BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahwa trend kesertaan berKB masih 16,4%. Sedangkan sasaran MDGs pada
(BKKBN, 2011).
menurut alat atau cara kontresepsi berdasarkan survey peserta aktif 2011,
Alat atau cara kontrasepsi yang dominan di pakai adalah suntik (46,47%), pil
(25,81%), IUD (11,28%), implan (8,82%), MOW (3,4 %), MOP (0,71%), dan
aktif KB sebesar 79,32%. Alat atau cara kontrasepsi yang dominan dipakai
adalah suntik (54,67%), pil (17,83%), IUD (7,37%), implan (11,63%), MOW
fluktuatif naik turun yaitu pada tahun 2006 sebanyak 44,74%, tahun 2007
44,35%, tahun 2010 sebanyak 44,37%, dan pada tahun 2011 sebanyak
yang dipakai responden pasangan usia subur (akseptor) terbanyak pil 14293
(34,23%), dan berikutnya suntik sebesar 13343 (31,95%), IUD 939 (21,94%),
KB sebanyak 93.598 jiwa dengan perincian sebagai berikut yaitu pil 42.317
orang, suntik 31.820 orang, cyclo 15.091 orang, kondom 3.613 orang, IUD
403 orang, MOW + MOP sebanyak 191 orang, implan sebanyak 153 orang.
(Wati, 2013). Dimana efek samping dari alat kontrasepsi suntik ini adalah
gangguan haid, berat badan bertambah, sakit kepala, dan efek pada sistem
berat badan 25,07%, mengalami sakit kepala 26,88%, dan mengalami tekanan
2005).
berat badan dalam satu tahun adalah > 0 - 1 kg (47,8% akseptor). Rata – rata
berat badan sebelum dan setelah penggunaan kontrasepsi DMPA adalah 54,4
Berdasarkan data di BPS Idawati, S,ST tahun 2014, jumlah KB aktif adalah
363 jiwa dengan perincian sebagai berikut yaitu suntik DMPA 219 akseptor
Berdasarkan hasil penelitian tersebut terlihat bahwa berat badan sangat tinggi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Ruang Lingkup
berikut :
E. Manfaat
3. Bagi Peneliti
BAB II
TINJUAUN PUSTAKA
A. Kontrasepsi Suntik
aseptik untuk mencegah infeksi (Sarwono, 2006). Salah satu tujuan utama
1. KB Suntik Kombinasi
a. Definisi
progestin, yaitu:
c. Cara kerja
penetrasi sperma, menjadikan slaput lendir rahim tipis dan atrofi, dan
d. Evektivitas
(Sarwono, 2006).
e. Keuntungan
1) Sangat efektivitas
perimenopause
2006).
f. Kerugian
1) Gangguan haid
2007)
3) Sakit kepala
Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian
kepala dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat.
progesteron.
4) Depresi
5) Keputihan
diteliti dengan cara yang sama seperti pada wanita yang belum
e. Jerawat
1) Usia reproduksi
efektivitas tinggi
8) Perokok
14) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
amenorea
B. Berat badan
Berat badan adalah besarnya tekanan tubuh / badan pada saat ditimbang
dengan satuan kilogram. Penyebab berat badan bertambah adalah pola makan
tidak sehat, umur, kurang olahraga dan istirahat, faktor keturunan, alat
berat berat badan yaitu: masalah persendian, gagal jantung, diabetes millitus
a. Gejala / Keluhan
b. Penyebab
a. Kelebihan makanan
dalam tubuh, terutama bahan makanan sumber energi. Dengan kata lain,
c. Faktor psikologi
d. Faktor genetik
orang tua gemuk cenderung memiliki anak – anak yang gemuk pula.
Dalam dal ini faktor genetik telah ikut campur menentukan jumlah unsur
sel lemak dalam tubuh yang berjumlah besar melebihi ukuran normal,
kandungan. Maka tidak heran bila bayi yang lahirpun memiliki unsur
Pola makanan masyarakat perkotaan yang tinggi kalori dan lemak serta
mengetahui bahwa nilai kalori yang terkandung dalam makanan cepat saji
sangat tinggi, dan didalam tubuh kelebihan kalori akan diubah dan
f. Kebudayaan
Bayi – bayi yang gemuk biasanya dianggap bayi yang sangat sehat.
