejelasan mata pelajaran muatan lokal Bahasa Daerah yang
di selenggarakan di MIS Miftahul Jannah Gandol adalah sebagai
berikut :
a. Bahasa Sunda
Mata pelajaran Bahasa Daerah Basa Sunda adalah Mata Pelajaran
yang berisi sejumlah kajian tentang pengetahuan dan keamampuan
bahasa sunda yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
bernalar, berkomunikasi dan mengungkapkan pikiran, perasaan,
membina rasa cinta, rasa memiliki, dan rasa bangga terhadap
Budaya daerah sendiri.
Mata Pelajaran Muatan Lokal Basa Sunda disampaikan mulai dari
kelas IV s.d VI.
Mata Pelajaran Moluk Basa Sunda terdiri dari empat aspek
pembelajaran, antara aspek yang satu dengan yang lainnya
disampaikan secara tematik. Adapun Standar Kompetensi yang
perlu disampaikan pada Moluk Bahasa Sunda adalah sebagai
berikut :
(a) Ngaregepkeun (Menyimak)
Mampu menyimak untuk memahami dan menanggapi berbagai
ragam wacana lisan baik sastra maupun non sastra berupa
pengucapan bunyi bahasa, kata, kalimat sederhana dan luas,
pengumuman, penjelasan, nasihat, perintah, tuturan telepon, berita,
dikte, pembacaan dan pelanturan puisi (sejak, guguritan,
3. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai
suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar
antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-
masing idikator adalah 75%. Sekolah harus menentukan kriteria
ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara
bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan
kompleksitas, esensial intake siswa, dan saran prasarana. Adapun
Kriteria Ketuntasan Minimal / KKM MIS Miftahul Jannah Gandol untuk
Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Minimal / KKM
Kelas dan KKM
No Mata Pelajaran
I II III IV V VI
1 Al-Qr’an Hadis 74 74 74 74 74 74
2 Akidah Akhlak 70 70 70 75 75 75
3 Fikih 73 73 73 73 73 73
5 Pendidikan Kewarganegaraan 73 73 75 75 75 75
6 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
7 Bahasa Arab 70 70 70 70 70 70
8 Matematika 70 70 70 70 70 70
11 SBdP 75 75 75 75 75 75
12 Penjasorkes 70 70 70 70 70 70
13 Bahasa Sunda 70 70 70 70 70 70
14 Tahfidz 0 0 0 0 0 0
b. Kelulusan
Siswa dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar setelah:
- Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan
kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi
Dasar (KD) Kompetensi Inti (KI) dan Indikator semua mata
pelajaran.
- Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribaduian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.
- Persentasi kehadiran minimal 75%
- Lulus Ujian Sekolah
b. Kegiatan Spontan
Kegiatan Spontan adalah kegiatan yang dilakukan kapan saja dan
dimana tanpa dibatasi ruang dengan tujuan memberikan
pendidikan kebiasaan baik terutama pada kegiatan disiplin dan
sopan santun, seperti : (a) memberi ucapan salam jika bertemu,
berjumpa, dan akan meninggalkannya, (b) mengucapkan selamat
kepada yang mendapat keberhasilan, (c) mengucapkan rasa
syukur setiap mendapat kesuksesan/kebahagiaan, (d)
membiasakan mengatasi jika terjadi konflik/silang pendapat, (e)
membiasakan budaya antri, (h) membiasakan menolong pada
yang membutuhkan pertolongan, (g) membiasakan bergotong
royong pada pekerjaan yang harus dipikul bersama.
c. Kegiatan Terprogram
Kegiatan terperogram adalah kegiatan yang diprogramkan baik
pada tingkat kelas maupun sekolah dengan tujuan memberikan
tambahan wawasan unsur-unsur baru dalam kehidupan
bermasyarakat seperti: (a) Seminar tentang pelestarian
lingkungan, peningkatan kecerdasaan, hak anak, dsb, (b)
Kunjungan/Wisata ke Panti Asuhan, Rumah Sakit, Museum, kebun
binatang, dan ketempat wisata lainnya, (c) Kegiatan Proyek
berupa lomba-Iomba akademis, pentas seni, kemping, dan
pameran pendidikan.
d. Kegiatan Keteladanan
Kegiatan keteladanan merupakan kegiatan yang dilakukan kapan
saja, dimana saja pada saat itu juga, tanpa di batasi ruang baik di
sekolah, maupun di lingkungan keluarga dan masyarakat untuk
menanamkan dan mengembangkan kebiasaan baik bagi peserta
didik melalui kegiatan seperti memberi contoh ; (a)
datang/memulai kegiatan tepat waktu, (b) berpakaian baik dan
sopan, (c) berbicara ramah dan santun, (d) membuang sampah
pada tempatnya, (e) hidup hemat, (f) tidak meludah di sembarang
tempat, (g) mengucapkan salam (h) mengucapkan terima kasih, (i)
tidak jajan sembarangan, (j) tidak merokok, (k) selalu ramah, (1)
sholat berjamaah, dsb
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
A. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran. Beban belajar di MIS Miftahul Jannah Gandol kelas I, II,
dan III masing-masing 34, 36, 40 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI
masing-masing 42 jam setiap minggu. Satu jam pembelajar tatap muka
adalah kelas I, II masing-masing 30 menit, sedangkan untuk III, IV, V, dan
VI adalah 35 menit.
Tabel 4.1
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan
MIS Miftahul Jannah Gandol
Satu jam
Jumlah jam
Kela pembelajaran Minggu Efektif
pembelajaran
s tatap per tahun ajaran
Per Minggu
muka/menit
1 35 34 38 - 40
2 35 36 38 - 40
3 35 40 38 - 40
4 35 42 38 - 40
5 35 42 38 - 40
6 35 42 38 - 40
sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar
sekolah stara dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan
jenis pengembangan yang dipilih.
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
Tabel 5.1
Perhitungan Jumlah Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II
Tahun Pelajaran 2022/2023
Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Juli 2022 2 3 12 17
Agustus 2022 4 1 26 31
September 2022 4 0 26 30
I
Oktober 2022 5 1 25 31
Nopember 2022 4 0 26 30
Desember 2022 4 6 21 31
Jumlah 23 11 136 170
Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Januari 2023 5 0 26 31
Februari 2023 4 1 23 28
Maret 2023 4 1 26 31
II
April 2023 5 3 22 30
Mei 2023 4 3 24 31
Juni 2023 4 10 16 30
Jumlah 49 26 18 137
Tabel 5.2
BAB VI
D. Pengelolaan Kelas
BAB VII
PENUTUP