Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN ANAK

DI RUANG PERAWATAN LONTARA 4 ATAS DEPAN (INFEKSI)


RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

SYAFITRIANI UTAMI PAMILI


R014191026

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(…………………………………..) (Dr.Kadek Ayu Erika,S.Kep.,Ns.,M.Kes)

PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
ANALISIS TINDAKAN PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL

Nama/RM : An. R/849051 Berat Badan Anak : 6,8 kg


Umur : 1 tahun 5 Bulan Jenis Kelamin : Perempuan
Dx Medis : CAP + PJB ( ASD ) + epilepsi Hari/Tanggal : Selasa/15 Okt 2019
1. Tindakan yang dikerjakan

Pemberian terapi nutrisi parenteral pada pasien An. R dengan diagnose

medis CAP + PJB ( ASD ) + epilepsi. Nutrisi parenteral tersebut berisi :

Aminofusin paed (155) = 117 ml

Dektrose 40% (81) = 48 ml

KaEN 3 B (230) = 135 ml

Total kebutuhan cairan/hari (510) =

300 ml

Dengan kecepatan : 25,5 ml/jam. Tanggal pembuatan 14-10-2019. Tanggal

kadaluarsa 15-10-2019 jam 16.00

2. Justifikasi Tindakan

Pemberian terapi nutrisi parenteral juga disebut sebagai nutrisi parenteral

total (TPN) atau hiperalimentasi intravena(IVH), diberikan jika saluran

gastrointestinal tidak berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas

fungsinya atau karena kemampuan penyerapannya terganggu ( Kozier,2010).

3. Teori Singkat Tindakan

Nutrisi parenteral merupakan pemberian nutrisi melalui infus tanpa

melalui saluran pencernaan tetapi langsung ke pembuluh darah. Tujuan dari

nutrisi parenteral adalah :


a. Memberikan kecukupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan

mineral.

b. Menambahkan nutrisi dalam keadaan tertentu.

c. Perkembangan dan pertumbuhan.

Terapi nutrisi parenteral dibagi menjadi 2 kategori, yaitu :

1. Parenteral parsial ( suportif atau suplemen )

- Diharapkan dalam 5-7 hari pasien mampu menerima nutrisi secara

enteral kembali.

- Masih ada nutrisi enteral yang dapat di terima pasien, walaupun

pasien menerima nutrisi secara parenteral.

2. Parenteral total

- Diberikan pada pasien yang tidak bisa menerima nutrisi secara enteral.

( Sudoyo,2014).

Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein,

elektrolit, vitamin dan unsur renik ; semua ini memberikan memberikan

semua kalori yang dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat hipertonik

(berkonsentrasi tinggi dibandingkan konsentrasi zat terlarut dalam darah ),

larutan hanya dimasukkan ke vena sentral yang beraliran tinggi, tempat

larutan dilarutkan oleh darah klien (Kozier, 2010). Pemberian yang aman

pada nutrisi bentuk ini tergantung pada pengkajian kebutuhan nutrisi yang

tepat, manajemen kateter vena sentral dan perifer yang cermat, dan
monitor dengan teliti untuk mencegah atau mengobati komplikasi ( Potter

& perry, 2010).

Fase pemberian parenteral nutrition :

1. Penentuan status nutrisi (klinik, antropomentri dan laboratorik)

2. Perhitungan kebutuhan nutrisi (energi,cairan dan nutrien)

3. Pemilihan dan perhitungan cairan yang akan digunakan serta cara

pemberiannya ( masing-masing atau all in one/three in one)

4. Penentuan akses nutrisi parenteral ( sentral atau perifer)

5. Pelakasaan pemberian nutrisi parenteral

6. Pemantauan.

Perawat pendukung nutrisi, ahli nutrisi, atau dokter menentukan

kebutuhan pasien akan TPN dengan evaluasi criteria tertentu: derajat

penurunan berat badan, keseimbangan nitrogen, jumlah kehilangan otot

dan total massa tubuh kurus, sera ketidakmampuan pasien untuk

mentoleransi pencernaan makanan melalui saluran GI. Idealnya, perawat

pendukung nutrisi, ahli farmasi, ahli nutrisi, dan dokter berkolaborasi

untuk menentukan formula khusus yang diperlukan.

Larutan TPN diberikan dengan perlahan dan secara bertahap

ditingkatkan setiap hari dengan kecepatan yang diinginkan dan sesuai

toleransi cairan dan glukosa pasien. Respons pasien terhadap terapi TPN

dan nilai laboratorium dipantau terus menerus oleh tim pendukung nutrisi.

Standing order dilakukan untuk penimbangan berat badan pasien,

mendapatkan jumlah darah lengkap, jumlah trombosit, masa protrombin,


elektrolit, magnesium, dan glukosa ujung jari. Pada kebanyakan rumah

sakit, larutan TPN diresepkan oleh dokter dalam bentuk pesanan nutrisi

parenteral harian. Formulasi larutan TPN harus dihitung dengan cermat

untuk memenuhi kebutuhan pasien secara lengkap (Potter,Perry 2010).

4. Hasil Tindakan

Tindakan pemberian nutrisi parenteral total (TPN) dengan telah

dilakukan oleh mahasiswa. Sebelum melakukan tindakan, hal yang pertama

dilakukan yaitu mencuci tangan dan mempersiapkan alat dan bahan yang

akan digunakan seperti cairan nutrisi parenteral,mengecek tanggal kadaluarsa,

dan mengecek identitas pasien melalui gelang . Setelah cairan nutrisi di

sambungkan ke infus set. Kemudian mahasiswa mengatur kecepatan cairan.

Apabila semua alat telah siap, pasien bayi kemudian diberikan posisi yang.

Terapi pemberian nutrisi parenteral dilakukan selama 1 x 24 jam dan tidak

boleh melewati tanggal kadaluarsanya. Pada saat pemberian nutrisi parenteral

mahasiswa memperhatikan kecepatan cairan dan kepatenan jalur intravena.

Karena nutrisi parenteral tersebut merupakan cairan hipertonik (cairan

berkonsentrasi tinggi).

5. Analisis Tindakan

Secara umum prosedur telah dilakukan dengan benar. Pemberian nutrisi

parenteral merupakan bentuk nutrisi khusus yang mendukung zat gizi yang

diberikan secara intravena. Penelitian widiasa dan wayan (2017) menyatakan

bahwa pemberian nutrisi pareteral total dapat dilakukan melalui jalur perifer

atau sentral sesuai dengan kondisi bayi. Larutan nutrisi parenteral yang
diberikan harus mengandung glukosa, protein, lemak, dan multivitamin.

Monitoring yang ketat harus dilakukan secara periodik dan berkala. Untuk

menghindari komplikasi baik mekanik, metabolik ataupun infeksi.

6. Hambatan

Hambatan yang terjadi pada saat pemberian terapi pemberian nutrisi

parenteral pada An. R adalah ibu sering lupa jam kadaluarsanya, menurut

ibunya, biasanya terlewat sampai 2 jam sesudah kadaluarsanya. Selama

pemberian tersebut, mahasiswa sering memonitor dan selalu mengingatkan

ibunya untuk tidak melewati jam tanggal kadaluarsanya.

7. Kesimpulan dan Saran

Pemberian terapi nutrisi pareteral merupakan bentuk nutrisi khusus yang

mendukung zat gizi yang diberikan secara intravena. Pemberian yang aman

pada nutrisi bentuk ini tergantung pada pengkajian kebutuhan nutrisi yang

tepat, manajemen kateter vena yang cermat, dan monitor dengan teliti untuk

mencegah dan mengobati kompilasi.


DAFTAR PUSTAKA

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing; 2014.

Potter,Perry. Fundamental of Nursing Buku 3 Edisi 7. Singapore. Elsevier. 2010

Kozier dkk. Buku ajar fundamental keperawatan (konsep, proses, dan praktik).

Jakarta. EGC. 2010.

Widiasa, Wayan. 2017. Nutrisi parenteral total pada bayi prematur. Diakses pada

tanggal 15 oktober 2019 https://saripediatri.org/article/07.widiasa-Nutrisi

parenteral 39-43.p65.

Anda mungkin juga menyukai