Anda di halaman 1dari 8

Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58

ORIGINAL ARTICLE

PENGARUH MASSAGE ABDOMEN TERHADAP KONSTIPASI PADA


PASIEN YANG TERPASANG VENTILASI MEKANIK DI RUANG ICU
Ni Made Dwi Purnama Sari*, Made Ririn Sri Wulandari, Komang Yogi Triana
STIKes Bina Usada Bali

Corresponding author: Ni Made Dwi Purnama Sari, Email: dwipurnama906@gmail.com


Received: March 23, 2021; Accepted: July 2, 2021; Published: August, 2021

RINGKASAN

Konstipasi paling sering terjadi pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik. Konstipasi
yang terjadi pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik sering kali menjadi penyebab
gagal weaning. Konstipasi pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik dapat diobservasi
dengan menggunakan Constpation Scoring System. Perawat memiliki peranan penting dalam
mengatasi konstipasi pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik selama perawatan, salah
satu terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi konstipasi
adalah dengan massage abdomen. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
massage abdomen terhadapa konstipasi pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik di
ruang ICU di salah satu rumah sakit Swasta di Denpasar. Penelitian ini menggunakan desain
Quasi-experiment dengan pendekatan post test only control group. Metode pengambilan
sampel penelitian purposive sampling, dengan satu kelompok intervensi dan satu kelompok
control, dengan masing-masing kelompok dengan 10 orang anggota. Data dianalisis dengan
menggunakan uji Shapiro wilk untuk mengetahui distribusi data yang sudah didapatkan dan
menggunakan uji Independent Sample T-Test untuk membandingkan hasil post test kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. Ada pengaruh massage abdomen terhadap konstipasi pada
pasien yang terpasang ventilasi mekanik dengan nilai Sig.(2-tailed) 0,00 dengan nilai  0,05,
artinya Sig.(2-tailed)< 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh massage
abdomen terhadap konstipasi pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik di ruang ICU
Rumah Sakit X Denpasar. Diharapkan pada perawatan pasien yang terpasang ventilasi
mekanik dapat diterapkan massage abdomen untuk mengatasi konstipasi sehingga proses
weaning dapat berjalan dengan lancer

Kata kunci: Massage abdomen, ventilasi mekanik, konstipasi

ABSTRACT

Constipation is most common occurred in mechanically ventilated patients. Constipation that


occurs in mechanically ventilated patients is often the cause of failed weaning. Constipation
in a mechanically ventilated patient can be observed using the constipation scoring system.
Nurses have an important role in overcoming constipation in patients who are mechanically
ventilated during treatment. One of the non-pharmacological therapies that nurses can do to
treat constipation is abdomen massage. This study aimed to determine the effect of abdomen
massage on constipation experienced by patients with mechanical ventilation in the ICU
Ward of X Hospital Denpasar. This study used a quasi-experimental design with a posttest
only control group approach. The sampling method was purposive sampling, with one

51
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58

intervention and control group, each group consisted of 10 members. The data were analyzed
using Shapiro Wilk test to determine the distribution of the data that had been obtained and
using the Independent Sample T-Test to compare the posttest results of the intervention and
control group. There was an effect of abdomen massage on constipation experienced by
patients with mechanical ventilation with a Sig. (2-tailed) value of 0.00 with  value of 0.05,
meaning that Sig. (2-tailed) <0.05. Therefore it can be concluded that there was an effect of
abdomen massage on constipation experienced by patients with mechanical ventilation in the
ICU Ward of X Hospital Denpasar. It is expected that in the treatment of patients with
mechanical ventilation, abdomen massage can be applied to overcome constipation so that
the weaning process can run smoothly.

Keywords: Abdomen massage, mechanical ventilation, constipation

Cite this article as: Sari NM, Wulandari MR, Triana KY. Pengaruh Massage Abdomen terhadap Konstipasi
pada Pasien yang Terpasang Ventilasi Mekanik di Ruang ICU. Journal of Advanced Nursing and Health
Sciences 2021; 2(2): 51-58.

PENDAHULUAN mekanik. Sebanyak 72% pasien mengalami


konstipasi setelah 72 jam terpasang
Intensive care unit (ICU) merupakan ventilasi mekanik (Guerra, Mendonca and
sebuah kesatuan organisasional pelayanan Marshall, 2016). Dalam penelitian yang
klinis khusus yang terpisah dari unit lain, dilakukan oleh Prameswari pada tahun
dijalankan secara terintegrasi dengan unit 2017 menyatakan bahwa sebanyak 45,8%
lain di dalam sebuah rumah sakit. ICU pasien ICU mendapatkan terapi obat
dipersiapkan untuk merawat pasien kritis konstipasi. Penelitian yang dilakukan oleh
dengan ancaman atau sedang mengalami Sharma dan Kaur pada tahun 2017
gagal organ atau kegagalan fungsi vital, menyebutkan bahwa sebanyak 45,8%
pasien dengan penyakit yang mengancam pasien ICU yang mendapat terapi opioid
nyawa, penyakit komplek yang mengalami konstipasi.
memerlukan perawatan invasive dan Konstipasi harus dicegah dan diatasi
pemakaian ventilasi mekanik. Pemakaian hal ini dikarenakan konstipasi dapat
ventilasi mekanik bertujuan untuk menyebabkan gagal weaning pada pasien
mengoptimalkan tingkat pertukaran O2. dengan ventilasi mekanik (S. K. Sharma &
Pada pasien yang terpasang ventilasi Kaur, 2017). Penelitian yang dilakukan
mekanik dilakukan imobilisasi dengan oleh Mostafa et al., (2016) menunjukkan
pemberian sedasi. (Rehatta et al., 2019). bahwa sebanyak 42% pasien konstipasi
Selama imobilisasi ini banyak komplikasi mengalami gagal weaning ventilasi
yang bisa terjadi. Konstipasi adalah salah mekanik. Terapi farmakologi untuk
satu komplikasi yang sering terjadi pada mengatasi konstipasi yang diberikan pada
pasien yang terpasang ventilasi mekanik di
pasien yang dirawat di ICU, hal ini sesuai
ICU adalah particular laxatives dan
dengan kriteria konstipasi pada pasien
osmotic laxatives (seperti lactose). Efek
kritis di ICU adalah bila tidak ada defekasi samping dari terapi tersebut dapat
sedikitnya dalam 3-4 hari perawatan di menyebabkan distensi abdomen dan
ICU (Marshal, Aitten and Chaboyer, ketidaknyamanan. Kondisi tersebut
2015). Konstipasi paling sering terjadi menyebabkan gagal weaning pasien yang
pada pasien yang terpasang ventilasi terpasang ventilasi mekanik (Rehatta et al.,

52
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58

2019). Berdasarkan beberapa hasil penelitian ini terdapat 38 orang sampel,


penelitian menunjukkan bahwa abdominal dibagi , menjadi dua kelompok yaitu
massage merupakan salah satu jenis terapi kelompok intervensi yang diberikan
komplementer yang mampu mencegah dan massage abdomen dan kelompok kontrol
mengurangi gangguan pada sistem yg tidak diberikan terapi massage
gastrointestinal (Kahraman dan L, 2015). abdomen, intervensi dilakukan dengan
Terdapat banyak sekali teknik melakukan massage pada abdomen sesuai
massage abdomen salah satunya adalah dengan prosdur sekali dalam sehari, selama
teknik massase effleurage. Prosedur teknik 10-20 menit sekali dalam jangka waktu 3
effleurage atur posisi pasien dengan posisi hari pada setiap pasien. Sebelum
tidur terlentang rileks dengan intervensi, dilakukan penilaian dengan
menggunakan satu atau dua bantal, kaki menggunakan kuisioner Constipation
diregangkan 10cm dengan kedua lutut Assesment Scale (CAS). Hasil
refleksi membentuk sudut 45 derajat. penelitiannya dapat disimpulkan bahwa
Kemudian tuangkan sidkit minyak Zaitun pemberian massage abdomen pada pasien
di telapak tangan usapkan ke seluruh stroke iskemik yang mengalami konstipasi
permukaan kulit abdomen, kemudian memberikan efek terhadap penurunan
letakkan ujung-ujung jari diatas simfisis konstipasi pasien. Penelitian yang lain
pubis, bersamaan dengan inspirasi, pelan tentang massage abdomen adalah
usapkan kedua ujung-ujung jari tangan penelitian dari Ginting et al. (2015) yang
dengan tekanan ringan, tegas dan konstan meneliti tentang mengatasi konstipasi
kearah atas dan kesamping, seiring dengan dengan massage abdomen dan minum air
ekspirasi pelan-pelan usapkan kedua putih hangat. Pada penelitian ini, terdapat
ujung-ujung jari tangan menuju perut 47 responden, masing-masing 14
bagian bawah diatas simpisis pubis responden kelompok massage abdomen,
melewati umbilikus. Lakukan berulang- 16 kelompok massage abdomen dan
ulang selama 10-20 menit (Rosyaria B & minum air putih hangat, dan 17 responden
Khairoh, 2019). Massage abdomen intervensi standar diobservasi setiap hari
merupakan intervensi yang sangat efektif selama tujuh hari. Hasil penelitiannya
dalam mengatasi konstipasi, terapi ini juga adalah massage abdomen dan minum air
tidak menimbulkan efek samping putih hangat lebih efektif mengatsi
berbahaya karena merupakan tindakan non konstipasi pada pasien stroke.
invasive, dapat dilakukan oleh pasien Berdasarkan latar belakang tersebut
sendiri dan relatif murah (Kyle, 2016). rumusan masalah yang yang diperolah
Berdasarkan studi pendahuluan yang adalah apakah ada pengaruh massage
dilakukan oleh peneliti di ruang ICU abdomen terhadap konstipasi pada pasien
Rumah Sakit X di Denpasar pada bulan yang terpasang ventilasi mekanik di ruang
September 2020, dari tahun 2017 sampai ICU rumah sakit X Denpasar. Tujuan dari
dengan tahun 2019, jumlah pasien ICU penelitian ini adalah menganalisa pengaruh
yang memakai ventilasi mekanik sebanyak massage abdomen terhadap konstipasi
109 orang 67% diantaranya mengalami pada pasien yang ventilasi mekanik di
konstipasi. Dua bulan terakhir terdapat 50 ruang ICU rumah sakit X Denpasar.
pasien yang terpasang ventilasi mekanik,
dari hasil wawancara terhadap kepala
ruangan ruang ICU, 80% pasien METODE PENELITIAN
mengalami konstipasi.
Penelitian yang terkait tentang Metode penelitian yang dgunakan
pengaruh massage abdomen terhadap dalam penelitian ini metode experiment.
konstipasi diantaranya yang dilakukan oleh Desain penelitian yang digunakan dalam
Cahyono (2017) di Makasar, dalam penelitian ini adalah quasi-experiment

53
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58

dengan pendekatan post test only control 1. Pada tabel 1 menunjukkan rata-rata usia
group design. Penelitian ini berupaya untuk subjek penelitian pada kelompok kontrol
mengungkapkan hubungan sebab akibat adalah 39,4 tahun, usia terendah adalah 27
dengan cara melibatkan dua kelompok tahun dan tertinggi adalah 45 tahun dengan
subjek. Kelompok satu yang diberikan mayoritas berjenis kelamin perempuan
intervensi adalah kelompok intervensi dan 70%. Pada kelompok intervensi rata-rata
kelompok dua yang tidak diberikan usianya adalah 37tahun, dengan usia
intervensi adalah kelompok kontrol. terendah 30 tahun dan usia tertinggi 45
Populasi dalam penelitian ini adalah tahun dengan jumlah jenis kelamin
pasien yang terpasang ventilasi mekanik kelamin laki-laki dan perempuan sama
yang mengalami konstipasi di ruang ICU. yaitu 50%. Sebagian besar responden
Jumlah populasi dalam penelitian ini berusia antara 36-45 tahun. Usia
sebanyak 50 orang. Sampel dalam merupakan waktu yang telah dijalani oleh
penelitian ini adalah pasien dewasa yang manusia mulai dari kelahiran sampai saat
terpasang ventilasi mekanik di ruang ICU berapa tahun. Semakin dewasa usia
yang mengalami konstipasi. Teknik seseorang maka semakin banyak masalah
pengambilan sampel yang digunakan dalam yang dialami saat defekasi. Usia dewasa
penelitian ini purposive sampling. Jumlah menurut Depkes. RI (2009) merupakan
sampel dalam penelitian ini adalah 20 seseorang yang berusia antara usia 25 tahun
orang, dibagi mejadi 2 kelompok yaitu sampai dengan usia 45 tahun (Santika,
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. 2015).
Sesuai dengan teknik sampling yang
digunakan maka 10 responden yang Tabel 1. Gambaran karakteristik subjek penelitian berdasarkan usia
dan jenis kelamin pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik di
pertama ditemui oleh peneliti yang sesuai
ruang ICU rumah sakit X Denpasar
dengan kriteria inklusi dijadikan sampel Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi
untuk kelompok kontrol dan 10 responden Karakteristik N= 10 N=10
berikutnya akan dijadikan kelompok Responden Mean+SD n (%) Mean + SD n (%)
intervensi (Latipun, 2014). Kelompok (Min-Max) (Min-Max)
kontrol diberikan tatalaksana konstipasi 39,40+ 6,27 37,00 + 4,92
Usia
(27-45) (30-45)
yaitu mobilisasi teratur dan pada kelompok
Jenis kelamin
intervensi diberikan massage abdomen. Laki-laki 3(30) 5(50)
Instrumen pada penelitian ini adalah Perempuan 7(70) 5(50)
constpation scoring system. Skor dimulai
dari 0-30 dengan 0 tanpa gejala. Sebelum Hasil penelitian ini sejalan dengan yang
digunakan constipation scoring system dilakukan oleh Kartika Sari dan
dilakukan uji validitas dan dinyatakan valid Wirjatmadi (2017) dengan judul “hubungan
dengan nilai rhitung > rtabel (rtabel 0,422) untuk aktivitas fisik dengan kejadian konstipasi
df =20. Dinyatakan reliabel dengan nilai pada lansia di kota Madiun”. Hasil
ralpha = 0,974 > 0,600(nilai alpha cronbach). penelitian ini menyatakan bahwa 72%
Penelitian ini dilaksanakan di ruang ICU responden berusia antara 36-45 tahun.
salah satu rumah sakit swasta di Denpasar Menunjukkan bahwa semakin
mulai bulan September 2020 hingga januari bertambahnya usia peristaltik usus semakin
2021. menurun sehingga hal ini dapat
meningkatkan kejadian konstipasi. Hasil
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN yang dilakukan oleh Yasmara et al (2013)
yang berjudul konsumsi air putih pagi hari
Hasil pengumpulan data mengenai terhadap konstipasi padapasien imobilisasi,
karakteristik subjek penelitian berdasarkan hasil penelitian ini menyebutkan bahwa
usia dan jenis kelamin di sajikan pada tabel konstipasi terjadi sebagian besar pada

54
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58

pasien yang berusia < 45 tahun sebanyak kelompok intevensi dan kelompok kontrol
71,4%. Bersamaan dengan bertambah usia, yang terpasang ventilasi mekanik di ruang
fungsi pencernaan akan semakin menurun, ICU rumah sakit X Denpasar dengan
dimana produksi enzim-enzim pencernaan menggunakan uji Indepandent sample T-
juga ikut menurun, sehingga pada usia Test di sajikan pada tabel 4
dewasa akhir akan mulai timbul keluhan
obstipasi sampai konstipasi (Santoso dan Tabel 4. Analisis pengaruh massage abdomen terhadap
konstipasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Ismail, 2013).
yang terpasang ventilasi mekanik di ruang ICU rumah sakit X
Gambaran konstipasi pada pasien yang Denpasar
terpasang ventilasi mekanik di ruang ICU Levene’s T-test for Equality
rumah sakit X Denpasar di sajikan pada Test of Means
tabel 2. Pada tabel 2 didapatkan rata-rata Konstipasi pada F Sig. t-hitung Mean Sig.
kejadian konstipasi setelah diberikan kelompok intervensi Differ (2-
dan kelompok kontrol ence tail
massage abdomen pada pasien yang ed)
terpasang ventilasi mekanik pada kelompok Equal variances 1,96 0,178 12,39 13,800 0,01
kontrol adalah 18,50, sedangkan pada assumed 7
kelompok intervensi 4,70. Hal ini equal variances not 16,28 13,800 0,01
menunjukkan bahwa terjadi perbedaaan assumed
rata-rata kejadian konstipasi dan kelompok
kontrol Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai F
adalah 1,967 dan memiliki nilai Sig. 0,178
Tabel 2. Gambaran konstipasi pada pasienyang (> 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa H0
terpasang ventilasi mekanik di ruang ICU rumah diterima. Dengan demikian analisi uji beda
sakit X Denpasar (t-test) harus menggunakan equal variance
Konstipasi Mean+ SD Min-Max assumed. Nilai t pada equal variance of
a. Kelompok
kontrol 18,50 + 2,22 14-21 assumed sebesar 12,390 dengan
probabilitas signifikansi 0,01 (two tail).
b. Kelompok Terdapat perbedaan nilai pada data antara
intervensi 4,70 + 1,49 2-7 kelompok intervensi dan kelompok kontrol
setelah diberikan massage abdomen,
Hasil uji normalitas data post test pada dengan nilai Sig.(2-tailed) = 0.01 (
kelompok intervensi dan kelompok kontrol <0.05(Wiratna, 2014). Artinya ada
dengan menggunakan uji Shapiro-wilk pengaruh massage abdomen terhadap
disajikan pada tabel 3. Tabel 3 konstipasi pada pasien yang terpasang
menunjukkan bahwa data pada post test ventilasi mekanik di ruang ICU Rumah
kelompok intervensi dan post test Sakit X Denpasar.
kelompok kontrol terdistribusi normal Jenis massage abdomen, yang
dengan nilai probabilitas > 0.05 pada kedua digunakan pada penelitian ini adalah teknik
kelompok. effleurage. Teknik massage abdomen
effleurage dilakukan dengan cara
Tabel 3. Analisa uji normalitas data post test pada membasahi telapak tangan dan ujung-ujung
kelompok intervensi dan kelompok kontrol jari dengan minyak zaitun kemudian
Sharpiro-wilk dilakukan usapan yang bertekanan namun
Massage abdomen -value lembut dari bagian bawah abdomen menuju
Post test kelompok
0,145
kearah atas melewati umbilikus kemudian
intervensi dengan gerakan memutar kearah samping
Post test kelompok membentuk kupu-kupu dan kembali lagi
0,133
kontrol
menuju abdomen bagian bawah lakukan
pijatan ringan dengan menggunakan ibu jari
Hasil analisis pengaruh massage
kira-kira diatas usus kemudian lakukan
abdomen terhadap konstipasi pada

55
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58

vibrasi ulangi langkah tersebut sebanyak yang terpasang ventilasi mekanik di ruang
(Rosyaria B & Khairoh, 2019). Pada ICU Rumah Sakit X Denpasar. Pemberian
penelitian ini massage abdomen dilakukan intervensi massage abdomen ini
sebanyak dua kali sehari sebelum pasien dilaksanakan selama 7 hari selama 10-20
mandi selama 10-20 menit selama 7 hari. menit dua kali sehari sebelum mandi
Tujuan dilakukan massage abdomen dengan dibantu dengan baluran minyak
untuk meningkatkan regulasi usus sehingga zaitun. Sehingga motilitas usus meningkat
dapat mengurangi penggunaan obat dan sekresi enzim pencernaan meningkat,
pencahar untuk mengatasi konstipasi, hal ini dapat memperlancar buang air besar
dalam hal ini pada pasien yang terpasang pasien yang terpasang ventilasi mekanik.
ventilasi mekanik(Turan & Nuran, 2016). Setelah dilakukan massage abdomen pasien
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dapat buang air besar sehingga proses
yang dilakukan oleh McClurg et al (2016) weaning dapat berjalan dengan lancar. Hal
dengan judul massage abdomen untuk ini dapat memberikan keuntungan bagi
mengatasi konstipasi pada pasien parkinson pasien dan keluarga sehingga dapat
disease, dimana penelitian ini menyebutkan memperpendek hari rawat dan menghemat
bahwa massage abdomen dapat membantu biaya rumah sakit.
mengatasi konstipasi. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Okuyan et al (2019) dengan judul KESIMPULAN
penggaruh massage abdomen terhadap
konstipasi dan kualitas hidup dewasa akhir, 1. Hasil penelitian konstipasi pasien setelah
dimana pada penelitian ini disebutkan diberikan massage abdomen
bahwa hasil dari uji statistik yang sudah menunjukkan bahwa rata-rata nilai
dilakukan dengan nilai  0.01 < 0.05, maka konstipasi pada kelompok kontrol-
H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh kelompok intervensi adalah terjadi
massage abdomen terhadap konstipasi dan penurunan skor konstipasi setelah
kualitas hidup dewasa akhir. dilakukan massage abdomen.
Penelitian ini juga sejalan dengan 2. Dari hasil uji Independent Sample T-Test
penelitian yang dilakukan oleh Rantesigi dengan menggunakan SPSS versi 26, di
dan Agusrianto (2019) dengan judul dapatkan bahwa ada pengaruh massage
penerapan massage abdomen dan minum abdomen terhadap konstipasi pada
air putih hangat untuk mencegah konstipasi pasien yang terpasang ventilasi mekanik
pada asuhan keperawatan dengan kasus di ruang ICU Rumah Sakit X Denpasar
stroke di RSUD POSO, jenis penelitian ini
merupakan penelitian dengan studi kasus,
dimana intervensi yang diberikan adalah SARAN
massage abdomen dan minum air putih
hangat, dimana evaluasi dilakukan setelah 1. Perawat
diberikan inervensi sebanyak 5 kali dan Penelitian ini dapat meningkatkan
pasien dapat buang air besar. Kesimpulan wawasan perawat dalam memberikan
dari penelitian ini adalah penerapan asuhan keperawatan pada pasien
massage abdomen dan terapi minum air khususnya pasien yang terpasang
putih hangat 500cc dapata mencegah dan ventilasi mekanik dalam memenuhi
mengatasi konstipasi pada pasien stroke di kebutuhan eliminasi. Dengan adanya
RSUD POSO. penelitian ini diharapkan semua perawat
Mengacu pada hasil penelitian yang di ruang ICU dapat menerapkan
telah diperoleh menunjukkan bahwa massage abdomen pada pasien yang
pemberian massage abdomen berpengaruh terpasang ventilasi mekanik yang
untuk mengatasi konstipasi pada pasien mengalami konstipasi untuk mengurangi

56
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58

pemakaian terapi farmakologi untuk Contipation in an Intensive Care Unit’,


mengatasi konstipasi. Rev Bras Ter Intensiva, 2, pp. 87–92.
2. Manajemen Rumah Sakit X Denpasar doi: 10.5935/0103-507X.20130018.
Diharapkan kepada pihak manajemen Kahraman, B. B. and L, O. (2015) ‘The
rumah sakit dan bagian diklat untuk Impact of abdominal massage
mempertimbangkan pembuatan SOP adminestered to intubated and enterall
massage abdomen sehingga dapat fed patients on the development of
meningkatkan pelayanan di ruang ICU ventilation mekanik associated
dengan memebrikan massage abdomen pneumonia: a randomized controlled
pada pasien yang terpasang ventilasi study.’, International Journal of Nursing
mekanik. Hasil penelitian ini Studies. doi:
memberikan keuntungan kepada pasien 10.1016/j.ijnurstu.2014.11.001.
karena dapat mengurangi pemakaian Kartika Sari, A. D. and Wirjatmadi, B.
terapi farmakologi dalam mengatasi dan (2017) ‘Hubungan Aktivitas Fisik
mencegah konstipasi, sehingga proses Dengan Kejadian Konstipasi Pada
weaning dapat berjalan dengan lancar, Lansia Di Kota Madiun’, Media Gizi
dan dapat segera untuk dilakukan Indonesia, 11(1), p. 40. doi:
extubasi. Dalam pemberian massage 10.20473/mgi.v11i1.40-47.
abdomen tetap mengacu pada standar Kyle, G. (2016) ‘Constipation : review of
operasional prosedur (SOP) yang management and treatmen’, Jurnal of
berlaku di Rumah Sakit X Denpasar. Community Nursing, 6.
3. Peneliti selanjutnya Latipun (2014) ‘Psikologi Eksperimen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Edisi Kedua’, Malang: UMM Press.
dijadikan referensi dan acuan untuk Marshal, A., Aitten, L. and Chaboyer, W.
penelitian selanjutnya. Apabila (2015) Critical Care Nursing 4e. third
melakukan penelitian selanjutnya edit. Australia: elsevier Australia.
diharapkan dapat menambahkan McClurg, D. et al. (2016) ‘Abdominal
intervensi yang akan diberikan pada massage for the relief of constipation in
responden seperti melakukan mobilisasi people with Parkinson’s: A qualitative
bertahap pada pasien yang terpasang study’, Parkinson’s Disease, 2016. doi:
ventilasi mekanik. 10.1155/2016/4842090.
Mostafa, S. M. et al. (2016) ‘Constipation
and its implications in the critically ill
REFERENSI patients’, British Journal of Anaesthesia.
doi: 10.1093/bja/aeg275.
Cahyono, K. (2017) ‘Pengaruh Pemberian Okuyan, B., Bilgili, C. and Naile (2019)
Massage Abdomen Terhadap Penurunan ‘Effect of abdominal massage on
Konstipasi Pada Pasien Stroke Iskemik constipation and quality of life in older
Di Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo adults: A randomized controlled trial’,
Makassar’, Patria Artha Journal of Complementary Therapies in Medicine,
Nursing Science, 1(2). doi: 47. doi: 10.1016/j.ctim.2019.102219.
10.33857/jns.v1i2.87. Prameswari, D. N. (2017) ‘Pengaruh
Ginting, D., Waluyo, A. and Sukmarini, L. Abdominal Massage Terhadap
(2015) ‘Mengatasi Konstipasi Pasien Konstipasi Pada Pasien Stroke Di
Stroke dengan Masase Abdomen dan Rumah Sakit Psat Angkatan Darat Gatot
Minum Air Putih Hangat’, Jurnal Subroto’, Jurnal Keperawatan
Keperawatan Indonesia, 18(1), pp. 23– Indonesia.
30. doi: 10.7454/jki.v18i1.394. Rantesigi, N. and Agusrianto, A. (2019)
Guerra, T. L. de S., Mendonca, S. S. and ‘Penerapan Massage Abdomen dan
Marshall, G. (2016) ‘Incidence of Minum Air Putih Hangat untuk

57
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(2):51-58

Mencegah Konstipasi pada Asuhan


Keperawatan dengan Kasus Stroke di
RSUD Poso’, Poltekita: Jurnal Ilmu
Kesehatan, 13(2). doi:
10.33860/jik.v13i2.273.
Rehatta, N. M. et al. (2019) Anestesiologi
Dan Terapi Intensif : Buku Teks KATI-
PERDATIN. Jarkarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama Anggota IKAPI,Jakarta.
Available at: www.gpu.id.
Rosyaria B, A. and Khairoh, K. (2019)
Effleurage Massage Aromatherapy
Lavender SebagaiTerapi Kualitas Tidur
MalamIbu Hamil. Surabaya: CV.Jakad
Publishing Surabaya 2019, Aggota
IKAPI. Available at:
jakadmedia@gmail.com.
Santika, I. G. P. N. A. (2015) ‘Hubungan
Indeks massa Tubuh (IMT) dan Umur
Terhadapa Daya Tahan Umum
(Kardiovaskuler) Mahasiswa Putra
Semester II Kelas A Fakultas Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan IKIP PGRI
BALI Tahun 2014’, Jurnal Pendidikan
Kesehatan Rekreasi, 1.
Santoso, H. and Ismail, A. (2013)
Memahami Krisi Lanjut Usia: Uraian
Medis dan Pedagogis Pstoral. Jakarta.
Sharma, S. K. and Kaur, K. (2017) ‘Factors
affecting bowel movement in critically
ill patient’, Nursing and Midwifery
research jurnal.
Turan, A. and Nuran (2016) ‘The Effect Of
Abdominal massage On Constipation
And Quality Of Life’, gastroenterology
Nurse And Associate, Istanbul.
Wiratna, S. (2014) ‘Metodologi penelitian
Lengkap, Praktis dan Mudah Dipahami’,
Pt.Pustaka Baru.
Yasmara, D., Irawaty, D. and Kariasa, I. M.
(2013) ‘Konsumsi air putih pagi hari
terhadap konstipasi pada pasien
imobilisasi’, Jurnal Ners, 8, pp. 72–80.

58

Anda mungkin juga menyukai