Anda di halaman 1dari 11

GAMBARAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL

PADA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU)


DI RSUD RA KARTINI JEPARA

Amifta Cindy Laura


2019012163

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN CENDEKIA UTAMA

KUDUS 2023
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teori

2.1.1 Pengertian Nutrisi Eternal

Nutrisi enteral merupakan terapi pemberian nutrisi lewat saluran cerna

dengan menggunakan slang khusus (feeding tube). Cara pemberiannya bisa

melalui jalur hidung lambung (nasogastric tube) atau hidung-usus (nasoduodenal

tube atau nasojejunal route). Pemberian nutrisi enteral juga bisa dilakukan dengan

cara bolus atau cara infuse lewat pompa infuse enteral. Perkembangan ilmu

kedokteran, menjadikan gizi enteral sebagai salah satu intervensi dalam

pemenuhan nutrisi pada pasien yang tidak dapat mengkonsumsi makanan lewat

oral. Pemberian nutrisi enteral yang dini akan memberikan manfaat antara lain

memperkecil respon katabolik, mengurangi komplikasi infeksi, memperbaiki

toleransi pasien, mempertahankan integritas usus dan memberikan sumber energi

yang tepat bagi usus pada waktu sakit. Nutrisi enteral adalah nutrisi yang

diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui

rute oral. Formula nutrisi diberikan kepada pasien melalui tube kedalam lambung

(gastric tube), nasogastric tube (NGT), atau jejunum, dapat secara manual

maupun dengan bantuan pompa mesin. Rute pemberian nutrisi secara enteral

diantaranya melalui nasogastric, transpilorik, perkutaneus. .( Bawono.PF.,2018)

Tujuan dari pemberian nutrisi secara enteral adalah untuk memberikan

asupan nutrisi yang adekuat pada pasien yang belum mampu menelan atau
absorbsi fungsi nutrisinya terganggu. Pemberian nutrisi secara enteral juga

berperan menunjang pasien sebagai respons selama mengalami keradangan,

trauma, proses infeksi, pada sakit kritis dalam waktu yang lama.

( Bawono.PF.,2018)

Kontraindikasi pemberian nutrisi secara enteral diantaranya keadaan dimana

saluran cerna tidak berjalan sesuai mestinya, kelainan anatomi saluran cerna, iskemia

saluran cerna, dan peritonitis berat. Pemberian nutrsi enteral terkadang mengalami

hambatan. Beberapa hambatan yang terjadi diantaranya adalah:

1. Gagalnya pengosongan lambung

2. Aspirasi dari isi lambung

3. Sinusitis

4. Esophagitis

5. Salah meletakkan pipa

Pada prinsipnya, pemberian formula enteral dimulai dengan dosis rendah dan

ditingkatkan bertahap hingga mencapai dosis maksimum dalam waktu seminggu.

Makanan enteral yang telah disediakan sebaiknya dihabiskan dalam waktu maksimal

4 jam, waktu selebihnya akan membahayakan karena kemungkinan makanan tersebut

telah terkontaminasi bakteri (Bawono, 2018).

Formula enteral/makanan enteral adalah makanan dalam bentuk cair yang

dapat diberikan secara oral maupun melalui pipa selama saluran pencernaan masih

berfungsi dengan baik. Formula enteral diberikan pada pasien yang tidak bisa

makan melalui oral seperti dalam kondisi penurunan kesadaran, gangguan menelan
(disfagia), dan kondisi klinis lainnya atau pada pasien dengan asupan makan via oral

tidak adekuat. Pemberian nutrisi enteral pada pasien dapat meningkatkan berat badan,

menstabilkan fungsi hati/liver, mengurangi kejadian


2.2 Hubungan Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang , objek , atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019).

Adapun pada penelitian ini , penulis menggunakan satu variabel yaitu :

Gambaran Pemberian Nutrisi Enteral Pada Pasien Di Intensive Care Unit (ICU)

RSUD RA. Kartini Jepara.


BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menjelaskan hubungan atau kaitan antara variabel yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 2018, p. 83). Pada penelitian ini, peneliti akan meneliti

Gambaran Pemberian Nutrisi Enteral Pada Pasien Di Intensive Care Unit

(ICU) RSUD RA. Kartini Jeapara

Gambaran Pemberian
Nutrisi Enteral Pada
Pasien Di Intensive Care
Unit (ICU) RSUD RA.

1.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian yang

belum tentu benar. Kemudian, harus dicari atau diteliti.

Pada penelitian ini dapat dirumuskan hipotesa sebagai berikut :

1. H0 : Tidak terdapat pengaruh pemberian nutrisi eternal secara dini pada pasien sakit kritis

diruang ICU .

2. H1 : Terdapat pengaruh pemberian nutrisi eternal secara dini pada pasien sakit kritis

diruang ICU .

3.3 Jenis Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan


metode survey. Penelitian metode survey yaitu prosedur penelitian kuantitatif yang
dilakukan untuk memperoleh mendeskripsikan sikap, perilaku, dan karakteritik dari
populasi yang diperoleh melalui sampel dalam populasi (Creswell, 2012). Metode
yang digunakan dalam pengumpulan survey salah satunya dengan penyebaran
kuesioner.

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan


menggunakan studi deksriptif, studi deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk
mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan didalam suatu komunitas atau
masyarakat (Notoadmojo, 2018). Pada penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk
menggambarkan Pemberian Nutrisi Enteral Pada Pasien Di Intensive Care Unit (ICU)
RSUD RA. Kartini Jepara.
3.4.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada ruang ICU RSUD RA Kartini Jepara

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2019) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas: obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.


3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk membatasi ruang lingkup atau pembagian

variabel yang diamati/diteliti serta mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan

terhadap variabel-variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo 2018).Dari penelitian

berikut dapat dibuatkan operasional variabel sebagai berikut :

a. Parenteral nutrisi adalah nutrisi yang diberikan berupa makronutrien

dan mikronutrien yang diberikan melalui vena sentral dan perifer

pada pasien di ICU Rumah Sakit

b. Volume pemberian adalah banyaknya nutrisi etermal yang diberikan

(ml/hari).

c. Total volume yang dibutuhkan adalah kecukupan cairan setiap hari

yang diperlukan oleh pasien ICU sesuai dengan penyakit yang diderita

(ml/hari).

d. Waktu tinggal adalah keberadaan pasien ICU di rumah sakit minimal 3

hari tinggal dan maksimal 10 hari tinggal.

e. Kebutuhan kalori adalah jumlah kalori yang dibutuhkan setiap pasien

dalam waktu 24 jam (kkal/hari).

f. Pedoman acuan adalah ukuran yang menjadi dasar penilaian dalam

mengkaji kesesuaian pemberian nutrisi misalnya volume cairan yang

diberikan dalam waktu 24 jam yaitu berupa junal dan buku (ASPEN,

ESPEN, Parenteral Nutrition in the Critically Ill Patient, , Farmasi

Klinis).
Data catatan medis adalah data pengobatan dan perawatan yang tertulis pada

catatan medis pasien ICU rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta seperti,

umur, jenis
DAFTAR PUSTAKA

Akhtar, N., Khan, M. S., Mahmood, T., Khan, H. M. S., Iqbal, M., dan Bashir, S.

2018. Formulation Development and Moiturising Effects of a Topical.

Amylase and Thickener to Blenderized Rice Provides Suitable Viscosity for Use in Nutritional

Support. J Nutri Health. Vol 2 (1).

Bawono. P.F., (2018). Makalah Pemberian Nutrisi Eternal.

Hellena Delli. (2018). Hubungan antara Status Nutrisi dan Penggunaan Alat. Bantu Nafas pada
Pasien di ICU. Jurnal Ilmiah Keperawatan.
Itoh, M , Nishimoto, Y, Maui, H, Etani, Y, Takagishi, K, et al. 2018. Addition of Alpha-

Mahan, L., & Raymond, J. (2019). Krause's Food & the Nutrition Care Process (14th Edition

ed.). Canada: Elsevier.

Peraturan Kementerian Kesehatan Indonesia

Sugiyono (2019). Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta

Sugiyono, (2021). METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF dan R&D (M.Dr.


Ir. Sutopo, S.Pd (ed); ke2 ed)

Wawang. S., (2018). Karakterisasi Fisik dan Kimiawi Formula Enternal Buah Berdasarkan

Formulasi Bahan. Universitas Muhamadiyah Semarang

Michael J. Muray. 2015. Nutrition. STOELTING’S : Pharmacology & Physiology in Anesthetic

Practice. Edisi 5. Hal 716-731. USA : Wolters Kluwer Health.

Contoh Hipotesis Penelitian Kuantitatif. 8 Mei 2021 https://kumparan.com/berita-unik/contoh-

hipotesis-penelitian-kuantitatif-1vhGOu0wFqC

Anda mungkin juga menyukai