Impending Eklampsia
pembimbing: Dr. dr. Roni Rowawi, Sp.OG (K)
20/12/2017
Hasil Laboratorium 19/12/2017
Hematologi
Urinalisis Rutin
• Hb: 13,0 g/dL
• Ht: 40% Makroskopis
• Leukosit : • Warna : Kuning
16.320/mm3
• Trombosit : • Kejernihan : Mikroskopis
480.000/mm3 Agak keruh • Epitel : 2-5
• Eritrosit : 4,8 • Berat Jenis :
juta/mm3 • Eritrosit : 0-1
• MCV : 83 fL
1,026 • Leukosit : 1-3
• MCH : 27 pg/ml • pH : 7,0 • Bakteri : -
• MCHC : 33 g/dl • Protein : +2
• Kristal : -
• Glukosa : - • Lain-lain : -
Kimia Klinik • Keton : -
• SGOT : 43 • Bilirubin : -
• SGPT : 26
• GDS : 64 • Nitrit : -
• LE : -
Hasil Laboratorium
Hematologi 24-12-2017 Kimia Klinik 20-12-
(18.15) 2017
• Hb: 6,2 g/dL
Magnesium (Mg) :
• Ht: 22 %
4,55 mg/dl ↑
• Leukosit : 15.940/mm3
• Trombosit : Kimia Klinik:
227.000/mm3 • SGOT: 285 U/L
• Eritrosit : 2,3 juta/mm3 • SGPT: 153 U/L
• MCV : 93fL
• MCH : 26 pg/ml
• MCHC : 28 g/dl
Hematologi 25-12-2017
(18.15)
• Hb: 9,4 g/dL
Hasil Laboratorium
Faal Hemostasis
Hematologi 14-10- • PT : 14.2’’ (11.7-15.9)
2017 (16.22)
• Hb: 11,9 g/dL • INR : 1.12
• Ht: 34 % • APTT : 30.7’’ (24.4-40)
• Leukosit:
28.680/mm3
• Trombosit: Kimia Klinik
84.000/mm3 • Protein total: 6.8 g/dl
• Eritrosit: 3,8
juta/mm3 • Albumin: 2.4 g/dl
• MCV: 89 fl • Globulin: 4.4 g/dl
• MCH: 31 pg/ml
• MCHC: 35 g/dL
Diagnosis Kerja
G4P2A1 gravida 31-32 minggu + Impending Eklampsi +
Bekas SC
Rencana Terapi
• Observasi TTV, DJJ, His
• Bed rest total
• Infus RL 100 ml + MgSO4 10 cc u/15-20menit
dilanjutkan Infus RL 500 ml + MgSO4 25 cc u/ 24 jam
• O2 2-3 LPM
• Kalmethason 2 x 1 ampul IV untuk 2 hari
• Cek lab : Ureum, Kreatinin, SGOT, SGPT
• Konsul IPD
19/12/20
Masuk
17
(18/12/2017)
22.00 22.30 07.00 20.00
S:-
Pasien
Pasien S: Hasil USG
datang ke O: KU
masuk keluar
IGD kamar rawat baik, CM, (terlampir)
Dx: G4P2A1 inap isolasi TD 140/90
gravida 32 – VK. mmHg, O: KU baik,
33 minggu + DJJ: Kes CM
PEB KU: CM 140x/menit (E4M6V5),
TTV: TD TD: 140/90
Advis: 190/100 A: mmHg, N:
- Opname mmHg, S: 82x/mnt, R:
36.5oC, N:
G4P2A1 20x/mnt,
- Kalmeta
son 2 84x/mnt, R: gravida penglihatan
amp IV 20x/mnt 32 – 33 kabur (-)
His: (-)
- Terapi minggu A: G4P2A1
DJJ:
MgSO4 gravida 32 –
sesuai
148x/menit + PEB
Keluhan: 33 minggu +
protap Nyeri ulu PEB
- Konsul hati, P: Cek
SpPD USG
Advis P: advis:
dokter SpPD Kalmetason
- Dopame 2 x 1 amp,
t 3 x 50 observasi
mg PO
TTV, his,BJA
20/12/2017 21/12/2017
10. 13.
07.00 20.00 14.00
00 00
S: pasien
mengeluh nyeri
bekas operasi,
sedikit lemas S: pasien mengeluh
nyeri bekas operasi, S: pasien mengeluh
sedikit lemas, hasil nyeri bekas operasi
O: TD 160/100,
TFU 2 jari di Hb post transfusi
keluar (terlampir) O: TD 160/100, ASI +/+
bawh pusat,
kontraksi
O: KU baik, CM, TFU A: P3A1 partus
uterus baik
2 jari di bawah pusat, prematurus post SC a/i
kontraksi baik, Hb PEB, post SC hari ke 3
A: P3A1 partus
post transfusi 9.4
prematurus P: lanjutkan terapi
gr/dl
post SC a/i PEB
A: P3A1 partus
prematurus post SC
P: advis dr
a/i PEB
SpOG: infus
dan kateter aff,
P: observasi TTV, his,
cek Hb post
perdarahan
transfusi PRC
… 3x
Laporan Operasi
Diagnosis pre op : G4P2A1 gravida 32-33 minggu + Impending Eklampsi +
Bekas SC
Diagnosis post op: P3A1 Partus prematurus SC a/i Impending Eklampsi +
Bekas SC
Tindakan : SCTP
• Advis:
dr. Sp.OG dr. SpAn
• Obs TTV • Posisi : Mobilitas bebas dan
• Tidak puasa makan seperti biasa setelah
• Infus : - sesuai anestesi- sadar penuh
Oxytocin 2 ampul, 30 tetes / menit • 02 2 Lpm
• Ceftriaxone 1 x 2 gr • Infus : - RD + ketorolac +
• Dauer Kateter hari I tramadol dalam 8 Jam
• Ganti balut hari ke III • Monitor TTV, Nyeri, Mual,
Muntah, gatal
Laporan Post Partum
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : CM (E4, M6, V5)
• Perdarahan Kala III : ±450 cc , Kala IV : ±50 cc
• Tanda Vital
TD : 180/100 mmHg, Nadi : 80x/mnt, Respirasi : 20x/menit, Suhu : 37 C
• Uterus : TFU, kontraksi baik
• Placenta : Berat 350 gram Ukuran 12 x 10 x 8 cm
Panjang 65 cm Selaput ketuban : Utuh
• Perineum : Utuh
• Anak : Perempuan, BB 1730 gram, PB 44 cm
APGAR 1’ = 8 ; 5’ = 9 ; 10’ = 10
• Jenis persalinan : S.C atas indikasi Impending Eklampsi dan bekas
SC
Diagnosis Akhir
• P3A1 partus prematurus post SC a/I impending
eklampsi + bekas SC
Diagnosis tambahan:
- PEB
Prognosis
• Quo ad vitam : dubia
• Quo ad functionam : dubia
• Quo ad sanationam : dubia
PEMBAHASAN KASUS
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg
diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan
lengan yang sama. (Tensi : 200/100)
2. Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter (Tc: 157.ooo)
3. Gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 mg/dL atau didapatkan
peningkatan kadar kreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada
kelainan ginjal lainnya
4. Gangguan liver : peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan
atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen
5. Edema Paru
6. Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
7. Gangguan pertumbuhan janin menjadi tanda gangguan sirkulasi
uteroplasenta: Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau
didapatkan absent or
reversed end diastolic velocity (ARDV)
DISKUSI
• Diagnosis awal yang ditegakkan sebenarnya sudah
tepat yakni Pre-Eklampso berat, karena sesuai
dengan :
• Kriteria
o Pada pasien ditemukan tekanan darah 200/100 mmHg (≥160/110 mmHg)
o Usia kehamilan lebih dari 20 minggu (30-31 minggu)
o Proteinuria +2
o Bengkak pada tungkai
o Pandangan kabur dan nyeri kepala
• Terapi MgSO4 dinilai sudah tepat sesuai
dengan protap dilanjutkan dengan dosis
maintanance
o Initial dose : 4 gram MgSO4 40% (10cc) dalam 100cc
RL diberikan selama 15-20 menit
o Maintenance dose : 10g MgSO4 40% (25cc)
dalam 500cc RL diberikan 1-2g/jam (20-
30tts/menit)
o Jika TD sudah ≤140/90 : stop pemberian
• Pasien dikonsulkan ke Sp.PD & pemberian obat antihipertensi
untuk menurunkan tekanan darah dikatakan sudah tepat,
karena
o Berdasarkan The Working Group on High Blood Pressure in
Pregnancy (2000) in mild chronic hypertension in
pregnancy merekomendasikan terapi antihipertensi pada
wanita dengan TD sistolik ≥150 to 160 mmHg atau TD
diastolik ≥100 to 110 mmHg (TD pasien 190/130 mmHg)
• Terminasi/ pengelolaan aktif pada pasien ini dikatakan
sudah tepat, karena termasuk dalam indikasi , yaitu :
o adanya gejala impending eklampsia (nyeri kepala,nyeri
ulu hati)
• Cara terminasi kehamilan secara SC dikatakan sudah tepat
dengan indikasi :
o Umur kehamilan < 34 minggu
o Trombosit >
• Impending eklampsi dengan adanya
keluhan:
• tekanan darah 170/110 mmHg(≥160/110 mmHg)
• Umur kehamilan lebih dari 20 minggu (31-32
minggu)
• Proteinuri +3 (≥+2 dipstick)
• Bengkak pada tungkai (+)
• Nyeri kepala
• Nyeri ulu hati menetap
• Apakah dapat mencegah kematian pada
pasien ini?
o Tidak dapat dicegah karena pasien sudah
mengalami eklamsi dan mengalami koma, pasien
juga telah mengalami perdarahan intraserebral
o Karena menurut kriteria Eden, bila ada
gejala-gejala dibawah ini maka
prognosisnya buruk:
o Koma yang lama.
o Nadi > 120x/menit.
o Suhu > 40 ° C
o TD sistolik > 200 mmHg.
o Kejang > 10 kali.
o Proteinuria > 10 gr/dl.
• Apakah dapat dicegah pada
saat hamil muda?
• Menurut PNPK 2016, pencegahan
pada saat hamil muda dapat
dilakukan dengan cara:
• ANC yang baik untuk skrining risiko preeklamsi
• Pemberian aspirin dosis rendah (75mg/hari)
pada usia kehamilan <20 minggu
• Suplementasi kalsium (minimal 1gr/hari)
Terima Kasih
HIPERTENSI
DALAM
KEHAMILAN
Definisi
• Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi ( TD ≥
140/90 mmHg), oedema disertai proteinuria akibat
kehamilan, setelah umur kehamilan 20 minggu atau
segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul
sebelum 20 minggu bila terjadi penyakit trofoblastik.
• Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil,
dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan
timbulnya kejang atau koma. Sebelumnya wanita
tadi menunjukkan gejala-gejala Preeklampsia
Definisi
• Stroke (WHO) :
o gangguan fungsional otak fokal maupun global
o secara mendadak dan akut
o > 24 jam akibat gangguan aliran darah otak.
• Ggg fungsi serebral fokal :
o defisit fungsi motorik (hemiparesis, disatri)
o defisit fungsi sensorik (hemihipestesi, baal, kesemutan)
o gangguan fungsi visual (hemianopia)
o fungsi luhur (afasia, agnosia)
• Ggg fungsi serebral global :
o mengarah pd gejala penurunankesadaran
Insidensi dan Faktor
Risiko
• Dilaporkan angka kejadian rata-rata sebanyak 6%
dari seluruh kehamilan dan 12 % pada kehamilan
primigravida. Lebih banyak dijumpai pada
primigravida daripada multigravida terutama
primigravida usia muda
• Faktor Risiko
o Nullipara
o Kehamilan ganda
o Obesitas
o Riwayat keluarga preeklampsia – eklampsia
o Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
o Diabetes mellitus gestasional
o Adanya trombofilia
o Adanya hipertensi atau penyakit ginjal
o Penyakit trofoblastik ( c/ Mola Hidatidosa ,dll)
Patogenesis
Teori – teori yang berperan dalam patogenesis Pre-
eklampsia dinilai berdasarkan :
• Kegagalan invasi trofoblas pada arteri desidua
maternal sehingga terjadi kegagalan remodelling
• Intoleransi imunologi maternal terhadap antigen
janin dan plasenta (paternal)
• Maladapsi perubahan kardiovaskular dan proses
inflamasi saat kehamilan normal
• Faktor genetik dan nutrisi yang berperan
Patofisiologi
• Kegagalan Invasi Trofoblas pada Arteri desidua
o Invasi trofoblas yang terlalu superficial terhadap a. spiralis desidua
maternal menyebabkan kegagalan remodelling vaskular, yang pada
keadaan normal endotel dan sel otot polos pada pembuluh darah
digantikan oleh sel sel trofoblas sehingga menyebabkan pelebaran
diameter pembuluh darah.
• Perubahan Kardiovaskuler
o peningkatan afterload jantung yang disebabkan oleh hipertensi
o Preload jantung yang dipengaruhi oleh ada tidaknya hipervolemia pada
kehamilan akibat penyakit / justru meningkat secara iatrogenik akibat
infus larutan kristaloid atau onkotik intravena.
o Aktivasi endotel disertai ekstravasasi cairan intravaskuler kedalam ruang
ekstrasel, terutama paru-paru.
• Intoleransi Imunologis
o Pada kehamilan normal, sel trofoblas akan mensekresikan HLA-G yang
berfungsi sebagai imunosupressan maternal terhadap antigen janin dan
plasenta (paternal) , tetapi pada pre-eklampsi, substrat ini dikatakan
berkurang.
• Perubahan Hemodinamik
o Jika dijumpai oedem interstitial, volume plasma adalah lebih rendah
dibandingkan pada wanita hamil normal dan akan terjadi
hemokonsentrasi. Terlebih lagi suatu penurunan atau suatu peningkatan
ringan volume plasma dapat menjadi tanda awal hipertensi.
Ruptur
Mikroaneurisma
aneurisma
Perdarahan intra
serebral
Klasifikasi
Preeklamsi ringan bila terdapat: • 1. Tekanan darah >160 / 110
• 1. Tekanan darah >140 / 90 mmHg.
mmHg pada kehamilan > 20 • 2. Proteinuria kuantitatif
minggu. (Esbach) 2 gr / 24 jam, atau
• 2. Proteinuria kuantitatif dipstick +2.
(Esbach) 300 mg / 24 jam, • 3. Trombosit < 100.000 / mm3.
atau dipstick +1. • 4. Hemolisis mikroangiopathi (
peningkatan LDH )
• 5. Peningkatan SGOT / SGPT.
• 6. Adanya sakit kepala hebat
atau gangguan serebral,
gangguan penglihatan.
• 7. Nyeri di daerah epigastrium
yang menetap.
• 8. Kreatinin serum > 1.2 g/dl
Preeklampsia berat bila terdapat: • 9. Oedem paru
Penatalaksanaan
Komplikasi
• Solutio plasenta
• Hipofibrinogenemia
• Nekrosis hati
• Sindroma HELLP
• Kelainan ginjal
• DIC.
• Prematuritas, dismaturitas, kematian janin intra
uterine
Prognosis
• Kriteria yang dipakai untuk menentukan
prognosis Eklampsia adalah kriteria Eden:
o Koma yang lama.
o Nadi > 120x/menit.
o Suhu > 40 ° C
o TD sistolik > 200 mmHg.
o Kejang > 10 kali.
o Proteinuria > 10 gr/dl.