P R E E K L A M P S I A B E R AT
Riwayat
Penyakit • Seorang G3P2A0 datang ke IGD dengan membawa surat rujukan
Sekarang dari Sp.OG dengan keterangan hamil cukup bulan dengan tekanan
darah tinggi dan dikatakan air ketuban sedikit. Tekanan darah
meningkat sejak -/+ 2 minggu SMRS. Os mengatakan belum
merasakan kenceng-kenceng teratur, belum keluar lendir darah, dan
air ketuban. Gerakan janin dirasakan masih aktif. Pasien mengeluh
pusing. Keluhan lain seperti pandangan kabur (-), bengkak tungkai
(-), nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah (-), sesak (-)
ANAMNESIS
Riwayat • Hipertensi pada kehamilan sebelumnya disangkal
Penyakit Dahulu • Penyakit asma, jantung, diabetes mellitus, hipertensi disangkal
Riwayat
• Hipertensi pada kehamilan sebelumnya disangkal
Penyakit • Penyakit asma, jantung, diabetes mellitus, hipertensi disangkal
Keluarga
G3P2A0
Riwayat Obstetri - 2015/ Spontan/bidan/aterm/BB Lahir 2600 gr/perempuan/sehat
- 2018/Spontan/bidan/aterm/BB Lahir 2800 gr/perempuan/sehat
Hamil ini
- HPHT : (Pasien tidak ingat)
- HPL : 21 Februari 2022 (dari USG tgl 16 Februari 2022)
- UK : 39-40 minggu
ANAMNESIS
• 8x di bidan , 2x di dokter spesialis, dan dilakukan USG pada trimester 1
Riwayat ANC dan trimester 3
• P3A0 Post SC emergency + IUD a/I gagal drip oksitosin, riwayat stimulasi oksitosin 5
IU/500cc 20tpm dipertahankan botol II + PEB
FOLLOW UP
22/03/2022 pukul 16.05
S Mules (+), gerak janin (+)
O KU: CM
TD: 120/80 mmHg
RR: 19
N: 89
S: 36,4
Abdomen: cembung, TFU 30cm, DJJ 146 bpm, HIS 1x10x10
PD: v/u tak, portio tebal lunak, pembukaan 2cm, ketuban (+), kepala st -2
A G3P2AO partus aterm kala I fase laten + Oligohidramnion + PEB
P Observasi TTTV, HIS, DJJ, kemajuan persalinan
Hipertensi dengan
Hipertensi Kronik Superimposed
Preeklampsia
Hipertensi
Ringan
TD ≥ 140/90 mmHg
Berat (dengan/tanpa
Hipertensi
Preeklampsia impending
Gestasional
eklampsia)
Eklampsia
DEFINISI
• Hipertensi yang disebabkan kehamilan disertai dengan gangguan sistem organ lainnya pada
usia kehamilan diatas 20 minggu
• Definisi klasik: adanya hipertensi dan proteinuria yang baru terjadi pada kehamilan (new
onset hypertension with proteinuria).
(POGI, 2016)
Notes:
Hipertensi : TD ≥ 140/90 mmHg
Proteinuria: ekskresi protein di urin melebihi 300 mg dalam 24 jam atau tes urin dipstik > positif 1.
DEFINISI
• Gangguan organ pada Preeklampsia/PEB:
– Trombositopenia: AT < 100.000/mikroliter
– Gangguan ginjal:
• Kreatinin serum >1,1 mg/dL, atau
• Peningkatan kadar kreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya
– Gangguan liver:
• Peningkatan konsentrasi transaminase 2x normal dan/atau
• Nyeri di daerah epigastric/region kanan atas abdomen
– Edema paru
– Gejala neurologis: stroke, nyeri kepala, gangguan visus
– Gangguan pertumbuhan janin yang menjadi tanda gangguan sirkulasi uteroplasenta: Oligohidramnion, FGR (Fetal Growth
Restriction), ARDV (Absent or Reversed End Diastolic Velocity)
FAKTOR RESIKO
Anamnesis:
• Umur > 40 tahun • Kehamilan multipel
• Nulipara • IDDM (Insulin Dependent
• Multipara dengan riwayat Diabetes Melitus)
preeklampsia sebelumnya • Hipertensi kronik
• Multipara dengan kehamilan • Penyakit Ginjal
oleh pasangan baru • Sindrom antifosfolipid (APS)
• Multipara yang jarak • Kehamilan dengan inseminasi
kehamilan sebelumnya 10 donor sperma, oosit atau embrio
tahun atau lebih • Obesitas sebelum hamil
• Riwayat preeklampsia pada
ibu atau saudara perempuan
ETIOPATOGENESIS
1. Placental implantation with abnormal trophoblastic invasion of uterine
vessels
2. Immunologic maladaptive tolerance between maternal, paternal (placental),
and fetal tissues
3. Maternal maladaptation to cardiovascular or inflammatory changes of
normal pregnancy
4. Genetic factors including inherited predisposing genes and epigenetic
inheritance
ETIOPATOGENESIS
1. Placental implantation with abnormal trophoblastic
invasion of uterine vessels
– Implantasi normal ditandai dengan remodelling ekstensif dari arteriola spiral pada desidua basalis
trophoblast endovascular menggantikan endotel vascular dan muscular linings untuk melebarkan
diameter vasa
– Pada preeklampsia invasi trophoblast terjadi secara inkomplit hanya vasa desidua yang
terlapisi oleh trophoblast sementara vasa myometrial tidak diameter eksternal vasa di
myometrium menjadi ½ dari diameter plasenta normal mengganggu aliran darah plasenta
menurunkan perfusi dan lingkungan hipoksik pelepasan placental debris response inflamasi
sistemik
ETIOPATOGENESIS
2. Immunologic maladaptive tolerance between maternal, paternal (placental),
and fetal tissues
• Hilangnya toleransi imun terhadap antigen dari paternally-derived plasenta dan fetus
extravillous trophoblast mengekspresikan lebih sedikit immunosuppressive nonclassic
HLA-G
• Risiko preeklampsia tertinggi pada kehamilan pertama
• Mola hidatidosa “double dose” of paternal chromosomes
• Wanita yang sebelumnya sudah terekspose terhadap antigen paternal (kehamilan
sebelumnya dengan pasangan yang sama) immunized against preeclampsia
ETIOPATOGENESIS
3. Maternal maladaptation to cardiovascular or inflammatory changes of normal
pregnancy
• Extreme activated state of leukocytes pada sirkulasi maternal disfungsi sel endotel
• TNF-alpha, ILs memicu stress oksidatif menghasilkan ROS dan radikal bebas self-
propagating lipid peroxides merusak sel endotel, mengganggu keseimbangan prostaglandin
• Efek dari stress oksidatif
– Produksi lipid-laden macrophage yang terjadi pada placental atherosis
– Aktivasi systemic microvascular coagulation trombositopenia
– Peningkatan permeabilitas kapiler sistemik edema dan proteinuria
ETIOPATOGENESIS
4. Genetic factors including inherited predisposing genes and epigenetic inheritance
• Preeklampsia merupakan penyakit multifactorial dan poligenik
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
– Sistem Kardiovaskular
• Penurunan CO akibat peningkatan SVR
• Disfungsi diastolic
• Hemokonsentrasi akibat dari vasospasme karena aktivasi endotel, kebocoran palsma ke interstitial
• Trombositopenia deposisi platelet pada endotel yang rusak
• Hemolisis bermanifestasi sebagai peningkatan LDH dan penurunan haptoglobin disebabkan oleh
microangiopathy hemolysis akibat disrupsi endotel
• Volume cairan ekstraseluler meningkat edema
– Ginjal
• Penurunan perfusi ginjal dan filtrasi glomerulus meningkatkan kadar kreatinin serum
• Proteinuria dapat muncul terlambat
PATOFISIOLOGI
– Liver perdarahan periportal pada liver periphery
• Nyeri sedang-berat pada RUQ
• Peningkatan SGOT/SGPT
• Hepatic hepatoma
– Manifestasi neurologis
• Nyeri kepala & scotomata akibat hipoperfusi jaringan serebrovaskular yang memiliki predileksi di
lobus occipital
• Kejang akibat pelepasan neurotransmitter eksitatori berlebih (glutamate)
• Kebutaan akibat gangguan pada korteks lobus oksipital, nucleus genikulata lateral dan retina (iskemia,
infark, detachment)
• Generalized cerebral edema perubahan status mental; dapat menyebabkan transtentorial herniation
– Perfusi uteroplasental
KRITERIA DIAGNOSIS
RINGAN BERAT
• Hipertensi: TD ≥ 160/110 mmHg
• Hipertensi: TD ≥ 140/90 mmHg
• Proteinuria: > 5 g/24 jam atau tes dipstick urine >
• Proteinuria: ≥ 300 mg/24 jam +1
atau tes semikuantitatif dipstick • Kreatinin plasma >1,2 mg/dL
urine +1 • Ggn visus & serebral: kesadaran <<<, nyeri kepala,
skotoma, pandangan kabur
• Tanpa gejala sistemik yang berat • Nyeri epigastrium/nyeri pd kuadran atas abdomen
• Oliguria (urin < 500 cc/24 jam)
• Edema paru & sianosis
• Hemolisis mikroangiopatik LDH
• Trombositopenia berat: < 100.000 sel/mm3 atau
penurunan trombosit dgn cepat
• Ggn fx. Hepar ALT & AST 2x
• Pertumbuhan janin terhambat
• Sindrom HELLP
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
A. Pencegahan
– Aspirin
• Dosis: 75-150 mg/hari
• Diberikan pada ibu hamil dengan factor risiko preeklampsia
• Dimulai sebelum usia kehamilan 16 minggu – dihentikan sebelum persalinan pada usia kehamilan 37-38 minggu
• Menginhibisi thromboxane synthesis tetapi menjaga vascular wall prostacyclin synthesis meningkatkan aliran
darah uteroplasental dan pertumbuhan fetus
– Suplementasi kalsium
• Dosis: 1,5-2 gram/hari
• Terutama diberikan pada wanita dengan asupan kalsium rendah
TATALAKSANA
Faktor Risiko
• Anomali kongenital (misalnya : agenosis ginjal,
sindrom patter).
• Retardasi pertumbuhan intra uterin.
• Ketuban pecah dini (24-26 minggu).
• Sindrom paska maturitas.
PATOFISIOLOGI
KOMPLIKASI
• Pulmonary hypoplasia
• Potter’s syndrome
• Umbilical cord compression
• IUGR
TERIMAKASIH
REFERENSI