Anda di halaman 1dari 25

PENELITIAN

KARAKTERISTIK PASIEN PENERIMA NUTRISI PARENTERAL


DI INSTALASI RAWAT INAP
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
PERIODE JANUARI–NOVEMBER 2020

S U P E RV I S O R :
To m m y R u c h i m a t , d r. S p . B . ( K ) B . D .
P R E S E N TA N :

E r a Yu l i a n I n e k a , d r
SUB BAGIAN BEDAH DIGESTIF

FAKULTAS KEDOKTERAN- UNIVERSITAS


PADJADJARAN
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN
2020
Definisi Nutrisi
Proses tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi untuk mempertahankan
kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh
Pemberian Nutrisi

 Diet oral
 Nutrisi enteral
 Nutrisi parenteral
Nutrisi Parenteral

suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui


pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan.

diberikan apabila keadaan pasien tidak memungkinkan untuk


mendapatkan dukungan nutrisi enteral dan atas pertimbangan
indikasi tertentu.
Nutrisi parenteral diberikan apabila usus tidak dipakai karena sesuatu
hal, misalnya: malformasi kongenital intestinal, enterokolitis
nekrotikans dan distress respirasi yang berat. Dimana hal-hal tersebut
menyebabkan pasien mudah jatuh dalam kondisi malnutrisi

pemberian nutrisi parenteral perlu dilakukan untuk mengatasi


masalah-masalah timbulnya malnutrisi pada pasien di rumah
sakit.
Rumusan Masalah

 Bagaimana karakteristik pasien penerima nutrisi parenteral


di Instalasi Rawat Inap RSHS Bandung periode 1 januari
2020 sampai dengan 30 November 2020?
Tujuan Penelitian

 untuk mengetahui karakteristik pasien penerima nutrisi


parenteral di Instalasi Rawat Inap RSHS Bandung periode
1 januari 2020 sampai dengan 30 November 2020.
Kegunaan
Teoritis
dapat meningkatkan pengetahuan bagi para klinisi melakukan
pemberian nutrisi parenteral secara tepat kepada pasien-pasien yang di
rawat di Instalasi Rawat Inap RSHS bandung

Praktis
dapat meningkatkan pengetahuan mengenai karakteristik pasien penerima nutrisi
parenteral sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan dan sumber data dalam
penatalaksanaan maupun penelitian mengenai nutrisi parenteral selanjutnya.
Nutrisi Parenteral
 suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran
pencernaan
 Berdasarkan cara pemberian dibagi menjadi 2 yaitu: Sentral dan Perifer

 Tujuan pemberian Nutrisi Parenteral :


1. Menyediakan nutrisi bagi tubuh melalui intravena, karena tidak memungkinkannya saluran cerna untuk
melakukan proses pencernaan makanan.
2. Nutrisi Parenteral Total (TPN) digunakan pada pasien dengan luka bakar yang berat, pancreatitis, inflammatory
bowel syndrome, inflammatory bowel disease,ulcerative colitis, acute renal failure, hepatic failure,cardiac disease,
pembedahan dan cancer.
3. Mencegah lemak subkutan dan otot digunakan oleh tubuh untuk melakukan katabolisme energi.
4. Mempertahankan kebutuhan nutrisi
Indikasi Nutrisi Parenteral

Gangguan
Kanker :terapi Perawatan Kritis
Penyerapan nutrisi
antineoplastik dan Pankreatitis (mis: luka bakar,
melalui saluran
terapi radiasi gagal organ)
Pencernaan

Bila nutrisi enteral


Anoreksia dan Trauma dan tidak mencukupi
malnutrisi Operasi Mayor (mis: bayi
premature)
Pasien dengan saluran GI yang fungsional
Kontraindikasi
Nutrisi Gangguan Hemodinamik berat

Parenteral Ketika resiko pemberian melebihi efek


samping pemberian NP
Cara Sentral:
Perifer:
Pemberian 1. Diberikan melalui central venous,
1. Melalui bila konsentrasi > 10%
vena perifer
glukosa
Nutrisi 2. Digunakan untuk waktu singkat 5-7 hari konsentrasi
2. V. subclavian dan
karbohidrat dan V. jugularis
protein yanginterna  < 4 minggu
diperlukan kecil
Parenteral 3. Jika > 4 minggu perlu permanent cateter seperti implanted
3. Untuk isotonic atau
vascular milddevice.
access hypertonic solution
Cara Pemberian Nutrisi Parenteral
Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan: :
Kekurangan 1. Kurang
1. Bisa diberikan aman tidak sadar
pada pasienyang
Nutrisi 2. Dapat diberikan pada pasien yang sering muntah
2. Kurang disukai pasien
3. Dapat menghindari kerusakan obat pada saluran
Parenteral 3. Beresiko infeksi
cerna dan hati
Komplikasi Mekanik atau
Teknik
Komplikasi
Nutrisi Komplikasi Infeksi
Parenteral
Komplikasi Metabolik dan
Nutrisional
Metode Penelitian

Total Sampling Pasien Penerima


Deskriptif, 1 Januari 2020– Nutrisi Parenteral
retrospektif 30 November yang dirawat inap
di RSHS Bandung
2020
Alur Penelitian
Hasil Penelitian
Pembahasan
 Dari 195 sampel, 99 orang diantaranya laki-laki dan 96 perempuan laki-laki > perempuan
(Sheean dkk)
 Kelompok usia dewasa paling banyak menerima nutrisi parenteral  sesuai penelitian Sheean dkk
 nutrisi parenteral lebih banyak diberikan kepada pasien dengan latar pendidikan menengah kebawah
sebanyak 169 orang, selain itu pasien penerima nutrisi parenteral adalah pasien yang belum bekerja.Hal
tersebut menunjukkan masih rendahnya tingkat pengetahuan dan tingkat ekonomi pasien.
 prevalensi malnutrisi yang tinggi sejak awal masuk perawatan berhubungan dengan tingkat pendidikan dan
tingkat ekonomi masyarakat Indonesia yang masih rendah. Hal tersebut menyebabkan sebelum masuk
perawatan di RSHS, pasien sudah berada dalam kondisi kurang atau buruk. Selain itu, RSHS merupakan
rumah sakit pusat rujukan umum pasien yang tidak dapat ditangani oleh rumah sakit lain sehingga
menyebabkan pasien datang sudah dalam kondisi yang buruk dan mengalami malnutrisi.  yuniar dkk di
RSCM
 status gizi pasien penerima nutrisi parenteral paling banyak adalah pasien dengan gizi kurang yaitu 143
orang atau sekitar 73,34%. Sebagaimana yang kita ketahui malnutrisi merupakan salah satu indikasi
dilakukan pemberian nutrisi parenteral  Dengan pemberian nutrisi parenteral secara lebih awal
diharapkan mampu meningkatkan status nutrisi atau status gizi pasien menjadi lebih baik, sehingga proses
penyembuhan atau perawatan pasien juga lebih cepat.
 Lama rawat yang terbanyak < 7 hari  pemberian nutrisi secara tepat pada pasien yang dirawat inap akan
mempercepat perbaikan status gizi dari pasien sehingga hal tersebut juga akan mempercepat perbaikan
keadaan umum dari pasien dan mempersingkat waktu perawatan pasien di rumah sakit.
 beberapa kepustakaan yang menyebutkan bahwa semakin cepat pemberian terapi nutrisi yang cepat
khususnya pemberian nutrisi secara parenteral baik nutrisi parenteral total maupun parsial akan
mempercepat proses penyembuhan dan mempersingkat waktu perawatan pasien.
Kesimpulan
1. Proporsi tertinggi pasien penerima nutrisi parenteral di instalasi rawat inap RSHS berdasarkan
jenis kelamin adalah perempuan
2. Proporsi tertinggi pasien penerima nutrisi parenteral di instalasi rawat inap RSHS berdasarkan
umur ada pada kelompok usia dewasa yaitu 20-60 tahun.
3. Proporsi tertinggi pasien penerima nutrisi parenteral di instalasi rawat inap RSHS berdasarkan
tingkat pendidikan terakhir menengah ke bawah terutama pasien yang belum sekolah
4. Proporsi tertinggi pasien penerima nutrisi parenteral di instalasi rawat inap RSHS berdasarkan
pekerjaan adalah yang belum bekerja.
5. Proporsi tertinggi pasien penerima nutrisi parenteral di instalasi rawat inap RSHS berdasarkan
status gizi adalah pada pasien dengan status gizi kurang.
6. Proporsi tertinggi pasien penerima nutrisi parenteral di instalasi rawat inap RSHS berdasarkan
diagnosis penyakitnya adalah pasien dengan Gangguan traktus Gastro intestinal
7. Proporsi tertinggi pasien penerima nutrisi parenteral di instalasi rawat inap RSHS berdasarkan
Lama Rawatnya adalah <7 hari.
Saran
 Bagi Instansi Kesehatan
1. meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan terutama tentang pentingnya nutrisi
2. bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi atau nutrisi yang baik
bagi pasien serta bagaimana cara pemilihan atau prosedur pemberian nutrisi yang tepat.
3. pihak rumah sakit meningkatkan manajemen pencatatan dan penyimpanan rekam medik.
 Bagi Masyarakat
hendaknya menjaga kesehatan dan menyadari akan pentingnya pemenuhan nutrisi sehingga terpenuhi status
gizi yang baik.
 Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya hendaknya melanjutkan penelitian ini dengan metode dan variabel yang berbeda sehingga
dapat diketahui faktor lain yang berperan dalam penentu penerima nutrisi parenteral.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai