Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSELING KARIR
“TEORI SUPER"

Dosen Pembimbing:
Dra. Khairani, M.Pd., Kons.

DISUSUN OLEH :
Dea Yendria Permatasari (19006071)
Indah Nur Aini (19006086)
Sari jannatul Rahmi (19006041)
Yosi Putri Werianti (19006052)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas yang diberikan sebagai
syarat pemenuhan tugas mata kuliah Konseling Karir yang berjudul “Teori
Super".

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan
makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam penyusunan makalah-makalah atau
tugas-tugas selanjutnya. Atas kritik dan saran yang diberikan, penulis
mengucapkan terima kasih.

Harapan dari penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Pesisir Selatan, 15 Oktober 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................1

BAB II. TEORI SUPER

A. Konsep-konsep Dasar Teori Super...................................................2


B. Karakteristik Teori............................................................................6
C. Kekuatan dan Kelemahan.................................................................7
D. Penerapan Pelayanan Konseling di Sekolah dan Luar Sekolah........8

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................10
B. Saran .................................................................................................10

KEPUSTAKAAN............................................................................................11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling banyak masalah konseli yang
salah satunya berkaitan dengan masalah karir, yang mana karir ini dijalankan
seorang individu selama rentang hidupnya. Dengan ini agar pencapaian
kompetensi siswa yang optimal diperlukan suatu layanan, bantuan, atau
pendekatan terhadap siswa untuk memecahkan masalah karir, memperoleh
penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dan lingkungan
hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan
hidupnya.
Dan dengan itulah muncullah teori-teori tentang karir yang diantaranya
menjelaskan tentang bagaimana menentukan karir dan tahap-tahap perkembangan
karir. Dan dengan teori-teori ini bisa membantu seorang konselor agar dalam
melakukan bimbingan karir tidak hanya mengacu pada aspek pengetahuannya
saja.
Dan dengan ini kelompok kami mengangkat tentang salah satu teori karir yaitu
teori Donald E. Super.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori super?
2. Bagaimana Karakteristik teori super?
3. Apa saja Kelebihan dan Kelemahan teori super?
4. Bagaimana penerapannya dalam layanan BK?

C. Tujuan
1. Mengetahui Konsep dasar teori super
2. Mengetahui karakteristik teori Super
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan teori super
4. Mengetahui penerapannya dalam layanan BK.

1
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI SUPER

A. KONSEP DASAR TEORI SUPER


Teori ini dasarnya adalah bahwa kerja itu perwujudan konsep diri. Artinya
orang mempunyai konsep diri dan ia berusaha menerapkan konsep diri itu
dengan memilih pekerjaan,hal yang menurut orang tersebut paling
memungkinkannya berekspresi diri. Teori perkembangan ini menerima
teori matching (teori konsep diri), tetapi memandang bahwa pilihan kerja
itu bukan peristiwa yang sekali terjadi dalam hidup seseorang (misalnya
waktu tamat pendidikan dan mau meninggalkan sekolah). Pilihan kerja
merupakan fungsi tahap perkembangan orang dan prosesnya berlangsung
dalam rangka penunaian kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas yang
dinamakan Super tugas-tugas perkembangan pekerjaan. Tugas-tugas
perkembangan itu adalah preferensi pekerjaan (14-18 tahun), spesifikasi
preferen (18-21 tahun), implementasi preferensi (21-25 tahun), stabilisasi
di dalam suati pekerjaan (25-35 tahun), dan konsolidasi status dan
kemajuan (masa akhir usia 30an dan pertengahan usia 40an).
Teori super dinyatakan dalam bentuk proposisi. Pada mulanya, yaitu pada
1953, super mengenali 10 proposisi. Kemudian 1957, bersama Bachrach,
itu dikebangkan menjadi 12. Dalam perkembangan selanjutnya melalui
studi-studi dan kajian-kajian, dan memperoleh balikan dan kecaman atas
teorinya dari sejumlah pakar, super menyempurnakan teorinya. Unsur
yang medasar dalam pandangan Super adalah konsep diri atau gambaran
diri sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan jabatan yang
akan dipegang, yang merupakan sebagaian dari keseluruhan gambaran
tenntang diri sendiri.
Kerangka teori Super didasarkan pada tiga bidang psikologis. Yang
pertama adalah bidang psikologi diferensial. Penelitian yang berkaitan
dengan psikologi diferensial telah mencapai kematangan dan telah

2
memberikan kontribusi banyak untuk psikologi vokasional. Berdasarkan
data yang ada, Super menarik asumsi bahwa setiap orang memiliki potensi
tertentu untuk sukses dan kepuasan dualam berbagai pengaturan pekerjaan.
Pengaruh psikologis kedua pada teori Super ini berasal dari teori konsep
diri. Super mengusulkan agar vokasional mengembangkan konsep diri
berdasarkan pengamatan anak-anak dan identifikasi dengan orang dewasa
yang terlibat dalam pekerjaan. Pengaruh ketiga adalah prinsip-prinsip
psikologi perkembangan. Konsep tahapan kehidupan yang disarankan oleh
Buehler dalam Osipow (1983) menyebabkan Super mengusulkan bahwa
modus penyesuaian seseorang pada satu periode kehidupan mungkin akan
prediktif, digunakan untuk menyesuaikan di lain waktu.
Konsep dasar yang mendasari perkembangan karir Super adalah bahwa
perkembangan karir dipengaruhi oleh beberapa faktor – faktor yang berada
dalam diri individu (internal) seperti kecerdasan, bakat khusus, minat, dan
yang ada di luar individu (eksternal) yaitu aspek – aspek lingkungan sosial
– ekonomi seperti lingkungan masyarakat, sekolah, dan keadaan ekonomi.
Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Hadiarni ( 2009 : 127) yang
mengatakan bahwa perpaduan antara faktor internal dengan faktor
eksternal diri individu melahirkan pilihan karir seseorang, namun yang
amat dominan dalam mempengaruhi karir diri seseorang adalah faktor
yang berada pada diri individu. Gabungan dari keseluruhan faktor tersebut
berpengaruh terhadap pandangan individu mengenai karir dan harapan
individu terhadap masa depannya.

Teori ini terdapat beberapa proposisi dalam perkembangan pekerjaan


namun seiring waktu proposisi terus berkembang. Super (dalam Isaacson,
1986) menyatakan bahwa proposisi dibagi menjadi 10 bagian, yaitu:
a. Setiap orang memiliki perbedaan individual dalam kemampuan,
kepribadian, kebutuhan, nilai, minat, sifat, dan konsep diri.
Berbagai karakteristik pribadi sangat bervariasi dalam setiap
individu itu sendiri.
b. Berdasarkan karakteristik tersebut, setiap individu masing-masing
memiliki kecakapan untuk sejumlah pekerjaan. Berbagai

3
kemampuan, karakteristik kepribadian, dan sifat-sifat lainnya
begitu luas sehingga setiap orang mempunyai kemungkinan untuk
berhasil dalam banyak bidang pekerjaan. Penelitian di bidang
rehabilitasi telah menunjukkan meskipun individu penyandang
cacat terdapat sejumlah pekerjaan yang dapat dilaksanakan dengan
hasil yang memuaskan. Untuk orang tanpa gangguan fisik atau
emosional yang serius, terbentang luas kemungkinan untuk
berhasil dalam berbagai jenis pekerjaan.
c. Setiap pekerjaan membutuhkan pola karakteristik kemampuan dan
kepribadian yang cukup luas sehingga bagi setiap orang tersedia
beragam pekerjaan dan setiap pekerjaan terbuka bagi bermacam-
macam orang. Untuk setiap kemampuan atau sifat yang diperlukan
dalam kinerja suatu pekerjaan tertentu, orang mungkin berharap
untuk menemukan kuantitas modal yang paling sesuai dengan sifat
pekerjaan.
d. Pilihan vokasional dan kompetensi, situasi-situasi di mana orang
hidup dan bekerja, serta konsep diri akan mengalami perubahan
karena waktu dan pengalaman, karena itu membuat pilihan
pekerjaan dan penyesuaiannya merupakan suatu proses yang
kontiniu. Seseorang melatih kecakapan-kecakapan tertentu yang
dimilikinya atau mengembangkan ke tingkat yang lebih tinggi
memerlukan penyaluran dalam pekerjaan yang dapat memberikan
kesempatan untuk mempergunakan kecakapannya yang telah
berkembang.
e. Proses perkembangan itu dapat kita simpulkan dalam serangkaian
tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia, yaitu
pertumbuhan, eksplorasi, pembentukan, pemeliharaan, dan
kemunduran, dan dibagi lagi menjadi: (a) fantasi , fase tentatif, dan
realistis dari tahap eksplorasi dan (b) fase uji coba (trial) dan fase
stabil (stable) dari tahap pembentukan.
f. Pola karir seseorang ditentukan oleh tingkat sosial ekonomi
orangtua, kemampuan mental, pendidikan, keterampilan,

4
karakteristik kepribadian (kebutuhan, nilai, kepentingan , sifat, dan
konsep diri), dan kematangan karir serta kesempatan yang terbuka
bagi dirinya.
g. Perkembangan orang dalam melewati tahap-tahap dapat dipandu
dengan bantuan untuk pematangan kemampuan dan minat dengan
bantuan untuk melakukanuji realitas (reality-testing)serta
untukmengembangkankonsepdiri (self-concept).Individu dapat
dibantu untuk bergerak ke arah pilihan pekerjaan yang memuaskan
dua cara: (a) membantu seseorang untuk mengembangkan
kemampuan dan minatnya; (b) membantu seseorang untuk
memperoleh pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan dirinya
sehingga dapat membuat pilihan yang memuaskan.
h. Proses perkembangan karir pada dasarnya adalah pengembangan
dan implementasi konsep diri. Konsep diri adalah perpaduan antara
kemampuan dasar yang diwariskan, kesempatan untuk memainkan
berbagai peranan dirinya, dan evaluasi atau penilaian orang lain
terhadap usaha memainkan peranan tersebut. Selama masa
pendidikan, sebelum seseorang benar-benar memasuki dunia kerja,
seseorang sudah membayangkan jabatan atau peranan yang kelak
akan dilakukan dan ini merupakan bagian daripada perkembangan
konsep dirinya.
i. Proses kompromi antara faktor individu dan sosial, antara konsep
diri dan realitas, adalah permainan peranan dalam berbagai latar
dan keadaan (pribadi, kelompok, pergaulan, hubungan kerja).
Karena dunia kerja semakin kompleks sifatnya dan persyaratan
masuk semakin sulit, maka kecil kemungkinannya untuk mencoba
benar-benar berpartisipasi dalam situasi pekerjaan yang
nyata/realistis. Ini menuntut perlunya pencocokan konsep diri dan
tuntutan terhadap pekerjaan yang ditawarkan dalam situasi yang
pada dasarnya bersifat abstrak.
j. Kepuasan kerja dan kepuasan hidup tergantung pada sejauh mana
individu dapat menyalurkan kemampuan, nilai, minat, karakter

5
kepribadian, dan konsep dirinya. Selain itu, bergantung usaha pada
jenis pekerjaan, situasi kerja, dan cara hidup di mana individu bisa
memainkan jenis peran pertumbuhan, dan eksplorasi pengalaman.
Individu bekerja dengan puas dan menemukan
kenikmatandikarenakan posisi yang dimiliki memungkinkan orang
memainkan peranan yang dinilai cocok dan patut.

B. Karakteristik teori
Super melanjutkan teori dari thorndike, hull, bandura, freud, jung, adler,
murray, maslow, allport, rogers ( super dalam richardd: 121). Asumsi
dasar dari teori ini adalah aspek Psikologi seperti predisposisi, aspek
geologis (tempat tinggal) dan aspek-aspek lain yanag akan berpengaruh
dalam perkembangan karir seseorang. Secara khusus asumsi dasar teori
super digambarkan oleh sukardi (1987) sebagai berikut:
1. Perbedaan individu
Setiap individu setiap individu mempinyai perbedaan dan
permasalahan yang dapat menghambat perkembangan individu,
terutama dalam pekembangan karir.
2. Pola-pola kemampuan kerja
Setiap individu akan menemukan pilihan karir sesuai dengan
kepribadianya
3. Pola identifikasi dan peranan model yang diperoleh
Orang tua dan orang dewasa dilingkungan anak memiliki pengaruh
besar dalam membentuk minat karir dan konsep diri anak
4. Tingkat kehidupan
Tingkat-tingakat kehidupan dapat mempengaruhi arah pilihan karir
dan penyesuaian diri pada setiap individu
5. Kontinuitas penyesuaian
Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari selalu melihat kenyataan
sebagai gambaran atau penjelasan proses kompromi antara konsep diri
dengan realitas
6. Pola karir

6
Pola karir individu sudah terbentuk sejak individu itu lahir.
7. Perkebangan dapat dibimbing
Perkembangan individu yang dilalu sepanjang taha-tahap atau tingkat-
tingkat kehidupan itu dapat dibimbing
8. Pengembangan hasil interaksi
Pada hakikatnya interaksi individu dengan lingkungan akan
memberukan karir atau rencana karir individu
9. Dinamika pola karir
Faktor interaksi antara individu dengan lingkungan memiliki pengaruh
pada dinamika pola karir individu. Kemampuan kerja: perbedaan
individu, status dan peranan. Kemampuan terhadap suatu karir atau
tugas, itu bergantung kepada sejauh mana kair individu yang
memungkinkan ia dapat melakukan peranan yang diharapkan.
10. Karir sebagai suatu pandangan hidup
Dipandang bahwa pekerjaan dan pandangan hidup itu sesuai dengan
potensi-potensi, nilai-nilai yang dimiliki individu. (Ibrahim & khairani,
2018: 94-95)

C. KEKUATAN DAN KELEMAHAN


1. kekuatan dari teori ini terletak pada kemampuan individu untuk
mewujudkan konsep diri dalam suatu bidang jabatan yang paling
diinginkan untuk mengekspresikan diri sendiri dan juga berkaitan
dengan pilihan terhadap peran yang dimiliki. Tersedianya kesempatan
untuk mengambil keputusan sepanjang hidup.
2. Sedangkan kelemahannya, adalah seseorang yang tidak mempunyai
konsep diri yang positif akan sulit untuk mewujudkan dirinya pada
suatu bidang pekerjaan dan bila perkembangan melalui tahap kehidupan
tidak mendapat bimbingan dan arahan akan mendapat kesulitan bagi
individu mengembangkan konsep diri dan potensi yang dimiliki.

7
D. PENERAPAN DALAM PELAYANAN BK
Dilaksanakan bimbingan karir disekolah dasar ialah membantu siswa
untuk mengidentifikasi perasaan suka, tidak suka, mengetahui minat, dapat
menggambarkan peran diri dalam setiap posisi kehidupan, berpikir positif
tentnag diri serta mengembangkan cita – cita yang ingin dicapai pada masa
yang akan datang. Bimbingan dan konseling memfasilitasi siswa untuk
memahami dan menerima agar siswamemiliki konsep diri yang utuh
dalam berhubungan dengan orang lain serta mendapatkan pengalaman dan
peluang dalam mengambil keputusan, selain itu bimbingan karir juga
menciptakan lingkungan belajar yang efektif bagi siswa. Teori ini juga
dapat digunakan sebagai dasar untuk konseling karier. Tujuan dari proses
konseling karier akan menjadi perkembangan kematangan karier, yang
dapat dipecah menjadi beberapa komponen yang diukur oleh Inventori
Pengembangan Karier (CDI) (Super, Thompson, Jordaan, & Myers, 1984).
Ini adalah:

