Anda di halaman 1dari 7

“SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN “

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
Desi Fransisca Sihaloho ( 1203151053)
Ega Amanda Dwisukma (1203151042)
Natalie Gultom (1203151073)
Rizky Amanda Putri (1203251032)
Selvi (1203151052)

Kelas : BK Reguler E 2020


Dosen Pengampu : Miswanto.S.Pd., M.Pd
Mata Kuliah : Pengembangan Program BK Di Sekolah

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama pemulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas hasil data yang diperoleh.Tugas
ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Pengembangan Program BK Di Sekolah.
Hasil data ini disusun dengan harapan dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Penulis juga menyadari bahwa hasil data ini masih jauh dari kata sempurna, apabila dalam
tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, penulis mohon maaf.
Penulis juga sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca guna membangun dan
menyempurnakan hasil data yang diperolah ini. Penulis sangat berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 6 Maret 2023

Kelompok 4

i
A. Nama Sekolah :
SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN
Alamat:
JL. LETDA SUJONO NO. 403, TEMBUNG, Kec. Medan Tembung, Kota Medan,
Sumatera Utara, dengan kode pos 20225.

B. Instrumen yang Digunakan:


Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD), Sosiometri.

C. Kelas yang Dituju:


X IPA 1, X IPA 2, X IPA 3, X IPS 1, X IPS 2, XI IPA 2

D. Rasional :
Masa ini bimbingan dan konseling merupakan salah satu kebutuhan terhadap
jalannya pendidikan di Indonesia. Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah
merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada
umumnya dan siswa pada khususnya disekolah dalam rangka meningkatkan mutunya.
Pelayanan bimbingan merupakan bagian integral dari program pendidikan itu dan
karena sebagian besar dari tumpukan masalah yang dihadapi oleh peserta didik justru
bersumber dari keanekaragaman tuntutan belajar disekolah. Maka, para konselor
sekolah harus mengenal bidang pendidikan sekolah secara konkret.
Tanggung jawab sekolah ialah membantu para siswa, baik sebagai pribadi
maupun sebagai calon anggota masyarakat, dengan mendidik dan menyiapkan siswa
agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat, berkompetensi, mandiri, dan mampu
menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya seperti yang tercantum dalam
tujuan pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 2003), yaitu: (1) beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki pengetahuan dan
keterampilan, (4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, (5) memiliki kepribadian
yang mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Dalam proses bimbingan dan konseling disekolah yang diselenggarakan oleh
SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN dihadirkan tantangan yang kompleks antara

1
lain problematika terhadap kedisplinan diri dan kepatuhan terhadap tata tertib,
kurangnya percaya diri, kesulitan memahami pelajaran tertentu, dan lainnya.
Pernyataan diatas merupakan fakta yang didapat dilapangan, sejalan dengan hasil
asesmen kebutuhan peserta didik didapatkan salah satu permasalahan yang dihadapi
peserta didik yakni masalah kejujuran. Terkadang beberapa siswa atau peserta didik
masih menyadari mereka tidak bisa berperilaku atau bertutur kata jujur kepada salah
satu hal yang dihadapinya.
Hal-hal yang didapatkan siswa di dalam atau luar sekolah akan berdampak
dimanapun mereka berada, masalah kejujuran yang acap kali didapatkan di lingkungan
sekolah misalnya, mencontek sedangkan yang didapatkan di luar sekolah misalnya
berbohong kepada orang tua saat mereka ingin pergi kesekolah namun ternyata mereka
membolos.
Akan tetapi, mengingat peserta didik merupakan individu yang sedang tumbuh
dan berkembang sudah sepatutnya sebagai orang dewasa atau guru mendampingi
mereka guna memenuhi tugas perkembangannya sebagai individu. Tidak terkecuali ada
beberapa potensi yang pasti dimiliki oleh peserta didik yang dapat membantu mereka
tumbuh menjadi pribadi yang baik maka kebutuhan-kebutuhan dalam bidang pribadi,
sosial, belajar dan karirnya bisa tersalurkan dengan benar.
Budaya sekolah yang menjunjung tinggi akhlak mulia masih memiliki harapan
untuk bisa membenahi dan mendampingi peserta didik dalam penanganan masalahnya
hingga terbentuk pribadi yang berprestasi dan berakhlak mulia. Di samping itu daya
dukung yang tersedia di SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN dapat dikatakan cukup
memenuhi baik dari segi prasarana dan sarana serta kontribusi pihak luar seperti
orangtua/masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, dengan berbagai keunggulan yang dimiliki serta tantangan
yang dihadapi layanan bimbingan dan konseling yang akan diselenggarakan di SMA
SWASTA PRAYATNA MEDAN berkomitmen untuk membantu penyelesaian
berbagai problem yang dialami oleh peserta didik, termasuk membantu perkembangan
peserta didik dalam meningkatkan kejujuran serta belajarnya. Rancangan program yang
dideskripsikan secara rinci dalam dokumen ini merupakan bukti dari komitmen untuk
memberikan layanan bimbingan dan konseling yang profesional bagi peserta didik di
SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN.

2
E. Dasar Hukum :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
2. SK Mendikbud No. 025/0/1995 tentang petunjuk teknis ketentuan pelaksanaan
jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Bimbingan dan konseling adalah
pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun
kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang
bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir,
melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
3. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 27 TAHUN
2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK
DAN KOMPETENSI KONSELOR. Standar kualifikasi akademik dan
kompetensi konselor dikembangkan dan dirumuskan atas dasar kerangka pikir
yang menegaskan konteks tugas dan ekspektasi kinerja konselor. Konteks tugas
konselor berada dalam kawasan pelayanan yang bertujuan mengembangkan
potensi dan memandirikan konseli dalam pengambilan keputusan dan pilihan
untuk mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli
kemaslahatan umum.
4. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas bab 1 pasal 1 ayat 1, pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta kerampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
5. Keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai
salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong
belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur (UU No. 20 Tahun 2003
Pasal 1 Ayat 6).
6. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014. operasional
3
penyelenggaraan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan disusun
Panduan Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, dan SMK/MAK
7. Permendiknas No. 22/2006 tentang standar isi dan satuan pendidikan dasar dan
menengah
Pelayanan konseling :
a. memberiakan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat.
b. Masalah pribadi, kehidupan sosial belajar dan pengembangan karir.
c.Di fasilitasi/dilaksanakan oleh konselor.

F. Visi Sekolah :
“Unggul dalam prestasi, terampil dalam perbuatan,mulia dalam akhlak”

G. Misi Sekolah :
1. Menciptakan siswa yang cerdas akan disiplin ilmu dan kegiatan ekstrakurikuler
yang dipilih.
2. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan secara insentif kepada seluruh
warga sekolah dan masyarakat.
3. Meningkatkan peranan perpustakaan.
4. Membekali siswa dengan nilai keagamaan.
5. Menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif.

4
5

Anda mungkin juga menyukai