Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN MINI RISET PRAKTEK BK KARIR

“KEMATANGAM KARIR SISWA SMA”


Teori Life Span, Teori Super (Perkembangan Karir Remaja Akhir dan
Dewasa)

Dosen Pengampu :
Ertika Ika Violina,S.Pd.,M.Pd

KELOMPOK 3

KEZIA ANGELINE SIREGAR 1191151021


FEBE SIMANJUNTAK 1193151039
GRACELITA SARAGIH 1193351055
IMEL MANIHURUK 1192451015
VONY SITUMORANG 1193351056
JHONINDO NABABAN 1193151042
CAROLINA PURBA 1193351058

BK REGULER E'19

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan nikmat, berkah, dan
rahmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah Mini dengan judul ”Kematangan Karir
Siswa SMA : Teori Life Spa, Teori Super (Perkembangan Karir Remaja Akhir dan
Dewasa)"
Pada kesempatan ini tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ertika Ika
Violina,S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah Praktek BK Karir yang telah menjadi
pembimbing kami dalam penelitian, serta pihak-pihak lain yang terkait dalam proses
pembuatan makalah mini riset ini secara langsung maupun tidak langsung. Semoga hasil mini
riset kami ini dapat memberikan manfaat kepada kami selaku penyusun, para pembaca, dan
semua pihak masyarakat.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan
sehingga hasil yang diperoleh jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan. Terimakasih

Medan, Mei 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
A.LATAR BELAKANG....................................................................................................................5
B.TUJUAN........................................................................................................................................5
C.MANFAAT....................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI............................................................................................................................6
A.KAJIAN TEORI............................................................................................................................6
B.KARAKTERISTIK TEORI...........................................................................................................9
C.APLIKASI TEORI DALAM BK...................................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................10
METODE PELAKSANAA.................................................................................................................10
A.SUBJEK PELAKSANAAN........................................................................................................10
B.LANGKAH PENELITIAN.........................................................................................................10
C.PEMBAHASAN MINI RISET....................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................12
KESIMPULAN...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling banyak masalah konseli yang salah satunya berkaitan
dengan masalah karir, yang mana karir ini dijalankan seorang individu selama rentang hidupnya.
Dengan ini agar pencapaian kompetensi siswa yang optimal diperlukan suatu layanan, bantuan, atau
pendekatan terhadap siswa untuk memecahkan masalah karir, memperoleh penyesuaian diri yang
sebaik-baiknya antara kemampuan dan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan
perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.

Dan dengan itulah munculah teori-teori tentang karir yang diantaranya menjelaskan tentang
bagaimana menentukan karir dan tahap-tahap perkembangan karir. Dan dengan teori-teori ini bisa
membantu seorang konselor agar dalam melakukan bimbingan karir tidak hanya mengacu pada aspek
pengetahuannya saja.

B. TUJUAN
Penelitian ini dilakukan bertujuan dalm rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Praktek BK
Karir. Serta melatih penulis untuk melaksanakan mini riset. Mini riset ini diharapkan dapat
memberi gambaran mengenai penelitian terhadap bagimana tingkat kematangan karir siswa
SMA. : sesuai dengan Teori Life Span, Teori Super (Perkembangan Karir Remaja Akhir
dan Dewasa)
Dan tujuan Rekayasa Ide ini adalah untuk memecahkan permasalahan siswa dalam
kematangan karir.

C. MANFAAT
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan peneliti dan pembaca mengenai
bagaimana kematang karir siswa SMA : sesuai dengan Teori Life Span, Teori Super
(Perkembangan Karir Remaja Akhir dan Dewasa)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN TEORI
Pada tahun 1953, Super menerbitkan teorinya tentang pilihan dan pengembangan karir. Teori Super
mencakup proposisi yang berkaitan dengan teori trait and factor, psikologi perkembangan, dan teori
perkembangan pribadi (Kelley, 1955), Super juga membuat gagasannya tentang konsep diri dan teori
sosiologis. Super (1990) menyatakan dalam salah satu proposisinya bahwa kepuasan kerja dan
kehidupan bergantung pada sejauh mana seseorang menemukan outlet yang memadai untuk
kemampuan, kebutuhan, nilai, minat, ciri kepribadian dan konsep diri" (Lent, Brown, & Hackett,
2002).

Super (1976) memandang karir sebagai jalannya peristiwa-peristiwa kehidupan, tahapan-tahapan


pekerjaan dan peranan kehidupan lainnya yang keseluruhannya menyatakan tanggung jawab
seseorang pada pekerjaan dalam keseluruhan pola perkembangan dirinya. Super membuat tahapan-
tahapan perkembangan karir yang dicirikan dengan tugas-tugas yang spesifik pada masing-masing
tahapan perkembangan karir tersebut (Hami et al., 2006). Teori "life-span, life-space" Super (1980)
“emphasizes the successful resolution of career development tasks at each stage of the life-span, such
as adolescents developing a vocational identity and a connection to the adult world of work. Super’s
theory also addresses the “life-space” that encompasses aspects of the social context, such as race,
gender, and social class”. Jadi, teori Super menekankan pada kesuksesan individu dalam mencapai
tugas pengembangan karir pada setiap tahap rentang kehidupannya (Diemer & Blustein, 2006).

Super (dalam Hadiarni & Irman, 2009: 127) menyatakan bahwa karir yang akan dilalui oleh
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

(1) faktor yang terdapat pada individu itu sendiri, berkaitan dengan bakat, minat, kemauan, sikap,
kemampuan intelektual, dan berbagai potensi diri lainnya;
(2) faktor yang berada diluar diri individu, diantaranya taraff kehidupan sosial-ekonomi keluarga,
tuntutan lingkungan setempat, budaya yang berkembang, kesempatan atau peluang kerja yang
tersedia.

Faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pilihan karir seseorang juga akan turut
mempengaruhi (1) tahap-tahap karir; (2) tugas-tugas perkembangan yang dicapai ketika berhasil
melewati tahap tertentu; (3) pengimplementasian konsep diri bagi pengembangan identitas karier; (4)
perkembangan kematangan karier; dan (5) pola karir (Gibson, 2011; Robbaniyah, N I, at al, 2011).

Super (dalam Maslihah, Agustiani & Yuanita, 2010) menjelaskan bahwa orientasi karir meliputi tiga
dimensi, yaitu:

(1) informasi dunia kerja (world-of-work-information), meliputi informasi tentang pekerjaan


tertentu dan informasi tentang orang lain dalam dunia kerja;
(2) sikap terhadap perkembangan karir (career development attitudes), merupakan arah
kecenderungan individu terhadap bidang karir tertentu yang dapat dilihat dari aktivitas-
aktivitas yang dilakukan individu yang meliputi perencanaan karir dan eksplorasi karir;
(3) keterampilan membuat keputusan karir (skilts of career decision making), meliputi
penggunaan pengetahuan dalam membuat rencana karir dan penggunaan pemikiran dalam
membuat rencana karir.
Super (dalam Sharf, 1992; dalam Maslihah, Agustiani & Yuanita, 2010) menjelaskan bahwa sikap
individu terhadap perkembangan karir dapat dianalisis dari dua aktivitas, yaitu:

(1) perencanaan karir (career planning) yang mengacu kepada aktivitas individu dalam
merencanakan karir, seperti mempelajari informasi tentang karir, membicarakan tentang karir
dengan orang dewasa, berpartisipasi dalam kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan karir yang
diharapkan dan mengikuti kursus, pendidikan atau latihan yang mengarah kepada karir masa
depan;
(2) eksplorasi karir (career exploration), yaitu aktivitas individu dalam memanfaatkan sumber
informasi karir, seperti memanfaatkan orang tua, guru, konselor, kenalan, dan buku atau film
sebagai sumber informasi karir

Super (dalam Manrihu, 1992; dalam Mulyani, S et al,) membagi perkembangan karir menjadi 5 tahap,
yaitu:

1. Tahap pertumbuhan (growth stage) sejak lahir hingga usia 14 tahun.

a. Prevokasional atau keingintahuan (0-4 tahun), tidak adanya minat ataupun


keterlibatan dengan pilihan bidang karir, tingkah laku didorong oleh kebutuhan dan
keingintahuan;
b. Fantasi (4-10 tahun), yaitu khayalan menjadi dasar pemilihan bidang pekerjaan;
c. Minat (11-12 tahun), hal-hal yang disukai menjadi determinan utama dari aspirasi dan
aktivitas;
d. Kapasitas (13-14 tahun), kemampuan dan kapasitas menjadi dasar pertimbangan
pemilihan karir;

2. Tahap Eksplorasi (exploration stage) pada usia 15-24 tahun.

a. Subtahap sementara (tentative substage) usia 15-17 tahun, kebutuhan, minat,


kemampuan, dan nilai menjadi dasar bagi pemilihan bidang pekerjaan;
b. Subtahap transisi (transition substage) usia 18-21 tahun, ketika seseorang memasuki
pasar tenaga kerja atau mencari kesempatan kerja menjadi ciri pemikirannya;
c. Subtahap ujicoba (transition substage) usia 22-24 tahun, suatu awal ditemukanya
peran pekerjaan yang dirasa sesuai oleh seseorang dan dicobakan sebagai suatu
potensi pekerjaan seumur hidup.

3. Tahap pembangunan (estabhlisment substage) usia 25-44 tahun.


a. Subtahap uji coba (triat substage) usia 25-30 tahun, satu atau dua perubahan karir
mungkin menandai periode ini, tetapi ada komitmen yang lebih besar terhadap
pekerjaan;
b. Subtahap stabilisasi (stabilization substage) usia 31-44 tahun, ketika pola karir
menjadi lebih jelas, seseorang berusaha untuk membuat tempat yang nyaman bagi
dirinya dalam dunia kerja.

4. Tahap pemeliharaan (maintenance stage) usia 45-64 tahun

perhatian utama seseorang pada masa ini adalah pada kelanjutan dari pekerjaan yang dipilihnya dan
berpegang pada hasil-hasil yang diperoleh.

5. Tahap penurunan (decline stage) dimulai sejak 65 tahun.

a. Subtahap pertambatan (deceleration substage) usia 65-70 tahun, merupakan saat


penurunan aktivitas kerja;
b. Subtahap pensiun (retirement substage) dimulai sejak usia 71 tahun.

Super (dalam Osipow, 1983; Lestari I, 2017) mengemukakan komponen-komponen kematangan karir,
yaitu:

1. Orientasi pilihan karir, yaitu berkenaan dengan tingkat kepedulian yang ditampakkan oleh
individu dalam masalah karir dan keefektifannya dalam menggunakan sumber informasi yang akurat
dalam kaitannya dengan pembuatan keputusan karir.

2. Informasi dan perencanaan, yaitu berhubungan dengan informasi yang dimiliki individu tentang
pilihan karir, tingkat kekhususan rencana pilihan karir dan tingkat keterlibatan dalam aktivitas
perencanaan karir.

3. Konsistensi, yaitu konsistensi bidang pilihan karir, konsistensi tingkat pilihan karir, dan tingkat
konsistensi dengan pilihan karir keluarga.

4. Kristalisasi sifat, yang dalam hal ini memiliki beberapa indikator, yaitu minat karir, kepedulian
terhadap kompetensi karir, independensi karir, dan penerimaan tanggung jawab perencanaan karir.

5. Kebijakan pilihan karir, yaitu hubungan antara kemampuan individu dengan pilihan karir, minat
dengan pilihan kair, dan aktivitas dengan pilihan karir.
B. KARAKTERISTIK TEORI
Teori Life Span dari Super untuk perkembangan karir pada akhir masa remaja dan dewasa
menggunakan konsep utama yaitu: life role dan life stage. Menurut Super, peran penting bagi individu
pada tahap ini adalah belajar, bekerja, pelayanan masyarakat, keluarga dan aktivitas olahraga/rekreasi.

Tahapan perkembangan karir masa dewasa meliputi: exploration, establisment, maintenance dan
disengagement.

C. TEORI DALAM BK
Super meyakini bahwa sangat penting bagi individu untuk memiliki pengetahuan tentang dunia kerja
sebelum dilakukan konseling. Dalam memberikan layanan informasi karir, guru BK tidak hanya
memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan dunia karir atau suatu jabatan saja, akan tetapi, guru
BK juga harus membantu peserta didik mengenali karakteristik diri dan potensi-potensi yang
dimilikinya agar kelak peserta didik dapat memilih karir atau suatu jabatan tertentu yang sesuai
dengan preferensi yang ada pada dirinya (Hutama, P R, et al, 2014).

Teori perkembangan karir dari Super (1971) dapat dijadikan dasar untuk menerapkan perkembangan
karir siswa di SMA, Super dan Nevill (dalam Halit, 2014) menyatakan bahwa program karir di
sekolah menengah harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Informasi dunia kerja dan luasnya dimana seorang siswa mengetahui dunia kerja dan langkah apa
yang akan diambilnya untuk sukses di dunia kerja.

2. Eksplorasi karir, yaitu bagaimana seorang siswa menggunakan kemampuan untuk menggunakan
informasi tersebut untuk merencanakan karir.

3. Perencanaan karir, yaitu bagaimana seorang siswa memikirkan masa depan dengan perencanaan
karir.

4. Pembuatan keputusan, yaitu bagaimana siswa terlibat dalam masalah pendidikan dan memilih
karier.

5. Sikap terhadap perkembangan karir, yaitu bagaimana seorang siswa menggabungkan perencanaan
karir dan eksplorasi karir.

6. Pengembangan keterampilan dan pengetahuan karir, yaitu bagaimana seseorang menggabungkan


hasil memilih karir dengan dunia kerja informasi.

Super (1974) mengidentifikasi enam dimensi yang relevan dan tepat untuk remaja sebagai berikut:
1. Orientation to vocational choice (dimensi sikap yang menentukan pilihan akhir pekerjaannya);

2. Information and planning (dimensi kompetensi individu untuk memilih jenis informasi tentang
keputusan karir masa depannya dan perencanaan yang sudah terlaksana);

3. Consistency of vocational preferences (konsistensi individu dalam pilihan karir yang disukainya);

4. Crystalization of traits (kemajuan individu ke arah pembentukan konsep diri); !

5. Vocational independence (kemandirian dalam pengalaman kerja);

6. Wisdom of vocational preferences (dimensi yang berhubungan dengan kemampuan individu untuk
menentukan pilihan yang realistic yang konsisten dengan tugas-tugas pribadinya)

BAB III

METODE PELAKSANAA

A. SUBJEK PELAKSANAAN
Subjek pada penilitian ini adalah siswa SMA

B.LANGKAH PENELITIAN
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Melakukan diskusi untuk merencanakan topik yang akan kami ambil.
2. Mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melakukan penelitian
3. Mengumpulkan data
4. Membuat kesimpulan permasalahan
C.PEMBAHASAN MINI RISET
Dalam mini riset ini kami ingin mengungkapkan ataupun mengetahui bagaimana tingkat kematangan
karir siswa SMA, dengan menggunakan Teori Life Span, Teori Super (Perkembangan Karir
Remaja Akhir dan Dewasa).

Mini riset ini dilakukan untuk berusaha mendeskripsikan kondisi kematangan karir siswa SMA yang
meliputi :

1. Perencanaan karir
2. Eksplorasi
3. Pengetahuan tentang membuatkeputusan karir
4. Informasi dunia kerja yang menunjukkan tentang pengetahuan karir yang sesuai dengan
minat, bakat dan kemampuan serta pengetahuan mengenai sikap/prilaku yang harus di miliki
saat masuk dunia kerja.
5. Pengetahuan tentang kelompok jabatan/pekerjaan yang disukai

Dari hasil asessmen yang kami ambil kami menemukan dan menyimpulkan masih banyak para
remaja/siswa SMA yang masih belum mengerti dan memahami tentang bagaimana kematangan
karirnya.

Dalam mini riset ini kelompok kami memilih menggunakan Teori Life Span, Teori Super
(Perkembangan Karir Remaja Akhir dan Dewasa).

Alasan kami memilih menggunakan teori ini Karena :

1. Teori perkembangan super merupakan salah satu dari sedikit teori yang mencakup
seluruh rentang kehidupan
2. Lebih dari pada teori life-span, super telah menggembangkan inventori-inventori
untuk memvalidasiteori konstruknya dan menjadi instrumen yang dapat digunakan
dalam konseling
3. Banyak penelitian yang menggunakan teori super
4. Teori life-span sangat cocok diterapkan pada bimbingan karir
5. Pandangan super memiliki beberapa implikasi bagi pendidikan karir dan konseling
karir tentang gambaran diri dan kematangan vokasional yang menjadi pegangan bagi
seorang pendidik bila merancang program pendidikan karir dan bimbingan karir.
PENUTUP

KESIMPULAN
Teori Super mencakup proposisi yang berkaitan dengan teori trait and factor, psikologi
perkembangan, dan teori perkembangan pribadi (Kelley, 1955), Super juga membuat gagasannya
tentang konsep diri dan teori sosiologis. Super (1990) menyatakan dalam salah satu proposisinya
bahwa kepuasan kerja dan kehidupan bergantung pada sejauh mana seseorang menemukan outlet
yang memadai untuk kemampuan, kebutuhan, nilai, minat, ciri kepribadian dan konsep diri" (Lent,
Brown, & Hackett, 2002).

Super (dalam Hadiarni & Irman, 2009: 127) menyatakan bahwa karir yang akan dilalui oleh
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya (1) faktor yang terdapat pada individu itu
sendiri, berkaitan dengan bakat, minat, kemauan, sikap, kemampuan intelektual, dan berbagai potensi
diri lainnya; (2) faktor yang berada diluar diri individu, diantaranya taraff kehidupan sosial-ekonomi
keluarga, tuntutan lingkungan setempat, budaya yang berkembang, kesempatan atau peluang kerja
yang tersedia.

Faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pilihan karir seseorang juga akan turut
mempengaruhi (1) tahap-tahap karir; (2) tugas-tugas perkembangan yang dicapai ketika berhasil
melewati tahap tertentu; (3) pengimplementasian konsep diri bagi pengembangan identitas karier; (4)
perkembangan kematangan karier; dan (5) pola karir (Gibson, 2011; Robbaniyah, N I, at al, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
 S,Uman.2008.Konseling Karir Sepanjang Rentang Kehidupan.Bandung: Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia Pers
 H,Irman.2009. Konseling Karir.Jakarta:Stain Batusangkar Press
 Munandir.1996.Program Bimbingan Karir di Sekolah.Jakarta:Pendidikan Tenaga Akademik

Anda mungkin juga menyukai