MK. PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN PRODI S1
BK - FIP
SKOR NILAI :
Psikologi Perkembangan Anak
NIM : 1203151062
OKTOBER 2020
1
EXECUTIVE SUMMARY
Critical Book Riview ini bertujuan untuk membantu penulis untuk lebih
memahami bagaimana cara mengkritik, menelaah dan memahami isi pokok dari sebuah
buku. Serta mengetahui kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut.
Sadar atau tidak sadar keterampilan mengkritik ini tidak begitu mendapat
perhatian pada buku buku makalah serta karangan lain nya selama ini kita hanya
membaca tanpa mengetahuibagimana kaalimat kalimat dann kosa kata yang digunakan.
Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan prsoes proses
berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikiran nya. Semakin
terampil seseorang berbahasa , semakin cerah dan cerdas pula jalan pikiran nya.
Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak
latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berfikir.
i
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 30
B. Saran ........................................................................................................................................ 30
ii | P a g e
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 30
LAMPIRAN ........................................................................................................................................... 31
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
Seringkali kita bingung untuk memilih buku referensi untuk dibaca. Kadang kita
memilih satu buku dan membacanya sampai habis namun masih bingung dengan isinya.
Maka dari itu, penulis membuat CBR Psikologi Perkembangan dengan tujuan
memudahkan pembaca untuk memahami isi pokok dari suatu buku.
B. Tujuan CBR
Tujuan dibuatnya tugas Critical Book Review (CBR) ini untuk menyelesaikan
tugas dalam mata kuliah Psikologi Perkembangan. Serta menambah wawasan tentang
mengkritik atau menganalisis sebuah buku dan membandingkan dua buku yang berbeda
dengan topic yang sama. Yaitu, kelengkapan pembahasannya, keterkaitan antar babnya,
dan kekurangan dan kelebihan dari buku yang dianalisis.
C. Manfaat CBR
1|Page
Membantu kita dalam menemukan kekurangan dan kelebihan dari sebuha
buku
D. Identitas Buku
Buku Utama
Buku Pembanding
2|Page
BAB II
RINGKASAN BUKU
Terkait dengan perkembangan anak, berikut ini akan diuraikan secara khusus
perkembangan anak dari masa pranatal hingga remaja (Berk, 2009, Santrock, 2009,
Papalia dkk., 2009).
1. Periode Pranatal: dari konsepsi hingga lahir. Periode ini berlangsung kurang
lebih sembilan bulan di dalam kandungan.
2. Periode bayi dan balita: lahir hingga usia 18 - 24 bulan. Periode bayi adalah masa
ketika seseorang tergantung secara ekstrim pada orang dewasa untuk memenuhi
kebutuhan penggemar, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan afeksi.
3. Periode kanak-kanak awal: sekitar usia 2 hingga 6 tahun. Periode kanak-kanak
awal sering pula disebut sebagai periode prasekolah.
4. periode usia sekolah: berlangsung sekitar usia 6 hingga 11 tahun. Pada periode ini
anak-anak belajar tentang lingkungan yang lebih luas dan menguasai tanggung
jawab baru yang tanggung jawab orang dewasa.
3|Page
5. Periode remaja: berlangsung sekitar usia 11 hingga 18 tahun. Periode ini
berpindah-pindah ke masa dewasa. Pubertas mengarah pada ukuran tubuh orang
dewasa dan kematangan seksual. Perubahan fisik pesat. Berpikir menjadi lebih
abstrak dan idealis.
Baltes, dkk. (dalam Papalia, dkk., 2009) Identitas tujuh prinsip kunci tentang
pendekatan perkembangan sepanjang hidup:
4|Page
4. pengaruh waktu: periode sensitif atau kritis
Apabila kita melihat anak, kita bisa memandangnya dari beberapa sudut pandang
seperti sudut pandang fisiologis dan psikologis. Perbedaan di antara perbedaan. Secara
fisiologis, anak dilihat dari sudut pandang fisiknya berkembang. Perkembangan rentang
usia anak menurut papalia, Olds, & Feldman (2010) adalah:
1. Perkembangan otak, Pada saat dilahirkan berat otak anak hanya 25% dari berat
otak orang dewasa. Berat otak ini akan mencapai 90% saat anak di usia 3 tahun
dan terbentuk saat janin berusia 2 minggu.
