Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah. Sehubungan dengan
tersusunnya makalah ini kami menyampaikan terima kasih kepada bapak selaku dosen
pengampu mata kuliah PROFESI KEPENDIDIKAN.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun penyusun tetap mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam penyusunan
makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………………………………………………………………5
E. Sistematika Penulisan………………………………………………………………………………………………………………………5
BAB II PEMBAHASAN 6
A. Hakekat Profesi 6
B. Hakekat Profesi Kependidikan 7
C. Syarat-syarat Profesi …………………………………………………………………………………………………………………….8
B. Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………....13
C.Tujuan Penulisan
1.Menguraikan hakekat profesi
2.Menguraikan hakekat profesi kependidikan
3.Mengidentifikasi jenis – jenis tenaga kependidikan
4.Mengidentifikasi jenis – jenis pendidik
D.Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan. Serta
dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bagi pembaca mengenai hakekat kependidikan,
serta jenis – jenis tenaga kependidikan.
E.Sistematika Penulisan
Sistematika uraian makalah ini terdiri dari tiga bagian, yaitu pertama, pendahuluan yang meliputi
latar belakang masalah, rumusan masalah, prosedur pemecahan masalah, tujuan, manfaat, dan
sistematika penulisan. Kedua, isi atau kajian teori dan pembahasan. Ketiga, penutup yang berisi
kesimpulan dan saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakekat Profesi
Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu
janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan
“apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian
tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan
keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan
baik. Profesi melibatkan beberapa istilah yang berkaitan, yaitu : profesi, profesionalitas,
profesional, profesionalisasi, dan profesionalisme (Abin Syamsuddin Makmun, 1999). Profesi
menunjuk pada suatu pelayanan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan
kesetiaan terhadapnya (Dedi Supriadi, 1998 : 95). Profesionalitas menunjuk pada kualitas atau
sikap pribadi individu terhadap suatu pekerjaan. Profesional menunjuk pada penampilan
seseorang yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya dan menunjuk pada orangnya itu sendiri.
Profesionalisasi menunjuk pada proses menjadikan seseorang sebagai profesional.
Profesionalisme menunjuk pada (a) derajat penampilan seseorang sebagai profesional; tinggi,
rendah sedang, dan (b) sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar
yang paling ideal dari kode etik profesinya. Terdapat beberapa pendapat para ahli tentang
profesi:
1.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (keterampulan, kejuruan dsb) tertentu.
2.Menurut Sanusi (1991) Profesi adalah suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikan yang
menentukan (erusial)
3.Menurut wikipedia Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik,
serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi
adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.
4.Menurut Sirendi Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
5.Menurut SCHEIN, E.H (1962) Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang
membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat.
6.Menurut Oemar Hamalik Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
atau keterampilan dari pelakunya. Oemar Hamalik (1984 : 2) sampai pada suatu kesimpulan
bahwa hakikat profesi adalah suatu pernyataan atau suatu janji yang terbuka. Suatu profesi
mengandung unsur pengabdian (Oemar Hamalik, 1984 : 3) menurutnya, suatu profesi bukanlah
Jadi dapat disimpulkan bahwa profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keterampilan dari pelakunya dan membutuhkan pelatihan serta penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus sendiri.
Profesi kependidikan adalah suatu tenaga kependidikan yang memiliki peranan penting
dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang dalam mekanisme kerjanya di kuasai kode etik. Layanan yang terdapat pada
profesi kependidikan adalah adanya ikatan profesi, adanya kode etik, pengendalian batas
kewenangan dan adanya pengaturan hukum untuk mengontrol praktik.
Kita mengetahui bahwa jenis profesi kependidikan ada dua yaitu pendidik dan tenaga
kependidikan. Di dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang sisdiknas disebutkan
bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Pendidik di Indonesia lebih dikenal dengan pengajar yang berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik
mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu diantaranya guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, ustadz dll.
Sedangkan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga pendidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Dari definisi di atas jelas bahwa tenaga kependidikan memiliki lingkup “profesi” yang
lebih luas, yang juga mencakup di dalamnya tenaga pendidik., pustakawan, staf administrasi, staf
pusat sumber belajar. Kepala sekolah adalah diantara kelompok “profesi” yang masuk dalam
kategori sebagai tenaga kependidikan. Sementara mereka yang disebut pendidik adalah orang-
orang yang dalam melaksanakan tugasnya akan berhadapan dan berinteraksi langsung dengan
para peserta didiknya dalam suatu proses yang sistematis, terencana, dan bertujuan. Penggunaan
istilah dalam kelompok pendidik tentu disesuaikan dengan lingkup lingkungan tempat tugasnya
masing-masing.
C. Syarat-syarat Profesi
2. Tenaga Pendidik
Pendidik atau di Indonesia lebih dikenal dengan pengajar, adalah tenaga kependidikan yang
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi
pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu:
a. Guru
Menurut UU No. 14/2005, tentang Guru dan Dosen. Pada Bab I Pasal 1, Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama pendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
b. Dosen
Menurut UU No. 14/2005, tentang Guru dan Dosen. Pada Bab I Pasal 1, Dosen adalah
pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
c. Konselor
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan Konselor adalah pendidik dan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2005 mengemukakan Konselor
adalah pelaksana pelayanan konseling di sekolah.
Konselor adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar
belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai
organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN).
d. Pamong Belajar
Menurut Permenpan dan RB (Peraturan Menteri Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi)
No. 15 Tahun 2012, Pamong Belajar adalah pendidik dengan tugas utama melakukan kegiatan
belajar mengajar, pengkajian program, dan pengembangan model pendidikan nonformal dan
informal (PNFI) pada unit pelaksana teknis (UPT) atau unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dan
satuan PNFI. Pamong belajar merupakan jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh
seseorang yang telah berstatus sebagai pegawai negeri sipil. PNFI sekarang berganti nama
menjadi PAUDNI (Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal)
e. Widyaiswara
Widyaiswara adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diangkat sebagai pejabat fungsional
oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik,
mengajar, dan/atau melatih pegawai negeri sipil (PNS) pada lembaga pendidikan dan pelatihan
(diklat) pemerintah.
f. Tutor
Tutor adalah orang yang membelajarkan atau orang yang memfasilitasi proses pembelajaran
di kelompok belajar (Chairudin Samosir, 2006:15). Tutor merupakan pembimbing dan
pemotivasi peserta didik untuk mempelajari sendiri materi ajar yang tersaji dalam modul
pembelajarannya.
Tutor dapat berasal dari guru atau pengajar, pelatih, pejabat struktural, atau bahkan siswa
yang dipilih dan ditugaskan guru untuk membantu teman-temannya dalam belajar di kelas.
(Hamalik dalam Abi Masiku, 2013).
g. Instruktor
Instruktor adalah orang yang bertugas mengajarkan sesuatu dan sekaligus memberikan latihan
dan bimbingannya; pengajar; pelatih; pengasuh (KBBI online).
h. Fasilitator
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang memahami tujuan bersama
mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai tujuan. Tugas fasilitator dalam
sebuah proses pembelajaran pada hakikatnya mengantarkan peserta didik untuk menemukan
sendiri isi atau materi pelajaran yang ditawarkan atau yang disediakan melalui atau oleh
penemuannya sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Di dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang sisdiknas disebutkan bahwa pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Sedangkan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga pendidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Jenis - jenis pendidik antaralain guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor,
instruktur, fasilitator, ustadz, sedangkan jenis jenis tenaga kependidikan diantaranya: Wakil-
wakil/Kepala urusan, Tata Usaha, Laboran, Pustakawan, Pelatih Ekstrakurikurer, Petugas
Keamanan, Petugas Kebersihan, Profesionalisme Profesi Keguruan, Otoritas Profesional Guru,
Kebebasan Akademik, dan Tanggung Jawab Moral dan Pertanggungjawab Jabatan.
Harapan bagi profesi kependidikan adalah terbentuknnya para profesi kependidikan yang
professional baik pendidik dan tenaga kependidikannya agar pendidikan semakin maju,
berkualitas, dan bermutu. Tantangan yang harus dihadapi para profesi kependidikan antaralain:
Profesionalisme Profesi Keguruan, Otoritas Profesional Guru, Kebebasan Akademik, Tanggung
Jawab Moral (Responsible) dan Pertanggungjawab Jabatan (Accountabillity)
B. Saran
Penulis berharap makalah tentang profesi kependidikan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi para calon pendidik, dan saran dari penulis adalah agar para calon pendidik
nantinya dapat menjadi pendidik yang professional. Apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan kami mohon maaf, kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Mudlofir, Ali. 2012. Pendidik Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung:
Alfabeta
UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BERITA ACARA PRESENTASI KELOMPOK 1
Pelaksanaa Kegiatan
4. Natasya Yolanda
Sesi Pertayaan
Sesi 1 :