TUGAS FARMAKOTERAPI
HIV KO-INVEKSI TB PARU
Intan fauzi
Lana rozikin Mela Agustina
dwi putri
200106068 200106071
200106064
Meri yana
200106072
Kasus Home
● CD4 : 300
● BTA : S(-); P(+); S(-)
● TD :125/70mmHg
● SGOT : 45 U/L
● Nadi :88x/ menit ● SGPT : 35 U/L
● RR :20x/ menit ● Hb : 8,0 g/Dl
● Suhu :38,5ºc ● Hct : 40%
● SCr :1 mg/dL
● K : 4mmol/L
● Na : 135mmol/L
● GDS :110 mg/dL
● GDPP : 175 mg/dL
Home
Diagnosa :
Terapi :
Virus HIV-AIDS menetap dalam nukleus sel sehingga sel dirangsang untuk berkembang biak dan akan keluar dengan
menggunakan dinding sel sebagai selaput luar virus, melalui cara ini T-limfosit akan musnah. Virus baru ini akan mencari sel
yang lain dan proses yang sama akan berulang, untuk seterusnya memusnahkan sistem daya tahan tubuh. Untuk mengtahui
virus HIV/AIDS menyerang daya tahan tubuh manusia maka digunakan parameter limfosit (sel darah putih). Limfosit
merupakan sel utama dalam sistem kekebalan. Terdapat hampir sekitar seratus triliun sel di dalam tubuh manusia dan
limfosit hanya satu persen. Peran limfosit sangat penting untuk melawan penyakit menular yang utama seperti AIDS, kanker,
rabies dan TBC, serta penyakit lain yang cukup serius seperti jantung dan reumatik. Limfosit terletak secara tersebar dalam
nodus limfae, namun dapat juga dijumpai dalam jaringan limfoid (limfe, tonsil, apendiks, sumsum tulang, dan timus). Sel
limfosit merupakan target utama pada infeksi HIV, karena sel ini berfungsi sentral dalam sistem imun. Karakteristik utama
infeksi HIV dapat dilihat dengan penurunan jumlah limfosit serta penyebab kegagalan sistem imun secara progresif dapat
diamati dari perubahan tanda - tanda klinis pasien (Mulyadi & Fitrika, 2017).
Home
Lanjutan …
Virus HIV menempel pada limfosit sel induk melalui gp120, sehingga akan akan
terjadi fungsi membrane HIV dengan sel induk. Inti HIV kemudian masuk ke
dalam sitoplasma sel induk. Di dalam sel induk, HIV akan membentuk DNA HIV
dari RNA HIV untuk berintegrasi dengan DNA sel induk. DNA virus yang
dianggap oleh tubuh sebagai DNA sel induk akan membentuk RNA dengan
fasilitas sel induk, sedangkan mRNA dalam sitoplasma akan diubah oleh enzim
protase menjadi partikel HIV. Partikel itu selanjutnya mengambil selubung dari
bahan sel induk untuk dilepas sebagai virus HIV lainnya. Mekanisme penekanan
pada system imun (imunosupresi) in akan menyebabkan pengurangan dan
terganggunya jumlah dan fungsi sel limfosit T (Sharfina, 2021).
Etiologi
Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn x
Jenis Kelamin : Laki laki
No.RM : 05-67-23
Umur : 45 tahun
BB/TB : 50 Kg/159 cm
Diagnosa : HIV ko- inveksi TB paru
Home
Subyektif (Saat MRS)
Hasil Pemeriksaan
1. Zidovudin 300 mg 2X Sehari (p.o) Parameter Satuan Nilai Rujukan
37 – 54 (L)
Home
Elektrolit
Fungsi hati
Hasil
Natrium mmol/L 0,5 – 135mmol/L
ALT (SGPT) U/L 5- 35 U/L
1,5
30 Kalium mmol/L 10 - 4mmol/L
AST (SGOT) U/L 5- 45 U/L 24
Pemerikasaan lainnya
Hasil pemeriksaan
Parameter Satuan
(GDS)
CD4 - 300
Assesment
Analisis DRP
Panduan lini pertama pada
pasien HIV ko-infeksi TB
adalah TDF+3TC (atau FTC) Tidak tepat pasien
+LPV/r dosis ganda Tidak tepat obat
(Menkes RI, 2019)
Home
Efektivitas: Efektivitas:
S:
S: Batuk berkurang
BB naik
Demam turun
BB naik
O: Nafsu makan meningkat
CD4 meningkat O:
BTA (-)
SGOT SGPT menurun ESO:
ESO: Isoniasid: Hepatotoksik, Hipersensiti-
vitas
TDF:toksisitas ginjal
Pirazinamid: Hepatotoksik, GI
3TC: sakit kepala Etambutol: GI, Hipersensiti-vitas
Streptomisin: Ototoksik, nefrotoksik
LPV:hiperlipidemia
Efektivitas:
S: -
O: Hb meningkat
ESO:
Hipersensitivitas seperti demam, rash, sindrom
Steven Jhonson, tanda penekanan sumsum
tulang seperti aneia, trombositopenia,
leukopenia, pansitopenia.
DRUG RELATED
PERTANYAAN YES NO KOMENTAR
PROBLEMS (DRPs)
Korelasi obat dg masalah Adakah obat tanpa indikasi medis? √ Home
medis Adakah masalah medis yang tidak diobati √ Pasien mengalami demam 38,7 °C
(Correlation between drug sehingga perlu adanya terapi untuk
therapy & medical penurunan demam
problem)
Ketepatan Pengobatan Apakah obat yang digunakan efektif/ mencapai hasil Pemberian terapi obat belum tepat
(Appropriate Therapy) yang diinginkan (therapeutic outcome)? √
Apakah obat yang digunakan dikontraindikasikan √ Pada HIV, Azt di KI kan pada pasien
untuk pasien? dengan Hb ,10g/dL.
Apakah obat yang digunakan merupakan drug of √
choice ?
Apakah terapi non-obat diperlukan? √ Terapi non obat diperlukan seperti
menjaga pola idup lebih sehat
menghindari asap dan hal yang
menimbulkan keparahan penyakit
Drug Regimen Apakah besaran dosis sudah tepat untuk pasien? √
Apakah frekuensi pemberian sudah tepat? √
Apakah lama pemberian obat sudah tepat? √
Duplikasi Adakah terjadi duplikasi terapi? √
terapi/Polifarmasi
Adverse Drug Reactions Adakah gejala/ masalah medis yang disebabkan oleh √ Panadol dan simetidin merupakan drug
obat? induced hepar
Interaksi Obat Adakah interaksi obat-obat yg berdampak klinis? √
Adakah interaksi obat- makanan yg berdampak √
klinis?
Adakah interaksi obat- pemeriksaan laboratorium √ AZT-Hb
yang berdampak klinis?
Alergi Obat/ Intoleransi Apakah terjadi alergi /intoleransi terhadap obat ? √
Adherence/ Compliance Adakah masalah ketidak patuhan pasien terhadap √
Kesimpulan
Fase awal:
Non Farmakologi