Banyak orang tua yang berusaha membuat bayinya sehat dengan cara
memberikan terlalu banyak susu, yang biasa diberikan adalah susu botol
atau formula. Bayi yang terlalu gemuk pada usia enam minggu pertama
menunjukan bahwa 80% dari anak – anak yang kegemukan akan tumbuh
g. Faktor hormonal
2004).
banyak pembuluh darah dari daerah lain diotak, sehingga lebih muda
(pemberian pusat kenyang). Dari hasil suatu penelitian didapat bahwa jika
HL rusak tau hancur maka individu menolak untuk makan atau minum.
h. Faktor lingkungan
kuat dan efektif. Dalam penggunaan jangka panjang DMPA (hingga dua
perubahan sel yang normal menjadi tidak normal. Bila sudah dua tahun,
kita harus pindah kesistem KB yang lain seperti kondom, spiral, atau
Umumnya peningkatan berat badan lebih dari 2,3 kg pada tahun pertama
tubuh dan adanya hubungan dengan regulasi nafsu makan. Salah satu
C. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan untuk
Keterangan :
D. Kerangka Konsep
E. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain dalam penelitian ini adalah analitik, yaitu metode penelitian yang
pengamatan pada saat bersamaan (sekali sewaktu) antara faktor risiko atau
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
1. Variabel independen
2. Variabel dependen
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Hubungan Frekuensi Pemakaian Kontrasepsi DMPA dengan Berat Badan
1. Populasi
2. Sampel
sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor
urut.
Z 1−α 2
( √2 P ( 1−P ) ) + Z 1− β √ P1 ( 1−P 1 ) + P2 ( 1−P 2 )
2
n=
( P1−P 2 )2
Keterangan :
2
1,96 ( √2 x 0,4 (1−0,4 ) ) +0,84 √ 0,6 ( 1−0,6 )+ 0,6 ( 1−0,4 )
n=
( 0,6−0,4 )2
1) Kriteria Inklusi
2) Kriteria Ekslusi
1. Tempat penelitian
Tanggamus Lampung.
2. Waktu penelitian
F. Etika Penelitian
penelitian ke BPS Idawati, S.ST Gisting, setelah mendapatkan izin dari pihak
sesuai variabel.
kepentingan merugikan.
bersangkutan.
3. Confidentiality
1. Instrument
adalah suatu daftar untuk men “cek” yang berisi nama subjek dan
2. Pengumpulan data
data sekunder yaitu data yang diperoleh dari rekam medik kunjungan di
penelitian ini adalah alat – alat yang akan digunakan untuk pengumpulan
data, instrument yang digunakan untuk penelitian ini adalah Chek list.
dengan memberi nilai sesuai dengan kategori atau pada masing - masing
: bila “ada kenaikan” diberi skor 1, dan bila “tidak ada kenaikan”
diberi skor 0.
dengan frekuensi > 3 kali diberi skor 1, dan jika selama 1 tahun
3. Pengelolaan data
yang penting. Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh langsung
a. Editing
pengisian.
b. Coding
tiap data yang termasuk dalam kategorik yang sama. Kode adalah
isyarat data yang dibuat dalam bentuk angka – angka atau huruf
c. Processing
d. Cleanning
koreksi.
e. Tabulating
H. Analisa Data
Setelah data terkumpul kemudian data tersebut dianalisa. Analisa data yang
1. Analisa univariat
f
p= x 100 %
n
Keterangan :
P = Presentase
f = Frekuensi kasus
n = Total responden
2. Analisa bivariat
Uji statistik yang digunakan adalah chi-square karena pada penelitian ini
kemaknaan sebesar 0,05 (nilai α : 0,05), apabila nilai p-value < α maka
(Ho ditotal), sedangkan jika p-value > α maka tidak ada hubungan antara
yaitu :
( (fo −fh) )
❑
²
X ²=∑
❑ fh
Keterangan :
dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut.
BAB IV
BPS Idawati, S.ST terletak di desa Pekon Gisting Atas Kecamatan Gisting
BPS Idawati S.ST mempunyai beberapa ruangan antara lain ruang Balai
Pengobatan (BP), Ruang VK, dan 2 Ruang inap. Bidan Idawati melayani
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Pada analisis ini akan menghasilkan distribusi frekuensi dari tiap variabel
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Penggunaan Kontrasepsi Depo Medroksi Progesteron Acetat
di Bidan Idawati S,ST Kecamatan Gisting tahun 2014.
Tabel 4.2
Perubahan Berat Badan Pada Wanita Akseptor Kontrasepsi Depo Medroksi
Progesteron Acetat (DMPA) di BPS Idawati S,ST Kecamatan Gisting Tahun 2014
S.ST tahun 2014 sebagian besar masuk dalam kategori ada kenaikan yaitu
2. Analisi Bivariat
sebagai berikut :
Tabel 4.3
Distribusi Hubungan Frekuensi Pemakaian Kontrasepsi Depo Medroksi
Progesteron Acetat (DMPA) dengan Berat Badan DI BPS Idawati, S.ST
Kecamatan Gisting Tahun 2014.
Perubahan Berat Badan
Tidak ada Ada
Total
kenaikan kenaikan
Frekuensi OR 95 P-
N % N % N % % Value
Cl
< 3 Kali 19 59,4% 13 40,6 % 32 100 % 3,462 0,008
> 3 Kali 19 29,7% 45 70,3% 64 100 %
Total 38 39,6 % 58 60,4 % 96 100 %
Data sumber : BPS Idawati S,ST tahun 2014
denagan nilai p value (0,005) < α (0,05). Maka Ho ditolak dan Ha gagal
C. Pembahasan
Dari hasil penelitian 96 responden di BPS Idwatai, S.ST pada tahun 2014
Hal ini sesuai dengan teori Hartanto (2005) bahwa salah satu jenis
disebabkan karena aman, efektif, sederhana, dan murah. Cara ini mulai
terhadap ASI, responden juga tidak perlu menyimpan obat suntik, dapat
osteoporosis.
orang (39,6%).
ini yaitu antara usia 20 – 30 tahun. Menurut peneliti hal ini dikarenakan
tinggi dibanding dalam usia < 20 tahun dan > 35 tahun. (Dwi Dkk, 2010).
keinginan kuat untuk menjaga berat badan agar tetap ideal dengan cara
berdiit. Selain itu nafsu makan yang makin kuat juga dapat menyebabkan
orang (70,3 %), sedangkan yang tidak mengalami perubahan berat badan
DMPA dengan frekuensi < 3 kali yang mengalami perubahan berat badan
(DMPA).
Hartanto (2004) salah satunya adalah efek dari suntik KB 3 bulan yang
dari 1 tahun adalah 2 kg dan yang lebih dari 1 tahun adalah 3 kg.
Hasil ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi, Dkk
makan di hipotalamus.
suntik DMPA adalah 55,4. Ini berarti ada kenaikan rata-rata 14,23%.
hasil uji chi square yang menggunakan aplikasi Statistical Program For
Secara teoritis Salah satu efek samping kenaikan berat badan yang
(Wikniosastro, 2006:61)
Peningkatan berat badan yang tidak terlalu besar ini menunjukkan bahwa
anyak faktor – faktor lain yang mempengaruhi berat badan yang tidak
D. Keterbatasan Penelitian
peneliti tidak dapat mengkaji lebih dalam yang menyebabkan perubahan berat
pekerjaan, kegiatan atau aktivitas sehari – hari, pola konsumsi makanan, dan
lain sebagainya. Penelitian ini langsung mengelola data dari rekam medik
yang ada di BPS Idawati, S,ST tanpa menemukan responden secara langsung.
BAB V
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang hubungan frekuensi
berat badan di BPS Idawati, S.ST tahun 2014 dapat disimpulkan berdasarkan
berikut :
tahun 2014.
B. SARAN
1. Bagi Pengetahuan
Hasil dari peneletian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
2. Bagi Pendidikan
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi peneliti lain dalam
badan.