DEMAM TIFOID
01
LAPORAN KASUS
02
PEMBAHASAN
03
REFERENSI
2
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : An. DSR
Usia : 17 th (8-7-2003)
Alamat : Citimun RT 1 RW 7
No. RM : 73901618
Agama : Islam
Status : Belum Kawin
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan: Belum Bekerja
Suku : Sunda
Tgl Pemeriksaan : 22 September 2020
ANAMNESIS
KU: Demam + Muntah-muntah
Anamnesis:
Sejak 3 hari SMRS pasien mengeluh demam 38-40° C. Demam semakin
lama semakin tinggi, terutama pada sore dan malam hari. Demam tidak
membaik dengan pemberian paracetamol. Keluhan disertai mual dan muntah-
muntah sebanyak 3x serta menggigil sejak 2 jam SMRS. Keluhan disertai
dengan nyeri perut dan penurunan nafsu makan sejak 1 hari SMRS. Keluhan
tidak disertai dengan batuk pilek, sesak, bintik-bintik perdarahan, perdarahan
gusi, hidung atau tempat lain, maupun penurunan kesadaran. Pasien mengeluh
BAB cair sejak 2 hari SMRS, BAK tidak ada keluhan.
ANAMNESIS
Anamnesis:
Karena keluhannya pasien dibawa ke klinik, namun karena tidak ada
perbaikan pasien dibawa ke IGD RSUD Sumedang.
Riwayat batuk lama atau kontak dengan penderita batuk lama atau berdarah
disangkal. Riwayat berat badan sulit naik disangkal. Riwayat sering panas badan
maupun keringat malam dengan sebab yang tidak jelas disangkal. Riwayat
adanya penderita demam berdarah di lingkungan tempat tinggal penderita
disangkal. Pasien suka membeli jajanan pinggir jalan. Riwayat alergi (-).
TIMELINE KASUS
KU: demam +
BAB cair muntah-muntah
7
PEMERIKSAAN
FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis, sakit sedang
Tanda vital
• Tekanan darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 88 x/menit
• Respirasi : 20 x/menit
• SpO2 : 96%
• Suhu : 38,5°C (dengan PCT)
8
PEMERIKSAAN
FISIK
Ekstremitas
Akral hangat, CRT <2”
9
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
21-9-2020
• Hb : 15,5 gr/dL
• Leukosit : 4.200/mm3
• Trombosit : 137.000/mm3
• Hematokrit : 45,4%
• MCV/MCH/MCHC : 83,4/29,3/35,1
• Hitung jenis : 0/2/1/65/31/1
• GDS : 91 mg/dL
1
0
PEMERIKSAAN
PENUNJANG 22-9-2020
HEMATOLOGI
• Hb : 14,2 gr/dL
• Leukosit : 3.200/mm3
• Trombosit : 143.000/mm3
• Hematokrit : 40,5%
WIDAL
• Anti S. typhi-O : 1/320
• Anti S. typhi-H : 1/80
• Anti S. paratyphi A O : 1/40
• Anti S. paratyphi A H : 1/80 1
1
DIAGNOSIS BANDING
Demam Tifoid
Dengue Fever
Gastroenteritis akut
DIAGNOSIS
DEMAM TIFOID
TATALAKSANA
Farmakologi
- IVFD RL 2000 cc/24 jam
- Ceftriaxone 2x1,5 gr IV
- Paracetamol 3x500 mg IV
- Ranitidin 2x1 amp IV
- Ondansetron 1x1 IV
Non-farmakologi
- Tirah baring (acc. Rawat inap)
- Diet bubur
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
DEFINISI
Demam enterik: suatu penyakit sistemik yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella enterica (serotype typhi atau paratyphi)
Salmonellae typhi
famili Enterobacteriaceae
batang gram (-)
anaerob fakultatif
tidak berkapsul
berflagela
EPIDEMIOLOGI
Indonesia
- 1.200.000 kasus/tahun
- Diperkirakan hingga 60.000 kematian
tiap tahunnya
- 91% kasus usia 3-19 tahun
TRANSMISI
MASA INKUBASI
7-14 hari (rentang 3-30 hari
tergantung dosis infeksi)
UMUM
1. AKUT TANPA PENYULIT/KOMPLIKASI
Demam memanjang, gangguan pencernaan (konstipasi pada dewasa,
diare pada anak), sakit kepala, malaise, anorexia, batuk kering ringan
2. DENGAN PENYULIT
Rasa tidak nyaman di perut, tanda dan gejala perforasi usus dan
peritonitis, perubahan status mental
MANIFESTASI KLINIS
BERDASARKAN KELOMPOK USIA
1. NEONATUS
Gejala timbul biasanya sesudah 3 hr pasca dilahirkan berupa muntah-
muntah, diare, distensi abdomen. Suhu tubuh tidak stabil, ikterus, BB ↓,
not doing well, kadang disertai kejang
2. USIA BALITA
Relatif jarang, biasanya bersifat ringan berupa demam ringan, malaise,
dan diare. Sering misdiagnosis sebagai diare akut
MANIFESTASI KLINIS
3. USIA SEKOLAH DAN MASA REMAJA
- Onset insidious
- Malaise, anoreksia, mialgia, sakit kepala, sakit daerah abdomen (difus). Keluhan ↑ pada
minggu kedua.
- Demam sampai hr ke-4 bersifat remiten, dengan pola stepwise fashion, selanjutnya pola
demam kontinua
- Diare dapat ditemukan pada hari-hari pertama sakit, selanjutnya terjadi konstipasi. Jika di-
are setelah minggu kedua, curigai penyebab lain.
- Mual dan muntah dapat ditemukan pada awal sakit, bila ditemukan pada minggu kedua
atau ketiga harus diwaspadai awal suatu penyulit
- Pada minggu kedua keluhan bertambah berat, dapat ditemukan disorientasi, letargi, delir-
ium bahkan stupor
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN FISIK
- Demam tinggi
- Typhoid tongue
- Bradikardia relatif
- Hepatosplenomegaly, distensi abdomen, dan nyeri tekan
abdomen
- Rose spot (25%) hari ke 7-10: di dada bawah , abdomen,
punggung. Bertahan 2-3 hari.
Jika tidak ada penyulit, tanda gejala dan temuan fisik resolve
dalam 2-4 minggu
Typhoid tongue
Plak putih, kotor, tepi
hiperemis, tremor di ujung
lidah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
- Anemia normokrom normositer: bila ada supresi bone
marrow atau perdarahan karena perforasi usus
- Leukopenia tetapi jarang <3500. Limfositosis relatif. Bisa
leukositosis 20.000-25.000/mm3 jika ada abses piogenik.
- Trombositopenia: bisa penanda penyakit parah
- Bisa ada gangguan tes fungsi liver tapi tidak signifikan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CLASSIC WIDAL
Mengukur antibodi terhadap antigen O dan H
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KULTUR
- Darah: 40-60% minggu pertama
- feses dan urine: positif setelah satu minggu
- Bone marrow: positif dari awal hingga sudah terapi antibiotik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DEFINISI KASUS/KLASIFIKASI
- Confirmed case: pasien dengan demam persisten (>=38) berlang-
sung >=3 hari, dengan organisme S. typhi yang terkonfirmasi labo-
ratorium (darah, bone marrow, cairan bowel)
01 UMUM 02 KHUSUS
- Isolasi - Eradikasi kuman
- Tirah baring selama panas - Terapi penyulit
- Kortikosteroid pada kasus
badan
- Diet berat. Deksametason 3 mg/
makanan yang
kgBB inisial, diikuti 1 mg/
mudah dicerna dan kgBB tiap 6 jam selama 48
lembut jam. Jika takut
hipotermia,dexamethason
0,15mg/kbBB cukup aman
dan efektif
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PENCEGAHAN