Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH

OLAHRAGA
ADAPTIF
Risa Hadi, M.Pd
PENGERTIAN OLAHRAGA
ADAPTIF
• Pembelajaran adaptif adalah: pembelajaran biasa yang dimodifikasi dan
dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat dipelajari dan dilaksanakan serta
memenui kebutuhan ABK.
• PLB (Pendidikan Luar Biasa) merupakan pendidikan biasa yang dirancang
diadaptasikan sesuai dengan karakteristik masing-masing kebutuhan anak,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan ABK.
• Olahraga adaptif adalah: aktivitas olahraga yang dimodifikasi untuk orang-
orang dengan kemampuan terbatas.
• Pendidikan olahraga adapatif adalah: penggabungan pendidikan dan olahraga
dalam sebuah program yang dimodifikasi yang meliputi fisik jasmani.
• Pendidikan jasmani adaptif merupakan suatu sistem penyampaian layanan
yang bersifat menyeluruh (comprehensif) dan dirancang untuk mengetahui,
menemukan dan memecahkan masalah dalam ranah psikomotor. Hampir semua
jenis ketunaan Anak Luar Biasa memiliki masalah dalam ranah psikomotor.
Definisi Pendidikan Jasmani Adaptif
• Gita Febrina (2015: 79) pendidikan jasmani adaptif adalah
sebuah aktivitas jasmani baik berupa keterampilan gerak,
permainan olahraga baik secara individu maupun kelompok,
aktivitas air, permainan tarian, dan juga kebugaran yang 15
disusun untuk penyandang cacat.
• Sedangkan Sriwidati dan Murtadlo, (2007: 190) pendidikan
jasmani adaptif merupakan bagian pendidikan secara umum
sebagai salah satu bentuk dari pendidikan secara keseluruhan
yang memiliki tujuan untuk mengasah potensi diri seorang
siswa dalam mencapai tujuan pendidikan melalui aktivitas
gerak fisik.
• Hampir semua jenis ketunaan Anak Luar Biasa memiliki
masalah dalam ranah psikomotor. Masalah psikomotor sebagai
akibat dari keterbatasan kemampuan sensomotorik,
keterbatasan dalam kemampuan belajar. Sebagian Anak Luar
Biasa bermasalah dalam interaksi sosial dan tingkah laku.
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa peranan pendidikan
jasmani bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sangat besar
dan akan mampu mengembangkan mengkoreksi kelainan dan
keterbatasan tersebut.
Selain sehat dan bugar ada beberapa manfaat lain yang
diperoleh dari pendidikan jasmani adaptif menurut
Abdoellah (1996 : 9-10), adalah sebagai berikut:
• 1) Manfaat bagi Jasmani
Melalui aktivitas pendidikan jasmani adaptif yang terencana dan terlaksana secara continue
pertumbuhan jaring-jaring otot dan tulang dirangsang, sehingga kondisi jasmani peserta didik dapat
diperbaiki dengan aktivitas jasmani yang dijalani. Selain itu juga dapat pula dikembangan dan
dipertahankan kekuatan tubuh, daya tahan, kelentukan, dan mobilitas sehingga dapat mengembangkan
tingkat kesegaran yang optimal.
• 2) Manfaat bagi Keterampilan Gerak
Olahraga dalam berbagai macam gerakan atau permainan membantu perkembangan keterampilan gerak,
guru olahraga yang kreatif dapat membantu tiap peserta didik mengembangkan koordinasi syarafotot
(neuromuscular), dalam keterampilan gerak melalui gerakan-gerakan kreatif yang dilakukannya.
• 3) Manfaat Emosional
Pada pembelajaran pendidikan jasmani adaptif peserta didik diajarkan untuk menghargai perbedaan dan
bertoleransi atas beberapa kondisi yang berbeda, dengan bimbingan guru peserta didik dapat diarahkan
untuk dapat menguasai emosinya dengan mentaati peraturan permainan yang telah disepakati
sebelumnya.
• 4) Manfaat Kognitif
Strategi dan taktik dalam setiap permainan membutuhkan pemikiran, didalamnya olah pikir diperlukan
dalam setiap kali permainan pendidikan jasmani dapat meningkatkan perkembangan intelektual peserta
didik.
Tujuan olahraga adaptif bagi ABK

• 1. Untuk menolong siswa mengkoreksi kondisi yang dapat diperbaiki.


• 2. Untuk membantu siswa melindungi diri sendiri dari kondisi apapun yang
memperburuk keadaannya melalui Penjas tertentu.
• 3. Untuk memberikan kesempatan pada siswa mempelajari dan berpartisipasi
dalam sejumlah macam olahraga dan aktivitas jasmani, waktu luang yang
bersifat rekreasi.
• 4. Untuk menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan
mentalnya.
• 5. Untuk membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan mengembangkan
perasaan memiliki harga diri.
• 6. Untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan apresiasi
terhadap mekanika tubuh yang baik.
• 7. Untuk menolong siswa memahami dan menghargai macam olahraga yang
dapat diminatinya sebagai penonton.
Sejarah di dunia
• Sikap masyarakat terhadap individu yang berkelainan dapat diidentifikasi dalam 5 (lima) kurun waktu atau
periode :
• 1.      Periode pertama
Pada kurun waktu ini dapat disebut kurun waktu primitive dari sejarah manusia. Dalam waktu ini prang
mempunyai sikap spiritual-medikal-magic tentang penyebab dan penyembuhan kondisi kelainan.
• 2.      Periode kedua
Pada 500 tahun sebelum masehi sampai 500 tahun setelah masehi, telah dapat diterima secara logis dan
wajar penjelasan mengenai penyebab kondisi berkelainan oleh para dokter dan filosof
seperti Hoppocrates dan Galen. Banyak sikap yang timbul di berbagai belahan dunia salah satunya orang
yunani dikenal pertama melalkukan gerakan yang bermakna dalam memandang secara ilmiah individu
dengan gangguan fisiologis sebagai penyebab dari gangguan emosi.
• 3.      Periode ketiga
Dalam periode ini di abad pertengahan, kebingisan dan kebingungan mengenai individu berkelainan tetap
menonjol. Gerakan untuk memisahkan pengobatan dengan agama (yang telah dimulai oleh dokter yunani
dan filosofi) telah berakhir dan kegunaan praktis telah lenyap.
• 4.      Periode keempat
Periode keempat dari sejarah (tahun 1500 sampai tahun 1900) merupakan titik balik mengenai pengobatan
dari yang berkelainan. Filsafat dari locke dan Rousseau yang berhubungan dengan pentingnya “kemuliaan
atau keseluruhan individu” telah disertai dengan perubah positif dari sikap masyarakat.
• 5.      Periode kelima
Awal 1900 sampai sekarang adalah satu periode penting karena peningkatan perawatan, pengobatan dan
layanan pendidikan diberikan kepada semua individu yang berkelainan.
Sejarah di Indonesia
• Sebagaimana telah diutarakan dalam bagian pendahuluan
secara tertulis belum menjumpai dalam literature tentang
pendidikan-pendidikan di Indonesia ada aspek yang
membicarakan masalah pendidikan adaptif beserta sejarahnya.
Selama pelajaran pendidikan jasmani peserta didikyang salah
satu kakinya lebih pendek dan kecil dari pada yang lain,
sehingga ia pakai tongkat penyangga untuk berjalan, tidak
diikutsertakan dalam pelajaran pendidikan jasmani dan ia
hanya menjadi penonton saja.
•TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai