Manajemen Penjas
Disusun Oleh :
NIM : 020160020
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjas merupakan wahana pendidikan yang memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk
mempelajari hal-hal yang penting. Oleh karena itu pelajaran pnjas tidak kalah penting
dibandingkan dengan pelajaran yang lainnya. Namun demikian tidak semua guru meenyadari hal
tersebut, sehingga banyak anggapan bahwa penjas boleh dilaksanakan secara serampangan. Hal
ini tercermin daari berbagai gambaran negative tentang pelajaran penjas, mulai dari kelemahan
proses yang menetap, misalnya membiarkan anak bermain sendiri hingga rendahnya mutu hasil
pembelajaran seperti kebugaran jasmani yang rendah. Oleh karena itu diperlukan manajemen
Melalui penjas yang diarahkan dengan baik anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang
berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk
mengembangkan hidup sehat, berkembang secara social yang menyumbang pada kesehatan fisik
dan mentalnya. Meskipun penjas menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat
untuk mengatakan penjas diselenggarakan semata-mata agar anak gembira dan bersenang-
senang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam makalah ini adalah :
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan masalah diatas maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
D. Manfaat
bermasyarakat
PEMBAHASAN
A. Definisi Istilah
1. Arti Manajemen
Kata manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang
benda management, dan manager untuk orang y a n g m e l a k u k a n k e g i a t a n m a n a j e m e n .
manajemen atau pengelolaan.
kegiatan sumber daya manusia Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan dan sumber daya
lainnya untuk mencapai tujuan secara efesien”. Selanjutnya Hasibuan (2006) mengemukakan
bahwa: “manajemen sebagai suatu usaha memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia yang
berpotensi dalam pencapaian tujuan”. Sumber-sumber tersebut berupa orang (man), uang
(money), material (material), peralatan (machine), metode (method), waktu (time) dan prasarana
lainnya.
Istilah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda,
pengurusan, administrasi dan sebagainya. Jadi manajemen dalam hal ini diartikan sebagai suatu
jaman, memunculkan pendapat yang beragam tentang fungsi manajemen. Salah satu pendapat
adalah yang dikemukakan oleh Terry (2003:8) bahwa fungsi manajemen tersebut dikenal dengan
perencanaan dengan baik diperlukan adanya suatu organisasi yang cocok. Sehingga kemudian
muncul fungsi yang kedua yaitu fungsi pengorganisasian. Dalam fungsi pengorganisasian perlu
ditelaah tentang kegiatan yang dilakukan, hakekat organisasi, proses interaksi, prinsip organisasi
organisasi tersebut. Dalam proses penggerakkan tersebut perlu dicermati pula proses intraksi
antar manusia. Sehingga perlu adanya tatanan menyangkut manusia, pendekatan, potensi,
perilaku serta segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan aktivitas organisasi.
Setelah ketiga fungsi tersebut berjalan, yang terakhir muncul adalah perlu adanya suatu
mencakup penilaian adanya kemajuan atau tidak, perlunya penyegaran atau tidak. Sehingga
pengawasan harus mampu menjadi suatu upaya dalam meluruskan roda organisasi agar tidak
terjadi penyimpangan dalam organisasi tersebut. Pengawasan juga dapat dijadikan sebagai
langkah pengawasan dan evaluasi aktivitas organisasi menyangkut proses perencanaan,
pengorganisasian maupun tahapan pelurusan sesuai dengan visi dan misi yang diemban.
pekerjaan melalui orang lain (management is the art of getting things done through
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan
demikian, esensi manajemen dapat dipandang, baik sebagai proses (fungsi) maupun
McHugh dalam Sule dan Saefullah (2005), bahwa manajemen adalah sebuah proses yang
dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan
pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut terdapat tiga faktor yang terl i
2. Arti Pendidikan
Seperti halnya manajemen, pengertian pendidikan pun sejauh ini belum ada
pendidikan dilakukan saat hayat masih dikandung badan dan pendidikan sangat penting bagi
kehidupan kita sebagai makhluk sosial yang diberi kemampuan oleh Allah SWT berupa akal
Pendidikan pada masa “Sophistic” di Yunani dilakukan oleh para guru yang selalu
berkeliling mengajar ditempat-tempat umum yang dipanggil dengan nama Sofis”. Dalam bahasa
Yunani ada kata “sophisma” yang berarti “akal cerdik”, ketrampilan berargumen” dengan
konotasi “licik” yang dipakai di dalam perdebatan atau pengajaran dengan satu tujuan yaitu agar
keluar sebagai seorang pemenang. Kaum Sofis ini berpendapat bahwa pendidikan yang
diperlukan adalah retorika, tata bahasa, logika, hukum, matematika, sastra, dan politik yang di
dalam prakteknya kaum Sofis ini “terjebak” ke dalam permainan lambang dan simbol semata
dalam bentuk permainan kata, ber-”silat-lidah”, menyusun argumentasi yang bersifat manipulatif
melalui pemutar-balikan fakta, memanipulasi lambang dan makna yang disampaikan pada para
pendengarnya, yang menurut Yasraf A. Piliang mereka terjebak di dalam dunia citra (image),
dunia lambang yang berbeda dari realitas yang ada, berbeda dari kebenaran itu sendiri. Sehingga
kebebasan yang diharapkan ada di dalam proses pendidikan secara tidak langsung sudah
mengalami apa yang disebut oleh Pierre Bourdieu sebagai “kekerasan simbolik” yaitu kekerasan
yang halus dan tak tampak, baik dari sisi struktrur bahasa maupun ditingkat semantik yang
mengakibatkan di dalam proses pendidikan kaum Sofis yang ada sebenarnya adalah kebebasan
semu.
Socrates menganggap bahwa pendidikan yang tidak mengajarkan pada murid untuk
mencari kebenaran atau mengajarkan kebenaran tidaklah termasuk pendidikan dalam arti yang
metoda dialektika yang membebaskan murid untuk berpikir sendiri tanpa terpengaruh oleh
gagasan gurunya.
atau pertolongan yang diberikan kepada anak oleh orang dewasa secara sadar dan
usaha sadardan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
Pendidikan nasional haruslah dikelolah secara tepat agar tujuan dapat tercapai secara
efisien dan efektif. Karena itu, untuk pengelolaan pendidikan diperlukan administrator yang
pendidikan, tata laksana dan I ingkungan pendidikan untuk mencapai tujuan Yang
ditetapkan.
arti luas adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumberdaya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana
pemakai jasa kependidikan), sumber belajar dan kurikulum (segala sesuatu yang
jasmani dan olahraga dapat didefinisikan sebagai berikut. Pendidikan jasmani dan
umum.
Tujuannya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembang secara
wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu menjadi manusia Indonesia
Secara umum pendidikan jasmani dan olahraga dapat didefinisikan sebagai berikut;
pendidikan jasmani dan olahraga adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani,
jasmani dan olahraga merupakan bagian yang tak dapatdipisahkan dari tujuan pendidikan
umum.
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal
fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah
kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah
Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas.
Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan
dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari
perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan
fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang
menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang
sumber daya pendidikan mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien. Atau
dengan kata lain manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai seni dan ilmu mengelola
sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
2008).
pendidikan jasmani dan olahraga pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam
Kondisi bangsa kita sekarang sedang dihadapkan pada kondisi krisis ekonomi, ditandai
dengan mahalnya kebutuhan bahan pokok, tetapi tidak dibarengi dengan pendapatan yang
seimbang, hingga kini masih membekaskan Iuka yang dalam bagi sebagian besar
masyarakat kita. Hal tersebut lebih terasa dan pedih bagi bangsa kita, ditengah kondisi
dunia Yang sedang dihadapkan pada krisis perebutan kekuasaan politik dunia, dengan nuansa
kental perebutan kekuasaan ekonomi dan teknologi di sebagian besardunia maju dan
telah Pula menghadapkan bangsa kita, terutama Para anak-anak dan remaja, pada gaga
anakanak dan remaja, berkomunikasi dengan semakin hilangnya ruang-ruang publik dan
tugas kehidupan yang memerlukan upaya fisik yang keras, segalanya menjadi mudah,
bentuk yang tidak bisa kita bayangkan karena banyak anggota tubuh kita dari mulai
yang bisa dimainkan oleh program Penjasor dalam kondisi dunia dan bangsa yang
pendidikan jasmani dan olahraga dalam mempersiapkan Para pewaris bangsa ini untuk
mampu bersaing secara sehat dalam persaingan global sekarang ini dan yang akan
Pendidikan jasmani dan olahraga pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Penjasor
memperlakukan anak sebagai sebuall kesatuan utuh, makhluk total, dari pada hanya
gerak manusia, lebih khusus lagi pendidikan jasmani dan olahraga berkaitan dengan
hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya, misalnya hubungan
itulah yangmenjadikannya unik.
melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan dengan
penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, mis alnya pendidikan
menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah
pendidikan jasmani dan olahraga pada bidangyang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu
dalam pikiran dan tubuh yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan seharian
yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa". Artinya dalam tubuh yang baik diharapkan
corporesano".
Perbedaan atau kesenjangan antara apa yang kita percaya dan apa yang kita
praktekkan atau kesenjangan antara teori dan praktek, adalah sebuah duri dalam
1. Pemecahan masalah
Seorang pemimpin harus mempunyai tindakan dalam pemecahan terhadap suatu masalah. Ada
Langkah pertama adalah membaca soalnya dan meyakinkan diri bahwa anda memahaminya
3) Kondisinya bagaimana?
Carilah hubungan antara informasi yang diberikan dengan yang tidak diketahui yang
memungkinkan anda untuk memhghitung variabel yang tidak diketahui. Akan sangat berguna
untuk membuat pertanyaan : “Bagaimana saya akan menghubungkan hal yang diketahui untuk
mencari hal yang tidak diketahui? “. Jika anda tak melihat hubungan secara langsung, gagasan
berikut ini mungkin akan menolong dalam membagi masalah ke sub masalah
yang tidak diketahui dan cobalah untuk mengingat masalah yang mirip atau memiliki prinsip
yang sama.
1) Gunakan analogi
Sangat berguna jika kita membuat pemisalan solusi masalah, tahap demi tahap mulai dari
kontek suatu organisasi yang memiliki produk utama berkaitan dengan olahraga.(Janet
Park,1998:4). Pengkombinasian tersebut perlu SDM yang terlibat dalam organisasi, bersatu
Manajer adalah orang salah satu orang yang utama dalam organisasi olahraga karena harus
produktivitas karyawan dan hubungan antar pengurus, memahami dan mengerti fungsi-fungsi
manajemen.
1. Fungsi – fungsi manajemen olahraga
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Penentuan keputusan
d. Pembimbingan /directing
e. Pengendalian
f. Evaluasi
Organisasi olahraga merupakan bentuk yg menjadi wadah usaha kerjasama sekelompok manusia,
utk mencapai tujuan bersama. Salah satu bentuk organisasi olahraga adalah klub olahraga
1) Manajer
3) Atlet/ pemain
5) Pendanaan
6) Dukungan lingkungan
1. Pemecahannya Masalah
akhir-akhir ini tetap menunjukkan orientasi pada pembinaan olahraga kompetitif untuk
berprestasi, Namun sayang, tidak didukung oleh pondasi yang kuat. Penjas merupakan sub
system pembinaan keolahragaan nasional, dan kekuatan keolahragaan nasional akan terjamin
jika dapat diciptakam pembinaan bersinambung, berawal dari pembinaan sikap, kecintaan, dan
partisipasi aktif secara meluas. Keadaan demikian dapat dicapai dalam penjas. Namun, isu
sentral adalah antara penjas dan pembinaan olahraga dan olahraga kompetitif tidak terjalin
Keadaan demikian sebagai akibat, kecendrungan selama ini yang lebih memprioritaskan
olahraga kompetitif, seperti tercermin dalam penyaluran dana yang lebih besar kepada kegiatan
itu.
Sangat mudah dibaca dalam kondisi lapangan, pembinaan olahraga pada umumnya
memerlukan kemampuan menejerial dalam pengertian sempit dan luas. Dalam pengertian
perencanaan jangka panjang, menengah dan pendek. Tidak ada jalan pintas untuk berprestasi,
demikian bunyi salah satu prinsip pembinaan. Dalam pengertian luas, manajemen dibutuhkan
untuk mengintgrasi berbagai aspek, tidak saja kepentingan teknis dan taktik tetapi juga aspek
ekonomi ( komersialisasi ), komunikasi ( media TV, media cetak ). Menjadi bagian penting
dalam manajemen ini adalah promosi olahraga, sebab olahraga dianggap serupa dengan jenis
komoditif lainya. Yang menjadi persamaan adalah soal membangkitkan kesadaran dan sikap
positif.
Tentu saja, persoalan tersebut jauh lebih rumit dam memerluakan keahlian sebagai
professional. Kelemahan di Indonesia adalah bahwa pengelolaan olahraga masih belum ditangani
secara professional, seperti tampak dalam beberapa indikator-indikator, yakni ditangani secara
Akhir-akhir ini manajemen berkembang pesat dalam pengertian kegiatan olahraga yang
dimaksud bukan hanya olahraga kompetitif, tetapi kegiatan olahraga secara menyeluruh,
mencakup aspek olahraga rekreatif, olahraga rehabilitasi, olahraga untuk orang cacat, olahraga
Dikatakan bahwa suatu masalah (problem) atau krisis adalah sustu kesempatan yang berbahaya,
ini adalah sesuatu yang mempunyai ketegangan sendiri, tetapi ini juga mempunyai kesempatan
5. Mengetrapkan pemecahan.
6. Mengevaluasi keputusan.
Prosesnya adalah sebagai berikut :
h. Bagaimana saya memberikan kontribusi pada keberadaan yang terus menerus pada
masalah ?
i. Apa yang tidak saya kerjakan untuk menolong menghilangkan masalah itu ?
d. Bagaimana ia mempengaruhinya ?
e. Faktor-faktor lain apa saja yang mempengaruhi masalah ? (Anggaran, sikap, dll.)
f. Bagaimana anda terlibat pada masalah itu.?
i. Kekuatan positif apa yang ada yang akan menolong anda memecahkan masalah ?
j. Kekuatan negatif apa yang ada yang akan menghambat anda memecahkan masalah ?
a. Blue skying.
Kita membayangkan bahwa sudah tahu dari sekarang. Anda masih menyenangi faedah dari
perubahan yang positif yang telah anda buat sebagai suatu hasil proses pemecahan masalah hari
ini. Anda hanya mengalami sedikit kesulitan didalam pemecahan masalah sebelumnya.
c. Adakan tes setiap pemecahan alternatif dengan ciri-ciri. Tentukan bilasatu alternative
d. Bila perlu, adakan tes pada alasan anda dan memilih pemecahan pada yang lain.
5. Menerapkan pemecahan.
b. Terangkan langkah-langkah ini dalam urutan yang engkau harapkan akan terjadi.
1) Instansi mana yang anda perlukan untuk memproses pemecahan masalah anda.
2) Kelompok kuci mana atau perorangan mana yang anda inginkan untuk terlibat guna
4) Langkah pertama mana yang perlu diambil pada minggu-minggu yang akan datang?
6. Evaluasi.
a. Perubahan apa ?
c. Data kuantitatif apa yang dapat anda ukur guna menunjukkan perubahan?
d. Area yang bagaimana yang untuk perbaikan yang anda akan lihat ?
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari isi makalah yang telah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa masalah yang
dihadapi dalam manajemen penjas dapat dipecahkam melalui kepemimpinan guru penjas karena
sangat dibutuhkan untuk mampu membangkkitkan hubungan dari warga masyarakat sekolah
(termasuk kepala sekolah dan guru lainnya) serta warga masyarakat pada umumnya.
Kepemimpinan itu jualah yang ikut menciptakan atmosfir baru yang mengangkat citra penjas
B. Saran
Sangat diharapkan pembinaan penjas dan olahraga bisa dijalankan sesuai dengan prinsip
manajemen yang benar, sehingga yang harus diperhatikan adalah yang terlibat dalam
http://ulya07.wordpress.com/2009/11/13/manajemen-pendidikan-jasmani/
http://www.indopos.co.id/index.php/politika/45-politika/11162-organisasi-olahraga-harus-
dikelola-dengan-benar.html
http://akatsukipain02.blogspot.com/2017/04/manajemen-penjas-dan-olahraga.html