PENDAHULUAN
1
digunakan pada tingkat lainnya, seperti TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi (PT).
Tentunya, penerapan kurikulum ini memiliki perbedaan pada masing-masing jenjang.
Sebelum membahas perbedaan kurikulum ini di tingkat SD, perlu diketahui terlebih dahulu
bahwa Merdeka Belajar di tingkat PAUD/TK maknanya adalah merdeka untuk bermain.
Dengan begitu, penerapan Kurikulum Merdeka di tingkat PAUD/TK adalah dengan mengajak
anak bermain sambil belajar, tidak terlalu berbeda dengan kurikulum sebelumnya.
Sementara itu, di tingkat SD, ada beberapa perbedaan dalam hal mata pelajaran (mapel) pada
penerapan Kurikulum Merdeka. Di antaranya adalah penggabungan mapel IPA dan IPS menjadi
satu (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial), serta menjadikan bahasa Inggris yang sebelumnya
merupakan mapel muatan lokal (mulok) sebagai mapel pilihan.
Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan individu. Kualitas
masyarakat yang berpendidikan akan mendukung perkembangan suatu negara menjadi bangsa
yang besar, bermartabat, dan bangga serta cinta tanah air. Sekolah, dalam hal ini sebagai
“miniatur dunia”, tentunya diharapkan dapat menyiapkan siswa menjadi pribadi yang tangguh,
kritis, kreatif, dan memiliki sikap positif dalam menghadapi perubahan. Sekolah harus siap
membimbing siswa untuk berkembang di setiap proses belajarnya sehingga mereka akan menjadi
pribadi yang memiliki kompetensi untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia.
Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak sama. Di dalam
kelas, setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini tentunya harus difasilitasi oleh
Sekolah. Sebagai miniatur dunia, Sekolah berfungsi sebagai laboratorium sosialisasi yang sangat
bermanfaat bagi siswa untuk bersosialisasi, berkomunikasi, mengembangkan keterampilan emosi,
dan memecahkan masalah.
Untuk membekali siswa menjadi pribadi yang kompeten dibutuhkan suatu perangkat yang
dikembangkan dengan memerhatikan berbagai dimensi serta melibatkan berbagai ahli dan
merujuk kepada referensi yang terpercaya. Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan
disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Untuk mencapai tujuan di atas, Sekolah membutuhkan sebuah dokumen sebagai acuan
dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan dokumen kurikulum operasional
yang menjadi pegangan (living document) sekolah.
Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan:
1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum
2. Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan
2
a. Landasan Sosiologis
Sekolah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap proses belajar
siswa, memiliki tujuan yang mulia dalam mengembangkan pendidikan anak-anak Indonesia di
lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia, pendidikan yang mereka dapatkan berlandaskan
pada agama dan nilai – nilai luhur yang dianut oleh bangsa serta tidak melupakan akar budaya
dalam perjalanan belajar mereka. Siswa Indonesia diharapkan menjadi warga negara yang
mandiri dan bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan, mengedepankan berpikir positif
dan kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut bertujuan untuk melahirkan generasi
pelurus yang tangguh.
b. Landasan Pedagogis
Sekolah Dasar adalah suatu lembaga yang terdiri atas siswa yang memiliki karakteristik unik.
Siswa di kelas awal adalah anak-anak usia dini yang masih berpikir konkret dan baru
mengenal pendidikan formal. Transisi dari pendidikan sebelumnya membutuhkan program
yang disesuaikan dengan perkembangan usia. Siswa pada tingkatan kelas yang lebih tinggi
adalah siswa dengan usia transisi dari pendidikan usia dini ke jenjang pendidikan yang
membutuhkan pola berpikir yang lebih abstrak. Pada jenjang ini keterampilan berpikir siswa
dikembangkan melalui proses belajar yang menantang sehingga kemampuan kognitifnya
berkembang maksimal.
Siswa di sekolah dasar membutuhkan pengenalan pendidikan karakter. Proses penanaman
pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka lihat di sekitar mereka menjadi sangat penting.
