Anda di halaman 1dari 3

BBLR

NOMOR PAG No. Revisi: TanggalTerbit : Halaman:


445/400.7.13.3/ /VII/TB/XI/2022 00 24 November 2022 1/3
Ditetapkan :
KEPALA INSTALASI DIREKTUR RSUD MENGGALA
PANDUAN ASUHAN GIZI KABUPATEN TULANG
GIZI BAWANG

Dr.MuningtyaP.A,M.Gizi,Sp.GK
Penata TK I dr. ApriLyanda, Sp.P.,M.Kes
NIP. 198501072010012016 Pembina
NIP. 197204152006041012
Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien bayi
dengan berat badan lahir rendah yang sistematis dimana
1. Pengertian (Definisi) Nutrisionis/Dietisien berfikir kritis dalam membuat
keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga aman,
efektif dan berkualitas
Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat, apa bila pasien
Asesmen/Pengkajian: berisiko malnutrisi dan atau kondisi khusus.
2. Nutrisionis/Dietisien mengkaji data berat badan, tinggi
Antropometri badan, indeks masa tubuh, Lingkar Lengan Atas, tinggi
lutut
Mengkaji data laboratorium seperti HB, HT, Trombosit,
Biokimia
Albumin, data laboratorium lain terkait gizi (bila ada)

Mengkaji adanya perubahan pada suhu tubuh, tekanan


Klinis/Fisik darah, nadi dan pernapasan, mata merah, mata berair,
sekret pada mata, gangguan penglihatan, luka pada mata
Mengkaji riwayat asupan makan pasien, alergi makanan,
Riwayat Makan
pola kebiasaan makan, bentuk makanan
Mengkaji riwayat sosial ekonomi, budaya, riwayat penyakit
saat ini, riwayat penyakit dahulu dan penyakit keluarga,
RiwayatPersonal
riwayat penggunaan suplemen makanan, status kesehatan
mental serta status kognitif, riwayat penggunaan obat
3. Diagnosis Gizi(Masalah 1. Asupan makan per oral kurang berkaitan dengan
Gizi) kesulitan makan, tidak napsu makan, mual, sakit perut
ditandai dengan asupan makanan 50% dari kebutuhan
(NI-2.1)
2. Diagnosis Gizi lain dapat pula timbul tergantung
kondisi pasien

IntervensiGizi(TerapiGizi)
a. Perencanaan Tujuan :
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
2. Memberikan makanan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan pasien

Preskripsi Diet :
1. Kebutuhan Energi diperhitungkan berdasarkan berat
badan ideal sesuai Tinggi
2. Protein diberikan 10-15% dari total energi
3. Lemak 25-35% dari energi total
4. Karbohidrat 55-65% dari energi total
5. Cukup vitamin dan mineral
6. Cukup cairan dari makanan maupun minuman
7. Makanan bervariasi
8. Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi dan
kemampuan pasien
4.
9. Frekuensi pemberian makan 3 kali makan utama dan
2 kali makan selingan
10. Jalur pemberian makanan per oral dapat dikombinasi
dengan enteral atau sesuai dengan kondisi dan
kemampuan pasien

b. Implementasi Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan


preskripsi diet

Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien,


c. Edukasi dan keluarga pasien dan penunggu pasien(care giver)
Konseling Gizi mengenai diet yg diberikan kepada pasien serta edukasi
tentang makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
untuk dikonsumsi oleh pasien.

Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain


d. Koordinasi dengan yaitu dengan dokter, perawat, farmasis, laboratorium,
tenaga kesehatan lain
rehap medik dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan
pasien
Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu
monitor hasil positif maupun negative dari :
Monitoring dan Evaluasi a. Status Gizi berdasarkan antropometri
5.
b. Hasil biokimia terkait dengan gizi
c. Fisik Klinis terkait dengan Gizi
d. AsupanMakanan
Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan
Re Asesmen
awal (pada hari ke 4 atau ke 5 perawatan) untuk
6. (KontrolKembali)
mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasil monitoring
evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re
asesmen di rawat jalan untuk menilai kepatuhan diet dan
keberhasilan intervensi (terapigizi) 1 bulan setelah pulang
dari rumah sakit

1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan


Indikator (Target yang
7.
akandicapai/Outcome)
2. Status Gizi Normal
3. Fisik klinis normal
1. Penuntun Diet AnakEdisike 3 Tahun 2014.
AsosiasiDietisien Indonesia (AsDI). IkatanDokterAnak
Indonesia (IDAI). PersatuanAhliGizi Indonesia
(PERSAGI)
8. Kepustakaan
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition
Terminology (IDNT) Reference Manual 2013
3. International Dietetics & Terminology (IDNT)
Reference Manual. Standardize Language for the
Nutrition Care Process. Fourth Edition. Academy of
Nutrition and Dietetics 2013

Anda mungkin juga menyukai