PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Implementasi perubahan kebijakan pendidikan, termasuk kurikulum, adalah
suatu proses pembelajaran yang panjang. Pada masa pandemi Covid-19, krisis
pembelajaran yang ada menjadikan pendidikan semakin tertinggal dengan hilangnya
pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran
antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi. Untuk memulihkan pembelajaran
pascapandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Episode kelima belas
yaitu Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar. Namun demikian,
Pemerintah tetap memberikan kesempatan kepada pendidik dan satuan pendidikan
untuk memilih Kurikulum 2013 atau Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan
masing-masing.
Satuan pendidikan masih diberikan kebebasan menentukan Implementasi
Kurikulum Merdeka. Satuan pendidikan dapat mengimplementasikannya sesuai
kesiapan masing-masing sehingga terdapat tiga pilihan IKM jalur mandiri yaitu mandiri
belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi. Satuan pendidikan menentukan pilihan
berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukur
kesiapan guru dan tenaga kependidikan pada Platform Merdeka Mengajar.
UPTD SDN 2 Babadan Kecamatan Sindang telah memilih IKM sejak tahun
ajaran 2022/2023 dan pada tahun ajaran 2023/2024 telah mengubah pilihan dari IKM
Mandiri Belajar menjadi IKM Mandiri Berubah. Hal ini telah dituangkan dalam Surat
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 022/H/KR/2023 Tentang
Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka Tahun Ajaran
2023/2024. Berdasarkan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi dan kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu,
UPTD SDN 2 Babadan pada tahun ajaran 2023/2024, mengimplementasikan
kurikulum merdeka untuk kelas 1, 2, 4, dan 5. Sedangkan untuk kelas 3 dan 6 masih
menggunakan kurikulum 2013.
Sesuai dengan pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka, Satuan Pendidikan
berkewajiban mengembangkan kurikulum operasional yang dapat diimplementasikan
dalam bentuk Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP). Hal ini sesuai
dengan yang diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
57 Tahun 2021 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Latar belakang peserta didik di UPTD SDN 2 Babadan dalam ekonomi beragam
walau sebagian besar adalah buruh. Hal ini tentu berpengaruh terhadap beberapa
hal seperti proses pembelajaran, kepedulian orang tua, cara pandang dan
sebagainya. Tentu saja sekolah harus melihat bagaimana proses pembelajaran
diselaraskan dengan kekhasan keadaan dan potensi potensi yang bisa
dikembangkan.
Berikut adalah data latar belakang pendidikan dan pekerjaan orang tua peserta
didik di UPTD SDN 2 Babadan.
b. Bangunan/Ruangan
5. Sosial Budaya
Latar belakang sosial dan agama peserta didik di UPTD SDN 2 Babadan relative
homogen. Budaya pesisir mendominasi kultur pesrta didik. Hal ini tentu sangat
berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran. Sedangkan agama yang dianut
hanya satu yaitu Islam baik oleh peserta didik maupun tenaga kependidikan.
Keadaan sosial budaya berdampak positif bagi sekolah dalam menerapkan
program pembiasaan penananam karakter seperti budaya disiplin waktu, 5S
(Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) dan kepedulian sosial pada seluruh
warga sekolah. Selain itu, wujud keikutsertaan sekolah untuk melestarikan budaya
dan tradisi, maka Bahasa Indramayu yang merupakan ciri khas Indramayu
dimasukkan ke dalam mata pelajaran muatan lokal bagi sekolah.
6. Kemitraan
Untuk mengembangkan potensi sekolah, UPTD SDN 2 Babadan menggandeng
mitra dari berbagai pihak, diantaranya:
a. Puskesmas
Kemitraan dengan Puskesmas melalui kegiatan BIAS (Bulan Imunisasi Anak
Sekolah), pemeriksaan tumbuh kembang anak, pemberian vaksin, penyuluhan,
pemberian obat cacing untuk peserta didik, dan kampanye kesehatan. Kegiatan
ini bermanfaat dalam pemeliharaan kesehatan pendidik, tenaga kependidikan,
A. Visi
Program dan kegiatan sekolah harus merujuk pada Visi yang telah ditetapkan. Visi
bukan hanya sekadar tulisan tanpa dipahami maknanya. Untuk menginternalisasi visi
padasetiap warga sekolah, maka visi perlu disosialisasikan secara berkala. Tanpa
pemahaman terhadap visi, maka kegiatan yang dijalankan menjadi tidak terarah.
Visi UPTD SDN 2 Babadan adalah:
Mewujudkan Generasi yang Berkarakter Profil Pelajar Pancasila, Semangat, Empati,
Ramah & Inovatif ( BERSERI ).
B. Misi
Misi UPTD SDN 2 Babadan adalah sebagai berikut.
1. Mengembangkan sikap dan perilaku religius dalam kehidupan sehari - hari.
2. Menumbuhkan pendiddikan karakter, kemandirian, semangat, berprestasi di bidang
akademik & non akademik.
3. Menjalin kerjasama yang harmonis, memiliki rasa empati.
4. Mengembangkan budaya senyum, sapa, salam, sopan, santun, ramah di dalam dan
di luar sekolah.
5. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, menyenangkan,
komunikatif.
6. Menigkatkan kesadaran untuk memelihara lingkungan.
C. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah di UPTD SDN 2 Babadan sebagai bentuk dan cara wewujudkan misi
sekolah yang telah diterapkan sebagai berikut.
1. Terlaksananya budaya sikap pserta didik terbuka dan inklusif terhadap perbedaan
budaya, ras, agama, dan nilai-nilai yang berbeda dalam lingkungan yang semakin
heterogen.
2. Terlaksananya budaya perilaku peserta didik bergotong royong dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Terbiasanya sikap dan perilaku peserta didik berakhlakul karimah dengan nilai-
nilai religius dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah, di rumah dan di
masyarakat.
4. Terlaksananya pembinaan, pembimbingan dan pelatihan pada peerta didik di
bidang ilmu pengetahuan teknologi (Iptek), kesenian, keterampilan, kerohanian