html
Kurikulum Operasional
Sekolah Dasar
2020/2021
Jl. ....................
......................................
Magetan - Jawa Timur - Indonesia
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
BAB I
Profil Sekolah Tara Salvia
A. Pendahuluan
Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan individu. Kualitas
masyarakat yang berpendidikan akan mendukung perkembangan suatu negara menjadi bangsa
yang besar, bermartabat, dan bangga serta cinta tanah air.
Sekolah, dalam hal ini sebagai ‘miniatur dunia’, tentunya diharapkan dapat
menyiapkan siswa menjadi pribadi yang tangguh, kritis, kreatif, dan memiliki sikap positif
dalam menghadapi perubahan. Sekolah harus siap membimbing siswa untuk berkembang di
setiap proses belajarnya sehingga mereka akan menjadi pribadi yang memiliki kompetensi
untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia.
Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak sama. Di dalam
kelas, setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini tentunya harus difasilitasi oleh
Sekolah. Sebagai miniatur dunia, Sekolah berfungsi sebagai laboratorium sosialisasi yang
sangat bermanfaat bagi siswa untuk bersosialisasi, berkomunikasi, mengembangkan
keterampilan emosi, dan memecahkan masalah.
Untuk membekali siswa menjadi pribadi yang kompeten dibutuhkan suatu perangkat
yang dikembangkan dengan memerhatikan berbagai dimensi serta melibatkan berbagai ahli
dan merujuk kepada referensi yang terpercaya. Dengan demikian, kurikulum yang
dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Untuk mencapai tujuan di atas, Sekolah membutuhkan sebuah dokumen sebagai acuan
dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan dokumen kurikulum
operasional yang menjadi pegangan (living document) sekolah.
Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan:
1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum
2. Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan
1
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
a. Landasan Sosiologis
Sekolah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap proses
belajar siswa, memiliki tujuan yang mulia dalam mengembangkan pendidikan anak – anak
Indonesia di lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia, pendidikan yang mereka dapatkan
berlandaskan pada agama dan nilai – nilai luhur yang dianut oleh bangsa serta tidak
melupakan akar budaya dalam perjalanan belajar mereka. Siswa Indonesia diharapkan
menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan,
mengedepankan berpikir positif dan kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut bertujuan
untuk melahirkan generasi pelurus yang tangguh.
b. Landasan Pedagogis
Sekolah Dasar adalah suatu lembaga yang terdiri atas siswa yang memiliki
karakteristik unik. Siswa di kelas awal adalah anak-anak usia dini yang masih berpikir konkret
dan baru mengenal pendidikan formal. Transisi dari pendidikan sebelumnya membutuhkan
program yang disesuaikan dengan perkembangan usia. Siswa pada tingkatan kelas yang lebih
tinggi adalah siswa dengan usia transisi dari pendidikan usia dini ke jenjang pendidikan yang
membutuhkan pola berpikir yang lebih abstrak. Pada jenjang ini keterampilan berpikir siswa
dikembangkan melalui proses belajar yang menantang sehingga kemampuan kognitifnya
berkembang maksimal.
Siswa di sekolah dasar membutuhkan pengenalan pendidikan karakter. Proses
penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka lihat di sekitar mereka
menjadi sangat penting. Sekolah dan rumah harus memberikan contoh baik sehingga siswa
dapat belajar langsung dan meneladaninya. Proses belajar ini menjadi fondasi yang sangat
penting dan menjadi bekal menuju jenjang pendidikan selanjutnya.
Pengalaman belajar yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa memahami
konsep yang diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan, bermakna, sekaligus
menantang. Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa menumbuhkan rasa ingin tahu.
Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari semua
pihak. Manajemen sekolah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan siswa, serta
dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak memaksimalkan potensinya.
2
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
3
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
Sekolah Tara Salvia memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang berasal dari
berbagai latar belakang yang berbeda; agama, budaya, sosial ekonomi, dan pendidikan.
Beberapa di antara mereka memiliki berbagai keterampilan, di antaranya: bermusik,
menyanyi, drama, juru ceramah, berbahasa asing selain bahasa Inggris, dan seni. Sekolah
memfasilitasi pengembangan potensi dan bakat guru dan staf untuk mendukung kualitas
pendidikan.
f. Karakteristik Siswa
Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang
tidak sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit juga
siswa yang masih perlu dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.
Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki minat di
bidang seni, olahraga, matematika dan sains. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka dengan
menyiapkan program pengembangan potensi dan minat mereka.
Sekolah pun menerima siswa berkebutuhan khusus setelah melalui analisis secara
komprehensif oleh ahli untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka. Sekolah merancang
program khusus agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya.
Keberagaman siswa memperkaya laboratorium sosialisasi di Sekolah Tara Salvia.
Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan bersosialisasi, toleransi, rasa syukur,
keterampilan emosi, komunikasi, dan memecahkan masalah yang mereka temui dalam
perjalanan belajar mereka sehari-hari.
Sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan siswa secara seimbang. Dengan
demikian, program yang dirancang memerhatikan empat ranah (sosial, emosional, intelektual,
fisik) dengan ranah spiritual sebagai payung besar.
4
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
1. Visi
Program dan kegiatan Sekolah harus merujuk pada Visi yang telah ditetapkan. Visi
bukan hanya sekadar tulisan tanpa dipahami maknanya. Untuk menginternalisasi visi pada
setiap warga sekolah, maka visi perlu disosialisasikan secara berkala. Tanpa pemahaman
terhadap visi maka kegiatan yang dijalankan menjadi tidak terarah.
Terwujudnya siswa sebagai pembelajar yang kritis, kreatif, dan memiliki tata nilai, serta
cinta tanah air.
