Anda di halaman 1dari 5

SOSIOLOGI OLAHRAGA

DOSEN PENGAMPU : Dr. Asep Suharta M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Mikhael Fernando Hulu

Nim : 6223311003

Fakultas Ilmu Keolahragaan


Universitas Negeri Medan
T.A 2022/2023
TUGAS RUTIN 9
MATA KULIAH SOSIOLOGI OLAHRAGA

Bit.ly/tugas_sosiologi_or

TOPIK:

OLAHRAGA DAN RAS

Bacalah dengan bahan kuliah (ppt) yang telah diberikan oleh dosen

Jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Secara keseluruhan, Apa yang dapat anda simpulkan dari bahan paparan
tersebut?

2. Betulkan perbedaan warna kulit mempenagruhi adanya perbedaan prestasi


olahraga? Jelaskan secara ilmiah . Cari Referensinya dan Cantumkan Link nya.

3. Carilah artikel di Internet terkait Olahraga dan RAS. Rangkum dan sertakan
LINK artikel tersebut dalam Makalah Anda

(Tugas dikumpulkan pada H + 7)

SELAMAT BELAJAR
JAWABAN :
1. Olahraga merupakan salah satu aspek yang penting atau yang mendukung
perkembangan suatu negara. Ras merupakan perbedaan antara kulit hitam atau putih
antara yang satu dengan yang lain. Dan dalam dunia olahraga perbedaan ras menjadi
suatu masalah juga contoh yaitu pada zaman dulu atau sekitaran tahun 1930-an
diskriminasi terhadap orang yang berkulit hitam terjadi dalam bidang olahraga.
Namun ada juga beberapa teori yang mengatakan bahwa perbedaan kulit
mempengaruhi prestasi dalam bidang olahraga contohnya seperti orang kulit hitam
cenderung lebih kuat berlari dibandingkan orang kulit putih sedangkan orang kulit
putih lebih unggul dalam cabang olahraga renang ketimbang orang kulit hitam. Dan
hal itu bukan karena suatu hal yang tidak mendasar namun juga didasari oleh
beberapa faktor seperti faktor anatomi geografis dan fisiologis. Dan dalam olahraga
juga olahraga dapat menjadi wadah untuk mempersatu contohnya suku Mori dan kulit
putih di Selandia Baru bisa hidup bersama. Ada banyak diskriminasi yang terjadi
karena perbedaan ras seperti orang kulit hitam yang tidak diberikan hak yang
sebelumnya misalnya gaji yang lebih murah bonus yang lebih kecil dan hal-hal yang
merugikan ras kulit hitam. Namun seiring dengan perkembangan zaman hingga
sampai saat ini perbedaan ras sudah tidak menjadi masalah dalam olahraga sebab
telah tumbuhnya rasa kesadaran bahwa kesetaraan setiap orang itu sama dan
begitupun dalam olahraga.

2. Perbedaan kulit mempengaruhi dalam presentasi olahraga seperti pada Studi peneliti


Howard University di Washington dan Duke University di North Carolina
menunjukkan alasan mengapa atlet berkulit hitam mampu mengalahkan ras lain dalam
lomba lari. Menurut penelitian, perbedaan fisik pada panjang anggota tubuh dan
struktur tubuh berarti pusat gravitasi cenderung lebih tinggi pada orang kulit hitam
Sejak 1968, pemegang rekor dunia lari 100 meter pria adalah atlet kulit hitam. Sejak
1912, ketika Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) mulai melacak pemegang
rekor lari cepat itu, hanya ada 10 atlet yang tak berkulit hitam keluar dari 38 individu
pemegang rekor dunia itu “Terdapat bukti penuh menunjukkan adanya perbedaan
jelas dalam jenis tubuh di antara orang kulit hitam dan putih,” kata peneliti Edward
Jones yang meneliti gizi, nutrisi dan komposisi tubuh remaja obesitas di Howard
University .“Ini merupakan pola nyata yang dijelaskan di sini. Apakah pelari tercepat
itu dari Jamaika, Afrika atau Kanada. Kebanyakan pelari itu jika dilacak akan kembali
lagi ke Afrika Barat pada umumnya”.“Meski terdapat juga faktor budaya, semuanya
bermuara pada struktur tubuh,” tambah Jones. Orang kulit hitam cenderung memiliki
anggota tubuh lebih panjang dengan lingkar yang lebih kecil. “Artinya, pusat gravitasi
mereka lebih tinggi dibandingkan orang kulit putih yang memiliki tinggi sama,”
tambah profesor teknik Duke University , Adrian Bejan.Orang Asia dan kulit putih
cenderung memiliki torso (potongan tubuh dari bagian atas kepala sampai potongan
paha) lebih panjang. Hal menyebabkan pusat gravitasi mereka lebih
rendah.“Perbedaannya memang kecil dan kita tidak benar-benar bisa melihatnya
langsung pada seseorang. Kita selalu terjebak dengan pertanyaan, seberapa panjang
kaki seseorang,” papar Bejan. Namun, perbedaan-perbedaan kecil ini tentunya
berpengaruh pada balapan yang berlangsung selama kurang dari 10 detik itu.Tinggi
pusat gravitasi seseorang mempengaruhi seberapa cepat kaki bergerak ketika
menyentuh tanah. Jadi, kaki seseorang dengan pusat gravitasi yang lebih tinggi akan
menyentuh tanah lebih cepat dibanding orang yang pusat gravitasinya lebih
rendah.Dalam studi, para ilmuwan mengumpulkan data militer di 17 negara. Militer
mengukur para calon tentara untuk menentukan ukuran seragam mereka dan data itu
merupakan sumber data yang dapat diandalkan.Untuk memperkirakan panjang tubuh,
para ilmuwan membandingkan tinggi rata-rata tentara militer dengan tinggi ketika
mereka duduk serta jarak kursi ke bagian atas kepala Hasil studi menunjukkan, tinggi
duduk rata-rata orang kulit hitam sekitar 3 cm lebih pendek dibanding orang kulit
putih yang memiliki tinggi sama.Artinya, antara orang kulit hitam dan kulit putih
yang memiliki tinggi sama, kaki orang kulit hitam lebih panjang sedangkan torso
orang kulit putih lebih panjang. Perbedaan fisik ini memberi keuntungan pada atlet
kulit hitam.Dari sudut pandang fisika, kaki berlari dan torso menjadi berat tambahan
yang harus disokong kaki. Sebaliknya, orang kulit putih cenderung memiliki
keuntungan di kolam renang dengan torso lebih panjang memungkinkan mereka
berenang lebih cepat.“Kolam menghasilkan gelombang. Olahraga ini merupakanseni
untuk muncul ke permukaan gelombang. Ketika gelombang menjadi lebih besar,
orang kulit putih bisa berenang lebih cepat karena torso mereka lebih
panjang,” kata Bejan.
 https://www.inilah.com/mengapa-pelari-kulit-hitam-sering-juara

3. Olahraga sudah menjadi tempat yang nyaman bagi berkembangnya rasa solidaritas,
persaudaraan, dan juga tempat terjadinya diskriminasi ras. Seperti yang diungkap oleh
Maguire, et al (2002:141) bahwa “not only is sport a site where racial discrimination
and prejudice can become manifest and reproduced, it is a site where it can also be
challenged”. Olahraga bukan hanya sebuah tempat dimana diskiminasi ras dan
prasangka menjadi nyata dan ditiru, ini adalah sebuah tempat dimana diskriminasi ras
mendapat tantangan. Orang yang berpartisipasi dalam olahraga sering kali dibedakan
berdasarkan ras dan etnisnya. Terutama jika yang berpatisipasi tersebut adalah orang
yang berasal dari kelompok minoritas. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keterlibatan
mereka dalam olahraga, seperti yang dungkap oleh Coakley (2001:258) “men and
women in all etnic minorities traditionally have been underrepresented at all levels of
competition and management in most competitive sport, even in high schools and
community programs”. Artinya bahwa laki-laki dan perempuan dari semua etnis
minoritas secara tradisional kurang terwakili pada semua tingkat kompetisi dan
managemen dalam olahraga kompetitif, juga dalam sekolah menengah atas, dan
programprogram masyarakat. Di Amerika, sekitar tahun 1950-an organisasi-
organisasi yang mensponsori olahraga-olahraga beregu pertandingan jarang sekali
membuka pintu mereka secara penuh untuk orang kulit hitam.begitupun
ketika para anggota. kelompok-kelompok minoritas bermain dalam olahraga, mereka
biasanya bermain dengan satu sama lain dalam pertandingan dan permainan yang
terpisah. Partisipasi kaum minoritas dalam olahraga terjadi setelah adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah negara itu sendiri yang notabene
dipimpin oleh orang-orang mayoritas. Selain itu juga diakibatkan oleh gerakan sosial
kaum minoritas secara global untuk mendapat perlakukan yang sama dalam berbagai
bidang termasuk olahraga. Sebagai contoh, di Amerika terdapat beberapa kelompok
ras yang terdiri atas: White (Kulit Putih), Hispanic atau Latino (Latin), Black atau
African American (Kulit Hitam), Asian (Asia), American Indian (Indian), dan
Hawaiian (Hawai). Orang kulit putih dianggap sebagai kelompok ras mayoritas
karena didasarkan pada jumlah populasi mereka di negara tersebut lebih banyak dari
ras lainnya. Sedangkan kelompok ras Kulit Hitam, Latin, Asia, Indian, dan Hawai
merupakan kelompok minoritas yang memiliki populasi lebih sedikit dari jumlah
populasi orang kulit putih.
Dominasi suatu kelompok ras dan etnis dalam olahraga diperlihatkan melalui berbagai
prestasi yang telah mereka raih. Kelompok ras dan etnis mayoritas maupun minoritas
dalam suatu negara tidak berpartisipasi dalam seluruh cabang olahraga. Mereka
memilih cabang-cabang olahraga tertentu yang menurut mereka cocok dengan sifat
dan karakteristiknya baik secara fisiologis maupun psikologis. Sebagai contoh, orang
kulit hitam di Amerika dipandang memiliki karakteristik fisik yang lebih baik dari
pada orang kulit putih. Hal ini sesuai dengan teori yang kemukakan oleh Sir Roger
Bannister dalam Maguire, et al (2002:58-59) bahwa “black atheletes have natural
anatomical and physiological advantages over white athletes, which explains the
success of black athletes on the track”. Kesuksesan yang diraih oleh orang kulit hitam
dalam olahraga juga berhubungan dengan pendapat-pendapat secara sosiologis.
Seperti halnya yang diungkap oleh Walker dalam Maguire (2002:59) yang
menerangkan bahwa “the rise prominance of succesful black athletes may also help to
construct a selfperpetuating belief that black people can and will achieve results in
particular social spheres such as sports”. Prestasi yang diraih para atlit kulit hitam di
beberapa cabang olahraga telah memperlihatkan dominasi mereka. Dalam olahraga
atletik dapat diamati bahwa orang kulit hitam amerika sangat mendominasi cabang
olahraga ini. Sprinter laki-laki kulit hitam seperti Carl Lewis.Prestasi olahraga yang
diraih seseorang atlit secara sosiologis memperlihatkan kekuatan suatu ras atau etnis.
Dalam Olimpiade yang diselenggarakan beberapa tahun yang lalu, ras Asia yang
dimotori oleh Cina, Jepang, dan Korea mampu mengalihkan perhatian dunia. Cina
sebagai negara yang berpenduduk paling banyak di dunia telah dapat memperlihatkan
dominasi mereka dalam cabang-cabang olahraga, seperti: senam, bulutangkis, renang,
dan sebagainya. Seorang individu yang berpartisipasi dalam olahraga merupakan
representasi sekelompok orang yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama. Sifat
dan karakteristik itu secara biologis maupun psikologis diturunkan secara turun
temurun dari generasi ke generasi dan kadangkala memiliki tanda-tanda yang unik
dan menarik. Pemberian kebebasan dan keleluasaan bagi siapapun untuk
berpartisipasi aktif dalam olahraga merupakan jalan terbaik dalam upaya
mempersatukan berbagai ras dan etnis yang ada tanpa memandang kelompok masing-
masing.

 https://staffnew.uny.ac.id/upload/132304483/penelitian/
Dominasi+Karakter+Ras+dan+Etnis+dalam+olahraga.pdf

Anda mungkin juga menyukai