1. Perencanaan karier (CP). Kematangan karier individu secara aktif


terlibat dalam proses, perencanaan dan menganggap diri mereka
menjadi begitu terlibat. Skala perencanaan karier adalah skala yang
efektif yang mengungkapkan bagaimana orang menganggap diri
mereka dalam kaitannya dengan proses perencanaan.
2. Eksplorasi karier (CE). Kematangan individu berhubungan dengan
kesediaan klien untuk terlibat dalam karier eksplorasi, yaitu kesediaan
mereka untuk menggunakan bahan. Skala ini dikombinasikan dengan
skala CP untuk menghasilkan sikap pengembangan karier (CDA)
skala.
3. Pengambilan keputusan (DM). Kematangan karier individu
mengetahui bagaimana membuat keputusan dan memiliki keyakinan
pada kemampuan untuk melakukannya.
4. Informasi dunia kerja (WWI). Komponen yang paling jelas dari skala
ini melibatkan informasi yang akurat memiliki tentang pekerjaan.
Super percaya bahwa para pengambil keputusan harus memiliki

8
beberapa pengetahuan tentang waktu, perkembangan berbicara, di
mana orang harus memperoleh informasi penting tentang pekerjaan.
5. Pengetahuan tentang pekerjaan yang disukai (PO). Setelah, CDI, 20
orang memilih pekerjaan dan menjawab pertanyaan tentang pekerjaan
dan kualifikasi yang diperlukan untuk memasukkan pekerjaan
tertentu.
6. Orientasi karier (COT). COT adalah skor total pada CDI, dengan
pengecualian dari PO. Dalam arti ini dapat dianggap sebagai ukuran
global kematangan karier.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Donald Super mencanangkan suatu pandangan tentang perkembangan karier


yang berlingkup sangat luas , karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai
suatu proses yang mencakup banyak faktor. Faktor tersebut untuk sebagian
terdapat pada individu sendiri dan untuk sebagian terdapat dalam lingkungan
hidupnya yang semuanya berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama
membentuk proses perkembangan karier seseorang. Pilihan jabatan merupakan
suatu perpaduan dari aneka faktor pada individu sendiri seperti kebutuhan , sifat-
sifat kepribadian , serta kemampuan intelektual , dan banyak faktor di luar
individu , seperti taraf kehidupan sosial-ekonomi keluarga , variasi tuntutan
lingkungan kebudayaan , dan kesempatan/kelonggaran yang muncul. Titik berat
dari hal-hal tersebut diatas terletak pada faktor-faktor pada individu sendiri. Unsur
yang mendasar dalam pandangan Donald Super adalah konsep diri atau gambaran
diri sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan jabatan yang akan
dipegang (vocational self-concept) yang merupakan sebagian dari keseluruhan
gambaran tentang diri sendiri.

Pandangan Super mengandung beberapa implikasi bagi pendidikan karier dan


konseling karier yang sangat relevan. Konsepsi Super tentang gambaran diri dan
kematangan vokasional menjadi pegangan bagi seorang tenaga kependidikan bila
merancang program pendidikan karier dan bimbingan karier , yang membawa
orang muda ke pemahaman diri dan pengolahan informasi tentang dunia kerja ,
selaras dengan tahap perkembangan karier tertentu.

B. Saran

10
Dari makalah ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua
umumnya kami pribadi. Dan kita sebagai mahasiswa agar dapat memahami dan
mengaplikasikan teori ini dengan melihat pada kondisi yang nyata di lapangan
apakah telah sesuai teori ini dengan kenyataan di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Osipow, S.H. 1983. Theories Of Career Development (3rd ed). New Jersey:
Prentice-Hall International Inc.

Hadiarni dan Irman. 2009. Konseling Karir. Batusangkar : STAIN Batusangkar


Press.

Sukardi, Dewa Ketut. 1987. Bimbingan Karir Di Sekolah – Sekolah. Jakarta :


Ghalia Indonesia.

Super, D. E., Thompson, A. S., Jordaan, J. P., & Myers, R. 1984. Career
Development Inventory. Palo Alto, CA: Consulting Psychologist Press.

11

Anda mungkin juga menyukai