2. Misi
Untuk mencapai visi, Sekolah memiliki misi sebagai berikut.
• Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan keterampilan
sosial, emosional, fisik, dan intelektual.
• Melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami nilai – nilai agar
karakter dapat berkembang.
• Menyelenggarakan program yang menumbuhkan dan mengembangkan rasa
bangga dan perilaku cinta tanah air.
• Mewujudkan komunitas belajar sekolah.
• Menciptakan partisipasi aktif seluruh komponen Sekolah, termasuk orang tua,
dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.
• Mengembangkan kualitas pendidikan secara terus menerus dalam rangka
penjaminan mutu pendidikan sekolah.
Misi disusun agar visi dapat tercapai. Misi disosialisasikan kepada seluruh warga
Sekolah yang dijabarkan dalam program dan kegiatan.
5
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
3. Tujuan
Untuk mewujudkan visi dan misi, Sekolah menyusun tujuan sebagai berikut:
Jangka Panjang Jangka Menengah Jangka Pendek
Menyelenggarakan proses Menyediakan sarana yang Menyediakan berbagai
pembelajaran yang mendukung kegiatan olahraga, permainan edukatif dan
mengembangkan potensi siswa seni, dan permainan edukatif. permainan yang
secara seimbang (kognitif, mengembangkan
sosial, emosional, dan fisik) Memfasilitasi sesi dukungan keterampilan motorik,
melalui kegiatan yang psikologis dan sosial secara seperti batu bilangan,
terintegrasi. berkala. berbagai permainan
tradisional, berbagai perkusi
sederhana.
Melaksanakan kegiatan
Chat Room untuk kelas 5
dan 6
Mewujudkan sikap bangga dan Menjalin kerja sama dengan Menyelenggarakan kegiatan
cinta tanah air yang berbagai lembaga untuk Pekan Budaya, Pahlawanku,
ditunjukkan melalui perilaku memfasilitasi penyelenggaraan Idolaku, Detik-Detik
warga sekolah. kegiatan. Proklamasi.
Menyelenggarakan berbagai
6
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
7
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
BAB II
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Kurikulum Sekolah Tara Salvia disusun dengan memerhatikan empat ranah yang
menjadi landasan pengembangan, yaitu sosial, emosional, intelektual, fisik dengan ranah
spiritual sebagai payung besar. Untuk itu, Sekolah Tara Salvia menyusun kurikulumnya
berdasarkan kerangka sebagai berikut.
1. Tiga Dimensi Kurikulum
2. Pengembangan Kurikulum
3. Program Individu
4. Implementasi Program
5. Penilaian Berimbang
8
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
A. Area Pembelajaran
1. Matematika
Pembelajaran matematika bersifat kontekstual dan membutuhkan pembiasaan
untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi matematika. Pembelajaran
dimulai dari hal yang konkret, melalui eksplorasi dan praktik langsung untuk
memberikan kesempatan pada siswa menemukan jawaban. Kompetensi memecahkan
masalah menjadi tujuan utama dalam pengembangan kurikulum matematika.
2. Sains Dasar
Pembelajaran Sains Dasar berfokus pada peristiwa yang terjadi di sekitar
siswa. Siswa belajar melalui apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Dari fenomena
yang terjadi di sekitarnya siswa belajar menemukan fakta, mengidentifikasi masalah,
dan memecahkannya.
9
Beberapa program dirancang untuk mendukung kompetensi siswa di
bidang sains dasar seperti,
• Ekshibisi Sains
• Hari Budaya ( Nasional dan Internasional)
• Pekan Budaya
3. Literasi/Bahasa Indonesia
Empat keterampilan literasi: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
diintegrasikan melalui berbagai kegiatan. Kemampuan membaca dan menulis
dikembangkan melalui program berikut:
Program Membaca Program Menulis
Pemodelan Membaca (Modelled Pemodelan Menulis (Modelled Writing)
Reading)
Membaca Senyap
Bedah Novel
D.E.A.R
10
4. Agama
Tujuan dari pendidikan agama di Sekolah Tara Salvia adalah:
1. Siswa memliki kehidupan beragama yang baik
2. Siswa mempratikkan kegiatan ritual agamanya
3. Siswa mampu membaca dan menerapkan ajaran dari kitab sucinya
4. Siswa menerapkan adab
Untuk mencapai tujuan di atas, Sekolah menyiapkan guru agama sesuai dengan
agama yang ada. Setiap hari siswa menerapkan kegiatan ritual agamanya dengan
bimbingan guru agama masing-masing.
Untuk kegiatan membaca kitab suci Al-Quran, siswa dikelompokkan sesuai
dengan kemampuan membacanya.
Program keagamaan ditunjang dengan beberapa kegiatan khusus seperti berikut ini:
Program Tujuan Keterangan
Hari Kebersamaan Meningkatkan toleransi Siswa dari kelas 3-6
kehidupan beragama melalui bermalam di sekolah dan
kegiatan bersama semua melakukan kegiatan bersama
agama
Hari Merdeka Bersama Menanamkan rasa cinta tanah Seluruh warga sekolah,
Keluarga air melalui hari kemerdekaan termasuk orang tua,
memperingati hari
kemerdekaan di sekolah
Ya, Kami Berbeda Menumbuhkan sikap saling Setiap awal tahun ajaran,
menghargai dalam Sekolah mengajak warga
kemajemukan sekolah mengenal
kemajemukan di
sekelilingnya.
12
6. Olahraga
Tujuan utama dari pembelajaran olahraga adalah mengenalkan sikap
sportivitas dan hidup sehat melalui permainan-permainan yang mengembangkan
motorik kasar. Sikap disiplin, kerja sama, dan memerhatikan keamanan (safety) diri
dan orang lain dilatih saat siswa berkegiatan.
Pengembangan pembelajaran olahraga didukung oleh program berikut:
Program Tujuan Keterangan
Tara Salvia Sehat Mengenalkan berbagai pola Dilaksanakan setelah siswa
hidup sehat menerima rapor tengah
semester 1
GGB (Gaya, Gerak, dan Menumbuhkan minat untuk Diikuti oleh seluruh warga
Bugar) berolahraga secara rutin sekolah dan dilaksanakan dua
pekan sekali di pagi hari.
8. Bahasa Inggris
Sebagai bahasa yang banyak digunakan oleh warga dunia, siswa Tara Salvia
belajar bahasa Inggris sejak kelas 1. Tujuan utama pembelajaran bahasa Inggris adalah
berkomunikasi secara aktif.
Siswa belajar melalui berbagai media dan kegiatan, seperti mendengarkan
lagu, bercerita, memasak, permainan, menonton video, serta bermain peran.
Selama pelajaran bahasa Inggris, Sekolah menciptakan lingkungan kelas aktif
berbahasa Inggris.
Pengadaan berbagai buku cerita bergambar di sudut baca mendukung siswa
untuk mengembangkan perbendaharaan kosakata.
Pengembangan empat keterampilan berbahasa merujuk kepada sebuah tema
yang diambil dari buku cerita atau menyesuaikan dengan tema yang dikembangkan
oleh guru kelas.
Program penunjang pelajaran Bahasa Inggris:
Program Membaca Program Menulis
Pemodelan Membaca (Modelled Reading) Pemodelan Menulis (Modelled Writing)
Membaca Bersama (Shared Reading ) Menulis Bersama (Shared Writing)
Membaca Terbimbing (Guided Reading) Menulis Terbimbing (Guided Writing)
14
Membacakan Cerita (Read Aloud)
Menulis Asyik
Membaca Senyap
Let’s Speak English with A Native! Guru tamu hadir secara berkala dan
melakukan berbagai kegiatan dalam bahasa
Inggris bersama siswa.
B. Kecakapan Dasar
Untuk membekali siswa menjadi pribadi yang seimbang, Sekolah Tara Salvia
mengembangkan kecakapan dasar melalui pembiasaan dan terintegrasi dengan
kegiatan belajar mengajar di kelas.
C. Pengembangan Diri
Program pengembangan diri bertujuan untuk menelusuri dan mengembangkan
potensi, minat, bakat, serta menerapkan kecakapan dasar.
15
Untuk mendukung program pengembangan diri, Sekolah menyediakan
beberapa kegiatan:
D. Program Individu
Sekolah Tara Salvia menerima siswa berkebutuhan khusus untuk memberi
kesempatan kepada mereka untuk belajar di lingkungan sekolah reguler. Dengan
kondisi ini, mereka dapat belajar hal-hal positif yang ditunjukkan oleh lingkungan
sekitarnya.
Sekolah Tara Salvia hanya menerima siswa dengan gangguan perkembangan,
seperti autisme, ADD, ADHD, asperger, disleksia, global delay, disgrafia, diskakulia,
dan gangguan pendengaran. Di setiap kelas, ada satu siswa berkebutuhan khusus.
Mereka memiliki program individu berdasarkan kebutuhan masing-masing, dengan
melakukan penyesuaian terhadap materi ajar. Penyusunan program melibatkan guru,
psikolog/terapis, dan orang tua.
16
E. Beban Belajar
Di Sekolah Tara Salvia, setiap siswa mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran
untuk seluruh mata pelajaran. Setiap kelas dipegang oleh setiap guru kelas dengan
tugas mengajar seluruh mata pelajaran kecuali mata pelajaran olahraga, agama, bahasa
Inggris, musik, dan program perpustakaan. Setiap mata pelajaran memiliki alokasi
waktu minimal sesuai ketetapan Kurikulum Nasional. Selain itu, beban belajar
mengacu terhadap pencapaian visi sekolah.
Durasi tatap muka untuk setiap mata pelajaran adalah 35 menit untuk kelas
1-6.
Penjabaran beban belajar Kurikulum Tara Salvia tercantum pada tabel berikut:
Alokasi waktu mata pelajaran SD Kurikulum Operasional
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls
Kegiatan Proyek (minimal Total JP Per
1-6) reguler/minggu 20% dari total Tahun
(pembulatan) per tahun)
1
7
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
Ko-kurikuler
• Pekan Budaya/Pekan Catatan:
Ekstrakurikuler Catatan:
‘ • Kegiatan masing-masing ekstrakurikuler
berlangsung selama 60 menit
• Jenis ekstrakurikuler disesuaikan dengan
minat siswa di berbagai area (motorik, seni,
kognitif, teknologi, agama)
19
Kalender Akademik
Tahun Ajaran 2020/2021
20
2
1
2
2
2
3
F. Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum dilakukan secara berkala dan disusun berdasarkan
hasil evaluasi program sebelumnya. Penyusunan kurikulum dilakukan sebelum tahun
ajaran dimulai dengan melibatkan guru, manajemen Sekolah, orang tua, dan
narasumber. Draf pengembangan kurikulum yang sudah dirancang didiskusikan
melalui sesi ‘Challenge Session’. Hasil diskusi disempurnakan menjadi program
pembelajaran yang siap untuk diimplementasikan.
24
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
25
H. Penilaian Berimbang
Sekolah menggunakan berbagai instrumen untuk mengukur ketercapaian
belajar siswa. Prinsip penilaian yang diterapkan adalah bukan sekadar untuk
mendapatkan nilai akhir, namun lebih ditekankan kepada perolehan data sampai
sejauh mana pencapaian seorang siswa untuk dapat dikembangkan potensinya lebih
lanjut.
Setelah melakukan beberapa intervensi, guru melanjutkan proses penilaian
untuk mengukur ketercapaian kompetensi yang diharapkan.
2
6
I. Rencana Pembelajaran
MENYIMAK
Menyimak
1. merespon terhadap bahasa lisan [ujaran, instruksi, ekspresi]
2. mengulang kata yang didengar dan dibacakan
3. merespon terhadap dua atau lebih instruksi dan teks yang dibacakan
4. bertanya dengan menggunakan apa, siapa, kapan, di mana
Berinteraksi
1. menjawab pertanyaan secara verbal dan non verbal
2. memberikan pendapatnya secara sederhana saat berdiskusi
27
MEMBACA & MEMIRSA
Siswa memahami kata-kata yang sering digunakan sehari-hari dan memahami kata-kata baru dengan
bantuan konteks kalimat dan gambar/ilustrasi. siswa juga membaca dengan fasih dan menemukan
informasi pada sebuah kalimat serta menjelaskan topik sebuah teks yang dibacanya. Dengan bantuan
gambar, siswa membuat simpulan dalam bentuk kalimat sederhana, yang berangkat dari pemahaman dan
pemaknaannya terhadap teks naratif dan informasional yang sesuai jenjangnya.
Kesadaran Fonologis
1. mengidentifikasi kata pada kalimat yang terdiri atas tiga kata yang dibacakan.
2. memisahkan kata menjadi suku kata
3. menyebutkan kata ketika diberikan bunyi huruf awal (p, pisang)
4. menyebutkan bunyi huruf awal dari sebuah kata yang diucapkan
5. mendengarkan sekelompok kata dan membedakan kata yang dimulai dengan bunyi huruf yang sama,
serta menyebutkan kata lain yang dimulai dengan bunyi huruf tersebut
6. menggabung suku kata menjadi kata
7. mengidentifikasi huruf yang ada pada sebuah kata
8. mengidentifikasi jumlah huruf yang ada dalam sebuah kata
9. mengganti huruf awal pada suatu kata sehingga membentu kata baru [malam-salam-dalam]
Konsep Bunyi
1. mengidentifikasi bunyi awal pada kata
2. membaca kata dengan menggunakan pengetahuan atas kata yang sering didengar
3. membaca kata yang terdiri dari dua suku kata atau lebih
4. membaca kata yang terbentuk dari gabungan huruf konsonan [brak, akhir, transportasi,
nyanyi, burung, syarat]
5. membaca kata majemuk [kacamata, saputangan, rumah sakit, olah raga, orang tua]
6. membaca suku kata pada kata berimbuhan [membantu]
Konsep Kata
1. membaca beberapa kata yang sudah dikenalnya
2. mengidentifikasi nama sendiri dan nama teman dalam teks tertulis
3. mengidentifikasi huruf yang sama pada beberapa kata yang berbeda
4. membaca beberapa kata yang sering muncul
5. membaca kata-kata yang sering digunakan dengan lancar
6. membaca berbagai jenis kata dengan lancar dan tepat
28
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
Kelancaran Membaca
Pemahaman Bacaan
Pemahaman
1. mengulang kata-kata yang dibacakan
2. menghubungkan kata yang dibacakan menggunakan gambar
3. berdiskusi tentang gambar dan beberapa kata yang ada dalam teks
4. menjawab pertanyaan literal dan inferensial
Proses
1. membaca huruf dan kata yang sudah dikenalnya
2. menunjukkan pemahaman yang benar tentang membaca buku [memegang buku tidak terbalik,
mulai dari halaman depan menuju halaman belakang]
Kosakata
1. membuat kalimat lisan dari gambar yang ditunjukkan dalam teks
29
BERBICARA & MEMPRESENTASIKAN
Siswa berbicara dengan santun, menggunakan volume yang tepat sesuai tempat berbicara, dan
menjawab pertanyaan teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya. Siswa menanggapi
komentar orang lain dengan relevan, bertanya untuk mengklarifikasi pemahaman dan meminta
penjelasan terkait topik tertentu. Siswa mempresentasikan ide, menceritakan ulang sebuah cerita
atau pengalaman secara lebih rinci.
30
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
MENULIS
Siswa menulis kalimat dalam teks naratif, deskriptif, prosedur, eksposisi, dan argumentatif sederhana.
Dengan bimbingan, siswa mampu merevisi dan menyunting kalimatnya sendiri. siswa menulis kalimat
sederhana untuk menggambarkan pengalaman, pengamatan, atau menuliskan ulang petikan frasa atau
kalimat dari buku yang dibaca/dibacakan kepadanya.
Penyusunan Gagasan
1. menyampaikan gagasan melalui gambar
2. menyebutkan bunyi huruf saat menulis
3. menulis beberapa kata sesuai tujuan [kartu ucapan, label nama]
4. menulis pengalaman dan topik tertentu dengan menggunakan kata dan gambar
5. menulis pengalaman dan topik tertentu dengan menggunakan kosakata yang bervariasi [yang
dikenal dan baru]
6. menulis sesuai kebutuhan [membuat daftar, menulis surat pendek]
31
2. Perencanaan Unit
Berbicara
1. bercerita dengan kosakata sederhana
2. menyampaikan perasaan dan pendapatnya tentang cerita yang dibacakan
3. menjelaskan suatu topik dengan kalimat sederhana
Membaca
1. menghubungkan kata yang dibacakan menggunakan gambar
2. berdiskusi tentang gambar dan beberapa kata yang ada dalam teks
3. menjawab pertanyaan literal dan inferensial
Menulis
1. menggunakan huruf kapital pada awal kalimat dan nama
2. mengunakan tanda titik
3. menulis pengalaman dan topik tertentu dengan menggunakan kata dan gambar
Pemahaman Inti
Huruf kapital dan tanda baca titik merupakan aturan dalam penulisan yang akan
memengaruhi pemahaman pesan.
