Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

“HAKIKAT PROFESI & JENIS-JENIS PROFESI DIBIDANG PENDIDIKAN”


DOSEN PENGAMPU: FAJAR SIDIK SIREGAR S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

Ariandy Nugraha Nasution (6223311008)


Mikhael Fernando Hulu (6223311003)
Natasya Yolanda (6223311018)
Fitman Syukur Gea (6223311054)
Rizky Pratama Putra (6223311012)

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHARAGA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “HAKIKAT PROFESI & JENIS-JENIS PROFESI
DIBIDANG PENDIDIKAN” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah. Sehubungan dengan
tersusunnya makalah ini kami menyampaikan terima kasih kepada bapak selaku dosen
pengampu mata kuliah PROFESI KEPENDIDIKAN.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun penyusun tetap mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam penyusunan
makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................... ...i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………………………………………………………………5

D. Manfaat Penulisan ..………………………………………………………………………………………………………………………..5

E. Sistematika Penulisan………………………………………………………………………………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN 6
A. Hakekat Profesi 6
B. Hakekat Profesi Kependidikan 7
C. Syarat-syarat Profesi …………………………………………………………………………………………………………………….8

D. Jenis-jenis Profesi Pendidikan……………………………………………………………………………………………………..9

BAB III PENUTUP......................................................................................................................13


A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………………………13

B. Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………....13

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………14


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari “profesionalisme dan profesi” telah menjadi kosa kata
umum. Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu
janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan
“apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian
tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan
keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan
baik. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Profesi merupakan suatu jabatan atau
pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.
Profesi di dalam dunia pendidikan dikenal dengan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan. Dalam arti lain pendidik mempunyai dua arti, adalah arti yang luas dan arti yang
sempit. Pendidik dalam arti yang luas adalah semua orang yang berkewajiban membina anak-
anak. Secara alamiah semua anak sebelum mereka dewasa menerima pembinaan dari orang-
orang dewasa agar mereka bisa berkembang dan tumbuh secara wajar.Sementara itu pendidik
dalam arti sempit adalah orang-orang yang disiapkan dengan sengaja untuk menjadi guru atau
dosen. Kedua pendidik ini diberi pelajaran tentang pendidikan dalam waktu relatif lama agar
mereka menguasai ilmu itu dan terampil melaksanakannya dilapangan. Pendidik ini tidak cukup
belajar di perguruan tinggi saja sebelum diangkat menjadi guru atau dosen, melainkan juga
belajar dan diajar selama mereka bekerja, agar profesionalisasi mereka semakin meningkat.
Sedangkan tenaga kependidikan adalah tenaga/pegawai yang bekerja pada satuan pendidikan
selain tenaga pendidik. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada
satuan pendidikanAntara pendidik dan tenaga kependidikan dibutuhkan profesionalisme
Pendidik sebagai sosok yang begitu dihormati lantaran memiliki andil yang sangat besar
terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah dan juga membantu perkembangan peserta didik
untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi
peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru
perlu memperhatikan peserta didik secara individual. Tugas guru tidak hanya mengajar, namun
juga mendidik, mengasuh, membimbing, dan membentuk kepribadian siswa guna menyiapkan
dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM).
Oleh karena itu di dalam makalah ini penulis bermaksud menguraikan hakekat profesi
kependidikan, jenis – jenis pendidik, jenis – jenis tenaga kependidikan, harapan dan tantangan
profesi kependidikan, dan bagaimana membentuk pendidik dan tenaga kependidikan yang
professional.
B. Rumusan Masalah
1.Apa hakekat profesi?
2.Apa hakekat profesi kependidikan?
3.Apa saja syarat-syarat profesi?
4.Apa saja jenis – jenis pendidikan?

C.Tujuan Penulisan
1.Menguraikan hakekat profesi
2.Menguraikan hakekat profesi kependidikan
3.Mengidentifikasi jenis – jenis tenaga kependidikan
4.Mengidentifikasi jenis – jenis pendidik

D.Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan. Serta
dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bagi pembaca mengenai hakekat kependidikan,
serta jenis – jenis tenaga kependidikan.

E.Sistematika Penulisan
Sistematika uraian makalah ini terdiri dari tiga bagian, yaitu pertama, pendahuluan yang meliputi
latar belakang masalah, rumusan masalah, prosedur pemecahan masalah, tujuan, manfaat, dan
sistematika penulisan. Kedua, isi atau kajian teori dan pembahasan. Ketiga, penutup yang berisi
kesimpulan dan saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakekat Profesi

Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu
janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan
“apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian
tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan
keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan
baik. Profesi melibatkan beberapa istilah yang berkaitan, yaitu : profesi, profesionalitas,
profesional, profesionalisasi, dan profesionalisme (Abin Syamsuddin Makmun, 1999). Profesi
menunjuk pada suatu pelayanan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan
kesetiaan terhadapnya (Dedi Supriadi, 1998 : 95). Profesionalitas menunjuk pada kualitas atau
sikap pribadi individu terhadap suatu pekerjaan. Profesional menunjuk pada penampilan
seseorang yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya dan menunjuk pada orangnya itu sendiri.
Profesionalisasi menunjuk pada proses menjadikan seseorang sebagai profesional.
Profesionalisme menunjuk pada (a) derajat penampilan seseorang sebagai profesional; tinggi,
rendah sedang, dan (b) sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar
yang paling ideal dari kode etik profesinya. Terdapat beberapa pendapat para ahli tentang
profesi:
1.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (keterampulan, kejuruan dsb) tertentu.

2.Menurut Sanusi (1991) Profesi adalah suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikan yang
menentukan (erusial)

3.Menurut wikipedia Profesi adalah pekerjaan  yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan  khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik,
serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi
adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.

4.Menurut Sirendi Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
5.Menurut SCHEIN, E.H (1962) Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang
membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat.

6.Menurut Oemar Hamalik Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
atau keterampilan dari pelakunya. Oemar Hamalik (1984 : 2) sampai pada suatu kesimpulan
bahwa hakikat profesi adalah suatu pernyataan atau suatu janji yang terbuka. Suatu profesi
mengandung unsur pengabdian (Oemar Hamalik, 1984 :  3) menurutnya, suatu profesi bukanlah

dimaksudkan untuk mencari keuntungan materi belaka, melainkan untuk pengabdian


kepada masyarakat. Pengabdian seorang profesional menunjuk pada pengutamaan kepentingan
orang banyak daripada kepentingan diri.

Jadi dapat disimpulkan bahwa profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keterampilan dari pelakunya dan membutuhkan pelatihan serta penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus sendiri.

B. Hakekat Profesi Kependidikan

Profesi kependidikan adalah suatu tenaga kependidikan yang memiliki peranan penting
dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang dalam mekanisme kerjanya di kuasai kode etik. Layanan yang terdapat pada
profesi kependidikan adalah adanya ikatan profesi, adanya kode etik, pengendalian batas
kewenangan dan adanya pengaturan hukum untuk mengontrol praktik.

Kita mengetahui bahwa jenis profesi kependidikan ada dua yaitu pendidik dan tenaga
kependidikan. Di dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang sisdiknas disebutkan
bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Pendidik di Indonesia lebih dikenal dengan pengajar yang berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik
mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu diantaranya guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, ustadz dll.
Sedangkan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga pendidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Dari definisi di atas jelas bahwa tenaga kependidikan memiliki lingkup “profesi” yang
lebih luas, yang juga mencakup di dalamnya tenaga pendidik., pustakawan, staf administrasi, staf
pusat sumber belajar. Kepala sekolah adalah diantara kelompok “profesi” yang masuk dalam
kategori sebagai tenaga kependidikan. Sementara mereka yang disebut pendidik adalah orang-
orang yang dalam melaksanakan tugasnya akan berhadapan dan berinteraksi langsung dengan
para peserta didiknya dalam suatu proses yang sistematis, terencana, dan bertujuan. Penggunaan
istilah dalam kelompok pendidik tentu disesuaikan dengan lingkup lingkungan tempat tugasnya
masing-masing.

C. Syarat-syarat Profesi

Ada beberapa hal yang termasuk dalam syarat-syarat Profesi seperti:


1. Standar unjuk kerja
2. Lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi tersebut dengan standar
kualitas
3. Akademik yang bertanggung jawab
4. Organisasi profesi
5. Etika dan kode etik profesi
6. Sistem imbalan
7. Pengakuan masyarakat
Syarat-Syarat Profesi Menurut Mohammat Rahman, M.Pd & Sofan Amri, S.Pd., M.M.
(2014 : 63-64) adalah sebagai berikut :
a. Menuntut adanya keterampilan yang didasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang
mendalam.
b. Menemukan suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.
c. Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai.
d. Adanya kepekaan tehadap dampak kemasyarakatan.
e. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
f. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
g. Memiliki klien atau objek layanan yang tetap, seperti guru dengan muridnya.
h. Diakui oleh masyarakat karena memang jasanya perlu dimasyarakatkan.

Menurut Robert W. Richey dalam Arikunto (1990:235) mengungkapkan beberapa ciri-ciri


dan juga syarat-syarat profesi sebagai berikut:
a. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan dengan
kepentingan pribadi.
b. Seorang pekerja professional, secara aktif memerlukan waktu yang panjang untuk
mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus yang mendukung
keahliannya.
c. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikuti
perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.
d. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan cara kerja.
e. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.
f. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin dalam profesi
serta kesejahteraan anggotanya.
g. Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi, dan kemandirian.
h. Memandang profesi suatu karier hidup (alive career) dan menjadi seorang anggota yang
permanen.
Pengertian diatas, dapat dipahami bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang
memerlukan pendidikan lanjut, profesi juga memerlukan keterampilan melalui ilmu
pengetahuan yang mendalam, ada jenjang pendidikan khusus yang harus dilalui sebagai
sebuah persyaratan.
D. Jenis-jenis Profesi Pendidikan
Jenis profesi dalam bidang pendidikan dibagi menjadi dua yaitu tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003 khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Selanjutnya pada ayat (6) dijelaskan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instructor, fasilitator dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
1. Tenaga Kependidikan
Orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun
secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan, diantaranya:
a. Kepala Satuan Pendidikan
Kepala Satuan Pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk
memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan Pendidikan harus mampu melaksanakan
peran dan tugasnya sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator,
motivator, figur dan mediator (Emaslim-FM).
b. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah seorang pemimpin pada sebuah sekolah dan merupakan manajer
tingkat atas pada sebuah organisasi pendidikan (khususnya SD, SMP, SMA atau SMK). Kepala
sekolah mempunyai dua peran utama, pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru, dan
kedua memberikan pimpinan dalam manajemen
c. Rektor
Rektor dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pimpinan lembaga perguruan tinggi. Di
dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional 2009 (UU SISDIKNAS), Rektor adalah
pimpinan tertinggi perguruan tinggi yang berkewajiban memajukan ilmu pengetahuan di masing-
masing institusi melalui pendidikan dan penelitian, serta memberikan kontribusi maksimal
kepada hal layak luas.
d. Wakil/Kepala Urusan
Wakil/Kepala Urusan, umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan dalam bidang
yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan Pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
pada institusi tersebut. Contoh: Kepala Urusan Kurikulum
e. Tata Usaha
Tata Usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi instansi
tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya;
a) Administrasi surat menyurat dan pengarsipan,
b) Administrasi Kepegawaian,
c) Administrasi Peserta Didik,
d) Administrasi Keuangan,
e) Administrasi Inventaris dan lain-lain.
f. Laporan
Laporan, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan bahan di
Laboratorium
g. Pustakawan
Pustakawan ialah seseorang yang bekerja di perpustakaan dan membantu orang menemukan
buku, majalah, dan informasi lain.
h. Pelatih ekstrakurikuler
i. Petugas keamanan (Penjaga Sekolah), Petugas Kebersihan, dan lainnya.

2. Tenaga Pendidik
Pendidik atau di Indonesia lebih dikenal dengan pengajar, adalah tenaga kependidikan yang
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi
pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu:
a. Guru
Menurut UU No. 14/2005, tentang Guru dan Dosen. Pada Bab I Pasal 1, Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama pendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
b. Dosen
Menurut UU No. 14/2005, tentang Guru dan Dosen. Pada Bab I Pasal 1, Dosen adalah
pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
c. Konselor
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan Konselor adalah pendidik dan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2005 mengemukakan Konselor
adalah pelaksana pelayanan konseling di sekolah.
Konselor adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar
belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai
organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN).
d. Pamong Belajar
Menurut Permenpan dan RB (Peraturan Menteri Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi)
No. 15 Tahun 2012, Pamong Belajar adalah pendidik dengan tugas utama melakukan kegiatan
belajar mengajar, pengkajian program, dan pengembangan model pendidikan nonformal dan
informal (PNFI) pada unit pelaksana teknis (UPT) atau unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dan
satuan PNFI. Pamong belajar merupakan jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh
seseorang yang telah berstatus sebagai pegawai negeri sipil. PNFI sekarang berganti nama
menjadi PAUDNI (Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal)
e. Widyaiswara
Widyaiswara adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diangkat sebagai pejabat fungsional
oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik,
mengajar, dan/atau melatih pegawai negeri sipil (PNS) pada lembaga pendidikan dan pelatihan
(diklat) pemerintah.
f. Tutor
Tutor adalah orang yang membelajarkan atau orang yang memfasilitasi proses pembelajaran
di kelompok belajar (Chairudin Samosir, 2006:15). Tutor merupakan pembimbing dan
pemotivasi peserta didik untuk mempelajari sendiri materi ajar yang tersaji dalam modul
pembelajarannya.  
Tutor dapat berasal dari guru atau pengajar, pelatih, pejabat struktural, atau bahkan siswa
yang dipilih dan ditugaskan guru untuk membantu teman-temannya dalam belajar di kelas.
(Hamalik dalam Abi Masiku, 2013).

g. Instruktor
Instruktor adalah orang yang bertugas mengajarkan sesuatu dan sekaligus memberikan latihan
dan bimbingannya; pengajar; pelatih; pengasuh (KBBI online).
h. Fasilitator
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang memahami tujuan bersama
mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai tujuan. Tugas fasilitator dalam
sebuah proses pembelajaran pada hakikatnya mengantarkan peserta didik untuk menemukan
sendiri isi atau materi pelajaran yang ditawarkan atau yang disediakan melalui atau oleh
penemuannya sendiri.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Di dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang sisdiknas disebutkan bahwa pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Sedangkan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga pendidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Jenis - jenis pendidik antaralain guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor,
instruktur, fasilitator, ustadz, sedangkan jenis  jenis  tenaga kependidikan diantaranya: Wakil-
wakil/Kepala urusan, Tata Usaha, Laboran, Pustakawan, Pelatih Ekstrakurikurer, Petugas
Keamanan, Petugas Kebersihan, Profesionalisme Profesi Keguruan, Otoritas Profesional Guru,
Kebebasan Akademik, dan Tanggung Jawab Moral dan Pertanggungjawab Jabatan.
Harapan bagi profesi kependidikan adalah terbentuknnya para profesi kependidikan yang
professional baik pendidik dan tenaga kependidikannya agar pendidikan semakin maju,
berkualitas, dan bermutu. Tantangan yang harus  dihadapi para profesi kependidikan antaralain:
Profesionalisme Profesi Keguruan, Otoritas Profesional Guru, Kebebasan Akademik, Tanggung
Jawab Moral (Responsible) dan Pertanggungjawab Jabatan (Accountabillity)
B. Saran
Penulis berharap makalah tentang profesi kependidikan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi para calon pendidik, dan saran dari penulis adalah agar para calon pendidik
nantinya dapat menjadi pendidik yang professional. Apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan kami mohon maaf, kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Mudlofir, Ali. 2012. Pendidik Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung:
Alfabeta
UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BERITA ACARA PRESENTASI KELOMPOK 1

Pelaksanaa Kegiatan

Hari/Tanggal : Rabu, 22 Februari 2023

Jadwal : 14.00 s.d 15.00

Moderator : Ananda Puan Maharani (Dari Kelompok 2)

Presentator : 1. Ariandy Nugraha Nasution

2. Fitman Syukur Gea

3. Mikhael Fernando Hulu

4. Natasya Yolanda

5. Rizky Pratama Putra

Sesi Pertayaan

Sesi 1 :

1. Suci Dwi Ramadhini ( Kelompok 2 )


Apa perbedaan Pendidik dengan tenaga kependidikan?
Jawaban : Pendidik merupakan tenaga prefesional yang bertugas merencanakan dan
melaksankan proses pembelajran, menilai hasil pemebelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Sedangkan tenaga
kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan.
2. Primanson Tarigan ( Kelompok 5 )
Mengapa kita memerlukan adanya profesi?
Jawab : Jika kita tidak memiliki profesi kita tidak akan bisa menghasilkan keuntungan.
Saat ini mencari suatu pekerjaan adalah hal yang terbilang sulit. Hal tersebut disebabkan
karna minimnya halaman pekerjaan dan kurangnya pengetahuan serta pengalaman calon
pekerja.
3. Ilham Lutfi Avicena ( Kelompok 3 )
Jelaskan bagaimana strategi seorang guru untuk meningkatkan profesialisme untuk
mengajar?
Jawab : Strategi yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk meningkatkan
profesionalisme untuk mengajar adalah seorang guru harus memiliki kompetensi-
kompetensi yakni Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Pedagogik,
Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial.

Anda mungkin juga menyukai