Psikologi perkembangan
DOSEN PENGAMPU : Nani Barorah,S.Psi,MA,P.
Yeni Marito S.Spsi,P.Si
Disusun Oleh :
Nim : 1193351056
2019
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya. Saya dapat menyelesaikan
penulisan Critical Book Report yang merupakan tugas dari mata kuliah Filsafat
Pendidikan.
Saya menyadari, Critical Book Report ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
baik dari segi isinya maupun struktur penulisannya. Untuk itu saya mengharapkan
kritik dan saran positif untuk perbaikan Critical Book Report dikemudian hari.
Medan,september 2019
Daftar Isi
HALAMAN
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................iii
A.LATAR BELAKANG...............................................................................1
B.TUJUAN...............................................................................................2
C.MANFAAT...........................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP.........................................................................................................6
A.KESIMPULAN.................................................................................................7
B.SARAN..........................................................................................................8
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
2.TUJUAN
Bab II
PEMBAHASAN
A. Isi Buku Utama
BAB I PENDAHULUAN
Dewasa ini ada tiga teori atau pendekatan mengenai perkembangan, yaitu pendekatan –
pendekatan kognitif, belajar atau lingkungan, dan etologis.
1. Masa anak merupakan periode perkembangan yang cepat dan terjadinya perubahandalam
aspek perkembangan
2. Pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan
berikutnya.
3. Pengetahuan perkembangan anak dapat membuat mereka mengembangkan diri, dan
memecahkan masalah yang dihadadpinya.
4. Melalui pemahaman tentang faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan anak,
dapat diantisipasi tentang berbagai upaya untuk memfasilitisai perkembangan tersebut,
baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan
kehidupan individu yang diwarnai ciri – ciri khusus atau pola – pola tingkah laku tertentu.
A. Hereditas (Keturunan/Pembawaan)
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal
ini hereditas diartikan sebagai “totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada
anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa kosepsi
(pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen – gen.
B. Linkungan Perkembangan
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Kelompok teman sebaya
BAB IV TUGAS – TUGAS PERKEMBANGAN
Tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam
rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagian dan kesuksesan dalam melaksanakan tugas berikutnya; sementara apabila gagal,
maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan, menimbulkan
penolakan masyarakat, dan kesulitan dalam melaksalan tugas – tugas berikutya.
1. Kematangan fisik.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural.
3. Tuntutan dari dorongan dan cita – cita individu sendiri.
4. Tuntutan norma agama.
A. Perkembangan Fisik
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompkleks dan sangat
mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan).
B. Perkembangan Inteligensi
1. Pengertian kecerdasan
Inteligensi bukanlah suatu yang bersifat kebendeaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk
mendeskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual.
3. Penyebaran Inteligensi
4. Tingkatan inteligensi
a. Idiot IQ:0 – 29
b. Imbecile IQ:30 – 40
c. Moron atau debil IQ:50 – 69
d. Kelompok bodoh IQ:70 – 79
e. Normal rendah IQ:80 – 90
f. Normal sedang IQ:90 – 109
g. Normal tinggi IQ:110 – 119
h. Cerdas IQ:120 – 129
i. Sangat cerdas IQ:130 – 139
j. Genius IQ:140 keatas.
C. Perkembangan Emosi
Emosi adalah suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan
kelenjar dan motoris.
D. Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian
ini, tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam
bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapan sesuatu pengertian.
E. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga
diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma – norma kelompok,
moral, dan tradisi; meleburkan diri menjadi suatu kesatuan.
F. Perkembangan Kepribadian
Kepribadian dapat juga diartikan sebagai kualitas perilaku individu yang tampak dalam
melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.
G. Perkembangan Moral
Jiwa beragama atau kesadaran beragama merujuk kepada aspek rohaniah individu yang
berkaitan dengan keimanan kepada Allah yang direfleksikan ke dalam peribadatan kepada –
Nya.
Masa orok merupakan masa perkembangan yang terpendek dalam kehidupan manusia.Masa
orok biasanya dibagi dalam dua masa, yakni masa pertunate yang berlangsung selama 15 – 30
menit pertama sejak lahir sampai tali pusatnya digunting, dan masa neonate, yaitu sejak
pengguntingan tali pusat sampai usia dua minggu.
B. Fase Bayi
Masa bayi dimulai sejak berakhirnya masa orok sampai akhir tahun kedua dari kehidupan.
Masa bayi ini memiliki ini memiliki ciri – ciri: perkembangan fisik, inteligensi, emosi, bahasa,
bermain, pengertian, kebribadian, moral, dan kesadaran beragama.
Anak usia prasekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 2 – 6 tahun, ketika anak
mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam
buang air (toilet training), dan mengenal beberapa hal yang dianggap berbahaya (mencelakakan
dirinya).
Pada usia sekolah dasar (6 – 12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual,
atau melaksanakan tugas – tugas belajar yang menuntut kemampuan kognitif (seperti: membaca,
menulis, menghitung).
E. Fase Remaja
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting. Menurut
Konopka (Pikunas) masa remaja ini meliputi (a)remaja awal: 12 – 15 tahun, (b) remaja madya:
15 – 18 tahun dan (c) remaja akhir: 19 – 22 Tahun.
A. IDENTITAS BUKU
A. KESIMPULAN
Buku ini dapat menambah wawasan kepada yang
membaca,dan pedoman pembelajaran,buku ini juga
menggunakan bahasa yang sangat mudah dipahami.
Dan dalam buku ini sangat dijelaskan tentang peran
psikologi dalam kehidupan sehari hari
B. SARAN
Buku ini dapat diperbaiki ulang untuk membuat pembaca
lebih tertarik lagi.
Daftar Pustaka