Anda di halaman 1dari 33

TUGAS

LITERATUR REVIEW
MASASSE ABDOMEN UNTUK KONSTIPASI PASIEN STROKE
Ruang: Bugenvil RS PKT Bontang

Oleh :

Irma Husen

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFSI NERS
JURUSAN KEPERWATAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) menjelaskan stroke adalah sindrom klinis


fokal atau global yang dapat menyebabkan kematian atau kelainan yang menetap lebih dari
24 jam (Ginting et al, 2016). Stroke merupakan satu dari beberapa penyakit penyebab
kematian di dunia. Selain itu stroke juga dapat menimbulkan kecacatan neurologis dan
beberapa komplikasi. Di Indonesia, stroke merupakan penyebab kematian utama yang
ditemukan di rumah sakit. Secara nasional prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018
berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur lebih dari 15 tahun sebesar 10,9% atau
diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang. Sekitar 15% kematian di rumah sakit disebabkan
oleh stroke dan angka kecacatan mencapai 65%. Selain kematian, pasien yang terkena
serangan stroke akan mengalami masalah kecacatan, seperti hemiparese, hemiplegia,
paraparese, paraplegia, disfagia dan afasia. Lemahnya bagian tubuh pasien menyebabkan
imobilisasi sehingga dapat terjadi beberapa komplikasi seperti dekubitus, atrofi otot, dan
konstipasi.
Konstipasi adalah defekasi tidak teratur yang abnormal disertai dengan
pengeluaran disertai dengan pengeluaran feses yang sulit atau pengeluaran feses yang
sangat keras dan kering. Konstipasi pada pasien stroke yang mengalami imobilisasi terjadi
karena adanya penurunan aktivitas sehingga menyebabkan penurunan fungsi otot abdominal,
penurunan peristaltik usus yang dapat memperlama pasase feses sehingga pasien mengalami
penurunan frekuensi defekasi, feses keras dan sulit dikeluarkan. (Smeltzer & Barre, 2013).
Pasien stroke yang mengalami masalah konstipasi merupakan salah satu masalah yang harus
segera di tangani. Beberapa cara untuk mengatasi monstipasi yang sudah banyak dilakukan
seperti intake cairan, diet tinggi serat, latihan fisik dan mobilisasi serta masase abdomen dan
minum air putih hangat. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa massase abdomen dan
minum air putih hangat efektif untuk mengatasi konstipasi, dimana massase abdomen dapat
membantu mendorong pengeluaran feses dari usus besar (Ginting et al, 2015). Massase
2
abdomen merupakan tindakan pemijatan pada abdomen sebagai salah satu manjemen usus
(bowel mangement), dan meningkatkan fungsi sistem pencernaan (Wulandari, 2016).
Massase abdomen lebih efisien dalam pelaksanaan, energi yang dilakukan minimal, gerakan
masase lebih sistematis dan mudah untuk diterapkan, serta memberikan efek kenyamanan
( Arimbi Karunia & Estri, 2016).

B. Rumusan Masalah (Pertanyaan Klinis) Menggunakan PICO

Problem :
Gangguan mobilitas dan ketidakberdayaan akibat penurunan fungsi motorik pada pasien
stroke dapat mengakibatkan komplikasi, salah satunya adalah konstipasi.
Intervensi :
Pemberian masase abdomen
Comparison : Tidak ada pembanding dalam jurnal
Outcome :
Masase abdomen direkomendasikan karena dapat menstimulasi gerakan peristaltik,
menurunkan waktu transit kolon, mempercepat waktu terjadinya defekasi dan meningkatkan
frekuensi defekasi

C. Tujuan
Untuk mengetahui efektifitas pemberian massase abdomen dalam mengatasi kostipasi pada
pasien stroke iskemik.

D. Manfaat
1. Institusi Rumah Sakit
Hasil telaah jurnal dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit terutama untuk perbaikan layanan Asuhan Keperawatan
pasien stroke dengan masalah konstipasi dengan terapi masase abdomen di rumah sakit.

3
2. Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam proses belajar mengajar mengenai keefektifan masase
abdomen dalam mengatasi konstipasi pada pasien stroke.
3. Manafaat Toeritis
Hasil telaah jurnal diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya disiplin ilmu keperawatan. Hasil penelitian ini diharapkan juga
dapat memberikan informasi bagi para pengajar, mahasiswa, dan peneliti selanjutnya
tentang kemajuan riset keperawatan.

4
BAB II
TELAAH JURNAL

A. Deskripsi Jurnal

JUDUL JURNAL 1 :
Pengaruh Pemberian Massage Abdomen Terhadap Penurunan Konstipasi Pada
Pasien Stroke Iskemik Di Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Ferly Yacoline Pailungan1, Cahyono Kaela2, Rini Rachmawati3
1
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan, Universitas Hasanuddin Makassar
2
Dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia
3
Dosen Program Studi Magister Ilmu Keperawatan, Universitas Hasanuddin Makassar

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL

Apa masalah penelitian?


Bagaimana pengaruh massage abdomen terhadap penurunan konstipasi pada pasien
stroke iskemik
Seberapa besar masalah tersebut?
Angka kejadian konstipasi setelah serangan stroke cukup tinggi, bervariasi
sekitar 30% - 60%. Konstipasi merupakan komplikasi umum dari stroke akut dan
berhubungan dengan immobilisasi.
Dampak masalah jika tidak diatasi?
Terjadinya konstipasi
Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang
ada/kenyataan dengan harapan/target?

Tindakan masase abdomen belum banyak dilakukan untuk mengatasi masalah


konstipasi, penanganan konstipasi lebih banyak dilakukan dengan terapi
farmakologis dimana penggunaan terapi farmakologis dalaam jangka waktu
tang lama dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya seperti
peningkatan konstipasi dan fecal impaction serta resiko timbulnya kanker
colorectal.

Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?
Untuk mengetahui pengaruh pemberian masaage abdomen terhadap penurunan
konstipasi pada pasien stroke.
Desain penelitian apa yang digunakan?
Desain penelitian ini adalah Quasi eksperiment
UNTUK DESAIN EKSPERIMEN :
Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu
intervensi ?
Ya, menggunakan kelompok control
Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?

Tidak melakukan randomisasi


Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah
dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan
randomisasi?

Tidak melakukan randomisasi


Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?

Tidak dilakukan dalam penelitian

Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan


perlakuan pada responden (responden tidak menyadari apakah sedang
mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?

6
Tidak dijelaskan
Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan blinding
saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti
tidak mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment
atau control . Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas
informasi.

Tidak dijelaskan

POPULASI DAN SAMPEL


Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Populasi pada penelitian ini pasien stroke iskemik yang menjalani rawat inap di
ruang perawatan neuro dan brain center di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo
Makassar dengan jumlah sampel 38 orang.
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?
Sampel pada penelitian ini pasien stroke iskemik yang menjalani rawat inap di
ruang perawatan neuro dan brain center di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo
Makassar dengan jumlah sampel 38 orang, dengan kriteria inklusi: mengalami
konstipasi, compos mentis, usia > 18 tahun, asupan makanan, serat dan cairan
terpenuhi, belum mendapat terapi laksatif

Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari


populasi target?

Purposive Sampling

Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

7
Penghitungan jumlah sampel tidak dijelaskan, didapatkan data sampel sebanyak
38 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok intervensi dan
kelompok kontrol.
PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA
Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Variabel independen adalah massage abdomen dan


Variabel dependen adalah konstipasi
Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?
Pengumpulan data menggunakan kuesioner Constipation Assesment Scale
(CAS)
Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Lembar observasi
Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?
Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa
metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan
bagaimana hasilnya?

Tidak dilakukan
Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan
pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran?

Peneliti
ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?

Menggunakan uji T Independent dengan tingkat kemaknaan 0,05.

Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode intention to treat


atau on treatment analysis?

8
Tidak dilakukan metode intention to treat atau on treatment analysis

Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.

On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai


selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis.

Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?

Analisa Stastistik dilakukan dengan menggunakan SPSS

HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Kelompok intervensi yang diberikan masase abdomen dan kelompok kontrol yang
tidak diberikan terapi massase abdomen. Intervensi dilakukan dengan melakukan
massase pada abdomen sesuai prosedur 1 kali dalam sehari selama 10 – 20 menit
dalam jangka waktu 3 hari setiap pasien
Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?
Tidak ada karakteristik responden, hanya pasien dengan diagnosa stroke iskemik
yang rawat inap
Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)
dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?

9
Tidak ada variabel perancu

Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis

Hasil utama dari penelitian adalah menunjukkan adanya perbedaan yang


signifikan anatar skor konstipasi (CAS) pada kelompok intervensi setelah
diberikan massase abdomen dengan kelompok kontrol dengan uji independen T-
test diperoleh nilai p<0,05 (0,00).

Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah


peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti
number need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk
reduction (ARR).
Tidak dijelaskan oleh peneliti
DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan
dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian
tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak
terbukti.

Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori.

Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-


penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?

10
Peneliti mampu membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian lain dan
hasilnya saling berkaitan.

Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya dengan


perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap pemecahan masalah?

Tidak dijelaskan di dalam penelitian.


Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?

Nilai kepentingan yang didapatkan adalah bahwa massage abdomen pada pasien
stroke iskemik yang mengalami konstipasi memberikan efek terhadap penurunan
konstipasi

Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil


penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari aspek
fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

Ya, hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau
dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal.
Diharapkan hasil penelitian ini perawat dapat melakukan dan mengajarkan teknik
massase abdomen untuk menurunkan kejadian konstipasi pada pasien stroke
iskemik.
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?\

Ya, penelitian mungkin dapat direplikasi pada setting praktik klinik lainnya.

Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah


kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?
Peneliti menjelaskan keterbatasan dalam penelitian ini bahwa jumlah sampel

11
yang diperoleh hanya 30 orang.

Judul Jurnal 2 :

Mengatasi Konstipasi Pasien Stroke Dengan Masase Abdomen Dan Minum Air Putih
Hangat

Damenia Br Ginting1,2*, Agung Waluyo3, Lestari Sukmarini3


1
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes SUMUT, Medan 20136, Indonesia
2
Program Studi Magister, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
3
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
*E-mail: ginting_dameria@yahoo.com

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL

Apa masalah penelitian?


Pasien stroke yang dirawat di RS sering mengalami kelemahan anggota gerak baik
sebagian maupun seluruhnya yang menyebabkan immobilisasi. Immobilisassi yang
berkepanjangan berpotensi terjadi komplilkasi, salah satunya adalah konstipasi.

Seberapa besar masalah tersebut?


Survei yang dilakukan tahun 2010 pada 8100 sampel berusia diatas 20 tahun dari
empat negara termasuk indonesia diperoleh hasil dari wawancara 16,2 % mengalami
konstipasi (Wald, 2010).
Dampak masalah jika tidak diatasi?
Dampak yang timbul adalah meningkatnya kejadian konstipasi pada pasien stroke
Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang
ada/kenyataan dengan harapan/target?

Tindakan masase abdomen belum banyak dilakukan untuk mengatasi masalah


konstipasi, penanganan konstipasi lebih banyak dilakukan dengan terapi
12
farmakologis dimana penggunaan terapi farmakologis dalaam jangka waktu tang lama
dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya seperti peningkatan konstipasi dan
fecal impaction serta resiko timbulnya kanker colorectal.

Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?

Untuk mengetahui perbedaan antara pemberian masaage abdomen dengan masase


abdomen dan minum air putih hangatterhadap pasien stroke yang mengalami
konstipasi dalam proses defekasi.
Desain penelitian apa yang digunakan?

Desain penelitian ini adalah Quasi eksperiment pendekatan post test only non
equivalent control group design.

UNTUK DESAIN EKSPERIMEN :


Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu
intervensi ?

Ya, menggunakan kelompok control


Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?

Tidak melakukan randomisasi


Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah
dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan
randomisasi?

Tidak melakukan randomisasi


Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti

13
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?

Tidak dilakukan dalam penelitian

Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan


perlakuan pada responden (responden tidak menyadari apakah sedang
mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?
Tidak dijelaskan
Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan blinding
saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti
tidak mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment
atau control . Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas
informasi.

Tidak dijelaskan

POPULASI DAN SAMPEL


Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Populasi pada penelitian ini pasien stroke iskemik yang menjalani rawat inap di
Rumah Sakit kota Medan
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?
Sampel pada penelitian ini pasien stroke iskemik yang menjalani rawat inap di
RS kota Medan dengan jumlah sampel 47 orang.
Kriteria inklusi: (a) pasien stroke iskemi yang sesudah tujuh hari serangan stroke
(b) tekanan darah dalam rentang (120/80–150/100) (c) tidak memiliki tanda-tanda
peningkatan tekanan intrakranial sebelum, selama, dan sesudah intervensi (d)
pasien sadar dan dapat berkomunikasi (e) tidak mengalami penurunan fungsi
memori (dengan melakukan tes memori jangka pendek dan jangka panjang) (f)

14
teridentifikasi mengalami konstipasi melalui constipasi scoring system (g) tidak
sedang mengalami peradangan pada sistem gastrointestinal, sistem perkemihan,
dan sistem metabolic (h) tidak terdapat massa pada abdomen (i) bersedia menjadi
responden.

Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari


populasi target?

Purposive Sampling

Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

Jumlah sampel dari masing-masing kelompok 17 orang sehingga total sampel 51


orang, namun pada saat dilakukan pengambilan data 4 responden dieksklusi karena
responden demam sehingga total sampel menjadi 47 orang.
Rumus yang digunakan untuk menentukan sampel yaitu menggunakan formula
sederhana, n/(1-f), f (10% atau 0,1)
PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA
Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Variabel independen adalah massage abdomen dan minum air hangat


Variabel dependen adalah konstipasi
Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?
Pengumpulan data menggunakan lembar observasi Constipation Scoring Sistem

Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

SOP sweddish massage, Lembar observasi

15
Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?
Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa
metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan
bagaimana hasilnya?

Tidak dilakukan

Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan


pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran?

Peneliti
ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?

Menggunakan analisa beda lebih dari dua mean dengan uji Anova

Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode intention to treat


atau on treatment analysis?

Tidak dilakukan metode intention to treat atau on treatment analysis

Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.

On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai


selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis.

Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?

16
Analisa Stastistik dilakukan dengan menggunakan SPSS

HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Penelitian dibagi dalam tiga kelompok, kelompok kontrol mendapatkan intervensi
yang biasa dilakukan di ruangan seperti menganjurkan makan makanan
mengandung serat, memenuhi kebutuhan cairan, aktivitas dalam batas yang dapat
ditoleransi dan dengan bantuan obat laksatif. Kelompok Intervensi I dilakukan satu
kali dalam tujuh hari mendapatkan terapi standar seperti kelompok kontrol sebelum
sarapan pagi, responden diberikan masase abdomen dengan teknik swedish massage
selama 15-20 menit. Setelah enam puluh menit, responden dipersilakan sarapan pagi
Kelompok Intervensi II dilakukan satu kali dalam tujuh hari mendapatkan terapi
standar seperti kelompok kontrol sebelum sarapan pagi, responden diberikan masase
abdomen dengan teknik swedish massage selama 15-20 menit, kemudian responden
diberi tambahan minum air hangat sebanyak 500 ml. Setelah enam puluh menit,
responden dipersilakan sarapan pagi
Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?
Tidak ada karakteristik responden, hanya pasien dengan diagnosa stroke iskemik
yang rawat inap
Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)
dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?

Tidak ada variabel perancu

Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis

17
Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan waktu
terjadinya defekasi di antara ketiga kelompok (p= 0,015; α= 0,05).

Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah


peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti
number need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk
reduction (ARR).
Tidak dijelaskan oleh peneliti
DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan
dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian
tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak
terbukti.

Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori.

Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-


penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?

Peneliti mampu membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian lain dan


hasilnya saling berkaitan.

Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya dengan


perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap pemecahan masalah?

Tidak dijelaskan di dalam penelitian.

Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?


18
Nilai kepentingan yang didapatkan adalah bahwa massage abdomen dan minum air
putih hangat pada pasien stroke iskemik yang mengalami konstipasi memberikan
efek terhadap penurunan konstipasi

Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil


penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari aspek
fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

Ya, hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau
dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal.
Diharapkan hasil penelitian ini perawat dapat melakukan dan mengajarkan teknik
massase abdomen untuk menurunkan kejadian konstipasi pada pasien stroke
iskemik.
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?\

Ya, penelitian mungkin dapat direplikasi pada setting praktik klinik lainnya.

Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah


kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?
Tidak disebutkan

Judul Jurnal 3 :

The Effects Of Abdominal “I Lov U” Massage Along With Lifestyle Training On


Constipation And Distension In The Elderly With Stroke
Zahra Fekria, Nahid Aghebatia,b*, Tahereh Sadeghi, Mohammd taghi Farzadfardc

a
Department of Medical Surgical nursing, School of Nursing and Midwifery, Mashhad
University of Medical Sciences, Mashhad, Iran
b
Nursing and Midwifery Care Research Center, Mashhad University of Medical Sciences,
Mashhad, Iran

19
c
Medical School, Mashhad University of Medical Sciences, Mashhad, Iran

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL

Apa masalah penelitian?


Konstipasi adalah masalah umum gastrointestinal komplikasi dari pasien stroke

Seberapa besar masalah tersebut?


Menurut tinjauan sistematis kejadian konstipasi pada pasien stroke bervariasi dari
29% sampai 79%.
Dampak masalah jika tidak diatasi?
Dampak yang timbul adalah meningkatnya kejadian konstipasi pada pasien stroke
Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang
ada/kenyataan dengan harapan/target?

Meskipun fakta bahwa konstipasi adalah komplikasi umum pada penyakit stroke,
tidak ada investigasi yang memadai tentang pengobatan dan penanganan konstipasi
pada pasien stroke dengan terapi komplementer.

Solusi umum penanganan konstipasi lebih banyak dilakukan dengan terapi


laxative yang akan membebani biaya dan komplikasi pada pasien

Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?

Untuk mengetahui dampak dari “I LOV U” masase abdomen pada pasien


konstipasi dan distensi pada pasien stroke.
Desain penelitian apa yang digunakan?
Desain penelitian ini adalah Randomized pendekatan pre test post test
UNTUK DESAIN EKSPERIMEN :
Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu
20
intervensi ?
Ya, menggunakan kelompok kontrol

Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?


Ya

Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah


dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang melakukan
randomisasi?
Pada awalnya 100 acak angka dari 1 sampai 100. Secara acak 50 nomor
dipertimbangkan untuk intervensi dan 50 untuk kelompok kontrol (100 digit
dianggap karena attritions). Yang random digit yang disimpan dalam dua kantong
terpisah. Kemudian dari penelitian awal pasien pertama yang memiliki semua
kriteria inklusi berjumlah 1. Peneliti melihat random digit, jika nomor 1 di
intervensi daftar pasien akan dianggap berada dalam kelompok intervensi, jika
nomor 1 di daftar kontrol pasien akan pada kelompok kontrol. Kemudian yang
kedua pasien 2, ketiga 3 dan seterusnya. Metode sampling yang dilanjutkan sampai
menyelesaikan semua dari 68 pasien dalam setiap kelompok.

Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan


karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?
Tidak dilakukan dalam penelitian

Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam memberikan


perlakuan pada responden (responden tidak menyadari apakah sedang
mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?
Tidak dijelaskan
Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan blinding

21
saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar sampel atau peneliti
tidak mengetahui kedalam kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment
atau control . Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas
informasi.

Tidak dijelaskan

POPULASI DAN SAMPEL


Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Populasi pada penelitian ini pasien stroke iskemik yang menjalani rawat inap di
unit neurologis di Rumah Sakit Mashtelan, Iran.
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?
Sampel pada penelitian ini pasien stroke iskemik yang menjalani rawat inap di RS
Mashtelan, Iran dengan jumlah sampel 26 orang tiap kelompok, total sampel yang
memenuhi kriteria inklusi 68 orang.
Kriteria inklusi: usia >65 sampai usia < 90, yang mempunyai diagnosis definitif
dari stroke Iskemik; akan melalui akut saat stroke setidaknya 72 jam; skor ≥ 5 dan
yang penilaian skor (CAS); Glasgow koma skala di atas 7
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari
populasi target?
Random Sampling
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?
Total sampel 68 orang, terbagi dalam 2 kelompok

PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA


Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Variabel independen adalah massage abdomen “I LOV U”

22
Variabel dependen adalah konstipasi dan distensi
Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Pengumpulan data menggunakan lembar observasi Constipation Assesment


Sistem
Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?
Lembar observasi

Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?


Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan apa
metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan
bagaimana hasilnya?

Tidak dilakukan

Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah dilakukan


pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan pengukuran?

.peneliti
ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?

menggunakan analisa Independent t-test

Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode intention to treat


atau on treatment analysis?

Tidak dilakukan metode intention to treat atau on treatment analysis

Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang

23
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.

On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai


selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis.

Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis
data?

Analisa Stastistik dilakukan dengan menggunakan SPSS

HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Setelah menyelesaikan informed consent, pasien dikelompokkan menurut kelompok
eksperimental atau kelompok kontrol. Kemudian CAS diselesaikan dengan bantuan
dari pasien. Kemudian intervensi yang dimulai pada kelompok eksperimen di sepuluh
hari. Checklist pengukuran dilakukan setiap hari. CAS skala yang selesai sebelum
intervensi dan setelah sepuluh hari.
Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?
Tidak ada karakteristik responden, hanya pasien dengan diagnosa stroke iskemik
yang rawat inap
Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding variable)
dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok? Jika tidak
seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh
variable perancu?

Tidak ada variabel perancu

Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara

24
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan penurunan yang signifikan dalam lingkar
perut dari kelompok intervensi (p=0,029). Dan menunjukkan perbedaan hasil
signifikan dalam frekuensi defekasi (p<0,00001)

Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah


peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti
number need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau absolute risk
reduction (ARR).
Tidak dijelaskan oleh peneliti
DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan
dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian
tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak
terbukti.

Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori.

Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-


penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?

Peneliti mampu membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian lain dan


hasilnya saling berkaitan.

Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya dengan


perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap pemecahan masalah?

25
Tidak dijelaskan di dalam penelitian.

Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?

Nilai kepentingan yang didapatkan adalah bahwa massage abdomen “I LOV U ” pada
pasien stroke iskemik yang mengalami konstipasi memberikan efek terhadap
penurunan konstipasi

Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil


penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari aspek
fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

Ya, hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau
dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal.
Diharapkan hasil penelitian ini perawat dapat melakukan dan mengajarkan teknik
massase abdomen untuk menurunkan kejadian konstipasi pada pasien stroke
iskemik.
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?\

Ya, penelitian mungkin dapat direplikasi pada setting praktik klinik lainnya.

Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah


kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?
Tidak disebutkan

26
27
B. Ekstraksi Data Jurnal dan Critical Appraisal
NO Penelitian Sampel (karakteristik, Desain/Seleksi Intervensi Hasil temuan/Kesimpulan Level Penelitian Komentar reviewer
(Peneliti & ukuran, setting) responden peneliti (kekuatan dan
Waktu) keterbatasan penelitian)

1 Ferly Yacoline Populasi pada penelitian Consecutive Perbandingan Hasil uji statistik (IIa) Kekuatan :
Pailungan, ini pasien stroke sampling kelompok kontrol menunjukkan nilai
Cahyono iskemik yang menjalani dan kelompok p=0,000, p<0,005 Evidence based dari penelitian ini merupakan
intervensi sehingga disimpulkan ada paling sedikit satu uji penelitian eksperimen
Kaelan, Rini rawat inap di ruang
pemberian klinik dengan semu, level penelitian
Rachmawaty perawatan neuro dan perbedaaan yang
massase abdomen pembanding, tanpa moderate clinical certainly
(2017) brain center di RSUP dr signifikan pada skor
pada pasien stroke RCT (rekomendasi B)
Wahidin Sudirohusodo iskemik yang di konstipasi (CAS) antara
Pengaruh Makassar dengan observasi selam 3 kelompok intervensi
Kelemahan :
pemberian jumlah sampel 38 hari berturut-turut dengan kelompok kontrol.
massage orang. dengan kriteria Massage abdomen Faktor-faktor perancu hasil
abdomen inklusi: mengalami terbukti memiliki efek penelitian sebaiknya
terhadap konstipasi, compos terhadap penurunan dimasukkan sebagai
penurunan mentis, usia > 18 tahun, konstipasi. kriteria eksklusi.
konstipasi asupan makanan, serat Sebaiknya digunakan alat
pada pasien ukur dengan akurasi yang
dan cairan terpenuhi,
baik.
stroke iskemik belum mendapat terapi
di RSUP dr. laksatif
Wahidin
Sudirohusodo
Makassar

28
2 Dumeria Br Populasi pada penelitian Purposive Perbandingan Proses defekasi terhadap Kekuatan :
Ginting, ini pasien stroke iskemik Sampling kelompok kontrol ketiga kelompok dilihat dari
Agung yang menjalani rawat dan kelompok waktu terjadinya defekasi penelitian ini merupakan
inap di Rumah Sakit intervensi antara kelompok intervensi I penelitian eksperimen
Waluyo,
pemberian dan II dengan nilai p= 0,015, semu, level penelitian
Lestari kota Medan.
massase abdomen dan dari frekuensi defekasi moderate clinical certainly
Sukmarini dan minum air antara kelompok intervensi (rekomendasi B)
(2015) Kriteria inklusi: (a) hangat pada pasien II dan kelompok kontrol
pasien stroke iskemi stroke iskemik dengan nilai p= 0,000. Hasil Kelemahan :
Mengatasi yang sesudah tujuh hari yang diobservasi penelitian ini diharapkan
konstipasi serangan stroke (b) selama 7 hari dapat menjadi evidence Faktor-faktor perancu hasil
pasien stroke tekanan darah dalam based practice dalam asuhan penelitian sebaiknya
dengan masase rentang keperawatan medikal bedah dimasukkan sebagai
(120/80–150/100) (c) dalam memberikan kriteria eksklusi.
abdomen dan
tidak memiliki tanda- intervensi keperawatan Sebaiknya digunakan alat
minum air
tanda peningkatan terhadap pasien stroke yang ukur dengan akurasi yang
putih hangat mengalami konstipasi
tekanan intrakranial baik.
sehingga perawatan terapi
sebelum, selama, dan
komplementer di bidang
sesudah intervensi (d) keperawatan dapat dikenal
pasien sadar dan dapat dan memberikan manfaat
berkomunikasi (e) tidak sebagai pencegahan dan
mengalami penurunan pengobatan alami.
fungsi memori (dengan
melakukan tes memori
jangka pendek dan
jangka panjang) (f)
teridentifikasi
mengalami konstipasi
melalui constipasi
scoring system (g) tidak
29
sedang mengalami
peradangan pada sistem
gastrointestinal, sistem
perkemihan, dan sistem
metabolic (h) tidak
terdapat massa pada
abdomen .

Jumlah sampel 47
responden

3 Zahra Fekri, Populasi pada penelitian Random Perbandingan Berdasarkan hasil uji Kekuatan :
Nahit Aghebati, ini pasien stroke iskemik Sampling kelompok kontrol statistik menunjukkan
Tahereh yang menjalani rawat dan kelompok Penelitian ini merupakan
Sadeghi, intervensi
penurunan yang
inap di unit neurologis penelitian eksperimen, dan
Mohammd taghi di Rumah Sakit pemberian signifikan dalam teknik pengambilan
Farzadfard Mashtelan, Iran. massase abdomen lingkar perut dari sampel dengan random
(2021) ‘I LOV U” pada kelompok intervensi sampling sehingga lebih
Sampel pada penelitian
pasien stroke (p=0,029). Dan dapat merepresentasikan
ini adlah pasien stroke
The effects of iskemik yang populasi
iskemik yang menjalani menunjukkan
abdominal “I diobservasi selama
rawat inap di unit 10 hari perbedaan hasil
LOV U”
neurologis Rumah Sakit signifikan dalam
massage along
Mashtelan, Iran pada frekuensi defekasi Kelemahann:
with lifestyle bulan Agustus 2017
training on (p<0,00001) dari
hingga februari 2018 kelompok intervensi. Penelitian ini belum
constipation dengan jumlah sampel melakukan uji coba
and distension 68 orang, dengan terkontrol secara acak dan
in the elderly Kriteria inklusi: usia studi populasi besar. Oleh
with stroke >65 sampai usia < 90, karena itu peneliti
merekomendasikan hal ini
30
yang mempunyai
diagnosis definitif dari
stroke Iskemik; akan
melalui akut saat stroke
setidaknya 72 jam; skor
≥ 5 dan yang penilaian
skor (CAS); Glasgow
koma skala di atas 7

31
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasien stroke yang dirawat di rumah sakit sering mengalami kelemahan anggota
gerak, baik sebagian maupun seluruhnya yang menyebabkan pasien imobilisasi.
Imobilisasi yang berkepanjangan berpotensi terjadinya komplikasi, salah satunya adalah
konstipasi. Pada kejadian konstipasi, proses defekasi dapat dipercepat dengan adanya
peningkatan tekanan intraabdomen dan kontraksi pada otot-otot abdomen. Masase
abdomen membantu untuk merangsang peristaltik usus dan memperkuat otot-otot
abdomen serta membantu sistem pencernaan sehingga dapat berlangsung dengan lancar.
Berdasarkan hasil review jurnal diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pemberian massase abdomen pada pasien stroke iskemik yang mengalami konstipasi
memberikan efek terhadap penurunan konstipasi pasien, dimana skor konstipasi diukur
berdasarkan Constipation Assesment Scale (CAS). Massage abdomen dapat menjadi
intervensi keperawatan yang efektif dalam pencegahan dan penurunan konstipasi tanpa
menimbulkan efek samping, prosedurnya sederhana dan relatif murah dibandingkan
dengan penggunaan laksatif yang terus menerus. Sehingga tindakan ini dapat dilakukan
pada pasien yang mengalami konstipasi.

B. Saran
Bagi keilmuan keperawatan, hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai
evidence based practice dalam asuhan keperawatan dalam memberikan intervensi
keperawatan pada pasien stroke yang mengalami konstipasi sehingga perawatan terapi
komplementer di bidang keperawatan dapat dikenal dan memberikan manfaat untuk
digunakan sebagai pencegahan dan pengobatan alami.
Diharapkan hasil literatur review ini sebagai landasan pengembangan ilmu
keperawatan yang dapat diaplikasikan pada penatalaksanaan konstipasi serta dapat menjadi
bahan pendidikan bagi perawat melakukan terapi non farmakologis dalam memberikan
asuhan keperawatan.

32
33

Anda mungkin juga menyukai