KONSELING KARIR
“TEORI SUPER"
Dosen Pembimbing:
Dra. Khairani, M.Pd., Kons.
DISUSUN OLEH :
Dea Yendria Permatasari (19006071)
Indah Nur Aini (19006086)
Sari jannatul Rahmi (19006041)
Yosi Putri Werianti (19006052)
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas yang diberikan sebagai
syarat pemenuhan tugas mata kuliah Konseling Karir yang berjudul “Teori
Super".
Harapan dari penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................1
A. Kesimpulan.......................................................................................10
B. Saran .................................................................................................10
KEPUSTAKAAN............................................................................................11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling banyak masalah konseli yang
salah satunya berkaitan dengan masalah karir, yang mana karir ini dijalankan
seorang individu selama rentang hidupnya. Dengan ini agar pencapaian
kompetensi siswa yang optimal diperlukan suatu layanan, bantuan, atau
pendekatan terhadap siswa untuk memecahkan masalah karir, memperoleh
penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dan lingkungan
hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan
hidupnya.
Dan dengan itulah muncullah teori-teori tentang karir yang diantaranya
menjelaskan tentang bagaimana menentukan karir dan tahap-tahap perkembangan
karir. Dan dengan teori-teori ini bisa membantu seorang konselor agar dalam
melakukan bimbingan karir tidak hanya mengacu pada aspek pengetahuannya
saja.
Dan dengan ini kelompok kami mengangkat tentang salah satu teori karir yaitu
teori Donald E. Super.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori super?
2. Bagaimana Karakteristik teori super?
3. Apa saja Kelebihan dan Kelemahan teori super?
4. Bagaimana penerapannya dalam layanan BK?
C. Tujuan
1. Mengetahui Konsep dasar teori super
2. Mengetahui karakteristik teori Super
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan teori super
4. Mengetahui penerapannya dalam layanan BK.
1
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI SUPER
2
memberikan kontribusi banyak untuk psikologi vokasional. Berdasarkan
data yang ada, Super menarik asumsi bahwa setiap orang memiliki potensi
tertentu untuk sukses dan kepuasan dualam berbagai pengaturan pekerjaan.
Pengaruh psikologis kedua pada teori Super ini berasal dari teori konsep
diri. Super mengusulkan agar vokasional mengembangkan konsep diri
berdasarkan pengamatan anak-anak dan identifikasi dengan orang dewasa
yang terlibat dalam pekerjaan. Pengaruh ketiga adalah prinsip-prinsip
psikologi perkembangan. Konsep tahapan kehidupan yang disarankan oleh
Buehler dalam Osipow (1983) menyebabkan Super mengusulkan bahwa
modus penyesuaian seseorang pada satu periode kehidupan mungkin akan
prediktif, digunakan untuk menyesuaikan di lain waktu.
Konsep dasar yang mendasari perkembangan karir Super adalah bahwa
perkembangan karir dipengaruhi oleh beberapa faktor – faktor yang berada
dalam diri individu (internal) seperti kecerdasan, bakat khusus, minat, dan
yang ada di luar individu (eksternal) yaitu aspek – aspek lingkungan sosial
– ekonomi seperti lingkungan masyarakat, sekolah, dan keadaan ekonomi.
Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Hadiarni ( 2009 : 127) yang
mengatakan bahwa perpaduan antara faktor internal dengan faktor
eksternal diri individu melahirkan pilihan karir seseorang, namun yang
amat dominan dalam mempengaruhi karir diri seseorang adalah faktor
yang berada pada diri individu. Gabungan dari keseluruhan faktor tersebut
berpengaruh terhadap pandangan individu mengenai karir dan harapan
individu terhadap masa depannya.
3
kemampuan, karakteristik kepribadian, dan sifat-sifat lainnya
begitu luas sehingga setiap orang mempunyai kemungkinan untuk
berhasil dalam banyak bidang pekerjaan. Penelitian di bidang
rehabilitasi telah menunjukkan meskipun individu penyandang
cacat terdapat sejumlah pekerjaan yang dapat dilaksanakan dengan
hasil yang memuaskan. Untuk orang tanpa gangguan fisik atau
emosional yang serius, terbentang luas kemungkinan untuk
berhasil dalam berbagai jenis pekerjaan.
c. Setiap pekerjaan membutuhkan pola karakteristik kemampuan dan
kepribadian yang cukup luas sehingga bagi setiap orang tersedia
beragam pekerjaan dan setiap pekerjaan terbuka bagi bermacam-
macam orang. Untuk setiap kemampuan atau sifat yang diperlukan
dalam kinerja suatu pekerjaan tertentu, orang mungkin berharap
untuk menemukan kuantitas modal yang paling sesuai dengan sifat
pekerjaan.
d. Pilihan vokasional dan kompetensi, situasi-situasi di mana orang
hidup dan bekerja, serta konsep diri akan mengalami perubahan
karena waktu dan pengalaman, karena itu membuat pilihan
pekerjaan dan penyesuaiannya merupakan suatu proses yang
kontiniu. Seseorang melatih kecakapan-kecakapan tertentu yang
dimilikinya atau mengembangkan ke tingkat yang lebih tinggi
memerlukan penyaluran dalam pekerjaan yang dapat memberikan
kesempatan untuk mempergunakan kecakapannya yang telah
berkembang.
e. Proses perkembangan itu dapat kita simpulkan dalam serangkaian
tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia, yaitu
pertumbuhan, eksplorasi, pembentukan, pemeliharaan, dan
kemunduran, dan dibagi lagi menjadi: (a) fantasi , fase tentatif, dan
realistis dari tahap eksplorasi dan (b) fase uji coba (trial) dan fase
stabil (stable) dari tahap pembentukan.
f. Pola karir seseorang ditentukan oleh tingkat sosial ekonomi
orangtua, kemampuan mental, pendidikan, keterampilan,
4
karakteristik kepribadian (kebutuhan, nilai, kepentingan , sifat, dan
konsep diri), dan kematangan karir serta kesempatan yang terbuka
bagi dirinya.
g. Perkembangan orang dalam melewati tahap-tahap dapat dipandu
dengan bantuan untuk pematangan kemampuan dan minat dengan
bantuan untuk melakukanuji realitas (reality-testing)serta
untukmengembangkankonsepdiri (self-concept).Individu dapat
dibantu untuk bergerak ke arah pilihan pekerjaan yang memuaskan
dua cara: (a) membantu seseorang untuk mengembangkan
kemampuan dan minatnya; (b) membantu seseorang untuk
memperoleh pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan dirinya
sehingga dapat membuat pilihan yang memuaskan.
h. Proses perkembangan karir pada dasarnya adalah pengembangan
dan implementasi konsep diri. Konsep diri adalah perpaduan antara
kemampuan dasar yang diwariskan, kesempatan untuk memainkan
berbagai peranan dirinya, dan evaluasi atau penilaian orang lain
terhadap usaha memainkan peranan tersebut. Selama masa
pendidikan, sebelum seseorang benar-benar memasuki dunia kerja,
seseorang sudah membayangkan jabatan atau peranan yang kelak
akan dilakukan dan ini merupakan bagian daripada perkembangan
konsep dirinya.
i. Proses kompromi antara faktor individu dan sosial, antara konsep
diri dan realitas, adalah permainan peranan dalam berbagai latar
dan keadaan (pribadi, kelompok, pergaulan, hubungan kerja).
Karena dunia kerja semakin kompleks sifatnya dan persyaratan
masuk semakin sulit, maka kecil kemungkinannya untuk mencoba
benar-benar berpartisipasi dalam situasi pekerjaan yang
nyata/realistis. Ini menuntut perlunya pencocokan konsep diri dan
tuntutan terhadap pekerjaan yang ditawarkan dalam situasi yang
pada dasarnya bersifat abstrak.
j. Kepuasan kerja dan kepuasan hidup tergantung pada sejauh mana
individu dapat menyalurkan kemampuan, nilai, minat, karakter
5
kepribadian, dan konsep dirinya. Selain itu, bergantung usaha pada
jenis pekerjaan, situasi kerja, dan cara hidup di mana individu bisa
memainkan jenis peran pertumbuhan, dan eksplorasi pengalaman.
Individu bekerja dengan puas dan menemukan
kenikmatandikarenakan posisi yang dimiliki memungkinkan orang
memainkan peranan yang dinilai cocok dan patut.
B. Karakteristik teori
Super melanjutkan teori dari thorndike, hull, bandura, freud, jung, adler,
murray, maslow, allport, rogers ( super dalam richardd: 121). Asumsi
dasar dari teori ini adalah aspek Psikologi seperti predisposisi, aspek
geologis (tempat tinggal) dan aspek-aspek lain yanag akan berpengaruh
dalam perkembangan karir seseorang. Secara khusus asumsi dasar teori
super digambarkan oleh sukardi (1987) sebagai berikut:
1. Perbedaan individu
Setiap individu setiap individu mempinyai perbedaan dan
permasalahan yang dapat menghambat perkembangan individu,
terutama dalam pekembangan karir.
2. Pola-pola kemampuan kerja
Setiap individu akan menemukan pilihan karir sesuai dengan
kepribadianya
3. Pola identifikasi dan peranan model yang diperoleh
Orang tua dan orang dewasa dilingkungan anak memiliki pengaruh
besar dalam membentuk minat karir dan konsep diri anak
4. Tingkat kehidupan
Tingkat-tingakat kehidupan dapat mempengaruhi arah pilihan karir
dan penyesuaian diri pada setiap individu
5. Kontinuitas penyesuaian
Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari selalu melihat kenyataan
sebagai gambaran atau penjelasan proses kompromi antara konsep diri
dengan realitas
6. Pola karir
6
Pola karir individu sudah terbentuk sejak individu itu lahir.
7. Perkebangan dapat dibimbing
Perkembangan individu yang dilalu sepanjang taha-tahap atau tingkat-
tingkat kehidupan itu dapat dibimbing
8. Pengembangan hasil interaksi
Pada hakikatnya interaksi individu dengan lingkungan akan
memberukan karir atau rencana karir individu
9. Dinamika pola karir
Faktor interaksi antara individu dengan lingkungan memiliki pengaruh
pada dinamika pola karir individu. Kemampuan kerja: perbedaan
individu, status dan peranan. Kemampuan terhadap suatu karir atau
tugas, itu bergantung kepada sejauh mana kair individu yang
memungkinkan ia dapat melakukan peranan yang diharapkan.
10. Karir sebagai suatu pandangan hidup
Dipandang bahwa pekerjaan dan pandangan hidup itu sesuai dengan
potensi-potensi, nilai-nilai yang dimiliki individu. (Ibrahim & khairani,
2018: 94-95)
7
D. PENERAPAN DALAM PELAYANAN BK
Dilaksanakan bimbingan karir disekolah dasar ialah membantu siswa
untuk mengidentifikasi perasaan suka, tidak suka, mengetahui minat, dapat
menggambarkan peran diri dalam setiap posisi kehidupan, berpikir positif
tentnag diri serta mengembangkan cita – cita yang ingin dicapai pada masa
yang akan datang. Bimbingan dan konseling memfasilitasi siswa untuk
memahami dan menerima agar siswamemiliki konsep diri yang utuh
dalam berhubungan dengan orang lain serta mendapatkan pengalaman dan
peluang dalam mengambil keputusan, selain itu bimbingan karir juga
menciptakan lingkungan belajar yang efektif bagi siswa. Teori ini juga
dapat digunakan sebagai dasar untuk konseling karier. Tujuan dari proses
konseling karier akan menjadi perkembangan kematangan karier, yang
dapat dipecah menjadi beberapa komponen yang diukur oleh Inventori
Pengembangan Karier (CDI) (Super, Thompson, Jordaan, & Myers, 1984).
Ini adalah:
8
beberapa pengetahuan tentang waktu, perkembangan berbicara, di
mana orang harus memperoleh informasi penting tentang pekerjaan.
5. Pengetahuan tentang pekerjaan yang disukai (PO). Setelah, CDI, 20
orang memilih pekerjaan dan menjawab pertanyaan tentang pekerjaan
dan kualifikasi yang diperlukan untuk memasukkan pekerjaan
tertentu.
6. Orientasi karier (COT). COT adalah skor total pada CDI, dengan
pengecualian dari PO. Dalam arti ini dapat dianggap sebagai ukuran
global kematangan karier.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
Dari makalah ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua
umumnya kami pribadi. Dan kita sebagai mahasiswa agar dapat memahami dan
mengaplikasikan teori ini dengan melihat pada kondisi yang nyata di lapangan
apakah telah sesuai teori ini dengan kenyataan di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Osipow, S.H. 1983. Theories Of Career Development (3rd ed). New Jersey:
Prentice-Hall International Inc.
Super, D. E., Thompson, A. S., Jordaan, J. P., & Myers, R. 1984. Career
Development Inventory. Palo Alto, CA: Consulting Psychologist Press.
11