Sekolah dan rumah harus memberikan contoh baik sehingga siswa dapat belajar langsung dan
meneladaninya. Proses belajar ini menjadi fondasi yang sangat penting dan menjadi bekal
menuju jenjang pendidikan selanjutnya.
Pengalaman belajar yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa memahami konsep
yang diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan, bermakna, sekaligus menantang.
Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa menumbuhkan rasa ingin tahu.
Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari semua pihak.
Manajemen sekolah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan siswa, serta dukungan
positif dari orang tua akan membantu setiap anak memaksimalkan potensinya.
c. Karakteristik SD Gembala Baik I
SD Gembala Baik I Pontiank merupakan Sekolah Dasar Swasta yang berada dibawah
naungan Yayasan Pendidikan Gembala Baik, SD Gembala Baik I Pontianak terletak di JL.
Pangsuma No.2. SD Gembala Baik I Pontiank ini berdiri pada tahun 1975 dan sudah terkenal
di seluruh masyarakat kalimantan barat. SD Gembala Baik I ini memiliki tenaga pendidik
diantaranya 6 Guru Kelas dan 5 Guru Mata Pelajaran diantaranya PJOK, Agama Katolik,
3
Bahasa Inggris,
4
Bahasa Mandarin, dan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi. Guru di SD ini memiliki 4
Guru yang sudah berstatus Guru Tetap Yayasan dan sudah bersertifikasi. SD Gembala Baik I
ini berdomisili pada daerah yang sangat strategis di pusat Pemerintahan, dan dekat dengan
pusat kesehatan, tempat Ibadah, Sarana Olahraga, Sentral pasar, tempat rekreasi seperti taman
alun kapuas, waterbom air kapuas dan pelabuhan Senghie. SD Gembala Baik I ini dari
semenjak di dirikanya hingga sekarang sudah banyak mendapatkan prestasi baik prestasi
cabang olahraga, seni dan akademik yang di buktikan banyaknya piala, medali dan piagam-
piagam yang terdapat di sekolah ini.
SD Gembala Baik I adalah sekolah umum yang terbuka bagi siswa dengan berbagai latar
belakang. Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif
dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk
sikap belajar yang baik dari siswa. Lingkungan Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan
pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan laboratorium
sosialisasi.
Sekolah merancang fasilitas belajar siswa dalam tiga modul gedung yang didasarkan pada
fase perkembangan belajar siswa. Pembagian modul di atas didasarkan atas pertimbangan
kemiripan karakteristik siswa sehingga memudahkan guru dalam mengelola dalam
menyediakan fasilitas serta kegiatan pembelajaran.
Area permainan dan area sosialisasi siswa dipisah sesuai kebutuhan usia siswa. Ragam dan
tingkat kesulitan permainan dirancang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan motorik
dan sosialisasi siswa. Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi
untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan.
Sekolah Dasar Gembala Baik I meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar dalam
belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila siswa
berada dalam lingkungan belajar yang literat (literate environment) Untuk mewujudkan hal
ini Sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat
ditemukan siswa di dalam maupun di luar kelas.
Lingkungan sekolah memiliki beragam tanaman mulai dari tanaman hias, dan apotek hidup
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.
d. Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan
SD Gembala Baik I Pontianak berada di lingkungan budaya Tionghua. Hal ini menambah
referensi Sekolah untuk memperkaya siswa akan budaya di lingkungan terdekatnya.
Keberadaan pusat budaya Tionghua menjadi potensi lain yang dimanfaatkan Sekolah untuk
memperkenalkan budaya lainnya. Keberagaman daerah asal dan profesi orang tua siswa pun
memberikan dukungan terhadap proses belajar mengajar.
e. Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan
5
SD Gembala Baik I Pontianak memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang berasal dari
6
berbagai latar belakang yang berbeda; agama, budaya, sosial ekonomi, dan pendidikan.
Beberapa di antara mereka memiliki berbagai keterampilan, di antaranya: bermusik,
menyanyi, berbahasa asing selain bahasa Inggris, dan seni. Sekolah memfasilitasi
pengembangan potensi dan bakat guru dan staf untuk mendukung kualitas pendidikan.
f. Karakteristik Siswa
Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang tidak
sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit juga siswa
yang masih perlu dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.
Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki minat di bidang
seni, olahraga, matematika dan sains. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka dengan
menyiapkan program pengembangan potensi dan minat mereka.
Sekolah pun menerima siswa berkebutuhan khusus setelah melalui analisis secara
komprehensif oleh ahli untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka. Sekolah merancang
program khusus agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya.
Keberagaman siswa memperkaya laboratorium sosialisasi di Sekolah SD Gembala Baik I
Pontianak. Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan bersosialisasi, toleransi,
rasa syukur, keterampilan emosi, komunikasi, dan memecahkan masalah yang mereka temui
dalam perjalanan belajar mereka sehari-hari.
Sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan siswa secara seimbang. Dengan
demikian, program yang dirancang memerhatikan empat ranah (sosial, emosional, intelektual,
fisik) dengan ranah spiritual sebagai payung besar.
g. Potensi Satuan Pendidikan
SD Gembala Baik I memiliki potensi yang sangat baik terutama SDM tenaga pendidik, tenaga
kependidikan dan kurikulum yang dipergunakaan saat ini. Saat ini beberapa Guru yang
memiliki ijazah Starta Satu berjumlah 10 orang dan memiliki sertifikat pendidik berjumlah 4
orang. mencermati dari kekuatan, kelemahan, tantangan dan peluang yang ada bagi peserta
didik, maka hal itu perlu dilakukan oleh sekolah adalah :
1) Meningkatkan prestasi siswa baik akademik maupun non akademik
2) Membuat program jam tambahan setelah selesai pelajaran (les tambahan)
3) Proses Pelajaran Kurikulum SD Gembala Baik I Pontianak tahun pelajaran 2022/2023
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan 5 hari efektif.
4) Meningkatkan sarana prasarana sekolah, antara lain : 6 ruang kelas, 1 ruang laboratorium
computer dilengkapi proyektor, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang
doa, 1 ruang UKS, 1 ruang Koperasi, kantin sekolah, lapangan badminton dan aula
sekolah.
5) Kelemahan dengan kualitas pencahayaan kurang memadai
7
6) Banyak sekolah yang memiliki daya saing baik dalam bidang akademik maupun non
akademik
Peluang yang terus diraih oleh SD Gembala Baik I adalah masih diminati masyarakat sekitar
komplek persekolahan Gembala Baik I
1. Landasan Yuridis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk watak dan
peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi
peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum haruslah
berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa
mendatang. Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang
budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa lampau
diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat, dan bangsa yang
sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan
menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta didik apabila
pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan, ketrampilan sosial memberikan dasar
untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, warganegara,
8
dan anggota ummat manusia.
9
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan segala
aspek kehidupan yang mencerminkan karakter bangsa masa kini dan masa yang akan datang. Oleh
karena itu, konten pendidikan yang dikembangkan kurikulumi tidak berupa prestasi besar bangsa
di masa lalu semata tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan berkelanjutan ke
masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial,
politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan ummat manusia dikemas sebagai konten
pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagi
pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan,
kemampuan berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, dan
memposisikan pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas dari lingkungan sosial, budaya, dan
alam. Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang
lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan dikembangkan
sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang diperolehnya dari
pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi penuh
sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang dikembangkan dari
warian budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta
didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa dimana dia telah
menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang
menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua
dekade dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi
Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk
dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat,
dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa mendatang.
Adapun dasar hukum yang relevan :
1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No. 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang KTSP
4. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menegah
5. Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
6. Permendikbudristek No 7 tahun 2022 tentang Standar Isi
7. Permendikbudristek No 16 tahun 2022 tentang Standar Proses
8. Permendikbudristek 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian
9. Permendikbud No 37 tahun 2018 tentang Kerangka Dasar Kurikulum Kompetensi inti dan
Kompetensi Dasar
10
10. Kepmendikbud No. 719 tahun 2020 tentang kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi
khusus
11. SE Kemendikbud No. 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
12. Surat Edaran No. 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa
Darurat Penyebaran Covid 19
13. SE Sekretaris Jendral Mendikbud No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Covid 19
14. SKB 4 Menteri tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Pelajaran
2020/2021
15. Peraturan Walikota Nomor 71 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Anti
Korupsi Pada Satuan Pendidikan
2. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan
dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik,
penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di
sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk
pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan
masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan
budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini,
dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian
kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan
generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan
orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
11
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini,
prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu
proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan
makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan
budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya,
dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum
adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama
disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum
2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam
berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta
didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
12
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
14
3. Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
a) Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas sekolah.
b) Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c) Membentuk peserta didik yang berakhlak mulia dan selalu peduli sosial dalam toleransi
beragama.
d) Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan pada
budaya lokal.
e) Menjalin kerjasama dengan pihak luar untuk melengkapi program sekolah yang
memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
f) Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif, cepat tanggap di lingkungan
sekolah.
g) Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif.
h) Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat bakat peserta
didik.
Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SD Gembala Baik I Pontianak adalah sebagai
berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
b. memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan lulus
ujian sekolah,
c. mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 80, ditetapkan
rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah
15
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
DAN RENCANA PEMBELAJARAN
16
STRUKTUR KURIKULUM SD GEMBALA BAIK I
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas II dan III di atas dapat diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,
budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya
dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan
daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga
terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan
menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata
pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan
psikologis peserta didik.
Di kelas V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi
Dasar masing - masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana
Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu,
proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam
berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan
intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan
17
ekstrakurikuler SD Gembala Baik I Pontianak antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan
Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten
lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam
pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut
Muatan Kurikulum 2013 SD Gembala Baik I Pontianak meliputi sejumlah mata pelajaran
yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan
Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri
yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu
materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan diuntungkan
dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan.
Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti.
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa
sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran
ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan.
Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-
masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.
Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satua
pendidikan.
18
Gambar 1. Alur Perancangan Kurikulum
2. Intrakurikuler
A. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SD Gembala Baik I Pontianak tahun pelajaran
2022/2023 adalah Pendidikan Agama Katolik sebagai agama mayoritas peserta didik,
Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial,
Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Untuk mata pelajaran Seni,
SD Gembala Baik I Pontianak mengakomodir Seni Musik, Seni Rupa dan Seni Tari.
Pembelajaran dibuat tematik terpadu untuk mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia
dan IPAS dan Seni. Sedangkan untuk Pendidikan Agama Katolik. Matematika dan PJOK
dilakukan parsial. Rencana pembelajaran tematik dan mata pelajaran memuat tujuan
19
pembelajaran,
20
kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan pembelajaran dibuat terukur,
sehingga dapat terlihat progress dan umpan balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan
inti harus tersirat implentasi model pembelajaran (contohnya: problem based learning, project
based learning dan inquiry based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang
beragam untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi
model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan peserta didik dalam
menemukan “AHA”, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi, menghasilkan
produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat
dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat
disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan
refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.
C. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar,
dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan kegiatan
pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik dan
potensi daerah.
2) Pemetaan untuk :
a) Jenis layanan pengembangan diri
b) Petugas yang melayani
c) Peserta didik yang dilayani
3) Pelaksanaan program
a) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b) Monitoring Pelaksanan
c) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
4) Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan dan
akuntabel)
5) Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.
22
merupakan salah satu kearifan lokal di kota Pontianak yang dikenalkan di sekolah untuk
meningkatkan rasa cinta terhadap budaya lokal sebagai salah satu seni bela diri tradisional.
D. Program Inklusif
SD Gembala Baik I Pontianak belum termasuk sekolah inklusif, namun SD Gembala
baik I tetap mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan pendidikan menerima
peserta didik dengan berbagai latar belakang kemampuan diri. Untuk alasan tersebut SD
merancang program inklusif dalam bentuk program individu yang dapat memfasilitasi peserta
didik berkebutuhan khusus dengan kategori rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-masing peserta
didik, baik akademik maupun non-akademik. Program ini disusun oleh tim guru dengan
melibatkan orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang diperhatikan dalam proses
penyusunan program ini adalah bagaimana peserta didik dengan kebutuhan khusus mampu
melakukan kecakapan dasar, keterampilan hidup, dan penumbuhan percaya diri. Kegiatan yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi baca, tulis hitung, cara bersosialisasi dan
kemandirian merupakan bentuk program individu tersebut. Program ini pun akan dilakukan
evaluasi secara berkala setiap tiga bulan sekali atau bisa lebih cepat jika ada kondisi khusus
untuk penyesuaian sehingga dapat terlihat bagaimana perkembangan peserta didik.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus utama lainnya
sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari lingkungan sekitarnya, penerimaan yang
baik dari lingkungan sekitar dan terhindar dari kasus bullying.
23
pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik dan mampu
mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari
enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Pada tahun pelajaran 2022/2023, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan menganalisis
permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian menentukan
proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi
sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan
per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian
digabungkan dalam satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester. Proyek
24
pertama yang akan
25
dilaksanakan pada bulan Desember 2022 dengan mengambil tema kewirausahaan yang
mengusung pemanfaatan potensi dan budaya daerah dalam menanggulangi masalah
lingkungan di sekitar sekolah. Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Mei bertema Cerlang
Budaya Daerah yang mengemas drama musikal untuk menampilkan proses riset budaya
peserta didik untuk menjadi duta budaya Sunda. Proyek ini pun sebagai bentuk peringatan
Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional yang merupakan tonggak sejarah
dalam dunia pendidikan yang mengusung persatuan dan kesatuan bangsa.
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis proyek ini,
yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen Profil Pelajar
Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan
capaian pembelajaran yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan
karakter yang membudaya pada satuan pendidikan.
4. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SD Gembala Baik I sebagai
suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan peserta didik
sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi lainnya.
26
1 Pramuka kepemimpinan, kebhinekaan global, kemandirian, Kelas 1 s/d kelas
kreatif, disiplin, tanggungjawab dan semangat 6
nasionalisme
Mempersiapkan peserta didik agar memiliki sikap
yang mengutamakan kebersihan sebagian daripada
iman yang mengembangkan nilai ketakwaan kepada
2 UKS dan Dokter Kecil Kelas 4, 5 dan 6
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dalam
kemandirian, bergotong royong, bernalar kritis dan
kreatif dalam
menjadi agen pelopor cinta kebersihan dan kesehatan
c) Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada hari jumat
ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompettitif, sportif dan keberanian, yaitu
dengan melaksanakan student’s performances. Kegiatan bulanan terdiri dari kegiatan:
1) SKJ bersama
2) Ibadat Sabda
27
dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan dirinya. Materi pengembangan life skill
antara lain:
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.
2) Cara mengucapkan salam.
3) Cara berbicara yang santun.
I IV I IV I IV I IV
Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran Pendidikan Pancasila, Bahasa
Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni. Seni dapat dipilih minimal satu sub
mata pelajaran, yaitu seni music, seni rupa, seni teater atau seni tari. Sedangkan Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran regular dengan
komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini tidak
mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.
28
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai turunan dari
capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah disediakan pusat. Analisis ini
akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah dengan
menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik agar kenyamanan dan
kebahagiaan dalam belajat tetap terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan SD
Gembala Baik mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan
mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan
akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.
7. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan SD Gembala Baik I. mengacu pada rambu-rambu sebagai
berikut:
a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada tanggal 18 Juli 2022.
b) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan dan Kepala
Daerah tingkat kabupaten/kota.
c) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal.
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
e) Kalender Pendidikan SD Gembala Baik I disusun dengan berpedoman kepada kalender
pendidikan Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang disesuaikan dengan program sekolah.
29
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya beserta
kalender pendidikan SD Gembala Baik I Pontianak tahun pelajaran 2022/2023.
30
Kalender Pendidikan SD Gembala Baik I Pontianak
Tahun Ajaran 2022/2023
Semester Ganjil
Rabu 6 13 20 27
Kamis 7 14 21 28
Jumat 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25
Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Senin 5 12 19 26
Selasa 6 13 20 27
Rabu 7 14 21 28
Kamis 1 8 15 22 29
Jumat 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24 31
31
Senin 7 14 21 28 25 Nov : Hari PGRI
Rabu 2 9 16 23 30
Kamis 3 10 17 24
Jumat 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26
Jumat 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24 31
32
Kalender Pendidikan SD Gembala Baik I Pontianak
Tahun Ajaran 2022/2023
Semester Genap
Jumat 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28
Selasa 7 14 21 28
Rabu 1 8 15 22
Kamis 2 9 16 23
Jumat 3 10 17 24
Sabtu 4 11 18 25
Kamis 2 9 16 23 30
Jumat 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25
Sabtu 1 8 15 22 29
33
Hari Mei 2023 Keterangan
Selasa 2 9 16 23 30
6 Mei : Hari raya Waisak
Rabu 3 10 17 24 31
8 -12 Mei : Ujian Kelas 6
Kamis 4 11 18 25
18 Mei : Kenaikan Yesus Kristus
Jumat 5 12 19 26
27 Mei : Proyek Penguatan ProfilPelajar Pancasila 2
Sabtu 6 13 20 27
29 - 31 Mei : Penilaian Akhir Tahunan genap
Jumat 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24 31
C. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan proses
pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru dalam
pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung
kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SD Gembala Baik I terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa
memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan efisien.
Silabus SD Gembala Baik I Pontianak dibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan
pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
34
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran yang berfungsi
mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran
secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten,
terarah dan terukur. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai
kebutuhan, meskipun beberapa
2. tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi,
keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan
menjelaskan kedalaman setiap konten.
3. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran.
4. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana
pelaksaanaan pembelajaran.
5. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
6. pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah
sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan sumber belajar yang mudah digunakan,
berbasis lingkungan, dan mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD Gembala Baik I disusun dalam bentuk sederhana
dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu
tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran
merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan
keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas peserta didik
yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan menarik
sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat bakat peserta
didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta
didik sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk
penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan
kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini
menunjukkan bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang
hidup dan dinamis.
36
didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen
dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya
diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional.
Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap
berkelanjutan.
Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip
asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap
kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek kompetensi yang
tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan diukur dengan prosedur
dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil
asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SD Gembala Baik I bersifat
kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi
untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan
aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar,
dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih
capaian pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama
dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai
dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik
lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam
bentuk angka dan/atau deskripsi.
37
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini bertujuan
untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan capaian pembelajaran
dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca penilaian
terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini
dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian
tengah semester dan penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu
1. pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran,
2. kedua, ketuntasan mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan
3. ketiga, penilaian baik pada kompetensi sikap.
38
BAB IV
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
SD Gembala Baik I melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu jangka pendek satu
tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan mempertimbangkan perubahan yang terjadi
baik perubahan kebijakan maupun update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran.
Evaluasi kurikulum dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara
reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran berdasarkan
catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan refleksi ketercapaian tujuan
pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran atau RPP
pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah satu unit
39
pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk merefleksikan proses belajar,
40
ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan
perangkat ajar, yaitu alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah satu semester selesai.
Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi pembelajaran dan hasil asesmen peserta didik yang
telah disampaikan pada laporan hasil belajar peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan sekolah, misi
dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SD Gembala Baik I dilakukan oleh tim pengembang kurikulum
sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta pihak lainnya yang telah mengadakan
kerja sama dengan sekolah. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada
evaluasi pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja Guru,
hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua. Informasi yang berimbang dan
berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk semakin meningkatkan
kualitas pelayanan sekolah kepada peserta didik, peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama
dengan pihak lain.
41
BAB V
PENUTUP
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Gembala Baik I disusun sebagai kerangka
acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun pelajaran 2022/2023.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan juga sebagai panduan ketercapaian pembelajaran bagi
peserta didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Gembala Baik I yang telah tersusun ini akan
berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala sekolah, guru, komite
sekolah dan stakeholder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak
dapat memajukan SD Gembala Baik I. sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi
dan tujuan sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
mendukung diselesaikannya kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Gembala Baik I
Pontianak. Teriring doa, semoga kontribusi pemikiran, kerja keras dan dukungannya menjadi
amal kebaikan.
34