Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Rahmat Iqbal, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Roni Mandagini Ahmad Sopian (1810631070136)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan lagi maha penyayang, saya
panjatkan dengan rasa puja puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang sudah memberikan atas
rahmat Nya dan serta hidayah nya dan inayah Nya kepada diri saya pribadi, sehingga saya bisa
menyelesaikan makalah ilmiah mata kuliah “Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga”.

Makalah yang saya buat ini, secara lengkap dan dikerjakan dengan maksimal. Salah
satunya ini bisa mendapatkan bantuan dari semua macam pihak sehingga ini bisa memperlancar
dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu saya disini hanya bisa menyampaikan dengan
sebanyaknya ucapan terima kasih untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua ini, saya juga bisa menyadari dengan keseluruhan bahwa saya juga
masih ada kekurangan dari segi susunan kalimat tersebut atau dari tata bahasanya. Untuk itu
dengan tangan yang sudah terbuka saya siap menerima semua segala saran atau kritik dari
pembaca agar saya dapat mengasih dalam makalah ilmiah yang bisa lebih baik.

Dengan akhir kata ini saya juga berharap mudah-mudahan dengan makalah ini bisa
memberikan untuk kita semua dari sisi manfaat atau pengetahuan yang luas kepada yang
membaca.

Karawang, 23 September 2021

Penyusun

I
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................................................I

DAFTAR ISI..................................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. Manajemen
2
B. Pendidikan Jasmani 2
C. Ciri Khas Manajemen……………………………………………………..……………....3
D. Prinsip Manajemen………………………………………………………...…………..….4

BAB III PENUTUP........................................................................................................................6

A. Kesimpulan 6
B. Saran……………………………………………………………………………………...6

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................7

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani dan olaraga merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan
umum. Tujuannya adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembang moral dan
akhlaknya serta berpikir positif secara wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu
menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Menurut Husdarta (2009), bahwa pencapaian tujuan
tersebut berpangkal pada perencanaan pengalaman gerak yang sesuai dengan karakteristik anak.

Apakah peranan pendidikan jasmani dan olahraga dalam mempersiapkan para pewaris
bangsa ini untuk mampu bersaing secara sehat dalam persaingan global sekarang ini dan yang
akan datang? Apa pula peranan pendidikan jasmani dan olahraga dalam mengantisipasi
kemungkinan terjadinya evolusi kehidupan manusia yangcenderung tidak lagi memerlukan
perangkat fisik yang utuh untuk menjalankan tugasnya sehari-hari? Pertanyaan-pertanyaan
mendasar tersebut, serta penawaran satu alternatif dalam memandang peranan dan fungsi
Pendidikan jasmani dan olahraga yang seharusnya dilaksanakan di sekolah-sekolah dasar dan
menengah di Indoensia lebih diseriusi dan ditingkatkan.

Istilah pendidikan jasmani yang telah dikenal pada tahun 1950-an di Indonesia, cukup
lama menghilang dari wacana, terutama sejak tahun 1960-an, tatkala istilah itu diganti dengan
istilah olahraga. Dampak dari perubahan tersebut sangat luas dan mendalam, terutama terhadap
struktur dan isi kurikulum di semua jenjang pendidikan sekolah. Kesalahpahaman juga terjadi
terhadap makna kedua istilah itu, karena hamper selalu hanya dikaitkan dengan kepentingan
pembinaan fisik, seperti tujuan berprestasi atau sebatas pencapaian derajat kebugaran jasmani.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen
Istilah adminitrasi dan manajemen yang saling berganti digunakan, meskipun tidak begitu
menganggu dalam pemahaman tentang makna dan subtansinya, namun memerlukan penelusuran
tentang hakikat konsepnya. Demikian juga cakupan isi dan esensi nya. Kecenderungan akhir-
akhir ini menunjukan bahwa istilah manajemen lebih sering di gunakan dengan konotasi makna
yang lebih sepesifik. Sebagai satu subdisiplin yang baru tumbuh, seperti dalam perkembangan
nya yang cukup pesat di Eropa, manajemen olahraga menunjukan peranan penting dalam
pengelolaan kegiatan penjas dan olahraga. Terdapat beberapa pengertian umum tentang
manajemen yang disampaikan oleh beberapa ahli. Daft dan Marcic (1998) mengarahkan
manajemen sebagai proses pencapaian dari target organisasi secara efektif dan efisien melalui
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengontrolan sumber daya organisasi.
Dubrin, Ireland dan Williams (1998) mendefinisikan manajemen sebagao koordinasi dan proses
integrasi dari pemanfaatan sumberdaya organisasi (eperti sumber daya manusia, sumberdaya
keuangan, sumber daya alam, sumber daya teknologi, sumber daya teknik dll).
Manajemen adalah suatu individual,kelompok atau organisasi yang bertujuan untuk
mendapatkan suatu target agar pencapaian tersebut berjalan secara efektif dan efisien.

B. Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan
secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
gerak, ketrampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan
moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai
pendidikan nasional. (Depdiknas 2006: 131) pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
merupakan satu mata ajar yang diberikan di suatu jenjang sekolah tertentu yang merupakan salah
satu bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan
hidup sehat untuk bertumbuh dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang
serasi, selaras dan seimbang. Menurut Sukintaka (2000: 2) pendidikan jasmani olahraga dan

2
kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan
mengembangkan kebugaran jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi masyarakat dengan
wahana aktivitas jasmani (Sugawara & Nikaido, 2014). Pendidikan jasmani adalah satu mata
pelajaran yang mendidik siswa dan mengembangkan pengetahuan melalui aktivitas fisik atau
motorik, pendidikan jasmani juga dapat melatih keseportifitasan.

C. Ciri Khas Manajemen


1. Tujuan Manajemen
Sudah berkali-kali disinggung dalam sub judul sebelumnya bahwa dilakukannya
manajemen pendidikan itu adalah untuk tercapainya tujuan. Lalu apa tujuan-tujuan
tersebut? Tujuan manajemen pendidikan adalah terciptanya perencanaan pendidikan yang
merata, bermutu, relevan dan akuntabel, meningkatnya citra positif pendidikan,
teratasinya mutu pendidikan karena masalah mutu di sebabkan oleh manajemennya.
Selain itu, tujuannya yakni terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang
aktif, kreatif dan efektif sehingga akan dihasilkan proses pembelajaran yang
menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik dan juga pendidik. Tidak hanya itu,
tujuan ini juga meliputi identifikasi kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dalam
perencanaan. Jadi segala sesuatu yang sifatnya demikian juga akan diidentifikasi dengan
dilakukannya manajemen pendidikan. Tujuan lainnya yaitu terciptanya peserta didik yang
aktif dalam pengembangan potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya.
Dengan demikian, anak tersebut akan bermanfaat di masyarakat, bangsa, dan negara.
Maka, manajemen pendidikan penting untuk dilaksanakan

2. Proses Manajemen
Dari sudut pandang yang berbeda kita dapat memformulasikan definisi administrasi/
manajemen yang berbeda dengan rumusan di atas. Manajemen itu tidak lain adalah
proses kelangsungan fungsi yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan. (Irfandi, n.d.)

3
D. Prinsip Manajemen
Badudu dan Zein “Pengertian prinsip adalah sesuatu yang dijadikan sebagai pegangan dan
panutan”. Udo Yain Effendi Majdi “Mendefisinisikan prinsip sebagai pedoman individu dalam
berperilaku yang terbukti memiliki nilai yang permanen”. Andi Yohanes “Mengatakan bahwa
prinsip adalah hukum dan tidak bisa tidak serta harus seperti itu”. Kesimpulannya prinsip adalah
suatu pemikiran sebagai pedoman agar dapat mencapai suatu target yang harus dipegang teguh.

Prinsip Manajemen sebagai berikut :

1. Pembagian Kerja yang Sesuai


Prinsip pertama adalah pembagian kerja yang haruss menyesuaikan dengan keahlian serta
kemampuan tenaga kerja. Tujuannya tentu agar pekerjaan di setiap divisi perusahaan bisa
rampung dengan baik, efektif dan efisien. Jadi, Anda harus berhati-hati dalam
menempatkan karyawan di setiap posisi perusahaan. Penempatan karyawan yang tepat
posisi juga akan melahirkan kestabilan dan meminimalisir kegagalan pekerja saat
melaksanakan tugasnya.

2. Pemberian Tanggung Jawab dan Wewenang yang Seimbang


Setiap tenaga kerja wajib diberikan tanggungjawab dan wewenang dalam pekerjaanya.
Ingatlah untuk memberikan porsi tanggung jawab yang seimbang dengan wewenang.
Maksud dari seimbang di sini adalah pekerja dengan wewenang yang besar, akan
memiliki tanggung jawab pekerjaan yang besar pula. Demikian sebaliknya.

3. Rasa Disiplin
Rasa disiplin masih berkaitan erat dengan wewenang. Sikap dan rasa disiplin akan
muncul jika proses pemberlakukan wewenang telah dilakukan dengan sesuai
sebagaimana mestinya. Kemudian rasa disiplin ini akan memunculkan perasaan tanggung
jawab dari pekerja terhadap pekerjaan yang diberikan untuknya. Jadi selalu pastikan
bahwa lingkungan perusahaan dan setiap pekerja Anda mampu menumbuhkan rasa
disiplin dalam bekerja.

4
4. Satu Kesatuan Perintah
Agar dapat melaksanakan kerja dengan baik, setiap pegawai harus mampu memerhatikan
satu kesatuan perintah dalam organisasi. Maksudnya, setiap pegawai minimal harus
mengetahui kepada siapa ia bertanggung jawab atau siapa saja orang-orang yang
mengetuai divisi kerjanya. Jangan sampai ada manajer di bidang lain yang memberikan
wewenang serta tanggung jawab kepada manajer dari divisi berbeda, sebab hal ini akan
mengacaukan jobdesc  karyawan.

5. Satu Kesatuan Pengarahan


Prinsip yang satu ini berhubungan dengan pembagian kerja atau jobdesc setiap karyawan.
Melalui prinsip ini, Anda dapat memastikan bahwa setiap karyawan dapat menjadi
terarah dalam melaksanakan tugas kerjanya. Prinsip ini masih berhubungan juga dengan
satu kesatuan perintah guna menghindari hadirnya perintah dua arah berlawanan yang
membingungkan pekerja. Anda selaku atasan atau manajer harus bisa mengatur secara
jelas alur koordinasi dan kepemimpinan dalam perusahaan, hal ini penting dalam
memaksimalkan kinerja.

6. Mengutamakan Kepentingan Perusahaan atau Bersama


Prinsip selanjutnya adalah mengutamakan kepentingan perusahaan daripada kepentingan
pribadi. Hal ini menjadi salah satu syarat yang dipenuhi oleh setiap orang yang bekerja di
perusahaan guna mewujudkan kelancaran sistem kerja dan mencapai tujuan perusahaan.

E.

5
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen pendidikan jasmani dan olahraga pada dasarnya merupakan seni atau proses
dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian/pengawasan sumber
daya pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilili untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.
Pendidikan jasmani dan olahraga pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik (jasmani) dan olahraga untuk menghasilkan perubahan holistik
dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Penjasor
memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, dari pada hanya
menganggapnya sebagai seorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
Singkatnya pendidikan jasmani dan olahraga bertujuan untuk mengembangkan potensi
setiap anak setinggi-tingginya, secara sederhana tujuan pendidikan jasmani dan olahraga
meliputi tiga ranch atau domain yakni kogntif, psikomotor, dan afektif sebagai satu kesatuan.

B. Saran
Sangat diharapkan pembinaan penjas dan olahraga bisa dijalankan sesuai dengan prinsip
manajemen yang benar, sehingga yang harus diperhatikan adalah yang terlibat dalam
kepengurusan olahraga diharapkan benar-benar yang berkompeten di dalamnya sehingga apa
yang akan dicapai akan terlaksana sesuai dengan harapan.

6
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. S., & Aminudin, R. (2016). MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM
PERTANDINGAN OLAHRAGA. Bandung: Multi Kreasindo

Irfandi, Z. R. (n.d.). MANAJEMEN PENJAS DAN OLAHRAGA (Riana (ed.)). Yuma Pustaka.

Sugawara, E., & Nikaido, H. (2014). Hakikat Pendidikan Jasmani. Antimicrobial Agents and
Chemotherapy, 58(12), 7250–7257.

http://akatsukipain02.blogspot.com/2017/04/manajemen-penjas-dan-olahraga.html

https://www.mingseli.id/2020/07/pengertian-prinsip-menurut-para-ahli.html

Anda mungkin juga menyukai