BEDAH PLASTIK
Oleh
Era Yulian Ineka
131421200001
Pembimbing :
dr. Betha Egih Riestiano, Sp. BP-RE
PENDAHULUAN
eksternal seperti otitis eksterna adalah penyakit dari penyakit telinga eksternal
(EAC).1
masalah telinga yang ada atau terjadi di bagian luar telinga, pinna, saluran
telinga dan gendang telinga (membrane timpani). Kelainan pada telinga luar
dibagi menjadi tiga, ada gangguan aurikularis, gangguan saluran telinga dan
kelainan kongenital.1
telinga yang terlihat lebih lebar dan lebih mapan (telinga kelelawar), yang
biasanya disertai dengan atresia, mikrotia dan fistula pre auricular. Berbagai
2
Dengan meningkatnya masalah gangguan pendengaran dan
upaya kuratif dan rehabilitatif kepada masyarakat. Oleh karena itu diperlukan
kerja sama dan visi bersama dari berbagai pihak agar diagnosis serta
mungkin.
Telinga Luar?
1.3 Tujuan
Luar
Telinga Luar
3
BAB II
PEMBAHASAN
I. ANATOMI
Telinga terdiri atas telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. 2,3
4
Gambar 2. Anatomi Telinga Luar
a. Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga (aurikula) dan liang telinga
getaran udara. Aurikula terdiri atas lempeng tulang rawan elastik tipis yang
5
orang dewasa panjangnya ± 1 inci (2,5cm) dan dapat diluruskan untuk
anak, aurikula cukup ditarik lurus ke belakang atau ke bawah dan belakang.
elastik dan dua pertiga dalam oleh tulang, yang dibentuk lempeng timpani.
Meatus dilapisi kulit dan sepertiga bagian luarnya memiliki rambut, kelenjar
sebasea dan kelenjar serumen. Yang terakhir ini adalah modifikasi kelenjar
keringat, yang menghasilkan lilin coklat kekuningan. Rambut dan lilin ini
b. Telinga Tengah
Kavum timpani adalah ruang berisi udara dalam pars petrosa ossis
perilimf telinga dalam. Merupakan suatu ruang mirip celah sempit yang
timpani.2,5
6
Batas Dalam : Kanalis semisirkularis horizontal, kanalis fasialis,
promontorium.2,4,6
cekungannya terdapat lekukan kecil yaitu umbo yang terbentuk oleh ujung
manubrium mallei. Bila membran terkena cahaya otoskop, bagian cekung ini
umbo.4,6
Prosesus longus maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat pada
inkus dan inkus melekat pada stapes. Stapes terletak pada jendela oval yang
merupakan persendian.2,3,6
adalah tulang dan dua pertiga bagian anteriornya adalah kartilago. Tuba
7
Gambar 3. Anatomi Telinga Tengah
c. Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua
skala media berisi endolimfa. Dasar skala vestibuli disebut sebagai membrane
membrane basalis. Pada membrane ini terletak organ korti. Pada skala media
terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membrane tektoria dan
pada membrane basalis melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam,
8
Gambar 4. Anatomi Telinga Dalam
(gelombang suara) oleh daun telinga dan melalui liang telinga diteruskan ke
9
mengaplikasikan getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan
bergerak.2,7
terjadinya defleksi steresilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan
10
II.1. FISTULA PREAURIKULA
DEFINISI
Kelainan ini terbentuk akibat gangguan perkembangan arkus brakial I dan II.8,9
EPIDEMIOLOGI
sekitar 0-0,9% dan insidensinya di kota New York sekitar 0,23%. Di Taiwan,
10%.8
tersebut, ulserasi, jaringan parut, pioderma dan selulitis fasial. Secara spesifik
kondisi ini dapat diikuti oleh terjadinya: abses pada dan anterior dari telinga
yang terlibat, drainase kronik dan rekuren dari lubang fistula, otitis eksterna
operasi.8,9
Insiden fistula preaurikular pada orang kulit putih adalah 0,0-0,6% dan
insidensinya pada ras Amerika, Afrika dan Asia adalah 1-10%. Baik laki-laki
11
kelainan ini. Fistula preaurikular muncul pada masa antenatal dan terlihat pada
saat lahir .9
MANIFESTASI KLINIS
dan infeksi pada daerah fistula. Selain itu dapat juga dikarenakan muara dari
TERAPI
Terapi Medis
pada fistulanya, 34% mengalami abses dan 18% fistulanya mengalami infeksi.
(15%) dan Proteus sp.(8%). Sekali pasien mengalami infeksi pada fistulanya,
pasien tersebut harus diberikan antibiotik sistemik. Jika terdapat abses, abses
tersebut harus diinsisi dan di drainase dan eksudat harus dikirim untuk
dilakukan pengecatan gram dan kultur untuk dapat memilih antibiotik yang
tepat.8,9
Operatif
eksaserbasi akut sangat tinggi dan saluran fistula harus diangkat dengan cara
operasi. Operasi perlu sekali dilakukan ketika infeksi yang telah diberikan
12
operasi masih menjadi perdebatan. Beberapa percaya bahwa saluran fistula
harus diekstirpasi dengan cara operasi pada pasien yang asimptomatik karena
pengangkatan yang tidak sempurna pada saat dioperasi. Salah satu jalan untuk
tersebut ketika operasi. Beberapa ahli bedah memasang kanul mulut dan
kondisi yang steril. Membuka saluran dan kemudian melakukan jahitan pada
sutura. Teknik ini memperbesar saluran dan ini diperpanjang oleh sekresinya
standar untuk ekstirpasi saluran sinus meliputi insisi sekeliling fistula dan
lebih sering berhasil dan diperpanjang insisi sampai post aurikular. Sekali
KOMPLIKASI 8
13
abses.
saluran fistula
PROGNOSIS 8
II.2. MIKROTIA
DEFINISI
Mikrotia terbentuk dari dua kata yaitu micro yang artinya kecil dan
otia yang artinya telinga. Mikrotia adalah malformasi daun telinga yang
kongenital telinga dimana bentuk daun telinga lebih kecil dari ukuran
normal.10,11
gangguan pertumbuhan pina sehingga telinga luar menjadi kecil sekali dan
bentuknya tidak normal. Kelainan ini sering kali diikuti dengan gangguan
14
ETIOLOGI
kimia dan obat yang teratogenik pada kehamilan muda. Berdasar beberapa
mikrotia. Faktor risiko terjadinya mikrotia antara lain ras, anemia saat
EPIDEMIOLOGI
diketahui dengan pasti karena belum pernah ada koleksi data sehubungan
dengan mikrotia. Sekitar 90% kasus mikrotia hanya mengenai satu telinga saja
(unilateral) dan 10% dari kasus mikrotia adalah mikrotia bilateral. Telinga
terbanyak yang terkena adalah telinga kanan. Anak laki-laki lebih sering
terkena dibandingkan dengan anak perempuan (sekitar 65:35). Ras Asia lebih
mikrotia sekitar 2-3 tiap 10.000 kelahiran lebih sering pada ras Hispanik dan
Asia (Jepang), angka kejadian mikrotia di India relatif tinggi yaitu 1:1200
kelahiran. Pada penelitian dari 2,5 juta jiwa angka kelahiran di California
Kaukasian 7:1, ras Asia dibandingkan ras Kaukasian 3:1. Angka kejadian pada
15
sindrom dapat muncul bersamaan dengan mikrotia. Dalam tinjauan 1200 kasus
kelemahan saraf wajah (15,2%), bibir sumbing (4.3%), cacat urogenital (4%),
EMBRIOLOGI
Telinga luar berasal dari kantong dan celah brankial pertama, dan
daun telinga dimulai pada minggu ke empat dari fetus. Dimana bagian
mesoderm dari cabang pertama dan kedua brankial membentuk enam tonjolan
(Hillock of His) seperti yang ditunjukkan pada, yang mengelilingi telinga luar
dan kemudian bersatu untuk membentuk daun telinga dan liang telinga. 11
pertama dan kedua yang muncul di sisi lain dari celah brachial yang
pertama.
terbentuk tragus, tonjolan kedua dimana akan terbentuk crus heliks, dan
16
tonjolan kelima dimana akan terbentuk anti tragus dan tonjolan keenam akan
minggu ke duapuluh daun telinga sudah seperti bentuk telinga dewasa, tetapi
ukurannya belum seperti ukuran dewasa sampai umur 9 tahun. Kalau proses
kongenital seperti mikrotia , anotia, dan atresia liang telinga. Sedangkan fistel
tonjolan-tonjolan brankhialis.11
17
MANIFESTASI KLINIS
Pada mikrotia, daun telinga tampak lebih kecil dan tidak sempurna.
Mikrotia seringkali terdiri dari tulang rawan yang kecil, dengan bentuknya
yang buruk, atau hanya berupa tanda saja. Daun telinga biasanya terletak jauh
ke depan dan lebih rendah daripada normal, sering terletak diatas ramus
kanal auditory external dan membran timpani dengan kelainan yang bervariasi
dari osikel telinga tengah. Jarang pasien datang dengan mikrotia dan kanal
stenosis yang paten. Jarang terjadi tapi sangat sulit diperbaiki adalah pasien
dengan sisa aurikuler yang berada dalam posisi abnormal. Karena meatus
hanya bisa dipindahkan dalam jarak yang terbatas, dokter bedah harus
dari jaringan embriologi yang terpisah sama sekali dari telinga bagian tengah
dan bagian luar, sehingga hampir selalu normal pada pasien dengan mikrotia.
Dengan kata lain kehilangan pendengaran pada pasien mikrotia atau atresia
daun telinga dengan cepat. Kriteria menurut Aguilar dan Jahrsdoerfer, yaitu
10,11
a. Derajat I: jika telinga luar terlihat normal tetapi sedikit lebih kecil.
telinga luar ada pada grade I ini, yaitu kita bisa melihat adanya lobule,
18
helix dan anti helix. Grade I ini dapat disertai dengan atau tanpa lubang
normal telinga yang hilang. Namun masih terdapat lobule dan sedikit
c. Derajat III terlihat seperti bentuk kacang tanpa struktur telinga atau
klasik. Sebagian besar pasien anak akan mempunyai mikrotia jenis ini.
Telinga hanya akan tersusun dari kulit dan lobulus yang tidak
terbentuk tidak sempurna. Biasanya pada kategori ini juga akan disertai
19
Gambar 8. Derajat/ Grade Mikrotia Menurut Kriteria Aguilar dan
Jahrsdoerfer
DIAGNOSIS
Mikrotia akan terlihat jelas pada saat kelahiran, ketika anak yang
dilahirkan memiliki telinga kecil atau tidak ada telinga. Tes pendengaran akan
yang bermasalah atau tidak. Dan jika ada gangguan pendengaran maka derajat
PENATALAKSANAAN
tahun. Pada usia ini, kartilago tulang iga sudahcukup memadai untuk dibentuk
20
unilateral dengan pendengaran normal dari telinga telinga sisi lain,
standar operasi rekonstruksi karena tandur diterima dengan baik dan tidak
rekonstruksi prostetik. 11
KOMPLIKASI
Komplikasi daerah donor termasuk luka pada dada yang tidak bagus,
retrusi ringan sampai berat dan perataan dari kontur tulang rusuk. Kerangka
terjadi pada 5-30% dari kerangka silastik, dibandingkan pada 1-2% dari
kehilangan kulit. Hal ini biasanya jarang terjadi dan kerangka hampir selalu
21
bisa diselamatkan. Hematom kecil atau cedera pembuluh darah dapat
menyebabkan sebagian dari graf untuk menjadi nekrosis. Jika sebagian kecil
(1-2 mm) dari graf menjadi terbuka tapi perikondrium masih utuh, terapi
kosmetik yang dapat terjadi seperti posisi yang buruk, kontraktur parut dan
hipertrofi.11
tulang rawan rusuk. Komplikasi tertunda dari pengambilan tulang rusuk yaitu
dada pada periode pasca operasi segera setelah pengambilan tulang rusuk. 11
kelainan dinding dada jika pasien berusia lebih dari 10 tahun pada saat
fasialis (1%), dan SNHL (2%-5%). Lateralisasi graf dapat dihindari dengan
22
menghindari stenosis kanal, termasuk pemeriksaan reguler, debridement, dan
PROGNOSIS
normal. Karena adanya atresia pada telinga yang terkena, anak-anak ini akan
terbiasa dengan pendengaran yang mono aural (tidak stereo). Sebaiknya orang
tua berbicara dengan gurunya untuk menempatkan anak di kelas sesuai dengan
sisi telinga yang sehat agar anak bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Pada
kasus bilateral (pada kedua telinga) umumnya juga tidak terjadi gangguan
pendengaran. Hanya saja anak-anak perlu dibantu untuk dipasang dengan alat
bantu dengar konduksi tulang (BAHA= Bone Anchor Hearing Aid). Hal ini
diperlukan agar tidak terjadi gangguan perkembangan bicara pada anak. Lebih
telinga lebih lebar dan lebih berdir. Secara fisiologik tidak terdapat gangguan
masuk sekolah untuk mencegah ejekan teman, dan efek emocional serta
psikologis.8,9
23
II.4. ATRESIA LIANG TELINGA
Selain dari liang telinga yang tidak terbentuk, biasanya juga disertai
dengan kelainan daun telinga dan tulang pendengaran. Kelainan ini jarang
berbeda antara telinga dalam dengan telinga luar dan telinga tengah.8,9
Penyebab kelainan ini belum diketahui dengan jelas, diduga oleh faktor
genetik, seperti infeksi virus atau intoksikasi bahan kimia pada kehamilan
muda. 8,9
yang tidak tumbuh dan liang telinga yang atresia saja, keadaan telinga
keadaan telinga tengah adalah keadaan dau telinganya. Makin buruk keadaan
dipasang alat bantu dengar, baru setelah berusia 5-7 tahun dilakukan operasi
pada sebelah telinga. Pada atresia liang telinga unilateral, operasi sebaiknya
dilakukan setelah dewasa yaitu pada usia 15-17 tahun. Operasi dilakukan
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
masalah telinga yang ada atau terjadi di bagian luar telinga, pinna, saluran
telinga dan gendang telinga (membran timpani). Kelainan pada telinga luar
dibagi menjadi tiga, ada gangguan aurikularis, gangguan saluran telinga dan
kelainan kongenital.
meliputi Fistula preaurikula, Mikrotia, Bat’s ear dan Atresia liang telinga.
25
DAFTAR PUSTAKA
26