Anda di halaman 1dari 78

2023-2024

KURIKULUM
OPERASIONAL
SDN 8 WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2023
HALAMAN IDENTITAS
Nama Sekolah : SDN 8 WONOGIRI
NPSN : 20311265
NSS : 101031214015
Status Sekolah : NEGERI
Status Akreditasi : A
Lokasi Sekolah :
Alamat Sekolah : JL. JEND. SUDIRMAN NO. 236
Nama Kepala Sekolah : ALFIAH DIAN PRATIWI, S.Pd.SD
No. Telp/ WA Kepala Sekolah : 082137490998
Nama Ketua Komite Sekolah : H. ALI YATIMAN
No. Telp./ WA Komite Sekolah : 082243421595
Alamat Email : esde8wng@gmail.com
Website : -
No. Telp. Sekolah : -
Faximile : -

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga KOSP SD Negeri 8 Wonogiri
Tahun Pelajaran 2023/2024 dapat tersusun. Kurikulum SD Negeri 8 Wonogiri ini
adalah kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh SD Negeri 8 Wonogiri
Kurikulum ini merupakan hasil kajian tim pengembang bersama dalam forum rapat
pleno dewan pendidik, Komite Sekolah, Orang Tua, dan Karyawan Tata Usaha
SD Negeri 8 Wonogiri pada tanggal 12 Juli 2022. Secara khusus kurikulum SD Negeri
8 Wonogiri Tahun Pelajaran 2023/2024 merupakan perwujudan dari kurikulum
pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan
kondisi SD Negeri 8 Wonogiri serta saran Komite Sekolah di bawah koordinasi dan
supervisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri.
Kurikulum SD Negeri 8 Wonogiri ini disusun dengan berpedoman pada Panduan
Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan pendidikan yang mencerminkan merdeka
belajar dan pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum ini memuat
karakteristik satuan pendidikan, profil pelajar, Visi, Misi dan Tujuan,
pengorganisasian pembelajaran, rencana pembelajaran, pendampingan, evaluasi dan
pengembangan profesional.
Pengembangan Kurikulum Operasional SD Negeri 8 Wonogiri Tahun ajaran
2023/2024 ini mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, konsep merdeka belajar,
dan pengimplementasian dimensi profil pelajar Pancasila. Di samping itu juga
Kurikulum SD Negeri 8 Wonogiri ini merupakan pegangan bagi pengembangan
lingkungan SD Negeri 8 Wonogiri yang memunculkan keunikan atau kekhasan
sekolah misalnya potensi keunggulan sekolah, budaya sekolah seperti literasi
lingkungan, literasi fisik ,memiliki pembiasaan religius, pengelolaan sampah,
penggunaan IT dengan memiliki learning management system yang terkelola dengan
baik, konservasi energi, keanekaragaman hayati, konservasi air, kebersihan
lingkungan dan juga inovasi –inovasi dalam pengembangan pembelajaran.
Pada tahun pelajaran 2023/2024 ini SD Negeri 8 Wonogiri menggunakan
konsep kurikulum merdeka dengan menyesuaikan karakteristik sekolah. Hal ini
vi
didasarkan pada Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pembelajaran Nomor 025/H/KR/ 2022 Tentang Satuan Pendidikan Pelaksana
Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Jalur Mandiri Tahun Pelajaran 2023/2024
Tahap 1.
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari pemangku
kepentingan. Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri
2. Kepala Bidang Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri
3. Pengawas SD yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan
dokumen;
4. Pendidik dan Tenaga kependidikan SD Negeri 8 Wonogiri yang telah secara
proaktif memberi masukan dan kelengkapan data;
5. Dewan Komite yang telah memberi dukungan terhadap terselenggaranya
pendidikan SD Negeri 8 Wonogiri
6. Semua stake holder dan tim pengembang atas segala bantuan dan kerja kerasnya
sehingga tersusunnya kurikulum SD Negeri 8 Wonogiri tahun pelajaran
2023/2024 Kami menyadari bahwa kurikulum yang telah kami susun ini memiliki
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik, saran, dan masukan
yang konstruktif dari berbagai pihak yang kompeten sangat kami harapkan. Kami
berharap Kurikulum SD Negeri 8 Wonogiri ini dapat menjadi panduan dan acuan
dalam pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 8 Wonogiri untuk mewujudkan
pendidikan yang bermutu.

Tim Penyusun,

vii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Rasional
Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan
individu. Kualitas masyarakat yang berpendidikan akan mendukung
perkembangan suatu negara menjadi bangsa yang besar, bermartabat, dan
bangga serta cinta tanah air.Sekolah, dalam hal ini sebagai ‘miniatur dunia’,
tentunya diharapkan dapat menyiapkan siswa menjadi pribadi yang tangguh,
kritis, kreatif, dan memiliki sikap positifdalam menghadapi perubahan.
Sekolah harus siap membimbing siswa untuk berkembang disetiap
proses belajarnya sehingga mereka akan menjadi pribadi yang memiliki
kompetensi untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia. Sekolah adalah
tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak sama. Di dalam kelas,
setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini tentunya harus
difasilitasi oleh Sekolah. Sebagai miniatur dunia, Sekolah berfungsi sebagai
laboratorium sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk
bersosialisasi, berkomunikasi, mengembangkan keterampilan emosi, dan
memecahkan masalah.
Untuk membekali siswa menjadi pribadi yang kompeten dibutuhkan
suatu perangkat yang dikembangkan dengan memerhatikan berbagai dimensi
serta melibatkan berbagai ahli dan merujuk kepada referensi yang terpercaya.
Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan
kebutuhan siswa.
Untuk mencapai tujuan di atas, Sekolah membutuhkan sebuah
dokumen sebagai acuandalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini
merupakan dokumen kurikulumoperasional yang menjadi pegangan (living
document) sekolah. Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa
alasan:
a. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum
b. Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah
2

c. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya


d. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan
Sekolah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab
terhadap proses belajar siswa, memiliki tujuan yang mulia dalam
mengembangkan pendidikan anak – anak Indonesia di lingkungannya. Sebagai
bangsa Indonesia, pendidikan yang mereka dapatkan berlandaskan pada agama
dan nilai – nilai luhur yang dianut oleh bangsa serta tidak melupakan akar
budaya dalam perjalanan belajar mereka. Siswa Indonesia diharapkan menjadi
warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan,
mengedepankan berpikir positif dan kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal
tersebut bertujuan untuk melahirkan generasi penerus yang tangguh.
Sekolah Dasar adalah suatu lembaga yang terdiri atas siswa yang
memiliki karakteristik unik. Siswa di kelas awal adalah anak-anak usia dini
yang masih berpikir konkret dan baru mengenal pendidikan formal. Transisi
dari pendidikan sebelumnya membutuhkan program yang disesuaikan dengan
perkembangan usia. Siswa pada tingkatan kelas yang lebih tinggi adalah siswa
dengan usia transisi dari pendidikan usia dini ke jenjang pendidikan yang
membutuhkan pola berpikir yang lebih abstrak. Pada jenjang ini keterampilan
berpikir siswa dikembangkan melalui proses belajar yang menantang sehingga
kemampuan kognitifnya berkembang maksimal.
Siswa di sekolah dasar membutuhkan pengenalan pendidikan karakter.
Proses penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang
mereka lihat di sekitar mereka menjadi sangat penting. Sekolah dan rumah
harus memberikan contoh baik sehingga siswa dapat belajar langsung dan
meneladaninya. Proses belajar ini menjadi fondasi yang sangat penting dan
menjadi bekal menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Pengalaman belajar
yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa memahami konsep yang
diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan, bermakna, sekaligus
menantang. Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa menumbuhkan
rasa ingin tahu.
3

Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan


dukungan dari semua pihak. Manajemen sekolah yang responsif, guru yang
memahami kebutuhan siswa, serta dukungan positif dari orang tua akan
membantu setiap anak memaksimalkan potensinya.

2. Landasan Pengembangan Kurikulum


Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan
pendidikan SDN Negeri 8 Wonogiri mengacu pada Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan pendidikan sekolah dan juga mengacu
pada
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 430
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 57 Tahun 2021 Tentang
Standar Nasional Pendidikan.
c. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Rebuplik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan
Jenjang Pendidikan Menengah
d. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Rebuplik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
Pendidikan Menengah
e. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Rebuplik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang
Pendidikan Menengah.
f. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Rebuplik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan TK PAUD SD SMP SMA SMK Sederajat (PAUD
Dikdasmen)
4

g. Permendikbudristek Nomor 56/M/Tahun 2022 Tentang Berlakunya


kurikulum Merdeka
h. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Rebuplik Indonesia Nomor 58 Tahun 2022 tentang pedoman penerapan
kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran.
i. Keputusan kepala BSKAP Kemendikbudristek Nomor 009/H/KR/2022
tentang dimensi, Elemen dan subelemen profil pelajar pancasila pada
kurikulum merdeka.
j. Keputusan Kepala BSKAP Kemendibudristek Nomor 033/H/KR/2022
tentang Perubahan atas keputusan Kepala BSKAP Kemendibudristek
Nomor 008/H/KR/2022 tentang capaian pembelajaran kurikulum
merdeka.
k. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah Nomor: 423.5/04678 Tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal
Bahasa Jawa Jenjang Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah Di
Provinsi Jawa Tengah
l. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah No: 420/06310 Tentang Pedoman Penyusunan Kalender
Pendidikan Tahun ajaran 2023/2024
m.
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional
di satuan pendidikan SD Negeri 8 Wonogiri adalah dengan mempertimbangkan
budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh
membentuk pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi
generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap perkembangan
zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi.
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri
dan inovatif. Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang
mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
5

Berdasarkan landasan tersebut, SD Negeri 8 Wonogiri dengan


kekuatan, kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap
akan menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana
belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun
kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan
membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,
dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

B. Karakteristik Satuan Pendidikan


Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri
8 Wonogiri disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan
menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam
satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah
akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan
diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses
pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan
pendidikan SD Negeri 8 Wonogiri berfokus kepada pemenuhan kebutuhan
peserta didik dengan mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan
abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah, berupa bentang alam
yang dominan di sekitar, karakteridtik masyarakat di sekitar sekolah,
kekhasan/tradisi unggulan di sekolah, peta profil guru, siswa dan orang tua SD
Negeri 8 Wonogiri.
a) Potensi bentang alam yang dominan di sekitar sekolah
SD Negeri 8 Wonogiri berdomisili pada daerah perkotaan cukup strategis.
SD Negeri 8 Wonogiri mudah diakses karena terletak di pinggir raya Jalan Jendral
Sudirman No. 236 Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri.
6

Keterjangkauan lokasi yang


mudah ditempuh dengan sarana
transportasi darat seperti mobil
pribadi maupun dengan jalan kaki
membuat SD Negeri 8 Wonogiri
dipilih oleh masyarakat sekitar.
Lingkungan sekolah pun berada
dekat dengan pusat pemerintahan
Kecamatan Wonogiri, sarana
olahraga Gedung GOR Giri
Mandala, Waduk Gajah Mungkur,
Kantor Kepolisian, dan tempat-
tempat ibadah serta instansi
pendidikan setingkat TK maupun
SMP sehingga menjadi salah satu
kekuatan pendukung dalam proses
pembelajaran. Lokasi SDN 8
Wonogiri.

b) Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah


Karakteristik Masyarakat di sekitar SD Negeri 8 Wonogiri yang merupakan
masyarakat kota memiliki berbagai karakteristik yang membedakannya dari
masyarakat di pedesaan atau wilayah lain kepadatan penduduk yang tinggi. Kota-
kota biasanya memiliki populasi yang besar, yang tinggal dalam area yang relatif
kecil dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Keragaman Etnis dan Budaya. Kota
seringkali menjadi pusat keragaman etnis dan budaya. Mereka menarik penduduk
dari berbagai latar belakang budaya dan etnis, yang menciptakan lingkungan yang
multikultural dan beragam. Masyarakat di sekitar SDN 8 Wonogiri memiliki
kehidupan seringkali lebih sibuk dan cepat. Penduduk sekitar sering terlibat dalam
pekerjaan, pendidikan, dan aktivitas sosial yang intens, yang menciptakan gaya
hidup yang serba cepat. Kehidupan ekonomi masyarakat di sekitar SDN 8 Wonogiri
heterogen. Mereka memiliki beragam sektor ekonomi, termasuk perdagangan,
7

manufaktur, jasa, keuangan, dan teknologi. Meskipun kota menawarkan banyak


peluang, mereka juga memiliki tantangan sosial seperti kemiskinan, pengangguran,
perumahan yang mahal, dan ketidaksetaraan sosial. Ini seringkali menjadi fokus
kebijakan pemerintah kota untuk mengatasi masalah-masalah ini.
c) Kekhasan/tradisi unggulan di sekolah/daerah
Unggulan di SD Negeri 8 Wonogiri yaitu mempunyai peran serta orang tua
yang sangat mendukung kegiatan-kegiatan di SD Negeri 8 Wonogiri. Orang tua
yang tergabung dalam paguyuban kelas merupakan asset manusia yang dimiliki
sekolah. Sekolah berkolaborasi dengan orang tua dalam mengembangkan kegiatan
yang berpusat pada peserta didik. Selain mempunyai komunitas praktisi paguyuban
yang aktif. SD Negeri 8 Wonogiri memiliki 4 Guru penggerak sehingga dalam
melaksanakan visi, misi dan tujuan dapat sejalan dan saling berkolaborasi.
d) Peta profil guru, siswa, dan orangtua di SDN 8 Wonogiri
(1) Guru SDN 8 Wonogiri

Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri 8 Wonogiri memiliki 11


personil, antara lain 1 Kepala Sekolah, 6 Guru Kelas, 1 Guru PAI, 1 Guru
PJOK, 1 Tata Usaha, 1 Penjaga Sekolah. Dari 11 Pendidik dan Tenaga
Kependidikan 4 diantaranya merupakan Guru Penggerak.
8

Berikut data guru SDN 8 Wonogiri:


NO NAMA Jabatan PENDID SERDIK KET
IKAN
1 ALFIAH DIAN P., Kepala S1 Sudah Guru
S.Pd.SD Sekolah Penggerak
2 ANTON BAYUDI, Guru Kelas 3 S1 Sudah Guru
S.Pd.SD Penggerak
3 SRI PUJANSIH, S. Pd Guru PJOK S1 Sudah
4 SARTINI, S.Pd.I, Guru PAI S2 Sudah
M.Pd.I
5 RITA KISTYANI, S . Guru Kelas 6 S1 Sudah Guru
Pd Penggerak
6 UMI AZIZAH Guru Kelas 5 S1 Sudah Calon Guru
FAUZANI, S. Pd Penggerak
7 SRI WAHYUNI, S.Pd Guru Kelas 2 S1
8 PUTRI AMBAR Guru Kelas 4 S1
ASTUTI, S.Pd.
9 CANDRA ASTI Guru Kelas 1 S1
NURUL F., S.Pd
10 BAMBANG SP TU SMA
11 DIDIK Penjaga SMK
WIDIYATMOKO

(2) Peserta Didik


Latar belakang peserta didik SDN 8 Wonogiri memiliki kemampuan yang
beragam, peserta didik baru mayoritas sudah berasal dari TK sehingga banyak
yang sudah mengenal huruf. Kemampuan peserta didik kelas 2 – 6 juga
mempunyai kemampuan yang beragam. Sedangkan dari segi kemampuan
ekonomi berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah. Latar belakang
keagamaan yang mayoritas yaitu bahkan hingga di atas 90% adalah peserta didik
beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang
tua yang memiliki kesamaan budaya yang berasal dari suku yang sejenis yaitu
suku jawa. Namun dari segi pekerjaan orang tua cukup beragam hal tersebut
disebabkan dari sebagian orang tua merupakan pegawai swasta, pedagang kecil
dan wiraswasta. Ibu yang bekerja tidak terlalu banyak, sabagian merupakan ibu
rumah tangga. Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang sangat beragam.
Berikut data karakteristik peserta didik:
9

a. Kemampuan Kognitif
1) Peserta Didik Baru (Kelas I = 20 anak)
NO KONDISI ANAK JUMLAH KET
I Kemampuan Membaca

1 Belum mengenal huruf 2

2 Sudah bisa membaca kata, kurang lancar 3

3 Sudah bisa membaca kata dengan lancar 7

4 Sudah bisa membaca kalimat sederhana 8

Jumlah 20

II Kemampuan Menulis

1 Belum bisa menulis huruf 2

2 Sudah bisa menulis huruf 3

3 Sudah bisa menulis kata 7

4 Sudah bisa menulis kalimat sederhana 8

Jumlah 20

III Kemampuan Berhitung

1 Belum bisa menulis angka -

2 Sudah bisa menulis beberapa angka 5

3 Sudah lancar dan benar menulis angka 7

4 Sudah bisa menghitung angka sederhana 8

Jumlah 20

2) Kelas II – VI
Rata-Rata Rapor Siswa
NO KELAS Semester 1 Semeseter 2 JML
< 75 ≥ 75 < 75 ≥ 75
1 II 14 14 14
2 III 13 13 13
3 IV 12 12 12
4 V 12 12 12
5 VI 2 24 26 26
JUMLAH 77 77 77
10

b. Prestasi/Kemampuan/Bakat Lain yang Dimiliki Peserta Didik


KELAS
NO BIDANG KET.
I II III IV V VI
1 Bahasa
Pidato 1
Puisi 2
Pantun 2
Karya tulis
2 Mipa
Matematika 2 1 1
IPA 1 2 2
3 Seni
Tari 7
Rupa 2 2
Suara 2
Musik 6 10
Peran
Kriya 1
4 Olahraga
Atletik 1 2
Senam 1 2
Beladiri 1

c. Data Agama Peserta Didik


Kelas
NO Agama JML
I II III IV V VI
1 Islam 20 14 13 12 12 25 96
2 Katolik - - - - - - -
3 Kristen - - - - - 1 1
4 Hindhu - - - - - - -
5 Budha - - - - - - -
6 Konghuchu - - - - - - -
JUMLAH 20 14 13 12 12 26 97

e) Kemitraan/kerjasama sekolah dengan pihak lain


SD Negeri 8 Wonogiri memiliki beberapa mitra kaitanya dengan Kesehatan,
11

Keamanan, Kewirausahaan, Perbankan, Perpusda, dan beberapa instansi


pemerintahan. Dalam bidang Kesehatan SDN 8 Wonogiri bekerja sama dengan
Puskesmas, kegiatannya antara lain pemerikasaan Kesehatan, Imunisasi. Bidang
Kewirausahaan bekerja sama dengan pengusaha dari wali murid dalam bidang
usaha makanan untuk memberikan pembelajaran kaitannnya dengan pembuatan
makanan yang bisa dijadikan P5 sekolah kami. Dalam bidang keamanan sekolah
kami melakukan MOU dengan pihak Kepolisian untuk kerja sama keamanan dan
memberikan penyuluhan kaitannya dengan Keamanan berlalu lintas, anti bullying,
bahaya miras dan obat-obatan terlarang. Untuk mewadahi kegiatan peserta didik
gemar menabung pihak sekolah melakukan MOU dengan BKK. SDN 8 Wonogiri
bekerja sama dengan PERPUSDA dalam kegiatan mengembangkan Literasi
dengan rutin mengadakan kunjungan.

Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke


bawah dengan sarana prasarana yang kurang memadai dalam mendukung proses
pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler juga menjadi
pertimbangan dalam menyusun kurikulum ini. Latar belakang keagamaan yang
mayoritas bahkan hingga di atas 90% adalah peserta didik beragama Islam. Secara
sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang tua yang memiliki
kesamaan budaya yang berasal dari suku yang sejenis. Namun dari segi pekerjaan
oran tua cukup beragam hal tersebut disebabkan dari sebagian orang tua
merupakan pegawai swasta, pedagang kecil dan wiraswasta. Selain itu, minat
bakat peserta didik juga yang sangat beragam.
Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan
Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SD Negeri 8
Wonogiri. Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta
didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar
menjadi pendidikan yang berkeadilan dalam kebhinekaan. Tujuan akhir capaian
pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum
adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman,
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan
global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan
mengakomodir keragaman tersebut.
12

BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Visi
SD Negeri 8 Wonogiri mengusung visi: “Terwujudnya generasi berkarakter Profil
Pelajar Pancasila, Berjiwa Merdeka, Unggul dalam Prestasi dan Peduli
Lingkungan”
Indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:.

1. Berkarakter Profil Pelajar Pancasila, peserta didik memiliki karakter


beriman bertaqwa pada Tuhan YME dan berahklak mulia, mandiri, bernalar
kritis, kreatif kebhinakaan global, dan gotong royong
2. Berjiwa Merdeka, Peserta didik mampu merdeka dalam belajar, merdeka
dalam berinovasi, merdeka dalam mengembangkan bakat dan minat peserta
didik
3. Unggul dalam prestasi, peserta didik dapat berprestasi dalam bidang
akademik, berprestasi dalam bidang non akademik, dan mencetak lulusan
berprestasi unggul.
4. Peduli Lingkungan, peserta didik peduli pada lingkungan sekitar, mencintai
lingkungan alam dan melestarikannya.

B. Misi
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Negeri 8 Wonogiri
menjabarkan misi sekolah sebagai berikut:

1. Menanamkan peserta didik yang beriman bertaqwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia.
2. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan kewirausahaan.
3. Mendorong pemikiran bernalar kritis peserta didik sesuai kodrat alam dan
kodrat zamnnya.
4. Mengembangkan kreativitas peserta didik berdasarkan potensi yang dimiliki.
5. Menghargai dan saling menghormati satu sama lain dalam kebhinekaan global.
13

6. Membudayakan sikap gotong royong dalam kehidupan sehari-hari


7. Menerapkan merdeka belajar dengan mempertimbangkan pembelajaran
berdiferensiasi
8. Mendorong inovasi pembelajaran yang berpusat pada anak
9. Mengembangkan minat dan bakat anak sesuai potensi yang dimiliki
10. Mencetak peserta didik yang berprestasi di bidang akademik dan non akdemik.
11. Menanamkan peduli lingkungan sekitar dan lingkungan alam dengan
melestarikannya.

C. Tujuan
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri 8 Wonogiri dalam implementasi
kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
b. Membentuk peserta didik berakhlak budaya positif dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Melatih peserta didik hidup mandiri dan berjiwa kewirausahaan.
d. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan
global di Masyarakat dengan mempertimbangkan potensi daerah.
e. Mengembangkan bakat dan potensi peserta didik sesuai kodrat alam dan
kodrat zamannya.
f. Mengasah kreativitas peserta didik dengan memupuk sikap percaya diri.
g. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
h. Melaksanakan pembelajaran HOTS untuk memperkuat bernalar kritis.
i. Melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengasah kemampuan
literasi dan numerasi.
j. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah untuk menunjang rancangan
pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
k. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
l. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.
m. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
14

2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan tingkat
perbedaan kemampuan kognitif peserta didik mengarahkan pada
keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan minatnya.
b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan
sistem digitalisasi.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat
pendek juz 30.
d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
e. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
f. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran
berbasis budaya lokal.
g. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk
memberikan solusi dalam kehidupannya.
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri
khas sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial
dalam toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan
kecintaan pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia
usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang memfasilitasi
berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di
lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat
15

bakat peserta didik.

4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah


Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan
pembentukan karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan
mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun
kompetensi lulusan peserta didik SD Negeri 8 Wonogiri sebagai alat ukur
pencapaian kurikulum dan target pelaksanaan proses pembelajaran
pelaksanaan kurikulum operasional SD Negeri 8 Wonogiri
Kompetensi lulusan SD Negeri 8 Wonogiri mempertimbangkan
dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian
pembelajaran pada setiap fase di sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar
Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki kecakapan hidup yang
dibutuhkan untuk masa depannya.
Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai SDN Negeri 8
Wonogiri memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
a. Memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
b. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong royong.
c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan
kecakapan hidup.
d. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
e. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan
perkembangan zaman.
f. Membentuk individu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir
global dengan tetap menjunjung nilai budaya bangsa.
16

Kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SD Negeri 8 Wonogiri adalah


sebagai berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
b. memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan,
c. lulus ujian sekolah,
d. ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.
17

BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 8 Wonogiri


merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian
pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila.
Kurikulum operasional di satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian dari
kerangka yang disusun pusat dengan menyelaraskan potensi daerah, kemampuan
sekolah dan latar belakang peserta didik.
Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di SD Negeri 8 Wonogiri
dapat dilihat dalam diagram berikut:

Gambar 1. Alur Perancangan Kurikulum


Kurikulum operasional di SD Negeri 8 Wonogiri disusun mulai dengan
menganalisis mata pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler dengan
sistem reguler. Kegiatan intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran rutin enam
hari efektif setiap minggunya. Hasil analisis mata pelajaran akan dilanjutkan dengan
mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuk tematik dan atau parsial dengan
mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya, kemudian dikemas dalam
18

bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang bersifat
reflektif.
Dalam menentukan pembelajaran tematik dan parsial. SD Negeri 8 Wonogiri
mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan juga
pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang
kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi, dan up-date
dengan perkembangan informasi.
A. Intrakurikuler
1. Pengaturan Beban Belajar dan Struktur Kurikulum
Pengaturan beban belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SD
Negeri 8 Wonogiri dari kelas 1,2,4 dan 5 akan dikemas dengan pendekatan
mata pelajaran. Selain itu terdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler. Pengaturan
waktu belajar adalah sebagai berikut.
Kelas 1 dan 2
Proyek
Kegiatan
Banyak Profil Total JP
Reguler
JP Per Pelajar Per
Mata Pelajaran Per
No Minggu Pancas Tahun
Tahun
ila
1 Pendidikan Agama dan 3 JP 108 36 144
Budi Pekerti
2 Pancasila 4 JP 144 36 180
3 Bahasa Indonesia 6 JP 216 72 288
4 Matematika 4 JP 144 36 180
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - -
dan Sosial
Seni (Pilihan minimal 1) 3 JP 108 36 144
1) Seni Musik
6 2) Seni Rupa
7 Pendidikan Jasmani, 3 JP 108 36 144
Olahraga dan Kesehatan
(PJOK)
8 Muatan Lokal (Bahasa 2 JP 76 - 76
Jawa)
9 Bahasa Inggris *** 2 JP 76 - 76
Total 27 JP 972 252 1224
19

Kelas 4 dan 5
Proyek
Kegiatan
Banyak Profil Total
Reguler
JP Per Pelajar Per
Mata Pelajaran Per
No Minggu Pancas Tahun
Minggu
ila
1 Pendidikan Agama dan 3 JP 108 36 144
Budi Pekerti
2 Pancasila 4 JP 144 36 180
3 Bahasa Indonesia 6 JP 216 36 252
4 Matematika 5 JP 180 36 216
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 JP 180 36 216
dan Sosial
Seni (Pilihan minimal 3 JP 108 36 144
1)
6 1) Seni Musik
2) Seni Rupa
7 Pendidikan 3 JP 108 36 144
Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
(PJOK)
8 Muatan Lokal (Bahasa 2 JP 76 - 76
Jawa)
9 Bahasa Inggris *** 2 JP 76 - 76
Total 33 JP 1188 252 1440

Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran


Pancasila, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni.
Seni dapat dipilih minimal satu sub mata pelajaran, yaitu seni musik, seni
rupa, atau seni tari. Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Pengemasan
Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran regular
dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga
proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran
intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis
operasional sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan
20

pembelajaran yang telah disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan


dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah dengan
menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik agar
kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat tetap terjaga utuh. Kurikulum
operasional di satuan Pendidikan SD Negeri 8 Wonogiri mempertimbangkan
karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan proses dinamis
yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir profil
peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan
sekolah.

2. Capaian Pembelajaran
a. Pendidikan Agama Islam dan Budik Pekerti (PAIBP)
Fase A
Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan
Hadis kemampuan mengenal huruf hijaiah dan harakatnya,
huruf hijaiah bersambung, dan kemampuan membaca
surah-surah pendek Al-Qur’an dengan baik.
Akidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah
melalui nama-namanya yang agung (asmaulhusna) dan
mengenal para malaikat dan tugas yang diembannya.
Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik
dalam kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-
ungkapan positif baik untuk dirinya maupun sesama
manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik
juga memahami pentingnya tradisi memberi dalam
ajaran agama Islam. Mereka mulai mengenal norma
yang ada di lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga
terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat
pribadinya dan belajar menghargai pendapat yang
berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas
kelompok serta memahami pentingnya mengenali
kekurangan diri dan kelebihan temannya demi
terwujudnya suasana saling mendukung satu sama lain.
Fikih Peserta didik mampu mengenal rukun Islam dan
kalimah syahadatain, menerapkan tata cara bersuci,
salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa setelah salat.
Sejarah Peserta didik mampu menceritakan secara sederhana
Peradaban Islam kisah beberapa nabi yang wajib diimani.
21

Fase B
Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an dan Peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau
Hadis ayat Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya
dengan baik. Peserta didik mengenal hadis tentang
kewajiban salat dan menjaga hubungan baik dengan
sesama serta mampu menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Akidah Peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa
asmaulhusna, mengenal kitab-kitabAllah, para nabi dan
rasul Allah yang wajib diimani.
Akhlak peserta didik menghormati dan berbakti kepada orang
tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan-ungkapan
positif (kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta
didik memahami arti keragaman sebagai sebuah
ketentuan dari Allah Swt. (sunnatullāh). Peserta didik
mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan
lingkungan yang lebih luas, percaya diri
mengungkapkan pendapat pribadi, memahami
pentingnya musyawarah untuk mencapai kesepakatan
dan pentingnya persatuan.
Fikih peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat jumat dan
salat sunah dengan baik, memahami konsep baligdan
tanggung jawab yang menyertainya (taklīf).
Sejarah pesertadidik mampu menceritakan kondisi Arab
Peradaban praIslam, masa kanak-kanak dan remaja Nabi
Islam Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul,
berdakwah, hijrah dan membangun

Fase C
Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an dan Peserta didik mampu membaca, menghafal,
Hadis menulis, dan memahami pesan pokok surah-
surah pendek dan ayat Al-Qur’an tentang
keragaman dengan baik dan benar.
Akidah Peserta didik dapat mengenal Allah melalui
asmaulhusna, memahami keniscayaan peritiwa
hari akhir, qadāʾ dan qadr.
Akhlak Peserta didik mengenal dialog antar agama dan
kepercayaan dan menyadari peluang dan
tantangan yang bisa muncul dari keragaman di
Indonesia. Peserta didik memahami arti ideologi
secara sederhana dan pandangan hidup dan
22

memahami pentingnya menjaga kesatuan atas


keberagaman. Peserta didik juga memahami
pentingnya introspeksi diri untuk menjadi
pribadi yang lebih baik setiap harinya. Peserta
didik memahami pentingnya pendapat yang
logis, menerima perbedaan pendapat, dan
menemukan titik kesamaan (kalimah sawāʾ)
untuk mewujudkan persatuan dan kerukunan.
Peserta didik memahami peran manusia
sebagai khalifah Allah di bumi untuk
menebarkan kasih sayang dan tidak membuat
kerusakan di muka bumi.
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik mampu
memahami zakat, infak, sedekah dan hadiah,
memahami ketentuan haji, halal dan haram
serta mempraktikkan puasa sunnah.
Sejarah Pada elemen sejarah, peserta didik menghayati
Peradaban ibrah dari kisah Nabi Muhammad saw. di masa
Islam separuh akhir kerasulannya serta kisah al-
khulafā al-rāsyidin.

b. Pancasila
Fase A
Elemen Capaian Pembelajaran
Pancasila Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan
simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang
negaraGaruda Pancasila. Peserta didik mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan
antarasimbol dan sila dalam lambang negara Garuda
Pancasila. Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai
Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah
Undang-Undang Peserta didik mampu mengenal aturan di lingkungan
Dasar Negara keluarga dan sekolah. Peserta didik mampu
Republik menceritakan contoh sikap mematuhi dan tidak
Indonesia Tahun mematuhi aturan di keluarga dan sekolah. Peserta didik
1945 mampu menunjukkan perilaku mematuhiaturan di
keluarga dan sekolah.
Bhinneka Peserta didik mampu menyebutkan identitas dirinya
Tunggal Ika sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan hobinya.
Peserta didik mampu menyebutkan identitas diri (fisik
dan non fisik) keluarga dan teman-temannya di
lingkungan rumah dan di sekolah. Peserta didik mampu
menceritakan dan menghargai perbedaan baik fisik
(contoh: warna kulit, jenisrambut, dll) maupun nonfisik
(contoh : miskin, kaya,dll) keluarga dan teman-
23

temannya di lingkunganrumah dan sekolah.


Negara Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
Kesatuan menceritakan bentuk kerja sama dalam keberagaman di
Republik lingkungan keluarga dan sekolah. Peserta didik mampu
Indonesia mengenal ciri-ciri fisik lingkungan keluarga dan
sekolah, sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah
NKRI. Peserta didik mampu menyebutkan contoh sikap
dan perilaku menjaga lingkungansekitar serta
mempraktikkannya di lingkungan keluarga dan sekolah.
Fase B
Elemen Capaian Pembelajaran
Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan
makna sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh
penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
Peserta didik mampu menerapkannilai-nilai Pancasila
di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Undang-Undang Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan
Dasar Negara dikeluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar
Republik tempattinggal serta melaksanakannya dengan
Indonesia Tahun bimbinganorang tua dan guru. Peserta didik mampu
1945 mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasihak
dan kewajiban sebagai anggota keluarga dansebagai
warga sekolah. Peserta didik melaksanakankewajiban
dan hak sebagai anggota keluarga dansebagai warga
sekolah.
Bhinneka Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri,
Tunggal Ika keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat,
dan perilakunya. Peserta didik mampu mengenali dan
menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orangdi
lingkungan sekitarnya. Peserta didik mampu
menghargai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh:
warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh
: miskin, kaya, dll) orang di lingkungan sekitar. Peserta
didik mampu menghargai kebinekaan suku bangsa,
sosial budaya, dalam bingkai BhinnekaTunggal Ika.
Negara Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan
Kesatuan berbagai bentuk keberagaman sukubangsa, sosial
Republik budaya di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu
Indonesia memahami lingkungan sekitar
(RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai
bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.
Pesertadidik mampu menampilkan sikap kerja sama
dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa,
sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan
dan kesatuan.
24

Fase C
Elemen Capaian Pembelajaran
Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menyajikan
hubungan antarsila dalam Pancasila sebagai suatu
kesatuan yang utuh. Peserta didik mampu
mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan
bernegara. Peserta didik mampu menerapkan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
Undang-Undang Peserta didik mampu menganalisis dan menyajikan
Dasar Negara hasil analisis bentuk-bentuk sederhana norma,
Republik aturan, hak, dan kewajiban dalam kedudukannya
Indonesia Tahun sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian
1945 dari masyarakat. Peserta didik mampu menganalisis
secara sederhana dan menyajikan hasil analisis
pelaksanaan norma, aturan, hak, dan kewajiban
sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah. Peserta
didik melaksanakan kewajiban dan hak sebagai
anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari
masyarakat. Peserta didik mampu mempraktikkan
membuat kesepakatan dan aturan bersama serta
menaatinya dalam kehidupan sehari-hari di keluarga
dan di sekolah.
Bhinneka Peserta didik mampu menganalisis, menyajikan hasil
Tunggal Ika analisis, menghormati, menjaga, dan melestarikan
keragaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika di lingkungan sekitarnya.
Negara Peserta didik mampu mengenal wilayahnya dalam
Kesatuan konteks kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang
Republik tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik
Indonesia mampu membangun kebersamaan, persatuan, dan
berkontribusi menciptakan kenyamanan di sekolah
dan lingkungan sekitar.
25

c. Bahasa Indonesia
Fase A
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu bersikap menjadi pendengar yang
penuh perhatian. Peserta didik menunjukkan minat pada
tuturan yang didengar serta mampu memahami pesan
lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks
yang dibacakan dan/ atau didengar), instruksi lisan, dan
percakapan yang berkaitan dengan tujuan
berkomunikasi.
Membaca dan Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan
Memirsa pemirsa yang menunjukkan minat terhadap teks
yangdibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca
kata-kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih.
Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan
dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan,
narasi imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu
memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau
tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang
beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan
Mempresen- intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu
tasikan merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab,
dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan
orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu
percakapan. Peserta didik mampu mengungkapkan
gagasan secara lisan dengan atau tanpa bantuan gambar/
ilustrasi. Peserta didik mampu menceritakan kembali
suatu isi informasi yang dibaca atau didengar; dan
menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau
dibaca dengan topik diri dan lingkungan.
Menulis Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan
menulis permulaan dengan benar (cara memegang
alattulis, jarak mata dengan buku, menebalkan
garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui media
digital. Peserta didik mengembangkan tulisan tangan
yang semakin baik.Peserta didik mampu menulis teks
deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana, menulis
teks rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali
narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau didengar,
menulis teks prosedur tentang kehidupan sehari-hari,
dan menulis teks eksposisi tentang kehidupan sehari-
hari.
26

Fase B
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan)
suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teksaural
(teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi
lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks
narasi yang dibacakan atau dari mediaaudio.
Membaca dan Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi
Memirsa tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan
puisianak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta
didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola
kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan
fasih.Peserta didik mampu memahami ide pokok dan
ide pendukung pada teks informatif. Peserta didik
mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh
cerita pada teks narasi. Peserta didik mampu memaknai
kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang
dipirsa sesuai dengan topik.
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan
sikap tubuh/ gestur yang santun, menggunakan volume
Mempresen- dan intonasi yang tepat sesuai konteks.Peserta didik
tasikan mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban,
pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan
diskusi dengan aktif. Peserta didik mampu
mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan
diskusi dengan mematuhi tata caranya. Peserta didik
mampu menceritakan Kembali suatu informasi yang
dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang
beraneka ragam.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks
deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi
dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi
yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
Peserta didik terampil menulis tegak bersambung.

Fase C
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa
fakta, prosedur dengan mengidentifikasikan ciri objek
dan urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai
jenis teks informatif dan fiksi yang disajikan dalam
27

bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau


didengar) dan audio.
Membaca dan Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan
Memirsa berbagai pola kombinasi huruf dengan fasih dan indah
serta memahami informasi dan kosakata baru yang
memiliki makna denotatif, literal, konotatif, dan kiasan
untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter.
Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok dari
teks deskripsi, narasi dan eksposisi, serta nilai-nilai
yang terkandung dalam teks sastra (prosa dan pantun,
puisi) dari teks dan/atau audiovisual.
Berbicara dan Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara
lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra
Mempresen- tutur sesuai kaidah dan konteks. Menggunakan
tasikan kosakata baru yang memiliki makna denotatif,
konotatif, dan kiasan; pilihan kata yang tepat sesuai
dengan norma budaya; menyampaikan informasi
dengan fasih dan santun. Peserta didik menyampaikan
perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri
dan orang lain) secara indah dan menarik dalam
bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosakata
secara kreatif. Peserta didik mempresentasikan
gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan
logis, sistematis, efektif, kreatif, dan kritis;
mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks eksplanasi, laporan,
dan eksposisi persuasif dari gagasan, hasil
pengamatan, pengalaman, dan imajinasi; menjelaskan
hubungan kausalitas, serta menuangkan hasil
pengamatan untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik
mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan
kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks
dan norma budaya; menggunakan kosakata baru yang
memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan.
Peserta didik menyampaikan perasaan berdasarkan
fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara
indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi
dengan penggunaan kosakata secara kreatif.

d. Matematika
Fase A
Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Peserta didik menunjukkan pemahaman dan memiliki
intuisi bilangan (numbersense) pada bilangan cacah
sampai 100, mereka dapat membaca, menulis,
28

menentukan nilai tempat, membandingkan,


mengurutkan, serta melakukan komposisi (menyusun)
dan dekomposisi (mengurai) bilangan.Peserta didik
dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan menggunakan benda-benda konkret yang
banyaknya sampai 20. Peserta didik menunjukkan
pemahaman pecahan sebagai bagian dari keseluruhan
melalui konteks membagi sebuah benda atau kumpulan
benda sama banyak, pecahan yang diperkenalkan
adalah setengah dan seperempat.
Aljabar peserta didik dapat menunjukan pemahaman makna
simbol matematika "=" dalam suatu kalimat matematika
yang terkait dengan penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai 20 menggunakan gambar.
Peserta didik dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan
pola bukan bilangan (misalnya, gambar, warna, suara)
Pengukuran peserta didik dapat membandingkan panjang dan berat
. benda secara langsung, dan membandingkan durasi
waktu. Mereka dapat mengukur dan mengestimasi
panjang benda menggunakan satuan tidak baku.
Geometri Peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar
(segitiga, segiempat, segibanyak, lingkaran) dan
bangun ruang (balok, kubus, kerucut,dan bola). Mereka
dapat menyusun (komposisi) dan mengurai
(dekomposisi) suatu bangun datar (segitiga, segiempat,
dan segibanyak). Peserta didik juga dapat menentukan
posisi benda terhadap benda lain (kanan,kiri, depan
belakang)
Analisis peserta didik dapat mengurutkan, menyortir,
Data dan mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan
Peluang data dari banyak benda dengan menggunakan turus dan
piktogram paling banyak 4kategori.

Fase B
Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai
10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan
nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan
dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang
menggunakan ribuan sebagai satuan. peserta didikdapat
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan
29

operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah


sampai100 menggunakan benda-benda konkret, gambar
dan simbol matematika. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan
faktor. Peserta didik dapat membandingkan dan
mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan
antar-pecahan dengan penyebut yang sama. Mereka
dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar
dan simbol matematika.Peserta didik menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada
bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan
desimal persepuluhan dan perseratusan, serta
menghubungkan pecahan decimal perseratusan dengan
konsep persen.
Aljabar peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui
dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan
dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan
cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi,
meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek
sederhana danpola bilangan membesar dan mengecil
yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacahsampai 100.
Pengukuran peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda
. menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan
hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka
dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume
menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa
bilangan cacah.
Geometri peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai
bentuk bangun datar (segiempat, segitiga,segibanyak).
Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai
(dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari
satu cara jika memungkinkan.
Analisis peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan,
Data dan menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data
Peluang dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan
diagram batang (skala satusatuan).

Fase C
Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada
bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai tempat,
membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi
30

dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat


menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang.
Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah
sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan
berbagai pecahan termasuk pecahan campuran,
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan
pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat
mengubah pecahan menjadi desimal, serta
membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal
(satu angka di belakang koma)
Aljabar Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengisi nilai
yang
belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika
yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian pada bilangan cacah sampai
1000 (contoh : 10 x ... = 900, dan 900 : ... = 10)
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola bilangan membesar dan
mengecil
yang melibatkan perkalian dan pembagian. Mereka
dapat bernalar secara proporsional untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari dengan rasio
satuan. Mereka dapat menggunakan operasi perkalian
dan pembagian dalam menyelesaikan masalah sehari-
hari yang terkait dengan proporsi.
Pengukuran Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan
. keliling dan luas berbagai bentuk bangun datar
(segitiga, segiempat, dan segibanyak) serta
gabungannya. Mereka dapat menghitung durasi waktu
dan mengukur besar sudut.
Geometri Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengonstruksi
dan mengurai bangun ruang (kubus, balok, dan
gabungannya) dan mengenali visualisasi spasial (bagian
depan, atas, dan samping). Mereka dapat
membandingkan karakteristik antar bangun datar dan
antar bangun ruang. Mereka dapat menentukan lokasi
pada peta yang menggunakan sistem berpetak.
Analisis Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengurutkan,
Data dan membandingkan, menyajikan, dan menganalisis data
Peluang banyak benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk
gambar, piktogram, diagram batang, dan tabel frekuensi
untuk mendapatkan informasi. Mereka dapat
31

menentukan kejadian dengan kemungkinan yang lebih


besar dalam suatu percobaan acak.

e. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


Fase B
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Peserta didik menganalisis hubungan antar abentuk
IPAS serta fungsi bagian tubuh pada manusia(pancaindra).
(sains dan sosial) Peserta didik dapat membuatsimulasi menggunakan
bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup
makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi
masalahyang berkaitan dengan pelestarian sumber daya
alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan
upaya pelestarian makhluk hidup. Peserta didik
mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk
energiserta menjelaskan proses perubahan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi
kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik
memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan
sehari-hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan
pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk benda.
Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan
kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air.Di
akhir fase ini, peserta didik menjelaskan tugas, peran,
dan tanggung jawab sebagai warga sekolah serta
mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang
terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta
didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan
keterkaitannya dengan profesi masyarakat. Peserta
didik mampu menunjukkan letakkota/ kabupaten dan
provinsi tempat tinggalnya pada peta
konvensional/digital. Peserta didik mendeskripsikan
keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan
lokal dan upaya pelestariannya. Peserta didik mengenal
keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh
maupunperiodisasinya) di provinsi tempat
tinggalnyaserta menghubungkan dengan konteks
kehidupan saat ini. Peserta didik mampu membedakan
antara kebutuhan dan keinginan, mengenal nilai mata
uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang
digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Keterampilan 1. Mengamati Di akhir fase ini, peserta didik mengamati
32

proses fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan


menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil
pengamatannya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi Dengan
menggunakan panduan, pesertadidik mengidentifikasi
pertanyaan yangdapat diselidiki secara ilmiah dan
membuat prediksi berdasarkan pengetahuan
yangdimiliki sebelumnya.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan
panduan, peserta didik membuat rencana dan
melakukan langkah-langkah operasional untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan
alat danbahan yang sesuai dengan mengutamakan
keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu
pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data daninformasi
Mengorganisasikan data dalam bentuk table dan grafik
sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi
pola. Peserta didik membandingkan antara hasil
pengamatan dengan prediksi dan memberikan
alasanyang bersifat ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan
melalui perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses
penyelidikan.
6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil
penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai
format.

Fase C
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Peserta didik melakukan simulasi dengan
IPAS menggunakan gambar/bagan/alat/media
(sains dan sosial) sederhana tentang sistem organ tubuh manusia
(sistem pernafasan/pencernaan/peredaran
darah) yang dikaitkan dengan cara menjaga
kesehatan organ tubuhnya dengan benar.
Peserta didik menyelidiki bagaimana hubungan
saling ketergantungan antar komponen biotik-
abiotik dapat memengaruhi kestabilan suatu
ekosistem di lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep
gelombang (bunyi dan cahaya) peserta didik
mendemonstrasikan bagaimana penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi
33

ang dapat erjadi serta mengusulkan upaya-


upaya individu maupun kolektif yang dapat
dilakukan untuk menghemat penggunaan energi
dan serta penemuan sumber energi alternatif
yang dapat digunakan menggunakan sumber
daya yang ada di sekitarnya.
Peserta didik mendemonstrasikan bagaimana
sistem tata surya bekerja dan kaitannya dengan
gerak rotasi dan revolusi bumi. Peserta didik
merefleksikan bagaimana perubahan kondisi
alam di permukaan bumi terjadi akibat faktor
alam maupun perbuatan manusia,
mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan
terjadinya permasalahan lingkungan serta
memprediksi dampaknya terhadap kondisi sosial
kemasyarakatan, ekonomi.
Di akhir fase ini peserta didik menggunakan peta
konvensional/digital untuk mengenal letak dan
kondisi geografis negara Indonesia. Peserta didik
mengenal keragaman budaya nasional yang
dikaitkan dengan konteks kebhinekaan. Peserta
didik menceritakan perjuangan bangsa Indonesia
dalam melawan imperialisme, merefleksikan
perjuangan para pahlawan dalam upaya merebut
dan mempertahankan kemerdekaan serta
meneladani perjuangan pahlawan dalam
tindakan nyata sehari-hari.
Di akhir fase ini, peserta didik mengenal berbagai
macam kegiatan ekonomi masyarakat dan
ekonomi kreatif di lingkungan sekitar.
Dengan penuh kesadaran, peserta didik
melakukan suatu tindakan atau mengambil
suatu keputusan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari berdasarkan
pemahamannya terhadap kekayaan kearifan
lokal yang berlaku di wilayahnya serta nilai-nilai
ilmiah dari kearifan lokal tersebut.
Keterampilan 1. Mengamati
proses Pada akhir fase C, peserta didik mengamati
fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan panca indra, mencatat
hasil pengamatannya, serta mencari
persamaan dan perbedaannya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Dengan panduan, peserta didik dapat
mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk
memperjelas hasil pengamatan dan
34

membuat prediksi tentang penyelidikan


ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Secara mandiri, peserta didik merencanakan
dan melakukan langkah-langkah operasional
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Menggunakan alat dan bahan yang sesuai
dengan mengutamakan keselamatan. Peserta
didik menggunakan alat bantu pengukuran
untuk mendapatkan data yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menyajikan data dalam bentuk tabel atau
grafik serta menjelaskan hasil pengamatan
dan pola atau hubungan pada data secara
digital atau non digital. Membandingkan data
dengan prediksi dan menggunakannya
sebagai bukti dalam menyusun penjelasan
ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada.
Merefleksikan proses investigasi, termasuk
merefleksikan validitas suatu tes.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan
secara utuh yang ditunjang dengan argumen,
bahasa, serta konvensi sains yang umum
sesuai format yang ditentukan.

f. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)


Fase A
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Pada akhir fase A peserta didik menunjukkan
Gerak kemampuan dalam menirukan aktivitas polagerak
dasar, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan
aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).
Pengetahuan Pada akhir fase A peserta didik memahami prosedur
Gerak dalam melakukan pola gerak dasar, aktivitas senam,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan
olahraga air(kondisional).
Pemanfaatan Pada akhir fase A peserta didik memahami prosedur dan
Gerak mampu mempraktikkan Latihan pengembangan
kebugaran jasmani terkait kesehatan. Peserta didik juga
35

memahami prosedur dan mampu mempraktikkan pola


perilaku hidup sehat berupa mengenali nama dan fungsi
anggota tubuh, serta menjaga kebersihan diri dan
lingkungan.
Pengembangan Pada akhir fase A peserta didik menunjukkan perilaku
Karakter dan bertanggung jawab dalam menyimak arahan dan umpan
Internalisasi balik yang diberikan guru, mulai dapat menghormati
Nilai- orang lain, serta menerima ragam keriangan yang
nilai Gerak didapat melalui aktivitas jasmani.

Fase B
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Pada akhir fase B peserta didik
Gerak menunjukkankemampuan dalam mempraktikkan
variasi dankombinasi aktivitas pola gerak dasar
danketerampilan gerak secara mandiri (tanpa
menirucontoh) berupa permainan dan olahraga,
aktivitassenam, aktivitas gerak berirama, dan
aktivitaspermainan dan olahraga air (kondisional).
Pengetahuan Pada akhir fase B peserta didik menerapkanprosedur
Gerak variasi dan kombinasi pola gerak dasardan keterampilan
gerak berupa permainan danolahraga, aktivitas senam,
aktivitas gerakberirama, dan aktivitas permainan dan
olahragaair (kondisional).
Pemanfaatan Pada akhir fase B peserta didik dapatmenerapkan
Gerak prosedur dan mempraktikkanlatihan pengembangan
kebugaran jasmani sesuaiukuran dan intensitas aktivitas
jasmani (ringanhingga sedang), menunjukkan
kemampuandalam menerapkan pola perilaku hidup
sehatberupa perlunya aktivitas jasmani, istirahat,
pengisian waktu luang, serta memilih makananbergizi
dan seimbang. Peserta didik juga dapatmenunjukkan
kemampuan dalam menerapkanprosedur pemeliharaan
kebersihan dankesehatan alat reproduksi, serta
kesehatan diridan orang lain dari penyakit menular dan
tidakmenular.
Pengembangan Pada akhir fase B peserta didik dapatmenunjukkan
Karakter dan perilaku bertanggung jawab untukbelajar mengarahkan
diri dalam prosespembelajaran, menerima
Internalisasi danmengimplementasikan arahan dan umpan balikyang
Nilai- diberikan guru, serta mendukung adanyakeriangan di
nilai Gerak dalam aktivitas jasmani.
36

Fase C
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Pada akhir fase C peserta didik dapat
Gerak menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola
gerak dasar dan keterampilan gerak berupa
permainan dan olahraga, aktivitas senam,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan
dan olahraga air (kondisional).
Pengetahuan Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan
Gerak konsep dan prinsip modifikasi berbagai aktivitas
pola gerak dasar dan keterampilan gerak berupa
permainan dan olahraga, aktivitas senam,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan
dan olahraga air (kondisional).
Pemanfaatan Pada akhir fase B peserta didik dapatmenerapkan
Gerak prosedur dan mempraktikkanlatihan pengembangan
kebugaran jasmani sesuaiukuran dan intensitas aktivitas
jasmani (ringanhingga sedang), menunjukkan
kemampuandalam menerapkan pola perilaku hidup
sehatberupa perlunya aktivitas jasmani, istirahat,
pengisian waktu luang, serta memilih makananbergizi
dan seimbang. Peserta didik juga dapatmenunjukkan
kemampuan dalam menerapkanprosedur pemeliharaan
kebersihan dankesehatan alat reproduksi, serta
kesehatan diridan orang lain dari penyakit menular dan
tidakmenular.
Pengembangan Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan
Karakter dan konsep dan prinsip serta mempraktikkan aktivitas
untuk pengembangan kebugaran jasmani terkait
Internalisasi kesehatan (physical fittness related health), dan
Nilai- prosedur pengukurannya untuk mengetahui
nilai Gerak status kebugaran pribadi. Pada fase ini, peserta
didik juga memiliki pengetahuan pengembangan
pola perilaku hidup sehat berupa bahaya
merokok, meminum minuman keras, dan
menyalahgunakan narkotika, zat-zat aditif
(NAPZA) dan obat berbahaya lainnya, serta
memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk
menghindari cidera dan berbagai risiko dalam
aktivitas jasmani dan olahraga.
37

g. Seni
Seni Rupa
Fase A
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada akhir fase A, peserta didik mampu mengamati
(Experiencing) elemen-elemen rupa di lingkungan kesehariannya
dan menuangkan pengalaman kesehariannya secara
visual dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar
geometris. Peserta didik mengeksplorasi alat dan
bahan dasar dalam berkarya seperti kertas, alat
menggambar, mewarnai, membentuk, memotong,
dan merekat.
Menciptakan Pada akhir fase A, peserta didik mampu
(Making/ menciptakan karya dengan mengeksplorasi dan
Creating) menggunakan elemen seni rupa berupa garis,
bentuk dan warna.
Merefleksikan Pada akhir fase A, peserta didik mampu mengenali
(Reflecting) dan menceritakan fokus dari karya yang diciptakan
atau dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dari
orang lain) serta pengalaman dan perasaannya
mengenai karya tersebut.
Berpikir dan Pada akhir fase A, peserta didik mampu mengenali
Bekerja dan membiasakan diri dengan berbagai prosedur
Artistik dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka
(Thinking and pilihan media yang tersedia di sekitar. Peserta didik
Working mengetahui dan memahami keutamaan faktor
Artistically) keselamatan dalam bekerja.
Berdampak Pada akhir fase A, peserta didik mampu
(Impacting) menciptakan karya sendiri yang sesuai
denganperasaan atau minatnya.

Fase B
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada akhir fase B, peserta didik mampu mengamati,
(Experiencing) mengenal, merekam dan menuangkan pengalaman
kesehariannya secara visual dengan menggunakan
garis pijak dan proporsi walaupun masih
berdasarkan penglihatan sendiri. Peserta didik
mengenali dan dapat
38

menggunakan alat, bahan dan prosedur dasar dalam


menggambar, mewarnai, membentuk, memotong,
dan merekat.
Menciptakan Pada akhir fase B, peserta didik mampu
(Making/ menciptakan karya 2 atau 3 dimensi dengan
Creating) mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni
rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan
warna.
Merefleksikan Pada akhir fase B, peserta didik mampu mengenali
(Reflecting) dan menceritakan fokus dari karya yang diciptakan
atau dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dari
orang lain atau era atau budaya tertentu) serta
pengalaman dan perasaannya mengenai karya
tersebut.
Berpikir dan Pada akhir fase B, peserta didik mulai mulai
Bekerja terbiasa secara mandiri menggunakan berbagai
Artistik prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
(Thinking and aneka pilihan media yang tersedia di sekitar.
Working Peserta didik mengetahui, memahami dan mulai
Artistically) konsisten mengutamakan faktor
keselamatan dalam bekerja.
Berdampak Pada akhir fase B, peserta didik mampu
(Impacting) menciptakan karya sendiri yang sesuai dengan
perasaan, minat atau konteks lingkungannya.

Fase C
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Experiencing) mengolah pola/tata bunyi-musik dan semakin
menunjukkan tingkat kepekaan akan unsur-
unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun
ekstrinsik.
Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Reflecting) mengenali dan memberi kesan atas praktik
bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/
media musik baik sendiri maupun bersama-
sama dalam bentuk-bentuk yang bisa diacu dan
dikomunikasikan secara lebih umum dalam
bentuk: lisan, tulisan/gambar, notasi musik,
maupun audio.
Berpikir dan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
Bekerja menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam
Secara Artistik berpraktik musik sejak dari persiapan, saat,
(Thinking and maupun usai berpraktik musik, serta memilih,
Working memainkan dan menghasilkan karya-karya
39

Artistically) musik sederhana yang mengandung nilai-nilai


kearifan lokal-global dan positif, secara aktif,
kreatif, dan artistik.
Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Creating) menata dan mengolah pola/ tata bunyi-musik
dalam konteks sederhana dan semakin
menunjukkan tingkat kepekaan akan unsur-
unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun
ekstrinsik baik secara terencana maupun
situasional.
Berdampak Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Impacting) menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam
berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-
kegiatan bermusik lewat bernyanyi dan
memainkan media bunyi-musik serta
mendapatkan pengalaman dan kesan baik bagi
perbaikan dan kemajuan diri sendiri dan
bersama.

h. Bahasa Jawa
Fase A
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu bersikap menjadi penyimak bunyi
huruf, suku kata dan kata tentang nama-nama benda dan
nama-nama anggota tubuh dan kata kerja dalam ragam
ngoko dan krama dengan baik. Peserta didik mampu
memahami pesan lisan dan informasi dari media audio,
teks aural berupa tembang dolanan dan lelagon,
dongeng (fabel) dan instruksi lisan berbahasa Jawa
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Membaca Peserta didik mampu mengeja huruf, suku kata dan kata
tentang nama-nama benda, nama-nama anggota tubuh
dan kata kerja dalam dalam ragam ngoko dan krama.
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan
pemirsa yang baik. Peserta didik mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa
tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif berupa
dongeng (fabel) dan tembang dolanan atau lelagon.
Peserta didik mampu menambah kosakata baru tentang
nama-nama benda, nama-nama anggota tubuh, kata
kerja dalam ragam ngoko dan krama dari teks yang
dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan
ilustrasi.
Berbicara Peserta didik mampu melafalkan huruf, suku kata, kata
tentang nama-nama benda, nama-nama anggota tubuh,
40

kata kerja dalam ragam ngoko dan krama dengan tepat,


berbicara dengan santun, menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu
bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi
komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa)
dengan baik dan santun dalam suatu percakapan.
Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara
lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Peserta
didik mampu menceritakan kembali suatu informasi
yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali
teks narasi (sastra dan nonsastra) yang dibacakan atau
dibaca dengan topik diri dan lingkungan.

Fase B
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan)
suatu pesan lisan, informasi berbahasa Jawa dalam
ragam ngoko dan krama dari media audio, teks aural
(teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi
lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks
narasi yang dibacakan atau dari media audio.
Membaca Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi
berbahasa Jawa dalam ragam ngoko dan krama tentang
kehidupan sehari-hari, teks narasi cerita rakyat,
geguritan, dan tembang Macapat Pocung dan Gambuh
dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik
mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada
teks informasional dan mampu menjelaskan
permasalahan yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks
narasi. Peserta didik mampu menambah kosakata baru
dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai
dengan topik.
Berbicara Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata
(ngoko/krama) sesuai kaidah unggah-ungguh basa
dalam berbagai kegiatan sehari-hari (sapa aruh dan
bertamu). Peserta didik mampu berbicara menggunakan
volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta
didik mampu menyampaikan informasi dalam bentuk
dialog sesama teman serta orang yang lebih tua dengan
sikap tubuh/gestur yang santun.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi dan deskripsi
berbahasa Jawa sesuai kaidah unggah-ungguh basa
dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi
yang lebih rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
41

Peserta didik mampu menulis 20 aksara Jawa (legena),


pasangan, sandhangan swara, sandhangan panyigeg
wanda. Peserta didik semakin terampil menulis tegak
bersambung.

Fase C
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Pada akhir fase C, peserta didik mampu
mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara
visual dengan menggunakan garis pijak dan
proporsi.
Peserta didik terbiasa menggunakan alat, bahan
dan prosedur dasar yang tepat dalam
menggambar, mewarnai, membentuk,
memotong, dan merekat.
Membaca Pada akhir fase C, peserta didik mampu
menciptakan karya 2 atau 3 dimensi dengan
mengeksplorasi, menggunakan dan
menggabungkan elemen seni rupa berupa garis,
bentuk, tekstur dan ruang.
Peserta didik mulai menggunakan garis horizon
dalam karya 2 dimensi. Selain itu, peserta didik
mulai menerapkan keseimbangan dan
irama/ritme dalam warna, garis atau bentuk
dalam karyanya.
Berbicara Pada akhir fase C, peserta didik mampu
mengenali dan menceritakan fokus dari karya
yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman
sekelas karya seni dari orang lain atau era atau
budaya tertentu) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut.
Menulis Pada akhir fase C, peserta didik secara mandiri
secara mandiri menggunakan berbagai
prosedur dasar sederhana untuk berkarya
dengan aneka pilihan media yang tersedia di
sekitar. Peserta didik mulai mengenal alternatif
bahan, alat atau prosedur dasar dasar dalam
menggambar, mewarnai, membentuk,
memotong, dan merekat.
Peserta didik mengetahui, memahami dan
konsisten mengutamakan faktor keselamatan
dalam bekerja.
42

3. Asemen dan Pembelajaran


Asesmen/Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan
dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses
pembelajaran. Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan
pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh
pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil
belajar oleh pemerintah.
Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan
informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
a. memantau proses pembelajaran,
b. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
c. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi
hasil belajar,
d. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih
memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat
berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya
diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan
bersifat optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan
sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan.
Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar
didasarkan pada prinsip asesmen. Di mana asesmen dilakukan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap kelas berdasarkan
pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek kompetensi yang
tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan diukur
dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar
43

pengambilan keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang
berkepentingan. Asesmen di SD Negeri 8 Wonogiri bersifat kontinuitas tidak
tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi
untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada
kriteria harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil
akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen
hasil belajar oleh pendidik meliputi:
a. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
Modul Ajar/ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
c. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai
sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali
kelas atau guru kelas.
d. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
e. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan,
performance, penugasan, dan lain sebagainya; sesuai dengan kompetensi
yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi.
f. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
g. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi
h. Asesmen Pembelajaran SD Negeri 8 Wonogiri Kecamatan Wonogiri
terdiri atas:
1) Asesmen Diagnostik
2) Asesmen Formatif
3) Asesmen Sumatif
44

i. Asesmen tersebut terdiri atas asesmen kognitif dan non kognitif yang
dilakukan oleh guru dengan berbagai instrument dan cara.
Dalam melaksanakan asesmen autentik yang baik, guru harus
memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Guru harus bertanya pada
diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan
keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan,
misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3)
tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau
proses. Bentuk-bentuk asesmen Autentik yang di kembangkan
1. Asesmen Sikap
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Penilaian Antar teman
d. Jurnal Catatan Guru
2. Asesmen Pengetahuan (Kognitif)
a. Tes Tulis
b. Tes Lisan
c. Penugasan
d. Proyek
3. Asesmen Keterampilan
a. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Proyek
c. Penilaian Portofolio
d. Artefak-artefak yang dimiliki siswa
Penilaian Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
pelaporannya, dilaksanakan tersendiri dengan menitikberatkan pada pada
pemahaman, penghayatan, internalisasi dan penerapan nilai-nilai 6 dimensi
Profil Pelajar Pancasila.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.
Evaluasi ini bertujuan untuk menguatkan dimensi Profil Pelajar Pancasila pada
anak. Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan
45

balik pasca penilaian. Asesmen ini dilakukan dari seluruh rangkaian kegiatan
projek yang dialami/dilakukan oleh siswa.
Hasil asesmen selain untuk memenuhi penilaian akhir/rapor, utamanya
untuk menguatkan Profil Pelajar Pancasila pada anak. Rapor diberikan pada
anak sekali dalam satu tahun, yang memuat minimal 2 tema dan berisi dimensi,
elemen, dan sub elemen yang profil pelajar Pancasila pada anak.
4. Pemilihan Mata Pelajaran
a. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SD Negeri 8 Wonogiri
tahun pelajaran 2023/2024 adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama
mayoritas peserta didik, Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan.
Untuk Pendidikan Agama yang lain maka tetap mendapatkan porsi
yang sama dengan Pendidikan Agama Islam dengan melakukan kerjasama
dengan pihak terkait untuk penyediaan tenaga pendidik. Sedangkan untuk
mata pelajaran Seni, SD Negeri 8 Wonogiri mengakomodir Seni Musik
dan Seni Rupa. Pembelajaran dibuat berbasis muatan pelajaran. Adapun
muatan pelajaran tersebut meliputi: Pancasila, Bahasa Indonesia, IPAS,
Seni, Pendidikan Agama Islam, Matematika dan PJOK.
Rencana kegiatan pembelajaran dituangkan dalam Modul Ajar
(MA) yang memuat tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
penilaian yang lengkap. Tujuan pembelajaran diturunkan langsung dari
Capaian Pembelajaran dan dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progress
dan umpan balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus
tersirat implentasi model pembelajaran yang digunakan (contohnya:
problem based learning, project based learning dan inquiry based learning
dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam untuk
mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi
model pembelajaran bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam menemukan, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan
46

solusi, menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi.


Rencana kegiatan pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas
pembelajaran dapat terlihat dengan harapan tidak terjadi gap dan
miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat disusun mingguan
yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan
refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Gambar 2. Alur Pelaksanaan Pembelajaran


b. Mata Pelajaran Bahasa Daerah
Selain mata pelajaran umum, SD Negeri 8 Wonogiri mengakomodir
bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa Jawa
merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Kabupaten Wonogiri Provinsi
Jawa Tengah di wilayah tertentu. Bahasa daerah juga menjadi bahasa
pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui pembelajaran
bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan
etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam
Bahasa Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,
serta menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra
daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan dari
kompetensi yang telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa
Daerah Provinsi Jawa Tengah. Konten dalam Bahasa Daerah sama halnya
47

dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4 elemen kebahasaan. Sesuai


dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah Nomor : 423.5/04678 Tentang Pedoman Kurikulum Muatan
Lokal Bahasa Jawa Jenjang Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
Di Provinsi Jawa Tengah.

B. Penguatan Profil Pelajar Pancasila


1. Pengertian
Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 8
Wonogiri dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang
dirancang dalam sesuai tema besar yang telah ditentukan dengan
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk proyek
implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama
yang dapat ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 sampai 6.
Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan
intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain
kedua proyek besar tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun
dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler dalam pembelajaran
tema dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila
diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan,
capaian operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat
bakat peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta
didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
48

Gambar 3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek


Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat
langkah- langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari
mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari
permasalahan kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian
merancang proyek secara kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai
program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap
pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan
kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.

Gambar 4. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

Pada tahun ajaran 2023/2024, pembelajaran berbasis proyek penguatan


Profil Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali
dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak
dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal
49

di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan per jenjang kelas


dengan bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian
digabungkan dalam satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester.
Proyek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2023 dengan
mengambil tema kewirausahaan yang mengusung pemanfaatan potensi dan
budaya daerah dalam menanggulangi masalah lingkungan di sekitar sekolah.
Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Mei bertema Gaya Hidup Berkelanjutan
yang mengemas bagaimana kita memilah sampah, mengolah, dan mendaur
ulang sampah menjadi barang yang bisa bermanfaat.
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran
berbasis proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian
sebagai agen Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-
kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang terkemas
berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter yang membudaya
pada satuan pendidikan.

2. Tema Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Tema yang kami kembangkan dari Pembelajaran Projek ini, sementara
mengacu pada tema yang ditawarkan oleh pemerintah. Tema yang telah
disedikan oleh pemerintah sebanyak 6 tema, yakni:
a. Gaya Hidup Berkelanjutan.
b. Kearifan lokal.
c. Bhinneka Tunggal Ika.
d. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI
e. Kewirausahaan
f. Bangunlah Jiwa ragaku

Adapun contoh alternatif kegiatan proyek yang akan kami lakukan


adalah sebagai berikut:
a. Tugas mandiri atau terbimbing untuk mengerjakan/membuat sesuatu atau
suatu karya (klipping, karya tulis sederhana: menulis cerita, puisi, mading,
membaca puisi, pengolahan sampah, pengolahan lahan, dll).
50

b. Melakukan kunjungan ke perusahaan, usaha mikro/tradisonal, budi daya


tanaman, dll.
c. Study wisata dan kunjungan: tempat sejarah, kebun binatang, dll.
d. Live in, tinggal di suatu tempat/keluarga untuk beberapa hari sambil
melihat, merasakan, dan mengikuti kegiatan-kegiatan bersama keluarga
yang ditempati sehingga memiliki pengalaman langsung dalam hidupnya.

3. Langkah-langkah Menyusun Kegiatan Projek:


a. Menganalisis Alokasi Waktu
NO BULAN Jumlah Minggu Efektif KET.
1 Juli 2
2 Agustus 4
3 September 3
4 Oktober 4
5 November 4
6 Desember 1
7 Januari 4
8 Februari 3
9 Maret 4
10 April 3
11 Mei 3
12 Juni 1
JUMLAH 38
Keterangan:
1) 1 tahun = 36 Minggu
2) 1 Semester = 18 Minggu
3) 1 Minggu = 7 JP (Struktur Kur)
4) 1 tahun = 252 JP
5) 1 Semester = 126 Jp

Pembagian JP/Semester:
51

Semester 1: 126 JP: 18 = 7 jp/mg


Semester 2: 126 JP : 18= 7 jp/mg

b. Memilih dan menyusun jadwal Kegiatan Projek:


1) Setelah pelajaran setiap hari
2) Memilih system blok 1 Minggu
3) Memilih blok periodik (dalam satu bulan/semester/tahun secara blok)
4) SD Negeri 8 Wonogiri memilih setiap hari Sabtu digunakan untuk
kegiatan projek.
c. Memilih dan mengembangkan Tema, serta menganalisa Dimensi Profil
Pelajar Pancasila
1) Tema yang disediakan Kemdikbud untuk SD:
a) Gaya Hidup Berkelanjutan.
b) Kearifan lokal.
c) Bhinneka Tunggal Ika.
Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI
d) Kewirausahaan
e) Bangunlah Jiwa Ragaku
2) Mengembangkan Tema/Topik
Dalam 1 tahun pelajaran SD Negeri 8 Wonogiri memilih tema:
a) Kewirausahaan
b) Gaya Hidup Berkelanjutan
3) Menganalisa Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila
NO DIMENSI ELEMEN KUNCI
a. akhlak beragama;
Beriman, Bertakwa
b. akhlak pribadi;
kepada Tuhan Yang
1 c. akhlak kepada manusia;
Maha Esa, dan
d. akhlak kepada alam; dan
Berakhlak Mulia
e. akhlak bernegara.
a. mengenal dan menghargai budaya
b. kemampuan komunikasi interkultural
Berkebhinekaan
2 dalam berinteraksi dengan sesama
Global
c. refleksi dan tanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan
3 Bergotong Royong a. kolaborasi
52

b. kepedulian, dan
c. berbagi
a. kesadaran akan diri dan situasi yang
4 Mandiri dihadapi
b. regulasi diri
a. memperoleh dan memproses informasi
dan gagasan,
b. menganalisis dan mengevaluasi
5 Bernalar Kritis
penalaran,
c. refleksi pemikiran dan proses berpikir
d. mengambil keputusan
a. menghasilkan gagasan yang orisinal
serta
6 Kreatif
b. menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal

d. Menyusun Asesmen

Rubrik Akhir Projek


TEMA: KEWIRAUSAHAAN

Dimensi, Mulai Berkembang Sedang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang


Elemen, & Sub Berkembang Harapan
elemen

Gotong Royong Menerima dan Menampilkan tindakan Menunjukkan ekspektasi Menyelaraskan tindakan
melaksanakan tugas serta yang sesuai dengan (harapan) positif kepada sendiri dengan tindakan orang
kolaborasi
peran yang diberikan harapan dan tujuan orang lain dalam rangka lain untuk melaksanakan
Kerja sama kelompok dalam sebuah kelompok. mencapai tujuan kelompok kegiatan dan mencapai tujuan
kegiatan bersama. di lingkungan sekitar kelompok di lingkungan sekitar,
(sekolah dan rumah). serta memberi semangat
kepada orang lain untuk
bekerja efektif dan mencapai
tujuan bersama.

Mandiri Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi Menggambarkan pengaruh Membuat penilaian yang


menggambarkan kemampuan, prestasi, kualitas dirinya terhadap realistis terhadap kemampuan
kemampuan, prestasi, dan dan ketertarikannya pelaksanaan dan hasil dan minat , serta prioritas
Pemahaman diri dan ketertarikannya secara serta tantangan yang belajar; serta pengembangan diri
situasi yang dihadapi subjektif dihadapi berdasarkan mengidentifikasi berdasarkan pengalaman
kejadian-kejadian yang kemampuan yang ingin belajar dan aktivitas lain yang
Mengenali kualitas dan dialaminya dalam dikembangkan dengan dilakukannya.
minat diri serta kehidupan sehari-hari. mempertimbangkan
tantangan yang tantangan yang
dihadapi dihadapinya dan umpan
balik dari orang dewasa
53

Kreatif Menggabungkan beberapa Memunculkan gagasan Mengembangkan gagasan Menghubungkan gagasan yang
gagasan menjadi ide atau imajinatif baru yang yang ia miliki untuk ia miliki dengan informasi atau
gagasan imajinatif yang bermakna dari beberapa membuat kombinasi hal gagasan baru untuk
menghasilkan gagasan bermakna untuk gagasan yang berbeda yang baru dan imajinatif menghasilkan kombinasi
yang orisinal mengekspresikan pikiran sebagai ekspresi pikiran untuk mengekspresikan gagasan baru dan imajinatif
dan/atau perasaannya. dan/ atau perasaannya. pikiran dan/atau untuk mengekspresikan pikiran
perasaannya. dan/atau perasaannya.

C. Ekstrakurikuler
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SD Negeri 8
Wonogiri sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan
dan keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi
lainnya. Kegiatan ekstrakurikuler SD Negeri 8 Wonogiri meliputi:

NO Jenis Kegiatan Indikator Keberhasilan dan Sasaran


Implemetasi Profil Pelajar
Pancasila
A Study Club
1. Hifdzil Quran Mempersiapkan peserta didik Kelas 1-6
dan BTQ dalam menghadapi kompetisi
atau kejuaraan untuk menjadi
yang terbaik dalam bidangnya
masing-masing dengan karakter
yang mandiri dan memiliki
kreativitas.

B Keorganisasian
54

2. Pramuka Mempersiapkan peserta didik agar Kelas 1-6


memiliki sikap kepemimpinan,
kebhinekaan global, kemandirian,
kreatif, disiplin, tanggungjawab dan
semangat nasionalisme.
C Olahraga
3. Pencak Silat Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 1-6
mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan dan keterampilan bela
diri dalam olahraga pencak silat
D Seni
Drumband Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 4-6
mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan dan keterampilan seni
musik bidang drumband.
Seni Tari Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 1-6
mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan dan keterampilan seni
tari.
Menggambar dan Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 1-6
Mewarnai mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan dan keterampilan seni
rupa bidang menggambar dan
mewarnai
Kaligrafi Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 3-6
mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan dan keterampilan seni
kaligrafi.
55

2. Aktualisasi Budaya Sekolah


Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan
setiap hari sebagai upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik
sebagai implementasi Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pembiasaan
dilaksanakan secara rutin, baik harian, mingguan, bulanan dan tahunan, dan
tehnik pelaksanaannya ada yang terstruktur dan spontan atau berupa direct dan
indirect learning, yang bertujuan melatih dan membimbing peserta didik
bersikap dan berperilaku dengan menananmkan nilai-nilai karakter baik
sehingga menjadi habituasi yang terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta
didik. Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SD Negeri 8
Wonogiri Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:
1) Penyambutan peserta didik setiap hari
2) Salam pagi/ 3 S ( senyum , sapa dan salam )
3) Hafalan Surat pendek Al Quran dan Nadhom Asmaul Husna setiap hari.
4) Sholat Dhuhur berjamaah setiap hari Senin-Kamis.
5) Kebhinekaan Global (KEBAL) dengan Menyanyikan lagu daerah dan
kebangsaan di hari Selasa
6) Gerakan Literasi Sekolah (GELAS) setiap hari Rabu
7) Kreatifitas Bakat Seru (TAS BARU) setiap hari Kamis
8) Mengaji dan Dhuha berjamaah (MENGADU) setiap hari Jumat
9) Kebersihan Senam Riang (BERSERI) setiap hari Sabtu
10) Gerakan menghemat dengan menabung di hari Senin dan Kamis
b) Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:
1) Upacara
2) Ekstarkurikuler Wajib Pramuka
3) Ekstrakurikuler Menari, Drumband, Mewarnai, Pencak Silat, Kaligrafi
c) Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada
hari Sabtu ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompettitif, sportif
dan keberanian, yaitu dengan melaksanakan student’s performances.
Kegiatan bulanan terdiri dari kegiatan:
1) Tantangan Mendongeng
56

2) Pemilihan Duta GELIS, MENGADU, KEBAL, BERSERI, TAS


BARU
d) Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan
menanamkan dan meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan
perintah Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan rasa cinta tanah air,
membentuk kecakapan hidup dan mengembangkan minat bakat peserta
didik yang percaya diri, seperti:
1) Bakti sosial di bulan Ramadhan.
2) Peringatan hari kemerdekaan Indonesia
3) Pameran kelas
4) Entrepreneurship day
5) Class Meeting
e) Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu
disesuaikan dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa
bumi, menengok teman yang sakit, aksi donasi buku dan lain sebagainya.
f) Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah
maupun di rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta
didik untuk berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan
dirinya. Materi pengembangan life skill antara lain:
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.
2) Cara mengucapkan salam.
3) Cara berbicara yang santun

3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
57

kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta didik.


Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun
tahapan kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
a. Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta
didik dan potensi daerah.
b. Pemetaan untuk:
1) Jenis layanan pengembangan diri
2) Petugas yang melayani
3) Peserta didik yang dilayani
c. Pelaksanaan program
1) Pelaksanaan (Orentasi, pemantapan, pengembangan)
2) Monitoring Pelaksanan
3) Penilaian (terjadwal, terstruktur, kualitatif)
d. Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid,
transparan dan akuntabel)
e. Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.

Pilihan pengembangan diri di SD Negeri 8 Wonogiri adalah sebagai


berikut.
a. TIK. Pembelajaran TIK merupakan program unggulan SD Negeri 8
Wonogiri yang bertujuan mempersiapkan peserta didik dalam
menyongsong abad milenial, revolusi Industri 4.0 yang dilakukan serba
komputerisasi dan serba digital. Materi pembelajaran komputer diawali dari
pengenalan sederhana komputer, tool-tool yang yang ada di komputer.
b. Bimbingan dan Konseling, Bimbingan Konseling dilaksanakan oleh guru
kelas, berkaitan dengan bidang tugasnya selaku guru bimbingan dan
konseling di kelasnya. Jika dalam keadaan tertentu bisa dibantu oleh Kepala
Sekolah atau psikolog mitra sekolah. Bimbingan ini menyangkut
pendampingan pribadi, sosial, dan karier peserta didik terutama yang
berkaitan dengan kesulitan belajar atau bakat minat peserta didik.
58

BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan


merencanakan proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran
merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran
berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang
menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SD Negeri 8 Wonogiri terdiri dari alur tujuan
pembelajaran/ silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin
secara sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang akan dicapai sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan
seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan efisien.

A. Alur Tujuan Pembelajaran


Alur Tujuan pembelajaran/ Silabus SD Negeri 8 Wonogiri dibuat dalam
bentuk matriks yang memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan
pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran
yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi
dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur. Alur
pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan,
meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu
yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai
59

Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.


2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun
rencana pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan sumber
belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung
pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.

B. Modul Ajar
Modul Ajar (MA) SD Negeri 8 Wonogiri disusun dalam bentuk sederhana
dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses
pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan
penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian
pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan
pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas peserta didik yang menarik
dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan menarik
sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat
bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan
dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran
disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap
terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran
dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Di akhir
bagian MA, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan kelebihan
proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Hal ini
menunjukkan bagaimana dokumen Modul Ajar sebagai dokumen yang hidup dan
dinamis.
60

C. Peraturan Akademik
Bagian utama dari pedoman pengelolaan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran
adalah peraturan akademik Sekolah Dasar. Peraturan akademik adalah seperangkat
aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua komponen sekolah yang
terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran. Maka dalam upaya
memenuhi kebutuhan satuan pendidikan guna mempercepat pemenuhan standar
pengelolaan pendidikan, SD Negeri 8 Wonogiri Kecamatan Wonogiri, Kabupaten
Wonogiri menyusun Peraturan Akademik Tahun pelajaran 2023/2024.

1. Asesmen Capaian Pembelajaran


Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar
oleh pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen
hasil belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai
proses pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta
didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan
evaluasi hasil belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih
memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat
berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya
diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan
bersifat optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan
sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan. Asesmen hasil belajar peserta
didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana
61

asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap


kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua
aspek kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas
kemampuan yang akan diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas.
Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil
asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen
di SD Negeri 8 Wonogiri bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas,
sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen
kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus
dapat dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil
belajar oleh pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
Modul Ajar (MA).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai
sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali
kelas atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam
bentuk deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
62

Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.


Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta
didik terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan
umpan balik pasca penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program
remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik
mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan
penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria,
yaitu pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua,
ketuntasan mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan
ketiga, penilaian baik pada kompetensi sikap.

2. Kriteria Kenaikan Kelas


Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru
dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh
warga satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib,
dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut. Peserta
didik diupayakan mengikuti proses pembelajaran dan penilaian yang
maksimal. Oleh karena itu apabila ada peserta didik yang terpaksa harus tidak
naik kelas, maka hal ini harus menjadi umpan balik bagi pendidik, satuan
pendidikan, dan orangtua sehingga diharapkan semua peserta didik pada
akhirnya dapat naik kelas.

3. Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan


Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan
ditetapkan melalui rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah setelah memenuhi
syarat berikut.
63

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. Lulus Ujian Sekolah seluruh muatan/mata pelajaran.
D. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan SD Negeri 8 Wonogiri mengacu pada
rambu-rambu sebagai berikut:
1. Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2023.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan dan Kepala Daerah tingkat kabupaten/kota.
3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional,
dan hari libur khusus.
5. Kalender Pendidikan SD Negeri 8 Wonogiri disusun dengan berpedoman kepada
kalender pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang disesuaikan dengan program
sekolah.
64

Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan
lainnya beserta kalender pendidikan SD Negeri 8 Wonogiri tahun pelajaran
2023/2024.
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif Minimum Digunakan untuk kegiatan
belajar 36 minggu dan pembelajaran efektif pada
maksimum setiap satuan pendidikan
40 minggu
2 Jeda tengah semester Maksimum Satu minggu setiap semester
2 minggu
3 Jeda antarsemester Maksimum Antara semester I dan II
2 minggu
4 Libur akhir Maksimum Digunakan untuk persiapan
tahun ajaran 3 minggu kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun ajaran
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
disesuaikan dengan kebijakan
pemerintah daerah
6 Hari libur Maksimum Disesuaikan dengan
umum/nasional 2 minggu Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum Untuk kegiatan tertentu
1 minggu
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
8 Kegiatan khusus Maksimum Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah 3 minggu diprogramkan secara khusus
oleh sekolah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar
dan waktu
pembelajaran efektif
65

KALENDER PENDIDIKAN
KALENDER PENDIDIKAN SDN 8 WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
66

BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. Pendampingan
Pendampingan SD Negeri 8 Wonogiri dilakukan secara internal oleh
satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah
dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi,
pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan
mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan
pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan ditekankan pada prinsip reflektif dan
pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan
terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh
Kepala Sekolah dan/atau guru yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan
atau evaluasi. Proses pendampingan dan pengembangan professional ini
dilakukan melalui;
1. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan
sekali oleh Kepala Sekolah.
2. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SD Negeri 8 Wonogiri yang
dilaksanakan sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan
mingguan untuk pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh
Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
3. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD),
dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan
mengundang narasumber yang berkompeten dari beberapa perguruan tinggi
yang telah bekerja sama, instansi terkait dan praktisi pendidikan.
67

B. Evaluasi
SD Negeri 8 Wonogiri melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu
jangka pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun
update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum
dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara
reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran
berdasarkan catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan
refleksi ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk
perbaikan rencana pembelajaran atau RPP pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah
satu unit pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk
merefleksikan proses belajar, ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan
maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat ajar, yaitu alur
tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah
satu semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi
pembelajaran dan hasil asesmen peserta didik yang telah disampaikan pada
laporan hasil belajar peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan
sekolah, misi dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SD Negeri 8 Wonogiri dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekolah dan komite sekolah serta
pihak lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi
dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada evaluasi
pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja
Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua.
Informasi yang berimbang dan berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi
bahan evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada
peserta didik, peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan pihak lain.
68

Prinsip-prinsip melakukan evaluasi dalam pembelajaran:


1. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan
2. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan
peninjauan.
3. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan
data/informasi yang diinginkan
4. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan
pengembangan bagi guru dan pelaksana program.
5. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.

C. Pengembangan Profesional
Pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif dan
pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan
terukur. Proses pengembangan profesional dirancang sesuai kebutuhan dan
dilakukan oleh pemimpin satuan pendidikan berdasarkan hasil pengamatan atau
evaluasi. Beberapa contoh pengembangan profesional yang bisa dilakukan:
1. Coaching:
Proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-
pemikiran seseorang terhadap suatu masalah, dilakukan dengan sharing
pengalaman agar bisa saling berdiskusi dan mencari solusi yang tepat jika ada
permasalahan.
2. Mentoring:
Proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk
mengatasi suatu kendala, dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah, atau guru
yang lebih berpengalaman.
3. Pelatihan:
Pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal
menyesuaikan dengan kebutuhan dan situasi/kondisi yang ada.
69

Prinsip-prinsip pengembangan profesional


1. Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai aktivitas yang
dilakukan berdasarkan hasil kegiatan evaluasi
2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan profesional.
3. Menentukan area yang perlu diperbaiki apakah dari perencanaan program atau
pelaksana program.
4. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara terencana dan
strategis untuk mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu tertentu, dan orang
yang tepat untuk melakukan aktivitas pembinaan tersebut.
5. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah proses
kolaboratif dalam satuan pendidikan antara orang yang melakukan
pendamping dan guru, demi tercapainya tujuan bersama.
70

BAB V
PENUTUP

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 8 Wonogiri disusun


sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah
tahun ajaran 2023/2024. Kurikulum operasional di satuan pendidikan juga sebagai
panduan ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik dan upaya guru dalam
pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 8 Wonogiri yang telah
tersusun ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu
kepala sekolah, guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan
dukungan dan partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan SD Negeri 8 Wonogiri
sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan tujuan sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah mendukung diselesaikannya kurikulum operasional di satuan pendidikan SD
Negeri 8 Wonogiri Teriring do’a, semoga kontribusi pemikiran, kerja keras dan
dukungannya menjadi amal kebaikan.

Wonogiri, Juli 2023


Kepala SD Negeri 8 Wonogiri

Alfiah Dian Pratiwi, S.Pd.SD.


Penata Tingkat I
NIP 198202282009032007

Anda mungkin juga menyukai