DOSEN PENGAMPU
Zikrur Rahmat,M.Pd / Septi Hariansyah,M.Pd
Di Susun Oleh :
PENDIDIKAN JASMANI
BANDA ACEH-DARUSSALAM
2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dah hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Perencanaan program latihan atletik” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah ILMU
KEPELATIHAN di UNIVERSITAS BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
permasalahan ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan latihan tahunan adalah alat untuk mengarahkan latihan selama
satu tahun dengan tujuan yang sangat spesifik atau dengan katalain perencanaan
latihan adalah guide latihan yang direncanakan menuju penampilan yang terbaik pada
sebuah kompetisi, penampilan puncak yang diharapkan adalah meningkatkan prestasi
atau penampilan seorang atlet dengan memaksimalkan adaptasi fisiologis.
Pelatih adalah bak arsitek bangunan. Kalau perencanaan bangunan tak Sesuai dengan
hukum,prinsip,arsitektur, rumah akan mudah roboh, sekali pun bahan-bahannya bagus. Begitu
sebaliknya, perencanaan bagus namun kualitas bahan-bahannya jelek, bangunan juga akan
mudah roboh.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Apa sih program latihan?
2. Kenapa harus membuat program latihan?
3. Ada berapa jenis program latihan?
4. Bagaimana cara melakukan latihan yang baik?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui program latihan dan juga periodesasi latihan.
2. Cara penerapan latihan yang benar.
3. Memenuhi tugas matakuliah kepelatihan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Latihan
Latihan adalah suatu proses berlatih yang berencana, menurut jadwal, menurut pola dan
sistem tertentu, metodis, dari mudah kesukar, teratur, dari sederhana ke yang lebih komplek yang
dilakukan secara berulang-ulang dan yang kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah.
Menurut Harsono (1988: 323), Latihan adalah proses kerja yang dilakukan secara
sistematis, berulang-ulang di mana beban dan intensitas latihan makin hari makin bertambah,
yang pada akhirnya memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap tubuh dan bertujuan
untuk meningkatkan fisik dan mental secara bersama-sama.
Yang dimaksud dengan sistematis adalah berencana, menurut jadwal, menurut pola dan
system tertentu. Berulang-ulang maksudnya adalah agar gerakan-gerakan yang semula sukar
dilakukan menjadi semakin mudah, otomatis, dan reflektif pelaksaannya sehinggga semakin
hemat energy. Kian hari maksudnya ialah setiapkali, secara periodic, segera setelah tiba saatnya
untuk ditambah bebannya, jadi bukan berarti setiap hari.
B. Prinsip-prinsip Latihan
Prinsip beban berlebih adalah prinsip latihan yang paling mendasar akan tetapi paling
penting, oleh karena itu tanpa penerapan prinsip ini dalam latihan, tidak mungkin prestasi atlet
akan meningkat. Prinsip ini bias berlaku baik dalam melatih aspek-aspek fisik, teknil, taktik,
maupun mental.
2. Perkembangan Menyeluruh
3. Spesialisasi
Apa pun cabang olahraga yang diikutinya, tujuan serta motif atlet biasanya adalah untuk
melakukan spesialisasi dalam cabang olahraga tersebut, oleh karena hanya dengan spesialisasi
dalam cabang olahraga tersebut, oleh karena hanya dengan spesialisasi dia akan bisa
memperoleh sukses dan menonjol prestasinya dalam cabang olahraga tersebut.
4. Prinsip Individualisasi
Prinsip individualisasi yang merupakan salah satu syarat yang penting dalam latihan
kontenporer, harus diterapkan keapa setiap atlet sekalipun mereka mempunyai tingkat prestasi
yang sama, seluruh konsep latihan haruslah disususn sesuaidengan kekhasan setiap individu agar
tujuan latihan daoat sejauh mungkin tercapai.
5. Intensitas Latihan
Teori Karvonen. Intensitas latihan dapat diukur dengan berbagai cara. Yang paling
mudah adalah dengan cara mengukur denyut jantung (heart rate). Suatu tekhnik yang dapat
dipakai untuk mengukur intensitas latihan adalah tekhnik yang dipakai oleh Karnoven (1957).
6. Kualitas Latihan
Lebih penting dari intensitas latihan adalah mutu atau kualitas latihan yang diberikan oleh
pelatih kepada atlet. Setiap latihan haruslah berisi dril-dril yang bermanfaat dan jelas arah serta
tujuan latihannya. Atlet harus merasakan bahwa apa yang diberikan oleh pelatih adalah memang
berguna baginya, dan bahwa hari itu dia telah lagi belajar atau mengalami sesuatu yang baru.
Dalam melakukan latihan pasti akan melakukan gerakan-gerakan yang sama yang pasti
akan mennimbulkan kebosanan nantinya. Untuk mencegah terjadinya kebosanan pada atlet pada
saat melakukan latihan peran pelatih disini sangat penting, pelatih dituntut untuk selalu kreatif
dalam menciptakan variasi-variasi model latihan. Pelati harus memikirkan cara latihan yang lain
yang bertujuan sama, semisal pindah tempat latihan dan mmenggunakan alat bantu lainnya.
8. Lama latihan
Lama waktu latihan bukan berarti atlet akan mendapatkan banyak ilmu, kemungkinan
besar atlet malah akan merasa bosan dan jenuh, bahkan mungkin altlet akan menganggap kalau
latihan merupakan siksaan, sehingga apa yang telah diajarkan bias saja lupa sehingga latihan
akan percumah. Namun sebaliknya latihan berdurasi pendek dengan beban yang pas akan diingat
terus oleh atlet, selaikn itu latihan jangka pendek juga akan mempermudah pelatih untuk
mengawasi kebenaran gerakan yang dilakukan oleh atlet.
Kualitas yang diperoleh dari latihan dapat menurun kembali apabila tidak melakukan
latihan dalam waktu tertentu. Proses adaptasi yang terjadisebagai hasil dari latihan akan menurun
bahkan hilang bila tidakdipraktekkan dan dipelihara melalui latihan yang kontinyu. Dengan
demikian latihan harus berkesinambungan.
C. Tujuan Latihan
Tujuan latihan adalah untuk membantu atlet meningkatkan ketrammpilan dan prestasinya
semaksimal mungkin. Untuk mencapai itu, ada 4 aspek yang perlu diperhatikan dan dilatih
secara seksama oleh atlet yaitu (a) latihan fisik, (b) latihan teknik, (c) latihan taktik, (d) latihan
mental.
a. Latihan fisik
Beberapa komponen fisik yang perlu diperhatikan untuk dikembangkan adalah daya tahan
kardiovaskular, daya tahan kekuatan, kekuatan otot, kelentukan, kecepatan, stamina, kelincahan,
power. Komponene tersebut adalah hal utama yang harus dilatih dan dikembangkan oleh atlet.
b. Latihan Teknik
Latihan teknik adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk
mampu melakukan cabang olahraga yang dilakukan atlet.
c. Latihan taktik
Latihan taktik bertujuan untuk menumbuhkan perkembangan interpretive atau daya tafsir pada
atlet
d. Latihan mental
Latihan yang lebih menekankan pada perkembangan kedewasaan atlet serta perkembangan
emosional.
1. Persiapan Fisik
Persiapan fisik dianggap sebagai salah satu yang paling memiliki banyak peranan
penting. Tujuan utama adalah untuk meningkatkan potensi atlet dan mengembangkan
kemampuan biomotor dengan standar tertinggi yang dapat dicapai oleh atlit itu sendiri.
2. Persiapan Teknik
Salah satu yang membedakan antara berbagai macam olahraga adalah struktur kekuatan
motoriknya. Pada dasarnya suatu teknik meliputi semua struktur secara teknis dan unsur-unsur
yang tergabung dalam gerakan yang tepat dan efisien melalui usaha dari atlet, untuk melakukan
tugas pada olahraga yang dipilihnya. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam olahraga, atlet
perlu memiliki teknik yang sempurna, yaitu kinerja yang paling efisien dan nyata prestasinya
dalam latihan.
Tujuan dari Rencana Pelatihan adalah untuk mengidentifikasi pekerjaan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang disepakati. Rencana pelatihan harus disusun untuk
mengidentifikasi jangka panjang (4 tahun) tujuan serta rencana jangka pendek untuk musim
mendatang dan sebagainya. Selama sisa topik ini saya akan berkonsentrasi pada pengembangan
Rencana Pelatihan jangka pendek tahunan. Dalam bentuk yang paling sederhana rencana itu bisa
terdiri dari satu lembar, kertas A4 yang mengidentifikasi rencana keseluruhan untuk tahun ini,
dan rencana mingguan lebih rinci yang mengidentifikasi kegiatan khusus atlet untuk
dilaksanakan.
4.Pelatihan tahun
Awal tahun pelatihan akan tergantung pada keadaan atlet dan tujuan, tapi ini umumnya
akan menjadi sekitar Oktober untuk lintasan atletik dan lapangan.
5.Pengumpulan Informasi
a. Data pribadi
b. Tujuan
c. Pengalaman
d.Peralatan
Apakah atlet memiliki peralatan sendiri (blok awal misalnya, lempar lembing dll)?
Harness dan ban
Elastis harness
Jaket pemberat
Kamera video
Jarak, waktu, upaya% matriks bagan
e.Keuangan
f.Kompetisi
Buka Rapat
Pesaing
j.Medis
l.Musim lalu
Apa yang dapat dipelajari dari musim lalu – aspek baik dan buruk
E. Penilaian Atlet
Sebelum kita bisa mulai untuk membuat sebuah program pelatihan, kita membutuhkan
analisa terhadap atlet kita untuk menentukan kekuatan dan kelemahan mereka. Langkah pertama
adalah mengidentifikasi atribut yang ideal (misalnya body build , kekuatan, daya tahan,
kecepatan, fleksibilitas dll) yang akan memungkinkan atlet kita untuk mencapai tujuan mereka
setujui. Langkah berikutnya adalah untuk menilai atlet kita terhadap atlet yang ideal kita, untuk
diidentifikasi kekuatan dan kelemahan (gap analysis). Mengatasi kesenjangan mungkin
memerlukan kita untuk berpikir dalam kerangka perencanaan jangka panjang (4-8 tahun) tetapi
untuk macrocycle ini kita dapat menetapkan tujuan realistis tetapi menantang untuk mulai
mengatasi kesenjangan. Link berikut menyediakan bentuk contoh untuk proses analisis atlet .
Periodisasi
Periodisasi adalah metode pengorganisasian tahun pelatihan ke fase yaitu fase masing-
masing memiliki tujuan spesifik untuk pengembangan atlet.
Untuk atlet dengan tujuan kompetitif untuk kedua musim indoor dan outdoor maka
alokasi fase untuk musim indoor bisa sebagai berikut:
Ini mengasumsikan bahwa klimaks dari musim indoor adalah pada bulan Februari dan
musim outdoor pada bulan Agustus. Tergantung pada tujuan Anda atlet dan kemampuan, maka
awal tahun dan durasi masing-masing fase mungkin harus disesuaikan untuk mencapai
pembangunan yang tepat.
Masing-masing kebutuhan harus dilihat sebagai sebuah blok bangunan, di mana blok
tertentu harus berada di tempat sebelum Anda maju ke depan. Kegagalan untuk melakukan hal
ini dapat mengakibatkan cedera . Bagaimana Anda mengalokasikan blok untuk setiap fase
tergantung pada kelemahan atlet dan kekuatan dan untuk Anda sebagai pelatih untuk
memutuskan dengan atlet.
Ketika maju dari satu blok ke yang berikutnya, ingatlah untuk memudar satu dengan yang
lain datang dan tidak untuk beralih dari satu blok ke semalam berikutnya. Beberapa blok sekali
dimulai dapat terus akhir musim, tetapi pada tingkat mobilitas kurang intens misalnya. Blok lain
yang perlu dipertimbangkan adalah relaksasi, visualisasi dan psikologi (sikap mental).
Mempersiapkan rencana
Mengumpulkan informasi
Menghasilkan template rencana secara keseluruhan dan mengidentifikasi bulan / minggu
dalam setahun
F. Pengembangan Atlet
Sebagai seorang atlet dewasa, mereka tidak hanya berkembang dalam hal olahraga tetapi
juga dalam hal pendidikan, karir, kematangan fisik dan hubungan mereka dengan orang-orang di
sekitar mereka. Rata-rata, seorang atlet akan menghadapi tujuh transisi selama atletik penuh
mereka dan mungkin transisi kritis terjadi sekitar usia 20 ketika mereka mungkin:
pindah ke universitas / perguruan tinggi atau dimulai dalam pekerjaan penuh waktu
maju ke tingkat kinerja tinggi
jatuh tempo sampai remaja
menjalin hubungan dengan pasangan
Microcycle adalah masa pelatihan yang lebih singkat sekitar 7-10 hari dan mencakup
informasi lebih rinci tentang intensitas, frekuensi, durasi dan urutan Sesi Pelatihan. Link berikut
memberikan contoh dari Rencana Pelatihan Tahunan (macrocycle, mesocycle dan Microcycle)
untuk membantu memandu Anda dengan perencanaan program pelatihan seorang atlet.
Sebuah unit pelatihan adalah aktivitas tunggal (misalnya 6 × 60 meter pada usaha 90%
dengan 2 menit recovery) dengan tujuan set (misalnya mengembangkan daya tahan yang
spesifik). Sesi pelatihan terdiri dari satu atau lebih unit pelatihan misalnya pemanasan unit,
Teknik latihan unit, unit Ketahanan Kecepatan dan pendinginan unit.
Sebuah jadwal pelatihan (microcycle) terdiri dari sejumlah sesi pelatihan yang dapat span
dari 7 sampai 10 hari.
Menetapkan Tujuan
Penentuan tujuan adalah sederhana, namun sering disalahgunakan teknik motivasi yang
dapat memberikan beberapa struktur untuk pelatihan dan program kompetisi. Tujuan memberi
fokus, dan ada dua akronim terkenal untuk memandu penetapan tujuan.
SCCAMP
S – tujuan harus spesifik
C – dalam Pengendalian atlet
C – tujuan yang Menantang
A – tujuan harus Dicapai
M – target pelatihan harus terukur
P – tujuan yang Personal
FITT Prinsip
Pelatihan usia
Ketika mengembangkan program pelatihan penting, terutama bagi atlet muda, untuk
mempertimbangkan atlet ini:
Berikut ini adalah contoh dari program pelatihan dasar cocok untuk atlet muda atau untuk
atlet dewasa yang baru mulai keluar dalam atletik Atletik:
Pertandingan lari jarak pendek – 100 meter, 200 meter, 400 meter, 4 × 100 meter estafet
4 × 400 dan estafet meter.
Pertandingan lempar – Discus, Ditembak, Javelin dan Hammer
Pertandingan lompat – Lompat Tinggi, Lompat Jauh, Triple Langsung dan Lompat Galah
Pertandingan daya tahan– 800 meter, 1500 meter, 5 km, 10km, Ras Berjalan dan
Steeplechase.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa program perencanaan latihan sangatlah
dibutuhkan untuk menunjang prestasi atleat. Program latihan yang baik adalah program yang
dapat menjdi pacuan untuk mendapatkan prestasi yang baik saat puncak.
Prestasi itu bersifat labil dan sementara, maka dari itu latihan,peningkatan dan penjagaan
prestasi perlu dilakukan secara kontinyu,teratur,meningkat,bertahap dan berkesinambungan
secara sistematis.
B. Saran
Saran yang dapat kita berikan adalah kita sebagai calon guru maupun pelatih agar mampu
membuat perencanaan program latihan dengan baik,sehingga kita dapat mencetak murid maupun
atlet yang baik dan tangguh