Anda di halaman 1dari 12

PRESENTASI KASUS

DYSPEPSIA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Bagian
Ilmu Kesehatan Anak di RSU PKU Muhammadiyah Gamping

Disusun Oleh
Naufal Hanif Amrulloh
20204010169

Diajukan Kepada:
dr. Muriana Novariani, Sp.A., M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSU PKU


MUHAMMADIYAH GAMPING
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN
DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2022
BAB I
STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. AO
Tgl lahir / usia : 05 April 2010
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bulak RT 23 /12 Tuksono Sentolo
Berat Badan : 30kg
Tanggal Masuk RS : 1 Maret 2022

II. ANAMNESIS
1) Keluhan Utama
Demam tinggi di sertai mual.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang anak perempuan berusia 11 tahun dibawa oleh orangtuanya
ke IGD dengan keluhan demam dan mual tidak muntah. Keluhan demam
dirasakan sejak 1 hari SMRS. Selain itu pasien juga mengeluhkan
penurunan nafsu makan tetapi minum mau sedikit, dan nyeri perut.
Keluhan batuk terkadang namun tidak mengganggu, lalu pilek, mual dan
muntah disangkal. BAB tidak ada keluhan dan BAK terakhir senin
malam.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat keluhan serupa (-)
- Riwayat epilepsi (-)
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat trauma (-)
4) Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat keluhan serupa (-)
- Riwayat epilepsi (-)
5) Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Pasien lahir secara spontan di RS, BBL 2910 gram, panjang badan 51 cm,
langsung menangis kuat, usia kehamilan 38 minggu.
6) Riwayat Nutrisi
Pasien makan bergizi namun porsi sedikit dengan frekuensi makan 3x
sehari.
7) Riwayat Imunisasi
Pasien mendapat imunisasi dasar lengkap sesuai usiannya sekarang.
8) Pertumbuhan dan Perkembangan
Sesuai dengan anak seusianya.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos mentis (GCS
E4V5M6) Tanda Vital
HR : 120x/menit
RR : 30x/menit
Suhu : 37.9oC
SpO2 : 97%
Berat badan :30 kg
Tinggi badan : 145 cm
Status gizi :
Underweight
Kepala : normocephal, konjungtiva pucat, sklera ikterik (-/-)
pupil isokor, napas cuping hidung (-), mukosa bibir
keri g sianosis.
Leher : pembesaran kelenjar getah
bening (-) Thoraks
 Inspeksi : dinding dada simetris kiri dan kanan, tidak ada ketertinggalan
gerak
 Palpasi : gerakan dinding dada simetris, nyeri tekan (-)
 Perkusi : sonor di kedua lapang paru
 Auskultasi : SDV (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-), S1
S2 reguler Abdomen
 Inspeksi : distensi (-), massa (-), jejas (-).
 Auskultasi : bising usus (+) normal
 Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen
 Palpasi : nyeri tekan (+), hepatomegali (-), splenomegali (-),
turgor < 2 detik

 Ekstremitas
 Superior : edema -/-, akral hangat, nadi kuat, CRT <2 detik
 Inferior : edema -/-, akral hangat, nadi kuat, CRT <2 detik
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
RUJUKAN
Hematologi Rutin
(1 Maret 2022 pk. 18.12)
Leukosit 5.720 4000 - 11000 mm3
Neutrophil 72 (H) 50 - 70 %
Limfosit 17(L) 20 - 40 %
4,84
Eritrosit 4,1 - 5,3 juta / mm3
13
Hemoglobin 10,8 – 12,8 g / dL
40.7
Hematokrit 40 - 54 %
Trombosit 200 150 - 450 ribu / mm3
Urinalisis
(2 Maret 2022 pk. 16.58)
Warna Kuning Jernih-Kuning
6.0 4.5 - 8.0
Ph
Negatif Negatif
Nitrit/Bakteri

V. DIAGNOSIS BANDING
- Bacterial Infection - Demam Dengue
-Viral Infection - Demam Tifoid
-Infeksi Saluran Kemih - Demam malaria
-Infeksi saluran pernapasan atas
-Appendicitis
--- Dispepsia

VI. DIAGNOSIS KERJA


Febris remitten hari ke-2 ec susp viral upper respiratory tract infections
Dengan Dyspepsia

VII. TATALAKSANA
Tatalaksana Awal di
IGD/Bangsal : Infus RL
250cc dilanjutkan 12 tpm
Inj.
Paracetamol
400mg
Inj Ondansetron 4mg

Plan Koass :

 Ringer Laktat inf 20 tpm


 Omeprazole tab 20mg 1x1
 Ondansetron inj 4mg prn
 Paracetamol inf 450mg extra
 Lasal syr 5ml 3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Definisi Demam
Peningkatan suhu tubuh 10C atau lebih dari suhu rata-rata.

Normal temperature Range,


Location Thermometer Fever (oC)
mean (oC)

Axilla Mercury, electronic 34.7 – 37.3; 36.4 37.4

Sublingual Mercury, electronic 35.5 – 37.5; 36.6 37,6

Rectal Mercury, electronic 36.6 – 37.9; 37.0 38.0

Ear Infra red emission 35.7 – 37.5; 36.6 37.6

B Patogenesis Demam

Pirogen eksogen berasal dari luar tubuh seperti toksin, produk-produk bakteri dan
bakteri itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang pelepasan pirogen endogen
yang disebut dengan sitokin yang diantaranya yaitu interleukin-1 (IL-1), Tumor Necrosis
Factor (TNF), interferon (INF), interleukin-6 (IL-6) dan interleukin-11 (IL-11). Sebagian
besar sitokin ini dihasilkan oleh makrofag yang merupakan akibat reaksi terhadap pirogen
eksogen. Dimana sitokin-sitokin ini merangsang hipotalamus untuk meningkatkan sekresi
prostaglandin, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh.

C Anamnesis demam
Dari segi febrisnya:
• Kapan mulai? Berapa lama?Pola demam?suhu diukur / tdk?
• Tanda bahaya demam?
• Tindakan di rumah untuk mengatasinya?
• Dosis obat antipyretik yg diberi (cukup)?
• Gejala & tanda yg lain bersama febrisnya?
• Keadaan umum??lemas?letargi?Kesadaran? Kejang?
• Nafsu makan & minum cukup? BAK cukup?
• BAB biasa atau diare? Nyeri perut?
• Menangis terlaluan &/atau nyeri kepala?
• Baru-baru ini minum antibiotika?

6
• Status imunisasi? Baru-baru ini menerima?
• Kontak yg sakit (di rumah, TK, sekolah)?

Pattern Diseases
Continuous Typhoid fever, malignant malaria falciparum
Remittent Most viral or bacterial diseases
Intermittent Malaria, lymphoma, endocarditis
Septic or hectic Kawasaki disease, pyogenic infection
Quotidian Malaria (P.vivax)
Double quotidian Juvenile rheumatoid arthritis, some drug fever (carbamazepine),
Kalaazar, gonococcal arthritis
Relapsing/periodic Quartana & tertiana malaria, brucellosis
Recurrent fever Familial Mediterranean fever

D Continuous Fever (sustained fever) [Typhoid fever, malignant malaria falciparum]

Sustained increased body temperature with maximal fluctuation 0,40C for 24 hours
periode Diurnal body temperature does not significance appear
E Remittent Fever [Most viral or bacterial diseases]

7
Suhu naik turun, tidak pernah mencapai normal, beda suhu < 2 C . Temperature
decreased every day but never reach normal level with fluctuation more than 0.50C per 24
hours. The most frequent fever pattern in pediatric practice, no spesific for certain diseases.
Diurnal variation showed particularly if fever due to infection process
F Intermitten Fever [malaria, lymphoma, endocarditis
at noon

morning

Suhu tinggi turun ke normal beberapa jam/hari naik lagi. Every day body temperature
reached normal level at the morning and highest level at noon This pattern is the second most
frequent found in pediatric practices
G Quotidian Fever [Malaria (P.vivax)]

Ditandai dengan paroksisme demam yang terjadi setiap hari. Body temperature increased
gradually within every four days

H Periodic Fever [Pattern of Fever in Malaria]

Demam periodik ditandai oleh episode demam berulang dengan interval regular

8
atau irregular. Tiap episode diikuti satu sampai beberapa hari, beberapa minggu atau
beberapa bulan suhu normal. Contoh yang dapat dilihat adalah malaria (istilah tertiana
digunakan bila demam terjadi setiap hari ke-3, kuartana bila demam terjadi setiap hari ke-
4)
I Measles, Rubeola

Skin rash (maculopapular rash) appeared when body temperature reached the highest level
J Demam Tifoid

K Demam Bifasik [Demam dengue, poliomielitis, leptospirosis, demam kuning]

L Demam dengan Tanda Lokal


Demam akut dengan fokus infeksi, yang dapat didiagnosis setelah anamnesis &
pemeriksaan Fisik

9
Upper airway infections Viral URTI, otitis media, tonsilitis, laryngitis
Pulmonary Bronchiolitis, pneumonia
Gastrointestinal Gastroenteritis, hepatitis, appendicitis
CNS Meningitis, encephalitis
Exanthems Measles, chickenpox, rubella
Collagen Rheumatoid arthritis, Kawasaki disease
Neoplasma Leukemia, lymphoma
Tropics Sicle cell anaemia, Kala azar

M FUO (Fever of Unknown Origin)


Suhu lebih dari 38.3 ° C pada beberapa kesempatan
Lamanya demam ≥ 3 minggu
kegagalan untuk mencapai diagnosis meskipun telah 1 minggu rawat inap.
FUOs disebabkan oleh infeksi (30-40%), neoplasma (20-30%), penyakit vaskular
kolagen (10-20%), dan lain-lain (15-20%).
N Algoritma Diagnosis FUO
Step 1
 Ulang anamnesis, pemeriksaan fisik & laboratorium
 Evaluasi : Apakah ada tanda & gejala spesifik??
Step 2
 Pilihan 1: ditemukan tanda & gejala spesifik  lab spesifik yang mengarah pd
penyakit yg dicurigai
 Pilihan 2: Tidak ada tanda & gejala spesifik  ulang darah lengkap
 Evaluasi pilihan 1 & 2, lanjut ke step 3
Step 3
 Pemeriksaan lebih komprehensif, konsultasi ke spesialis

O Anamnesis
 Usia
• < 6 tahun  ISK, infeksi lokal (abses, osteomielitis)
• > 6 tahun  TB, kolitis, penyakit autoimun, neoplasma
 Karakteristik demam
• Kapan, lamanya, pola demam??
• Gejala nonspesifik ( menggigil, sakit kepala, lemas)
 Data epidemiologis
• Paparan serangga
• Bepergian

10
• Genetik
• Penggunaan obat

P Pemeriksaan Fisik

Perhatian khusus pd bagian tertentu :


• Suara jantung (endokarditis)
• Sendi, KGB, otot (mialgia)
• Nyeri pada ekstremitas (SLE)
• Ikterus (hepatitis)
• Skin rash (vascular-collagen disease, Kawasaki disease)
• Abses Peritonsil
• Massa intra abdominal
• Tinja berdarah

Q Pemeriksaan Laboratorium
Step 1 blood smear, blood cell Step 2 Serological test: Salmonella, toxoplasma,
morphology leptospira, mononucleosis, CMV, histoplasma
Chest x-ray Ultrasonography: abdominal, skull
Tick blood smear Step 3 Bone marrow puncture
BSR, CRP Intravenous pyelography
Urine analysis Paranasal sinus photography
LCS, other body fluid depend on Antinuclear antibody (ANA)
indication
Blood, urine, stool, nasopharyngeal Barium enema examination
swab culture
Tuberculin test Scanning examination
Liver function test Liver biopsy
Laparatomy diagnostic

R Pengobatan Demam
 Acetominophen/Paracetamol
• bekerja pada hypothalamus
• 10-15 mg/kg  4-6 jam or 60-75mg/kg per hari
• Hepatotoksik bg yg lemah liver
 Ibuprofen (sejenis NSAID)
 5-10 mg/kgBB/kali tiap 6-8 jam
 Asam mefenamat (gol fenamat)
 20mg/kgBB/kali tiap 8 jam
 Tidak boleh diberikan usia < 6 bulan

S Komplikasi

11
Dehidrasi
Kejang
Hiperpireksia

H. Hiperpireksia
Suhu > 41 C
Dapat menyebabkan kerusakan metabolisme,fisiologis,SSP
Gejala : gelisah,nyeri kepala,pusing kejang,tidak sadar(koma bila suhu >43 C sampai
kematian beberapa jam setelah 43-45 C
Tatalaksana :
• Monitoring tanda vital,asupan dan pengeluaran
• Pakaian dilepas
• Beri O2
• Beri antikonvulsan bila kejang

Tatalaksana :
• Monitoring tanda vital,asupan dan pengeluaran
• Pakaian dilepas
• Beri O2
• Beri antikonvulsan bila kejang
• Beri antipiretik : asetaminofen rektal atau oral
• Kompres hangat
• Menggigil diberikan chlorpromazine 0,5-1 mg/kgBBIV
• Untuk menurunkan suhu organ dapat diberikan NaCl 0,9% dingin via NGT

12

Anda mungkin juga menyukai