PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktivitas olahraga dewasa ini sudah merupakan kebutuhan hidup baik bagi
masvarakat pedesaan maupun perkotaan. Secara tidak disadari melakukan olahraga
dapat mempengaruhi jantung, paru-paru, pembuluh darah, otot, tulang, dan psikologis.
Selain itu olahraga juga digunakan sebagai pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi,
Pada umumnya orang melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan dan kesegaran
jasmani. Olahraga merupakan kebutuhan \setiap orang, tidak hanya bagi yang masih
muda saja, tetapi bagi yang lanjut usia (lansia), olahraga juga masih diperlukan. Dengan
berolahraga kebugaran akan terjaga, tetap sehat dan segar, sehingga dapat menikrnati
kebahagiaan.
Kondisi tersebut diatas memberikan peluang bisnis yang sangat menarik dan
menjanjikan untuk peningkatan ekonomi. Hal ini melihat kondisi perekonomian kita
dewasa ini yang tidak menentu dan sulit diprediksi. Melihat realita perekonomian
tersebut, seseorang akan menentukan jenis usaha apapun akan menemukan banyak
kendala karena barang-barang dagangan sering mengalami perubahan harga yang tidak
rasional.
Dari fenomena tersebut usaha yang paling menjanjikan dan tidak terlalu banyak
mengandung resiko adalah usaha jasa. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan, usaha jasa
secara ekonomi tidak memerlukan modal yang banyak, tetapi satu-satunya modal yang
harus dimiliki adalah harus mempunyai keterampilan tertentu, misalnva menguasai dan
trampil senam aerobik ataupun fitness. Dengan mengusai hal tersebut sanggar-sanggar
senam ataupun klub – klub kebugaran akan menghubungi untuk menjadi instruktur pada
sanggar atau klub kebugarannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menemukan beberapa masalah sebagai
berikut, yaitu:
1. Apa nilai ekonomi dalam olahraga?
2. Apa hubungan olahraga dengan ekonomi?
3. Apa hubungan olahraga dan bisnis?
4. Apa hubungan olahraga dan ekonomi pariwisata?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui nilai ekonomi dalam olahraga
2. Untuk mengetahui hubungan olahraga dengan ekonomi
3. Untuk mengetahui hubungan olahraga dan bisnis
4. Untuk mengetahui hubungan olahraga dan ekonomi pariwisata.
D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui nilai ekonomi dalam olahraga.
2. Mengetahui hubungan olahraga dengan ekonomi, hubungan olahraga dan bisnis,
serta hubungan olahraga dan ekonomi pariwisata.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Melihat gaji diatas, rasanya fantastis dan luar biasa, karena nilai nominal nya yang
begitu besar dan banyak, padahal itu hanya gaji mereka dalam sebulan. Coba
bandingkan disini ?? Berapa rata-rata penghasilan karyawan ?? Bahkan gaji mereka
mengalahkan seorang Presiden. Pemain sepakbola di Indonesia-pun gaji tertingginya,
berkisar antara Rp. 100 Juta perbulan (Bambang Pamungkas-Persija Jakarta).
Ini tidak heran, mengingat sepakbola di Eropa adalah suatu bisnis, suatu hiburan, dan
suatu Industri. Banyak yang terlibat disana, misalkan saja para sponsor, pemain,
pendukung, manajemen klub, dll. Mengingat perputaran uang yang begitu besar dan
mereka rata-rata bermain di klub-klub besar Eropa, Mungkin mereka wajar di hargai
semahal itu. Tapi tetap saja ini terasa tidak adil menurut saya, jika dikaitkan dengan
bagaimana perekonomian di negara-negara berkembang, sangat jauh gap nya. Ini tidak
3
lepas dari sistem ekonomi kapitalis, yang selalu mengeksploitasi apapun yang
menghasilkan uang.
Nilai ekonomi dalam olahraga adalah seberapa banyak olahraga tersebut disukai
banyak orang dan memiliki nilai hiburan tinggi sehingga menghasilkan uang. Nilai
ekonomi olahraga mengikuti perkembangan masyarakat perbudakan dan semakin
meningkat pada zaman feodalisme hinggi kini kapitalisme. Pada zaman kapitalisme ini,
sisa zaman perbudakan masih bisa kita lihat seperti gulat dan tinju. Selain nilai hiburan,
olahraga pada zaman feodalisme adalah juga tontonan dari kelas yang berlawanan.
Kelas penguasa tuan-tuan tanah mengadu budak budak mereka untuk jadi hiburan, bila
yang melawan maka akan dibunuh. Nah, zaman kapitalisme inilah olahraga dijadikan
nilai ekonomi yang tinggi. Olahraga ditempatkan sebagai tempat orang mencari uang
sambil berolahraga. Dalam alam kapitalisme olahraga dijadikan alat promosi sebuah
produk sekaligus pengguna produk. Contoh nilai ekonomi dalam olahraga antara lain:
1. Studi di austraia juga menunjukkan bahwa layanan olahraga dan rekreasi dapat
menghasilkan pendapatan nasional sebesar aud $4,8 milyar pertahun, aud $ 4 milyar
dihasilkan dari penjualan produk olahraga dan rekreasi; dan sektor ini menyumbang
aud$ 1,2 milyar terhadap gop (pereira,2004).
2. Seperti olympiade los angeles 1984, yang nyata nyata panitia mendapat keuntungan
sebesar $ 223 juta dolar.
4
5. Karakteristik kelima berkaitan dengan birokratisasi. Organisasi olahraga tidak lagi
berdiri sendiri, melainkan berkaitan satu sama lain, dari tingkat perkumpulan sampai
tingkat dunia.
6. Dengan makin majunya teknologi informasi, setiap cabang olahraga modern
mencoba melakukan kuantifikasi terhadap jalannya pertandingan. Itu merupakan
karakteristik keenam, dan menjadi daya tarik unik olahraga yang membedakannya
dari peristiwa kesenian atau budaya lainnya.
7. Karakteristik ketujuh menyangkut pemecahan rekor. Menjadi lebih cepat, lebih kuat,
lebih tinggi, dan lebih baik sangat didambakan seorang atlet.
5
itu, saya ingin melihat hubungan olahraga dan ekonomi sebagai hubungan yang bersifat
resiprokal. Artinya, olahraga mempengaruhi ekonomi dan ekonomi mempengaruhi
olahraga.
Dalam banyak kasus memang kita jumpai bahwa negara yang secara ekonomi maju,
maka perkembangan olahraganya juga mengalami kemajuan yang sangat berarti.
Lihatlah bagiamana perkembangan olahraga di Amerika, Australia, Perancis, Inggris,
Jepang, dan sebagainya yang telah berkembang begitu pesat. Dari segi prestasi,
terutama dalam Olympic Games , sejumlah negara tersebut telah menempatkan dirinya
di papan atas. Dari segi perspektif tingkat kesehatan masyarakat yang diukur dari angka
kematian bayi, angka harapan hidup, dan sebagainya, negara-negara maju juga lebih
unggul.
6
berdampingan dengan dunia bisnis. Hubungannya tidak lagi berjauhan dan terpisah,
tetapi berdekatan dan saling membutuhkan.
Kenyataan seperti ini bukan sesuatu yang sulit untuk bisa dimengerti. Dari sisi dunia
olahraga dapat dikatakan bahwa hampir semua jenis olahraga, apalagi untuk jenis-jenis
olahraga yang amat populer seperti sepakbola, tinju, basket, tenis, voli – sekedar
menyebut beberapa – merupakan kegiatan yang paling banyak menarik perhatian
publik. Dari sisi bisnis, pemasaran (marketing) merupakan bagian yang sangat penting.
Dalam aktivitas pemasaran, seluruh kemampuan dan daya sepenuhnya terarah pada satu
tujuan yaitu merebut sebanyak mungkin calon konsumen untuk sebuah produk atau jasa
yang ditawarkan. Publik luas lalu menjadi ’medan’ sasaran yang hendak dibidik untuk
merebut calon konsumen tadi. Momen kejuaraan dalam pertandingan sebuah jenis
olahraga tertentu adalah momen yang akbar. Di sanalah perhatian ribuan bahkan jutaan
pasang mata tertuju. Di sana kegiatan olahraga menjadi sebuah fokus sekaligus sebuah
daya yang mampu menarik perhatian jutaan pasang mata. Di sana pula sebuah
kesempatan dan peluang bagi para pebisnis untuk tampil mempromosikan produk atau
jasa yang dihasilkan. Cara ini tentu menjadi sangat efektif bagi dunia bisnis. Dunia
olahraga, dengan demikian, dapat dikatakan sebagai sebuah dunia yang telah dan
hampir selalu menjadi hal yang penting bagi sebuah komunikasi bisnis.
Beberapa aktivitas di dunia olahraga dapat dikemukakan sebagai bukti untuk
mendukung penjelasan di atas. Di tingkat Internasional, sebagai contoh, ajang balap
Internasional Formula 1 digunakan oleh para produsen mobil untuk mensponsori
pembalap yang dipandang dapat merepresentasikan perusahaannya. Contoh yang lain,
ajang pertandingan sepakbola Piala Dunia menjadi sarana bagi perusahaan untuk
mempromosikan berbagai produk seperti minuman penyegar dari berbagai merk,
pakaian, sepatu, dan berbagai jenis perlengkapan olahraga, dst. Di tingkat Nasional, hal
serupa – kerjasama dan hubungan anatra bisnis dan olahraga - juga terjadi. Perusahaan
Sampoerna, yang memproduksi berbagai jenis rokok, telah beberapa kali menggelar
turnamen liga bola Voli Sampoerna Hijau. Bukti adanya korelasi dan saling dukung
antara bisnis dan olahraga tentu saja dapat diperpanjang. Namun kiranya kita cukup
menyebutkan beberapa saja.
Pembinaan olahraga secara matang di masa depan akan memberi kontribusi terhadap
peningkatan kesejahteraan perorangan. Misalnya melimpah ruahnya bonus yang
diterima Taufik Hidayat setelah mendapat medali emas olimpiade. Pada saat ini orang
Indonesia tidak akan sulit untuk menemukan fitness centre, bowling alleys, kursus, klub
dan organisasi olahraga, serta pertandingan, turnamen, dan fasilitas olahraga yang
7
dioperasikan secara bisnis. Usaha intensifikasi dan ekstensifikasi perlu dilanjutkan dan
merupakan peluang bisnis bagi seorang berjiwa wirausaha.
Pelaku dan pakar olahraga hendaknya memiliki kesadaran bahwa peranan olahraga
dalam menciptakan bisnis sangat mungkin dan diperlukan. Mereka tidak dapat berjalan
sendiri dalam melakukan industrialisasi olahraga. Karena itu hendaknya menggandeng
pemilik modal sehingga bersinergi menghasilan rencana bisnis yang matang dan dapat
diandalkan.
Dalam kaitan inilah menurut Arismunandar (1997), wawasan bisnis dan manajemen
diperlukan untuk memajukan dan mengembangkan bisnis olahraga. Hal ini penting
karena maju dan berkembangnya bisnis itu akan memicu penelitian dan pengembangan,
meningkatkan mutu pendidikan dan pengembangan ilmu dan teknologi olahraga,
meningkatkan prestasi, serta memperbanyak kesempatan kerja.
Pengelolaan olahraga secara bisnis dapat menghasilkan keuntungan (dana). Akan
tetapi keuntungan yang dapat diraih sangat tergantung pada mutu fasilitas, produk,
pertandingan atau jasa yang dijual, memiliki daya tarik dan ditampilkan pada saat yang
tepat, di tempat strategis. Ada beberapa persyaratan agar kegiatan olahraga dapat
menjadi bisnis:
1. Masyarakat sudah memiliki kesadaran olahraga dapat membugarkan tubuh dan jiwa,
meningkatkan kecerdasan (inteligensia dan emosional), meningkatkan produktivitas
kerja, mengurangi biaya perawatan kesehatan. Sosialisasi peran dan fungsi olahraga
seperti ini selayaknya menjadi program utama pelaku olahraga.
2. Tingkat kesejahteraan masyarakat sudah tinggi sehingga masyarakat tidak hanya
bergelut memenuhi kebutuhan primer (perut) tetapi masyarakat sudah memerlukan
kebutuhan tertier semisal rekreasi dan tontonan (pertandingan olahraga). Karena itu
negara (pemerintah, swasta, masyarakat sipil) selayaknya mengusahakan dengan
cerdas peningkatan kesejahteraan masyarakat ini.
3. Para pengusaha sudah menyadari potensi dan peluang bisnis dari kegiatan olahraga.
Karena itu pemerintah berkewajiban mempromosikan dan menyakinkan para
pengusaha bahwa kegiatan olahraga menyimpan potensi dan peluang bisnis yang
besar terutama derivasi bisnis kegiatan olahraga itu sendiri seperti transportasi,
pariwisata, jasa pelayanan tempat olahraga, perdagangan peralatan olahraga.
4. Pemilik modal dan pengurus organisasi keolahragaan serta pelaku olahraga lainnya
tidak cukup hanya individu yang mencintai olahraga yang mau berkorban tenaga
dan materi, tetapi selayaknya mereka memiliki jiwa wirausaha.
8
Peluang semakin terbuka setelah semakin bertambahnya stasiun radio dan televisi,
tidak bisa tidak, kompetensi melakukan negosiasi dan kontrak dengan stasiun radio dan
televisi menjadi sangat penting.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Olahraga memberikan arti lebih besar bagi individu dan masyarakat. Menariknya
lagi, olahraga tidak akan pernah lepas dari perkembangan politik, ekonomi, dan sosial.
Setelah era industri dan memasuki era informasi, kala peran media menjadi sangat
besar, keterkaitan olahraga dengan dunia bisnis makin tidak terlepaskan. Olahraga
dijadikan bagian taktik perusahaan meraup pangsa pasar dunia. Hal itu juga membawa
atlet memandang olahraga sebagai ajang yang bisa memberikan kesejahteraan hidup
lebih baik.
Karena, olahraga hanya dapat dimajukan jika punya dana yang besar. Dan, dana
yang besar itu, tak bisa didapat dari “dompet pemerintah” yang memang sangat terbatas,
maka dalam hal ini yang bisa mengambil peran sebagaimana menjadikan olahraga
sebagai peluang bisnis bagi para pelaku usaha modal. Agar olahraga di Indonesia dapat
berkembang seperti negara lain.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memotivasi
masyarakat untuk berolahraga dan mengetahui manfaat serta dampak olahraga terhadap
kemajuan bangsa dan Negara. Kritik dan saran sangat penulis harapkan dari makalah
ini. Jayalah olahraga di Indonesia.
11
DAFTAR PUSTAKA
Jalu. 2010. Hubungan Olahraga dengan Politik Ekonomi Hiburan Perdamaian Dunia Suku
dan Agama. (Online)
(https://jalu89.wordpress.com/2010/04/08/hubungan-olahraga-dengan-politik-ekonomi-
hiburan-perdamaian-dunia-suku-dan-agama/), diakses 19 Maret 2019.
12