Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGERTIAN DAN EVALUASI MANAJEMEN

Dosen Pengampu
Arsa Hasenda Jumarsa, M.Pd

Nama Kelompok 1
1. Desmilarni
2. Listia Wati

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ilmu faal ini dapat terselesaikan. Dalam
menyusun makalah pengertian manajemen dan evaluasi manajemen ini tidak terlepas dari
bimbingan dan bantuan berbagai pihak yang telah meluangkan waktu dan tenaganya demi
terselesaikannya makalah ini.
Dengan ini kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan makalah ini,
namun bagaimanapun makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan dan akan kami terima dengan senang
hati.
Akhir kata semoga makalah ini berguna bagi kita semua. Dan apabila ada kesalahan dan
kata kata yang kurang berkenan, kami selaku penyusun mohon maaf yang sebesar besarnya.

Muara Bungo, maret-2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Apapun bentuk kegiatan yang jika dilaksanankan secara kelembagaan, yang
melibatkan sejumlah personal dan memamfaatkan sumber daya, maka unsur manajemen
memegang peranan penting. Kata kunci disini adalah manajemen dibutuhkan karena kita
selalu berhadapan dengan tantangan berupa kelangkaan sumber daya. Tidak ada sumber daya
yang berlebihan, lebih-lebih untuk kondisi penjas dan olahraga di Indonesia seperti kondisi
sekarang ini.
Fungsi utama manajemen adalah untuk mengoptimalkan efisiensi, sekaligus efektivitas
pembinaan. Kedua istilah ini terkait langsung dengan sasaran dan tujuan pembinaan. Sangat
besar peluang bahwa pembinaan itu berlangsung dalam keadaan efisiensi yang amat rendah
jika bukan sebagai pemborosan. Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan jasmani
disekolah atau lembaga lainnya yang relatif dikembangkan dalam skala mikro, masalah
manajemennya memang seperti tidak begitu kompleks. Makin besar organisasi, makin
kompleks kelangsungan fungsi manajemen.
Pada prinsipnya setiap orang akan senantiasa memiliki perilaku yang berbeda-beda
dalam menjalankan roda kehidupanya sehari-hari. Jadi ketika perilaku memasuki pada tahap
dunia organisasi maka karakteristik yang dibawanyaadalah kemampuan (capability),
kepercayaan (credibility) peribadi (the self), pengharapan (awards) kebutuhan, dan
pengalaman masa lalunya. sementara itu prilaku individu akan dibawa ketika memasuki suatu
lingkungan dimana individu tersebut memasuki dunia organisasi atau lainya, Elashmawi dan
Haris (1993: 12) dalam bukunya menyatakan bahwa berbagai bangsa di dunia ini mempunyai
budaya yang berbeda-beda antara satu sama lainnya. Perbedaan itu tentu dapat memengaruhi
sehingga mengakibatkan perbedaan dalam perilaku (behaviour) dan sikap (attitude) dalam
kegiatan organisasi baik perusahaan, rumah sakit, sosial budaya, partai politik, tidak
terkecuali organisasi dalam bidang pendidikan. Perbedaan daerah maupun etnis karena
perbedaan geografis, tempat tinggal, asal daerah juga dapat menyebabkan perbedaan budaya.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakanag masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu :
1. Apa itu manajemen penjas
2. Dan apa itu manajemen olahraga

C. TUJUAN PENULISAN
Dari latar rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu manajemen penjas
2. Untuk mengetahui apa itu manajemen olahraga
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Olahraga


Kata manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang
berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata ini digabung menjadi kata
kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager
untuk orang y a n g m e l a k u k a n k e g i a t a n m a n a j e m e n . A k h i r n y a , m a n a g e m e n t
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
Manajemen juga di artikan suatu kegiatan yang memiliki target dan tujuan dengan
menggunakan perencanaan, pengarahan serta perorganisasian dalam mencapai tujuan tersebut.
Kata manajemen berasal dari bahasa prancis kuno management , yang memiliki arti ‘seni
melaksanakan dan mengatur.manajemen belum memeliki arti yang diterima secara universal.
Dan Menurut para ahli pengertian manajemen adalah sebagai berikut ;
1. Mary Parker Foller
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui cara orang lain.artinya
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untu mecapai tujuan organisasi.
2. Ricky W. Griffin
Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, perorganisasian,
pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif
dan efisien.
3. Prof. Eji Ogawa
Manajemen adalah perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian kegiatan-
kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh  organisasi uasaha
dfengan terlebih dahulu tela menetapkan sarana-sarana untuk kerja yang dapat
disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
4. Panggabean (2004) mengemukakan bahwa:
manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari atas fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pemimpin, dan pengendalian kegiatan sumber daya
manusia Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan dan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan secara efesien”.
5. Hasibuan (2006) mengemukakan bahwa:
manajemen sebagai suatu usaha memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia
yang berpotensi dalam pencapaian tujuan”. Sumber-sumber tersebut berupa orang (man),
uang (money), material (material), peralatan (machine), metode (method), waktu (time)
dan prasarana lainnya.
Perkembangan ilmu manajemen yang pesat sesuai dengan akumulasi dan perkembangan
jaman, memunculkan pendapat yang beragam tentang fungsi manajemen. Salah satu pendapat
adalah yang dikemukakan oleh Terry (2003:8) bahwa fungsi manajemen tersebut dikenal dengan
singkatan POAC yaitu: (1) perencanaan (Planning), (2) pengorganisasian (Organizing), (3)
penggerakan (Actuating), (4) pengawasan (Controlling).

B. Fungsi Manajemen Olahraga


          Banyak pendapat para ahli tentang fungsi-fungsi manajemen sebagai tindakan untuk
mencapai tujuan tertentu. Fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli berbeda tetapi hampir
sama. Hal tersebut disebabkan latar belakang dan pendekatan yang dilakukan tidak sama.
Beberapa ahli manajemen mengemukakan berbagai pendapat yang hampir sama tentang fungsi-
fungsi manajemen sebagai berikut:
1. Planning (Perencanaan)                                                                                                  
Perencanaan adalah fungsi dari seorang manajer yang berhubungan dengan memilih
tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan program-program dari
alternatif-alternatif yang ada (Koontz & O’Donnel dalam Hasibuan, 2005: 20). Lebih lanjut
Hasibuan (2005: 20) menyatakan perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman-
pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada. Dari
berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahwa perencanaan adalah kegiatan
perencanaan yang sangat sederhana sampai perumusan yang lebih rumit. Perencanaan yang
sederhana misalnya penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan.
Perencanaan yang efektif didasarkan pada fakta dan informasi, bukan atas dasar emosi atau
keinginan. Fakta-fakta yang relevan dengan situasi yang sedang dihadapi berhubungan erat
dengan pengalaman dan pengetahuan seorang manajer.
1) Jenis-jenis perencanaan
a. Perencanaan fisik (physical planning). Perencanaan tersebut meliputi perencanaan yang
sifatnya fisik, seperti perencanaan perencanaan bangunan, stadion, jalan dan sebagainya.
b. Perencanaan Fungsional (functional planning). Perencanaan ini berhubungan dengan
perecanaan yang sifatnya fungsionil, seperti perencanaan keuangan, perencanaan
pegawai/staf, perencanaan publikasi/penjualan tiket pertandingan.
c. Perencanaan Komprehensif (comprehensive planning). Perencanaan ini merupakan
gabungan antara perencanaan fisik dan perencanaan fungsionil.
d. Perencanaan kombinasi umum (general combination planning). Perencanaan ini meliputi
perencanaan fisik, fungsional, dan perencanaan komprehensif yang sekaligus
digabungkan.
2) Keuntungan-keuntungan dari perencanaan
Pertanyaan-pertanyaan pokok terhadap Planning dapat disingkat dengan 5W+1H (What,
When, Why, Who, Where + How). Adapun keuntungan-keuntungan dari perencanaan
menurut G. R. Terry dalam Anam (2008) yaitu:
a. Pertama-tama perencanaan menyebabkan bahwa kegiatan-kegiatan dilakukan secara
teratur dan bertujuan (Planning makes for the utilization of purposeful and orderly
activities).
b. Perencanaan meminimalisir tindakan-tindakan yang tidak produktif (Unproductive
promotes the use of a measure of performance).
c. Perencanaan membantu penggunaan suatu alat pengukur hasil kerja (Planning promotes
the use of a measure of performance).
3) Kekurangan atau keterbatasan perencanaan
a. Informasi atau fakta-fakta yang dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan datang,
belum tentu tepat, sehingga manajer tidak akan dapat secara pasti meramalkan apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang.
b. Biaya yang diperlukan untuk menyusun suatu perencanaan yang lengkap sangat besar,
bahkan dapat melampaui hasil yang akan dicapai.
c. Secara psikologis orang-orang itu lebih suka memperhatikan masa sekarang daripada
masa yang akan datang, mengingat planning berhubungan dengan masa yang akan
datang.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang
efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan
demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam
kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu (Terry dalam
Hasibuan, 2005: 21).
Lebih lanjut Hasibuan (2005: 20) menyatakan pengorganisasian adalah sesuatu
proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan macam-macam aktivitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada aktivitas ini,
menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang secara relatif didelegasikan
kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
Oleh karena itu pengorganisasian dapat dirumuskan sebagai aktivitas manajemen
dalam pengelompokan orang-orang untuk menetapkan tugas, fungsi, wewenang, serta
tanggungjawab masing-masing yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Prinsip-prinsip organisasi menurut Harold Koontz dalam Anam (2008)
a. Principle of Unity of Objective (prinsip kesatuan tujuan). Dalam organisasi harus ada
kesatuan tujuan, organisasi itu akan kacau apabila tidak ada kesatuan tujuan. Kesatuan
tujuan itu harus merata dari atas sampai ke bawah.
b. Prinsiple of efficiency (prinsip efisiensi). Suatu organisasi dalam mencapai tujuannya
harus dapat menggunakan biaya yang sekecil-kecilnya dengan pengorbanan yang
sedikit-dikitnya.
c. Span of management Prinsiple (Prinsip rentangan manajemen). Seseorang terbatas di
dalam mengurus orang lain, atau memimpin bawahannya. Batas-batas tersebut tidak
tetap bagi setiap orang tegantung kepada kekomplekan hubungan antara atasan dan
bawahan dan kepada kemampuan manajer.
3. Actuating (Penggerakan)
Penggerakan adalah keseluruhan usaha, cara teknik, dan metode untuk mendorong
para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif, dan ekonomis (Siagian, 1992: 128).
Pada penggerakan menurut Siagian termasuk fungsi-fungsi Commanding, Directing,
Actuating, dan Motivating.
Istilah commanding adalah cara menggerakkan bawahan dengan perintah komando,
sedangkan directing mempunyai makna pemberian petunjuk atau pengarahan yang harus
ditempuh oleh pelaksana operasional. Adapun motivating, yaitu dorongan berupa pemberian
inspirasi dan semangat agar semuanya dilakukan dengan suka rela dan sadar.
Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakan diantaranya: (1) Kepemimpinan
(leadership); (2) Sikap dan Moril (attitude and morale); (3) Tatahubungan (Communication);
(4) Perangsang (Incentive); (5) Supervisi (supervision); dan (6) Disiplin (Discipline).
1) Kepemimpinan (Leadership) Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-
orang agar berusaha dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang
tidak memiliki kepemimpinan tidak akan mampu untuk mempengaruhi bawahannya untuk
bekerja, sehingga manajer yang demikian akan gagal dalam usahanya. Sifat-sifat
kepemimpinan menurut Harold Koontz dalam Anam (2008) adalah sebagai berikut: (a)
Memiliki kecerdasan orang-orang yang dipimpin; (b) Mempunyai perhatian terhadap
kepentingan yang menyeluruh; (c) Memiliki kelancaran dalam berbicara; (d) Matang dalam
berpikir dan emosi; (e) Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin; (f)
Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.
Sikap dan Moral
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan
bertindak. Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola hidupnya.
Beberapa sikap manajer yaitu:
a) Sikap feodal (feudal attitude)
Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan dan bertindak sesuai dengan
pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu suka terikat oleh aturan-aturan tertentu yang
telah teradat dan selalu ingin penghormatan yang serba lebih.
b) Sikap Kediktatoran (dictatorial attitude).
Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan dan bertindak sebagai
diktator yang mempunyai kekuasaan mutlak, sehingga bawahan, pekerja akan menjadi
sasaran daripada kekuasaannya.
4. Tatahubungan (Communication)
Komunikasi membantu perencanaan manajerial dilaksanakan dengan efektif,
pengorganisasian manajerial dilakukan dengan efektif, penggerakan manajerial diikuti
dengan efektif dan pengawasan diterapkan dengan efektif. Dalam melakukan komunikasi
dalam manajemen ada beberapa macam antara lain:
a) Komunikasi intern yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik
antara atasan dengan atasan atau bawahan dengan bawahan atau antara atasan dengan
bawahan atau sebaliknya.
b) Komunikasi ekstern yaitu komunikasi yang dilakukan keluar organisasi.
c) Komunikasi horizontal yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern
antar jabatan yang sama.
d) Komunikasi vertikal yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antara
atasan dan bawahan atau sebaliknya dalam suasana formil.
5. Perangsang (Incentive)
Insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang bertindak.
6. Supervisi (Supervision)
Menurut Terry dalam Anam (2008) supervsi ialah kegiatan pengurusan dalam
tingkatan organisasi dimana anggota manajemen dan bukan anggota manajemen saling
berhubungan secara langsung. Dengan demkian tugas supervisor cukup berat karena ia harus
dapat menemukan kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk
menyelesaikan sesuatu pekerjaan dan memberi nasehat-nasehat kepada pegawai yang
mengalami kesulitan.
7. Disiplin (Discipline)
Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan
ketaatan dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua: (1) Self Imposed discipline
(disiplin yang timbul dengan sendirinya). (2). Command Discipline (Disiplin berdasarkan
perintah).
8. Controlling(Pengawasan)
Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya
mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menetapkan tindakan-tindakan korektif
sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana. Prinsip pengawasan efektif adalah
membantu usaha-usaha kita untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan untuk memastikan
bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung sesuai rencana. Siagian (1992: 169)
menyatakan bahwa pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan
organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai
dengan yang ditentukan sebelumnya.
Apabila fungsi-fungsi fundamental manajemen lainnya (planning, organizing, dan
actuating) dilaksanakan secara sempurna, maka tidak banyak diperlukan pengawasan.
Namun pada kenyataannya hal tersebut jarang sekali terjadi.
Maksud dan Tujuan Pengawasan
a) Untuk mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.
b) Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan
pencegahan agar supaya tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya
kesalahan-kesalahan yang baru.
c) Untuk mengetahui apakah pelaksanaan biaya sesuai dengan program (fase/tingkat
pelaksanaan) seperti yang telah ditentukan dalam planning atau tidak.
d) Untuk mengetahui apakah pelaksanaan kerja sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan
yang telah ditentukan.

C. Tujuan manajemen olahraga


Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya
mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menetapkan tindakan-tindakan korektif
sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana. Prinsip pengawasan efektif adalah
membantu usaha-usaha kita untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan untuk memastikan
bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung sesuai rencana. Siagian (1992: 169)
menyatakan bahwa pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan
organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai
dengan yang ditentukan sebelumnya.

D. Evaluasi manajemen
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. saran
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai