Anda di halaman 1dari 49

PORTOFOLIO

P R E E K L A M P S I A B E R AT

OLEH : dr. Rizka Kusumawardani


PEMBIMBING : dr. Dinny Sri Utami, Sp.OG M.Kes
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. YR
• Tanggal Lahir : 7 September 1997
• Umur : 25 tahun
• No.RM : 898493
• Tempat Tinggal : Sukagalih 05/04
• Status Pernikahan : Menikah
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Tanggal Masuk : 21 Februari 2022
ANAMNESIS
Keluhan Utama • Pusing

Riwayat
Penyakit • Seorang G3P2A0 datang ke IGD dengan membawa surat rujukan
Sekarang dari Sp.OG dengan keterangan hamil cukup bulan dengan tekanan
darah tinggi dan dikatakan air ketuban sedikit. Tekanan darah
meningkat sejak -/+ 2 minggu SMRS. Os mengatakan belum
merasakan kenceng-kenceng teratur, belum keluar lendir darah, dan
air ketuban. Gerakan janin dirasakan masih aktif. Pasien mengeluh
pusing. Keluhan lain seperti pandangan kabur (-), bengkak tungkai
(-), nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah (-), sesak (-)
ANAMNESIS
Riwayat • Hipertensi pada kehamilan sebelumnya disangkal
Penyakit Dahulu • Penyakit asma, jantung, diabetes mellitus, hipertensi disangkal

Riwayat
• Hipertensi pada kehamilan sebelumnya disangkal
Penyakit • Penyakit asma, jantung, diabetes mellitus, hipertensi disangkal
Keluarga

Lifestyle • Dipijat/minum jamu/minum obat tertentu selama hamil disangkal


ANAMNESIS
Riwayat • Menarche umur 13 tahun, siklus 28 hari, teratur, lamanya -/+ 7 hari,
Menstruasi kuantitas dalam batas normal 2-3x ganti pembalut/hari, nyeri saat haid (-)

Riwayat • Pernikahan ke 3, lama menikah 1 tahun


Menikah

G3P2A0
Riwayat Obstetri - 2015/ Spontan/bidan/aterm/BB Lahir 2600 gr/perempuan/sehat
- 2018/Spontan/bidan/aterm/BB Lahir 2800 gr/perempuan/sehat

Hamil ini
- HPHT : (Pasien tidak ingat)
- HPL : 21 Februari 2022 (dari USG tgl 16 Februari 2022)
- UK : 39-40 minggu
ANAMNESIS
• 8x di bidan , 2x di dokter spesialis, dan dilakukan USG pada trimester 1
Riwayat ANC dan trimester 3

Riwayat • Pil KB dan suntik


Kontrasepsi • Rencana penggunaan kontrasepsi IUD

Riwayat Operasi • Tidak ada


PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan Fisik
• Deskripsi Umum
• Kepala : CA (-/-), SI (-/-)
– Gizi:
• Leher : Lnn ttb, tidak teraba masa leher
• Berat Badan : 102 kg • Thoraks : P/ SDV (+/+), Wh (-/-), Rh (-/-)
• Tinggi Badan : 165 cm C/ S1S2 regular, bising (-)
• IMT : 37,5 kg/m2 • Abdomen
• TFU : 30 cm
• Vital Sign
• DJJ : 150 x/menit
– Kesadaran : Compos Mentis (E4, V5, M6) • Palpasi:
– TD : 160/100 mmHg • Leopold I: kepala
• Leopold II: puka
– RR : 20x/min, reguler
• Leopold III: bokong
– Nadi: 90x/min, kuat, reguler • Leopold IV: konvergen
– T : 36,6˚C • Pemeriksaan Dalam:
V/U tenang, dinding vagina licin, portio tebal,
pembukaan (-), STLD (-)
• Ekstrimitas: Edema (-/-/-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG: LAB
21/02/2022

Hematologi Hasil Nilai Rujukan Urin Hasil Nilai Rujukan


rutin Protein Urin Negatif Negatif
Hb 12,6 gr/dl 12,3-15,3 gr/dl
Leukosit 9.670/mm3 4.500 –
10.000/mm3 Imunoserologi Hasil Nilai Rujukan
Trombosit 194.000/mm3 150.000-450.000/ Antigen SARS- Negatif Negatif
mm3 CoV-2
HBsAg Negatif Negatif
Kimia Klinik Hasil Nilai Rujukan
GDS 74 mg/dl 100-150 mg/dl
Fungsi 0.34 mg/dl 0.5-1.1 mg/dl
Ginjal
Kreatinin
PEMERIKSAAN PENUNJANG: USG
16/02/2022
• Janin tunggal intrauterine, memanjang, preskep
• DJJ (+), gerak (+), plasenta di anterior
• AK Kurang
DIAGNOSA

• G3P2A0, gravida aterm + Preeklampsia Berat + Oligohidramnion


TERAPI
Non Farmakoterapi Farmakoterapi
• Observasi TTV, His, DJJ, kemajuan persalinan • MgSO4 4 gram bolus, maintenance 1 gram/jam s/d
24 jam
• Nifedipin 3x10 mg
• Dopamed (Metildopa) 3x500 mg
• Miso ¼ tab PF
DIAGNOSIS POST-SC

• P3A0 Post SC emergency + IUD a/I gagal drip oksitosin, riwayat stimulasi oksitosin 5
IU/500cc 20tpm dipertahankan botol II + PEB
FOLLOW UP
22/03/2022 pukul 16.05
S Mules (+), gerak janin (+)
O KU: CM
TD: 120/80 mmHg
RR: 19
N: 89
S: 36,4
Abdomen: cembung, TFU 30cm, DJJ 146 bpm, HIS 1x10x10
PD: v/u tak, portio tebal lunak, pembukaan 2cm, ketuban (+), kepala st -2
A G3P2AO partus aterm kala I fase laten + Oligohidramnion + PEB
P Observasi TTTV, HIS, DJJ, kemajuan persalinan

22/02/2022 pukul 23.20


S Mules (+), gerak janin (+)
O KU: CM
TD: 140/90 mmHg
RR: 19
N: 89
S: 36,4
Abdomen: cembung, TFU 30cm, DJJ 146 bpm, HIS 1x10x10
PD: v/u tak, portio tebal lunak, pembukaan 2cm, ketuban (+), kepala st -2
A G3P2AO partus aterm kala I fase laten + Oligohidramnion + PEB
P Observasi TTV, HIS, DJJ, kemajuan persalinan
Drip oksitosin 5 IU 20gtt/mnt
FOLLOW UP
23/02/2022 pukul 09.50
S Mules (+), gerak janin (+)
O KU: CM
TD: 140/90 mmHg
RR: 19
N: 89
S: 36,4
Abdomen: cembung, TFU 30cm, DJJ 146 bpm, HIS 1x10x15
PD: v/u tak, portio tebal, pembukaan 2cm, ketuban (+), kepala st -2
A G3P2AO partus aterm kala I fase laten + Oligohidramnion + PEB
P Siapkan SC CITO

23/02/2022 pukul 10.40


• Telah dilakukan Sectio Caesaria + IUD selama 40 menit (10.44-11.24)
• Lahir bayi Laki-laki, BB: 3560gr, PB: 57 cm, LD 33, LLA 11, A/S 8/9
FOLLOW UP
23/02/2022 pukul 13.00
S Nyeri luka jahitan post operasi (+)
O KU: CM
TD: 126/81 mmHg
RR: 17
N: 92
S: 36,4
Abdomen: cembung, TFU 2 jari dibawah umbilicus, kontraksi baik, luka op tertutup
perban
Genitalia: perdarahan -/+ 20cc lochea rubra
DC (+) urine jernih -/+ 100cc/jam
A P3AO Post SC a/i stimulasi gagal + PEB
P23/02/2022
- IVFD pukul 06.90
RL:D5% 2:1 20gtt/menit
- Cefotaxim 2x1g IV
- Katropen supp 2x1
- Cek Hb ulang post operasi Post Op
- Observasi KU, TTV, perdarahan Hb : 11.2 gr/dl
GDP: 78 mg/dL
PEMBAHASAN
“PREEKLMAPSIA BERAT”
KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Hipertensi dengan
Hipertensi Kronik Superimposed
Preeklampsia

Hipertensi
Ringan
TD ≥ 140/90 mmHg

Berat (dengan/tanpa
Hipertensi
Preeklampsia impending
Gestasional
eklampsia)

Eklampsia
DEFINISI
• Hipertensi yang disebabkan kehamilan disertai dengan gangguan sistem organ lainnya pada
usia kehamilan diatas 20 minggu
• Definisi klasik: adanya hipertensi dan proteinuria yang baru terjadi pada kehamilan (new
onset hypertension with proteinuria).

(POGI, 2016)

Notes:
Hipertensi : TD ≥ 140/90 mmHg
Proteinuria: ekskresi protein di urin melebihi 300 mg dalam 24 jam atau tes urin dipstik > positif 1.
DEFINISI
• Gangguan organ pada Preeklampsia/PEB:
– Trombositopenia: AT < 100.000/mikroliter
– Gangguan ginjal:
• Kreatinin serum >1,1 mg/dL, atau
• Peningkatan kadar kreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya
– Gangguan liver:
• Peningkatan konsentrasi transaminase 2x normal dan/atau
• Nyeri di daerah epigastric/region kanan atas abdomen
– Edema paru
– Gejala neurologis: stroke, nyeri kepala, gangguan visus
– Gangguan pertumbuhan janin yang menjadi tanda gangguan sirkulasi uteroplasenta: Oligohidramnion, FGR (Fetal Growth
Restriction), ARDV (Absent or Reversed End Diastolic Velocity)
FAKTOR RESIKO
Anamnesis:
• Umur > 40 tahun • Kehamilan multipel
• Nulipara • IDDM (Insulin Dependent
• Multipara dengan riwayat Diabetes Melitus)
preeklampsia sebelumnya • Hipertensi kronik
• Multipara dengan kehamilan • Penyakit Ginjal
oleh pasangan baru • Sindrom antifosfolipid (APS)
• Multipara yang jarak • Kehamilan dengan inseminasi
kehamilan sebelumnya 10 donor sperma, oosit atau embrio
tahun atau lebih • Obesitas sebelum hamil
• Riwayat preeklampsia pada
ibu atau saudara perempuan
ETIOPATOGENESIS
1. Placental implantation with abnormal trophoblastic invasion of uterine
vessels
2. Immunologic maladaptive tolerance between maternal, paternal (placental),
and fetal tissues
3. Maternal maladaptation to cardiovascular or inflammatory changes of
normal pregnancy
4. Genetic factors including inherited predisposing genes and epigenetic
inheritance
ETIOPATOGENESIS
1. Placental implantation with abnormal trophoblastic
invasion of uterine vessels
– Implantasi normal ditandai dengan remodelling ekstensif dari arteriola spiral pada desidua basalis 
trophoblast endovascular menggantikan endotel vascular dan muscular linings untuk melebarkan
diameter vasa
– Pada preeklampsia  invasi trophoblast terjadi secara inkomplit  hanya vasa desidua yang
terlapisi oleh trophoblast sementara vasa myometrial tidak  diameter eksternal vasa di
myometrium menjadi ½ dari diameter plasenta normal  mengganggu aliran darah plasenta 
menurunkan perfusi dan lingkungan hipoksik  pelepasan placental debris  response inflamasi
sistemik
ETIOPATOGENESIS
2. Immunologic maladaptive tolerance between maternal, paternal (placental),
and fetal tissues
• Hilangnya toleransi imun terhadap antigen dari paternally-derived plasenta dan fetus 
extravillous trophoblast mengekspresikan lebih sedikit immunosuppressive nonclassic
HLA-G
• Risiko preeklampsia tertinggi pada kehamilan pertama
• Mola hidatidosa  “double dose” of paternal chromosomes
• Wanita yang sebelumnya sudah terekspose terhadap antigen paternal (kehamilan
sebelumnya dengan pasangan yang sama)  immunized against preeclampsia
ETIOPATOGENESIS
3. Maternal maladaptation to cardiovascular or inflammatory changes of normal
pregnancy
• Extreme activated state of leukocytes pada sirkulasi maternal  disfungsi sel endotel
• TNF-alpha, ILs  memicu stress oksidatif  menghasilkan ROS dan radikal bebas  self-
propagating lipid peroxides  merusak sel endotel, mengganggu keseimbangan prostaglandin
• Efek dari stress oksidatif
– Produksi lipid-laden macrophage yang terjadi pada placental atherosis
– Aktivasi systemic microvascular coagulation  trombositopenia
– Peningkatan permeabilitas kapiler sistemik  edema dan proteinuria
ETIOPATOGENESIS
4. Genetic factors including inherited predisposing genes and epigenetic inheritance
• Preeklampsia merupakan penyakit multifactorial dan poligenik
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
– Sistem Kardiovaskular
• Penurunan CO akibat peningkatan SVR
• Disfungsi diastolic
• Hemokonsentrasi  akibat dari vasospasme karena aktivasi endotel, kebocoran palsma ke interstitial
• Trombositopenia  deposisi platelet pada endotel yang rusak
• Hemolisis  bermanifestasi sebagai peningkatan LDH dan penurunan haptoglobin  disebabkan oleh
microangiopathy hemolysis akibat disrupsi endotel
• Volume cairan ekstraseluler meningkat  edema
– Ginjal
• Penurunan perfusi ginjal dan filtrasi glomerulus  meningkatkan kadar kreatinin serum
• Proteinuria  dapat muncul terlambat
PATOFISIOLOGI
– Liver  perdarahan periportal pada liver periphery
• Nyeri sedang-berat pada RUQ
• Peningkatan SGOT/SGPT
• Hepatic hepatoma
– Manifestasi neurologis
• Nyeri kepala & scotomata  akibat hipoperfusi jaringan serebrovaskular yang memiliki predileksi di
lobus occipital
• Kejang  akibat pelepasan neurotransmitter eksitatori berlebih (glutamate)
• Kebutaan  akibat gangguan pada korteks lobus oksipital, nucleus genikulata lateral dan retina (iskemia,
infark, detachment)
• Generalized cerebral edema  perubahan status mental; dapat menyebabkan transtentorial herniation
– Perfusi uteroplasental
KRITERIA DIAGNOSIS
RINGAN BERAT
• Hipertensi: TD ≥ 160/110 mmHg
• Hipertensi: TD ≥ 140/90 mmHg
• Proteinuria: > 5 g/24 jam atau tes dipstick urine >
• Proteinuria: ≥ 300 mg/24 jam +1
atau tes semikuantitatif dipstick • Kreatinin plasma >1,2 mg/dL
urine +1 • Ggn visus & serebral: kesadaran <<<, nyeri kepala,
skotoma, pandangan kabur
• Tanpa gejala sistemik yang berat • Nyeri epigastrium/nyeri pd kuadran atas abdomen
• Oliguria (urin < 500 cc/24 jam)
• Edema paru & sianosis
• Hemolisis mikroangiopatik  LDH 
• Trombositopenia berat: < 100.000 sel/mm3 atau
penurunan trombosit dgn cepat
• Ggn fx. Hepar  ALT & AST  2x
• Pertumbuhan janin terhambat
• Sindrom HELLP
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA

A. Pencegahan
– Aspirin
• Dosis: 75-150 mg/hari
• Diberikan pada ibu hamil dengan factor risiko preeklampsia
• Dimulai sebelum usia kehamilan 16 minggu – dihentikan sebelum persalinan pada usia kehamilan 37-38 minggu
• Menginhibisi thromboxane synthesis tetapi menjaga vascular wall prostacyclin synthesis  meningkatkan aliran
darah uteroplasental dan pertumbuhan fetus
– Suplementasi kalsium
• Dosis: 1,5-2 gram/hari
• Terutama diberikan pada wanita dengan asupan kalsium rendah
TATALAKSANA

B. Manajemen Ekspektatif pada Preeklampsia tanpa Gejala


Berat
– Direkomendasikan jika usia kehamilan < 37 minggu dengan evaluasi maternal dan janin yang lebih ketat
berupa
• Evaluasi gejala maternal dan gerakan janin setiap hari oleh pasien
• Evaluasi TD 2x/minggu secara poliklinis
• Evaluasi jumlah trombosit dan fungsi liver setiap minggu
• Evaluasi USG dan kesejahteraan janin 2x/minggu
• Jika terdapat tanda pertumbuhan janin terhambat  evaluasi dengan Doppler velocimetry terhadap arteri umbilical
TATALAKSANA
Manajemen Ekspektatif pada PEB
– Direkomendasikan jika usia kehamilan < 34 minggu dengan syarat kondisi ibu dan janin stabil
– Perawatan dilakukan di fasilitas kesehatan yang adekuat
– Kortikosteroid untuk pematangan paru
– Profilaksis magnesium sulfat
– Pemberian antihipertensi
• Diberikan jika TD > 160/110 mmHg
• Target penurunan: TDS <160 mmHg, TDD <110 mmHg
• Antihipertensi pilihan pertama: Nifedipine, hydralazine, labetolol parenteral
• Antihipertensi lain: Nitrogliserin, metildopa, labetolol
Obat
TATALAKSANA Dosis Mekanisme Kerja Efek Samping
Antihipertensi
Nifedipine (CCB) • Bekerja pada otot polos arteriolar  Takikardia,
menghambat masuknya kalsium ke sel palpitasi, sakit
 vasodilatasi kepala, flushing,
• Mengurangi resistensi perifer  edema tungkai
mengurangi afterload
• Vasodilator arteriolar selektif, bersifat
natriuretic  meningkatkan produksi
urin
Metildopa (Agonis • 250-500 mg PO • Bekerja terutama di system saraf pusat Letargi, mulut
Reseptor Alfa) 2-3x/hari, maksimal 3 • Sedikit efek perifer  menurunkan kering,
gram/hari tonus simpatis, menurunkan tekanan mengantuk,
darah arteri depresi,
hipertensi
postural, anemia
hemolitik, drug-
induced hepatitis
TATALAKSANA
MgSO4
SYARAT PEMBERIAN
DOSIS AWAL • RR > 16x
• Refleks Patella (+)
Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%) dan • Urine > 30 cc/jam dalam 4 jam
larutkan dengan 10 ml akuades teralhir
• Berikan larutan tersebut secara perlahan IV selama 20 menit • Siapkan Antidotum(Ca glukonas
• Jika akses intravena sulit, berikan masing-masing 5 g MgSO4 10%))
(12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM di bokong kiri dan kanan

Jika terjadi henti nafas


 lakukan ventilasi
(Masker dan Balon
Ventilator)
DOSIS RUMATAN
Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan Beri Ca Glukonas 1 gr
(20 cc dalam larutan
larutkan dalam 500 ml larutan Ringer Laktat/Ringer 10%) IV bolus dalam
Asetat, lalu berikan secara IV dengan kecepatan 28 10 min sampai
tetes/menit selama 6 jam, dan diulang hingga 24 jam pernafasan mulai lagi)
setelah persalinan atau kejang berakhir(bila eklampsia)
TATALAKSANA
Apabila terjadi eklampsia, lakukan penilaian awal dan tatalaksana
kegawatdaruratan. Berikan kembali MgSO4 2 g IV perlahan (15-20
menit). Bila setelah pemberian MgSO4 ulangan masih terdapat kejang,
dapat dipertimbangkan pemberian diazepam 10 mg IV selama 2 menit.

Lanjutkan pemberian MgSO4 sampai 24 jam pasca persalinan


KOMPLIKASI PREEKLAMPSI
Janin Ibu

• Komplikasi yang berhubungan Manifestasi klinik


dengan prematuritas  Kejang
 Perdarahan serebral
• Insufisiensi uteroplasental akut
 DIC dan trombositopenia
 infark plasenta dan atau abruptio plasenta
 intrapartum fetal distress
 Gagal ginjal
 stillbirth (pada kasus berat)
 Gagal hati atau ruptur hati
 Edema pulmo
• Insufisiensi uteroplasental kronik
 Asimetris dan simetris janin SGA
Komplikasi obstetri
 IUGR
 Insufisiensi uteroplasenta
 Abruptio plasenta
• Oligohydramnion
 Meningkatkan kejadian persalinan prematur
 Meningkatkan persalinan sesar
HELLP SYNDROME
• Sekitar 10% pasien dengan  Hemolytic anemia:
preeklampsia berat berkembang  Schistocytes pada
menjadi sindrom HELLP
apusan darah tepi
• Sindrom HELLP adalah subkategori
 Peningkatan bilirubin
dari preeklampsia ditandai dengan
Hemolytic anemia, Elevated Liver total
enzymes, dan Low Platelets  Peningkatan LDH
• Hipertensi dapat minimal pada  Elevated liver enzymes:
pasien dengan sindrom HELLP  Peningkatan AST, ALT
• Outcome maternal dan janin jelek  Peningkatan LDH
• Tingginya angka stillbirth (10-15%)  Low platelets:
dan kematian neonatus (20-25%)  Trombositopenia
OLIGOHIDRAMNION
DEFINISI
• Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air
ketuban kurang dari normal, yaitu kurang dari 500 cc.
• Amniotic fluid index (AFI) < 5 cm atau < presentil
kelima

Faktor Risiko
• Anomali kongenital (misalnya : agenosis ginjal,
sindrom patter).
• Retardasi pertumbuhan intra uterin.
• Ketuban pecah dini (24-26 minggu).
• Sindrom paska maturitas.
PATOFISIOLOGI
KOMPLIKASI

• Pulmonary hypoplasia
• Potter’s syndrome
• Umbilical cord compression
• IUGR
TERIMAKASIH
REFERENSI

• Berghella, V. 2017. Maternal-Fetal Evidence Based Guidelines Third Edition, Philadelphia:


Taylor & Francis Group
• Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan Edisi Pertama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai