Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PEMBAHASAN

Study kasus pada pasien bernama Tn.B dengan diagnosa CHF, CKD, DM dan HT
di ruang rawat inap Flamboyan kamar 403. Study kasus dilakukan 3 hari dimulai
dari tanggal 16 April 2014 sampai 18 april 2014.

A. Gambaran Umum Pasien


Nama : Tn. B
No. Rekam medis : 536925
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Padang
Alamat : Cibubur
Pekerjaan : wiraswasta
Diagnosa dokter : CHF, CKD, DM, HT
Tanggal masuk RS : 13 April 2014

B. Pengkajian Gizi
1. Assesmen gizi
a. Antropometri
Umur : 49 th
TB : 170 cm
BB : 70 kg
BBI : 160-100 = 70 kg
IMT : 70/(1,7)2 = 21,7
Status gizi : Normal (menurut WHO 1998)
Kebutuhan gizi :
Energi : RMR = 5 + 10 W + 6,25 H 5 A
= 5 + 10. 70 + 6,25. 170 5. 49
= 5 + 700 + 1062,5 245
= 1522,5 Kkal

17
Total energi = 1522,5 x F.Akf x F. Stress
= 1522,5 x 1,2 x 1,2
= 2192,4 kkal (Mifflin) 2100 kkal
Protein = 10% x keb. energi : 4
= 10% x 2100 : 4
= 52,5 gr
Lemak = 25 % x kebutuhan energi : 9
= 25 % x 2100 : 9
= 58 gr
Karbohidrat = 60 % x kebutuhan energi : 4
= 60 % x 2100 : 4
= 315 gr

b. Biokimia
Pasien melakukan pemeriksaan darah pada tanggal 14 April 2014.
Berikut adalah hasil pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Normal Keterangan
Lab
Ureum 101 mg/dl - - 15-40 mg/dl Tinggi
Kreatinin 3,75 mg/dl - - 0,5-1,5 mg/dl Tinggi
GDS 261 mg/dl 224 mg/dl 197 mg/dl <200 mg/dl Tinggi
Hb 10,2 gr/dl - - 13,2-17,3 gr/dl Rendah
Hemotokrit 33 % - - 40-52% Normal
pH 7,32 - -
CO2 33 - -
O2 116 - -
HCO3 17 - -
TCO2 18 - -
BE -8,3 - -
Saturasi 98 - -
Kesan : pasien mengalami hiperglikemia

18
c. Klinik
Hari ke-
Pemeriksaan
1 2 3
o
Suhu 36 C 36 o C 36 o C
Tekananan darah 160/100 mmHg 180/100 mmHg 190/ 90mmHg
Nadi 84 kali/menit 80 kali/menit 90kali/menit
Kenampakan pasien Odema pada kedua Odema pada kedua Odema pada kedua
kaki kaki kaki
Keluhan Sesak nafas, nyeri Sesak nafas, nyeri Sakit kepala, batuk
dada, sakit kepala dada, batuk berdarah, berdarah
sebelah kanan perut mulas
Kesadaran Compos Mentis CM CM
Kesan : pasien mengalami hipertensi

d. Dietary
1. Pola Makan SMRS
Estimasi makan sebelum pasien masuk rumah sakit

Pagi : nasi 1 p + lauk hewani 1 p + lauk nabati 1 p + sayur 1p + buah p

Snack : jagung rebus 1p

Siang : nasi 2p + lauk hewani 1p + lauk nabati 1p +sayur 1 p + buah 1 p

Snack : pisang kukus 1p

Malam : nasi 2p + lauk hewani 1p + lauk nabati 1p + sayur 1p + buah 1p

2. Perhitungan estimasi asupan energi SMRS


Energi : 2208,9 kkal
Protein : 62,8gr
Lemak : 33gr
KH : 419gr

Perbandingan kebutuhan dengan asupan SMRS


Zat Gizi SMRS Kebutuhan Persentase
Energi 2208,9 kkal 2100 kkal 104%
Protein 62,8 gr 52,5gr 119 %
Lemak 33 gr 58 gr 56 %
Karbohidrat 419 gr 315 gr 133 %

19
3. Kebiasaan makan SMRS

Pola makan pasien dirumah 3 kali sehari. Pagi hari pasien suka makan

lontong sayur atau nasi uduk. Di siang hari pasien paling suka makan ikan

dengan sambal dan lalap daun pokpohan, daun selada atau timun.

Sedangkan makan malam pasien sering makan nasi padang atau mie goreng,

atau nasi goreng. Pasien tidak suka makan ayam dan telur . pagi atau sore

hari pasien suka makan jagung rebus atau pisang kukus sebagai selingan.

4. Tabel asupan energi

Perencanaan menu

Zat Gizi Hari1 Hari 2 Hari 3 Rata-rata


Energi 2098 kkal 2000 kkal 2099 kkal 2065,67 kkal
Protein 50,7 gr 60,1 gr 52,4 gr 54,4 gr
Lemak 26,1 gr 31,3 gr 48,5 gr 35,3 gr
Karbohidrat 340,6 gr 256,5 gr 278,7 gr 291,9 gr

5. Tabel Perbandingan Estimasi asupan dengan kebutuhan

Zat gizi Kebutuhan Asupan Rata-rata persent


Hari 1 Hari 2 Hari 3 asupan ase
Energi 2100 kkal 1151,1 kkal 755,3 kkal 1079 kkal 995,13 kkal 47,38%
Protein 52,5 gr 32,4 gr 35,2 gr 31,3 gr 32,96 gr 62,78%
Lemak 58 gr 17 gr 15,1 gr 32,7 gr 21,6 gr 37,24%
karbohidrat 315 gr 216,3 gr 121,4 gr 166,7 gr 168,13 gr 53,37%

20
e. Riwayat personal
1. Interaksi obat dan makanan
Selama dirawat pasien diberikan obat-obatan sebagai berikut :
Nama obat Indikasi
Amlodipin Untuk menurunkan hipertensi
Simvastatin Menurunkan kadar kolesterol
Vaclo Mengurangi terjadinya aterosklerosis
Bicnat Untuk menetralkan asam dalam darah
Canderin Untuk menghambat kenaikan kreatinin
Aminoral Membantu kerja ginjal
Ascardia Untuk konstipasi
Cedocard Mencegah atau mengobati nyeri dada
Lasix Mencegah penyerapan garam terlalu banyak
Glunerom Merangsang jaringan pulau-pulau Langerhans
untuk menghasilkan insulin endogen
Aprazolan Obat anti ansietas dan anti panik yang efektif
digunakan untuk mengurangi rangsangan
abnormal pada otak, menghambat
neurotransmitter asam gama-aminobutirat
(GABA) dalam otak sehingga menyebabkan
efek penenang.

2. Status pasien

Pasien adalah seorang wiraswasta, di diagnosa oleh dokter CHF,

CKD, DM dan hipertensi. Selama ini pasien sering mengkonsumsi

jagung rebus atau pisang kukus untuk makan selingan. Kadang di

malam hari pasien juga suka mengkonsumsi kentang goreng atau

kentang rebus. Pola makan pasien selama dirumah kurang sehat

karena dimalam hari sering mengkonsumsi nasi padang, dan

cenderung makan makanan yang bersantan. Selama dirumah sakit

pasien tidak pernah menghabiskan makanan yang diberikan hanyak

sampai porsi saja yang dihabiskan. Alasannya karena tidak

nafsu makan.

21
C. Diagnosa Gizi

1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan keluhan tidak nafsu

makan ditandai dengan asupan energi rata-rata hanya 47,38 %.

2. Perubahan nilai lab berkaitan dengan penyakit CKD ditandai dengan

kadar ureum dan kreatinin dalam darah tinggi ( 101mg/dl dan 3,75

mg/dl)

3. Perubahan nilai lab berkaitan dengan penyakit DM ditandai dengan

tingginya kadar GDS yaitu rata-rata 227 mg/dl

4. Pengetahuan yang kurang terkait makanan dan zat gizi berkaitan

dengan penyakit CHF ditandai dengan suka makan makanan

bersantan.

a. Tujuan diet

1) Memberikan makanan secukupnya tanpa memperberat kerja

jantung dan ginjal

2) Memberikan diet guna membantu menurunkan kadar gula

darah

3) Menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah

4) Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh

b. Implementasi

1) Diet yang Diberikan

Diet yang diberikan adalah Diet Jantung II karena fase akut

pada pasien telah teratasi, Diet Rendah Protein 40 karena

berkaitan dengan penyakit CKD sehingga diberikan rendah

protein agar tidak memberatkan kerja ginjal, dan Diet Rendah

22
Garam III karena pasien mempunyai riwayat hipertensi dan

pasien mengalami odema pada punggung kaki. Serta Diet DM

1700 kkal karena pasien juga mengalami penyakit Diabetes

Melitus

2) Edukasi dan Konseling

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai Diet

Jantung II, Diet Rendah Protein, Diet Rendah Garam III dan

Diet DM. Memberitahukan kepada pasien dan keluarga

mengenai makanan yang diperbolehkan, dibatasi dan yang

dihindari selama pasien menjalani diet.

D. Monitoring dan Evaluasi

1. Memantau asupan makan pasien

2. Memantau kadar ureum dan kreatinin darah pasien karena masih tinggi

3. Memantau tekanan darah pasien

4. Memantau kadar gula darah paisen

5. Membandingkan asupan pasien dengan kebutuhan

6. Membandingkan hasil lab pasien dengan nilai normal

7. Membandingkan tekanan darah pasien dengan nilai normal

8. Membandingkan gula darah pasien dengan nilai normal

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

23
Os diberikan Diet Jantung II, Diet Rendah Garam III, Diet

Rendah Protein 40 dan Diet DM 1700 kkal

Bentuk makanan yang diberikan pada hari pertama sampai hari

ketiga nasi lunak

Os mengalami hiperuremi, hipertensi dan hiperglikemia

Asupan makan os tidak terpenuhi karena keluhan tidak nafsu

makan

Os mengalami odema pada kedua punggung kaki

2. Saran

Makanan yang diberikan tidak mengandung gas

Karena pasien mengalami hipertensi sebaiknya mengurangi

konsumsi garam dan juga kopi

Batasi konsumsi protein nabati (1-2 kali sehari)

Batasi konsumsi makanan yang mengandung gula

24

Anda mungkin juga menyukai