Pertanyaan Inti
Mengapa perlu menyampaikan gagasan melalui tulisan?
Bagaimana aturan dalam menulis mempengaruhi pemahaman pembaca?
Bagaimana penulis menilai tulisannya?
Bagaimana agar kegiatan refleksi dapat meningkatkan kemampuan penulis?
Formatif
1. Melengkapi peta pikiran saat mengamati tanaman
2. Menemukan perbedaan antara dua tanaman dengan mengisi Graphic Organizer
3. Membuat buku mini tentang bagian tanaman dengan menggunakan kata atau frase
Sumatif
Projek Berkebun Tomat dengan menulis jurnal pertumbuhan secara berkala dan
menyampaikan hasil projek dalam ekshibisi sains
Kriteria
▪ menulis kata dengan benar sesuai objek
▪ menulis kalimat sederhana
▪ menggunakan huruf kapital dengan tepat
▪ menggunakan titik sesuai aturan
▪ menjelaskan proses bertanam tomat dengan kalimat sederhana
2. Berdasarkan cerita “Mengapa Menangis?” siswa menuliskan nilai-nilai yang ada pada
cerita dan menuliskan nilai apa yang harus mereka miliki saat berkebun.
3. Siswa belajar berkebun dari narasumber yang diundang ke kelas dan membuat peta
pikiran tentang bagaimana menanam tomat.
4. Siswa menggambar tomat yang dibawa oleh guru dan mendeskripsikannya melalui
tulisan.
5. Menulis sesuai kartu gambar berseri tentang menanam tanaman dengan memperhatikan
huruf kapital dan membacakannya pada teman.
7. Menulis kreatif tentang tanaman ajaib sesuai gambar dengan memperhatikan huruf
kapital.
33
9. Lihat Tanamanku! (projek)
Menulis jurnal dengan memperhatikan huruf kapital dan tanda baca titik setelah
melakukan pengamatan
11. Ekshibisi projek [memperlihatkan hasil panen tomat dan jurnalnya kepada orang tua
dan siswa kelas 2]
12. Menulis refleksi bagaimana perasaan dan pembelajaran yang diperoleh setelah
melakukan kegiatan projek.
Referensi
▪ Twinkl
▪ The Big Book of Graphic Organizer
Media
▪ Gambar tanaman
▪ Gambar anak menanam
▪ Kartu gambar berseri
▪ Tomat
Sumber
▪
Belajar
Buku Cerita Mengapa Menangis? (topik buku: pengalaman bertanam)
▪
Narasumber
▪
Tanaman tomat
V.Refleksi
34
3. Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kelas 1
Semester 2
Tema Unit:
Ayo, Berkebun!
(12 Minggu)
Waktu Pelaksanaan: 15 Maret-28 Mei 2021
Semester 2
Tema Unit:
Indonesia Bercerita!
(12 Minggu)
Waktu Pelaksanaan: 15 Maret-28 Mei 2021
Tema Unit:
Cuaca dan Kegiatanku
(8 Minggu)
Waktu Pelaksanaan: 12 Januari – 5 Maret 2021
Mengamati
Menyimpulkan
Melaporkan
Agama:
Adab (Jujur)
Kelas 4-5
Semester 2
Tema Unit:
Menulis Asyik
(15 Minggu)
Waktu Pelaksanaan: 12 Januari – 23 April 2021
tema persahabatan.
Siswa mempresentasikan proses
3
6
Kelas 6
Semester 2
Tema Unit:
Permainan Kreasiku
(6 Minggu)
Waktu Pelaksanaan: 12 Januari – 19 Februari 2021
3
7
b. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema 1
Semester 2
[Cerlang Budaya]
1 Menampilkan keragaman lagu dan musik • Tujuan dari kegiatan ini adalah agar siswa
daerah pada warga sekolah melalui semakin mencintai dan mengapresiasi
ekshibisi keragaman budaya, menambah pengetahuan
2 dan kreativitasnya dalam memilih dan
menampilkan gerak, lagu, dan musik daerah
yang sesuai dengan pesan dari lagu secara
berkelompok.
• Siswa kelas 1 dan 2 (96 siswa) akan
kreatif, berkebhinekaan global, gotong kelas, guru musik, dan gutu bidang studi
royong mendampingi siswa dalam proses persiapan
dan pelaksanaan proyek.
3 Menampilkan cerita rakyat dalam bentuk • Melalui kegiatan ini diharapkan siswa
pertunjukan wayang kertas dan drama semakin mengapresiasi keragaman budaya,
meningkatkan kreativitasnya dalam
4 membuat wayang dan secara kritis
menganalisis tokoh dan pesan dari cerita.
Siswa pun berkolaborasi dalam
merencanakan dan menampilkan pagelaran
wayang kertas.
• Mengintegrasikan penampilan wayang
38
5 Kampanye makanan dan minuman khas • Melalui kegiatan ini diharapkan siswa
daerah pada warga sekolah melalui mengenal dan membuat aneka makanan dan
ekshibisi minuman nusantara, sehingga muncul rasa
Dimensi Profil Pelajar Pancasila: senang dan bangga terhadap makanan dan
minuman tradisional.
kreatif, berkebhinekaan global, gotong
royong • Memadupadankan bahan-bahan lokal
menjadi produk makanan dan minuman
yang higienis, enak, dan disajikan dengan
menarik.
• Siswa kelas 5 (48 siswa) akan berkolaborasi
Tema 2
Semester 2
[Perubahan Iklim Global]
Membuat poster dan kampanye mengenai • Tujuan kegiatan ini adalah menyebarkan
dampak sampah plastik bagi lingkungan kepedulian terhadap bahaya sampah plastik
Dimensi Profil Pelajar Pancasila: bagi lingkungan, menyebarkan semangat
mengurangi penggunaan kantong plastik dan
bernalar kritis, kreatif, mandiri, gotong royong secara berkolaboratif dan mandiri dalam
kelompok menyampaikan kampanye tentang
3 dampak sampah plastik bagi lingkungan.
Mengelola sampah menjadi kompos yang • Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
dimanfaatkan untuk kebun sekolah menanamkan kepedulian terhadap
Dimensi Profil Pelajar Pancasila: lingkungan dengan mengelola sampah.
Beriman, bertaqwa pada Tuhan yang Maha • Siswa mendapat wawasan dari
Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis, gotong narasumber tentang berbagai jenis
5 royong sampah, cara memilahnya, dan
pemanfaatannya bagi lingkungan,
seperti membuat kompos.
40
• Siswa melakukan kampanye ke seluruh
warga sekolah tentang pentingnya
pemilahan sampah.
4
1
J. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
a. Pengembangan Profesional
Materi Strategi/teknik Waktu SDM yang Keterangan
Pengembangan Pendampingan dan terlibat
Profesional Pengembangan
Profesional
42
Bagaimana Bincang Guru dan 9 Januari 2021 Direktur Menyelenggarakan
Mendampingi Orang Tua Pendidikan sesi bincang orang
Siswa Belajar di (Diskusi) Kepala Sekolah tua dan guru untuk
Masa Pandemi? Litbang menyeleraskan cara
Guru pandang (meeting of
Orang Tua minds) dan pola
pendampingan
terhadap siswa
selama belajar di
rumah
Pendampingan Team Teaching Setiap pekan Kepala Sekolah Tim Guru dan Kepala
RPP (Coaching dan dan disesuaikan Guru Sekolah bertemu
Mentoring) kebutuhan secara berkala untuk
mendiskusikan
rencana pembejaran
dan merefleksi
pelaksanaan
pembelajaran
b. Evaluasi
Bentuk Evaluasi Strategi/teknik Waktu SDM yang Keterangan
Pelaksanaan terlibat
Evaluasi
43
Guru dan membuat
Siswa rencana perbaikan,
yang meliputi:
penilaian oleh
atasan, penilaian
diri (self
assessment),
penilaian rekan
(peer assessment,
dan penilaian oleh
siswa
44
Lampiran 1
Contoh Ruang Lingkup Mikro
Integrasi Mata Pelajaran
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu:
• Menjawab pertanyaan literal dan inferensial setelah dibacakan cerita
• menceritakan gambar dari buku yang dibaca secara lisan
• Menceritakan kembali cerita melalui tulisan dengan menggunakan
buku zig-zag.
• Menyebutkan nilai-nilai baik dari cerita dan menyampaikan
bagaimana penerapannya dalam kehidupan.
Kegiatan Pembuka (Alokasi Kegiatan Inti Kegiatan Penutup:
waktu : 10 menit) (Alokasi waktu 50 menit)
(Alokasi waktu : 10 menit)
Jenis pengorganisasian siswa Jenis pengorganisasian siswa Jenis pengorganisasian siswa
(klasikal) (Klasikal) (Klasikal)
Hook • Siswa mengamati sampul buku MENGAPA MENANGIS? dan • Guru mengajak siswa
menjawab pertanyaan guru : ”Menurutmu, apa isi cerita buku ini?”,
• ”Apakah kamu pernah mengalaminya?” untuk melakukan refleksi
Siswa mengamati tanaman tentang nilai-nilai yang
• yang dibawa oleh guru • Siswa menyimak guru saat membaca cerita dan menjawab pertanyaan dipelajari dari cerita dan
Siswa membuat pertanyaan yang diajukan. kapan mereka dapat
tentang tanaman dan guru menerapkannya.
menulisnya di papan tulis Jenis pengelompokan siswa
• Guru menyampaikan kepada (berpasangan)
siswa bahwa mungkin • Berpasangan, siswa saling menceritakan kembali isi cerita
pertanyaan mereka akan • Guru berkeliling untuk mengonfirmasi diskusi siswa.
terjawab melalui cerita yang
akan dibacakan oleh guru. Jenis pengelompokan siswa
(individu)
• Guru membagikan buku zig-zag kepada setiap siswa
• Menggunakan pensil dan pensil warna, siswa menceritakan kembali isi
cerita melalui gambar dan tulisan (disertai dengan gambar bagian
tumbuhan sesuai cerita)
• Hasil kerja siswa dipajangkan di pojok kelas sehingga saat siswa istirahat
mereka dapat saling membacanya.
Rubrik Penilaian
Buku Zig-Zag
Seluruh gambar detail dan Seluruh gambar detail dan Siswa menggambar dengan
Ejaan Seluruh kata ditulis dengan Sebagian kata ditulis dengan Sebagian kecil kata ditulis
Refleksi Pembelajaran
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
-------------------------------
Lampiran 2
Contoh Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
A. Pengembangan Profesional
Bentuk Pendampingan dan Strategi/teknik Waktu SDM yang terlibat Keterangan
Pengembangan Profesional Pendampingan dan
Pengembangan Profesional
Asesmen: Rubrik Challenge Session 23-27 November 2021 Direktur Pendidikan Melakukan penguatan dalam
Kepala Sekolah merancang tugas kinerja dan
Litbang rubrik penilaian
Guru
Display Berbagi Praktik Baik 25 Mei 2021 Direktur Pendidikan Melakukan penguatan
Diskusi Kepala Sekolah tentang teknik memajang
Litbang karya siswa
Guru
Literasi dan Numerasi Workshop 6 Februari 2021 Direktur Pendidikan menyelenggarakan sesi
Kepala Sekolah bincang orang tua dan guru
Litbang untuk menyeleraskan cara
Guru pandang (meeting of minds)
Orang Tua dan pola pendampingan
belajar numerasi dan literasi
Bagaimana Mendampingi Bincang Guru dan Orang Tua 9 Januari 2021 Direktur Pendidikan Menyelenggarakan sesi
Siswa Belajar di Masa (Diskusi) Kepala Sekolah bincang orang tua dan guru
Pandemi? Litbang untuk menyeleraskan cara
Guru pandang (meeting of minds)
Orang Tua dan pola pendampingan
terhadap siswa selama
belajar di rumah
Pendampingan RPP Team Teaching Setiap pekan dan disesuaikan Kepala Sekolah Tim Guru dan Kepala
kebutuhan Guru Sekolah bertemu secara
berkala untuk mendiskusikan
rencana pembejaran dan
merefleksi pelaksanaan
pembelajaran
B. Evaluasi
Bentuk Evaluasi Strategi/teknik Pelaksanaan Waktu SDM yang terlibat Keterangan
Evaluasi
Analisis Challenge session, observasi Secara berkala Direktur Pendidikan Mengevaluasi perencanaan
Perencanaan Unit dan RPP langsung, dan pemeriksaan Kepala Sekolah unit dan RPP sesuai dengan
dokumen Guru standar yang ditetapkan
Sekolah
Observasi Mengajar Observasi langsung Secara berkala Direktur Pendidikan Mengevaluasi pelaksanaan
Refleksi Kepala Sekolah kegiatan mengajar dan
Guru membuat rencana perbaikan
Siswa
Keterapilan Intra, Observasi dan penilaian Secara berkala Direktur Pendidikan Mengevaluasi kinerja (inter
Interpersonal, dan Sikap menggunakan rubrik Kepala Sekolah dan interpersonal) dan sikap
Guru sesuai dengan nilai yang
diyakini bersama
Lampiran 3
Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek
Profil Pelajar Pancasila (P3)
Deskripsi Proyek:
Indonesia kaya dengan cerita rakyat yang sarat dengan nilai-nilai baik yang dapat menjadi contoh bagi anak-anak. Salah satu cerita rakyat
yang diangkat berjudul “Asal Usul Danau Sentani” dari Papua.
Wayang merupakan salah satu media yang secara turun temurun digunakan untuk menyampaikan pesan. Menyesuaikan dengan usia
siswa, maka wayang yang dikreasikan anak terbuat dari kertas.
Mengintegrasikan penampilan wayang dengan cerita rakyat dari Papua akan memperkaya wawasan anak tentang budaya Nusantara.
Siswa kelas 3 dan 4 (96 siswa) akan berkolaborasi menayangkan pagelaran cerita rakyat dengan menggunakan wayang kertas hasil karya
setiap siswa.
Sepuluh orang guru yang terdiri atas guru kelas, guru musik, dan pustakawan mendampingi siswa dalam proses persiapan dan
pelaksanaan proyek.
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html
Tujuan kegiatan:
• Siswa mengapresiasi keragaman budaya
• Siswa berkreasi membuat wayang kertas
• Siswa secara kritis menganalisis tokoh dan pesan dari cerita.
• Siswa berkolaborasi dalam merencanakan dan menampilkan pagelaran wayang kertas.
Hari ke-3 • Siswa melanjutkan membuat wayang kertas sesuai pembagian tugas.
Rabu,
• Siswa melanjutkan berlatih dialog sesuai peranan masing-masing.
16 Juni 2021
Hari ke-5
Jumat, • Secara berkelompok siswa menampilkan pagelaran wayang kertas kepada seluruh warga sekolah dan orang tua.
18 Juni 2021
Lembar Catatan Anekdot (Anecdotal Record)
Proyek Profil Pembelajar Pancasila (P3)
Tanda Tangan
Guru Pendamping
----------------------------------
Lampiran 2
Contoh Program Individu (Individual Educational Program – IEP) atau
Program Pembelajaran Individu (PPI)
Informasi Siswa
Nama Siswa A
Usia 9 tahun
Kelas 3
Jenis kelamin Laki-laki
Bahasa di rumah Indonesia
Nama orang tua:
Ayah -
Ibu
Informasi Pertemuan
Pertemuan sebelumnya Oktober ....
Pertemuan saat ini Februari ....
Evaluasi April ....
Jenis Pertemuan 3 Bulan
Kondisi Siswa Saat Ini
Membaca Cukup berkembang Tujuan disusun di Oktober ....
Menulis Cukup Berkembang Tujuan disusun di Oktober ....
Berbicara Cukup berkembang Tujuan disusun di Oktober ....
Menyimak Cukup berkembang Tujuan disusun di Oktober ....
Matematika Cukup berkembang Tujuan disusun di Oktober ....
Perilaku Cukup berkembang Tujuan disusun di Oktober ....
Keterampilan Cukup berkembang Tujuan disusun di Oktober ....
Uraian Kondisi
Literasi
Membaca Siswa A sudah lancar membaca. Siswa A mampu memahami
sekitar tiga kalimat berdasarkan bacaan atau penjelasan guru.
Siswa A dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, dan di mana.
Namun untuk menjawab kapan, bagaimana dan mengapa
masih perlu distimulasi dengan pertanyaan. Kosa kata Siswa A
juga masih perlu dikembangkan. Selain itu, Siswa A masih
dibimbing agar memahami kata yang baru ia temukan.
Menulis Siswa A mulai dapat menulis kata dengan ejaan yang tepat.
Hanya saja terkadang ia masih menunggu konfirmasi guru
untuk meyakinkan bahwa penulisannya benar. Selain itu,
Siswa A masih perlu berlatih untuk membuat kalimat dengan
struktur yang tepat.
Berbicara Siswa A mulai dapat memberikan pendapatnya saat diskusi
kelas. Ia juga mulai percaya diri untuk menyampaikan yang ia
inginkan. Hanya saja, Siswa A masih perlu diberikan
bimbingan untuk dapat menceritakan kembali bacaan yang
sudah ia baca. menyampaikan tujuan yang ia maksud.
Menyimak Siswa A terlihat menyimak ketika guru menjelaskan dan
memberikan instruksi namun terkadang ia teralihkan dengan
benda-benda yang ada disekitarnya.
Matematika
Siswa A sudah dapat membandingkan 2 benda konkret
Pengukuran berdasarkan panjangnya.
Siswa A sudah mampu melakukan pengukuran benda dengan
satuan baku dan non baku dengan baik
Keterampilan
Siswa A sudah dapat makan dengan rapi dan merapikan
Bina Diri peralatannya dengan rapi dan mandiri.
Siswa A belajar mengikat tali sepatunya saat terbuka. Siswa A
sudah mulai konsisten dalam membentuk pola ikatannya
namun, saat menyilangkannya masih kesulitan.
Keterampilan
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurik ulum-
operasional-satuan_23.html
Tujuan V
Area Matematika
Jadwal Program Dimulai Februari ....
Jadwal Ketercapaian Program April ....
Frequensi 3 x 1 minggu
Waktu 20’
Penanggung Jawab
Tujuan VII
Keterampilan
Februari ….
April ....
Kegiatan dilakukan setiap waktu sesuai kondisi
yang dialami
Sesuai kondisi
Pelaksana
Siswa A mampu menyelesaikan 75% soal perkalian dan pembagian.
Tujuan VI
Area Perilaku
Jadwal Program Dimulai Februari ….
Jadwal Ketercapaian Program April ....
Frequensi Kegiatan dilakukan setiap waktu sesuai kondisi yang
dialami
Waktu Sesuai kondisi
Penanggung Jawab
Pelaksana
Siswa A menyapa dan merespon orang lain dengan menggunakan kalimat sapaan yang tepat
dan santun (80% tepat dan benar).
Area
Jadwal Program Dimulai
Jadwal Ketercapaian Program
Frequensi
Waktu
Penanggung Jawab
Pelaksana
Siswa A fokus, tepat, dan mandiri dalam mengerjakan tugas (80%)
Siswa A menyiapkan peralatan sekolah dengan mandiri (80%)
Siswa A mengikat tali sepatu dengan mandiri (80%)
Tim IEP
Guru kelas -
Kepala Sekolah -
Penanggung Jawab Program -
Orang tua -
Keterangan Kegiatan
Siswa berada di kelas III sebagai base class, namun program pembelajaran dapat
dilakukan siswa secara individu atau kelompok sesuai dengan kebutuhan.
Kegiatan IEP
Kegiatan Frekuensi Waktu yang Tujuan
per minggu dibutuhkan
Membaca 3 x 60’ • Siswa A dapat menjawab
semi pertanyaan (5W + 1H) yang
nggu diberikan secara tertulis dan
lisan setelah diberikan bahan
bacaan dengan 70% benar.
Menulis 5 x seminggu 75’ • Siswa A mampu membuat
tulisan dengan struktur
kalimat sederhana dengan
mandiri.
• Siswa A mampu menuliskan
8 kalimat sederhana dengan
susunan SPO [subjek,
predikat, dan objek].
Berbicara • Orang tua akan membantu anak untuk mengungkapkan kebutuhan atau
perasaan anak.
• Anak akan menceritakan kembali isi cerita yang telah dibacanya dengan
kalimat sederhana kepada orang tua.
• Anak akan menceritakan pengalaman dan perasaannya saat belajar.
Matematika • Membantu Siswa A mengerjakan PR (mengulang kembali materi yang
diberikan).
• PR akan diberikan setiap hari Selasa dan Kamis.
Keterampilan • Meminta Siswa A untuk menentukan durasi ketika belajar agar dapat
menyelesaikannya tepat waktu dengan mandiri.
• Megingatkan Siswa A untuk mengecek perlengkapan sekolahnya dengan
mandiri.
• Membantu Siswa A berlatih mengikat tali sepatu dengan mandiri.
• Kegiatan dilakukan setiap hari.
Catatan : • Orang tua setiap hari berkomunikasi dengan anak tentang kegiatan anak di
sekolah dan di rumah, kemudian menulis laporan perkembangan di buku
jurnal.
• Orang tua mendampingi anak dalam mengerjakan tugas yang diberikan
dari sekolah di rumah dan melaporkan prosesnya di buku jurnal.
• Orang tua mencatat perilaku-perilaku anak yang sesuai maupun yang
belum sesuai dengan harapan di buku jurnal.
Tanda tangan
Guru
Orang tua
Kepala Sekolah
Penanggung
Jawab Program
IEP
Lampiran 3
Landasan Hukum
https://ainamulyana.blogspot.com/2021/06/contoh-kurikulum-operasional-satuan_23.html