Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN

PENJAS
“KONSEP PENDIDIKAN JASMANI DAN
OLAHRAGA”

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Taufik rihatno
Dr. Yusmawati, M.Pd.

Disusun Oleh :
Ravinda aris munandar (9903819002)
Arif budiman (9903819012)
PEMBAHASAN

A. Pendidikan jasmani dan olahraga


Istilah pendidikan jasmani dan olahraga berawal dari
Amerika Serikat berawal dari istilah gymnastics, hygiene, dan
physical culture Siedentop (1972). Berikut pengertian pendidikan
jasmani dan olahraga menurut ahli :
Menurut Samsudin (2014 : 151), pendidikan jasmani adalah
suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang
didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan keterampilan mototrik, pengetahuan, dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan
emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah
jasmani, psikomotor, kognitif, dan efektif setiap siswa.
B. Fungsi pendidikan jasmani dan olahraga

1. Aspek Organik
Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga
individu dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara
memadai serta memiliki landasan untuk pengembangan
keterampilan.
2. Aspek neuromuskuler
Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot
3. Aspek perseptual
Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan
isyarat
4. Aspek kognitif
Mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu,
memahami, memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan
5. Aspek sosial
Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana
berada
6. Aspek emosional
Mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas jasmani
C. Tujuan pendidikan jasmani dan olahraga

1. Tujuan pendidikan jasmani dan olahraga


Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui
internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani
D. Materi pendidikan jasmani dan olahraga

Struktur materi penjas dikembangkan dan disusun dengan


model kurikulum kebugaran jasmani dan pendidikan olahraga
(Jewett, Ennis, dan Bain, 1955 dalam Dr. samsudin, M.Pd.).
Asusmsi yang digunakan kedua model ini adalah untuk
menciptakan gaya hidup sehat dan aktif, dengan demikian
manusia perlu memahami hakikat kebugaran jasmani dengan
menggunakan konsep latihan yang benar. Olahraga merupakan
bentuk lanjut dari bermain, dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan keseharian manusia. Untuk dapat
berolahraga secara benar, manusia perlu dibekali dengan
pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
E. Aspek Dominan Pembelajaran Pendidikan
Jasmani

1. Fokus Program Pendidikan Jasmani di Taman Kanak-


kanak sampai dengan SD kelas III.
Pangrazi dan Dauer (1981) dalam Samsudin (2014)
mengemukakan bahwa Pendidikan jasmani untuk awal
masa kanak-kanak dan SD dapat diidentifikasi sebagai
belajar untuk bergerak, bergerak untuk belajar dan belajar
tentang gerak.
2. Fokus Program Pendidikan Jasmani di SD kelas IV-VI
Program Pendidikan jasmani harus memberikan
kesempatan untuk memperoleh kesenangan, belajar
keterampilan baru, dan belajar berbagai cabang olahraga.
3. Fokus Program Pendidikan jasmani di SMP kelas VII-IX
Program Pendidikan jasmani harus dikaitkan dengan peningkatan
kesehatan dan kebugaran jasmani. Siswa menginginkan belajar
keterampilan baru dan berbagai cabang olahraga. Program
Pendidikan jasmani harus lebih dari sekedar mengembangkan
tubuh, tetapi juga mengembangkan pikiran dan persiapan siswa
untuk bekerja pada masa yang akan dating. Pada tingkat usia ini
program Pendidikan jasmani dipandang sebagai tempat untuk
belajar fair play dan jiwa sportifitas yang baik. Siswa juga ingin
belajar aktifitas, dimana membuktikan pemanfaatan waktu luang.
Sebagian besar siswa juga menginginkan bermain dalam suatu
tim (Bucher, 1979:44) dalam samsudin, 2014:158).
4. Fokus Program Pendidikan Jasmani di SMA Kelas X-XII
Program Pendidikan jasmani menekankan tentang
pentingnya latihan, sebagai akibat meningkatkan kesehatan
dan kebugaran jasmani siswa. Siswa ingin belajar berbagai
keterampilan dan berbagai cabang olahraga. Siswa juga
ingin berpartisipasi dama aktivitas-aktivitas yang
bermanfaat baginya dalam memanfaatkan waktu luang.
Pada tingkat usia ini anak ingin bermain secara harmonis
dengan orang lain dan berpartisipasi dalam permainan tim.
Program Pendidikan jasmani dipandang sebagai temmpat
dimana siswa dapat belajar menghargai siswa lain.
F. Bahan Ajar Pendidikan Jasmani

Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis


besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
Bahan ajar atau materi pembelajaran juga dapat
dibedakan menjadi 3 aspek yaitu aspek kognitif,
aspek afektif dan aspek psikomororik. Menurut
Reigeluth dalam Syafruddin dan Ardiantoro bahwa,
materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci
dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu: fakta,
konsep, prinsip dan prosedur.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai