Dosen:
Dr. Erizal N, M.Pd.
Zulbahri, S.Pd, M.Pd.
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah yang
berjudul “Latihan dan Training Dalam Olahraga” ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing serta teman-teman yang
telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan
baik sehingga makalah ini terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan............................................................................................ 16
B. Saran...................................................................................................... 17
C. Implikasi................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 18
HASIL DISKUSI............................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan latihan adalah sesuatu yang sangat penting yang harus dilakukan oleh seorang
pelatih.Seperti banyak yang dilakukan pelatih yang sudah mapan, latihan harus diatur dan
direncanakan dengan baik sehingga dapat menjamin tercapainya tujuan dari latihan..Jadi,
proses perencanaan latihan menunjukan suatu yang diorganisasi dengan baik, secara
metodologis dan menurut prosedur ilmiah sehingga dapat membantu para atlet untuk
mencapai hasil yang lebih baik berdasarkan latihan dan prestasinya. .Oleh karena
itu,perencanaan merupakan alat yang sangat penting yang dapat dipakai oleh seorang pelatih
dalam usaha mengarahkan program latihan yang terorganisir dengan baik. Sebuah pelatihan
akan menjadi lebih efisien selama pelatih mampu mengorganisir latihannya secara baik.
(Martin, 1977:19)
Perencanaan pelatihan yang baik akan dapat mengubah anggapan bahwa “no pain no
gain” and “intensity all the way”: tidak sakit tidak ada keuntungan dan intensitas adalah jalan
1
yang terbaik. Dalam pencapaian prestasi olahraga tidak ada prestasi yang terjadi secara
kebetulan tetapi semuanya harus direncanakan dan diprogram dengan baik. Penerapan
organisasi perencanaan latihan yang baik berdasarkan pengetahuan ilmiah akan dapat
menghilangkan tujuan latihan yang tidak jelas dan acak-acakan (Bompa, 2009).
keahlian yang professional dan memiliki pengalaman pada tingkat yang tinggi.Penyusunan
suatu rencana mencerminkan pengalaman yang dimilikinya, yang diperoleh dari pengalaman
disemua bidang yang berkaitan dengan pendidikan jasmani, dan pertimbangan terhadap
potensi yang ada pada atletnya, percepatan perkembangan prestasi, sarana, dan prasarana
yang tersedia.Perencanaan latihan harus objektif dan berdasarkan atas prestasi aktual atletnya
baik dalam uji coba maupun pertandingan, kemajuan disemua faktor latihan dan
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Penulisan
berdasarkan judul tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui perbedaan dari
training dan latihan, apa tujuan dan tugas utama training olahraga, dan bagaimana latihan
olahraga sebagai proses adaptasi biologis dan adaptasi pedagogis seoorang atlet.
3
BAB II
PEMBAHASAN
kompleks dari pengaruh yang terencana dan objektif dengan tujuan meningkatkan prestasi
olahraga. Harre (1989:17) mendefinisikan training sebagai persiapan atlet untuk mencapai
prestasi olahraga terbaiknya. Definisi ini kemudian dibedakan lagi dalam pengertian sempit
dan luas.
Dalam arti sempit training merupakan persiapan atlet secara fisik, taktik, dan mental
dengan bantuanlatihan fisik. Sedangkan dalam arti luas, training merupakan seluruh proses
persiapan atlet yang direncakan secara teratur guna meraih prestasi olahraga terbaiknya.
Disamping itu Martin (1977:21) mendefinisikan training sebagai suatu proses yang
dikendalikan secra terencana melalui pendekatan materi, metode dan pengorganisasian pada
kemampuan prestasi yang kompleks, kemampuan sikap, kemampuan sikap dan perilaku.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa training
merupakan seluruh proses persiapan atlet secara fisik, teknik, taktik maupun mental (psikis)
4
yang direncanakan secra teratur dan sistematis guna meningkatkan kemampuan prestasi
Sementara yang dimaksud dengan latihan adalah suatu proses pengolahan atau
pelaksaan berulang-ulang dan melalui tuntutan yang bervariasi. Dalam pengertian lain juga
memperbaiki kemampuan fisik. Dengan kata lain berarti bahwa latihan merupakan realisasi
atau implementasi dari materi atau bentuk-bentuk latihan yang telah direncanakan
sebelumnya. Realisasi materi atau bentuk-bentuk latihan ini dilakukan secara berulang-ulang
dengan tuntutan yang semakin dipersulit untuk memperbaiki kemampuan fisik dan mental.
perbedaan antara training dan latihan. Training merupakan semua proses persiapan atlet
mengevaluasi semua kegiatan yang dilakukan atau dengan kata lain merupakan rangkaian
proses yang dimulai dari menyusun program latihan sampai ke proses evaluasi kemajuan
prestasi atlet. Sedangkan latihan merupakan realisasi atau pelaksanaan penerapan dari
materi-materi latihan yang telah direncanakan sebelumnya atau dengan kata lain merupakan
bagian dari pada training. Selain perbedaan yang dikemukakan di atas juga terdapat
5
persamaan dari kedua Pengertian tersebut yaitu sama-sama bertujuan untuk meningkatkan
Letzelter (1978:15) mengatakan bahwa kata training tidak hanya ditemui dalam
olahraga dan tidak hanya berhubungan dengan motorik atau dengan kata lain kata training
tidak selalu dikaitkan dengan gerakan. Sedangkan Martin (1977) mengatakan bahwa proses
training terjadi dalam beberapa bidang kehidupan manusia seperti training penjualan,
training astronot, dan lain-lain. Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian training lebih bersifat umum dan luas karena mencakup sama kegiatan pembinaan
prestasi olahraga termasuk kegiatan menyiapkan program latihan dan evaluasi. Sedangkan
latihan merupakan bagian dari pada training dan merupakan implementasi dari perencanaan
dalam bentuk aktivitas aktivitas fisik dan mental yang dilakukan secara berulang-ulang
Secara umum training mencakup hal yang sangat luas dan ditujukan terhadap beberapa
aspek kehidupan manusia training tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki prestasi
olahraga atlet melainkan juga bertujuan memperbaiki status sosial atlet itu sendiri. Hal ini
terbukti bila seorang atlet dapat meraih prestasi terbaiknya maka atlet tersebut akan
memperoleh status sosial ekonomi yang lebih baik daripada sebelumnya. Banyak contoh para
6
atlet yang memiliki status sosial ekonomi jauh lebih baik setelah menjadi atlet berprestasi
baik di Indonesia maupun di negara-negara lain, meskipun terbatas untuk beberapa cabang
olahraga hal ini menunjukkan bahwa prestasi di bidang olahraga juga dapat meningkatkan
taraf hidup seseorang dan mampu menjadikan seseorang kaya raya dengan status sosial yang
lebih baik. Menurut Manfred Letzelter (1978:16) dalam bukunya yang berjudul
1. Training olahraga dapat memperbaiki kemampuan dibidang fisik, psikis, dan sosial.
dan sosial.
Di samping itu, Jika diperhatikan tujuan training olahraga dalam olahraga kompetitif
atau olahraga prestasi maka tujuan utamanya adalah mempersiapkan atlet untuk mencapai
prestasi olahraga terbaiknya dalam pertandingan pertandingan atau kompetisi prestasi terbaik
atau prestasi Puncak akan dapat diperoleh tentu melalui proses training yang terencana secara
sistematis terarah dan berkesinambungan sepanjang tahun Oleh karena itu training olahraga
mempunyai tugas utama yaitu untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan yang
dimiliki para atlet baik dalam arti kemampuan fisik maupun mental.
7
D. Tugas Utama Training Olahraga
Ada lima tugas utama dari training olahraga antara lain sebagai berikut:
Sebagai individu mannusia, calon atlet atau atlet memiliki kemampuan yang
kemampuan psikis mental yang keduanya bisa tercermin atau terlihat dalam bentuk
fisis yang menentukan ciri-ciri tingkah laku yang tercermin dalam cita-cita, watak,
sikap, dan sifat-sifat, serta perbuatan individu. Kemampuan kepribadian seorang atlet
terlihat dalam sikap dan perilaku atlet terhadap pelatih sesama atlet maupun terhadap
orang lain. Selain itu yang lebih penting adalah bagaimana sikap dan perilaku yang
keberhasilan seorang atlet dalam meningkatkan prestasinya. Sikap dan perilaku yang
positif ini akan dapat dilihat pada kedisiplinan keseriusan, kesungguhan, kemauan,
serta semangat yang tinggi dari atlet baik dalam mengikuti latihan maupun dalam
8
Kondisi fisik atau kemampuan fisik merupakan salah satu komponen dasar
untuk meraih prestasi olahraga di samping komponen teknik, komponen taktik, dan
komponen mental. Kemampuan atau kondisi fisik dalam olahraga antara lain seperti
Puncak baik dalam cabang olahraga yang menjadikan komponen teknik sebagai objek
penilaian dan pertandingan, seperti olahraga senam, dan loncat indah, maupun dalam
keterampilan teknik dan taktik yang sulit dan bervariasi seperti dalam cabang
olahraga permainan.
kondisi fisik yang diperlukan dalam pertandingan memerlukan waktu yang cukup
lama dan harus dilakukan dengan suatu perincian latihan yang terarah dan sistematis.
ciri atau karakteristik satu cabang olahraga dan oleh sebab itu harus dipersiapkan
9
sebaik mungkin penguasaan teknik yang baik akan dapat menghemat dan
mengoptimalkan penggunaan kondisi fisik dengan kata lain penggunaan teknik yang
baik akan dapat membantu menghemat penggunaan tenaga ini berarti bahwa semakin
baik penguasaan teknik satu cabang olahraga maka semakin hemat dalam pemakaian
tenaga yang dikeluarkan antara teknik dan kondisi fisik mempunyai kaitan satu sama
tingkat kondisi fisik yang dimiliki dengan kata lain bahwa tanpa kondisi fisik yang
Taktik merupakan komponen prestasi olahraga yang ketiga setelah kondisi fisik dan
teknik. Kemampuan taktik dibatasi oleh tingkat penguasaan kondisi fisik ,penguasaan
teknik, kemampuan daya pikir, dan kemampuan mental. Ini berarti bahwa
pengembangan taktik atau strategi sangat ditentukan oleh penguasaan kondisi fisik
dan teknik serta kemampuan daya fikir atau intelektual. Dengan kata lain taktik atau
strategi tidak mungkin dapat dikuasai dan dikembangkan tanpa didukung oleh
kemampuan kondisi fisik teknik dan daya pikir yang baik. Taktik merupakan salah
satu faktor menentukan keberhasilan dalam pertandingan atau kompetisi dan oleh
sebab itu harus dipersiapkan secara terprogram dengan baik melalui proses
10
5. Mempersiapkan kemampuan daya fikir
Seperti diterangakan diatas untuk dapat menguasai iptek secara optimal salah
pikir ini tidak hanya diperoleh melalui pendidikan formal di sekolah, tetapi juga bisa
olahraga maka semakin tinggi tuntutan terhadap kemampuan daya pikir. Olahraga
sepak bola menuntut kemampuan daya pikir atlet lebih tinggi dibandingkan dengan
olahraga angkat berat dan nomor lari dalam atletik. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat kesulitan dan kerumitan suatu cabang olahraga memerlukan daya pikir lebih
ditemui baik pada saat latihan maupun saat pertandingan atau kompetisi.
memiliki kemampuan berpikir cepat dan mampu mengambil keputusan dengan cepat
dan tepat. Pada umumnya olahraga olahraga permainan seperti sepak bola basket bola
voli tenis dan lain-lain sangat membutuhkan kemampuan IQ yang tinggi karena setiap
11
keputusan cepat dan tepat dalam pertandingan. Jika terlambat yang salah dalam
mengambil keputusan, tentu dapat merugikan atlet itu sendiri dan juga kerugian bagi
tim atau regunya. Setiap atlet dituntut mandiri dalam latihan dan pertandingan serta
Proses adaptasi secara biologis dalam latihan olahraga merupakan hal yang
mendasar dan penting sekali. Latihan olahraga dapat diinterpretasikan sebagai proses
ransang dan reaksi (stimulus-respon). Segala aktifitas dan kegiatan latihan yang dilakukan
sebagai penyebab dan adaptasi sebgai akibat atau efek dari ransangan tersebut. Pelaksanaan
biokimia. Dengan kata lain latihan dapat membawa perubahan-perubahan secara funsional,
jantung, paru, paru, sistem peredaran darah, otot rangka dan lain sebagainya. Secara
12
morphologis , latihan dapat merubah bentuk dan struktur tubuh serta organ-organ tubuh.
Ltihan daya tahan dengan intesitas yang relevan dan volume yang cukup dapat memperbesar
jantung atlet dalam arti dilatasi dan hipertrofi. Sedangkan perubahan secar biokimia akibat
latihan adalah meningkatnya jumlah sel-sel otot dalam tubuh seperti dikatakan Markworth
(1983:72) bahwa bentuk adaptasi sel-sel otot yang terpenting pada suatu latihan dayatahan
Melatih dan mendidik merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan dalam
proses latihan, kendatipun secara substansial mempunyai perbedaan satu sama lain. Melatih
yang menuntuk aktifitas fisik guna meningkatkan kemampuan tubuh. Sedangkan mendidik
dimana peningkatan tersebut terlihat dalam bentuk perubahan sikap dan perilaku.
13
Atlet sebagai individu dan manusia yang kompleks dengan keanekaragaman potensi
yang dimiliki pada dasarnya dapat di bedakan secara dikotomis atas kemampuan fisik
(jasmani) dan psikis (rohani). Kedua dimensi ini harus dikemmbangkan secra seimbang dan
harmonis, jiak ingin menjadikan atlet sebagai olahragawan yang berprestasi dan
berkepribadian yang baik. Sebaik apapun kemampuan prestasi fisik atlet kalau tidak
didukung oleh kemampuan mental yang kuat, maka atlet tersebut belum bisa dikatakan
sebagai seorang atlet yang yang berprestasi baik. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan
kemampuan seorang atlet harus dilatih fisik dan dan dididik atau dibina mentalnya.
Seluruh potensi yang melekat pada seseorang atau atlet seharusnya dapat dibina dan
dikembangkan melalui proses pembinaan dan latihan olahraga secara proporsional dan
terencana dengan baik. Perencanaaan yang sistematis dalam proses latiha dapat diartikan
struktur prestasi olahraga dan bermacam-macam bidang kemampuan serta penetapan tujuan
latihan secara jelas dan penetapan materi serta pemilihan metode latihan secara tepat.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
seluruh proses persiapan atlet mulai dari penyusunan program latihan, pelaksanaan program
dan sampai kepada evaluasi program latihan dengan tujuan untuk meningkatkan dan
15
mempertahankan kondisi fisik, teknik, taktik, dan kemampuan mental atlet. Sedangkan
latihan adalah bagian dari training yaitu pelaksanaan materi latihan yang telah direncanakan
sebelumnya dalam bentuk kegiatan-kegiatan nyata di lapangan baik dalam bentuk kegiatan
fisik maupun mental (psikis). Proses latihan yang direncanakan secara baik dan kontinyu
akan dapat menimbulkan adaptasi biologis organ-organ tubuh dan sekaligus membawa
Kegiatan training dan latihan dalam pembinaan prestasi olahraga tidak hanya diartikan
sebagai suatu proses adaptasi biologis, tetapi seharusnya juga merupakan proses adaptasi
pedagogis karena proses latihan berhubungan dengan upaya memperbaiki potensi manusia
yang berlatih baik dalam bentuk potensi fisik maupun psikis (mental).
B. Saran
Saran kami ialah agar pembinaan atlet di Indonesia semakin berkembang dan berkemajuan
menciptakan atlet-atlet berprestasi dan berkepribadian yang baik serta memiliki adaptasi
biologis dan pedagogis yang bagus juga. Dan saran kami juga semoga pembaca dapat
memahami materi yang kami buat. Dan memberikan kritik serta saran kepada makalah kami
jika terdapat ketidaksesuaian materi sebagai pembelajaran bagi kami untuk kedepannya.
C. Implikasi
16
Menghadapi tantangan globalisasi diperlukan sumberdaya manusia berkualitas terutama
yang memiliki semangat juang yang tidak gampang menyerah, memiliki motivasi berpretasi
tinggi dan kepribadian yang baik. Latihan olahraga yang terstruktur dan berkesinambungan
merupakan program pelatihan yang bermakna bagi atlet. Kesemuanya itu berkaitan dengan
pengembangan kualitas diri diantara para atlet, dengan merasakan langsung kerasnya latihan
dan kompetisi yang mereka ikuti, dapat menempa kualitas pribadi dan pada akhirnya kelak
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pelatih harus merancang dan mengelola pelatihan
bukan hanya pada aspek keterampilan motorik saja , namun semua dampak dari nilai-nilai
keterlibatan dalam aktifitas fisik dan kepribadian, agar atlet tersebut dapat menjadi atlet yang
17
DAFTAR PUSTAKA
GmbH, 1983.
Hofmann, 1977.
18
Rothig, Peter (red). Sportwissenschafliches Lexikon. Schorndorf: Verlag Karl
Hofmann, 1983.
19
HASIL DISKUSI
Pertanyaan
1. Faktor apa saja yang menyebabkan berkualitasnya latihan dan training ? (Elvina)
20