RENCANA INDUK
PENGEMBANGAN SEKOLAH
(RIPS)
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Warahmatullah.
Kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas perkenan-Nya kami banyak mendapat
berkat, kebahagiaan, dan kesehatan untuk kita semua sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) ini.
Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) ini disusun berdasarkan kondisi sekolah sebagai
bahan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja sekolah di semua bidang dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
RIPS adalah rencana yang akan membawa visi dan misi sekolah menuju perbaikan-perbaikan
dalam bidang pendidikan di sekolah. RIPS ini disusun dengan harapan: sekolah mempunyai
program kerja sebagai pedoman dan landasan kerja, sebagai arah dalam mengambil kebijakan,
sebagai alat ukur kegiatan sekolah, memberikan perencanaan dan pembinaan yang terarah dan
berkelanjutan, menunjang efektifitas, serta efisiensi dan mekanisme kerja.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa RIPS ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak untuk perbaikan dan
pengembangan RIPS ini di masa yang akan datang.
Semoga RIPS ini bisa memberikan manfaat dan dampak positif bagi para praktisi pendidikan
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Hormat saya,
I. Latar Belakang
Pendidikan sebagai pilar peradaban bangsa senantiasa dinamis mengikuti perkembangan zaman
yang terus berubah. Pendidikan diharapkan mampu menghadapi tantangan zaman, sehingga
pendidikan diharapkan mampu menjadi problem solver atas setiap permasalahan bangsa.
Satuan pelaksana pendidikan formal adalah melalui sekolah. Sekolah sebagai unit pelaksana
pendidikan diharapkan mampu melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional dan dalam rangka menjamin ketercapaian tujuan
pendidikan nasional maka sekolah harus menetapkan visi, misi dan tujuan yang dituangkan
melalui rencana kerja sekolah.
Rencana Kerja Sekolah (RKS) penting dimiliki untuk memberi arah pada praktisi pendidikan di
sekolah dalam rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebih baik dalam bentuk
peningkatan dan pengembangan dengan resiko yang kecil dan mengurangi ketidakpastian masa
depan.
Perencanaan sekolah merupakan proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. RKS disusun
dengan tujuan untuk menjamin agar tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil, mendukung koordinasi antar pelaku sekolah,
menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah, antarsekolah
dan dinas pendidikan kota, menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan, mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan
masyarakat, dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
II. Landasan Hukum
Adapun landasan hukum dibuatnya Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) ini adalah:
1. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4, yang
berbunyi pengelolaan dunia pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efensiensi,
transparan dan akuntabel.
2. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan , Pasal 53
dan PP 32/2013 tentang SNP manyatakan bahwa ’’Setiap satuan pendidikan dikelola atas
dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka
menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 tahun’’
3. Permendiknas No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan dinyatakan
bahwa sekolah membuat rencana kerja baik yang panjang, memengah dan pendek.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
I. Visi Sekolah
True Knowledge (Pengetahuan yang Benar)
Faith in Christ (Iman Kepada Kristus)
Godly Character (Karakter Berketuhanan)
II. Misi Sekolah
Proclaiming the preeminence of Christ and engaging in the redemptive restoration of all
things in Him through holistic education. (Menyatakan keutamaan Kristus dan terlibat
dalam pemulihan menyeluruh dalam Kristus melalui pendidikan holistis)
Sekolah Pelita Harapan merupakan sekolah yang telah memenuhi 8 Standar Nasional
Pendidikan. Namun demikian seiring perkembangan zaman yang semakin dinamis maka institusi
sekolah dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dalam rangka menyiapkan peserta didik yang
notabene adalah penerus bangsa untuk dapat menjawab tantangan zaman menjadi solusi atas
setiap permasalahan yang terdapat dimasyarakat dan bangsa. Dengan demikian untuk menuju
sekolah yang berkualitas yang siap mencetak generasi-generasi emas bangsa memerlukan
perencanaan yang matang yang dilaksanakan secara transparan, akuntabel dan
berkesinambungan hal ini seiring dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun
2007 dan PP 32/2013.
Berikut adalah gambaran umum Sekolah Pelita Harapan berdasarkan pengamatan dan
pengetahuan pribadi.
I. Peserta Didik/Kesiswaan
1. Proses penerimaaan peserta didik pada awal tahun berjalan baik dan dilaksanakan oleh
panitia tersendiri. Peserta didik yang dapat diterima dengan pembagian masing-masing
kelas 20 peserta didik.
2. Proses pembagian kelas untuk peserta didik baru di level 1 akan melalui pertimbangan
yang baik dengan memperhatikan faktor kognitif, afektif dan psikomotor dan komposisi
jumlah peserta didik putra dan putri.
3. Peserta didik rata-rata berasal dari kalangan menengah atas.
4. Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dan tergolong ABK, perhatian khusus
akan dilakukan oleh guru di kelas serta pendampingan oleh guru terkait.
5. Peserta didik di masing-masing level belum tercapai target ketuntasan kognitif, sosem
dan psikomotorik.
6. Meningkatkan minat membaca peserta didik.
7. Perhatian terhadap peserta didik yang mempunyai kecerdasan tinggi dan rendah akan
dilaksanakan dan terus ditingkatkan.
8. Peserta didik diwajibkan untuk mengikuti ekstrakurikuler.
9. Penerapan aturan sekolah dioptimalkan.
2. Peralatan Pembelajaran
Peralatan pembelajaran yang digunakan sebagai media belajar atau alat peraga di
laboratorium belum maksimal. Secara ideal, guru IPA/ Sains mengajukan daftar
kebutuhan peralatan pembelajaran yang menunjang segala macam eksperimen atau
percobaan. Laboran akan embantu dalam neyiapkan eksperimen sesuai jadwal guru.
Sasaran adalah merupakan kegiatan yang spesifik yang harus dilakukan untuk mencapai hasil
dari suatu program, maka sasaran ini akan diuraikan sebagai berikut:
I. Kesiswaan
1. Proses penerimaan peserta didik baru harus benar-benar mempertimbangkan tingkat
kematangan dan kesiapan peserta didik memasuki jenjang sekolah dasar.
2. Untuk peserta didik yang tergolong anak berkebutuhan khusus, maka secara proses
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran harus dibedakan disesuaikan dengan tingkat
kemampuan peserta didik dengan menyiapkan perangkat administrasi yang jelas, salah
satunya dalam bentuk pembuatan silabus khusus untuk peserta didik ABK yang
dirumuskan oleh ahli terapi atau menggunakan guru pendamping (shadow teacher).
Untuk peserta didik yang tergolong ABK namun masuk pada kategori kesulitan belajar
seperti hiperaktivitas, gangguan perseptual motorik, gangguan bahasa, gangguan persepsi
auditori, dan gangguan persepsi visual maka langkah yang dapat dilakukan yaitu guru
kelas melakukan pendampingan baik dalam proses pembelajaran maupun saat
mengerjakan soal dan selalu melakukan observasi mengenai progress belajar peserta
didik dan berkonsultasi dengan guru tim learning support atau ahli terapi.
3. Dalam rangka meningkatkan tingkat ketuntasan belajar peserta didik maka perlu
dikembangkan metode-metode baru yang merangsang minat peserta didik dalam
menghafal dengan mudah dan menyenangkan. Peserta didik berputar perkelompok
menghafal), metode peer teaching (guru meminta peserta didik mencari teman untuk
kemudian menghafal secara bergantian), metode fun learning (guru menyiapkan
penggalan-penggalan ayat yang harus disatukan oleh peserta didik), metode jigsaw (guru
membagi peserta didik menjadi 5 kelompok, dalam masing-masing kelompok
ditempatkan 1 peserta didik yang ahli dalam hafalan untuk membimbing teman-
temannya yang lain.
Dalam rangka penguatan terhadap hafalan maka proses pengulangan hafalan dapat
dilakukan.
4. Minat membaca peserta didik jika dikategorikan ke dalam 3 golongan cukup baik, sudah
baik, dan sangat baik, maka minat membaca peserta didik masih berada di kategori cukup
baik artinya minat membaca peserta didik belum tinggi, menjadi ironi ditengah
Pendidikan.
5. Tingkat keterlambatan peserta didik sangat minim, namun berharap angka keterlambatan
dapat ditekan sampai 0% dengan demikian prinsip penerapan kediplinan telah berhasil
dijalankan. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dijalankan oleh bagian kesiswaan
sudah cukup baik dalam menyikapi keterlambatan peserta didik dari mulai penanganan
oleh guru kelas, guru BP, pimpinan unit dan bagian kesiswaan, namun implementasi
terhadap pelaksanaan SOP tersebut harus ditingkatkan.
6. Setiap peserta didik cerdas dengan segala potensi, minat, dan bakat yang dimilikinya.
Menggali, menumbuhkembangkan potensi, minat, dan bakat yang dimiliki peserta didik
merupakan kewajiban guru sebagai pendidik, selama ini guru di kelas melakukan
observasi tentang perkembangan belajar peserta didik meliputi perkembangan kognitif,
afektif dan keterampilan dalam belajar namun harus diakui pemusatan perhatian lebih
pada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar belum pada peserta didik yang
mempunyai kecerdasan di atas rata-rata.
7. Memahami bahwa keberhasilan dalam belajar akan maksimal jika dilakukan bekerjasama
dengan orang tua dan guru maka PR yang tidak terlalu memberatkan peserta didik layak
diberikan dalam konteks mereview pelajaran di rumah.
8. Setiap peserta didik cerdas dengan segala potensi, minat dan bakat yang dimilikinya,
artinya merujuk pada teori kecerdasan majemuk dalam diri setiap peserta didik memiliki
potensi kecerdasan yang luar biasa menjadi tugas guru di kelas untuk dapat menggali
potensi kecerdasan tersebut untuk kemudian ditumbuh kembangkan melalui
ekstrakurikuler.
9. Dalam rangka menerapkan kedisiplinan maka maksimalisasi penerapan aturan sekolah
harus lebih ditingkatkan dengan cara guru mengevaluasi pelaksanaan aturan yang
dijalankan oleh peserta didik, artinya proses pengingatan sampai pada penerapan sangsi
atau hukuman harus dijalankan oleh guru. Aturan sekolah yang terkadang diabaikan oleh
peserta didik antara lain menggunakan sepatu selain hitam, membawa mainan yang tidak
berkorelasi dengan pelajaran, membawa uang jajan dan jajan diluar sekolah pada saat jam
KBM sekolah, bermain berlebihan sehingga merusak sarana sekolah seperti karpet dan
kursi guru.
10. Guru melakukan pendampingan saat makan siang dan memastikan seluruh peserta didik
telah makan siang, seandainya terdapat peserta didik yang tidak makan siang maka harus
digali lebih dalam, dicari solusi agar makan siang dan dibujuk agar mau makan siang
11. Peserta didik dalam pelaksanaan keseharian masih ada yang meninggalkan buku paket
bahkan buku tulis di kelas, kebijakan masing-masing guru kelas berbeda-beda sesuai
dengan apa yang diyakini oleh guru kelas baik, namun akan lebih baik jika buku paket
dibawa pulang ke rumah sebagai media orang tua untuk mereview pembelajaran di
rumah. Artinya peserta didik tidak diizinkan meninggalkan atau menyimpan buku paket
maupun buku tulis di kelas.
Jadwal Kegiatan
N
SASARAN PROGRAM Berkelanjutan
O
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8
I Kesiswaan/ Peserta didik
Sosialisasi
kepada panitia
Proses penyeleksian
tentang
peserta didik sangat
pentingnya
mempertimbangkan
mempertimbang
1 kematangan peserta
kan faktor
didik untuk masuk
kematangan
jenjang sekolah
peserta didik
dasar.
untuk masuk ke
jenjang SD.
Mempertimbang
kan dan
mempersiapkan
dengan matang
segala
Penambahan kelas
2 infrastruktru
baru untuk level 1.
yang
dibutuhkan
dengan
mengacu pada 5
unsur MBS.
Penanganan peserta Penyiapan
didik yang administrasi
3 tergolong anak pembelajaran
berkebutuhan dan guru
khusus. berbasis PLB.
Observasi
secara intens,
Penanganan peserta
buat langkah-
didik yang
4 langkah dalam
tergolong anak
rangka
kesulitan belajar.
treatment,
evaluasi secara
berkala dgn
pimpinan uni
Penyiapan
administrasi
pengajaran yang
disesuaikan
Program pengayaan
dengan SK dan
untuk peserta didik
KD sehingga
5 yang mempunyai
tetap
kecerdasan di atas
mempertimbang
rata-rata.
kan
perkembangan
usia peserta
didik.
Perumusan
strategi dan
metode yang
Menumbuhkan menarik dan
6 minat membaca menyenangkan
peserta didik. dgn melibatkan
proses
pembelajaran di
kelas.
Menurunkan angka Evaluasi yang
7 keterlambatan dilakukan oleh
peserta didik. guru kelas.
Menaikkan
Berkoordinasi
keikutsertaan
dengan bagian
peserta didik pada
8 kurikulum dan
kegiatan
bagian
ekstrakurikuler
kesiswaan.
sampai 100%.
Kurikulum dan Kegiatan
II Pembelajaran
Melihat kembali
Sosialisasi saat
visi dan misi, serta
1 training di
mensosialisasikan
raker.
tujuan sekolah.
Perumusan
Pencapaian target
metode dan
tahfiz per level
strategi yang
2 sampai pencapaian
efektif, mudah
target LEARNING
dan.
OBJECTIVES.
Menyenangkan
Penekanan Sosialisasi saat
3
penerapan raker
pendidikan
karakter.
Perumusan 8
Penerapan teori ekstrakurikuler
4 multiple berdasarkan 8
intelegence. kecerdasan
majemuk.
Perumusan
metode dan
strategi dalam
Menumbuhkan
5 rangka
minat baca.
menumbuhkan
minat baca
peserta didik.
Perumusan
metode dan
strategi dalam
Meningkatkan
rangka
6 keterampilan
menumbuhkan
numerasis siswa
ketrerampilan
numerasi
peserta didik.
Pengumpulan
media belajar
Pengaturan media yang telah
7
belajar. digunakan pada
PEMBELAJAR
AN.
Pelajaran
Teori dan
penjasorkes
Praktek
8 memasukkan teori
dijalankan pada
dalam
penjasorkes.
pembelajaran.
Peningkatan
Meningkatnya nilai kompetensi
rata-rata rapor guru melalui
9
siswa kelas I s.d. training dan
XII. evaluasi
pembelajaran.
Program
pendalaman
Mempertahankan
materi, dan
10 kelulusan sampai
peningkatan
100% dengan nilai
intensitivitas
rata-rata UN 7.0.
belajar.
Pengecatan
Terawatnya seluruh
1 seluruh gedung
ruangan sekolah.
sekolah.
Pemanfaatan
Pemanfaatan
2 ruangan kosong di
lantai IV. ruang.
Semua guru
memiliki buku
Pengadaan buku
3 pegangan dari
pegangan.
beberapa
percetakan.
Memudahkan
semua guru
Maksimalisasi
melaksanakan
laboratorium
pembelajaran
4. sebagai
dengan tersedianya
eksplorasi
media belajar
materi.
terutama untuk di
laboratorium.
Seluruh
komputer dan
Peningkatan dan printer
5 pengembangan bermanfaat
perangkat ICT. dalam
menunjang
kenerja sekolah.
Penambahan
Pengembangan
6 score board,
Gimnasium.
seating, ceiling.
Pembangunan
lapangan bola,
Pengembangan area lapangan basket
7
olahraga outdoor. bekerjasama
dengan komplek
mall.
Pengembangan area
8 bermain anak
outdoor.
Pembukaan
Pengembangan area
lahan untuk
9 olah raga di
lapangan olah
lapangan terbuka:
raga
Pembaruan
Pembaruan sarana
fasilitas dan
10 kantin buat
pengaturan
komunitas sekolah
ruangan
Nama Sekolah : SEKOLAH PELITA HARAPAN KEMANG VILLAGE
Alamat : Jalan Pangeran Antasari No. 36, Kemang Village. Jakarta Selatan
12150
I. KURIKULUM SEKOLAH.
Sesuai dengan tujuan pendidikan dan cita-cita luhur pendidikan nasional yang tercantum dalam
UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yang menyebutkan “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”.
Standar kompetensi lulusan dari Sekolah Pelita Harapan Kemang Village juga bertujuan agar
peserta didik mengerti dan menjalani kehidupannya sesuai dengn tujuan pendidikan nasional
serta menjalankan visi misi. Mereka dapat mengamalkan ilmu, ahlak, dan keterampulan yang
didapatkannya selama mereka mendapatkan Pendidikan di sekolah kami. Selain itu, peserta didik
memiliki karakter yang sesuai dengan dasar-dasar kekristenan yang menghargai keberagaman
serta menghormati sesama.
Kompetensi lulusan dari peserta didik Sekolah Pelita Harapan Kemang Village adalah:
RPP yang RPP disusun dengan RPP (tematik, per mata pelajaran utk
dikembangkan memperhatikan prinsip-prinsip SD), bahan ajar, buku sumber,
sesuai dengan penyusunan RPP. perencanaan penilaian.
LEARNING
OBJECTIVES dan
standar isi serta
memenuhi aspek
kualitas.
Suasana akademik Interaksi antar guru, guru dengan Catatan pengamatan dan
di sekolah kepala sekolah menganut azas pemantauan, hasil observasi PKG.
mendukung kekeluargaan.
pembelajaran
(kondusif) Kepala sekolah menjalankan
Catatan supervisi kepala sekolah,
fungsi supervisi untuk
menunjang keberhasilan agenda kepala sekolah.
PEMBELAJARAN.
Guru melakukan Penilaian karakter peserta didik 1. Hasil analisis jawaban siswa.
penilaian karakter dilakukan dengan menganalisis 2. Lembar pengamatan dan
peserta didik. kesamaan/pola jawaban dalam hasil pengamatan.
3. Catatan harian guru kelas/
jawaban ujian, melakukan
wali kelas dan guru mata
pengamatan sikap dan perilaku pelajaran.
terutama untuk kelompok pelajaran
agama dan akhlak mulia,
menganalisis laporan hasil
pengamatan beberapa guru terkait
sikap dan perilaku peserta didik, dan
menilai sikap perilaku peserta didik
ketika berada di sekolah.
Guru melakukan Penilaian perilaku peserta didik dapat Sampel instrumen (lembar
penilan perilaku dilakukan dalam bentuk portofolio observasi, penilaian diri,
peserta didik. dengan lembar observasi, penilaian penilaian sejawat, dan jurnal)
diri, penilaian antar teman dan jurnal. serta hasil penilaiannya.
Guru menilai Penilaian peserta didik untuk 1. Rubrik analisis tes uraian.
kompetensi berkomunikasi efektif dan santun 2. Laporan hasil telaah buku
peserta didik dapat dilakukan dengan menganalisis atau karya tulis.
3. Lembar penilaian unjuk
dalam tes uraian menggunakan rubrik,
kerja.
berkomunikasi menilai laporan telaah buku dan/atau 4. Instrumen, catatan dan hasil
efektif dan santun karya tulis yang dibuat oleh peserta penilaian aspek sika dan
didik, menilai penyampaian peserta kemampuan berkomunikasi.
didik dalam menyajikan karya di
depan kelas, menilai sikap dan
Guru melakukan Penilaian kreatifitas peserta didik 1. Sampel karya yang telah
penilaian dapat dilakukan melalui Penilaian dinilai
kreativitas peserta karya yang dihasilkan menggunakan 2. Sampel portofolio siswa
3. Lembar dan hasil penilaian
didik rubrik, Melaksanakan pameran hasil
termasuk rubrik penilaian:
karya peserta didik (showcase karya siswa, portfolio dan
portfolio), penilaian proses selama pemecahan masalah.
pembelajaran, terkait dengan
kemampuan mengidentifikasi
permasalahan dan menganalisis
masalah, dan mengajukan solusi, dan
Penilaian kemampuan peserta didik
dalam merancang, menghasilkan, dan
mengkomunikasikan proses
penyelesaian masalah/pembuatan
produk.
Guru melaporkan Guru melaporkan hasil evaluasi mata Sampel laporan hasil evaluasi
hasil penilaian pelajaran serta hasil penilaian setiap mata pelajaran dan penilaian
mata pelajaran peserta didik kepada kepala sekolah peserta didik.
pada setiap akhir pada setiap akhir semester.
semester.
Guru melakukan Setelah melakukan penilaian guru 1. Hasil analisis penilaian hasil
analisis dan melakukan analisis penilaian, belajar.
memanfaatkan program perbaikan/pengayaan dan 2. Program perbaikan (sasaran
perbaikan, materi dan
hasil penilaian. revisi RPP untuk perbaikan proses
jadwal).
pembelajaran. 3. RPP hasil revisi.
Guru Pemanfaatan hasil penilaian oleh guru 1. Hasil analisis penilaian hasil
memanfaatkan untuk mengetahui kemajuan belajar belajar.
hasil penilaian. siswa, kesulitan belajar siswa, dan 2. Daftar identifikasi kesulitan
belajar siswa.
cara melakukan perbaikan proses
3. Rencana perbaikan.
pembelajaran.
Guru mengajar sesuai Seluruh guru mengampu mata Ijazah, sertifikat pendidik,
bidang studinya. pelajaran sesuai dengan jurusan SK pembagian tugas
atau program studi yang mengajar.
dimilikinya.
Jumlah guru dan tenaga Rasio guru terhadap siswa adalah: Dokumen jumlah siswa dan
kependidikan jumlah guru.
mencukupi kebutuhan. - untuk Sekolah adalah 1:9
- untuk SD adalah 1:12
- untuk SMP adalah 1:8
- untuk SMA adalah 1:8
Jumlah guru dan tenaga Setiap mata pelajaran memiliki SK pembagian tugas
kependidikan guru tetap dengan rincian: mengajar, SK penempatan
mencukupi kebutuhan
- untuk SD: guru tetap tiap kelas, 1
guru agama, 1 guru Penjasorkes,
1 guru Musik, 1 guru Bahasa
Mandarin
- untuk SMP: 10 guru tetap
Kel.A: Agama dan Budi
pekerti, PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, Bahasa Inggris
Kel.B: Seni Budaya, PJOK,
Prakarya
- untuk SMA: guru tetap
Kel. A: Agama dan Budi
Pekerti, PPKN, Bahasa
Indonesia, Matematika,
Sejarah, Bahasa Inggris
Kel B: Seni Budaya, PJOK,
Prakarya dan Kewirausahaan
Peminatan Matematika dan
Sains: Matematika, Biologi,
Fisika, Kimia
Peminatan Sosial: Geografi,
Sejarah, Sosiologi dan
Ekonomi
Peminatan Bahasa: Bahasa dan
Sastra Indonesia, Bahasa dan
Sastra Inggris, Bahasa dan
Sastra Asing lainnya.
Guru dan kepala sekolah Guru dapat dijadikan teladan oleh Daftar hadir guru, program
dapat dijadikan teladan siswa dengan berprilaku seperti kegiatan sekolah, dokumen
oleh siswa. berikut ini: penilaian, kotak saran,
majalah dinding, buletin
Selalu hadir dalam mengajar, sekolah, dokumentasi
menepati janji dan sportif dalam
sekolah.
bertindak, berani dan tegas dalam
mempertahankan kebenaran,
bertanggung jawab dalam
mengasuh kegiatan siswa,
Rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik untuk SEKOLAH adalah sebagai berikut:
1 3 22,9 - -
Lahan sekolah harus terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan
jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat. Kemiringan lahan rata-
rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis sempadan sungai dan jalur kereta api. Lahan
sekolah harus terhindar dari gangguan sebagai berikut: a). Pencemaran air, sesuai dengan PP RI
No. 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air; b). Kebisingan, sesuai dengan
Kepmen Negara KLH nomor 94/MENKLH/1992 tcntang Baku Mutu Kebisingan; c).
Pencemaran udara, sesuai dengan Kepmen Negara KLH Nomor 02/MEN KLH/1988 tentang
Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.
Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam peraturan daerah tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau rencana lain yang lebih rinci dan mengikat, dan
mendapat izin pemanfaatan tanah dari pemerintah daerah setempat. Lahan memiliki status hak
atas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun.
Jumlah dan kondisi Memiliki minimum 6 ruang kelas untuk SD Buku inventaris
prasarana cukup dan ukuran minimum sama dengan jumlah siswa x sekolah.
2
memadai. 2m , dengan lebar minimum 5 m dan luas
2
minimum 30 m ; dan kondisi baik. Kriteria
lain dapat dilihat pada table di panduan ini.
Memiliki satu ruang kepala sekolah dengan
2
luas minimum 12 m dan lebar minimum 3 m;
dan kondisi baik.
Prasarana dan sarana Sarana laboratorium digunakan secara efisien dan Data penggunaan
digunakan secara efektif untuk pelaksanaan PEMBELAJARAN yang lab dan alat lab
efisien dan efektif bermutu.
untuk pelaksanaan
PEMBELAJARAN
yang berkualitas
Visi, misi, dan tujuan Visi, misi dan tujuan sekolah mengacu 1. Laporan EDS.
sekolah sesuai pada LEARNING OBJECTIVES, 2. Profil sekolah.
dengan EDS Kebutuhan internal dan eksternal 3. Hasil UN, US.
sekolah.
Visi, misi, dan tujuan Sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah 1.
Notula rapat.
sekolah dipahami dilakukan kepada semua warga sekolah. 2.
Renstra.
oleh semua warga 3.
RKS.
4.
Spanduk, leaflet,
sekolah
brosur.
Sekolah memiliki rumusan visi dan misi 1. Renstra.
yang dipahami oleh semua komponen 2. Notula rapat.
sekolah. 3. Daftar hadir.
Suasana organisasi Semua guru dan komponen sekolah ikut Laporan kegiatan.
mendukung program terlibat dalam pelaksanaan program
sekolah sekolah yang dimuat dalam
perencanaan.
Sekolah menjalin kemitraan dengan 1. Nota kesepahaman
lembaga lain untuk mendukung (MOU).
implementasi rencana kerja sekolah. 2. Laporan kegiatan
kerjasama.
Ada unsur masyarakat RKAS ditetapkan bersama oleh Daftar hadir dan Notula
yang berpartisipasi dalam Yayasan dengan masukan dari stake Rapat penyusunan dan
rapat penetapan besaran holder. penetapan RKAS
pembiayaan yang harus
ditanggung oleh orang tua
murid (jika ada seperti
untuk karya wisata, dll).
Sekolah memiliki Seluruh aset yang dimiliki sekolah Daftar inventaris yang
dokumen nilai asset telah didokumentasikan nilainya. memuat nilai aset
secara menyeluruh. sekolah.
Dokumen penyusutan
nilai asset.
Sekolah Pelita Harapan berkomitmen untuk menyediakan sistem pendidikan yang holistis
dengan memperhatikan perkembangan anak secara menyeluruh. Kami percaya kami sedang
mendidik para pemimpin di masa depan.
Adapun kendala yang kami hadapi sehubungan dengan sempitnya lahan besar di Jakarta secara
khususnya, Yayasan Pendidikan Pelita Harapan harus menggunakan ide yang kreatif dalam
menyediakan program pendidikan yang berkualitas baik dengan keterbatasan lahan yang ada dan
tidak konvensional.