Anda di halaman 1dari 22

EVIDENCE BASED NURSING (EBN)

EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI TOTAL PARENTERAL


NUTRITION SEBAGAI PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PASIEN
POST OPERASI
DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN
BANDUNG

Disusun :
Cici Lukita
Desi Amalia
Dita Merdekawati
Dina Bella Pista
Endah Rahayu Mulyani
Faisal Muhamad Ramadan

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN

STIKEP PPNI JAWA BARAT

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dukungan nutrisi merupakan suatu bagian yang tidak bisa dipisahkan
dari manajemen holistik terutama untuk pasien sakit kritis oleh karena tindakan
pembedahan atau non bedah. Pada kebanyakan kasus, keadaan pasien
memburuk atau bisa meninggal yang bukan disebabkan oleh penyakit utama
namun sebagai komplikasi sekunder dari malnutrisi. Hal ini penting bagi para
klinis utnuk memahami perubahan metabolisme tubuh yang terjadi pada proses
tersebut. Hal penting lain yang tidak bisa dilupakan adalah bagaimana
mendukung pasien dengan nutrisi yang baik. Nutrisi enteral merupakan pilihan
pertama untuk pasien, namun jika ada kontraindikasi, harus selalu
dipertimbangkan untuk menggunakan nutrisi parenteral. Menurut Kresnoedi
(2017) menjelaskan bahwa dukungan nutrisi merupakan komponen penting
dalam perawatan pasien kritis karena dapat meningkatkan morbiditas,
mortalitas, dan lama tinggal.
Hill (2010) menyatakan bahwa semakin dini dukungan gizi diberikan,
semakin besar manfaat sistemik bagi pasien-pasien bedah. Pada pasien bedah
digestif terjadi peningkatan stress metabolism yang ditunjukkan dengan
peningkatan kebutuhan energy dan protein. Apabila tidak segera mendapatkan
nutrisi yang adekuat, maka akan terjadi pemecahan jaringan protein untuk
memenuhi kebutuhan energy dari glukosa. Nutrisi seperti halnya oksigen dan
cairan senantiasa dibutuhkan oleh tubuh. Penderita yang tidak dapat makan atau
tidak boleh makan harus tetap mendapat masukan nutrisi melalui cara enteral
(NGT) atau cara parenteral (intravena). Nutrisi parenteral tidak menggantikan
fungsi alamiah usus, karena itu hanya merpakan jalan sementara sampai usus
berfungsi dengan normal kembali.
Pemberian teknik parenteral memang tidak mudah dilihat dari segi
biokimia dan fisiologi. Pemberian nutrisi dengan teknik parenteral pun
terhitung mahal, tetapi jika digunakan dengan benar pada penderita yang tepat,
pada akhirnya akan dapat dihemat lebih banyak biaya yang semestinya keluar
untuk antibiotik dan untuk waktu tinggal di rumah sakit (LOS). Contoh
kesalahan yang masih banyak ditemukan di beberapa rumah sakit yaitu
pemberian protein tanpa kalori karbohidrat yang cukup dan pemberian cairan
melalui vena perifer dimana osmolaritas cairan tersebut lebih dari 900 m Osmol
yang seharusnya melalui vena sentral. Pasien dewasa dapat pulih kembali
dengan cepat dilihat dari status gizi yang baik, dapat menjalani pembedahan,
puasa 5-7 hari setelah operasi dan kemudian dapat menjalani pemulihan di
rumahnya.
Namun, tidak semua kondisi pasien yang akan menjalani operasi
ataupun telah menjalani operasi dalam keadaan baik, status gizi yang baik,
beberapa kasus pasien yang pada awalnya memang sudah menunjukkan
keadaan yang kurang baik, status gizi yang kurang, kadar albumin <3.5 gr/dL.
Pasien biasanya puasa dalam 5 – 7 hari dan hanya mendapatkan infus elektrolit
untuk mencegah hipoalbuminemia, hambatan penyembuhan luka, penurunan
daya tahan tubuh sehingga infeksi mudah menyebar.
Pasien-pasien bedah yang memerlukan terapi gizi perlu
dipertimbangkan jalur atau zat gizi yang akan diberikan. Jika saluran
gastrointestinal berfungsi dan dapat diakses dengan aman, pemberian dilakukan
melalui rute enteral. Saluran cerna dapat atrofi jika tidak mendapatkan zat gizi
intraluminal yang mencegah translokasi bakteri dan endotoksin mengalami
kerusakan. Sepsi lebih sering dijumpai pada pasien yang diberikan nutrisi
parenteral total, yang berkaitan dengan istirahatnya usus. Pada pasien bedah
tidak selalu bisa diberikan nutrisi enteral, sehingga nutrisi parenteral
dibutuhkan (Hill, 2000).
Dengan adanya bantuan dari nutrisi yang baik, penyulit-penyulit fatal
seperti yang telah dijelaskan di atas dapat dihindari.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana efektifitas pemberian nutrisi parenteral pada pasien post

