Anda di halaman 1dari 12

TUGAS UAS BIOMEKANIKA OLAHRAGA

ANALISIS BIOMEKANIKA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

Tugas Ini Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biomekanika Olahraga

Dosen Pengampu:
Drs. Amat Komari, M.Si

Oleh:

Rizka Prihandana Nugraha


NIM. 17601244052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
Analisis Biomekanika Pada Cabang Olahraga Sepakbola

A. Analisa menendang bola secara anatomi

Erich dkk. (1978) menyatakan bahwa analisa secara anatomi berarti

membahas tentang gerakan tubuh manusia yang meliputi otot-otot dan

persendian serta tulang-tulang. Dalam menendang anggota tubuh yang menjadi

penggerak utama adalah anggota gerak bagian bawah yaitu tungkai. Sedangkan

gerakan tangan hanya berayun untuk menjaga keseimbangan dan keserasian

gerak. Akan tetapi tetap saja berkontraksi, hingga pada saat menapakkan kaki

kiri tangan kiri diangkat ke depan dan tangan kanan berada di belakang.

Pada saat ancang-ancang, persendian bergerak dimulai dari fleksi sampai

persendian lutut dan panggul serta ankle kaki kanan yang terangkat ke atas.

Sedangkan pada saat kaki kiri dalam posisi lurus terjadi ektensi panggul, lutut

dan ankle yang memberikan tolakan. Demikian seterusnya hingga pergantian

langkah kaki. Ketika kaki kiri berhenti, maka akan terjadi penahanan berat

badan pada kaki kiri, yang didukung oleh otot-otot hamstrings, quadriceps,

gluteus dan gastronocmeus. Berat badan bertumpu pada kaki kiri. Kaki kiri

dalam menahan berat badan sedikit dibengkokkan agar mendapatkan jangkauan

kaki kanan pada bola. Sehingga perkenaannya sesuai dengan yang diinginkan.

Pandangan menuju ke arah sasaran.

Pada saat menendang bola dengan kaki kanan maka poros pertama

persendian terdapat pada sendi pinggul. Lutut semi fleksi yang digerakkan oleh

kelompok otot-otot hamstring yang juga ikut mengambil ancang- ancang dan

sendi ankle lurus ekstensi yang dikontraksikan oleh otot-otot betis. Pada saat

gerakan menarik kaki ke belakang yang bertugas adalah otot illiacus anterior.
Illiacus spine, tensor fasciae latae atau kelompok quadricep extensor bagian

froximal. Sedangkan saat ekstensi lutut digerakkan oleh rectus femoris, vastus

medialis, vastus lateralis atau kelompok quadricep bagian distal. Pada saat

gerakan follow trough, otot- otot rileks dan menapakkan kaki sebagai gerakan

lanjutan untuk menghindari resiko cedera.

B. Kinematika Angular

Dalam melakukan tendangan pada sepak bola akan kita jumpai

perpindahan badan dari satu posisi ke posisi lain dimana terdapat perubahan

kecepatan yang diwujudkan pada langkah kaki. Kinematika angular kita jumpai

pada sendi bahu yang mengayunkan lengan dan persendian pada panggul saat

mengangkat kaki ke depan dan pada sendi lutut pada saat melangkahkan kaki

untuk mendapatkan jangkauan kaki ke depan.

Pada gerakan ini rotasi pada sendi pinggul dapat mencapai satu putaran

penuh (3600) dari mulai lepasnya kaki belakang dari tanah kemudian diayun ke

atas sehingga terjadi fleksi pada lutut, ayunan ke depan hingga sampai ke

belakang kembali. Ancan-ancang ini bertujuan untuk memperoleh kecepatan

saat berlari hingga tiba di sisi bola yang dapat memberikan dukungan terhadap

kekuatan. Ayunan pada sendi elbow tidak memiliki peran yang begitu baik

untuk mendapatkan kekuatan tendangan hanya saja mengatur kestabilan tubuh.

C. Kinematika Linier

Rentang kaki tendang yang dimulai dari belakang hingga benturan dengan

bola atau hiperekstensi, jika ditarik sudut yang berporos pada sendi pinggul

sekitar 450, kemudian rentang sudut dari poros fleksi lutut mencapai 900.

Sehingga jika digabungkan rentangan secara keseluruhan mencapai 1350.


Perkenaan kaki dengan bola merupakan bagian terpenting untuk menghasilkan

kekuatan. Maka terdapat perpanjangan ruang gerak kaki yang dimulai dari

persendian pinggul yang dilanjutkan dengan persendian lutut. Tentunya dengan

ruang gerak inilah yang akan membangkitkan kecepatan pergerakan kaki dan

akan dapat lebih mudah memperoleh kekuatan kontraksi ototnya. Perpaduan

kecepatan dan kekuatan inilah yang disebut dengan power. Dengan demikian

pulalah bahwa menendang bola dibutuhkan power otot-otot tungkai.

Kemampuan kaki belakang akan dapat membentuk sudut yang lebih besar, jika

kelentukan pada sendi pinggul cukup besar. Dalam hal ini tangan hanya

menjaga keseimbangan, dimana lengan kiri terangkat hingga sejajar dengan

bahu yang merupakan kerja dari otot deltoid dan persendian glenohumeral.

Tangan kanan ke belakang sebagai upaya menjaga keserasian gerak dan

koordinasi.

D. Kinetika Angular

Pada saat menendang bola akan kita jumpai poros persendian yang

memungkinkan terjadi pada kinetika angular. Jalannya bola tergantung gaya

yang diberikan oleh tekanan kaki. Kuat tidaknya tergantung pada gaya yang

diberikan oleh kaki.

Selain gaya dalam hal ini tergantung pada percepatan ayunan kaki yang

baik. Percepatan ini tentunya didukung oleh kemampuan otot-otot. Pergelangan

kaki digerakkan hingga posisi benar-benar ekstensi sehingga punggung kaki

benar-benar berada di depan. Tidak ada bagian lain yang dapat menunjang

kekuatan tendangan, hanyalah kemampuan membangkitkan power yang cukup

besar. Dimana persendian pinggul sebagai poros utama dan persendian lutut
berfungsi sebagai tambahan.

E. Kinetika Linier

Dalam hal ini pengaruh yang diberikan tungkai kepada bola ditentukan

sekali oleh kemampuan otot-otot penggeraknya. Disamping ayunan kaki

belakang, ancang-ancang berlari merupakan fase yang berperan penting untuk

mendapatkan saat yang tepat dalam membangkitkan kekuatan maksimal.

Ancang-ancang yang terlalu jauh cenderung akan menimbulkan kelelahan otot,

sehingga jarak 3-4 meter cukup efektif untuk memperoleh kecepatan terbaik

untuk memperoleh saat yang tepat tersebut

Jauhnya Tendangan (Long Pass) dalam Sepak Bola

Menendang bola adalah menggerakkan salah satu kaki dengan tenaga

dan seluruh anggota tubuh sehingga bola dapat bergerak dengan kecepatan

tertentu dan mencapai sasaran yang diinginkan. Menurut Sucipto dkk. (2000)

dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi

empat macam yaitu: menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam

(inside), kaki bagian luar (outside), punggung kaki (instep), dan punggung kaki

bagian dalam (inside of the instep). Adapun pengertiannya sebagai berikut:

a. Menendang dengan kaki bagian dalam pada umumnya digunakan untuk

mengumpan jarak pendek (short passing). Analisis gerak menendang dengan

kaki bagian dalam adalah sebagai berikut: badan menghadap sasaran di

belakang bola, kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung

kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk, kaki tendang ditarik kebelakang

dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola, perkenaan kaki pada bola tepat

pada mata kaki dan tepet di tengah-tengah bola, pergelangan kaki ditegangkan
pada saat mengenai bola, gerak lanjut kaki tendang menghadap sasaran,

pandangan ditujukan ke bola dan mengikuti arah jalanya bola terhadap sasaran,

kedua lengan terbuka di samping badan.

b. Menendang dengan kaki bagian luar pada umumnya digunakan untuk

mengumpan jarak pendek (short passing). Analisis gerak menendang dengan

kaki bagian luar adalah sebagai berikut: posisi badan di belakang bola kaki

tumpu di samping belakang bola kurang lebih 25 cm ujung kaki menghadap ke

sasaran dan lutut sedikit ditekuk, kaki tendang berada di belakang bola dengan

ujung kaki menghadap ke dalam, kaki tendang ditarik ke belakang dan diayun

ke depan sehingga mengenai bola, perkenaan kaki pada bola tepat pada

punggung kaki bagian luar dan tepat pada tengah-tengah bola pada saat

perkenaan kaki pada bola pergelangan kaki di tegakkan, gerak lanjut kaki

tendang diangkat serong kurang lebih 450 menghadap sasaran, pandangan ke

bola dan mengikuti jalannya bola ke sasaran, kedua lengan terbuka menjaga

keseimbangan di samping badan.

c. Menendang dengan punggung kaki pada umumnya digunakan untuk

menembak ke gawang (shooting at the goal). Analisis gerak menendang dengan

punggung kaki adalah sebagai berikut: badan di belakang bola sedikit condong

kedepan kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan ujung kaki menghadap

ke sasaran lutut sedikit ditekuk, kaki tendang berada di belakang bola dengan

punggung kaki menghadap kedepan/sasaran, perkenaan kaki pada bola tepat

pada punggung kaki penuh dan tepat pada pertengahan bola, gerak lanjut kaki

tendang diarahkan dan diangkat kearah sasaran, pandangan mengikuti jalanya

bola dan kesasaran.


d. Menendang dengan punggung kaki bagian dalam pada umumnya digunakan

untuk mengumpan jarak jauh (long passing). Analisis gerak menendang dengan

punggung kaki adalah sebagai berikut: posisi badan berada di belakang bola

sedikit serong kurang lebih 400 dari garis lurus bola kaki tumpu diletakkan di

samping belakang bola kurang lebih 30 cm dengan ujung kaki membuat sudut

400 dengan garis lurus bola, kaki tendang berada di belakang bola dengan ujung

kaki serong kurang lebih 400 ke arah luar, kaki tendang ditarik kebelakang dan

diayun ke depan sehingga mengenai bola, perkenaan kaki dengan bola tepat

pada bagian bawah bola dan pada kaki mengenai bola pergelangan kaki

ditegakkan, gerak lanjut kaki tendang diarahkan dan diangkat kearah sasaran,

pandangan kearah sasaran, kedua lengan terbuka menjaga keseimbangan di

samping badan.

Untuk dapat melakukan tendangan jauh dalam sepak bola dengan hasil

yang maksimal, disamping membutuhkan kekuatan juga memerlukan

penguasaan teknik menendang yang baik. Menurut (Sukatamsi, 1997) untuk

dapat menghasilkan tendangan jauh yang baik, lebih tepat apabila menggunakan

kaki bagian dalam, karena akan menghasilkan lintasan bola yang melambung

dan jauh. Kegunaan menendang bola dengan punggung kaki adalah sebagai

berikut: a) Untuk operan jarak jauh, untuk operan melambung atas (tinggi). b)

Untuk tendangan tepat ke mulut gawang. c) Untuk tendangan bola melambung.

d) Untuk tendangan kombinasi dengan gerakan lain (Sukatamsi, 1984).

Menurut Sucipto dkk (2000) Teknik tendangan dengan punggung kaki

adalah sebagai berikut:

a. Posisi Badan
Posisi badan berada di belakang bola, sedikit serong kurang lebih 400 dengan

garis lurus arah bola, kaki tumpu di letakkan di samping belakang bola kurang

lebih 30 cm dengan ujung kaki membuat sudut 400 dengan garis lurus bola.

b. Kaki yang Menendang

Kaki tendang berada di belakang bola dengan ujung kaki serong kurang lebih

400 kearah luar. Kaki tendang tarik kebelakang dan ayunkan kedepan sehingga

mengenai bola. Perkenaan kaki dengan bola tepat di punggung kaki bagian

dalam dan tepat pada bagian bawah bola dan pada saat kaki mengenai bola,

pergelangan kaki ditegakkan.

c. Gerak Lanjutan

Gerak lanjutan kaki tendang diangkat dan di arahkan kedepan.

d. Pandangan Mata

Mengikuti arah sasaran.

e. Posisi Tangan

Lengan dibuka berada di samping badan sebagai keseimbangan.

Teknik tendangan dengan kura-kura kaki bagian dalam dapat

digambarkan sebagai berikut:


Gambar 2.1. Tendangan dengan kura kura kaki bagian dalam. Sumber:
Sepakbola, Sucipto (2001)

Gambar 2.2. Teknik tendangan dengan kura kura kaki bagian dalam.
Sumber: Teknik Dasar Bermain Sepakbola, Sukatamsi (1997)
Uraian di atas dapat diketahui bagaimana teknik atau pola dasar

melakukan tendangan lambung yang baik dan benar. Agar para siswa dapat

melakukan tendangan lambung sejauh mungkin maka diperlukan suatu bentuk

latihan teknik dan fisik terutama yang dapat meningkatkan kemampuan

tendangan lambung dalam permainan sepak bola. Seorang pemain untuk dapat

menendang bola dengan hasil yang terjauh pada tendangan lambung secara

teoritis tergantung pada: a) sudut elevasi saat bola lepas dari kaki dan, b)

kecepatan gerak bola saat meninggalkan kaki. Sudut 45 0 adalah sudut

maksimum untuk menghasilkan tendangan terjauh berdasarkan rumus R, jarak

horizontal maksimal ditentukan oleh besarnya Sin 2 α.Harga Sin 2 α = 1, bila

sudutnya 90 0 maka α = 90 0 / 2 = 450 , maka dengan rumus R = V 02 Sin 2 α,

atau jarak vertikal St = V02 Sin 2 α g

Jauhnya tendangan dapat diketahui melalui biomekanika sudut lambung

bola yang sesuai dapat dilihat pada gambar berikut ini:


Gambar 2.3.Lintasan gerak yang ditentukan oleh bola dengan kecepatan yang
sama pada sudut yang berbeda. Sumber: Applied Kinesiology and Bio
mechanics, Jensenn R, Clayne (1984)

Faktor penting yang berpengaruh dan dibutuhkan dalam permainan

sepak bola adalah teknik dasar permainan sepak bola. Penguasaan teknik dasar

merupakan suatu persyaratan penting yang harus dimiliki oleh setiap pemain

agar permainan dapat dilakukan dengan baik. Bahwa pembentukan pemain

sebagian besar terjadi sebelum anak berusia 14 tahun. Teknik dasar sepak bola

tersebut adalah teknik yang melandasi keterampilan bermain sepak bola pada

saat pertandingan, meliputi teknik tanpa bola dan teknik dengan bola.

Teknik dasar permainan sepak bola tersebut menentukan sampai di mana

seorang pemain dapat meningkatkan mutu permainannya. Tujuan penguasaan

teknik dasar yang baik dan sempurna adalah agar para pemain dapat

menerapkan taktik permainan dengan mudah, karena apabila pemain

mempunyai kepercayaan pada diri sendiri yang cukup tinggi, maka setiap

pengolahan bola yang dilakukan tidak akan banyak membuang tenaga.

Biomekanik Diagonal Cone Hop dan Front Cone Hop

Biomekanik pelatihan pliometrik diagonal cone hop otot

abduktor/vastus lateralis dan fasciae latae lebih berperan untuk menjaga


stabilisasi pada saat bertumpu ketika melakukan lompatan, sedangkan pelatihan

front cone hop, otot yang berperan penting pada awal dan akhir lompatan untuk

stabilisasi terletak pada ujung jari kaki (extensor digitorum longus, abduktor

hallucis). Otot yang berperan dalam pelatihan pliometrik diagonal cone hop dan

front cone hop dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1
Biomekanik Diagonal Cone Hop dan Front Cone Hop.
Sumber: (Chu Donald, 1992).
Metode pelatihan Pliometrik Pliometrik front
diagonal cone hop
cone hop
Otot yang (1) otot kaki (1) otot
berperan (quadriceps punggung bagian
femoris (terutama bawah (internal
rektus femoris), obliques, latisimus
otot triceps dorsi),
(2) otot perut
surae, (rektus abdominis,
gastronemius, extenal obliques,
soleus, tibialis iliocostalis) ,
anterior, (3) otot betis
peroneus longus, (gastronemius),
extensor digitorum (4) otot paha
longus, flexsor (quadriceps
hallucis longus), femoris (terutama
(2) otot pantat rektus
(gluteus medius femoris), otot
triceps surae),
dan (5) otot
maximus), pangkal paha
(3) otot punggung belakang (gluteus
bawah (internal medius dan
obliques, extenal maximus),
obliques, latisimus (6) otot pada
dorsi) ujung jari kaki
(4) terutama sekali (extensor
otot- otot paha digitorum longus,
bagian abduktor
luar/abduktor hallucis).
(vastus lateralis,
tensor fasciae
latae).
Biomekanik Latihan Latihan pliometrik
pliometrik front cone hop
diagonal cone hop dilakukan dengan
dilakukan melompati cone
dengan yang ditata
melompati cone membentuk garis
yang ditata lurus dengan
membentuk jumlah 10 cone,
diagonal dengan tinggi cone 30 cm,
jumlah 10 cone, dengan jarak antar
tinggi cone 30 cm, cone 91 cm.
dengan jarak antar
cone 91cm.

Anda mungkin juga menyukai