2. Pertumbuhan badan, pertumbuhan badan anak sangat terlihat signifikan pada
dilahirkan hingga 3 tahun, terutama pada beberapa bulan setelah dilahirkan.
3. Pertumbuhan gigi, gigi pertama mulai muncul pada usia 6 bulan atau lebih. Akan
tetapi kegiatan anak memasukkan semua barang yang dipegangnya ke dalam
mulut sudah berlangsung sejak dilahirkan.
4. Pertumbuhan motoric, perkembangan motoric berkembang pesat pada anak-
anak terutama usia awal. Dari yang hanya diam ditempat menjadi anak yang
selalu bergerak kesana kemari.
5. Karakteristik bawaan, anak merupakan percampuran gen antara kedua orang
tuanya. Oleh karena itu, anak memiliki beberapa hal yang sama dengan orang
tuanya. Hal yang paling terlihat pada anak adalah karakteristik fisik.
5|Page
6. Kebutuhan dasar anak, pada saat anak dilahirkan, kebutuhan mendasar anak
adalah kebutuhan fisik. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi anak akan
meninggal.
Sedangkan secara psikologis, anak lebih dari sudut pandang bagaimana cara berpikir,
pemahaman tentang relasi dan emosi mereka berkembang.
Terdapat batasan yang jelas mengenai anak dan siapa yang bertanggung jawab untuk
mengasuhnya. Hak dan kewajiban anak juga ada, di dalam hal apa saja anak dilindungi
serta perhatian khusus pada anak-anak dengan situasi tertentu, seperti keadaan perang
dan lain-lain. Konsekuensi pidana juga dijabarkan dengan detail dan diberikan pada
pihak-pihak yang melakukan tindakan tidak tepat kepada anak.
6|Page
C. BAB 3 Perkembanagn fisik-motoris anak
Ada 4 faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik seorang anak, yaitu hereditas
(keturunan), hormon, nutrisi, dan penyakit infeksi. Masalah dalam perkembangan fisik
yang sering melihat anak usia 4-6 tahun adalah masalah malnutrisi (kekurangan gizi)
serta obesitas (kegemukan).
Faktor yang mempengaruhi penguasaan keterampilan fisik motorik pada anak adalah
faktor genetik/bawaan/keturunan, maturation| kematangan alat-alat tubuh serta faktor
latihan dan pengalaman. Anak- anak prasekolah juga masih membutuhkan dukungan
7|Page
dan dorongan dari orang dewasa untuk mengembangkan rasa percaya diri dan perasaan
kemampuannya dalam melakukan berbagai kegiatan fisik.
Anak dapat melatih penguasaan keterampilan motorik kasar dan motorik halus
melalui kegiatan bermain. Bermain adalah dunia anak dan bermain menyenangkan bagi
anak. Bermain bagi anak membutuhkan lingkungan yang cukup luas untuk bergerak dan
ketersediaan alat/material yang cocok untuk melatih kemmapuan fisik-motoris nya.
Tokoh dari teori perkembangan psikososial adalah Erik Erikson. Menurut pandangan
psikososial, kematangan fisik mempunya dampak personal dan sosial. Kematangan dan
harapan masyarakat menciptakan delapan krisis atau isu yang harus dipecahkan oleh
individu. Kedelapan tahap psikososial Erikson meliputi:
Basic trust vs basic mistrust (dari lahir hingga sekitar usia 1 tahun),
Autonomy vs shame and doubt (sekitar usia 2 hingga 3 tahun),
Initiative vs guilt (sekitar usia 4 sampai 5 tahun),
Industry vs inferiority (sekitar usia 6 tahun hingga pubertas),
Identity and repudiation vs identity diffusion (masa remaja),
Intimacy and solidarity vs isolation (masa dewasa mada),
Generativity vs stagnation and self-absorption (masa usia tengah baya),
Integrity vs despair (masa usia lanjut).
Dalam teori psikososial Erikson, setiap tahap dibangun dari tahap sebelumnya dan
mempengaruhi bentuk dari tahapan yang kemudian. Abraham Maslow menggambarkan
kebutuhan dasar manusia melalui teori hierarki kebutuhan. Hierarki kebutuhan
menunjukkan bahwa kebutuhan dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum manusia
memenuhi kebutuhan lainnya yang lebih tinggi.
8|Page
Pengertian Resiliensi
Wagnild dan Young (dalam Ahern, Kiehl, Sole, & Byers, 2006) mendefinisikan
resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk mampu beradaptasi dan bereaksi
secara sehat dan produktif dalam situasi yang sulit dan tidak menguntungkan.
Anak yang resilien adalah anak yang tetap tenang dan kompeten di bawah tantangan
atau ancaman atau anak yang mampu bangkit kembali (bounce back) dari kejadian-
kejadian traumatis.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi resiliensi, yaitu faktor risiko dan faktor
protektif (Barankin dkk., 2008). Faktor risiko meliputi karakteristik individu, keluarga,
dan lingkungan. Faktor risiko merupakan karakteristik individu, keluarga, dan
lingkungan yang dapat menurunkan resiliensi sesorang.
9|Page
E. BAB 5 Perkembangan Moral dan Agama pada Anak Usia 4-6 Tahun
Perkembangan moral istilah moral atau moralitas mengacu pada suatu kumpulan
aturan dasar yang berlaku secara umum mengenai benar dan salah (McDevitt & Ormrod,
2002). Dengan demikian, yang dimaksud perkembangan moral adalah bagian dari proses
pembelajaran anak atas aturan-aturan dasar.
a. Sosialisasi.
b. Kognisi.
C. Emosi.
10 | P a g e
Anak cenderung bertingkah laku sesuai norma, terutama untuk menghilangkan rasa
cemas yang timbul. Emosi yang tidak menyenangkan, seperti malu, rasa bersalah, dan
rasa cemas, menghalangi anak untuk bertingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan.
Tingkat Prakonvensional
Tingkat ini terutama dialami oleh anak usia prasekolah, kebanyakan anak usia
sekolah dasar awal, dan beberapa individu usia remaja (Colby & Kohlberg,
prakonvensional adalah bentuk penalaran moral yang paling awal dan paling muda, di
mana individu belum mengadopsi atau menginternalisasi kesepakatan masyarakat
mengenai benar dan salah. 1984 dalam McDevitt & Ormrod, 2002).
Menurut Piaget individu adalah makhluk yang aktif, dia tida menerima begitu saja
pengetahuan yang ada di sekitarnya. Individu secara aktif mengkonstruk
pengetahuannya sendiri dan hal terseha dilakukan melalui proses organisasi dan
adaptasi (melalui asimilasi dan akomodasi). Dari proses tersebut akan terbentuk skema
(schema), vitu sekumpulan pikiran atau kegiatan yang sama serta terorganisasi.
Menurut Piaget perkembangan kognitif seorang anak terdiri dari empat tahapan
berikut (Miller, 1993; Dodgw, dkk., 2002; Devitt & Ormrod, 2002; Papalia, dkk., 2004).
11 | P a g e
1. Tahap sensorimotor (sensorimotor period) dimulai sejak lahir hingga kurang
lebih usia 2 tahun.
2. Tahap praoperasional (preoperational period) dimulai sejak usia 2 tahun hingga
kurang lebih usia 6 atau 7 tahun.
3. Tahap operasi konkret (concrete operations period) dimulai sejak usia 6 atau 7
tahun hingga kurang lebih usia 11 atau 12 tahun.
4. Tahap operasi formal (formal operations period) dimulai sejak usia 11 atau 12
tahun hingga dewasa.
Lingkungan sosial dan budaya seorang anak memegang pcrana penting dalam
perkembangan kognitif seorang anak. Oleh karenanya interaksi dan komunikasi sosial
anak dalam kehidupan akan membentuk perkembangan berpikir dan mental mereka.
Menurut Vygotsky apabila anak mengembangkan fungsi mentalnya dengan bantuan atau
dengan berkolaborasi bersama teman scbaya yang lebih mampa maka akan ada
perbedaan pencapaian dibandingkan apabila mengerjakannya sendiri.
Lingkungan atau orang lain diperlukan dalam rangka membantu anak untuk pindah
dari tingkat kemampuan aktual (saat ini) menuju tingkat kemampuan lebih tinggi yang
12 | P a g e
akan ia capai melalui pertolongan tersebut. Penyediaan kesempatan mengalami
mengoptimalkan perkembangan otak anak.
Bahasa, Bicara, Dan Komunikasi Ada beberapa istilah penting pada aspek
perkembangan bahasa, yaitu bahasa, bicara, dan komunikasi. Menyatakan bahwa bahasa
adalah sistem komunikasi yang berdasarkan kata-kata dan tata bahasa. Sedangkan
menurut Otto (2010), bahasa adalah suatu sistem dari simbol (baik) lisan.
Istilah penting ketiga dalam aspek perkembangan bahasa adalah komunikasi. Kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru (2009 hal : 468) memberikan banyak definisi untuk
menjelaskan istilah ini, yaitu
13 | P a g e
kontak; perhubungan. Hulit dan Howard (1997) menjabarkan komunikasi sebagai
proses pengiriman dan penerimaan informasi, ide, perasaan, atau pesan.
Empat aspek atau komponen dari bahasa, yaitu phonology (fomologi) yaitu
pengetahuan tentang bunyi bahasa (Sounds of languange); Semantics (semantik) yaitu
penngetahuan tentang kata-kata dan artinya (word meaning); Grammar adalalah
peraturan yang digunakan untuk menggambarkan struktur bahasa (ruler of language
structure) aturan tata bahasa, terdiri atas dua bagian utama yaitu, Syntax adalah aturan
penggabungan kata menjadi kalimat, Morphology adalah pengetahuan tentang struktur
kata yang mengindikasikan tata bahasa. Komponen yang terakhir adalah Pragmatics
(pragmatik), yaitu pengetahuan tentang aturan yang mengakibatka serasi tidaknya
pemakaianbahasa dam komunikasi.
Masalah perkembangan bahasa yang sering dialami anak usia 4-6 tahun yaitu:
kesulitan untuk mengunggkapkan keinginan secara verbal dan kesulitan untuk
berkomunikasi dengan menggunakan kalimat lengkap. Cadel merupakan salah satu
bentuk kesalahan artikulasi yang paling banyak dijumpai pada anak.
Terdapat beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh guru TK untuk mendorong
perkembangan bahasa anak usia 4-6 tahun, yaitu
14 | P a g e
2) guru menjadi contoh/model penggunaan bahasa yang baik;
3) guru menciptakan lingkungan sekolah yang kaya stimulasi bahasa;
4) Guru menyadari adanya perbedaan individual yang akan mempengaruhi
perkembangan bahasa anak;
5) Guru melibatkan orang perkembangan bahasa anak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009), seni diartikan sebagai elok, indah;
kecakapan membuat, menciptakan sesuatu yang indah-indah; suatu karya yang
diciptakan dengan kecakapan luar biasa. Apabila kita melihat definisidefinisi di atas, kita
akan melihat bahwa di dalam seni ada sesuatu yang indah yang diproduksi, diperoleh
dari pengalaman-pengalaman melakukan eksplorasi, dan hasilnya bisa dinikmati oleh
orang banyak.
Hal yang penting untuk dilakukan pada saat kita melakukan kegiatan seni dengan
anak adalah:
15 | P a g e
2. Beri tahu mengenai batas waktu secara konkret dengan cara menggunakan jam
dinding.
3. Anak berbagi materi dengan teman-teman.
4. Anak meletakkan hasil karya di tempat yang aman.
5. Anak harus membereskan bersama-sama sisa materi yang ada.
Lowenfeld & Brittain dalam Brewer (1992) dan Lowenfeld dalam Donley (1985,
1987) menyatakan bahwa tahapan perkembangan menggambar anak terbagi menjadi
scribbling, preschematic dan schematic.
Dengan penelitian yang lebih khusus, Cox (1997) membagi tahapan menggambar
orang menjadi scribbling, tadpole figure, transitional figure, dan conventional figure.
Elemen dasar dalam gambar adalah garis, warna, ruang, tekstur, bentuk, dan pola.
Musik dan gerakan biasanya mulai ditanggapi dengan serius saat anak usia 4-5 tahun
karena didukung oleh kematangan fisik dan kognitif. Elemen dasar dari musik adalah
ritme (beat, melody rhytm,tempo, rests), tone (pitch, tune, timbre, dynamic), dan form
(phrase, repetition, variation, contrast). Elemen dasar dari gerakan adalah kesadaran
tubuh, ruang, waktu, dan kekuatan.
Istilah bermain merupakan konsep yang perlu dipahami secara tepat, agar tidak
terjadi kesalahan dalam menilai kegiatan yang dilakukan oleh anak prasekolah. Dari
berbagai literatur yang membahas definisi bermain, penulis menarik kesimpulan bahwa
sampai usia prasekolah (5/6 tahun) bermain merupakan kegiatan yang semata-mata
dilakukan demi mendapatkan rasa senang, tanpa tujuan tertentu.
16 | P a g e
1. Teori Psikoanalisis
Sigmund Freud (1856 - 1939) Bermain mempunyai nilai yang sama
seperti fantasi atau lamunan, sebab harapan yang tidak terpenuhi, konflik
di dalam diri dapat diproyeksikan ke luar. Oleh karena itu, Freud dan Anna
Freud meyakini bahwa bermain memegang peranan penting pada
perkembangan emosi anak (dalam Hughes, 1999).
Erik Erikson (1902-1994) Erikson tidak sependapat dengan Freud, ia
menyatakan bahwa bermain mempunyai fungsi untuk membangun ego
yang schat. Melalui bermain, anak memperoleh berbagai keterampilan
fisik maupun sosial sehingga berdampak pada terbentuknya harga diri
yang positif (dalam Hughes, 1999).
2. Teori Kognitif
Jean Piaget (1896-1980) Dalam menjelaskan teori bermain, Piaget
menyorotinya dari perkembangan kognitif manusia. Perkembangan
kognitif berlangsung melampaui tahapan-tahapan tertentu, sampai pada
akhirnya proses berpikir anak akan menyamai orang dewasa.
Jerome Singer (1935- sekarang) Singer mengemukakan constructive
cognitive-affective account of play (dalam Johnson, dkk., hal 13).
Maksudnya, kegiatan bermain, terutama bermain khayal, mempunyai
sumbangan yang bermakna terhadap perkembangan seorang anak, baik
pada aspek kognitif maupun emosional, karena keduanya berhubungan.
Dia mengajukan teori ini untuk menyanggah teori dari Freud dan Piaget,
yang dianggap mempunyai kelemahan.
17 | P a g e
Bermain menjadi Hak Anak, yang tertuang dalam Hak Anak yang diratifikasi oleh
pemerintah Indonesia pada tahun 1990 dari deklarasi PBB Pasal 7 ayat 3. Dari kegiatan
bermain anak dapat memetik berbagai manfaat, baik dalam perkembangan fisik dan
motoriknya, emosi dan sosialnya, serta aspek kognitif dan bahasanya.
Tiga temperamen bayi, yaitu easy children, difficult children, dan slow-towarm-up
children, dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian di beberapa area, seperti
tingkat aktivitas, irama biologis, kecenderungan untuk mendekat atau menghindar,
kemampuan beradaptasi, ambang sensori, intensitas atau tingkat energi reaksi, suasana
hati, rentang perhatian dan ketekunan, serta perhatian yang mudah teralih.
Minat dapat dijadikan media untuk meningkatkan prestasi dan memotivasi anak.
Terdapat tiga gaya belajar yang berbeda-beda pada anak, yaitu visual, auditori, dan
kinestetik.
18 | P a g e
Kualitas hubungan antaranggota keluarga sebenarnya lebih penting dalam
perkembangan anak ke arah yang positif tanpa memperhatikan apakah anak tersebut
berasal dari keluarga batih, keluarga besar atau keluarga dengan orang tua tunggal.
Meskipun urutan kelahiran dapat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anak,
kesimpulan yang dibuat harus mempertimbangkan pula faktor-faktor yang lain, seperti
faktor herediter, kompetensi orang tua dalam pengasuhan, pengaruh teman dan sekolah,
faktor sosial-ekonomi, faktor sosial-historis, serta variasi budaya.
Anak yang diabaikan dan dianiaya, baik secara fisik, seksual maupun emosional,
umumnya akan memiliki perkembangan yang buruk. Ada sejumlah perbedaan antara
orang tua dari status sosial ekonomi tinggi dan rendah dalam pengasuhan dan nilai-nilai
yang ditekankan. Namun, perbedaan tersebut tidak berlaku mutlak. Perceraian dapat
membawa dampak yang buruk bagi anak namun dampak tersebut akan bervariasi,
tergantung pada karakteristik pribadi dan keluarga, seperti tingkat konflik; usia anak,
gender, dan temperamen, reaksi emosional orang tua; serta jumlah waktu yang
dihabiskan dengan masing-masing orang tua.
Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kemampuan di luar
rentang kemampuan anak sebayanya. Salah satu kelompok anak dengan kebutuhan
khusus berdasarkan aspek kecerdasan lah keberbakatan (giftedness) dan retardasi
mental (mentally retarded).
19 | P a g e
pintar. Diagnosis terhadap anak retardasi mental harus diberikan oleh profesional
(dokter, psikolog atau psikiater). Dua karakteristik dasar anak retardasi mental adalah
sebagai berikut.
Penyebab keadaan retardasi mental pada anak biasanya akibat beberapa keadaan
seperti berikut.
1. Kondisi genetik yang tidak normal, misalnya sindroma down; atau karena
keturunan.
2. Keadaan kurang gizi yang dialami ibu ketika sedang hamil.
3. Kekurangan oksigen ketika proses kelahiran yang sulit.
4. Kondisi keluarga yang tidak menguntungkan ketika masa kanak- kanak.
Terdapat 3 kelompok anak retardasi mental, yaitu anak mampu didik (anak yang
dengan potensi kecerdasannya masih dapat dididik hingga menguasai pendidikan
dasar), anak yang mampu latih (anak yang kecerdasannya tidak memungkinkan untuk
menguasai pendidikan dasar, namun dapat meningkatkan untuk melakukan pekerjaan
tertentu), dan anak yang perlu bantuan (anak yang sudah tidak dapat lagi mengatur
dirinya sendiri).
1. Medis Penyakit parah kronis (chronic iliness) dan serious injuries dagut
memperlambat perkembangan anak.
2. Fisik Kekurangan fisik dapat menyebabkan rendahnya tingkat kecerdasan anak
dibandingkan dengan rata-rata sebanyaknya.
3. Kognisi Mengalami kesulitan pada aspek kognisi (persepsi, bahasa, daya ingat
dan metakognisi).
20 | P a g e
4. Emosi dan perilaku Ciri-ciri gangguan emosi yaitu, depresi, anxiety disorder,
conduct, autism
Menurut Gardner ada delapan jenis kecerdasan, yang terdiri dari aspekaspek sebagai
berikut:
Kemampuan kecerdasan ini tercermin dalam ketajaman melihat pola (model) dan
melakukan pendekatan terhadap suatu situasi secara logis.
Menggunakan tubuh atau bagian anggota tubuh untuk memecahkan masalah dan
berkomunikasi.
21 | P a g e
7. Kecerdasan dalam diri-intrapersonal (intrapersonal intelligen)
Memiliki kepekaan akan perasaan yang paling dalam dari diri sendiri, mengetahui
kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
22 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut buku Psikologi dikatakan dalam Papalia, Olds, dan Feldman (2009)
Perkembangan anak, merupakan suatu studi ilmiah tentang pola-pola perubahan dan
stabilitas di sepanjang rentang kehidupan manusia. Hal itu menunjukkan bahwa
manusia mengalami perubahan dalam beberapa hal, misalnya dalam hal tinggi dan berat
badan, perbendaharaan kata, dan kematangan berpikir. Akan tetapi, ada pula halhal
yang cenderung menetap, seperti temperamen dan kepribadian. Sedangkan dalam buku
Perkembangan Peserta Didik, Perkembangan manusia merupakan sebuah perubahan
secara bertahap dalam kemampuan, emosi, dan keterampilan yang terus berlangsung
hingga mencapai usia tertentu
Dalam buku utama disebutkan hakikat anak ditinjau dari segi fisiologis dan
psikologis. Fisiologis merupakan sesuatu yang berhubungan dengan fisiologi yang
mempelajari susunan dan fungsi-fungsi normal tubuh. Fisiologis dilihat dari
perkembangan otak, perkembangan badan, pertumbuhan gigi, perkembangan motoric,
karakteristik bawaan, kebutuhan dan kebutuhan dasar anak.
Psikologis merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan psikis yang berupa
jiwa atau pikiran manusia (oxford Dictionary of Psychology, 2005). Segi psikologis
meliputi perkembangan kognitif anak dan perkembangan social anak.
Dalam buku pembanding, hakikat peserta didik meliputi: peserta dididk merupakan
manusia yang memiliki diferensi potensi dasar kognitif atau intelektual, afektif, dan
psikomotorik; peserta didik merupakan manusia yang memiliki imajinasi, persepsi, dan
dunianya sendiri, bukan sekedar miniature orang dewasa.
23 | P a g e
c. Pembahasan Bab 3 Tentang Perkembangan fisik-motoris Anak
e. Pembahasan Bab 5 Tentang Perkembangan Moral dan Agama Anak Usia 4-6
Tahun
Menurut Bowlby, anak-anak yang dipisahkan dari orang tua mereka maju melalui
tiga tahap: protes, putus asa, dan detasemen atau menerima pemisahan. Setelah
melakukan aksi pertama menolak menerima perpisahan, kemudian kehilangan harapan,
dan akhirnya anak menerima pemisahan dan mulai menanggapi perhatian pengasuh
baru.
24 | P a g e
Istilah moral atau moralitas mengacu pada suatu kumpulan aturan dasar yang
berlaku secara umum mengenai benar dan salah (McDevitt & Ormrod, 2002). Dengan
demikian, yang dimaksud perkembangan moral adalah bagian dari proses pembelajaran
anak atas aturan-aturan dasar.(buku utama)
Menurut Piaget perkembangan kognitif terjadi antara umur 2 dan tahun sebagai
tahap praoperasional. Pada tahap ini, anak-anak meningkatkan penggunaan bahasa dan
simbol lainnya, mereka meniru perilaku dan permainan orang dewasa. Anak-anak
mengembangkan daya tarik dengan bahasa atau katakata baik dan buruk. Anak-anak
juga memainkan permainan membuat-percaya: menggunakan kotak kosong sebagai
mobil, bermain dalam keluarga dengan saudara, dan memelihara persahabatan imajiner.
Piaget juga menggambarkan tahap praoperasional dalam hal apa yang anak-anak tidak
bisa lakukan.
Menurut Piaget perkembangan kognitif seorang anak terdiri dari empat tahapan
berikut (Miller, 1993; Dodgw, dkk., 2002; Devitt & Ormrod, 2002; Papalia, dkk., 2004).
25 | P a g e
Berdasarkan pernyataan ahli diatas dalam buku pembanding tidak detail dalam
penjelasannya. Dapat disimpulakn pengertian Perkembangan kognitif adalah suatu
proses genetik yaitu proses yang didasarin atas perkembangan sistem syaraf.
26 | P a g e
Tingkat ketiga, moralitas pasca konvensional (postconventional morality), terkait
dengan sifat relatif menerima dan berubah dari peraturan dan perundang-undangan
(Tahap 5), serta mengarahkan perhatian hati nurani dengan hak asasi manusia (Tahap
6).
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa seni termasuk dasar
perkembangan individu dan moral pada individu terjadi 6 tingkat perubahan.
Menurut McDevitt dan Ormrod, sering sulit memisahkan pengaruh elatif dari faktor
keturunan dan lingkungan terhadap karakteristik peserta didik. Peserta didik yang
memiliki genetik yang sama (misalnya, saudara- saudara, orang tua, dan anak-anak
mereka) biasanya tinggal di lingkungan yang sama juga. Jadi ketika kita melihat
kesamaan dalam kecerdasan intelektual (IQ) di antara anggota keluarga yang sama, sulit
untuk mengetahui apakah kesamaan mereka disebabkan oleh gen atau lingkungan
tempat anggota keluarga itu berada.
Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa IQ setiap individu belom tentu
faktor bisa diturunkan melalui orang tua atau keturunan. Namun demikian, menurut dua
pakar ini secara signifikan hasil penelitian memberitahu kita bahwa faktor keturunan
dan lingkungan mempengaruhi kecerdasan peserta didik
Dalam Buku Utama Gender, temperamen, minat, dan gaya belajar dapat
menyebabkan perbedaan individual dalam belajar. Perbedaan gender dapat diamati
dalam empat area kegiatan bermain, yaitu bermain fisik (motor or physical play),
bermain sosial (social play), bermain dengan objek (object play), dan bermain pura-pura
(pretend play).
27 | P a g e
Dalam buku pembanding, gemder menyebabkan perbedaan individual dalam belajar.
Perbedaan gender juga sengat berpengaruh pada kegiatan belajar anak.
Dalam buku utama, anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang memiliki
kemampuan diluar rentang kemampuan anak sebaya nya. Salah satu kelompok anak
dengan kebutuhan khusus berdasarkan aspek kecerdasan adalah keterbakatan dan
retardasi mental.
Dalam buku utama, pandangan terkini mengenai kecerdasan berubah dari yang
menekankan pada kemampuan logika dan verbal menjadi kemmapuan yang sifatnya
jamak. Pendekatan perkembangan dalam belajar menandai bahwa anak tumbuh dan
berkembang sebagai sesuatu keseluruhan, tidak hanya dalam satu dimensi saja yang
berkembang pada suatu waktu tertentu atau sebaliknya tidak semua dimensi memiliki
kecepatan perkembangan yang sama. Kebutuhan ini dapat difasilitasi oleh pendekatan
intiligensi majemuk, karena pendekatan ini memusatkan perhatian kepada
28 | P a g e
mengidentifikasi serta mengembangkan kelemahan dan kekuatan anak serta
menekankan belajar melalu pengalaman
29 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengadaan tugas Critical Book Report dapat menambah wawasan siswa tentang
materi yang akan dipelajari dalam perkuliahan dengan meresume sendiri buku-buku
yang menjadi bahan acuan dan pedoman. Dengan Critical Book Report, dapat
memperbandingkan beberapa buku dan dapat menyesuaikan materi yang akan
dipelajari dengan materi yang terdapat dalam buku sehingga dapat saling
memperlengkapi wawasan dalam beberapa buku yang belum sesuai dengan bahan
materi yang akan dipelajari
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review, riview menyarankan
agar psikologi perkembangan dapat dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru,
orangtua, maupun masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalam berbagai hal
kehidupan. Menyadari bahwa penulis harus menjelaskan Critical Book Review dengan
sumber-sumber yang lebih banyak. Dan agar dalam pengetikan tidak terdapat huruf
yang salah. Penulis juga jangan membuat kata-kata atau kalimat yang bertele-tele karena
akan membuat pembaca merasa bosan.
Daftar Pustaka
30 | P a g e
LAMPIRAN
31 | P a g e
32 | P a g e
33 | P a g e