NEONATUS
HIPERBILIRUBINEM
IA
Preseptor : dr. H. Bambang Hernowo, Sp.A, M.Kes
4
Cont’
■ Asupan Makanan
ASI dari lahir sampai sekarang
■ Riwayat Kehamilan dan Persalinan
– Anak ke-1 dari 1 bersaudara
– Lahir hidup 1, Lahir mati –, abortus –
– Lahir spontan dan premature, dibantu oleh dokter Sp.OG
– BBL 1860 gram dan PBL 47 cm
– Kesan : bayi perempuan, term infant, tunggal, letak kepala, lahir
spontan, BBLR
5
Riwayat Imunisasi
6
RIWAYAT PENYAKIT
Penyakit Dahulu
■ Diare (-) Pneumonia (-)
■ Asma (-) Difteri (-)
■ Tetanus (-) Kejang (-)
■ Campak (-) Ginjal (-)
■ Batuk Rejan (-) Batuk/pilek (-)
■ Hepatitis (-) Cacar air (-)
■ Tifus perut (-) TBC (-)
■ Lainnya (-)
7
Penyakit Keluarga
■ Asma/alergi (-)
■ TBC (-)
■ Penyakit ginjal (-)
■ Kencing manis (-)
■ Penyakit darah (-)
■ Lainnya (-)
8
Tumbuh kembang anak
– Berbalik : - bulan
– Duduk : - bulan
– Berdiri : - bulan
– Berjalan : - bulan
– Berbicara : - bulan
– Membaca : - tahun
– Menulis : - tahun
9
III. Pemeriksaan Fisik
■ Keadaan Umum
• Kesadaraan : Stage 5 (mata terbuka, menangis)
• Kesan sakit : Sedang, letargi
■ Tanda-tanda vital
• TD : -
• Nadi : 130x/menit, reguler, equal, isi cukup
• Suhu : 37,2C
• Respirasi : 48x/menit, tipe thorakoabdominal
• BB : 1950 gram
• TB : 47 cm
• BMI : 8,83 kg/m2
• Lubchenco score : 75-90 persentil (Appropiate for Gestational Age)
• Ballard Score : 20
10
Status Generalis
■ Kulit : ikterik (+) Kramer III (kuning dari kepala hingga lutut dan atau siku)
■ Kepala : normocephalic, tidak terdapat lesi pada kulit kepala
■ Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
■ Mata : mata cekung -/-, pupil isokor +/+, konjungtiva anemis -/- sklera ikterik
+/+, edema palpebra -/-, RC direk dan indirek +/+
■ Hidung : bentuk hidung normal, sekret -/- , nafas cuping hidung -/-, mukosa
hiperemis -/-
■ Telinga: bentuk dan ukuran normal, sekret -/-
■ Mulut : bibir kering (-) , bibir sianosis (-), lidah kotor (-), frenulum lingua ikterik
(+)
■ Leher : pembesaran KGB (-), retraksi suprasternal (-)
11
Penilaian Klinis Ikterus
Area Tubuh Kramer
13
Abdomen
■ Inspeksi : datar, retraksi epigastrium (-), funiculus
umbilicalis (+), tidak bau, sekret (-)
■ Auskultasi : bising usus (+) normal
■ Perkusi : timpani di seluruh kuadran
■ Palpasi : soepel, hepar dan lien tidak teraba
■ Genital : Tidak ada kelainan
14
■ Anus dan Rektum
Anus (+), tidak ada kelainan
■ Ekstremitas
– Akral hangat , CRT <2 detik, ikterik (-), sianosis (-), oedem (-), rash (-)
■ Pemeriksaan Neurologis :
– Refleks fisiologis : dalam batas normal
– Refleks patologis babinsky : (+)
– Rangsang meningeal : (-)
15
IV. RESUME
Sejak 8 jam SMRS, Ibu penderita melihat anaknya kuning dan
segera diabawa ke poliklinik anak RS Immanuel. Warna kuning
tampak pertama kali pada daerah mata dan muka yang semakin
lama semakin kuning kemudian menyebar ke badan sampai
daerah paha pasien. Keluhan kuning disertai dengan penderita
tampak mengantuk, menangis lemah, dan malas menetek.
Pasien memiliki riwayat kuning sebelumnya, yaitu saat lahir.
Sudah di lakukan fototerapi selama 3 hari dan diperbolehkan
pulang, namun keluhan muncul lagi. Golongan darah ibu O,
sedangkan golongan darah bapak B, rhesus tidak diketahui.
16
Pemeriksaan Fisik
■ Keadaan Umum : Letargi , tampak sakit sedang
■ Tanda Vital :
• TD : -
• Nadi: 130x/menit, reguler, equal, isi cukup
• Suhu : 37,2C
• Respirasi : 48x/menit
• BB : 1950 gram
• TB : 47 cm
• BMI : 8,83 kg/m2
• Lubchenco score : 75-90 persentil (Appropiate for Gestational Age)
• Ballard Score : 20
■ Status internus :
■ Kulit : ikterik (+) Kramer III
■ Mata : sklera ikterik +/+
■ Mulut : frenulum lingua ikterik (+)
■ Abdomen: funiculus umbilicalis (+), tidak bau, sekret (-)
17
V. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan darah (22-10-2018) :
■ Hb 13.6 g/dL (12.7-18.7 g/dL)
■ Ht 42% (42-62%)
■ Leukosit 10.230/mm3 (6.000-22.000/mm3)
■ Trombosit 268.000/mm3 (200-550.000/mm3)
■ Eritrosit 4.0 juta/mm3 (3.7-6.1 juta/mm3)
■ MCV 105 fL (91-112 fL)
■ MCH 34 pg/ml (29-36 pg/ml)
■ MCHC 32 g/dl (28-36 g/dl)
■ Golongan Darah 0
18
Cont’
■ KIMIA KLINIK
– Bilirubin Total 11,70 mg/dl (0,10-12,00 mg/dl)
– Bilirubin Direk 0,40 mg/dl (< 0,4 mg/dl)
– Bilirubin Indirek 11,30 mg/dl (<11,6 mg/dl)
– Glukosa Darah Sewaktu 88 mg/dl (50-80 mg/dl)
VI. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding :
-Neonatorum Hiperbilirubinemia e.c DD/ ikterus
fisiologis
-Neonatorum Hiperbilirubinemia e.c DD/ ikterus
patologis
20
VII. DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis Kerja :
- Neonatorum Hiperbilirubinemia e.c DD/ ikterus fisiologis
Diagnosis tambahan
– Bayi perempuan, tunggal, preterm infant, lahir spontan, langsung
menangis, BBLR
21
VIII. USULAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
■ Hematologi rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Eritrosit) dan
SADT
■ Golongan darah dan rhesus pasien dan orang tua
■ Bilirubin serum ( total, direk, dan indirek)
22
IX. PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
■ Rawat dalam inkubator (pertahankan suhu 36,5-37,5)
■ Timbang tiap 12 jam
■ ASI (8 sampai 12 kali setiap hari)
■ Fototerapi
23
X. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
– Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya paling sedikit 8-12 kali per hari untuk
beberapa hari pertama.
– Tidak memberikan cairan tambahan rutin seperti dekstrose atau air pada bayi yang
mendapat ASI dan tidak mengalami dehidrasi.
2. Pencegahan Sekunder
– Semua wanita hamil harus diperiksa golongan darah dan rhesus, serta penyaringan
serum untuk antibody isoimun yang tidak biasa.
– Harus memastikan bahwa semua bayi secara rutin dimonitor terhadap timbulnya
ikterus (8-12 jam).
24
XI. Prognosis
25
NEONATUS
HIPERBILIRUBINEMIA
PEMBAHASAN
DEFINISI
Neonatorum hiperbilirubinemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar bilirubin
dalam darah >5mg/dL, yang secara klinis ditandai oleh adanya ikterus, dengan faktor penyebab