Anda di halaman 1dari 10

PERMASALAHAN MANAJEMEN PENJASOR DI SEKOLAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Dasa-Dasar Manajemen Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi yang diampu oleh
Bapak Sunjoyo,S.Pd.,M.Pd

Oleh:

Haris ‘Atha Wardaya

PENJAS A , Semester 3

D0419011

PENDIDIKAN JASMANI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. PEMBAHASAN

BAB III. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

ABSTRAK
“PERMASALAHAN MANAJEMEN PENJASOR DI SEKOLAH” makalah tugas Dasar-
Dasar Manajemen Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Tunas Pembangunan, Surakarta, Oktober, 2020.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang fungsi utama


manajemen. Metode yang digunakan adalah dari beberapa studi pustaka. Metode tersebut
juga digunakan untuk memecahkan masalah. Metode studi pustaka adalah metode yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dan data yang relevan dengan topik
permasalahan yang dibahas. Informasi dan data tersebut dapat diperoleh melalui beberapa
sumber buku pengetahuan, literature, tesis, disertasi, karya ilmiah, enksiklopedia, jurnal,
internet maupun sumber-sumber yang lain.

Setiap rencana yang dibuat pasti akan muncul permasalahan didalamnya karena kita
tidak bisa menebak seluruh kemungkinan dari berbagai faktor yang ada baik dari dalam
maupun dari luar. Begitu pula dengan pelaksanaan rencana kegiatan manajemen di sekolah,
pasti akan ada permasalahan yang timbul saat rencana sedang berlangsung.

KATA KUNCI: Permasalahan, Manajemen, Penjasor.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti akan timbul beberapa permasalahan didalamnya
walaupun sudah direncanakan dengan matang, itu merupakan hal yang wajar karena
banyak sekali faktor yang berpengaruh dan kita tidak bisa memprediksi semuanya. Untuk
mempermudah proses pembelajaran maka ada yang namanya manajemen dalam
pendidikan jasmani, guru sebagai pengajar harus bisa menguasai manajemen pendidikan
dengan baik karena akan berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi dalam
mencapai suatu tujuan yang baik pasti ada kendala suatu masalah yang menghalangi dalam
pencapaian tujuan itu.
Masalah yang timbul dalam proses manajemen pendidikan disebabkan kurang telitinya
guru dalam menyusun dan menyiapkan rencana dengan matang. Salah satu permasalahan
yang harus disadari oleh guru-guru adalah bahwa fasilitas dalam setiap sekolah pasti
berbeda-beda, ada yang lengkap dan ada yang kurang. Tidak hanya fasilitas, sistem
manajemen dalam tiap sekolah pasti juga berbeda. Keterampilan guru sangat dibutuhkan
agar bisa beradaptasi dengan semua faktor yang ada di setiap sekolah.
Untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa diantaranya dapat dilakukan
melalui upaya memperbaiki proses manajemen sehingga dalam perbaikan proses
manajemen ini peranan guru sangat penting. Selaku pengelola kegiatan siswa, guru juga
diharapkan membimbing, membantu, dan menjadi fasilitator untuk siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan beberapa


permasalahan yang menjadi pembahasan pada makalah ini, yaitu :
1. Apakah pengertian permasalahan manajemen?
2. Permasalahan manajemen pendidikan jasmani
3. Pemecahan masalah manajemen pendidikan jasmani

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Permasalahan Manajemen

Banyak ahli mengemukakan pengertian masalah. Ada yang melihat masalah sebagai
ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat sebagai tidak
terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal
yang tidak mengenakan yang harus dihilangkan atau dipecahkan bagaimana solusinya.
Sedangkan Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Jadi, permasalahan manajemen adalah suatu kondisi dimana ada satu atau beberapa hal
yang menghambat proses pencapaian tujuan dalam kegiatan pelaksanaan rencana
manajemen yang berdampak kepada sebagian kecil atau bahkan seluruh aspek
pembelajaran mulai dari guru, dan peserta didik.

B. Permasalahan Manajemen Pendidikan Jasmani

Sementara ini semua bidang pendidikan masih meganggap status penjas yang masih
dianggap sebagai pelengkap bagi bidang studi lainnya. Keluhan dan protes sudah sering
dikemukakan oleh pelaku pendidikan jasmani, namun pemecahan masalahnya tidak
kunjung tuntas.

Persoalan tersebut terkait langsung dengan tataran atas pada tingkat kebijakan, bahwa
bidang studi penjas belum menjadi prioritas. Hal ini tidak lepas dari kebijakan nasional
pendidikan yang selama ini masih memberikan proritas pada bidang studi IPA, dihubungkan
dengan upaya bangsa Indonesia untuk memajukan bidang iptek. Nasib bidang studi
kelompok IPS tidak begitu jauh dengan bidang studi penjaskes. Walaupun kita orang-orang
penjas dan olahraga mengklaim bahwa bidang studi penjas adalah unik. Sebab bidang studi
penjas satu-satunya bidang yang mengurus bidang jasmaniah. Namun secara langsung
menyangkup pendidikan secara menyeluruh. Namun masih banyak orang yang belum
memahami bahwa penjas itu, juga sangat potensial untuk merangsang perkembangan
penalaran dan fungsi saraf yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan.

Di samping maslah statuus dan keadaannya yang masih sepele, ada banyak permasalahan
lain seperti kurangnya dukungan sarana dan prasarana olahraga, termasuk anggaran biaya
yang sangat terbatas, persoalan pengembangan penjas, juga terkait langsung dengan
kurangnya pengelolaannya.

Dengan tidak memandang remeh apa yang telah dikerjakan oleh para guru yang dengan
sepenuh hati dan kegigihan mengatasi berbagai masalah dan tantangan di lapangan,
tampaknya dimensi kemampuan menejerial dalam penjas harus ditingkatkan. Hal ini perlu
ditata lebih lanjut, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau
penggerakan melalui kepemimpinan, hingga penilaian, termasuk evaluasi. Kelemahan yang
tampak adalah bahwa seluruh kegiatan itu seolah-olah ingin dari sentuhan kreatifitas guru,
disebabkan oleh pertama, struktur dan isi kurikulum yang sangat monolitik, merujuk pada
kurikulum nasional. Sistem pengawasan juga tidak memberikan luang dan semangat bagi
guru penjas untuk mengembangkan programnya.

Dalam konteks yang lebih terbatas, namun sangat strategis, adalah aplikasi manajemen
dakam pengelolaan proses belajar mengajar. Ada 3 unsur pokok yang perlu dikelola oleh
guru yaitu :
1. Manajemen tugas ajar
2. Manajemen perilaku siswa
3. Manajemen atmosfir belajar

Ketiga hal ini lebih berbobot akademiknya dibandingkan pelaksanaan fungsing


administrasi yang lebih ringan, tetapi memberatkan, seperti pembuatan Satuan Acara
Pelajaran ( SAP ), mengawalkehadiran siswa mengutamakan seragam, dan lain-lain yang
meskipun tetap harus diperhatikan, namun menggeser kedudukan manajemen PBM yang
jauh lebih strategis.

Dalam keadaan status dan kondisi penjas yang masih lemah, maka pembinaannya
memadukan dukungan. Kepemimpinan guru penjas sangat dibutuhkan untuk mampu
membangkkitkan hubungan dari warga masyarakat sekolah ( termasuk kepala sekolah dan
guru lainnya ) serta warga masyarakat pada umumnya, seperti organisasi induk olahraga
dan orang tua siswa. Kepemimpinan itu jualah yang ikut menciptakan atmosfir baru yang
mengangkat citra penjas sebagai bidang studi yang dapat diandalkan untuk mendidik.
Praktik pengajaran yang menelantarkan siswa, model pendekatan “ Remote Kontrol “
gurunya entah kemana siswanya aktif sendiri merupakan contoh perlakuan dalam
pendidikan yang menimbulkan citra memperendah kedudukan penjas. Oleh karena itu,
berkaitan dengan kepemimpinan tersebut, factor kecakapan untuk membangun relasi antar
orang dan komunikasi, selain koordinasi dalam kontek manajemen, sungguh sangat
dibutuhkan.

C. Pemecahan Masalah Manajemen Pendidikan Jasmani

Ada beberapa langkah dalam mengambil kputusan pemecahan masalah :


a. Pemahaman pada masalah ( Identifikasi dari tujuan )
Langkah pertama adalah membaca soalnya dan meyakinkan diri bahwa anda
memahaminya secara benar. Tanyalah diri anda dengan pertanayan :
1) Apa yang tidak diketahui?
2) Kuantitas apa yang diberikan pada soal?
3) Kondisinya bagaimana?
4) Apakah ada kekecualian?

Untuk beberapa masalah akan sangat berguna untuk


1) Membuat diagranmnya dan mengidentifikasi kuantitas-kuantitas yang diketahui dan
dibutuhkan pada diagram tersebut. Biasanya dibutuhkan
2) Membuat beberapa notasi ( x, a, b, c, V=volume, m=massa dsb ).
b. Membuat Rencana Pemecahan Masalah
Carilah hubungan antara informasi yang diberikan dengan yang tidak diketahui yang
memungkinkan anda untuk memhghitung variabel yang tidak diketahui. Akan sangat
berguna untuk membuat pertanyaan : “Bagaimana saya akan menghubungkan hal yang
diketahui untuk mencari hal yang tidak diketahui? “. Jika anda tak melihat hubungan secara
langsung, gagasan berikut ini mungkin akan menolong dalam membagi masalah ke sub
masalah
1) Membuat sub masalah
2) Cobalah untuk mengenali sesuatu yang sudah dikenali
3) Cobalah untuk mengenali sesuatu yang sudah dikenali.

Hubungkan masalah tersebut dengan hal yang sebelumnya sudah dikenali. Lihatlah pada
hal yang tidak diketahui dan cobalah untuk mengingat masalah yang mirip atau memiliki
prinsip yang sama.
1) Gunakan analogi
2) Masukan sesuatu yang baru
3) Mulailah dari akhir ( Asumsikan Jawabannya )
Sangat berguna jika kita membuat pemisalan solusi masalah, tahap demi tahap mulai dari
jawaban masalah sampai ke data yang diberikan.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Permasalahan manajemen adalah suatu kondisi dimana ada satu atau beberapa hal yang
menghambat proses pencapaian tujuan dalam kegiatan pelaksanaan rencana manajemen
yang berdampak kepada sebagian kecil atau bahkan seluruh aspek pembelajaran mulai dari
guru, dan peserta didik.

Permasalahan yang ada antara lain penjas masih dianggap sebagai mata pelajaran yang
sepele dibandingkan mata pelajaran yang lain, kurangnya dukungan dana untuk melengkapi
sarana prasarana serta untuk memperbaiki sistem manajemen pendidikan jasmani

Pemecahan masalah-masalah pada manajemen pendidikan jasmani ada beberapa


langkah, yaitu: Pemahaman pada masalah dan Membuat Rencana Pemecahan Masalah.

B. Saran

Seorang pendidik yang profesional dibidangnya, harus mengetahui bagaimana keadaan


dan kondisi sistem manajemen dimana ia bekerja, sebab ini akan berdampak pada masalah
dalam merencanakan proses manajemen. Bukan hanya itu saja, seorang guru juga harus
mengetahui bagaimana mengatasi masalah-masalah manajemen yang terjadi untuk
meningkat kualitas pendidikan lewat manajemen pendidikan itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Adi Agung. 2016. “Manajemen Pendidikan Penjasorkes”. Makalah.


Ardina Fina. 2015. “MANAJEMEN PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANAPENJASORKES DI
SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES”. Skripsi. Semarang.
Universitas Negeri Semarang.

Pendidikanjasmani001.blogspot.com, “MANAJEMEN PENDIDIKAN JASMANI”, 10 November


2012, <http://pendidikanjasmani001.blogspot.com/2012/11/bab-i-pendahuluan-a_10.html>
[diakses pada 29 Oktober 2020]

Penjaskesr.wordpress.com, “Makalah Manajemen Olahraga”, 22 April 2013,


<https://penjaskesr.wordpress.com/2013/04/22/makalah-manajemen/> [diakses pada 29
Oktober 2020]

Anda mungkin juga menyukai