operasi di ruang rawat inap ?

C. Keaslian Penelitian

Untuk mendukung penelitian ini, tim peneliti menemukan beberapa kajian

riset terdahulu mengenai efektifitas pemberian nutrisi secara parenteral pada

pasien post operasi untuk dijadikan sebagai pedoman dalam literatur review ini.

Di antaranya yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Joon Seong Park, Hye KYUNG Chung, Ho
Kyoung Hwang, dan Dong Sup Yoon, dengan judul Postoperative
Nutritional Effects of Early Enteral Feeding Compared with Total Parental
Nutrition in Pancreaticoduodectomy Patients : A Prosepective,
Randomized Study
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nomaqhawe Moyo, Farai D.
Madzimbamuto dan Samson Shumbairerwa dengan judul Adding a
transversus abdominis plane block to parenteral opioid for postoperative
analgesia following trans-abdominal hysterectomy in a low resource
setting: a prospective, randomised, double blind, controlled study.
3. Penelitian yang dilakukan oleh J. Peng, J. Cai, Z.-X. Niu, L.-Q. Chen
dengan judul Early enteral nutrition compared with parenteral nutrition for
esophageal cancer patients after esophagectomy
4. Penelitian yang dilakukan oleh Junichi Seike, Akira Tangoku, Yasuhiro
Hiroshi, Yukikiyo, dan Masayuki dengan judul The Effect of Nutritional
Support on the Immune Function in Acute Postoperative Periode after
esophageal Cancer Surgery: Total Parenteral Nutrition versus Enteral
Nutrition.
B. Tujuan

1. Tahap 1: Mengetahui informasi mengenai kebutuhan asuhan keperawatan

pada pasien post operasi yang di rawat di rawat inap berdasarkan wawancara

dengan anggota keluarga, perawat, tenaga kesehatan lain, rekam medis dan

observasi.

2. Tahap 2: Mengetahui rumusan PICOT perbandingan intervensi terapi non

farmakologi pada post operasi dengan pemberian nutrisi parenteral yang

digunakan untuk membantu mengidentifikasi masalah serta intervensi yang

akan dilakukan sehingga proses pencarian bukti/hasil penelitian lebih

spesifik berdasarkan tujuan yang akan dicapai.

3. Tahap 3: Mengetahui evidence atau artikel yang tepat yang akan dijadikan

bukti ilmiah pelaksanaan EBP terkait pasien post operasi dengan pemberian

nutrisi secara parenteral.

4. Tahap 4: Mengetahui quality assesment/apraisal atau nilai dari hasil

penelitian/bukti yang didapat untuk menentukan hasil penelitian tersebut

merupakan hasil penelitian terbaik yang tidak akan menimbulkan bahaya

jika diterapkan.
5. Tahap 5: Mengintegrasikan hasil penelitian terbaik (jurnal) mengenai pasien

post operasi yang di rawat di ruang rawat inap dengan pemberian nutrisi

parenteral menurut pandangan ahli.


BAB II

TAHAPAN EBP

A. Tahap I
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada
perawat yang berdinas di Ruang Kemuning lt.4 RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung, didapatkan bahwa pasien post operasi diberikan nutrisi parenteral,
namun tidak semua pasien diberikan. Beberapa diberikan nutrisi secara enteral,
jika pasien memungkinkan untuk minum atau makan secara oral. Sedangkan
untuk pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi secara adekuat,
diberikan nutrisi secara parenteral, sebagai contoh kasus adalah pemberian total
parenteral nutrition pada pasien anak yang bertujuan untuk memulihkan
kembali kebutuhan nutrisi pasca operasi dan untuk mempercepat LOS (Length
of Stay) pasien.
Berikut komposisi yang ada di Total Parenteral Nutrition, An. B (6
tahun) yang diberikan TPN :
Jenis cairan : dextrose INF 10 %, Obat yang ditambahkan (dextrose INF
10% (42.75 ml), Natrium klorida INF 3% (58 ml), pottasium klorida inj 7.4%
(29 ml). Total = 599.75 ml. Rute intravena, 50 ml/jam.
B. Tahap II
P : Pasien Post Operasi

I : Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien post operasi dengan total parenteral

nutrisi

C : Membandingkan intervensi yang efektif antara pemberian nutrisi

parenteral dan enteral

O : Dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pasien post operasi

T : POD 21
C. Tahap III

Diagram flow

Jumlah artikel
yang didapat
PubMed :(n=865) Jumlah artikel
yang di include
(berdasarkan
kriteria inklusi)
:RCT

Jumlah artikel
yang sesuai
(n= 145)
Jumlah artikel yang di
include (berdasarkan
kriteria inklusi) :
Full text, open access

Jumlah artikel
yang sesuai
(n=18)
Jumlah artikel yang di include
berdasarkan kriteria inklusi :
Rumah sakit, rawat inap, post
operative, Total parenteral
nutrition

Jumlah artikel yang


masuk dalam pengkajian

(n=3)
D. Tahap IV
1. CASP Checklist
a. Postoperative nutritional effects of early feeding compared with total parenteral nutrition in

pancreaticoduoceomy patiensts : A Prosepective, randomized study

Respon
No Pertanyaan Fokus Tidak Komentar
Iya Tidak
dilaporkan
Section A: Apakah hasil studi nya valid?

1 Apakah studi tersebut  Studi populasi √ Studi ini menjelaskan secara fokus tentang metode nutrisi pasca
menjelaskan  Intervensi yang operasi dan membandigkan hasil klinis dari 2 metode. Kelompok
masalahnya secara fokus diberikan yang pertama adalah kelompok EEN yang menerima makan eneral
 Kelompok pasca operasi dan kelompok kontrol menerima manajemen nutrisi
parenteral total pasca operasi.
control/komparasi
 Hasil/ outcome
2 Apakah pembagian  Bagaimana ini dilakukan √ sampel pada jurnal penelitian ini berjumlah 40 pasien yang di rekrut
pasien ke dalam  Apakah alokasi pasien secara acak kelompok perlakuan EEN dan TPN. Dua pasien
kelompok intervensi dan dilakukan secara menarik diri dari penelitian karena tabung nasojejunal mereka tidak
control dilakukan secara tersembunyi sengaja copot. 38 pasien EEN:18 Pasien dan TPN:20 pasien.
acak Alokasi pasien tidak dilakukan secara tersembunyi karena
 dari peneliti dan pasien
penelitian di lakukan di RSUD
3 Apakah semua pasien  Apakah dihentikan lebih √ Dalam jurnal penelitian ini dijelaskan tidak ada pemberhentian
yang terlibat dalam awal intervensi lebih awal, sehingga semua kelompok dianalisis dan
penelitian  Apakah pasien dianalisis dicatat dengan benar dikesimpulan.
dicatat dengan benar di dalam kelompok untuk
kesimpulannya? yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas √ Pasien, petugas kesehatan dan responden “ Blind” terhadap
kesehatan intervensi yang dilakukan.
dan responden pada
penelitian ini
‘Blind’ terhadap
intervensi yang
dilaksanakan?
5 Apakah waktu √ Waktu pelaksaanaan untuk tiap grup tidak sama.
pelaksanaan untuk Untuk group EEN dimulai dalam 24 jam pasca operasi dengan
setiap grup sama? kecepatan 20 mL/jam, kecepatannya semakin progresif meningkat
sebesar 20mL/hari sampai mencapai nutrisi penuh sebanyak 25
kkal/kg. Pemberian makanan enteral dilakukan dengan infus pump
selama 18 jam/hari dengan 6 jam waktu istirahat. Sedangkan pada
kelompok kontrol TPN dimulai pada pasca operasi pertama hari,
semua pasien menerima solusi TPN yang memeiliki 25 kkal/kg
stiap hari.
6 Selain intervensi yang √ Diperlakuakan sama adil karena kedua kelompok merupakan pasien
dilaksanakan, apakah dengan kriteria inklusi pasien pasca operasi yang sama, semua
setiap group peserta mendapatkan nutrisi sesuai dengan kebuthan yait 25 kkal/
dipelakukan sama/adil? kg. Kelompok intervensi atau kelompok kontrol semua di awasi
oleh peneliti.
Seciton B: Apa hasilnya?

7 Seberasa besar efek dari  apa outcome yang Hasil Outcome yang diukur adalah kebutuhan nutrisi pasca operasi
intervensi tersebut diukur? terpenuhi dan dapat mempertahankan berat badan pasca operasi. hasil
 Apakah hasil yang dijelaskan secara spesifik membuat pembaca mengetahui hasil
dijelaskan secara akhir dari penelitian tersebut, bahwa pemulihan berat badan 3 minggu
pasca operasi secara signifikan lebih baik pasien diberikan EEN
spesifik √
daripada TPN.
 Hasil apa yang
ditemukan untuk
 Apa hasil dari setiap
outcome yang diukur
8 Seberapa tepat dan  Berapa confidence Penelitian menjelaskan bahwa pemulihan berat badan pasca operasi

akurat efek intervensi? limitnya tergantung berapa banyak faktor termasuk nafsu makan, mekanisme
yang terlibat tidak jelas, tetapi kemungkinan besar itu mencerminkan
bahwa EEN meangsang nafsu makan, jadi semakin cepat normaliasai
asupan makanan menjadi alasan untuk penapaian pra operasi yang
jauh lebh cepat untuk penambahan berat badn pada EEN.
Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?
9 Bisakah hasilnya  Apakah karakteristik Bisa diterapkan karena mudah dilakukan dan bisa di lakukan oleh
diterapkan pasien sama dengan tenaga kesehatan. Karakteristik pasien sama yaitu pasien pasca
populasi lokal, atau di tempat operasi.
konteks saat ini bekerja/populasi √
dilingkungan sekarang? anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya
10 Apakah hasil penelitian  Apakah infomasi Penting untuk di pertimbangkan karena metode ini efektif tidak
ini penting secara klinis yang anda inginkan memakan tempat dan waktu yang membuat pasien kelelahan.
untuk sudah terdapat dalam
dipertimbangkan? penelitian
 Jika tidak, apakah √
akan berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya Meskipun tidak Resiko yang di dapat sangat sedikit karena biaya yang dikeluarkan
sepadan dengan bahaya tercantum dalam hanya sedikit, dan intervensi yang dilakukan tidak memiliki resiko,

dan biaya yang penelitian, bagaiman serta kegiatan ini tidak berbahaya karena tidak membuat pasien
butuhkan? menurut anda kelelahan dan terluka.
b. Early enteral nutrition compared with parenteral nutrition for esophagealcancer patients after
esophagectomy: a meta-analysis

Respon
No Pertanyaan Fokus Tidak Komentar
Iya Tidak
dilaporkan
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi √ Studi ini menjelaskan secara fokus tentang metode nutrisi
menjelaskan  Intervensi yang pasca operasi dan membandigkan hasil klinis dari 2 metode.
masalahnya secara focus diberikan Kelompok yang pertama adalah kelompok EEN yang
 Kelompok menerima makan eneral pasca operasi dan kelompok kontrol
menerima manajemen nutrisi parenteral total pada pasien
control/komparasi
dengan kanker esophagus pasca esofagectomy.
 Hasil/ outcome
2 Apakah pembagian  Bagaimana ini dilakukan √ sampel pada jurnal penelitian ini direkrut secara acak
pasien ke dalam  Apakah alokasi pasien kelompok perlakuan EEN dan TPN.
kelompok intervensi dan dilakukan secara Alokasi pasien tidak dilakukan secara tersembunyi karena
control dilakukan secara tersembunyi penelitian di lakukan di ruang rawat inap.
acak
 dari peneliti dan pasien
3 Apakah semua pasien  Apakah dihentikan lebih √ Dalam jurnal penelitian ini dijelaskan tidak ada
yang terlibat dalam awal pemberhentian intervensi lebih awal, sehingga semua
penelitian  Apakah pasien dianalisis kelompok dianalisis dan dicatat dengan benar dikesimpulan.
dicatat dengan benar di dalam kelompok untuk
kesimpulannya? yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas √ Pasien, petugas kesehatan dan responden “ Blind” terhadap
kesehatan intervensi yang dilakukan.
dan responden pada
penelitian ini
‘Blind’ terhadap
intervensi yang
dilaksanakan?
5 Apakah waktu √ Waktu pelaksaanaan untuk tiap grup tidak dijelaskan di dalam
pelaksanaan untuk jurnal tersebut
setiap grup sama?
6 Selain intervensi yang √ Diperlakuakan sama adil karena kedua kelompok merupakan
dilaksanakan, apakah pasien dengan kriteria inklusi pasien pasca operasi yang sama,
setiap group
dipelakukan sama/adil?
Seciton B: Apa hasilnya?
7 Seberasa besar efek dari  apa outcome yang Hasil Outcome yang diukur adalah kebutuhan nutrisi pasca
intervensi tersebut diukur? operasi terpenuhi dan dapat mempertahankan status nutrisi
 Apakah hasil pasien pasca operasi. hasil yang dijelaskan secara spesifik
dijelaskan secara membuat pembaca mengetahui hasil akhir dari penelitian
tersebut, bahwa pemulihan dukungan EN pasca operasi awal
spesifik √
dapat mengurangi morbiditas parah komplikasi, seperti
 Hasil apa yang
komplikasi paru dan kebocoran anastomosis, dan menjaga
ditemukan untuk
pasien menjadi lebih baik status gizi daripada dukungan nutrisi
 Apa hasil dari setiap parenteral.
outcome yang diukur
8 Seberapa tepat dan  Berapa confidence Penelitian menjelaskan bahwa pemulihan status nutrisi pasca
akurat efek intervensi? limitnya √ operasi dengan menggunakan enteral early nutrition lebih bagus
dari pada parenteral total.
Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?
9 Bisakah hasilnya  Apakah karakteristik Bisa diterapkan karena mudah dilakukan dan bisa di lakukan
diterapkan pasien sama dengan oleh tenaga kesehatan. Karakteristik pasien sama yaitu pasien
populasi lokal, atau di tempat pasca operasi.
konteks saat ini √
bekerja/populasi
dilingkungan sekarang? anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya

10 Apakah hasil penelitian  Apakah infomasi Penting untuk di pertimbangkan karena metode ini efektif tidak
ini penting secara klinis yang anda inginkan memakan tempat dan waktu yang membuat pasien kelelahan.
untuk sudah terdapat dalam
dipertimbangkan? penelitian
 Jika tidak, apakah √
akan berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya Meskipun tidak Resiko yang di dapat sangat sedikit karena biaya yang
sepadan dengan bahaya tercantum dalam dikeluarkan hanya sedikit, dan intervensi yang dilakukan tidak

dan biaya yang penelitian, bagaiman memiliki resiko, serta kegiatan ini tidak berbahaya karena tidak
butuhkan? menurut anda membuat pasien kelelahan dan terluka.

c. The Effect of Nutritional Support on the Immune Function in the Acute Postoperative Periode After
Esophageal Cancer Surgery : Total Parenteral Nutrition versus Enteral Nutrition

Respon
No Pertanyaan Fokus Komentar
Iya Tidak Tidak dilaporkan
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi √ Studi ini menjelaskan secara fokus tentang metode nutrisi post
menjelaskan  Intervensi yang operasi yang diberikan pada 30 pasien (27 laki-laki dan 3
masalahnya secara fokus diberikan perempuan) pasien kanker esophagus yang telah di operasi.
 Kelompok Metode yang diberikan adalah total parenteral nutrition (N =
15) dibandingkan dengan enteral nutrition (N = 15) yang
control/komparasi
diberikan saat POD 1.
 Hasil/ outcome
Hasil : Tidak ada perbedaan dalam fungsi imun, status gizi,
atau respons inflamasi yang terlihat antara pasien yang
diberikan TPN dengan yang diberikan EN
2 Apakah pembagian  Bagaimana ini dilakukan √ 30 pasien yang telah didiagnosis dengan kanker esofagus dan
pasien ke dalam  Apakah alokasi pasien dijadwalkan menjalani esofagektomi di 3 lokasi rumah sakit.
kelompok intervensi dan dilakukan secara
control dilakukan secara tersembunyi dari peneliti
acak dan pasien
3 Apakah semua pasien  Apakah dihentikan lebih √ Dalam jurnal penelitian ini para peneliti memiliki kebijakan,
yang terlibat dalam awal pasien drop out jika mereka memiliki kondisi yang dianggap
penelitian  Apakah pasien dianalisis kontraindikasi untuk memberikan persiapan gizi atau jika
dicatat dengan benar di dalam kelompok untuk mereka alergi terhadap komponen persiapan.
kesimpulannya? yang mereka acak Pasien dianalisis dalam kelompok, kelompok TPN (N=15) dan
EN (N=15)
4 Apakah pasien, petugas √ Pasien, petugas kesehatan dan responden “Blind” terhadap
kesehatan intervensi yang dilakukan.
dan responden pada
penelitian ini
‘Blind’ terhadap
intervensi yang
dilaksanakan?
5 Apakah waktu √ Waktu pelaksanaan tiap grup sama, yaitu pasien diberikan
pelaksanaan untuk intervensi pada POD 1.
setiap grup sama? Emulsi lemak secara bersamaan diinfuskan. Asupan
ditingkatkan secara bertahap menjadi 1800-2000 mL cairan
pada POD4, asupan energi menjadi 2000 kkal / hari. Di dalam
kelompok yang menerima EN, diet rendah residu yang
diberikan melalui jejunum atas pada POD 1.
Dosis awal adalah 10 ml / jam, yang meningkat secara bertahap
(pada tingkat 20 ml / hari) untuk mencapai dosis pemeliharaan
60 ml / jam. Cairan ekstraseluler (larutan glukose 5%) dan
larutan pendingin (larutan glukosa 10%) diberikan secara
bersamaan dalam kelompok EN sehingga total asupan energi
pada POD 4 adalah sekitar 2000 kkal / hari. Pemberian
makanan oral dimulai pada POD 8 pada kedua kelompok, dan
dosis sediaan uji dikurangi berdasarkan jumlah makanan yang
masuk.
6 Selain intervensi yang √ Diperlakukan sama adil karena kedua kelompok merupakan
dilaksanakan, apakah pasien dengan kriteria inklusi: usia lebih dari 20 tahun,
setiap group konfirmasi histologis kanker thoracicesophageal, tidak ada
dipelakukan sama/adil? radioterapi definitif sebagai pengobatan pra operasi untuk
kanker kerongkongan. Kelompok intervensi atau kelompok
kontrol semua di awasi oleh peneliti.
Seciton B: Apa hasilnya?

7 Seberasa besar efek dari  apa outcome yang Hasil Outcome yang diukur adalah untuk mengetahui status imun pasien
intervensi tersebut diukur? post operasi kanker esophagus. Dengan penilaian spesifik dilihat dari
 Apakah hasil fungsi imun, status gizi, atau respons inflamasi.
dijelaskan secara Hasil : Tidak ada perbedaan dalam fungsi imun, status gizi, atau respons
inflamasi yang terlihat antara pasien yang diberikan intervensi TPN
spesifik √
dengan intervensi EN
 Hasil apa yang
ditemukan
 Apa hasil dari setiap
outcome yang diukur
8 Seberapa tepat dan  Berapa confidence Tidak ada perbedaan signifikan yang diamati antara kelompok TPN dan
akurat efek intervensi? limitnya EN mengenai kadar albumin, CRP, dan keseimbangan Th1 / Th2 pada

setiap saat selama pengamatan. Kadar albumin pasca operasi pada kedua
kelompok lebih rendah daripada tingkat baseline pada semua titik waktu.
Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?

9 Bisakah hasilnya  Apakah karakteristik Bisa diterapkan karena mudah dilakukan dan bisa di lakukan oleh tenaga
diterapkan pasien sama dengan kesehatan. Karakteristik pasien sama yaitu pasien pasca operasi.
populasi lokal, atau di tempat √
konteks saat ini bekerja/populasi
dilingkungan sekarang? anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya
10 Apakah hasil penelitian  Apakah infomasi Penting untuk di pertimbangkan karena metode ini efektif tidak memakan
ini penting secara klinis yang anda inginkan tempat dan waktu yang membuat pasien kelelahan.
untuk sudah terdapat dalam
dipertimbangkan? penelitian
 Jika tidak, apakah √
akan berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya Meskipun tidak Tidak ada perbedaan dalam fungsi imun, status gizi, atau respons
sepadan dengan bahaya tercantum dalam inflamasi yang terlihat antara pasien yang diberikan intervensi TPN
dan biaya yang penelitian, bagaiman dengan intervensi EN
butuhkan? menurut anda √ Namun, tekanan oksigen usus dan pasokan darah secara signifikan lebih
baik pada POD 5, dan biaya rumah sakit 4 kali lebih rendah pada
kelompok EN. Dalam penelitian, perbedaan signifikan diamati tentang
biaya rumah sakit dan tingkat komplikasi klinis.
1. Hasil analisis
Judul, Participants Durasi Setting/lokasi
Tujuan Jenis
Penulis, Intervensi Hasil
penelitian Penelitian
tahun
Postoperative Untuk Experimental - Pasien post Kelompok A: diberikan Sampai POD Rumah sakit Pemberinan nutrisi pasca
Nutritional mengetahui operasi dengan enteral pasca oprasi 90 (rawat inap) operasi melalu eteral (EEN)
Effects of efektifitas nutrsi pancreatid (EEN) dan kelompok B: lebih efektif dibandingkan
Early Enteral pasca operasi uodectomy diberikan manajemen nutrisi dengan pemberian nutrisi
Feeding - Sample parenteral total pasca operasi melalu parenteal (TPN)
Compared (N=38) (TPN)
with Total - EEN
Parenteral (N=18)
Nutrition in - TPN
Pancreaticodu (N=20)
edectomy
Patients : A
Prospective,
Randomized
Study

Joon seong
park, Hye
kyung chung,
Ho kyoung
hwang, Jae
keun kim, and
Dong sup
yoon (2011)
Early Enteral Untuk Observation - (N=330) Kelompok A: diberikan Sampai Rawat inap Pemberinan nutrisi pasca
Nutrition mengetahui dengan enteral pasca oprasi dengan POD operasi melalu eteral (EEN)
Compared efektifitas status (EN) dan kelompok B: 8 lebih efektif dibandingkan
with nutrisi pasca diberikan manajemen nutrisi
Parenteral operasi dengan parenteral total pasca operasi dengan pemberian nutrisi
Nutrition for TPN dan EEN (TPN) melalu parenteal (TPN)
Esophageal
Cancer
Patients After
Esophagectom
y : a meta
analysis
J. Peng, J. Cai,
Z.-X. Niu, L.-
Q. Chen
(2015)
The Effect of Mengetahui Experimental - Pasien post Kelompok A : diberikan total Sampai POD 3 rumah sakit Tidak ada perbedaan yang
Nutritional efek dari operasi parenteral nutrition pada 8 berbeda (rawat signifikan dalam berbagai
Support on the pemberian TPN esophagect POD 1 inap) indeks gizi, fungsi
Immune atau EN dalam omy Kelompok B : diberikan kekebalan tubuh, sitokin
Function in fungsi imun - Sample enteral nutrition pada POD 1 inflamasi pada pemberian
Acute pada pasien post (N=30) TPN ataupun EN
Postoperative operasi kanker - TPN
Periode after esofageal (N=15)
esophageal - EN (N=15)
Cancer
Surgery :
Total
Parenteral
Nutrition
versus Enteral
Nutrition
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan jurnal yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
didapatkan bahwa hasil outcome yang diukur dalam penelitian adalah
kebutuhan nutrisi pasca operasi terpenuhi dan dapat mempertahankan berat
badan pasca operasi. Hasil yang dijelaskan secara spesifik membuat pembaca
mengetahui hasil akhir dari penelitian tersebut, bahwa pemulihan berat badan
3 minggu pasca operasi secara signifikan lebih baik pasien diberikan EEN
(Early Enteral Feeding) daripada TPN (Total Parenteral Nutrition).
Berdasarkan jurnal ke-3 tidak ada perbedaan yang signifikan dilihat dari
fungsi imun, status gizi, atau respons inflamasi yang terlihat antara pasien yang
diberikan intervensi TPN dengan intervensi EN.
B. Saran
Diharapkan profesi perawat dapat mengaplikasikan intervensi
keperawatan mengenai pemberian nutrisi parenteral ataupun enteral sebagai
pemulihan pasca operasi dan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien. Perawat
dapat berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan atau menjadi pendidik
serta memfasilitasi keluarga. Bagi mahasiswa diharapkan dapat membantu
dalam mengembangkan hasil penelitian tersebut agar dapat di aplikasikan di
bidang keperawatan khususnya dalam perawatan pasien pasca operasi untuk
pemenuhan kebutuhan nutrisinya. Diharapkan pula semakin banyaknya
penelitian yang menjelaskan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien post
operasi.
DATAR PUSTAKA

Joon Seong Park1 , et al. 2012. Postoperative Nutritional Effects of Early

Enteral Feeding Compared with Total Parental Nutrition in

Pancreaticoduodectomy Patients: A Prosepective, Randomized Study. Korea :

J Korean Med

Moyo , et al. 2016. Adding a transversus abdominis plane block to parenteral

opioid for postoperative analgesia following trans-abdominal hysterectomy

in a low resource setting: a prospective, randomised, double blind, controlled

study. BMC Research Source

Ningrum, et al. 2015. Kontribusi Asupan Zat Gizi Melalui Jalur Enteral,

Parenteral dan Kombinasi Oral terhadap Pemenuhan Kebutuhan Gizi Pasien

Pasca Bedah Digestif. Poltekkes Kemenkes Mataram : NTB

Seike, et al. 2011. The Effect of Nutritional Support on the Immune Function in

Acute Postoperative Periode after esophageal Cancer Surgery : Total

Parenteral Nutrition versus Enteral Nutrition. The Journal of Medical

Investigation. Vol.56 : Japan

Peng, et al. 2015. Early enteral nutrition compared with parenteral nutrition

for esophageal cancer patients after esophagectomy: a meta-analysis.

International Society for Disease : China

Anda mungkin juga menyukai