Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

Hubungan Olahraga Dengan Agama


Makalah Ini Di Susun Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Sosiologi Olahraga
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Tatang Muhtar,M.Si.

Di Susun Oleh ;
Gery
Hardi
Herdinan
Qomar

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberi kesehatan,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan judul “Hubungan
Olahraga Terhadap Agama”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
sosiologi olahraga

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari para
pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain
dan pada waktu mendatang.

Sumedang, 2 November 20222

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................3

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4

1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................6

2.1 Olahraga dalam pandangan islam.....................................................................................6

2.2 Hubungan agama dan olahraga........................................................................................7

2.3 Olahraga Menurut Pandangan Agama Islam....................................................................11

2.4 Manfaat Olahraga Menurut Islam....................................................................................13

2.5 Olahraga Dalam Agama Islam..........................................................................................15

2.6 Pandangan Ulama Tentang Olahraga...............................................................................16

2.7 Olahraga yang Dianjurkan Rasulullah...............................................................................21

2.8 Olahraga yang halal dan haram dalam islam....................................................................24

2.9 Adab Berolahraga dalam Islam........................................................................................25

2.10 Olahraga menjadi Ibadah...............................................................................................25

BAB III PENUTUP..................................................................................................................28

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................28

3.2 Daftar Pustaka.................................................................................................................32

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan metabolisme


tubuh. Tak hanya berguna untuk metabolisme tubuh, akan tetapi olahraga juga dapat
meningkatkan kualitas kesehatan hidup seseorang secara keseluruhan. Kegiatan yang dilakukan
dalam berolahraga juga bisa menggiatkan serta mempengaruhi fungsi kelenjar dalam tubuh guna
memproduksi sistem kekebalan tubuh. Oleh karenanya, sangat dianjurkan kepada setiap orang
untuk melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan terstruktur dengan baik.
Kegiatan olahraga dimaksudkan untuk membentuk karakter seseorang agar sehat jasmani dan
rohani, serta menumbuhkan rasa sportivitas. Berlaku pula dalam pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan ditekankan untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis,
keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap mental,
emosional, sportivitas, spiritual, dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang
(Sendang Sri, 2019: 1-5).
Kegiatan olahraga sendiri mempunyai banyak macam, mulai dari jalan kaki, lari, berkuda,
berenang, dan lain-lain. Adapun manfaat yang bisa didapat dari berolahraga yaitu meningkatkan
energi, mencegah berbagai penyakit, dan meningkatkan memori (Made & Indra, n.d.: 87).

Mengingat banyaknya manfaat yang diberikan dari kegiatan berolahraga, ulama fiqih sendiri
berpandangan bahwa hukum melakukannya adalah mubah (diperbolehkan), bahkan bisa bernilai
ibadah jika diniatkan sebagai ibadah selama pelaksaannya tidak bertentangan dengan norma-
norma islam (Dewi, 2017: 96). Hal ini sesuai dengan pendapat ulama modern Dr. Yu>suf
Qarḍawi>. Beliaumenyatakan bahwa syarat permainan (olahraga) yang dilakukan tidak disertai
keharaman. Kemudian Syaikh Muḥammad al-Uṡaimin membolehkan selama olahraga tersebut
tidak melalaikan kewajiban atau disertai keharaman, dan tidak menyibukkan waktu seorang
muslim. Jika terjadi demikian, maka olahraga menjadi haram atau makruh (Ash-Shallabi, 2013:
341).

3
Dalam buku karya Adnan Hasan Shalih Baharits yang berjudul Mendidik Anak Laki-laki
diantara jenis olahraga yang diperbolehkan meliputi lari, berenang,memanah, dan jenis olahraga
yang selama diperbolehkan oleh syariat dan mencegah dari yang dimakruhkan, bahkan
diharamkan. Sedangkan jenis olahraga atau permainan yang dilarang yaitu olahraga yang
mengandung unsur kekerasan atau kebuasan yang berisiko mencederai lawan seperti halnya
olahraga tinju. Dengan demikian, olahraga diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan
syariat islam. Oleh sebab itu, olahraga yang dapat mengakhirkan waktu shalat, yang
menyakitkan, dan merusak tubuh atau yang sejenisnya dihukumi makruh atau bahkan
diharamkan (Adnan, 2007: 328-337).
Nabi Muhammad Saw sendiri menekankan jenis olahraga tidak sebanyak yang telah
dicontohkan di atas. Olahraga yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw diantaranya memanah dan
berkuda.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan olahraga dalam pandangan islam ?
2. Apa hubungan agama dengan olahraga ?
3. Bagaimana pandangan olahraga menurut agama islam ?
4. Apa manfaat olahraga menurut islam ?
5. Bagaimana Olahraga Dalam Agama Islam ?
6. Bagaimana pandangan ulama terhadap olahraga ?
7. Apa saja olahraga yang dianjurkan rosulullah ?
8. Apa saja Olahraga yang halal dan haram ?
9. Bagaimana adab berolahraga dalam islam ?
10. Apakah bisa olahraga menjadi ibadah ?

4
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui olahraga dalam pandangan islam
2. Mengetahui hubungan agama dengan olahraga
3. Mengetahui pandangan olahraga menurut agama islam
4. Mengetahui manfaat olahraga menurut islam
5. Mengetahui Olahraga Dalam Agama Islam
6. Mengetahui pandangan ulama terhadap olahraga
7. Mengetahui pandangan ulama terhadap olahraga
8. Mengetahui Olahraga yang halal dan haram
9. Mengetahui adab berolahraga dalam islam
10. Mengetahui olahraga menjadi ibadah

5
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Olahraga dalam pandangan islam

Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis
seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang setelah
olahraga. Islam memandang bahwa kesehatan itu sangat penting karena kesehatan merupakan hak
asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia dikarenakan Islam adalah agama yang
sempurna lagi menyeluruh, yang meliputi semua aspek kehidupan manusia. Agama Islam dan
olahraga memiliki korelasi atau hubungan dikarenakan setiap olahraga selalu mengedepankan
sportifitas yang tak lain sangat berhubungan erat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu
ditanamkan dalam setiap insan olahraga demi menjaga citra sportif dalam setiap pertandingan.
Nabi Muhammad SAW, menurut sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, menganjurkan para
sahabatnya (termasuk seluruh umat Islam yang harus mengikuti sunnahnya) agar mampu
menguasai bidang-bidang olahraga. Terutama berkuda, berenang, dan memanah. Tiga jenis olah
raga yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW itu, dapat dianggap sebagai sumber dari semua jenis
olahraga yang ada pada zaman sekarang. Ketiganya, mengandung aspek kesehatan, keterampilan,
kecermatan, sportifitas, dan kompetisi. Beberapa anggota Majelis Ulama Indonesia mempunyai
pandangan yang sama tentang hukum olahraga menurut ajaran Islam, bahwa hukum olahraga
adalah Sunah atau dianjurkan melakukannya selama pelaksanaannya menurut ajaran Islam. Tetapi
apabila dalam pelaksanaannya bertentangan dengan syariat Islam seperti memakai pakaian yang
membuka aurat dan menimbulkan nafsu seksual serta menimbulkan perbuatan maksiat, maka
hukumnya adalah haram. Tidak ada pertentangan antara olahraga dan agama malah sebaliknya
saling mengisi dan mendukung pada masing-masing aktivitas yang berbeda. Kontroversi yang
terjadi, bukanlah persoalan nilai dan manfaatnya secara prinsip, melainkan pada media yang
dipakai oleh para pelaku olahraga seperti; berbusana, tujuan individu dalam melakukan olahraga.

6
2.2 Hubungan agama dan olahraga

Agama dan olahraga tentunya sangat berkaitan, kedua-duanya saling berhubungan dimana
agama berhubungan dengan olahraga dan olahraga berhubungan dengan agama. Keduanya secara
tidak langsung tidak dapat dipisahkan hubungan ini bisa dibuktikan dengan sifat-sifat yang ada di
dalam olahraga berlandaskan kepada agama, khususnya agama islam. Seperti sifat jujur dalam
bertanding,,dalam islam kita di wajibkan untuk selalu jujur juga..lalu karena kita beragama kita
juga saling diajarkan untuk saling mengh0rmati maupun menghargai individu lain..dalam olahraga
Disini kedua hal tersebut harus seimbang, olahraga itu baik untuk kesehatan dan dengan tubuh
yang sehat maka seseorang dapat melakukan ibadah dengan lebih baik.

Maka dari itu, selain memiliki jasmani yang sehat, seseorang juga perlu mengimbangi
dengan keadaan rohani yang sehat pula, yang dapat dicapai dengan lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Seseorang harus sehat jasmani dan juga rohani, karena dalam menjalankan aktifitas
kehidupannya Allah telah memberikannya bentuk tubuh beserta fungsinya dengan sempurna dan
kita dapat bersyukur dengan selalu menjalankan perintahnya dan juga menjaga tubuh ini dengan
baik. Allah SWT menyukai muslim yang kuat, dengan kata lain agama islam menganjurkan setiap
umatnya untuk menjadi kuat. kuat rohaninya,maupun jasmaninya. Untuk mendapatkan rohani
yang kuat, kita beribadah. Dan untuk mendapatkan jasmani yang kuat, kita harus berolahraga. Kita
sebagai manusia hanya bisa berikhtiar, sedangkan segala keputusan Allah yang menentukan. jadi
serajin apapun kita berlatih untuk mencapai target yang diinginkan, apabila tidak di imbangi
dengan berdoa dan beribadah semuanya akan sia-sia, dengan kita berdoa insyallah segala
sersuatunya pasti akan mendapatkan atau diridhoi oleh allah SWT.

Hubungan antara olahraga dan agama yaitu tentang kejujuran serta keadilan.Agama
mengajarkan kita untuk bersikap jujur dan adil. Dalam pertandingan olahraga, peran agamapun
sangat penting, seperti sebelum bertanding kita berdoa. Disetiap pertandingan olahraga setiap
atletpun menjunjung tinggi sportifitas dan kejujuran,karena tujuan dari olahraga itu sendiri adalah
kerendahan dalam kemenangan dan kesetiakawanan dalam kekalahan.Apabila seorang atlet
memenangi pertandingan diharapkan dapat rendah diri, dan mampu membangkitkan semangat

7
kepada lawan yang kalah. Seperti sifat rasul yang selalu sederhana tidak pernah sombong dan
selalu menyayangi setiap manusia tanpa harus memandang status ornag tersebut. Sebagai atlit atau
wasit dituntut untuk profesional dalam menjalaninya.

Dalam bertanding, misalnya kita harus fairplay dan sportif. Serta sebagai wasit,kita harus
bersikap adil dan tidak membela salah satu kelompok pemain.Jadi hubungan olahraga dan agama
itu sangat penting untuk dipahami. Dalam berolahraga kita diajarkan untuk bersikap jujur dan
sportif seperti yang diajarkan agama kita harus selalu bersikap jujur dan adil. Selain itu dengan
berolahraga kita bisa menyehatkan jasmani dan rohani serta pikiran kita pun menjadi lebih sehat
dan dapat berpikiran positif.

Kesehatan merupakan salah satu anugerah atau nikmat yang diberikan oleh Tuhan terhadap
hambanya. Menjaga kesehatan dengan cara berolahraga merupakan bentuk daya dan upaya
manusia dalam berusaha mensyukuri nikmat dan karunia kesehatan yang telah diberikan tuhan
kepada kita.

Dalam pertandingan olahraga, peran agamapun sangat penting, seperti sebelum bertanding
kita berdoa. Disetiap pertandingan olahraga setiap atletpun menjunjung tinggi sportifitas dan
kejujuran,karena tujuan dari olahraga itu sendiri adalah kerendahan dalam kemenangan dan
kesetiakawanan dalam kekalahan.Apabila seorang atlet memenangi pertandingan diharapkan
dapat rendah diri, dan mampu membangkitkan semangat kepada lawan yang kalah. Seperti sifat
rasul yang selalu sederhana tidak pernah sombong dan selalu menyayangi setiap manusia tanpa
harus memandang status ornag tersebut.

Aturan Islam dalam Olahraga Sepakbola

Di antara olah raga yang digandrungi para pria adalah bermain sepakbola. Di setiap penjuru
negeri, dari kota hingga desa, menggemari olahraga yang satu ini. Dalam Islam, olahraga
sepakbola asalnya boleh. Namun tentu saja kita mesti memperhatikan aturan Islam tentang
olahraga yang satu ini. Olahraga sepakbola itu boleh dengan beberapa ketentuan:

8
Pertama: Tidak membuka aurat.

Aurat pria adalah antara pusar hingga lutut. Artinya antara pusar dan lutut tidak boleh
dipandang. Lutut sendiri tidak termasuk aurat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫فَإن َما تَحْ تَ السُّرة إلَى ُر ْكبَته منَ ْالعَ ْو َرة‬

“Karena di antara pusar dan lutut adalah aurat.” Oleh karena itu, yang ingin bermain sepakbola
hendaknya tidak mengenakan celana yang pendek sehingga kelihatan pahanya.

Syaikh ‘Abdul Muhsin Al ‘Ubaikan, ulama senior di Saudi Arabia ditanya mengenai hukum
bermain sepakbola oleh orang awam dan kapan terlarang, lalu apa batasan pakaian yang
dibolehkan. Beliau hafizhohullah menjawab, “Bermain sepakbola itu boleh. Akan tetapi harus
menutup aurat antara pusar dan lutut, wallahu a’lam.

Kedua: Bermain bola tidak dengan taruhan.

Alasannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya membolehkan musabaqoh


(perlombaan) dengan taruhan pada perkara tertentu saja. Perkara tersebut adalah yang dapat
menegakkan islam, yaitu sebagai sarana untuk latihan berjihad. Perlombaan dengan taruhan yang
dibolehkan disebutkan dalam hadits Abu Hurairah,

‫صل أَ ْو ُخف أَ ْو َحافر‬ َ َ‫ل‬


ْ َ‫سبَقَ إل فى ن‬

“Tidak ada taruhan kecuali dalam perlombaan memanah, pacuan unta, dan pacuan
kuda.”Sebagian ulama memperluas lagi perlombaan yang dibolehkan (dengan taruhan) yaitu
perlombaan menghafal Al Qur’an, hadits dan berbagai macam ilmu agama. Karena menghafal di
sini dalam rangka menjaga langgengnya ajaran Islam sehingga bernilai sama dengan lomba pacuan
kuda atau lomba memanah.

Ketiga: Tidak menyia-nyiakan waktu shalat.

Ini juga harus diperhatikan karena pria punya kewajiban shalat dan punya kewajiban
berjama’ah di masjid. Jika shalat disia-siakan, maka perkara lainnya akan lebih dilalaikan lagi.
Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Sesungguhnya di
antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah

9
menjaga agamanya. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih
disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.“

Keempat: Tujuan bermain sepakbola adalah untuk membugarkan badan.

Tujuan bermain pun jelas untuk melatih fisik, membugarkan badan sebagaimana kita
melakukan olahraga-olahraga lainnya.

Kelima: Tidak sampai menyia-nyiakan waktu

Bermain bola haruslah memperhatikan waktu. Jangan sampai waktu kita jadi sia-sia karena
seringnya bermain bola setiap saat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫م ْن ُحسْن إ ْسالَم ْال َم ْرء ت َْر ُكهُ َما لَ يَ ْعنيه‬

“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat
baginya.”[6] Ingatlah bahwa membuang-buang waktu itu hampir sama dengan kematian yaitu
sama-sama memiliki sesuatu yang hilang. Namun sebenarnya membuang-buang waktu masih
lebih jelek dari kematian. Semoga kita merenungkan perkataan Ibnul Qoyyim, “(Ketahuilah
bahwa) menyia-nyiakan waktu lebih jelek dari kematian. Menyia-nyiakan waktu akan
memutuskanmu (membuatmu lalai) dari Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanyalah
memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”[7] Sangat baik sekali jika waktu senggang kita diisi
dengan ibadah, menghafal Kitabullah, mempelajari Islam dan kegiatan manfaat lainnya.

Keenam: Jangan mudah emosi

Sebagai tambahan, ketika bermain sepakbola hendaklah menjaga amarah, jangan mudah
emosi dan pandai-pandai menjaga lisan dari cacian. Karena sudah barang tentu kita akan
mendapatkan perlakuan kasar dari teman bermain baik disengaja maupun tidak. Namun kita jangan
sampai berbalik berlaku kasar. Teruslah berakhlak mulia. Dan tunjukkan bahwa Anda adalah
seorang muslim yang baik dengan membalas kejelekan malah dengan kebaikan. Allah Ta’ala
berfirman,

َ‫ ) َو َما يُلَقاهَا إل الذين‬34( ‫سنُ فَإذَا الذي بَ ْينَكَ َوبَ ْينَهُ َعدَ َاوة كَأَنهُ َولي َحميم‬
َ ْ‫ي أَح‬ َ ‫َو َل ت َ ْستَوي ْال َح‬
َ ‫سنَةُ َو َل السيئ َةُ ادْفَ ْع بالتي ه‬
35( ‫ص َب ُروا َو َما يُلَقاهَا إل ذُو َحظ َعظيم‬
َ

10
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih
baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah
menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada
orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai
keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 34-35). Sahabat yg mulia, Ibnu ‘Abbas -radhiyallahu
‘anhuma- mengatakan, “Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang
membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada
yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari
gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa
menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini.” Ibnu Katsir rahimahullah
mengatakan, “Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran.
Karena membalas orang yg menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi setiap
jiwa.”[8] Sehingga bermain bola pun butuh sikap sabar.

2.3 Olahraga Menurut Pandangan Agama Islam

Olahraga merupakan salah satu cara yang sangat efektif dalam menyehatkan tubuh! Inilah
ungkapan masyarakat, artinya masyarakat meyakini benar manfaaat olahraga bagi kesehatan oleh
karena itu hakikat olahraga masyarakat adalah olahraga kesehatan sehingga olahraga dalam
kehidupan manusia sangatlah penting, baik dalam pertumbuhan fisik maupun dalam
perkembangan mental/ruhaninya. Kebutuhan akan olahraga bagi manusia menjadi sebuah
keniscayaan, karena sejak manusia lahir bahkan masih dalam kandungan ibunya olahraga
berkontribusi besar. Begitu pula pada saat anak-anak, remaja dewasa ataupun pada saat lansia,
olahraga bak sebuah bengkel service dalam memelihara kendaraan seseorang. Agama Islam dan
olahraga memiliki korelasi atau hubungan dikarenakan setiap olahraga selalu mengedepankan
sportifitas yang tak lain sangat berhubungan erat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu
ditanamkan dalam setiap insan olahraga demi menjaga citra sportif dalam setiap pertandingan,
kedisiplinan, lapang dada atau menerima kekalahan, dan bahkan dalam olahraga mengandung nilai
spiritual misalanya berdoa sebelum bertanding atau bersyukur ketikan mendapatkan kemenangan.

11
Olahraga juga sangat memperhatiakan waktu atau disiplin sebagaima dalam islam juga sangat
menghargai waktu atau mengajarkan untuk menfaatkan sebaik mungkin, dalam olahraga misalkan
sepak bola atau cabang olhraga lain sudah diatur semua waktunya , begitu juga dalam islam
misalkan dalam hal ibadah shalat yang dimana waktunya sudah ditentukan oleh agama itu sendiri

didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Ada paradikma atau berpikir seseorang bahwa agama Islam “mengharamkan” olahraga
sehingga negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, tidak memiliki prestasi menonjol di
bidang olah raga. Padahal, sesungguhnya tidak demikian. Nabi Muhammad saw, menurut sebuah
hadis riwayat Imam Bukhari, menganjurkan para sahabatnya (termasuk seluruh umat Islam yang
harus mengikuti sunnahnya) agar mampu menguasai bidang-bidang olahraga. Terutama berkuda,
berenang, dan memanah. Tiga jenis olah raga yang dianjurkan Nabi Muhammad saw itu, dapat
dianggap sebagai sumber dari semua jenis olah raga yang ada pada zaman sekarang. Ketiganya,
mengandung aspek kesehatan, keterampilan, kecermatan, sportifitas, dan kompetisi.

Islam sangat memperhatikan kesehatan sebab kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
kebutuhan yang harus dimiliki oleh masing- masing manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah
manusia dikarenakan Islam adalah agama yang sempurna lagi menyeluruh, yang meliputi semua
aspek kehidupan manusia.

Agama islam merupakan agama yang sangat mendukung pemeluknya agar menjadi
manusia yang kuat dan sehat baik secara rohani maupun jasmani.

Agama Islam menganjurkan bahwa olahraga untuk menciptakan generasi Rabbani yang
kuat dan sehat. Oleh karenanya, Agama Islam mengajarkan setiap muslim untuk mengajarkan
anak-anaknya bagaimana cara memanah, berenang, dan berkuda serta jenis olah raga lainya yang
bermanfaat untuk kesehatan individu. Di antara hadits yang menunjukkan pensyariatan memanah
adalah hadits dari Uqbah ibn Amir radiallahu „anhu, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang menguasai memanah kemudian meninggalkannya, maka ia bukan golongan


kami, atau beliau bersabda, „Maka ia telah berbuat maksiat.‟ “ (HR. Muslim).

12
Berbagai macam hadits yang menunjukkan Islam sangat memperhatikan berbagai aktivitas
olah tubuh. Contohnya seperti ketika nabi Muhammad menyeleksi para pemuda yang akan
mengikuti perang beliau dengan adu kekuatan. Ketika beliau yang diriwayatkan dalam sirah Ibnu
Ishaq rahimahullah- mengalahkan Rukanah, seorang ahli gulat, sehingga ia bersedia masuk Islam.
Dalam riwayat juga bahwa Rasulullah memiliki sembilan buah pedang, baju baja, tameng, dan
pisau. Demikian juga kisah Rasulullah SAW saat mengajak Aisyah radiallahu „anha lomba lari,
serta riwayat beliau ketika melihat orang- orang Habasyah (Ethiopia) bermain tombak di masjid
dan masih banyak lagi riwayat yang selainnya.

2.4 Manfaat Olahraga Menurut Islam

Olahraga memang memiliki akar yang kuat dalam sejarah peradaban Islam. Beberapa cabang
olahraga itu memang pada dasarnya bukan permainan yang baru dan dimunculkan begitu saja.
Sejumlah jenis olahraga, konon banyak dipraktikkan oleh masyarakat Arab Jahiliyah ataupun
komunitas masyarakat sebelumnya.

Ada tiga fungsi utama olahraga menurut Islam, yakni yang pertama adalah menjaga diri (self
defense).

Olahraga membuat fisik seseorang menjadi kuat. Latihan yang kontinu dan teratur itu
memunculkan manfaat kebugaran, dan energi agar bisa membela diri dari serangan musuh.
Pembelaan dan penjagaan diri adalah tuntunan dasar. Mempertahankan nyawa adalah satu dari
kelima hak yang dilindungi dalam Islam (dharuriyat al-khamsah).

Kedua, olahraga merupakan media persiapan yang menguatkan pasukan Muslim untuk
berjihad di jalan Allah SWT. Perang bukan hanya adu strategi, tetapi juga butuh kelihaian
menggunakan senjata, kelincahan berkuda, dan penguasaan panah. Ini semua hanya bisa ditempuh
melalui latihan yang kontinu, sarananya adalah berolahraga. "Dan siapkanlah untuk menghadapi
mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang
(yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang
selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya." (QS al-Anfaal [8]:
60).

13
Inilah mengapa, alasan bahwa Rasulullah SAW gemar berolahraga. Rasulullah pernah adu lari
cepat dengan Aisyah RA. Rasul menggelar adu ketangkasan berkuda dan menunjuk Ali bin Abi
Thalib sebagai penanggung jawab, sementara Suraqah bin Malik sebagai juri garis. Dan,
paradigma terhadap urgensi olahraga ini juga ditekankan oleh para generasi berikutnya. Khalifah
Umar bin Khattab menginstruksikan agar mengajari anak-anak olahraga panahan dan renang serta
berkuda.

Kemudian, fungsi olahraga yang ketiga adalah menjaga kesehatan tubuh. Fisik yang sehat
adalah anugerah tak terkira dari Sang Khalik. Karunia itu harus tetap dijaga sebagai bentuk syukur.
Ada banyak cara menjaga tubuh agar tetap bugar dan sehat, seperti asupan gizi dan nutrisi yang
cukup. Selain itu, olahraga merupakan cara yang jitu. Dengan berolahraga, aliran darah lancar dan
metabolisme tubuh menjadi seimbang. Maka, kaitannya dengan ini, memang terkadang olahraga
kerap mengalihkan perhatian seseorang dari berzikir, bahkan diidentikkan dengan kegiatan yang
cenderung melalaikan. Padahal, tidak sepenuhnya asumsi tersebut dibenarkan. Olahraga, tetap saja
boleh, bahkan harus karena beberapa alasan tadi. Tentu, selama koridornya tetap dijaga.

Semangat ini sesuai dengan hadis riwayat at-Thabrani yang menyebutkan, segala aktivitas
yang tidak ada unsur ritual, zikir kepada Allah SWT, dikategorikan kelalaian dan pengalihan
kecuali empat aktivitas, yakni belajar panahan, latihan berku da, bermain dengan keluarga, dan
belajar renang.

Koridor itu misalnya, olahraga tersebut tidak malah membahayakan nyawa seseorang. Wajar
bila olahraga ekstrem serupa gladiator ditiadakan sama sekali dalam sejarah Islam.

Koridor selanjutnya, olahraga adalah perantara, dan bukan tujuan hidup. Ini artinya, fungsi
olahraga mestinya adalah menopang agar tubuh sehat. Dengan tubuh yang sehat itu maka ibadah
akan tetap lancar.

14
Dan, artinya lagi, jika ibadah lancar akibat tubuh yang sehat lantaran berolahraga maka
hukumnya bisa saja wajib. Sebab, perkara wajib yang hanya terpenuhi dengan melakukan tindakan
tertentu, status hukumnya adalah wajib. Tak heran juga bila Abu Hamid al-Gha zali (w 1111
M/555 H) pernah ber kata, "Setelah belajar, anak harus di izin kan berolahraga agar tidak bosan.
Melarang berolahraga dan me mak sakan terus belajar hanya akan mematikan hati dan mengikis
kecerdasan."

2.5 Olahraga Dalam Agama Islam

Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam
sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Khalik-nya
dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensi, harmonis,
jelas dan logis. Dan salah satu kelebihan Islam adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan
kesehatan bagi individu maupun masyarakat.

“Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia” demikian sabda Nabi Muhammad
SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia,
maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama
Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan
larangan-Nya.

Agama islam dan olahraga memiliki korelasi atau hubungan dengan olahraga dikarenakan
setiap olahraga selalu mengedapankan sportifitas yang tak lain sangat berhubungan erat dengan
kejujuran, kejujuran sangat perlu ditanamkan dalam setiap insan olahraga demi menjaga citra
sportif dalam setiap pertandingan.

Olahraga juga harus memilik insan-insan yang bertakwa dan beriman dikarenakan semua
kegiatan olahraga terutama dicabang-cabang tertentu memerlukan kejujuran, selain kejujuran
diperlukan rasa tanggung jawab dalam setiap hal. Olahraga berkaitan dengan ibadah karena kita
berolahraga agar badan sehat dan jika bedan sehat kita dapat menjalankan ibadah dengan baik,
sehingga kita tidak hanya memikirkan keadan jasmaniah saja tetapi juga rohaniah seperti kata
orang bijak “mensana in corporesano” yan artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
sehat.

15
Dan agama merupakan penyeimbang dari olahraga karena tidak mungkin kita hanya
memuaskan hasrat untuk berolahraga tetapi agama digunakan untuk memuaskan hasrat dalam
mendekatkan diri kepa ALLAH SWT, sebagai Tuhan yang telah menciptakan kita yang telah
memberikan badan yang sehat, keterampilan dan kemampuan khusus sebagai penunjang kita
dalam berolahraga. Agama islam dan olahraga memiliki korelasi atau hubungan dengan olahraga
dikarenakan setiap olahraga selalu mengedapankan sportifitas yang tak lain sangat berhubungan
erat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu ditanamkan dalam setiap insan olahraga demi
menjaga citra sportif dalam setiap pertandingan.

Olahraga juga harus memilik insan-insan yang bertakwa dan beriman dikarenakan semua
kegiatan olahraga terutama dicabang-cabang tertentu memerlukan kejujuran, selain kejujuran
diperlukan rasa tanggung jawab dalam setiap hal. Olahraga berkaitan dengan ibadah karena kita
berolahraga agar badan sehat dan jika bedan sehat kita dapat menjalankan ibadah dengan baik,
sehingga kita tidak hanya memikirkan keadan jasmaniah saja tetapi juga rohaniah seperti kata
orang bijak “mensana in corporesano” yan artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
sehat.

Dan agama merupakan penyeimbang dari olahraga karena tidak mungkin kita hanya
memuaskan hasrat untuh berolahraga tetapi agama digunakan untuk memuaskan hasrat dalam
mendekatkan diri kepada ALLAH SWT, sebagai Tuhan yang telah menciptakan kita yang telah
memberikan badan yang sehat, keterampilan dan kemampuan khusus sebagai penunjang kita
dalam berolahraga.

2.6 Pandangan Ulama Tentang Olahraga

Syekh Abdurrahman As Sa’di Rahimahullah menulis dalam kitabnya yang indah: Ar-Riyadhah
An-Nadhirah pada bab ke-27 tentang olahraga yaitu latihan dan melatih hal-hal yang bermanfaat
pada masa sekarang atau yang akan datang dan melatih dengan cara yang bermanfaat dan
dengannya kita mendapatkan tujuan yang baik.

16
Ada tiga macam olahraga:

1. Olahraga badan

2. Olahraga akhlaq

3. Olahraga otak

Secara singkat dapat dikatakan bahwa kesempurnaan manusia yang kita maksudkan
darinya kekuatan jasmaninya untuk menyelesaikan berbagai urusan, dan menyempurnakan
sifatnya untuk hidup dengan baik bersama Allah SWT dan sesama makhluk. Agar seseorang
mendapat ilmu yang bermanfaat, dan dengan demikian sempurnalah seorang hamba, dan
kekurangan sesungguhnya terjadi karena hilangnya salah satu dari ketiga atau dua dari ketiga hal
tersebut di atas.

Ketiga hal tersebut telah dianjurkan oleh agama dan akal. Kalau seandainya hanya dengan
dalil syar’i akal yang besar, yang mana hukum memiliki tujuan-tujuan, dan sesuatu yang
dengannya tercapai perintah-perintah yang lain maka hal tersebut menjadi wajib dan
diperintahkan, baik hal tersebut wajib atau sunnah,sungguh telah cukup sebagi dalil dan bukti akan
perhatian kita terhadap olah raga dan jenis-jenisnya.

Adapun olah raga tubuh maka menguatkannya dengan gerakan yang bermacam-macam,
berjalan kaki, menunggang kuda, dan segala jenis gerakan yang beragam, dan setiap kaum
mamiliki adat yang tidak ada perbedaan dalam istilah kalau tidak ada yang diperingatkan.

Jika kita memperhatikan perintah syari’at pada gerakan-gerakan tubuh niscaya kita tahu
bahwa itu sudah cukup dari yang lainnya. Gerakan-gerakan dalam bersuci dan shalat dan berjalan
untuk ibadah, khususnya jika hamba tersebut menikmati ibadah tersebut, dan gerakan-gerakan
dalam haji dan umrah dan jihad yang beragam, serta gerakan-gerakan dalam belajar dan mengajar
dan latihan dalam berbicara, menulis, dan beragam hasil pembuatan, dan huruf kesemuanya masuk
dalam olah raga tubuh, dan berbeda manfaat olah raga badan karena perbedaan tubuh-tubuh serta
kuat dan lemahnya, serta rajin dan malasnya, dan kapan kita melatih dengan berolahraga tubuh
pasti akan menguat anggota tubuh yang lain dan bertambah lincah dan gerakannya mudah serta

17
bertambah rajin dan kekuatannya semakin baik sehingga dia mampu membantu dalam urusan-
urasan yang bermanfaat, karena olah raga badan dimaksudkan untuk menjadi penolong bagi
dirinya dan orang lain.

Apabila badan sudah kuat dan gerakannya maka akal bertambah kuat dan bertambah rajin
serta berkurang penyakit dan olah raga menyebabkan terpenuhinya kebutuhan terhadap obat yang
dibutuhkan dan sangat diperlukan bagi orang yang tidak pernah olahraga.

Kita seharusnya tidak menjadikan olahraga badan sebagai tujuannya dan maksud utama
sehingga menghabiskan waktunya dan hilangnya tujuan yang bermanfaat baik bagi agama dan
dunianya, sehingga kita merugi dengan kerugian yang besar sebagimana kebanyakan orang yang
tidak punya tujuan mulia, akan tetapi tujuan mereka hanya mengikuti binatang saja, dan tujuan
seperti ini sangat hina dan tidak akan membekas.

Dan adapun olahraga perilaku maka sungguh sangat sulit dan berat bagi jiwa, namun dia
mudah bagi siapa yang Allah SWT mudahkan untuknya, dan manfaatnya sangat banyak dan tidak
terbatas. Demikian itu karena kesempurnaan seorang hamba adalah dengan berakhlaq yang baik
terhadap Allah, kepada makhluk-Nya, untuk mencapai cinta Allah dan makhluk-Nya, serta untuk
mendapat ketenangan dan ketentraman dengan hidup yang mulia.

Cabang-cabangnya sangat banyak. akan tetapi contoh tersebut seorang hambah harus
melatih dirinya untuk menjalankan segala perintah Allah yang wajib atasnya,dan
menyempurnakannya dengan amalan sunnah yang dilakukan dengan penuh muraaqabah, dan
ihsan sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW tentang tafsir ihsan dalam ibadah kepada Allah
SWT. yaitu: ”Engkau beribadah kepada Allah SWT seakan-akan melihat-Nya dan kalaupun tidak
melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu,” maka hendaknya seorang hambah menghitung
dirinya

Untuk menjalankan dengan sempurna atau yang mendekatinya, agar bisa melengkapi
kekurangan dalam hal fardlu, dan bersungguh-sungguh untuk menjalankannya sesempurna
mungkin,dan setiap kali dia melihat dirinya mulai lemah dan tidak semangat maka dia berusaha
untuk bersungguh-sungguh dan menghitungnya dan dia tahu bahwa hal ini telah dimudahkan
dengannya,dan dia berusaha untuk melengkapi keikhlasan yang merupakan pokok setiap amal.

18
Maka suatu amal yang menyebabkan kita terpanggil untuk mengerjakannya dan
menyempurnakannya karena Allah SWT dan mengharap ridho-Nya dan mendapatkan pahala
disisi-Nya, maka amal tersebut diterima baik sedikit atau banyaknya,dan tujuannya adalah sangat
mulia,dan manfaatnya sepanjang masa,maka tatkala dia melihat dirinya berbuat kesalahan dia akan
tetap menjalankan amalnya dengan jalan yang benar. Jika gerakan, perbuatan dan perkataan
semuanya ikhlas karena Allah, mengharapkn pahala dan keutamaan-Nya, maka seorang hamba
senantiasa membiasakan dirinya dengan amal tersebut hingga keikhlasan menjadi hal yang biasa
baginya, dan senantiasa di Muraqabah Allah SWT adalah keadaannya dan sifatnya, maka dengan
demikian dia menjadi orang-orang yang ikhlas sekaligus muhsin,dan menjadi mudah baginya
mengerjakan ketaatan, bahkan menjadi mustahil baginya mengalami kesulitan dalam
beribadah,dan itu merupakan keutamaaan yang Allah berikan kepada siapa saja yang Dia
kehendaki. Dia juga membiasakan dirinya berakhlak yang mulia sesama makhluk dengan
perbedaan kedudukan mereka, maka dia menyayangi anak kecil, menghormati orang tua,
memuliakannya, membantu orang yang terhina. Dia memaafkan siapa yang menyakitinya, dan dia
berikan bantuan kepada orang yang kikir kepadanya, serta berbuat baik kepada siapa yang berbuat
jahat kepadanya baik dengan perkataan atau pun perbuatan dan dia mengikuti perintah Allah dalam
firman-Nya: ”Maka hendaklah kamu menolak dengan baik, apabila ada permusuhan antara kalian
berdua, anggaplah dia sebagai teman yang paling dekat. Sungguh sorga itu tidak dimasuki kecuali
oleh orang-orang yang sabar dan orang-orang yang memperoleh nasib yang baik.”

Allah SWT menjelaskan bahwa akhlaq yang baik adalah nasib yang sangat besar dan tdak
diberikan taufik kecuali orang-orang yang sabar dan melatih diri mereka dan ridho dengan tetap
baerakhlak yang baik,dan dia membiasakan bersifat dengannya,maka membiasakan sesuatu bagi
setiap manusia adalah hal yang bisa terjadi, baik perkataan atau perbuatan, dan bersabar
merupakan penolong yang besar mendapatkan taufik dalam menjalankan akhlak yang mulia ini,
dan juga membiasakan dirinya dengan menasehati sesama makhluk dengan perkataan dan
perbuatannya dan seluruh tingkah lakunya. Karena sesungguhnya nasehat adalah puncak kebaikan
bagi makhluk dan dia merupakan agama yang hakiki, dan dia juga senantiasa membiasakan sifat
benar, adil, dan menyamakan antara yang nampak dan tidak. Maka olahraga ini tidak akan
terlaksana semua hak-hak Allah dan hak hamba-Nya kecuali dengannya, dan setiap urusan dari
berbagai urusan membutuhkannya, karena jiwa selalu merasakan kemalasan, dan tidak mudah

19
dalam menjalankan kebaikan, maka ia harus bersungguh-sungguh dalam memperbaiki
keadaannya.

Adapun olah raga otak adalah menyibukannya dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat dan
banyak memikirkan ilmu tersebut dan memulai dengan hal yang mudah bagi seseorang. Kemudian
meningkat lebih tinggi, dan membiasakan otak agar tetap dengan ilmu yang benar dan murni, dan
membersihkannya dari ilmu yang rusak dan dusta dan hal-hal yang tidak bermanfaat, maka jika
kita terbiasa dengan ilmu yang benar dan bebas dari selainnya,maka sungguh dia telah berjalan
dengan pikiranya dan otaknya pada jalan yang bermanfaat, hendaknya dia tetap memperbanyak
berpikir dan merenung sebagaimana yang Allah SWT menganjurkannya dalam Al-Quran.

Yang paling bermanfaat untuk melatih otak adalah membaca firman Allah SWT dan Sabda
Nabi SAW, karena sesungguhnya di dalamnya adalah obat, petunjuk, secara global dan terperinci,
di dalamnya ilmu yang paling tinggi dan bermanfaat dan paling banyak maslahatnya bagi hati,
agama, dunia dan akhirat. Memperbanyak mentadabburi Al-Quran dan sunnah merupakan hal
yang paling utama secara mutlak, dan dengannya akan terbuka pikiran, dan meluas pemikiran dan
pengetahuan yang benar, dan otak yang benar, tidak akan sampai kepada hal tersebut kecuali
dengannya, dan demikian pula memikirkan apa yang Allah SWT perintahkan untuk
memikirkannya seperti penciptaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya dari makhlik-
makhluk.

Dengan hal tersebut kita bisa memperkuat tauhid, kenabian dan bukti-bukti hal itu.dan agar
kita bisa mengeluarkan darinya darinya manfaat-manfaat bagi manusia baik agama maupun dunia
mereka.maka siapa yang membiasakan dirinya untuk memikirkan hal-hal ini maka tidak diragukan
lagi bahwa akalnya akan berkembang,dan luas pemahamnnya dan tajam pemikirannya,dan siapa
yang meninggalkan tafakur akan bekulah otaknya dan dia akan dikuasai oleh pemikiran yang tidak
berharga dan tidak menghilangkan lapar, bahkan bahayanya lebih besar dari pada manfaatnya.

Dari pemikiran-pemikiran yang bermanfaat adalah dengan memikirkan nikmat-nikmat Allah


SWT, yang khusus bagi hamba dan umum, dengan demikian hamba tersebut akan mengetahui
bahwa seluruh nikmat adalah dari Allah SWT, dan sesungguhnya tidak ada yang mendatangkan
kebaikan kecuali Allah SWT, dan sungguh tidak ada yang dapat menolak keburukan dan kejahatan

20
kecuali Allah SWT, dan dengan demikian didapatkan cinta Allah, dan dengannya hamba dapat
menimbang antara nikmat dan musibah, sungguh tidak ada bandingannya dari berbagai sisi,bahkan
musibah tersebut adalah bagian dari hak seorang mukmin yang menjalankan tugasnya.

2.7 Olahraga yang Dianjurkan Rasulullah

Sesungguhnya ada banyak sekali jenis olahraga yang diperbolehkan dalam Islam, selama
olahraga tersebut bermanfaat dan tidak merugikan. Sebagai umat muslim, sangat diwajibkan untuk
mengikuti segala hal yang sesuai perintah Allah dan Rasul. Bahkan dalam hal menjaga kesehatan,
Islam memerintahkan untuk mengikuti berbagai olahraga yang dianjurkan Rasulullah tersebut.

Ada beberapa jenis olahraga yang dianjurkan Rasulullah. Dan beberapa di antara jenis olahraga
yang dianjurkan Rasulullah tersebut sebenarnya cukup mudah untuk diikuti dilakukan, seperti
berenang, gulat, dan lari. Dan tidak hanya mudah, jenis olahraga yang dianjurkan Rasulullah
tersebut juga terbilang murah dan tidak perlu alat khusus. Sebagai umat Islam hendaknya selalu
menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga yang dianjurkan Rasulullah, karena dalam
menjalankan segala jenis ibadah dalam Islam baik salat hingga haji diperlukan tubuh yang kuat
dan sehat. Salah satu hadist yang menjelaskan mengenai kewajiban dari muslim untuk menjaga
kesehatan telah dijelaskan dalam hadist riwayat Muslim no. 2664, yang menyebutkan bahwa Abu
Hurairah berkata, jika Rasulullah SAW bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai
Allah daripada Mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan.”

Apa saja olahraga yang dianjurkan Rasulullah yang bisa Anda coba untuk menjaga kekuatan dan
kesehatan tubuh

1. Berkuda

Salah satu olahraga yang dianjurkan Rasulullah dan mungkin cukup populer bagi umat muslim
adalah berkuda. Melakukan olahraga berkuda, selain memiliki manfaat bagi kesehatan fisik,
adanya interaksi dengan kuda juga akan meningkatkan insting dan hubungan manusia terhadap
hewan, terutama hewan peliharaan. Dari hadist riwayat Ahmad, menyebutkan jika Umar pernah
berkata, “Ajarkanlah anak-anakmu berenang dan memanah, dan perintahkanlah mereka supaya
melompat di atas punggung kuda.”

21
2. Memanah

Jenis olahraga yang dianjurkan Rasulullah ini merupakan olahraga yang membutuhkan
ketangkasan, konsentrasi, dan juga ketepatan bidikan. Selain perlunya fisik yang sangat kuat agar
dapat menarik tali busur panah tersebut, agar mampu membidik tepat sasaran juga dibutuhkan
konsentrasi yang sangat tinggi yang berasal dari kemampuan mengendalikan diri.Bahkan, ketika
perang di masa Rasulullah, memanah merupakan sebuah ‘kekuatan’ yang membantu umat Islam
dalam mencapai kemenangan. Kekuatan yang dimaksud tersebut dicantumkan Allah SWT dalam
firmannya di Al-Quran surat Al-Anfal ayat 60, yang memiliki arti: “Dan bersiap-siaplah kamu
untuk menghadapi mereka (musuh) dengan kekuatan yang kamu sanggup…”Arti dari ‘kekuatan’
yang ada pada surat tersebut lalu ditafsirkan oleh Rasulullah yaitu:“Ketahuilah bahwa yang
dimaksud ‘kekuatan’ itu adalah memanah, beliau ucapkan kata-kata itu hingga tiga kali.” (HR.
Muslim)

3. Lari

Salah satu olahraga yang dianjurkan Rasulullah ini mungkin terbilang praktis dan sangat
murah untuk dilakukan. Bahkan pada suatu ketika, Rasulullah pernah menyetujui keinginan para
sahabat untuk mengadakan lomba lari. Dan, bahkan Rasulullah justru ikut dalam perlombaan
tersebut bersama sang istri, yaitu Aisyah. Dari Aisyah mengatakan apabila, “Rasulullah SAW
bertanding denganku dan aku menang. Kemudian aku berhenti, sehingga ketika badanku menjadi
agak gemuk, Rasulullah SAW bertanding lagi denganku dan ia menang.” (HR. Ahmad dan Abu
Daud)

4. Jalan Cepat

Para sahabat menyebutkan jika Baginda Rasulullah sangat suka berjalan begitu cepat.
Bahkan dijelaskan dalam sebuah hadist jika cara berjalan Nabi seolah-olah berjalan di jalan
menurun, dan para sahabat memerlukan usaha yang susah payah untuk mengikuti langkah demi
langkah Baginda Nabi. Berikut bunyi hadist tersebut: “Tiada satu pun kulihat lebih indah
daripada Rasulullah SAW seolah-olah mentari beredar di wajahnya. Juga tiada seorang pun yang
kulihat lebih cepat jalannya daripada Rasulullah SAW seolah-olah bumi ini dilipat untuknya.

22
Sungguh, kami harus bersusah payah melakukan hal itu, sedang Rasulullah tidak
memedulikannya.” (HR. Tirmidzi)

5. Berenang

Renang ternyata merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan Rasulullah. Memang,
renang memiliki beragam manfaat yang sangat baik bagi tubuh. Renang juga sangat efektif
dalam membakar kalori tubuh. Sebuah hadist menyebutkan, dari Jabir bin Abdillah, bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah
merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan. Kecuali empat perkara, yaitu senda
gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan berenang.” (HR. An-Nasa’i)

6. Gulat

Rasulullah juga menyukai olahraga gulat. Hal tersebut di jelaskan dari kitab Sirah Nabawiyah
Ibnu Hisyam, tahqiq al-Halabi, 1: 390-391. Pada kitab tersebut diriwayatkan Ibnu Ishaq, bahwa
Nabi Muhammad SAW pernah menantang gulat seorang laki-laki paling kuat dari suku Quraisy
yang bernama Rukanah bin Abdu Yazid bin Hisyam bin Abdul Muthalib bin Abdu Manaf al-
Muthallibi.

Salah satu kunci yang menjadi kesepakatan dalam pertarungan gulat tersebut yaitu, apabila
Rasul menang Rukanah akan dengan suka rela masuk Islam. Dan benar saja, meski Rukanah
terkenal dengan dengan kekuataannya, namun Rukanah justru tidak berdaya saat melawan Nabi.
Bahkan diriwayatkan jika pertandingan tersebut hingga diulang dua atau tiga kali. Oleh karena itu,
hendaknya umat Islam mengikuti berbagai olahraga yang dianjurkan Rasulullah agar badan selalu
sehat dan kuat.

23
2.8 Olahraga yang halal dan haram dalam islam

Hukum olahraga tidak bisa digeneralisir haram atau boleh. Akan tetapi, berdasarkan
materinya, terdapat olahraga yang dianjurkan karena itu termasuk dalam keterampilan berjihad.
Dikutip dari buku Harta Haram Muamalat Kontemporer karya Erwandi Tarmizi, olahraga yang
dianjurkan, yakni memanah, menembak, bela diri, berenang, pacu kuda, pacu jalur, terjun
payung dan lainnya yang merupakan ketrampilan dibutuhkan dalam berjihad.

Ada juga bentuk olah raga yang diharamkan, seperti tinju, matador, pertarungan bebas
(fighting) dan lainnya yang berakibat menyakiti lawan atau hewan. Di samping itu, ada juga
bentuk olahraga yang tidak termasuk kategori ketangkasan dalam jihad juga tidak menyakiti
lawan atau hewan, seperti sepak bola, bola basket, bola voli, selancar, tenis meja, jogging dan
lainnya yang berguna untuk kebugaran tubuh. Untuk olahraga jenis terakhir ini maka para ulama
berbeda pendapat tentang hukumnya. Pendapat pertama, sebagian ulama kontemporer
mengharamkan juga olahraga jenis ini karena selalu disertai hal-hal yang haram, seperti pemain
memakai pakaian yang tidak menutupi aurat, sering berakhir dengan permusuhan dan keributan
antara sesama para pendukung klub atau kesebelasan, dan sering melalaikan dari zikir dan sholat.
Maka hukum olahraga ini termasuk maysir (Dr. Sa'ad Asy Syatsri, Al Musabaqat wa ahkamuha
fisy Syariah).

Pendapat kedua, para ulama yang tergabung dalam Dewan fatwa kerajaan Arab Saudi
membolehkan olahraga jenis ini bila tidak terdapat hal-hal yang diharamkan di atas, sebagaimana
fatwa No. 3323, yang berbunyi: sebagai berikut.

Soal: Apakah hukum olahraga sepak bola, haram, makruh, atau mubah?

Jawab: "Permainan yang bukan merupakan ketangkasan berjihad seperti sepak bola tidak boleh
dilakukan jika pemenangnya mendapatkan hadiah. Dan jika pemenangnya tidak mendapatkan
hadiah dari pihak manapun, juga tidak melalaikan dari melaksanakan kewajiban, tidak
menimbulkan hal yang haram, tidak membahayakan para pemain, maka hukumnya boleh.
Tetapi, biIa persyaratan ini tidak terpenuhi maka hukumnya haram" (Fatwa Lajnah Daimah).

24
Dalam hal ini, pendapat yang membolehkan sangat kuat karena haramnya olahraga jenis ini
bukan karena zatnya, akan tetapi karena terdapat pelanggaran norma-norma syariat dalam
permainan tersebut yang sebetulnya dapat dihindari. Dengan demikian kembali kepada hukum
asalnya yaitu mubah, karena beraktivitas olahraga dapat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh
bila diniatkan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala tentu hukumnya bernilai
sebagai ibadah.

2.9 Adab Berolahraga dalam Islam

1. Niat Ibadah dan Taat kepada Allah Ta'ala

Niat menjadi penentu sebuah perbuatan bernilai ibadah atau tidak. Setiap tindak laku
seorang muslim bisa bernilai ibadah jika dimaksudkan untuk menjalankan ketaatan kepada-Nya.
Maka, niat untuk melakukan ketaatan kepada Allah menjadi penting bagi seorang muslim saat
hendak berolahraga. Dengan begitu, olahraga yang baik adalah olahraga yang diniatkan untuk
menjamin kesehatan dan tetap prima saat beribadah. Niat karena Allah Ta'ala sesuai dengan sabda
Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari-Muslim. "Sesungguhnya setiap amalan
tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya
untuk Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya
karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju."

2. Tetap Menutup Aurat

Banyak olahraga yang dilakukan dilakukan di luar ruangan. Sehingga, saat berolahraga,
seorang muslim yang sudah baligh harus menutup aurat. Aurat muslimah adalah seluruh tubuh
kecuali muka dan telapak tangan, sedangkan aurat muslim laki-laki adalah dari pusar sampai ke
lutut.

Imam An-Nawawi berkata, "Mayoritas ulama berpendapat bahwa paha termasuk aurat,
berdasarkan hadits Ali bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu menampakan pahamu,
dan janganlah kamu melihat paha orang lain atau pun orang yang sudah meninggal." (HR Abu
Dawud).

25
3. Tidak Melalaikan dari Mengingat Allah

Olahraga yang digeluti tidak boleh menyibukkan (lalai) dari berdzikir (menyebut dan
mengingat) Allah Ta'ala. Nabi Muhammad SAW bersabda, " Di antara tanda kebaikan Islam
seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya." (HR Tirmidzi).

Maka termasuk adab dalam berolahraga adalah olahraga yang tidak menjadikan seseorang
lalai, apalagi meninggalkan kewajiban shalat. Lalai dari dzikir kepada Allah hanya akan
memberikan manfaat kesehatan kepada seseorang, tapi tidak bernilai kebaikan di sisi Allah Ta'ala.

4. Tidak menyerupai Non Muslim

Olahraga yang digeluti seorang muslim tak seharusnya menyerupai non muslim seperti
orang kafir dan musyrik. Ini berkaitan dengan larangan tasyabbuh yang disebutkan dalam hadits
dari Ibnu Umar, Nabi SAW bersabda:

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka." (HR
Ahmad).Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah SAW bersabda, "Bukan
termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami." (HR Tirmidzi).

5. Menjaga Etika Islam, Menjunjung Sportivitas

Saat seorang muslim berolahraga, maka dia harus memperhatikan etika-etika dalam Islam.
Misalnya menjaga sportivitas, berlaku jujur, tidak judi, rasis, makan dan minum sambil duduk,
dan lain sebagainya. Jika olahraga dilakukan di area terbuka, maka hendaknya seorang muslim
menjaga hati, pikiran, dan pandangan.

26
6. Mengetahui Teknis Olahraganya

Setiap jenis olahraga memiliki teknis operasional sebuah olahraga. Teknis operasional penting
agar bisa diketahui olahraga itu bermanfaat dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Nah, demikian adab-adab dalam berolahraga berdasarkan kitab Adab dan Akhlak Islami karya
Majid Sa'ud Al-Ausyan. Semoga kita bisa terus menjaga adab islami meski sedang asyik
berolahraga.

2.10 Olahraga menjadi Ibadah

Tidak hanya olahraga pada hakikatnya semua yang kita lakukan bisa menjadi ibadah, bahkan
hal-hal yang mubah bisa menjadi ibadah dengan niat yang baik. Sebagaimana kaidah,

‫ الوسائل هلا أحكام املقاصد‬3

“wasilah/sarana sesuai dengan hukum tujuannya”

Dan memang ibadahlah tujuan kita hidup di dunia, sebagaimana Firman Allah Ta’ala,

ِ ‫اْلِ َّن وا ِإلنس إِالَّ لِي عب ُد‬


‫ون‬ ُْ َ َ َ ْ ‫ت‬ ُ ‫ َوَما َخلَ ْق‬4

“Dan aku tidak menciptakan jin & manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku” (Adz Dzaariyaat: 56)

27
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan metabolisme


tubuh. Tak hanya berguna untuk metabolisme tubuh, akan tetapi olahraga juga dapat
meningkatkan kualitas kesehatan hidup seseorang secara keseluruhan. Kegiatan yang dilakukan
dalam berolahraga juga bisa menggiatkan serta mempengaruhi fungsi kelenjar dalam tubuh guna
memproduksi sistem kekebalan tubuh. Oleh karenanya, sangat dianjurkan kepada setiap orang
untuk melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan terstruktur dengan baik.
Kegiatan olahraga dimaksudkan untuk membentuk karakter seseorang agar sehat jasmani dan
rohani, serta menumbuhkan rasa sportivitas. Berlaku pula dalam pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan ditekankan untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis,
keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap mental,
emosional, sportivitas, spiritual, dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang
(Sendang Sri, 2019: 1-5).
Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis
seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang setelah
olahraga. Islam memandang bahwa kesehatan itu sangat penting karena kesehatan merupakan hak
asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia dikarenakan Islam adalah agama yang
sempurna lagi menyeluruh, yang meliputi semua aspek kehidupan manusia. Agama Islam dan
olahraga memiliki korelasi atau hubungan dikarenakan setiap olahraga selalu mengedepankan
sportifitas yang tak lain sangat berhubungan erat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu
ditanamkan dalam setiap insan olahraga demi menjaga citra sportif dalam setiap pertandingan.
Nabi Muhammad SAW, menurut sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, menganjurkan para
sahabatnya (termasuk seluruh umat Islam yang harus mengikuti sunnahnya) agar mampu
menguasai bidang-bidang olahraga. Terutama berkuda, berenang, dan memanah. Tiga jenis olah
raga yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW itu, dapat dianggap sebagai sumber dari semua jenis
olahraga yang ada pada zaman sekarang. Ketiganya, mengandung aspek kesehatan, keterampilan,

28
kecermatan, sportifitas, dan kompetisi. Beberapa anggota Majelis Ulama Indonesia mempunyai
pandangan yang sama tentang hukum olahraga menurut ajaran Islam, bahwa hukum olahraga
adalah Sunah atau dianjurkan melakukannya selama pelaksanaannya menurut ajaran Islam. Tetapi
apabila dalam pelaksanaannya bertentangan dengan syariat Islam seperti memakai pakaian yang
membuka aurat dan menimbulkan nafsu seksual serta menimbulkan perbuatan maksiat, maka
hukumnya adalah haram. Tidak ada pertentangan antara olahraga dan agama malah sebaliknya
saling mengisi dan mendukung pada masing-masing aktivitas yang berbeda. Kontroversi yang
terjadi, bukanlah persoalan nilai dan manfaatnya secara prinsip, melainkan pada media yang
dipakai oleh para pelaku olahraga seperti; berbusana, tujuan individu dalam melakukan olahraga.

Agama dan olahraga tentunya sangat berkaitan, kedua-duanya saling berhubungan dimana
agama berhubungan dengan olahraga dan olahraga berhubungan dengan agama. Keduanya secara
tidak langsung tidak dapat dipisahkan hubungan ini bisa dibuktikan dengan sifat-sifat yang ada di
dalam olahraga berlandaskan kepada agama, khususnya agama islam. Seperti sifat jujur dalam
bertanding,,dalam islam kita di wajibkan untuk selalu jujur juga..lalu karena kita beragama kita
juga saling diajarkan untuk saling mengh0rmati maupun menghargai individu lain..dalam olahraga
Disini kedua hal tersebut harus seimbang, olahraga itu baik untuk kesehatan dan dengan tubuh
yang sehat maka seseorang dapat melakukan ibadah dengan lebih baik.

Olahraga merupakan salah satu cara yang sangat efektif dalam menyehatkan tubuh! Inilah
ungkapan masyarakat, artinya masyarakat meyakini benar manfaaat olahraga bagi kesehatan oleh
karena itu hakikat olahraga masyarakat adalah olahraga kesehatan sehingga olahraga dalam
kehidupan manusia sangatlah penting, baik dalam pertumbuhan fisik maupun dalam
perkembangan mental/ruhaninya.

Olahraga memang memiliki akar yang kuat dalam sejarah peradaban Islam. Beberapa cabang
olahraga itu memang pada dasarnya bukan permainan yang baru dan dimunculkan begitu saja.
Sejumlah jenis olahraga, konon banyak dipraktikkan oleh masyarakat Arab Jahiliyah ataupun
komunitas masyarakat sebelumnya.

Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam
sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Khalik-nya
dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensi, harmonis,

29
jelas dan logis. Dan salah satu kelebihan Islam adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan
kesehatan bagi individu maupun masyarakat.

Ada beberapa jenis olahraga yang dianjurkan Rasulullah. Dan beberapa di antara jenis olahraga
yang dianjurkan Rasulullah tersebut sebenarnya cukup mudah untuk diikuti dilakukan, seperti
berenang, gulat, dan lari. Dan tidak hanya mudah, jenis olahraga yang dianjurkan Rasulullah
tersebut juga terbilang murah dan tidak perlu alat khusus.

Hukum olahraga tidak bisa digeneralisir haram atau boleh. Akan tetapi, berdasarkan materinya,
terdapat olahraga yang dianjurkan karena itu termasuk dalam keterampilan berjihad. Dikutip dari
buku Harta Haram Muamalat Kontemporer karya Erwandi Tarmizi, olahraga yang dianjurkan,
yakni memanah, menembak, bela diri, berenang, pacu kuda, pacu jalur, terjun payung dan lainnya
yang merupakan ketrampilan dibutuhkan dalam berjihad. Ada juga bentuk olah raga yang
diharamkan, seperti tinju, matador, pertarungan bebas (fighting) dan lainnya yang berakibat
menyakiti lawan atau hewan.

Tidak hanya olahraga pada hakikatnya semua yang kita lakukan bisa menjadi ibadah, bahkan
hal-hal yang mubah bisa menjadi ibadah dengan niat yang baik.

30
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.unisi.ac.id/index.php/joi/article/view/196
https://www.republika.co.id/berita/npkvbb/manfaat-olahraga-menurut-islam
https://www.anekamakalah.com/2012/05/law-that-people-want.html?m=1
https://m.liputan6.com/islami/read/4266758/6-olahraga-yang-dianjurkan-rasulullah-bisa-diikuti-untuk-
jaga-kesehatan
https://www.republika.co.id/berita/npkvbb/manfaat-olahraga-menurut-islam
https://umma.id/post/adakah-olahraga-yang-halal-dan-haram-dalam-islam-99361774108738?lang=id
https://langit7.id/beritaamp/9236/1/adab-berolahraga-dalam-islam-niat-karena-allah-hingga-
menjunjung-sportivitas-1640671957
https://www.viva.co.id/vstory/agama-vstory/1326310-olahraga-dalam-pandangan-islam-dan-
manfaatnya
https://muslimafiyah.com/olahraga-juga-bisa-jadi-ibadah.html
https://www.republika.co.id/berita/npkvbb/manfaat-olahraga-menurut-islam

31

Anda mungkin juga menyukai