LITERATUR REVIEW
MASASSE ABDOMEN UNTUK KONSTIPASI PASIEN STROKE
Ruang: Bugenvil RS PKT Bontang
Oleh :
Irma Husen
A. Latar Belakang
Problem :
Gangguan mobilitas dan ketidakberdayaan akibat penurunan fungsi motorik pada pasien
stroke dapat mengakibatkan komplikasi, salah satunya adalah konstipasi.
Intervensi :
Pemberian masase abdomen
Comparison : Tidak ada pembanding dalam jurnal
Outcome :
Masase abdomen direkomendasikan karena dapat menstimulasi gerakan peristaltik,
menurunkan waktu transit kolon, mempercepat waktu terjadinya defekasi dan meningkatkan
frekuensi defekasi
C. Tujuan
Untuk mengetahui efektifitas pemberian massase abdomen dalam mengatasi kostipasi pada
pasien stroke iskemik.
D. Manfaat
1. Institusi Rumah Sakit
Hasil telaah jurnal dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit terutama untuk perbaikan layanan Asuhan Keperawatan
pasien stroke dengan masalah konstipasi dengan terapi masase abdomen di rumah sakit.
3
2. Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam proses belajar mengajar mengenai keefektifan masase
abdomen dalam mengatasi konstipasi pada pasien stroke.
3. Manafaat Toeritis
Hasil telaah jurnal diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya disiplin ilmu keperawatan. Hasil penelitian ini diharapkan juga
dapat memberikan informasi bagi para pengajar, mahasiswa, dan peneliti selanjutnya
tentang kemajuan riset keperawatan.
4
BAB II
TELAAH JURNAL
A. Deskripsi Jurnal
JUDUL JURNAL 1 :
Pengaruh Pemberian Massage Abdomen Terhadap Penurunan Konstipasi Pada
Pasien Stroke Iskemik Di Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Ferly Yacoline Pailungan1, Cahyono Kaela2, Rini Rachmawati3
1
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan, Universitas Hasanuddin Makassar
2
Dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia
3
Dosen Program Studi Magister Ilmu Keperawatan, Universitas Hasanuddin Makassar
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?
Untuk mengetahui pengaruh pemberian masaage abdomen terhadap penurunan
konstipasi pada pasien stroke.
Desain penelitian apa yang digunakan?
Desain penelitian ini adalah Quasi eksperiment
UNTUK DESAIN EKSPERIMEN :
Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu
intervensi ?
Ya, menggunakan kelompok control
Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?
6
Tidak dijelaskan
Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan blinding
saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti
tidak mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment
atau control . Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas
informasi.
Tidak dijelaskan
Populasi pada penelitian ini pasien stroke iskemik yang menjalani rawat inap di
ruang perawatan neuro dan brain center di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo
Makassar dengan jumlah sampel 38 orang.
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?
Sampel pada penelitian ini pasien stroke iskemik yang menjalani rawat inap di
ruang perawatan neuro dan brain center di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo
Makassar dengan jumlah sampel 38 orang, dengan kriteria inklusi: mengalami
konstipasi, compos mentis, usia > 18 tahun, asupan makanan, serat dan cairan
terpenuhi, belum mendapat terapi laksatif
Purposive Sampling
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?
7
Penghitungan jumlah sampel tidak dijelaskan, didapatkan data sampel sebanyak
38 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok intervensi dan
kelompok kontrol.
PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA
Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?
Lembar observasi
Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?
Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa
metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan
bagaimana hasilnya?
Tidak dilakukan
Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan
pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran?
Peneliti
ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?
8
Tidak dilakukan metode intention to treat atau on treatment analysis
Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?
HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Kelompok intervensi yang diberikan masase abdomen dan kelompok kontrol yang
tidak diberikan terapi massase abdomen. Intervensi dilakukan dengan melakukan
massase pada abdomen sesuai prosedur 1 kali dalam sehari selama 10 20 menit
dalam jangka waktu 3 hari setiap pasien
Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?
Tidak ada karakteristik responden, hanya pasien dengan diagnosa stroke iskemik
yang rawat inap
Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)
dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?
9
Tidak ada variabel perancu
Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis
Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori.
10
Peneliti mampu membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian lain dan
hasilnya saling berkaitan.
Nilai kepentingan yang didapatkan adalah bahwa massage abdomen pada pasien
stroke iskemik yang mengalami konstipasi memberikan efek terhadap penurunan
konstipasi
Ya, hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau
dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal.
Diharapkan hasil penelitian ini perawat dapat melakukan dan mengajarkan teknik
massase abdomen untuk menurunkan kejadian konstipasi pada pasien stroke
iskemik.
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?\
Ya, penelitian mungkin dapat direplikasi pada setting praktik klinik lainnya.
11
yang diperoleh hanya 30 orang.
Judul Jurnal 2 :
Mengatasi Konstipasi Pasien Stroke Dengan Masase Abdomen Dan Minum Air Putih
Hangat
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?
Desain penelitian ini adalah Quasi eksperiment pendekatan post test only non
equivalent control group design.
13
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?
Tidak dijelaskan
Populasi pada penelitian ini pasien stroke iskemik yang menjalani rawat inap di
Rumah Sakit kota Medan
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?
Sampel pada penelitian ini pasien stroke iskemik yang menjalani rawat inap di
RS kota Medan dengan jumlah sampel 47 orang.
Kriteria inklusi: (a) pasien stroke iskemi yang sesudah tujuh hari serangan stroke
(b) tekanan darah dalam rentang (120/80150/100) (c) tidak memiliki tanda-tanda
peningkatan tekanan intrakranial sebelum, selama, dan sesudah intervensi (d)
pasien sadar dan dapat berkomunikasi (e) tidak mengalami penurunan fungsi
memori (dengan melakukan tes memori jangka pendek dan jangka panjang) (f)
14
teridentifikasi mengalami konstipasi melalui constipasi scoring system (g) tidak
sedang mengalami peradangan pada sistem gastrointestinal, sistem perkemihan,
dan sistem metabolic (h) tidak terdapat massa pada abdomen (i) bersedia menjadi
responden.
Purposive Sampling
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?
15
Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?
Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa
metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan
bagaimana hasilnya?
Tidak dilakukan
Peneliti
ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?
Menggunakan analisa beda lebih dari dua mean dengan uji Anova
Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?
16
Analisa Stastistik dilakukan dengan menggunakan SPSS
HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Penelitian dibagi dalam tiga kelompok, kelompok kontrol mendapatkan intervensi
yang biasa dilakukan di ruangan seperti menganjurkan makan makanan
mengandung serat, memenuhi kebutuhan cairan, aktivitas dalam batas yang dapat
ditoleransi dan dengan bantuan obat laksatif. Kelompok Intervensi I dilakukan satu
kali dalam tujuh hari mendapatkan terapi standar seperti kelompok kontrol sebelum
sarapan pagi, responden diberikan masase abdomen dengan teknik swedish massage
selama 15-20 menit. Setelah enam puluh menit, responden dipersilakan sarapan pagi
Kelompok Intervensi II dilakukan satu kali dalam tujuh hari mendapatkan terapi
standar seperti kelompok kontrol sebelum sarapan pagi, responden diberikan masase
abdomen dengan teknik swedish massage selama 15-20 menit, kemudian responden
diberi tambahan minum air hangat sebanyak 500 ml. Setelah enam puluh menit,
responden dipersilakan sarapan pagi
Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?
Tidak ada karakteristik responden, hanya pasien dengan diagnosa stroke iskemik
yang rawat inap
Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)
dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?
Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis
17
Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan waktu
terjadinya defekasi di antara ketiga kelompok (p= 0,015; α= 0,05).
Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori.
Ya, hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau
dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal.
Diharapkan hasil penelitian ini perawat dapat melakukan dan mengajarkan teknik
massase abdomen untuk menurunkan kejadian konstipasi pada pasien stroke
iskemik.
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?\
Ya, penelitian mungkin dapat direplikasi pada setting praktik klinik lainnya.
Judul Jurnal 3 :
a
Department of Medical Surgical nursing, School of Nursing and Midwifery, Mashhad
University of Medical Sciences, Mashhad, Iran
b
Nursing and Midwifery Care Research Center, Mashhad University of Medical Sciences,
Mashhad, Iran
19
c
Medical School, Mashhad University of Medical Sciences, Mashhad, Iran
Meskipun fakta bahwa konstipasi adalah komplikasi umum pada penyakit stroke,
tidak ada investigasi yang memadai tentang pengobatan dan penanganan konstipasi
pada pasien stroke dengan terapi komplementer.
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?
21
saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti
tidak mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment
atau control . Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas
informasi.
Tidak dijelaskan
Populasi pada penelitian ini pasien stroke iskemik yang menjalani rawat inap di
unit neurologis di Rumah Sakit Mashtelan, Iran.
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?
Sampel pada penelitian ini pasien stroke iskemik yang menjalani rawat inap di RS
Mashtelan, Iran dengan jumlah sampel 26 orang tiap kelompok, total sampel yang
memenuhi kriteria inklusi 68 orang.
Kriteria inklusi: usia >65 sampai usia < 90, yang mempunyai diagnosis definitif
dari stroke Iskemik; akan melalui akut saat stroke setidaknya 72 jam; skor ≥ 5 dan
yang penilaian skor (CAS); Glasgow koma skala di atas 7
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari
populasi target?
Random Sampling
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?
Total sampel 68 orang, terbagi dalam 2 kelompok
22
Variabel dependen adalah konstipasi dan distensi
Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?
Tidak dilakukan
.peneliti
ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?
Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang
23
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?
HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Setelah menyelesaikan informed consent, pasien dikelompokkan menurut kelompok
eksperimental atau kelompok kontrol. Kemudian CAS diselesaikan dengan bantuan
dari pasien. Kemudian intervensi yang dimulai pada kelompok eksperimen di sepuluh
hari. Checklist pengukuran dilakukan setiap hari. CAS skala yang selesai sebelum
intervensi dan setelah sepuluh hari.
Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?
Tidak ada karakteristik responden, hanya pasien dengan diagnosa stroke iskemik
yang rawat inap
Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)
dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?
Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara
24
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis
Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan penurunan yang signifikan dalam lingkar
perut dari kelompok intervensi (p=0,029). Dan menunjukkan perbedaan hasil
signifikan dalam frekuensi defekasi (p<0,00001)
Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori.
25
Tidak dijelaskan di dalam penelitian.
Nilai kepentingan yang didapatkan adalah bahwa massage abdomen I LOV U pada
pasien stroke iskemik yang mengalami konstipasi memberikan efek terhadap
penurunan konstipasi
Ya, hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau
dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal.
Diharapkan hasil penelitian ini perawat dapat melakukan dan mengajarkan teknik
massase abdomen untuk menurunkan kejadian konstipasi pada pasien stroke
iskemik.
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?\
Ya, penelitian mungkin dapat direplikasi pada setting praktik klinik lainnya.
26
27
B. Ekstraksi Data Jurnal dan Critical Appraisal
NO Penelitian Sampel (karakteristik, Desain/Seleksi Intervensi Hasil temuan/Kesimpulan Level Penelitian Komentar reviewer
(Peneliti & ukuran, setting) responden peneliti (kekuatan dan
Waktu) keterbatasan penelitian)
1 Ferly Yacoline Populasi pada penelitian Consecutive Perbandingan Hasil uji statistik (IIa) Kekuatan :
Pailungan, ini pasien stroke sampling kelompok kontrol menunjukkan nilai
Cahyono iskemik yang menjalani dan kelompok p=0,000, p<0,005 Evidence based dari penelitian ini merupakan
intervensi sehingga disimpulkan ada paling sedikit satu uji penelitian eksperimen
Kaelan, Rini rawat inap di ruang
pemberian klinik dengan semu, level penelitian
Rachmawaty perawatan neuro dan perbedaaan yang
massase abdomen pembanding, tanpa moderate clinical certainly
(2017) brain center di RSUP dr signifikan pada skor
pada pasien stroke RCT (rekomendasi B)
Wahidin Sudirohusodo iskemik yang di konstipasi (CAS) antara
Pengaruh Makassar dengan observasi selam 3 kelompok intervensi
Kelemahan :
pemberian jumlah sampel 38 hari berturut-turut dengan kelompok kontrol.
massage orang. dengan kriteria Massage abdomen Faktor-faktor perancu hasil
abdomen inklusi: mengalami terbukti memiliki efek penelitian sebaiknya
terhadap konstipasi, compos terhadap penurunan dimasukkan sebagai
penurunan mentis, usia > 18 tahun, konstipasi. kriteria eksklusi.
konstipasi asupan makanan, serat Sebaiknya digunakan alat
pada pasien ukur dengan akurasi yang
dan cairan terpenuhi,
baik.
stroke iskemik belum mendapat terapi
di RSUP dr. laksatif
Wahidin
Sudirohusodo
Makassar
28
2 Dumeria Br Populasi pada penelitian Purposive Perbandingan Proses defekasi terhadap Kekuatan :
Ginting, ini pasien stroke iskemik Sampling kelompok kontrol ketiga kelompok dilihat dari
Agung yang menjalani rawat dan kelompok waktu terjadinya defekasi penelitian ini merupakan
inap di Rumah Sakit intervensi antara kelompok intervensi I penelitian eksperimen
Waluyo,
pemberian dan II dengan nilai p= 0,015, semu, level penelitian
Lestari kota Medan.
massase abdomen dan dari frekuensi defekasi moderate clinical certainly
Sukmarini dan minum air antara kelompok intervensi (rekomendasi B)
(2015) Kriteria inklusi: (a) hangat pada pasien II dan kelompok kontrol
pasien stroke iskemi stroke iskemik dengan nilai p= 0,000. Hasil Kelemahan :
Mengatasi yang sesudah tujuh hari yang diobservasi penelitian ini diharapkan
konstipasi serangan stroke (b) selama 7 hari dapat menjadi evidence Faktor-faktor perancu hasil
pasien stroke tekanan darah dalam based practice dalam asuhan penelitian sebaiknya
dengan masase rentang keperawatan medikal bedah dimasukkan sebagai
(120/80150/100) (c) dalam memberikan kriteria eksklusi.
abdomen dan
tidak memiliki tanda- intervensi keperawatan Sebaiknya digunakan alat
minum air
tanda peningkatan terhadap pasien stroke yang ukur dengan akurasi yang
putih hangat mengalami konstipasi
tekanan intrakranial baik.
sehingga perawatan terapi
sebelum, selama, dan
komplementer di bidang
sesudah intervensi (d) keperawatan dapat dikenal
pasien sadar dan dapat dan memberikan manfaat
berkomunikasi (e) tidak sebagai pencegahan dan
mengalami penurunan pengobatan alami.
fungsi memori (dengan
melakukan tes memori
jangka pendek dan
jangka panjang) (f)
teridentifikasi
mengalami konstipasi
melalui constipasi
scoring system (g) tidak
29
sedang mengalami
peradangan pada sistem
gastrointestinal, sistem
perkemihan, dan sistem
metabolic (h) tidak
terdapat massa pada
abdomen .
Jumlah sampel 47
responden
3 Zahra Fekri, Populasi pada penelitian Random Perbandingan Berdasarkan hasil uji Kekuatan :
Nahit Aghebati, ini pasien stroke iskemik Sampling kelompok kontrol statistik menunjukkan
Tahereh yang menjalani rawat dan kelompok Penelitian ini merupakan
Sadeghi, intervensi
penurunan yang
inap di unit neurologis penelitian eksperimen, dan
Mohammd taghi di Rumah Sakit pemberian signifikan dalam teknik pengambilan
Farzadfard Mashtelan, Iran. massase abdomen lingkar perut dari sampel dengan random
(2021) ‘I LOV U” pada kelompok intervensi sampling sehingga lebih
Sampel pada penelitian
pasien stroke (p=0,029). Dan dapat merepresentasikan
ini adlah pasien stroke
The effects of iskemik yang populasi
iskemik yang menjalani menunjukkan
abdominal I diobservasi selama
rawat inap di unit 10 hari perbedaan hasil
LOV U
neurologis Rumah Sakit signifikan dalam
massage along
Mashtelan, Iran pada frekuensi defekasi Kelemahann:
with lifestyle bulan Agustus 2017
training on (p<0,00001) dari
hingga februari 2018 kelompok intervensi. Penelitian ini belum
constipation dengan jumlah sampel melakukan uji coba
and distension 68 orang, dengan terkontrol secara acak dan
in the elderly Kriteria inklusi: usia studi populasi besar. Oleh
with stroke >65 sampai usia < 90, karena itu peneliti
merekomendasikan hal ini
30
yang mempunyai
diagnosis definitif dari
stroke Iskemik; akan
melalui akut saat stroke
setidaknya 72 jam; skor
≥ 5 dan yang penilaian
skor (CAS); Glasgow
koma skala di atas 7
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasien stroke yang dirawat di rumah sakit sering mengalami kelemahan anggota
gerak, baik sebagian maupun seluruhnya yang menyebabkan pasien imobilisasi.
Imobilisasi yang berkepanjangan berpotensi terjadinya komplikasi, salah satunya adalah
konstipasi. Pada kejadian konstipasi, proses defekasi dapat dipercepat dengan adanya
peningkatan tekanan intraabdomen dan kontraksi pada otot-otot abdomen. Masase
abdomen membantu untuk merangsang peristaltik usus dan memperkuat otot-otot
abdomen serta membantu sistem pencernaan sehingga dapat berlangsung dengan lancar.
Berdasarkan hasil review jurnal diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pemberian massase abdomen pada pasien stroke iskemik yang mengalami konstipasi
memberikan efek terhadap penurunan konstipasi pasien, dimana skor konstipasi diukur
berdasarkan Constipation Assesment Scale (CAS). Massage abdomen dapat menjadi
intervensi keperawatan yang efektif dalam pencegahan dan penurunan konstipasi tanpa
menimbulkan efek samping, prosedurnya sederhana dan relatif murah dibandingkan
dengan penggunaan laksatif yang terus menerus. Sehingga tindakan ini dapat dilakukan
pada pasien yang mengalami konstipasi.
B. Saran
Bagi keilmuan keperawatan, hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai
evidence based practice dalam asuhan keperawatan dalam memberikan intervensi
keperawatan pada pasien stroke yang mengalami konstipasi sehingga perawatan terapi
komplementer di bidang keperawatan dapat dikenal dan memberikan manfaat untuk
digunakan sebagai pencegahan dan pengobatan alami.
Diharapkan hasil literatur review ini sebagai landasan pengembangan ilmu
keperawatan yang dapat diaplikasikan pada penatalaksanaan konstipasi serta dapat menjadi
bahan pendidikan bagi perawat melakukan terapi non farmakologis dalam memberikan
asuhan keperawatan.
32
33