Anda di halaman 1dari 15

APLIKASI TERAPI PIJAT PERUT UNTUK MENGURANGI RESIDU VOLUME

LAMBUNG PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INTENSIF RSUD KABUPATEN


SUKOHARJO

DISUSUN OLEH:

WAHYU RAHMAWATI

J230195012

PROGRAM PROFESI NERS XI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ruang perawatan intensif merupakan bagian dari rumah sakit, dengan staf
khusus dan peralatan khusus, ditujukan untuk observasi dan terapi pasien penyakit
kritis yang dapat mengancam jiwa apabila tidak mendapatkan intervensi medis.
Pasien kritis biasanya mengalami gangguan pada multi sistem yang melibatkan
gangguan pada organ pernapasan, kardiovaskuler, gastrointestinal dan neurologi
(Robertson & Al-Haddad, 2013).
Pasien yang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) mengalami perubahan
dalam pola nutrisi dimana sebagian pasien sakit berat yang dirawat di unit perawatan
intensif rumah sakit memperlihatkan tanda-tanda histologik kerusakan mukosa
lambung. Perdarahan dari erosi lambung superfasial atau tukak yang cukup besar
sehingga memerlukan transfusi terjadi pada 1% sampai 4% penderita (Kumar, 2010).
Dukungan nutrisi di ruang ICU merupakan bagian integral dari perawatan
pasien. Selain itu, hal ini merupakan faktor penting dalam pemeliharaan kesehatan
dan pemulihan penyakit, terutama pada pasien sakit kritis yang terpasang ventilator
mekanik (Arbeloa dkk, 2013). Untuk menangani masalah nutrisi pada pasien kritis di
ruang ICU, dokter menganjurkan pemasangan nasogastrik untuk memenuhi nutrisi
pasien.
Gastro Residu Volume (GRV) didefinisikan sebagai volume formula enteral
yang tersisa di perut pasien setelah penghentian formula enteral di berbagai interval
waktu yang dijadwalkan dan merupakan indikator alternatif yang paling umum untuk
digunakan toleransi gastrointestinal di unit perawatan intensif (Delegge, 2011).
Pemantauan GRV adalah untuk menilai keamanan makanan enteral. Ada
banyak keuntungan dalam pemantauan GRV diantaranya adalah menurunkan angka
kesakitan dan kematian pada pasien kritis, mencegah intoleransi lambung, dan yang
paling penting adalah untuk meningkatkan makan. Jumlah besar GRV dapat
mengakibatkan aspirasi isi lambung, distensi abdomen dan pneumonia yang
disebabkan oleh penggunaan ventilator mekanik (Metheny dkk, 2008).
Untuk meningkatkan toleransi makan dan mengurangi residu lambung, pasien
bisa mendapatkan pengobatan baik farmakologi maupun non farmakologi. Pengobatan
farmakologi yang diberikan dokter untuk mengobati intoleransi makanan dan
meningkatkan laju pengosongan lambung, diantaranya penggunaan obat prokinetik
dimana obat ini memiliki banyak efek samping seperti kram perut, alergi,
bronkopasme, gangguan jantung, dan gangguan pankreas (Uysal dkk, 2012). Salah
satu pengobatan non-farmakologi pada pasien kritis yang dapat menurunkan volume
residu lambung ialah terapi pijat, tepatnya pijat pada bagian perut. Pijat adalah metode
terapi dengan sejarah panjang dalam pengobatan Beberapa ratus tahun yang lalu,
penggunaan massage perut diakui efektif untuk mengurangi sembelit dan
meningkatkan motilitas pencernaan (Preece, 2002). Cole & Shanley (1998) pijat
adalah intervensi pelengkap dalam bidang keperawatan untuk meningkatkan peran
profesional, khususnya pijat perut mengurangi durasi transisi nutrisi melalui sistem
pencernaan, menginduksi gerakan peristaltik, meningkatkan sirkulasi darah, dan
mengurangi tekanan intra abdominal. Hal ini dianggap sebagai pengobatan paliatif
untuk mencegah komplikasi yang disebabkan oleh penggunaan NGT (Nasogastric
tube) (Pyszora & Krajnik, 2010; Sinclair, 2011).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Uysal (2017) bahwa pijat perut dapat
merangsang aktivitas parasimpatis yang menghasilkan respon sistem gastroinstestinal
dan jaringan somatik yang memiliki koneksi dengan saluran saraf vagus. Selain itu,
pijat perut juga mempercepat gerak peristaltik dengan mengubah tekanan intra
abdominal dan menciptakan bentuk mekanis dan efek refleksif pada usus, sehingga
mengurangi distensi perut dan meningkatkan gerakan usus.
Analisa situasi di Ruang ICU RSUD Kabupaten Sukoharjo selama 6 hari pada
tanggal 18 – 23 November 2019, terdapat 8 bed dengan jumlah pasien paling banyak
dengan diagnosa STEMI, NSTEMI, Gagal nafas, dll. Beberapa pasien terpasang NGT
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi atau mengukur residu lambung. Misalnya pada
tanggal 18 – 23 November terdapat 4 pasien dari 9 pasien (45%) yang terpasang
NGT. Setiap sebelum pemberian nutrisi enteral, dilakukan aspirasi ntuk pengecekan
jumlah residu lambung. Didapatkan 2 dari 4 pasien yang terpasang NGT jumlah
residu lambung >100 cc.
Untuk menurunkan jumlah residu lambung, pasien bisa mendapatkan
pengobatan baik farmakologi maupun non farmakologi. Pada analisis di ICU RSUD
Kabupaten Sukoharjo terapi farmakologi yang diberikan umumnya adalah obat
metoclopramide yang masuk dalam golongan obat prokinetik. Sedangkan untuk terapi
non farmakologi masih jarang diberikan, sehingga penerapan pijat perut terhadap
penurunan jumlah residu lambung pada pasien dapat diimplementasikan di ruang
rawat intensif dengan pasien yang terpasang NGT dengan jumlah residu lambung
>100 cc.

B. Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk menerapkan hasil penelitian tentang
pengaruh terapi pijat untuk menurunkan volume residu lambung pasien di Ruang
Intensive Care RSUD Kabupaten Sukoharjo.

C. Manfaat
1. Manfaat Pengetahuan
a. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan menerapkan tindakan keperawatan
mandiri atau terapi non farmakologi pada pasien yang dirawat di
ruang intensive care unit.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Bermanfaat sebagai bahan masukkan pengembangan ilmu keperawatan
dan sebagai bahan referensi dalam meningkatkan ilmu keperawatan
yang berbasis pada intervensi mandiri.

2. Manfaat Keperawatan
a. Bagi Pasien
Membantu mengurangi efek samping dari pengobatan farmakologi.
b. Bagi Perawat dan Tenaga Kesehatan
Dapat menjadi rujukan ilmu dalam menerapkan intervensi mandiri
keperawatan disamping intervensi medis.
BAB II
METODELOGI
A. Penelusuran Evidance Based
Sumber yang digunakan sebagai evidence based yang digunakan dalam penerapan
pijat perut terhadap volume residu lambung yaitu:
a. Jurnal internasional 5 tahun terakhir ( 2014 – 2019 )
b. Hasil penelitian jurnal yang signifikan dan dapat diterapkan

1. Pertanyaan Klinis
Tabel Analisis PIO
Unsur PIO Analisis
P (Problem) Pasien yang dirawat di ruang Intensive Care
Unit (ICU) mengalami perubahan dalam
pola nutrisi dimana sebagian pasien sakit
berat yang dirawat di unit perawatan intensif
rumah sakit memperlihatkan tanda-tanda
histologik kerusakan mukosa lambung.
I (Intervention) Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan
terhadap penurunan volume residu lambung
yaitu dengan menggunakan terapi
nonfarmakologi salah satunya adalah pijat
perut.
O (Outcome) Setelah dilakukan pijat perut diharapkan
volume residu lambung berkurang.

Berdasarkan tabel diatas maka pertanyaan klinis yang disusun adalah “Apakah
pemberian pijat perut dapat digunakan untuk menurunkan volume residu lambung
pada pasien yang dirawat di ruang rawat intensif ?

2. Sumber Penelusuran dan Kata Kunci


a. Sumber Penelusuran
Sumber jurnal yang diperoleh penulis dalam penyusunan laporan ini diperoleh
dari internet dengan mengakses alamat sebagai berikut :
1) https://doi.org/10.1186/s40560-018-0317-5
2) www.iosrjournals.org
3) http://ebn.bmj.com/content/19/3/76
4) http://dx.doi.org/10.1016/j.eujim.2017.01.014
5) http://dx.doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2014.11.001
6) https://doi.org/10.1515/jcim-2017-0124
7) https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2017.12.018
8) www.iiste.org
9) http://www.ijponline.net/content/40/1/89
10) www.canonjm.com

b. Kata Kunci
Jurnal yang digunakan sebagai landasan penulisan laporan ini diperoleh
dengan menggunakan kata kunci: abdominal massage, gastric residual
volume, intensive care unit, enteral feeding.
B. Matrix Jurnal
Tabel Matrix Jurnal
1. Jurnal Inti
No Peneliti, Tahun Variabel
Judul Metodologi Hasil
Publikasi yang Diteliti
1 Farzad Studying the Variable Rancangan penelitian yang digunakan dalam Hasil penelitian
Momenfar, Effect of dependent: penelitian ini adalah Quasi Experiment menunjukkan bahwa rata-
Alireza Abdi, Abdominal Gastric dengan pendekatan Pretest and Posttest rata dari total GRV sebelum
Nader Salari, Massage on Residual Control Group Design. Metode quasi intervensi antara kedua
Ali Soroush & the Gastric Volume experiment merupakan metode penelitian kelompok secara statistik
Behzad Residual eksperimen dengan menggunakan kelompok tidak signifikan, namun
Hemmatpour. Volume in Variable kontrol. Pada rancangan ini responden dibandingkan mean dari
(2018). Journal Patients independent: penelitian dibagi secara acak menjadi dua total GRV setelah
of Intensive Hospitalized Abdominal kelompok. Satu kelompok adalah kelompok intervensi pada kelompok
Care Volume 6 in Intensive Massage perlakuan, sedangkan kelompok lain adalah yang diberikan perlakuan
No. 47 Care Units kelompok kontrol sebagai penguat. Besar (97,30 cc) kurang dari
sampel yang dipakai dalam penelitian ini kelompok kontrol (143,46
adalah 60 responden, dengan uraian 30 cc) (p value < 0,05, t =
responden untuk kelompok intervensi dan 30 3,62. Jadi ada perbedaan
responden untuk kelompok kontrol. yang signifikan pada GRV
Kelompok intervensi mendapat pijat perut 2 setelah diberikan perlakuan.
kali dalam sehari selama 20 menit. Sebelum
dilakukan intervensi diukur volume residu
lambung dan setelah 1 jam pijat kedua
volume residu lambung diukur kembali.
Interval antara 2 pijat adalah 2 jam.
2. Jurnal Pendukung
No Variabel
Peneliti, Tahun
Judul yang Metodologi Hasil
Publikasi
Diteliti
1 Thomas SS, A study to Variable Desain pre eksperimental satu kelompok pre Hasil penelitian
Krishna B & assess the dependent: test dan post test dengan 50 responden menunjukkan bahwa pasca
Das N. (2019). effectiveness of Gastric terpasang NGT di ICU. Subyek dipilih intervensi skor median (60
IOSR Journal of abdominal residual menggunakan non-probabilitas purposive ml) kurang dari pra
Nursing and massage on volume sampel berdasarkan kriteria inklusi. intervensi skor median
Health Science gastric Intervensi: hari ke-1 volume residu lambung (132,5 ml). Ada penurunan
(IOSR-JNHS) residual Variable dan lingkar perut diukur setelah pemberian signifikan secara statistik
Vol. 8 Issue 4 volume among independent makan pertama dan kelima, hari kedua pada jumlah volume residu
patients with : Abdominal volume residu lambung dan lingkar perut lambung (p-value <0,001)
intermittent massage diukur setelah pijat perut setelah pemberian
nasogastric makan pertama dan kelima data yang
tube feeding in diperoleh disiapkan dan disusun dalam lembar
a selected induk untuk analisis dan dihitung
hospital, menggunakan statistik deskriptif dan
Bangalore inferensial

2 Malissa Warren. Abdominal Variable Studi terkontrol secara acak menganalisis data Hasil penelitian
(2017). Evid massage may dependent: dari 32 orang. 16 orang kelompok intervensi, menunjukkan perubahan
Based Nurs Vol. decrease gastric 16 orang kelompok kontrol. Intervensi: pijat GRV dan lingkar perut
19 No. 3 gastric residual perut dilakukan 2x sehari selama 15 menit. menurun signifikan pada
residual volumes Residual lambung dan lingkar perut diukur kelompok intervensi
volumes and and sesaat sebelum pijat perut. Makanan enteral dibandingkan dengan
abdominal abdominal dihentikan 30 menit sebelum pijat perut. kelompok kontrol (p-value
circumference circumferen Membandingkan perubahan GRV, lingkar <0,05)
in critically ill ce perut dan rasio pasien dengan VAP setelah
patients intervensi.
Variable
independent
: abdominal
massage
3 Nurcan Uysal. The effect of Variable Design penelitian uji coba terkontrol secara Hasil penelitian ini
(2017). abdominal dependent: acak ini dilakukan dengan 100 pasien, 50 menunujukkan bahwa pijat
European massage gastric pasien kelompok kontrol, 50 pasien kelompok perut efektif dalam
Journal of administered complicatio intervensi. Intervensi: pijat perut dilakukan mencegah kelebihan GRV,
Integrative by caregivers ns patients selama 15 menit (2x sehari). Pijat muntah dan distensi
Medicine on gastric intermitting menggunakan baby lotion. Posisi pasien abdominal
complications enteral terlentang dengan head up 30º - 45º.
oncurring in feeding Pemantauan GRV sebelum makan pertama
patients dan 15 menit setelah intervensi
intermitten Variable
enteral feeding independent
: abdominal
massage

4 Burcu Bayrak The impact of Variable Desain penelitian acak dengan jumlah sampel Hasil penelitian
Kahraman & abdominal dependent: 32 pasien, 16 pasien kelompok intervensi, 16 menunjukkan bahwa
Leyla Ozdemir. massage enterally pasien kelompok kontrol. Intervensi: sebelum mayoritas volume residu
(2014). administered to fed diberikan intervensi posisi terlentang dengan lambung pasien menurun di
International intubated & lutut flexi. Pijat perut dilkukan selama 15 kelompok intervensi dan
Journal of enterally fed Variable menit, posisi kepala 30º selama diberikan residual lambung pasien
Nursing Studies patients on the independent intervensi. Pemantauan volume residu meningkat (p-value < 0,05).
development of : abdominal lambung, lingkar perut dan pengembangan Penelitian ini membuktikan
ventilator massage VAP sebelum dan setelah intervensi bahwa volume residu
associated lambung, distensi abdomen
pneumonia dan VAP menurun dengan
pemberian pijat perut
5 Mahlagha Effect of Variable Penelitian ini menggunakan metode acak Hasil penelitian
Dehghan, abdominal dependent: terkontrol desain uji klinis ukuran sampel 60 menunjukkan bahwa
Amanollah massage on Pevention pasien (30 intervensi & 30 kontrol). kejadian aspirasi pada
Fatehi Poor, prevention of of Intervensi: pijat perut dilakukan setengah jam kelompok pijat perut adalah
Roghayeh aspiration in aspiration sebelum nutrisi enteral. Pijat dilakukan 14,3% lebih rendah
Mehdipour, & intubated dan selama 15 menit, dilakukan 2x sehari selama dibandingkan kelompok
Mehdi enterally fed Variable 3 hari. Jam pijat disesuaikan dalam interval kontrol.
ahmadinejad. patients independent konstan.
(2019). Journal : abdominal
of massage
Complementary
& integrative
Medicine
6 Maglagha Does Variable Uji klinis secara acak. Ukuran sampel 52 Hasil penelitian
Dehghan, abdominal dependent: pasien (26 intervensi dan 26 kontrol).Dalam menunjukkan bahwa pijat
Amanollah massage gastrointesti
penelitian ini volume residu, konstipasi, perut dapat meningkatkan
Fatehi Poor, improve nal kembung dievaluasi. Volume residu lambung fungsi pencernaan pasien
Roghayeh gastrointestina functions dikendalikan segera sebelum makanan enteral yang diberi makan enteral
Mehdi Poor, & l functions of masuk. Posisi pasien semifowler. Pijat dengan tabung endotrakeal.
Mehdi intensive care Variable dilakukan selama 15 menit dua kali sehari Lingkar perut, volume
Ahmadinejad. patients with independent dalam waktu 3 hari. Jam pijat disesuaikan residu lambung dan
(2017). an : abdominal interval konstan dan tidak mengganggu waktu konstipasi menurun.
Complementary endotracheal massage tidur pasien. Setelah diberi intervensi
Therapies in tube? sementara itu meningkat
Clinical Practice pada kelompok kontrol
7 Amal Ismael & Effect of Variable Desain sebuah uji coba terkontrol secara acak. Hasil penelitian
Manal abdominal dependent: Jumlah responden 60 pasien dibagi menjadi 2 menunjukkan GRV pasien
Mohammed. massage on Gastrointest kelompok, 30 kelompok intervensi, 30 kelompok intervensi
(2019). Journal gastrointestina inal kelompok kontrol. Intervensi: kedua menurun secara signifikan
of Health, l complications complicatio kelompok diterima protokol ICU rutin daripada kelompok kontrol.
Medicin and and intra ns and intra makanan enteral, kelompok intervensi
Nursing Vol. 64 abdominal abdominal diberikan pijat perut 2x sehari selama 15
pressure of pressure menit sebelum waktu makan.
critical enteral
feed patients Variable
independent
: abdominal
massage
8 Kadir Serafettin Effect of Variable Penelitian ini dilakukan pada kontrol Hasil penelitian ini
Tekgunduz, abdomen dependent:kelompok pre test dan post test dengan design menunjukkan bahwa
Ayse Gurol, massage for Preventionkuasi eksperimental di ruang NICU. Ukuran perbedaan antara hari
Serap Ejder prevention of of feedingsampel 27 responden, 13 kelompok kontrol pertama dan hari terakhir
Apay , & feeding intolerance
dan 1 kelompok pijat. Intervensi: pijat secara statistik signifikan
Ibrahim Caner. intolerance in dilakukan selama 15 menit, 2 kali sehari. Pijat pada kelompok pijat.
(2014). Italian preterm infants Variable menggunakan lotion pelembab. Sebelum Ditemukan bahwa frekuensi
Journal of independent
menerapkan pijat, lingkar perut bayi diukur muntah, lingkar perut dan
Pediatric : abdomen dan diraba adakah distensi atau tidak. Selama GRV yang berlebih di hari
massage aplikasi pijat responden diposisikan terlentang pertama menurun di hari
dengan sudut kepala 30º - 45º. Sedangkan terakhir pada kelompok
intervensi pada bayi prematur yang pijat. (p-value < 0,05).
menggunakan tabung orogastric residu
lambung diperiksa setiap 3 jam .
9 Mahboobeh Effect of Variable Dalam penelitian uji klinis bayi prematur Hasil penelitian ini
Ghasemi, Bita abdominal dependent: secara acak dialokasikan untuk 2 kelompok menunjukkan bahwa pijat
Najafian, massage on Gastric intervensi dan kontrol. Kedua kelompok perut efisien menurunkan
Mohammad gastric residual menjalani perawatan rutin. Bayi kelompok volume residu lambung (p-
Hossein & residual volume and intervensi menerima pijat perut 15 menit dua value 0,02) dan membantu
Mehrandokht volume and weight gain kali sehari selama 5 hari menggunakan meningkatkan berat badan
Nekavand. weight gain of of pelembab lotion. pada bayi prematur (P-
(2019). Canon premature premature value 0,001).
Journal of infants infants
Medicine admitted in
NICU Variable
independent
: abdominal
massage
C. Pelaksanaan
1. Tempat Pelaksanaan
Penerapan jurnal mengenai pijat perut terhadap penurunan volume residu lambung
akan dilakukan di ruangan Intensive Care RSUD Kabupaten Sukoharjo.

2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan penerapan ini akan dimulai dari pengumpulan evidence based dan
penerapan terapi dimulai dari minggu pertama sampai minggu keempat.

Waktu Penerapan Hasil Penelitian


No Kegiatan Waktu Subject
1. Identifikasi Minggu pertama dan Mahasiswa
Fenomena kedua
2. Pencarian Sumber Minggu pertama dan Mahasiswa
kedua
3. Presentasi Hasil Minggu ketiga Mahasiswa,
Analisa Situasi dan Pembimbing
Matrix Jurnal Akademik, dan
Preceptor
4. Persetujuan Minggu ketiga Pembimbing
Pelaksanaan Akademik dan
Preceptor
5. Penerapan Hasil Minggu ketiga Mahasiswa
sampai minggu
kelima

3. Alur pelaksanaan
Dilakukan pengukuran volume residu lambung pada pagi hari atau sore hari
sekitar pukul 07.00 atau 15.30 sebelum makanan diantar, pengukuran residu awal
dengan dibilas kemudian jumlah residu diukur dan dicatat lalu residu dimasukkan
kembali. Tahap berikutnya pijat perut dilakukan selama 20 menit, setelah pijat
makanan enteral melalui NGT dimasukkan sampai jumlahnya meningkat 300 ml
jika ditambahkan dengan jumlah residu yang diukur sebelumnya. Setelah 2 jam,
tahap berikutnya dilakukan pijat perut yang kedua dan akhirnya 1 jam setelah pijat
kedua dilakukan pengukuran volume residu lambung kembali.

4. Sampel
Jumlah sampel yang dilakukan tindakan ialah 7 responden, dengan kriteria sampel
a. Kriteria Inklusi
1) Terpasang NGT
2) GCS < 7
3) Tidak ada radioterapi perut selama 6 minggu terakhir
b. Kriteria Ekslusi
1) Responden yang mendapat obat prokinetik seperti: domperidone,
cisapride, dll)
2) Responden pasca bedah perut
3) Responden pulang/ meninggal

5. Prosedur Pelaksanaan
Persiapan Alat
1) Gel/ Baby oil
Prosedur
1) Memberikan informasi tujuan diberikan terapi
2) Meminta izin pelaksanaan terapi dengan memberikan Informed Consent
3) Menjaga privasi
4) Cuci tangan
5) Memposisikan pasien terlentang dengan head up 30º - 45º dan kaki
ditempatkan diatas bantal
6) Menyiapkan alat
7) Tahap pertama pijatan dimulai dengan gerakan seperti menyikat kulit di
daerah perut menggunakan telapak tangan, dilakukan selama 4 menit.

8) Tahap kedua deformitas elastis dari fasia torakolumbalis dalam bentuk


perpindahan yaitu dengan cara tangan yang dominan ditempatkan pada
kulit perut dan tangan lainnya diletakkan diatas tangan yang dominan
kemudian tekan bagian bawah kulit seperti diperas, dilakukan selama 4
menit.

9) Tahap ketiga kulit perut diambil dan diremas oleh jari seperti menguleni
adonan, dilakukan selama 4 menit.
10) Tahap keempat gerakan goyang atau kejut di sepanjang ketiak dari atas ke
bawah, dilakukan selama 4 menit

11) Tahap kelima jari-jari ditempatkan antara ruang interkostal dan menarik
kulit dengan tekanan yang sesuai atau tepat selama 4 menit.

12) Evaluasi hasil kegiatan


13) Kontrak Pertemuan Selanjutnya
14) Mengakhiri kegiatan
15) Membereskan alat
16) Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai