Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN FILSAFAT OLAHRAGA

Filsafat olahraga adalah cabang dari ilmu filsafat yang berupaya menganalisa konsep akan
olahraga sebagai kegiatan manusia. Beberapa isu yang dibahas dalam filsafat olahraga di antaranya
dari aspek metafisika, filsafat etika dan moral, filsafat hukum, filsafat politik, dan estetika. Perspektif
filosofis pada olahraga berawal di Yunani Kuno dan kemudian kembali berkembang pada abad ke-20
berkat Paul Weiss dan Howard Slusher.Perspektif filosofis olahraga juga melihat hubungan
metafisika antara olahraga dengan kesenian dan permainan, permasalahan etika terkait nilai-nilai
dan keadilan, serta isu-isu sosiopolitis pada umumnya.

PERKEMBANGAN FILSAFAT OLAHRAGA

A. YUNANI KUNO
Yunani Kuno adalah tempat kelahiran filsafat kuno dan olahraga Olimpiade,
keduanya saling berkaitan di mana filsafat sangat berpengaruh dalam penampilan atletis di
Yunani kuno. Pada masa tersebut, kepemimpinan seseorang diukur melalui kemampuan
berolahraganya. Olahraga dinilai sebagai pendidikan moral. Plato bahkan mendorong
keterlibatan wanita dalam olahraga untuk memperkaya moral mereka. Aristoteles menekan
kegiatan fisik sebagai sebuah tanggung jawab etis.
B. MASA KONTEMPORER (ABAD KE-19 DAN SETERUSNYA)
Pada abad ke-19, perspektif filosofis akan olahraga dan aktivitas fisik hanya sedikit
didiskusikan dalam reformasi pendidikan kala itu dengan menguatnya pandangan umum
bahwa kegiatan-kegiatan tersebut meningkatkan kesehatan. Banyak pendukung pendidikan
olahraga yang melihat olahraga dari aspek filosofis dengan mengkaji dari segi teleologi,
dualisme pikiran dan tubuh, serta metafisika sebagai model "ke-manusia-an" dan "ke-orang-
an". Pada masa kontemporer, filsafat olahraga berkembang dengan mempertanyakan nilai-
nilai sosial olahraga, estetika pertunjukan olahraga, epistemologi strategi dan teknik
perseorangan dan kelompok, etika berolahraga, logika peraturan olahraga, metafisika
olahraga sebagai bagian dari "ke-manusia-an", dan lain sebagainya.

ALIRAN FILSAFAT OLAHRAGA

Ada empat sumber dasar dalam filsafat olahraga yang bisa dijadikan sebagai bahan refleksi.
Pertama, fakta dan fenomena olahraga tergantung dari tujuan olahraga (olahraga untuk prestasi,
olahraga untuk rekreasi, olahraga untuk kesehatan). Kedua, filsafat secara umum dan secara spesifik.
Ketiga, metodologi umum dan metodologi khusus yang diterapkan pada berbagai aliran filsafat.
Keempat, ilmu spesialis yang lain.

A. OLIMPISME
Piagam Olimpiade yang dideklarasikan pada tahun 1914 menyatakan bahwa
olimpisme adalah filosofi hidup yang mesti menjunjung tinggi kualitas tubuh, karsa, serta
pikiran terintegrasi secara utuh. Olimpisme merupakan suatu pandangan hidup yang
mengarahkan olahraga kepada budaya serta pendidikan sehingga manusia merasa
bergembira serta bersukacita dalam usaha tanpa merasa terbebani. Filosofi politik dari
Olympic Games berlandaskan prinsip seperti persahabatan, saling memahami, serta bermain
adil.
B. HERMENEUTISME
Filsafat hermeneutik adalah suatu metode tradisional yang berbasis pada ide bahwa
manusia menerjemahkan realitas secara ontologis, dan interpretasi tersebut merupakan
suatu proses yang dinamis dan akan terus berlangsung. Hal ini dapat diterapkan ketika
memahami kegiatan olahraga.
C. FORMALISME
Formalisme merupakan suatu pandangan yang berlandaskan pada peraturan-
peraturan formal dalam olahraga. Peraturan olahraga merupakan sesuatu yang mengikat
sebagai kekuatan legitimatif, yang mengindikasikan bahwa para atlet bermain secara jujur
dan memenangkan pertandingan atau kejuaraan dengan tidak melanggar peraturan.
D. FILSAFAT TIMUR
Perbedaan antara filsafat Timur dengan pragmatisme Amerika yang memulai
teorinya dengan berpatokan kepada ilmu metafisik serta epistemologi; sementara itu,
filsafat Timur berlandaskan pada nilai etis dan estetis. Ada istilah dalam filsafat Jepang yang
dinamakan shinshin yang menganggap bahwa tubuh dan pikiran terintegrasi yang mana
tubuh dan pikiran tersebut bersifat dinamis namun lembut. Berbeda dengan pandangan
umum filsafat Barat yang menganggap bahwa tubuh dan pikiran bukan merupakan satu
kesatuan, serta berada dalam kondisi yang statis.
E. PRAGMATISME
Aliran pragmatisme berusaha untuk mendalami mengapa olahraga dapat
membuat hidup menjadi penting serta berharga. Ada beberapa kemiripan antara
filsafat Timur dengan pragmatisme Amerika. Pertama, ajaran filsafat berpengaruh
terhadap sikap dan karakter. Kedua, filsafat Timur berfokus kepada hal-hal praktis
dan bersifat luwes.

Anda mungkin juga menyukai