Anda di halaman 1dari 13

FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI

DISUSUN OLEH :

GUGUN GUNAWAN

KELAS : G

DOSEN PENGAMPUH :

SARDIMAN, S.pd, M.pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN


REKREASI

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS ILLMU KEGURUAN DAN ILAMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2019

i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
FILASAFAT PENDIDIKAN JASMANI sehingga makalah ini bisa selesai pada
waktunya.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil


hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca..

Palu, 11 november 2019

penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….I

KATA PENGANTAR…………………………………………………..I

DAFTAR ISI……………………………………………………………II

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 3


A. Latar Belakang ................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan Masalah .............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 4
A. Pengertian Filsafat Olahraga ......................................................... 4
B. Apa, Mengapa Dan Bagaimana Olahraga. ................................... 5
C.Konsep Play, Games, Dan Sport ..................................................... 7
D.Tertaikanya Individu Pada Olahrga Dan Memasyaratkan
Olahrga.................................................................................................. 8
E. Pendidikan Jasmani, Olahraga, Rekreasi, Dan Prestasi ............. 8
F. Fenomenologi Olahraga .................................................................. 9
BAB III PENUTUP ................................................................................ 10
A. Kesimpulan .................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 11

iii
iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat pada dasarnya merupakan pedoman dan prinsip prinsip tertinggi yang
menentukan pikiran seseorang. Sistem nilai yang kita anut dan kita pertahankan
menjadi sarana untuk kita menafsirkan kejadian kejadian dan mengendalikan hidup
kita. Pemikiran filosofis muncul karena orang tidak puas melihat suatu realita
sehingga orang berfikiran secara mendalam sampai ke akar akarnya (radikal) guna
mencari hakekat dan makna suatu fenomena. Makalah ini membahas tentang
pengertian filsafat olahraga, apa, mengapa dan bagaimana olahraga, konsep play,
games dan sport, tertariknya individu paa olahraga dan memasyarakatkan olahraga,
pendidikan jasmani, olahraga, rekreasi dan prestasi, dan juga fenomenologi olahraga

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud pengertian filsafat olahraga..?


2. Apa, mengapa dan bagaimna itu olahraga..?
3. Apa yang dimaksud dengan konsep paly, games, dan sport..?
4. Apa yang menyebabkan tertariknya individu pada olahraga dan
memasyaratkan olahraga.?
5. Apa yang di maksud dengan pendidikan jasmani, olahraga,rekreasi, dan
prestasi.?
6. Apa itu fenomenologi olahraga.?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian filsafat olahraga.


2. Agar dapat mengetahui apa, mengapa, dan bagaimana itu olaqhraga.
3. Untuk mengetahui konsep play,games, dan sport.
4. Untuk mengetahui penyebab tertariknya individu pada olahraga dan
memasyarakatkan olahraga.
5. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan fenomenologi olahraga.

3
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Olahraga

Filsafat olahraga adalah cabang dari ilmu filsafat yang berupaya menganalisa konsep
akan olahraga sebagai kegiatan manusia. Beberapa isu yang dibahas dalam filsafat
olahraga di antaranya dari aspek metafisika, filsafat etika dan moral, filsafat
hukum, filsafat politik, dan estetika.[1] Perspektif filosofis pada olahraga berawal
di Yunani Kuno dan kemudian kembali berkembang pada abad ke-20 berkat Paul
Weiss dan Howard Slusher.[1][2][3]
Perspektif filosofis olahraga jua melihat hubungan metafisika antara olahraga
dengan kesenian dan permainan, permasalahan etika terkait nilai-nilai dan keadilan,
serta isu-isu sosiopolitis pada umumnya. Adapun filsafat dari waktu ke waktu sebagai
berikut:
1. yunani kuno
Yunani Kuno adalah tempat kelahiran filsafat kuno dan olahraga Olimpiade,
keduanya saling berkaitan di mana filsafat sangat berpengaruh dalam penampilan
atletis di Yunani kuno. Pada masa tersebut, kepemimpinan seseorang diukur melalui
kemampuan berolahraganya.Hal ini dapat dilihat pada karya
sastra Odisseia oleh Homeros yang menarasikan perhelatan olahraga oleh
masyarakat Skeria.Olahraga dipandang sebagai suatu hal yang dapat dikaji secara
epistemik melalui proses metodologis yang memperbolehkan kita melihat kebenaran
objektif potensi atletik seseorang dengan melibatkan orang tersebut dalam suatu
pertandingan olahraga. Kemampuan atletik dinilai sebagai jalan untuk menjawab
persoalan kesenjangan sosial. Olahraga dinilai sebagai pendidikan
moral. Plato bahkan mendorong keterlibatan wanita dalam olahraga untuk
memperkaya moral mereka. Aristoteles menekan kegiatan fisik sebagai sebuah
tanggung jawab etis.
2. masa kontemporer (abad ke-19 dan seterusnya)
Filsafat olahraga kembali bangkit berkat karya filsuf dari Universitas Yale Paul Weiss
yang berjudul Sport: A Philosophical Inquiry pada tahun 1969. Weiss melihat karya-
karya terkait filsafat olahraga sebagai refleksi elitisme akademis. Dalam
pandangannya, olahraga selalu dipandang sebagai budaya rendah.[5]
Pada abad ke-19, perspektif filosofis akan olahraga dan aktivitas fisik hanya sedikit
didiskusikan dalam reformasi pendidikan kala itu dengan menguatnya pandangan
umum bahwa kegiatan-kegiatan tersebut meningkatkan kesehatan. Manfaat kesehatan
dan pendidikan dari aktivitas fisik dipandang sebagai komponen kehidupan publik.
Banyak pendukung pendidikan olahraga yang melihat olahraga dari aspek filosofis
dengan mengkaji dari segi teleologi, dualisme pikiran dan tubuh,
serta metafisika sebagai model "ke-manusia-an" dan "ke-orang-an". Filsafat politik

4
turut memengaruhi pandangan umum terkait olahraga sebagai jawaban atas
permasalahan sosial dan politik pada masa itu dan mengembangkan konsep tanggung
jawab masyarakat dan kewarganegaraan yang bertanggung jawab.[3]
Meski kajian filsafat olahraga cenderung terkesan dilakukan di Barat, Jepang adalah
salah satu negara Timur yang cukup gencar melakukan analisis filsafat olahraga.[6]
Pada masa kontemporer, filsafat olahraga berkembang dengan mempertanyakan nilai-
nilai sosial olahraga, estetika pertunjukan olahraga, epistemologi strategi dan teknik
perseorangan dan kelompok, etika berolahraga, logika peraturan olahraga, metafisika
olahraga sebagai bagian dari "ke-manusia-an", dan lain sebagainya.[6] Filsafat
olahraga terus berkembang seiring dengan munculnya olahraga-olahraga baru
seperti berselancar dan skateboard.[7]
Permsalahan dalam filsafat olahraga ialah permasalahan etika, Permasalahan etika
dalam filsafat olahraga berfokus pada perilaku seorang atlet dengan peraturan
olahraga, atlet lainnya, penonton, faktor eksternal lainnya seperti isu sosio-ekonomi
di kalangan pendukung dan komunitasnya, dan isu doping. Isu doping dalam
olahraga berfokus pada etika intervensi medis terkait kemampuan seorang atlet
terutama akan apa yang dapat diterima dan apa yang tidak dalam olahraga, bagaimana
batas tersebut dibuat, dan apa saja yang perlu dipertimbangkan ketika suatu intervensi
medis dilarang. Isu-isu tersebut dibandingkan dan direfleksikan melalui tiga teori
moral yakni konsekuensialisme, deontologi, dan etika nilai

B. Apa, Mengapa Dan Bagaimana Olahraga.

Apa itu olahraga?Pengertian Olahraga – Tentu kita tahu olahraga biasanya sering
dilakukan saat memiliki waktu senggang atau pun kebiasaan aktivitas yang harus
dilakukan, baik di rumah maupun di sekolah. Namun, apa hal jika arti dari olahraga
itu sendiri tidak diketahui? Dan bagaimana bisa dinamakan olahraga? Langsung saja
simak lebih dalam mengenai pengertian Olahraga berikut: Olahraga merupakan
aktivitas yang memiliki tujuan tertentu, seperti halnya melatih tubuh untuk kesehatan
jasmani maupun rohani. Sehingga olahraga yang rutin dapat memiliki manfaat untuk
menjaga kesehatan tubuh. Dikarenakan metabolisme dalam tubuh dapat berjalan
lancar.

Dengan begitu, penyerapan serta distribusi nutrisi dapat bekerja dengan efektif dan
efisien. Sehingga pengertian Olahraga secara umum adalah suatu bentuk aktivitas
fisik yang terencana dan terstruktur, yang dimana melibatkan gerakan tubuh secara
berulang-ulang demi mendapatkan hasil yang baik.

Dengan tujuan sebagai peningkatan kebugaran jasmani maupun rohani tiap manusia.
Olahraga juga bisa dilakukan oleh orang dewasa, anak-anak, hingga lanjut usia selagi

5
dia mampu. Olahraga juga telah menjadi bagian hidup dari sebagian masyarakat
perkotaan maupun pedesaan.

Yang dilihat dari Kebiasaan gaya hidup seseorang yang suka merokok. Berolahraga
dengan teratur, ternyata sangat berpeluang untuk terhindar dari penyakit strok dan
jantung. Tidak hanya itu, segala penyakit juga bisa dihindari dengan teraturnya
berolahraga.

Mengapa harus berolahraga? manfaat olahraga adalah untuk mencegah risiko terkena
berbagai penyakit. Obesitas (gemuk berlebihan) adalah salah satu penyakit yang
diakibatkan jarang berolahraga. Mengapa? Karena jika kita jarang berolahraga, lemak
bisa menumpuk di dalam tubuh, dan akhirnya mengakibatkan obesitas. Tetapi dengan
berolahraga yang teratur, tumpukan lemak yang ada di dalam tubuh bisa terbakar.
Kedua, olahraga dapat meningkatkan perkembangan tubuh. Olahraga akan membantu
tubuh Adik-adik cepat tinggi dan membantu agar otot lebih kuat, karena olahraga
dapat membuat hormon perkembangan tubuh bekerja maksimal.
Ketiga, olahraga dapat meningkatkan interaksi sosial sehingga Adik-adik akan
mempunyai banyak teman. Mengapa? Ketika Adik-adik ikut permainan olahraga
seperti sepak bola, basket, dan futsal, Adik-adik akan berkenalan dengan teman di
dalam tim ataupun tim lawan, lalu berkerjasama pada saat bermain atau bertanding.
Akhirnya, Adik-adik mempunyai banyak teman, ya kan?

Keempat, dengan rajin berolahraga Adik-adik juga akan semakin pintar, karena Adik-
adik akan terbiasa bagaimana mana mengatur strategi supaya kalau bertanding bisa
menang. Selain itu, olahraga tidak pernah mengajarkan bagaimana menang dengan
dengan cara yang tidak jujur atau curang. Olahraga mengajarkan Adik-adik untuk
jujur atau sportif.

Jadi, pada intinya olahraga baik untuk Adik-adik semua. Apalagi kalau olahraga
diimbangi dengan istirahat yang baik, makan yang bergizi dan minum air putih yang
cukup, pasti tubuh Adik-adik semua akan menjadi lebih sehat, kuat, dan pintar seperti
yang dianjurkan oleh Lembaga Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan berolahraga, aktivitas tubuh menjadi seimbang. Terlalu banyak makan akan
menimbulnya tumpukan lemak. Jika tidak diimbangi dengan olahraga, terlalu banyak
main game juga membuat tubuh kurang gerak, yang akan mengakibatkan
perkembangan tubuh tidak maksimal karena kurang rangsangan kepada hormon
perkembangan.
Semoga manfaat olahraga yang sudah Bapak jelaskan membuat Adik-adik akan
semakin semangat berolahraga

6
Bagaimana cara berolahraga yang benar? Sebelum melakukan olahraga pemanasan
agar tidak ada yang cedera olahraga sebaiknya dilakukan minimal 2 kali dalam
seminggu, olahraga sebaiknya juga dilakukan diapagi hari karena suhu udara pada
pagi hari masih sangat sejuk dan polusi udara masih sedikit.

C.Konsep Play, Games, Dan Sport

Dengan mengutip pendapat dari Edward (1973), Chu (1982) bahwa pengertian
olahraga dapat dipahami dengan mengartikanya secara luas yang meliputi konsep
yang berkenaan dengan play, games and sport.
Konsep play mempunyai karakteristik bahwa kegiatan jasmaniah itu dilakukan
secara :

 Bebas, sukarela, dan tanpa paksaan dalam berpartisipasi


 Aktifitas bermain yang tidak tergantung dari pembatasan ruang dan waktu
 Hasil dari aktifitas bermain merupakan sesuatu yang direncanakan
sebelumnya,
 Aktivitas murni bermain tidak menghasilkan sesuatu atau tidak menghasilkan
nilai yang permanen
 Peraturan bermain bergantung pada kondisi, dan ditentukan berdasarkan
situasional
 Kualitas bermain merupakan bagian dari kehidupan nyata

Games merupakan bagian dari play, permainan yang sudah dibatasi oleh suatu
peraturan yang dikembangkan untuk ditaati agar permainan tersebut bisa berjalan
dengan aman dan adil. Permainan yang sudah dikondisikan dengan aturan yang resmi
biasanya berbentuk kompetisi. Jadi semua games merupakan
bentukdari play,games memiliki semua karakteristik play.

Konsep sport di indonesia sering diartikan sebagai olahraga prestasi yang


dipertandingkan oleh lembaga yang resmi. Menurut Chu (1982) sport merupakan
bagian dari play dan games. Perbedaanya terletak pada prasyarat tingkat kecakapan
yang tinggi yang harus dimiliki para pelakunya yang artinya
penyelenggaraan sport harus dilakukan secara resmi, baik ditinjau dari segi pelaku
sarpras, alat, peraturan, maupun pelaksanaanya.

Rijsdorp (1975) mengatakan bahwa olahraga memiliki sifat permainan, tetapi tidak
semua permainan adalah olahraga. Permainan lebih luas dari olahraga. Olahraga
adalah suatu bentuk khusus dan tersendiri dari permainan, yaitu permainan dengan
arah dan tujuan yang disadari dan berupa prestasi. Bertanding atau berlomba dalam

7
olahraga adalah bentuk permainan dengan para pelaku yang bersepakat tentang tujuan
beserta peraturanya.

D.Tertaikanya Individu Pada Olahrga Dan Memasyaratkan Olahrga

Tertariknya individu pada olahraga yaitu karena olahraga sangat menarik bagi orang
yang baru berolahraga.berkat kemudahan mengambil bagian didalamnya. Seseorang
dapat melakukan olahraga apapun sesuai keinginannya dan tidak perlu menunggu
orang lain untuk melakukannya. Para ilmuwan melihat proses biologis dan kimia
tubuh untuk mencari petunjuk guna memahami apa yang terjadi di balik perbedaan
sikap mengenai olahraga. Nampaknya ada faktor lain selain motivasi dan kedisiplinan
untuk menjelaskan mengapa beberapa orang suka berolahraga dan lainnya tidak.
"Setiap orang memiliki kapasitas fisik yang membuat tubuh mulai mengalami stres
dan merasa tidak nyaman. Sebagian besar berasal dari faktor genetik, misalnya
kapasitas paru-paru, transportasi oksigen dan tingkat penggunaan oksigen pada sel
otot. Perkiraannya bervariasi dari 10% - 50%," kata Panteleimon Ekkekakis, profesor
kinesiologi di Iowa State University seperti dilansir Wall Street Journal, Senin
(25/2/2013).
Hakikat usaha memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat adalah
menciptakan perubagan sosial secara sengaja, dengan kelompok sasaran adalah
individu-individu dari suatu msyarakat yang belum atau kurang mempunyai
kebiasaan berolahraga.

E. Pendidikan Jasmani, Olahraga, Rekreasi, Dan Prestasi

Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan


sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh
pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani

Olahraga rekreasi ialah olahraga yang mengarah kepada aktivitas gerak yang
bertujuan untuk kesenangan dan kegembiraan. Biasanya kita dapat menemukan
olahraga rekreasi di tempat-tepat wisata, jenisnya juga semakin berfariasi dari mulai
yang berpetualangan sampai dengan yang exstrim. Menurut Sejarah Olahraga di
Indonesia, olahraga rekreasi merupakan olahraga yang baru muncul. Aktivitas
rekreasi dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu rekreasi aktif secara fisik,
dan pasif secara fisik, biasanya digunakan sebagai pengisi waktu luang oleh sebagian
orang. Contoh beberpa olahraga rekreasi diantarnya : Outbound, Pendakian Gunung,
Renang, Jogging, Bersepeda, dan lain-lain. Pada dasarnya semua cabang olahraga
bisa digunakan menjadi olahraga rekreasi asalkan dengan tujuan yang jelas.

8
Olahraga Prestasi adalah kegiatan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara
profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang
olahraga. Atlet yang menekuni salah satu cabang tertentu untuk meraih prestasi, dari
mulai tingkat daerah, nasional, serta internasional, mempunyai syarat memiliki
tingkat kebugaran dan harus memiliki keterampilan pada salah satu cabang olahraga
yang ditekuninya tentunya diatas rata-rata non atlet. Untuk mencapai prestasi
tentunya harus tetap berlatih, silahkan baca Pengertian Latihan dalam Olahraga.
Seperti yang tercantum pada ( UU Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem
Keolahragaan Nasional ) Olahraga Prestasi adalah olahraga yang membina dan
mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan
melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan
teknologi keolragaan. Olahraga prestasi dapat dicapai dengan pesiapan yang matang
dan memerlukan proses yang baik. selain olahraga prestasi ada juga Olahrga
Rehabilitasi dan Olahrga pendidikan.

F. Fenomenologi Olahraga

Fenomenologi adalah studi yang berfokus pada penemuan fakta untuk sebuaah
fenomena memahami perilaku manusia berdasarkan perpektif peserta. Fenomenologi
bertujuan untuk menginterprestasikan tindakan sosial kita dan orang lain sebagai
sebuah yang bermakna (dimaknai) serta dapat merekonstruksi kembali turunan makna
(makna yang digunakan saat berikutnya) dari tindakan yang bermakna pada
komunikasi intersubjektif individu dalam dunia kehidupan sosial.

9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Filsafat olahraga seperti filsafat pada umumnya, berusaha untuk memahami


hakikat, mempersoalkan sesuatu isu- isu olahraga secara kritis, guna memperoleh
pengetahuan yang paling hakiki dalam bidang keolahragaan. Dengan belajar filsafat
olahraga diharapkan dapat didapatkan solusi-solusi pemecahan masalah-masalah
keolahraan pada masa kini sehingga olahraga pada masa yang akan datang semakin
diterima di dalam hati setiap insan manusia.

B. Saran

Kami berharap dengan adanya Filsafat Olahraga ini , banyak orang yang
mampu mengartikan olahraga dengan kesenangan saja melainkan mengartikan bahwa
olahraga mempunyai manfaat, kegunaan dan merupakan hal yang positif.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://kodelokal.blogspot.com/2016/11/makalah-penjasorkes-filsafat-
olahraga.html
http://kodelokal.blogspot.com/2016/11/makalah-penjasorkes-filsafat-
olahraga.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Fenomenologi
https://www.indonesiana.id/read/124489/mengolahragakan-masyarakat-dan-
memasyarakatkan-olahraga
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2178380/ini-sebabnya-ada-orang-
yang-suka-olahraga-dan-ada-yang-tidak
http://manfaatn.blogspot.com/2016/07/konsep-play-games-and-sport.html
https://www.honestdocs.id/6-alasan-mengapa-olahraga-amat-penting

11

Anda mungkin juga menyukai