ORIGINAL ARTICLE
RINGKASAN
Konstipasi paling sering terjadi pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik. Konstipasi
yang terjadi pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik sering kali menjadi penyebab
gagal weaning. Konstipasi pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik dapat diobservasi
dengan menggunakan Constpation Scoring System. Perawat memiliki peranan penting dalam
mengatasi konstipasi pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik selama perawatan, salah
satu terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi konstipasi
adalah dengan massage abdomen. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
massage abdomen terhadapa konstipasi pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik di
ruang ICU di salah satu rumah sakit Swasta di Denpasar. Penelitian ini menggunakan desain
Quasi-experiment dengan pendekatan post test only control group. Metode pengambilan
sampel penelitian purposive sampling, dengan satu kelompok intervensi dan satu kelompok
control, dengan masing-masing kelompok dengan 10 orang anggota. Data dianalisis dengan
menggunakan uji Shapiro wilk untuk mengetahui distribusi data yang sudah didapatkan dan
menggunakan uji Independent Sample T-Test untuk membandingkan hasil post test kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. Ada pengaruh massage abdomen terhadap konstipasi pada
pasien yang terpasang ventilasi mekanik dengan nilai Sig.(2-tailed) 0,00 dengan nilai 0,05,
artinya Sig.(2-tailed)< 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh massage
abdomen terhadap konstipasi pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik di ruang ICU
Rumah Sakit X Denpasar. Diharapkan pada perawatan pasien yang terpasang ventilasi
mekanik dapat diterapkan massage abdomen untuk mengatasi konstipasi sehingga proses
weaning dapat berjalan dengan lancer
ABSTRACT
51
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58
intervention and control group, each group consisted of 10 members. The data were analyzed
using Shapiro Wilk test to determine the distribution of the data that had been obtained and
using the Independent Sample T-Test to compare the posttest results of the intervention and
control group. There was an effect of abdomen massage on constipation experienced by
patients with mechanical ventilation with a Sig. (2-tailed) value of 0.00 with value of 0.05,
meaning that Sig. (2-tailed) <0.05. Therefore it can be concluded that there was an effect of
abdomen massage on constipation experienced by patients with mechanical ventilation in the
ICU Ward of X Hospital Denpasar. It is expected that in the treatment of patients with
mechanical ventilation, abdomen massage can be applied to overcome constipation so that
the weaning process can run smoothly.
Cite this article as: Sari NM, Wulandari MR, Triana KY. Pengaruh Massage Abdomen terhadap Konstipasi
pada Pasien yang Terpasang Ventilasi Mekanik di Ruang ICU. Journal of Advanced Nursing and Health
Sciences 2021; 2(2): 51-58.
52
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58
53
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58
dengan pendekatan post test only control 1. Pada tabel 1 menunjukkan rata-rata usia
group design. Penelitian ini berupaya untuk subjek penelitian pada kelompok kontrol
mengungkapkan hubungan sebab akibat adalah 39,4 tahun, usia terendah adalah 27
dengan cara melibatkan dua kelompok tahun dan tertinggi adalah 45 tahun dengan
subjek. Kelompok satu yang diberikan mayoritas berjenis kelamin perempuan
intervensi adalah kelompok intervensi dan 70%. Pada kelompok intervensi rata-rata
kelompok dua yang tidak diberikan usianya adalah 37tahun, dengan usia
intervensi adalah kelompok kontrol. terendah 30 tahun dan usia tertinggi 45
Populasi dalam penelitian ini adalah tahun dengan jumlah jenis kelamin
pasien yang terpasang ventilasi mekanik kelamin laki-laki dan perempuan sama
yang mengalami konstipasi di ruang ICU. yaitu 50%. Sebagian besar responden
Jumlah populasi dalam penelitian ini berusia antara 36-45 tahun. Usia
sebanyak 50 orang. Sampel dalam merupakan waktu yang telah dijalani oleh
penelitian ini adalah pasien dewasa yang manusia mulai dari kelahiran sampai saat
terpasang ventilasi mekanik di ruang ICU berapa tahun. Semakin dewasa usia
yang mengalami konstipasi. Teknik seseorang maka semakin banyak masalah
pengambilan sampel yang digunakan dalam yang dialami saat defekasi. Usia dewasa
penelitian ini purposive sampling. Jumlah menurut Depkes. RI (2009) merupakan
sampel dalam penelitian ini adalah 20 seseorang yang berusia antara usia 25 tahun
orang, dibagi mejadi 2 kelompok yaitu sampai dengan usia 45 tahun (Santika,
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. 2015).
Sesuai dengan teknik sampling yang
digunakan maka 10 responden yang Tabel 1. Gambaran karakteristik subjek penelitian berdasarkan usia
dan jenis kelamin pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik di
pertama ditemui oleh peneliti yang sesuai
ruang ICU rumah sakit X Denpasar
dengan kriteria inklusi dijadikan sampel Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi
untuk kelompok kontrol dan 10 responden Karakteristik N= 10 N=10
berikutnya akan dijadikan kelompok Responden Mean+SD n (%) Mean + SD n (%)
intervensi (Latipun, 2014). Kelompok (Min-Max) (Min-Max)
kontrol diberikan tatalaksana konstipasi 39,40+ 6,27 37,00 + 4,92
Usia
(27-45) (30-45)
yaitu mobilisasi teratur dan pada kelompok
Jenis kelamin
intervensi diberikan massage abdomen. Laki-laki 3(30) 5(50)
Instrumen pada penelitian ini adalah Perempuan 7(70) 5(50)
constpation scoring system. Skor dimulai
dari 0-30 dengan 0 tanpa gejala. Sebelum Hasil penelitian ini sejalan dengan yang
digunakan constipation scoring system dilakukan oleh Kartika Sari dan
dilakukan uji validitas dan dinyatakan valid Wirjatmadi (2017) dengan judul “hubungan
dengan nilai rhitung > rtabel (rtabel 0,422) untuk aktivitas fisik dengan kejadian konstipasi
df =20. Dinyatakan reliabel dengan nilai pada lansia di kota Madiun”. Hasil
ralpha = 0,974 > 0,600(nilai alpha cronbach). penelitian ini menyatakan bahwa 72%
Penelitian ini dilaksanakan di ruang ICU responden berusia antara 36-45 tahun.
salah satu rumah sakit swasta di Denpasar Menunjukkan bahwa semakin
mulai bulan September 2020 hingga januari bertambahnya usia peristaltik usus semakin
2021. menurun sehingga hal ini dapat
meningkatkan kejadian konstipasi. Hasil
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN yang dilakukan oleh Yasmara et al (2013)
yang berjudul konsumsi air putih pagi hari
Hasil pengumpulan data mengenai terhadap konstipasi padapasien imobilisasi,
karakteristik subjek penelitian berdasarkan hasil penelitian ini menyebutkan bahwa
usia dan jenis kelamin di sajikan pada tabel konstipasi terjadi sebagian besar pada
54
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58
pasien yang berusia < 45 tahun sebanyak kelompok intevensi dan kelompok kontrol
71,4%. Bersamaan dengan bertambah usia, yang terpasang ventilasi mekanik di ruang
fungsi pencernaan akan semakin menurun, ICU rumah sakit X Denpasar dengan
dimana produksi enzim-enzim pencernaan menggunakan uji Indepandent sample T-
juga ikut menurun, sehingga pada usia Test di sajikan pada tabel 4
dewasa akhir akan mulai timbul keluhan
obstipasi sampai konstipasi (Santoso dan Tabel 4. Analisis pengaruh massage abdomen terhadap
konstipasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Ismail, 2013).
yang terpasang ventilasi mekanik di ruang ICU rumah sakit X
Gambaran konstipasi pada pasien yang Denpasar
terpasang ventilasi mekanik di ruang ICU Levene’s T-test for Equality
rumah sakit X Denpasar di sajikan pada Test of Means
tabel 2. Pada tabel 2 didapatkan rata-rata Konstipasi pada F Sig. t-hitung Mean Sig.
kejadian konstipasi setelah diberikan kelompok intervensi Differ (2-
dan kelompok kontrol ence tail
massage abdomen pada pasien yang ed)
terpasang ventilasi mekanik pada kelompok Equal variances 1,96 0,178 12,39 13,800 0,01
kontrol adalah 18,50, sedangkan pada assumed 7
kelompok intervensi 4,70. Hal ini equal variances not 16,28 13,800 0,01
menunjukkan bahwa terjadi perbedaaan assumed
rata-rata kejadian konstipasi dan kelompok
kontrol Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai F
adalah 1,967 dan memiliki nilai Sig. 0,178
Tabel 2. Gambaran konstipasi pada pasienyang (> 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa H0
terpasang ventilasi mekanik di ruang ICU rumah diterima. Dengan demikian analisi uji beda
sakit X Denpasar (t-test) harus menggunakan equal variance
Konstipasi Mean+ SD Min-Max assumed. Nilai t pada equal variance of
a. Kelompok
kontrol 18,50 + 2,22 14-21 assumed sebesar 12,390 dengan
probabilitas signifikansi 0,01 (two tail).
b. Kelompok Terdapat perbedaan nilai pada data antara
intervensi 4,70 + 1,49 2-7 kelompok intervensi dan kelompok kontrol
setelah diberikan massage abdomen,
Hasil uji normalitas data post test pada dengan nilai Sig.(2-tailed) = 0.01 (
kelompok intervensi dan kelompok kontrol <0.05(Wiratna, 2014). Artinya ada
dengan menggunakan uji Shapiro-wilk pengaruh massage abdomen terhadap
disajikan pada tabel 3. Tabel 3 konstipasi pada pasien yang terpasang
menunjukkan bahwa data pada post test ventilasi mekanik di ruang ICU Rumah
kelompok intervensi dan post test Sakit X Denpasar.
kelompok kontrol terdistribusi normal Jenis massage abdomen, yang
dengan nilai probabilitas > 0.05 pada kedua digunakan pada penelitian ini adalah teknik
kelompok. effleurage. Teknik massage abdomen
effleurage dilakukan dengan cara
Tabel 3. Analisa uji normalitas data post test pada membasahi telapak tangan dan ujung-ujung
kelompok intervensi dan kelompok kontrol jari dengan minyak zaitun kemudian
Sharpiro-wilk dilakukan usapan yang bertekanan namun
Massage abdomen -value lembut dari bagian bawah abdomen menuju
Post test kelompok
0,145
kearah atas melewati umbilikus kemudian
intervensi dengan gerakan memutar kearah samping
Post test kelompok membentuk kupu-kupu dan kembali lagi
0,133
kontrol
menuju abdomen bagian bawah lakukan
pijatan ringan dengan menggunakan ibu jari
Hasil analisis pengaruh massage
kira-kira diatas usus kemudian lakukan
abdomen terhadap konstipasi pada
55
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58
vibrasi ulangi langkah tersebut sebanyak yang terpasang ventilasi mekanik di ruang
(Rosyaria B & Khairoh, 2019). Pada ICU Rumah Sakit X Denpasar. Pemberian
penelitian ini massage abdomen dilakukan intervensi massage abdomen ini
sebanyak dua kali sehari sebelum pasien dilaksanakan selama 7 hari selama 10-20
mandi selama 10-20 menit selama 7 hari. menit dua kali sehari sebelum mandi
Tujuan dilakukan massage abdomen dengan dibantu dengan baluran minyak
untuk meningkatkan regulasi usus sehingga zaitun. Sehingga motilitas usus meningkat
dapat mengurangi penggunaan obat dan sekresi enzim pencernaan meningkat,
pencahar untuk mengatasi konstipasi, hal ini dapat memperlancar buang air besar
dalam hal ini pada pasien yang terpasang pasien yang terpasang ventilasi mekanik.
ventilasi mekanik(Turan & Nuran, 2016). Setelah dilakukan massage abdomen pasien
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dapat buang air besar sehingga proses
yang dilakukan oleh McClurg et al (2016) weaning dapat berjalan dengan lancar. Hal
dengan judul massage abdomen untuk ini dapat memberikan keuntungan bagi
mengatasi konstipasi pada pasien parkinson pasien dan keluarga sehingga dapat
disease, dimana penelitian ini menyebutkan memperpendek hari rawat dan menghemat
bahwa massage abdomen dapat membantu biaya rumah sakit.
mengatasi konstipasi. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Okuyan et al (2019) dengan judul KESIMPULAN
penggaruh massage abdomen terhadap
konstipasi dan kualitas hidup dewasa akhir, 1. Hasil penelitian konstipasi pasien setelah
dimana pada penelitian ini disebutkan diberikan massage abdomen
bahwa hasil dari uji statistik yang sudah menunjukkan bahwa rata-rata nilai
dilakukan dengan nilai 0.01 < 0.05, maka konstipasi pada kelompok kontrol-
H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh kelompok intervensi adalah terjadi
massage abdomen terhadap konstipasi dan penurunan skor konstipasi setelah
kualitas hidup dewasa akhir. dilakukan massage abdomen.
Penelitian ini juga sejalan dengan 2. Dari hasil uji Independent Sample T-Test
penelitian yang dilakukan oleh Rantesigi dengan menggunakan SPSS versi 26, di
dan Agusrianto (2019) dengan judul dapatkan bahwa ada pengaruh massage
penerapan massage abdomen dan minum abdomen terhadap konstipasi pada
air putih hangat untuk mencegah konstipasi pasien yang terpasang ventilasi mekanik
pada asuhan keperawatan dengan kasus di ruang ICU Rumah Sakit X Denpasar
stroke di RSUD POSO, jenis penelitian ini
merupakan penelitian dengan studi kasus,
dimana intervensi yang diberikan adalah SARAN
massage abdomen dan minum air putih
hangat, dimana evaluasi dilakukan setelah 1. Perawat
diberikan inervensi sebanyak 5 kali dan Penelitian ini dapat meningkatkan
pasien dapat buang air besar. Kesimpulan wawasan perawat dalam memberikan
dari penelitian ini adalah penerapan asuhan keperawatan pada pasien
massage abdomen dan terapi minum air khususnya pasien yang terpasang
putih hangat 500cc dapata mencegah dan ventilasi mekanik dalam memenuhi
mengatasi konstipasi pada pasien stroke di kebutuhan eliminasi. Dengan adanya
RSUD POSO. penelitian ini diharapkan semua perawat
Mengacu pada hasil penelitian yang di ruang ICU dapat menerapkan
telah diperoleh menunjukkan bahwa massage abdomen pada pasien yang
pemberian massage abdomen berpengaruh terpasang ventilasi mekanik yang
untuk mengatasi konstipasi pada pasien mengalami konstipasi untuk mengurangi
56
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58
57
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58
58