OLEH :
SHOKHIBUL MAALI – 9903819033
GILANG VEGA ORIEDHINA – 9903819020
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................. 13
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Filsafat
Moral dan Etika”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
penilaian mata kuliah Filsafat Ilmu. Dalam penyusunan makalah ini, kami merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penyusunan maupun
ringkasan materi. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima
kasih kepada Bapak Dr. Kurnia Tahki, M.Pd dan Bapak Dr. Aan Wasan, M.Pd selaku
dosen mata kuliah Filsafat Ilmu yang telah memberikan bimbingan, semangat, dan
motivasi dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat baik bagi penyusun maupun pembaca.
Akhir kata kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan kata dan
penulisan dalam penyusunan makalah ini, karena kesempurnaan hanya milik Allah
SWT. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Arus globalisasi yang sedang melanda seluruh penjuru dunia terutama
Indonesia, telah memberikan banyak perubahan terhadap kehidupan masyarakat.
Globalisasi dapat diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya
yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak maupun elektronik.
Globalisasi yang memiliki dua sisi mata uang (positif dan negatif) juga menjadi
penyebab infiltrasi budaya tidak terbendung. Budaya-budaya sedemikian cepat dan
mudah saling bertukar tempat dan saling memengaruhi satu sama lain. Termasuk
budaya hidup barat yang liberal dan bebas merasuki budaya ketimuran yang lebih
cenderung teratur dan terpelihara oleh nilai-nilai agama.
Dampak negatif dari arus globalisasi yang terlihat miris adalah perubahan
yang cenderung mengarah pada krisis moral dan akhlak, sehingga menimbulkan
sejumlah permasalahan kompleks melanda negeri ini akibat moral. Dapat di contohkan
mulai dari hal kecil seperti anak-anak sekolah yang membolos pada jam pelajaran,
sampai dengan korupsi. Selain itu terdapat pula tindakan-tindakan kriminal yang
setiap hari biasa kita lihat.Hal ini membuktikan bahwa krisis moral telah dan sedang
melanda bangsa ini.
Baik media cetak maupun elektronik, yang biasa kita baca dan saksikan
setiap hari, semuanya menyajikan bacaan dan tontonan yang tak jarang kurang
memperhatikan moralitas, sopan santun, dan etika.Sehingga secara langsung para
pembaca dan pemirsa dapat terpengaruh moral dan tingkah lakunya.Terutama bila
para pembaca dan pemirsa tersebut adalah remaja (pelajar) yang belum memilki bekal
pengetahuan agama yang kuat.Tak hanya itu saja, dari segi ilmu pengetahuan kita
memang memperoleh banyak manfaat dari era globalisasi ini.Namun, dari segi
kebudayaan, kita lebih mendapatkan banyak pengaruh negatif.
Jika dilihat dari segi sistem pendidikan yang ada di Inonesia, sistem
pendidikan kita selama ini masih lebih menitikberatkan dan menjejalkan pada
penguasaan kognitif akademis.Sementara afektif dan psikomotorik seolah-olah
dinomorduakan. Sehingga yang terjadi adalah terbentuknya pribadi yang miskin tata
krama, sopan santun, dan etika moral.
4
2. Rumusan Masalah
1. Hubungan etika dan moral ?
2. Cara mengajarkan etika dan moral dalam kehidupan ?
3. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian etika dan moral.
2. Dapat mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan etika dan
moral.
3. Dapat mengetahui solusi untuk mengatasi perubahan etika dan moral.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengertian Moral
Kata moral berasal kata latin ‘’mos’’yaitu kebiasaan. Moral berasal dari
Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau
orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif.Manusia yang tidak
memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai
6
positif di mata manusia lainnya.Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus
dimiliki oleh manusia. Namun demikian karena manusia selalu berhubungan
dengan masalah keindahan baik dan buruk bahkan dengan persoalan-persoalan
layak atau tidak layaknya sesuatu.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses
sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang
mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu
sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral
jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara
utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral
adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan
manusia, apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku
di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga
sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Moral juga dapat diartikan
sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat
mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta
nasihat, dll.
7
masyarakat itu banyak ornag yang melakukuan pelanggaran moral, dengan
sendirinya orang yang kurang iman tadi tidak akan mudah pula meniru
melakukan pelanggaran-pelanggaran yang sama. Tetapi jika setiap orang
teguh keyakinannya kepada Tuhan serta menjalankan agama dengan sungguh-
sungguh, tidak perlu lagi adanya pengawasan yang ketat, karena setiap orang
sudah dapat menjaga dirinya sendiri, tidak mau melanggar hukum-hukum dan
ketentuan-ketentuan Tuhan.Sebaliknya dengan semakin jauhnya masyarakat
dari agama, semakin sudah memelihara moral orang dalam masyarakat itu,
dan semakin kacaulah suasana, karena semakin banyak pelanggaran-
pelanggaran, hak, hukum dan nilai moral.
8
dimulai dari diri sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat dengan kita.
Karena kerusakan masyarakat itu sangat besar pengaruhnya dalam
pembinaan moral anak-anak.Terjadinya kerusakan moral dikalangan pelajar
dan generasi muda sebagaimana disebutakan diatas, karena tidak efektifnnya
keluarga, sekolah dan masyarakat dalam pembinaan moral.Bahkan ketiga
lembaga tersebut satu dan lainnya saling bertolak belakang, tidak seirama, dan
tidak kondusif bagi pembinaan moral.
9
mendengarkan lagi apa yang disarankan dan dianjurkan pemerintah, karena
secara moral mereka sudah kehiangan daya efektifitasnya.
Sikap sebagian elit penguasa yang demikian itu semakin memperparah
moral bangsa, dan sudah waktunya dihentikan.Kekuasaan, uang, teknologi dan
sumber daya yang dimiliki pemerintah seharusnya digunakan untuk
merumuskan konsep pembinaan moral bangsa dan aplikasinya secara
bersungguh-sungguh dan berkesinambungan.
10
maupun pasif. Sehingga kebiasaan ini tidak hanya akan mempengaruhi dirinya
sendiri, melainkan juga orang-orang di sekelilingnya.
4. Diadakannya pembinaan moral dan akhlak, diharapkan, dengan bekal
pembinaan moral dan akhlak yang baik dan kuat, mereka nantinya tidak
mudah terjerumus dipengaruhi hal yang negatif lagi.
5. Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal
soleha
6. Melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif, seperti ikut dalam suatu
perkumpulan remaja masjid, ikut pengajian-pengajian rutin, dan pagelaran
seni serta olahraga. Karena hal tersebut juga dapat meminimalisasi untuk
seorang anak terjun ke dalam kegiatan-kegiatan yang sifatnya mubazir (sia-
sia). Semua jenis kegiatan rutin, selama kegiatan tersebut bersifat positif serta
dapat juga untuk mengukir prestasi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa antara moral, dan
etika adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik
dan buruk. Pada etika, penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan
pada moral berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat.Berdasarkan
fakta yang ada, dapat dilihat bahwa terjadi kemerosotan nilai etika dan moral,
seperti tingkat kriminalitas yang tinggi, tingkat aborsi yang tinggi, dan lain-lain. Jika
hal-hal seperti ini tidak diperbaiki, hal ini akan menyebabkan rusaknya generasi
masyarakat di masa yang akan datang.Jika hal-hal seperti ini tidak diperbaiki, hal ini
akan menyebabkan rusaknya generasi masyarakat di masa yang akan datang.
Sehingga tidak mungkin zaman akan berganti lagi seperti zaman jahiliyah dahulu.
Perubahan moral dan etika terjadi akibat menurunnya moral, akhlak dan
etika. Sehingga kehidupan yang mereka jalani tidak sesuai dengan tuntunan yang
ada, banyak diantara mereka yang terjerumus pada kehidupan atau pergaulan yang
bebas.
B. Saran
Semoga pembaca dapat mengetahui dan memahami perilaku etika dan
moral dalam kehidupan, sehingga dapat mengaplikasikan perilaku etika tersebut
sesuai dengan ajaran agama masing-masing, serta menjauhi dan meninggalkan
perilaku yang tidak baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Oktober 2019)
15 Oktober 2019)
http://siswatibudiarti.wordpress.com/2016/03/29/kenakalan-remaja-bentuk-penyebab-dan-cara-
Oktober 2019)
2019)
13
14